Disusun Oleh :
Nama : Indah
Kelas : Reguler 1B
Mata Kuliah : Farmakologi Dasar
Dosen Pengampuh : Ade Agustianingsih, S.Farm, APT
Bab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Resep merupakan perwujudan cara terapi dokter kepada penderita yang memerlukan
pengobatan. Menurut peraturan resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap, dan apotek
harus menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan yang tertulis dalam resep.
Banyak dari kesalahan penulisan resep, salah membacaresep karena tulisan tidak jelas,
salah penyiapan dan penyerahan resep oleh petugas farmasi, sampai kesalahan dalam
mengonsumsi obatbisa menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena pada umumnya di
Indonesia, resep obat masih dibuat dengan tulisan tangan dokter, tidak seperti halnya di
negara barat yang sudah menggunakan alat elektronika. Karena masih dengan tilisan tangan
inilah sering kali terjadi salah baca oleh apoteker. Contohnya, antara nama obat yang
diresepkan dan yang diberikan kepada pasien sering tertukar. Lebih parahnya lagi jika alamat
dan nomor kontak diresep juga tidak jelas terbaca. Kesalahan tersebut juga bisa terjadi karena
tidak adanya salah satu syarat yang harus dimuat dalam resep.
Kesalahan-kesalahan seperti itu seharusnya bisa dicegah. Oleh karena itu kamimembuat
makalah yang berjudul”resep” untuk bisa menjadi acuan dalam penulisan resep yang benar
sehingga kesalahan-kasalahan dalam penulisan resep bisa dicegah.
I. DASAR TEORI
Resep Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasien sesuai peraturan yang berlaku (Peraturan Menteri Kesehatan No.35 tahun 2014).
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi
izin berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien
(Syamsuni, 2006). Menurut Jas (2009) yang berhak menulis resep adalah : Dokter Umum.
Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi dan mulut. Dokter hewan, terbatas pada
pengobatan pada hewan/ pasien hanya hewan Menurut Jas (2009), resep terdiri dari 6 bagian :
1. Inscriptio : Nama dokter, no. SIP, alamat/ telepon/hp/kota/tempat, tanggal penulisan resep.
Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai identitas dokter penulis
resep. Format inscription suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada
praktik pribadi.
2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin R/ = resipe artinya ambilah
atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.
3. Prescriptio/ Ordonatio : nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/ paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat
narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat).
Resep ditulis pada kop format resep resmi dan harus menepati ciri-ciri yang berikut:
1. Penulisan resep sesuai dengan format dan kaidah yang berlaku, bersifat pelayanan
medik dan informatif.
2. Penulisan resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang berarti ambillah atau
berikanlah.
3. Nama obat, bentuk sediaan, dosis setiap kali pemberian dan jumlah obat kemudian
ditulis dalam angka Romawi dan harus ditulis dengan jelas.
a. Penulisan resep standar tanpa komposisi, jumlah obat yang diminta ditulis
dalam satuan mg, g, IU atau ml, kalau perlu ada perintah membuat bentuk sediaan
(m.f. = misce fac, artinya campurlah, buatlah).
b. Penulisan sediaan obat paten atau merek dagang, cukup dengan nama
dagang saja dan jumlah sesuai dengan kemasannya.
4. Dalam penulisan nama obat karakter huruf nama obat tidak boleh berubah, misal:
a) Codein, tidak boleh menjadi Kodein.
b) Pharmaton F tidak boleh menjadi Farmaton F.
5. Signatura ditulis dengan jelas, tutup dan paraf.
6. Pro atau peruntukkan obat dan umur pasien ditulis, misalnya Tn. Amir, Ny. Supiah,
Ana (5 tahun).
7. Untuk dua sediaan, besar dan kecil. Bila dibutuhkan yang besar, tulis volume
sediaan sesudah bentuk sedíaan.
8. Untuk sediaan bervariasi, bila ada obat dua atau tiga konsentrasi, sebaiknya tulis
dengan jelas, misalnya: pediatric, adult, dan forte (Jas, 2009).
Bab III
Metode Kerja
5. Membaca Signatura
9. Sediaan Obