Anda di halaman 1dari 21

Membaca dan Kajian Resep Dokter

Disusun Oleh :

Nama : Indah
Kelas : Reguler 1B
Mata Kuliah : Farmakologi Dasar
Dosen Pengampuh : Ade Agustianingsih, S.Farm, APT

Jurusan D-III Farmasi


Poltekkes Kementrian Kesehatan Palembang
Tahun Ajaran 2019/2020
PERCOBAAN 1
Membaca dan Kajian Resep Dokter

Bab I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Resep merupakan perwujudan cara terapi dokter kepada penderita yang memerlukan
pengobatan. Menurut peraturan resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap, dan apotek
harus menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan yang tertulis dalam resep.
Banyak dari kesalahan penulisan resep, salah membacaresep karena tulisan tidak jelas,
salah penyiapan dan penyerahan resep oleh petugas farmasi, sampai kesalahan dalam
mengonsumsi obatbisa menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena pada umumnya di
Indonesia, resep obat masih dibuat dengan tulisan tangan dokter, tidak seperti halnya di
negara barat yang sudah menggunakan alat elektronika. Karena masih dengan tilisan tangan
inilah sering kali terjadi salah baca oleh apoteker. Contohnya, antara nama obat yang
diresepkan dan yang diberikan kepada pasien sering tertukar. Lebih parahnya lagi jika alamat
dan nomor kontak diresep juga tidak jelas terbaca. Kesalahan tersebut juga bisa terjadi karena
tidak adanya salah satu syarat yang harus dimuat dalam resep.
Kesalahan-kesalahan seperti itu seharusnya bisa dicegah. Oleh karena itu kamimembuat
makalah yang berjudul”resep” untuk bisa menjadi acuan dalam penulisan resep yang benar
sehingga kesalahan-kasalahan dalam penulisan resep bisa dicegah.

II. Tujuan Percobaan


Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar,
mengenal beberapa macam obat dengan nama dagang (brand name) dan kemudian
mengetahui indikasinya. Sehingga mahasiswa dapat melakukan penyediaan obat sesuai
dengan resep dokter dan menuliskan copy resep dokter dengan benar ketika
dibutuhkan. Mahasiswa dapat melakukan kajian peresepan berdasarkan indicator
WHO.

III. Prinsip Percobaan


Mengenal tulisan dokter, mampu membaca dengan benar, serta dapat mengenal
beberapa macam obat sehingga dapat melakukan penyediaan obat sesuai resep dokter
dan menuliskan copy resep dokter dengan benar ketika dibutuhkan.
Bab II
Tinjauan Pustaka

I. DASAR TEORI

Resep Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasien sesuai peraturan yang berlaku (Peraturan Menteri Kesehatan No.35 tahun 2014).
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi
izin berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien
(Syamsuni, 2006). Menurut Jas (2009) yang berhak menulis resep adalah : Dokter Umum.
Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi dan mulut. Dokter hewan, terbatas pada
pengobatan pada hewan/ pasien hanya hewan Menurut Jas (2009), resep terdiri dari 6 bagian :

1. Inscriptio : Nama dokter, no. SIP, alamat/ telepon/hp/kota/tempat, tanggal penulisan resep.
Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai identitas dokter penulis
resep. Format inscription suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada
praktik pribadi.

2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin R/ = resipe artinya ambilah
atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.

3. Prescriptio/ Ordonatio : nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.

4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.

5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/ paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut.

6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat
narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat).

Resep ditulis pada kop format resep resmi dan harus menepati ciri-ciri yang berikut:
1. Penulisan resep sesuai dengan format dan kaidah yang berlaku, bersifat pelayanan
medik dan informatif.

2. Penulisan resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang berarti ambillah atau
berikanlah.

3. Nama obat, bentuk sediaan, dosis setiap kali pemberian dan jumlah obat kemudian
ditulis dalam angka Romawi dan harus ditulis dengan jelas.
a. Penulisan resep standar tanpa komposisi, jumlah obat yang diminta ditulis
dalam satuan mg, g, IU atau ml, kalau perlu ada perintah membuat bentuk sediaan
(m.f. = misce fac, artinya campurlah, buatlah).
b. Penulisan sediaan obat paten atau merek dagang, cukup dengan nama
dagang saja dan jumlah sesuai dengan kemasannya.
4. Dalam penulisan nama obat karakter huruf nama obat tidak boleh berubah, misal:
a) Codein, tidak boleh menjadi Kodein.
b) Pharmaton F tidak boleh menjadi Farmaton F.
5. Signatura ditulis dengan jelas, tutup dan paraf.
6. Pro atau peruntukkan obat dan umur pasien ditulis, misalnya Tn. Amir, Ny. Supiah,
Ana (5 tahun).
7. Untuk dua sediaan, besar dan kecil. Bila dibutuhkan yang besar, tulis volume
sediaan sesudah bentuk sedíaan.
8. Untuk sediaan bervariasi, bila ada obat dua atau tiga konsentrasi, sebaiknya tulis
dengan jelas, misalnya: pediatric, adult, dan forte (Jas, 2009).
Bab III
Metode Kerja

I. ALAT dan BAHAN


 Resep-Resep Dokter
 ISO
 DOEN

II. PROSEDUR KERJA

Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep-resep dokter.


Masing-masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, memeriksa
kelengkapan lain, menuliskan dalam kolom seperti tertulis dibawah ini:

1. Nama Dokter dan Alamat

2. Tanggal Penulisan Resep

3. Nama Obat dan Sediaan Obat serta Kekuatan (kadar)

4. Penulisan Kadar Obat dan Jumlah Obat

5. Membaca Signatura

6. Membaca Keterangan Tambahan dalam Resep

7. Nama dan Alamat pasien (Identitas)

8. Jumlah Obat ditulis dengan No.) Nomero..

9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan singkatan.. Tab; Fls; Syr : dsb Perhatikan
Signa. Tertulis di resep dengan tulisan.. Seperti berikut (Sue; atau Sun; atau S 2 dd 1
C; S3 dd Cth I; S3 dd1 tab; S4 dd gtt II; DSB.

10. Melakukan Kajian Resep menurut Indikator WHO. Antara lain :

a. Rata – rata jumlah obat per ecounter (lembar resep)

b. Persentase obat yang diresepkan dengan nama generic


c. Persentase penulisan antibiotic yang diresepkan

d. Persentase penulisan obat injeksi/suntikan siresepkan

e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.

Contoh Bentuk Lembar Kajian: Jumlah R/ dan indikasi yang diharapkan.

No. Resep Indikasi


1. R/. (sebutkan)
2. R/.
3. R/.
Dst.nya

Masing – masing mahasiswa belajar membaca resep yang ada padanya kemudian instruktur
megoreksi, apabila telah benar apa yang disebutkan (obatnya) baru kemudian menuliskan
indikasinya.

Laporan praktikum lengkap dengan kesimpulan dari indikasi obat yang diberikan
ditulis dalam jurnal praktikum yang akan diperiksa pada pertemuan berikutnya.

Mahasiswa diharuskan membawa buku referensi seperti Informasi Spesialite Obat


(ISO) dan atau sejenisnya (seperti BNF); IIMS.
Bab IV

Hasil Pengamatan

RESEP I

KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA


Jl. Sultan Hasanuddin No. 1
Jakarta Selatan
Telp .021-722 0292, 7320040
Fax. 021- 720 0995 INSCRIPTIO

Nama Dokter : Dr. Nelson Novianto


SIP : 22/B.15a/31.74.07.1001/.1.778.3/e/2018

Jakarta, 14- 09-2021

INVOCATIO R/ asmet No X
S 3dd I

R/ Omeprazol No X PRESCRIPTIO/
S4dd I
ORDONATIO
R/ Ciprofloxacin No X
S2dd I

SIGNATURE
Pro : Ny. Ria Umur : 28 th
PRO Alamat : Jakarta Timur
A. Kelengkapan resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat 
2. Tanggal Penulisan Resep 
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan 
(kadar)
4. Penulisan kadar obat dan jumlah obat 
5. Membaca signature 
6. Membaca keterangan tambahan dalam resep 
7. Nama dan Alamat pasien (identitas) 
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Numero 
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan 

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO :


1. rata-rata jumlah obat per encounter (lembar resep)
3/1 = 3
2. persentase obat yang diresepkan dengan nama generik
1/3 x 100% = 33,3%
3. persentase penulisan antibiotik yang diresepkan
1/3 x 100% = 33,3%
4. persentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan
0/3 x 100% = 0%
5. persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium
1/3 x 100% = 33,3%

C. Indikasi :
No Resep Indikasi
Untuk obat sakit kepala, sakit gigi, dismenore. Primer
1 R/ Asam Mefenamat sehingga bisa meredakan nyeri ringan atau sedang.
(Asmef)
Obat untuk mengatasi gangguan lambung, seperti
2 R/ Omeprazol penyakit asam lambung dan tukak lambung.

3 R/ Ciprofloxacin Infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih,


diare, infeksi menular seksual, anthraks, serta infeksi
lain dibagian kulit. Tulang, sendi, perut, dan mata
D. Kesimpulan :
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Ny. Ria memiliki penyakit nyeri kepala dan sakit gigi, serta
mengalami sakit tukak lambung dan juga memiliki penyakit infeksi pada tubuhnya.
RESEP II

KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA


Jl. Sultan Hasanuddin No. 1
Jakarta Selatan
Telp .021-722 0292, 7320040
Fax. 021- 720 0995 INSCRIPTIO

Nama Dokter : Dr. Nelson Novianto


SIP : 22/B.15a/31.74.07.1001/.1.778.3/e/2018

Jakarta, 14- 09-2021

INVOCATIO R/ Cefadroxil No X
S 2dd I

R/ Paratusin No X PRESCRIPTIO/
S4dd I
ORDONATIO
R/ Methylprednisolone No X
S3dd I

SIGNATURE
Pro : Ny. Juwita Umur : 22 th
PRO
Alamat : Cilandak
A. Kelengkapan resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat 
2. Tanggal Penulisan Resep 
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan 
(kadar)
4. Penulisan kadar obat dan jumlah obat 
5. Membaca signature 
6. Membaca keterangan tambahan dalam resep 
7. Nama dan Alamat pasien (identitas) 
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Numero 
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan 
singkatan

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


1. Rata-rata jumlah obat per encounter :
3/ 1 = 3
2. Presentase obat yang diresepkan dengan nama generik :
1/3 x 100% = 33,3%
3. Presentase penulisan antibiotik yang di resepkan :
1/3 x 100% = 33,3%
4. Presentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan :
0/3 x 100% = 0%
5. Presentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium :
1/3 x 100% = 33,3%

C. Jumalah R/ dan indicator yang diharapkan

No Resep Indikasi
Untuk infeksi kulit, infeksi saluran kemih,
1 R/ Cefadroxil abses jaringan lunak, selulitis, faringitis,
infeksi telinga.
Untuk batuk seperti radang saluran
2 R/ Paratusin pernapasan, alergi, asma, bronchitis,
influenza disertai dengan demam dan pegal

Sebagai anti inflamasi atau imunosupresan,


3 R/ Methyl prednisolone tatalaksana status asmatikus, reaksi
penolakan pada transplantasi organ dan
kondisi alergi

D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Ny. Juwita memiliki penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
serta mengalami batuk radang saluran pernapasan, alergi disertai dengan demam dan
pegal.
RESEP III

KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA


Jl. Sultan Hasanuddin No. 1
Jakarta Selatan
Telp .021-722 0292, 7320040
Fax. 021- 720 0995 INSCRIPTIO

Nama Dokter : Dr. Nelson Novianto


SIP : 22/B.15a/31.74.07.1001/.1.778.3/e/2018

Jakarta, 14- 09-2021

INVOCATIO R/ Fg.Troches No X
S 2dd I

R/ Amlodopine No X PRESCRIPTIO/
S1dd I
ORDONATIO
R/ Dexamethasone No X
S2dd I

SIGNATURE
Pro : Tn. M.Dandi Umur : 22 th
Alamat : Cilandak
PRO
A. Kelengkapan resep

No. Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


1. Nama Dokter dan Alamat 
2. Tanggal Penulisan Resep 
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan 
(kadar)
4. Penulisan kadar obat dan jumlah obat 
5. Membaca signature 
6. Membaca keterangan tambahan dalam resep 
7. Nama dan Alamat pasien (identitas) 
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Numero 
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan 

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


1. Rata-rata jumlah obat per encounter :
3/ 1 = 3
2. Presentase obat yang diresepkan dengan nama generik :
0/3 x 100% = 0%
3. Presentase penulisan antibiotik yang di resepkan :
1/3 x 100% = 33,3%
4. Presentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan :
0/3 x 100% = 0%
5. Presentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium :
0/3 x 100% = 0%

C. Jumalah R/ dan indicator yang diharapkan

No Resep Indikasi
Obat untuk meredakan radang
1 R/ Fg.Troces tenggorokan

Untuk menurunkan tekanan darah pada


2 R/ Amplodipine kondisi hipertensi
Untuk mengatasi peradangan, reaksi
3 R/ dexamethasone alergi dan penyakit autoimun

D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Tn. M.Dandi memiliki penyakit radang pada tenggorokan, alergi dan
juga mengalami hipertensi
RESEP IV

KLINIK PRATAMA KIMIA FARMA 42


Jl. Sultan Hasanuddin No. 1
Jakarta Selatan
Telp .021-722 0292, 7320040
Fax. 021- 720 0995
INSCRIPTIO
Nama Dokter : Dr. Nelson Novianto
SIP : 22/B.15a/31.74.07.1001/.1.778.3/e/2018

Jakarta, 10- 06-2021

INVOCATIO R/ Protagenta No II
S 3dd I

R/ C. Cenfresh No III
S3dd I PRESCRIPTIO/
ORDONATIO
R/ CDR No III
S1dd I

R/ OBH Combi No I
S1dd I

Pro : Ny. Susi Susilawati Umur :


Alamat :
SIGNATURE
A. Kelengkapan
PRO resep

No Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


.
1. Nama Dokter dan Alamat 
2. Tanggal Penulisan Resep 
3. Nama obat dan sediaan obat serta kekuatan (kadar) 
4. Penulisan kadar obat dan jumlah obat 
5. Membaca signature 
6. Membaca keterangan tambahan dalam resep 
7. Nama dan Alamat pasien (identitas) 
8. Jumlah obat (ditulis dengan No.) Numero 
9. Sediaan obat (tertulis diresep) dengan singkatan 

B. Kajian Resep Menurut Indikator WHO


1. Rata-rata jumlah obat per encounter :
4/ 1 = 4
2. Presentase obat yang diresepkan dengan nama generik :
0/4 x 100% = 0%
3. Presentase penulisan antibiotik yang di resepkan :
0/4 x 100% = 0%
4. Presentase penulisan obat injeksi/suntikan diresepkan :
0/4 x 100% = 0%
5. Presentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium :
0/4 x 100% = 0%
C. Jumlah R/ dan indiKator yang diharapkan

No Resep Indikasi
Untuk meredakan gejala mata kering
1 R/ Protagenta akibat kurangnya produksi air mata
maupun digunakan untuk pelumas pada
pengguna lensa kontak
Mengurangi iritasi pada mata yang kering,
2 R/ Cendo Cenfresh melindungi mata terhadap iritasi dan
mengurangi rasa tidak nyaman karena
iritasi mata ringan, terkena matahari dan
angin.
Untuk menjaga agar tulang tetap kuat
3 R/ Calcium D Redoxon (CDR) dengan memenuhi kebutuhan kalsium
penggunanya.
Untuk meredakan batuk yang disertai
4 R/ OBH Combi gejala-gejala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung tersumbat dan bersin-
bersin.

D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Ny. Susi Susilawati memiliki penyakit gejala mata kering, iritasi pada
mata akibat terkena matahari dan angin, serta kurangnya kebutuhan kalsium dan
mengalami penyakit batuk yang disertai gejala-gejala flu.
Pembahasan

Setelah membaca dan mengkaji resep yang diberikan, kami menarik kesimpulan bahwa
diduga jenis penyakit yang diderita pasien dengan gejala yang ada berdasarkan jenis obat
yang diberikan, hasil pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini :

1 ) Resep 1
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Ria memiliki penyakit nyeri kepala dan sakit gigi, serta mengalami sakit tukak
lambung dan juga memiliki penyakit infeksi pada tubuhnya.

2 ) Resep 2
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Juwita memiliki penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, serta mengalami
batuk radang saluran pernapasan, alergi disertai dengan demam dan pegal.

3 ) Resep 3
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Tn. M.Dandi memiliki penyakit radang pada tenggorokan, alergi dan juga
mengalami hipertensi

4 ) Resep 4
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Susi Susilawati memiliki penyakit gejala mata kering, iritasi pada mata akibat
terkena matahari dan angin, serta kurangnya kebutuhan kalsium dan mengalami penyakit
batuk yang disertai gejala-gejala flu.
Bab V

Kesimpulan

Setelah mengamati dan membahas resep obat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
resep yang telah kami amati memiliki semua kelengkapan yang harus ada di dalam sebuah
resep, seperti :
 Nama dokter dan alamat
 Tanggal penulisan resep
 Nama obat dan sediaan obat serta kekuatannya
Daftar Pustaka

Bertram G. Katzung. FARMAKOLOGI DASAR dan KLINIK Edisi 8


ISO INDONESIA
https://docplayer.info/72980232-Laporan-praktikum-farmasi-praktis-kajian-
administrasi-resep.html
https://www.academia.edu/11524658/Membaca_dan_Mengkaji_Resep_Dokter

Anda mungkin juga menyukai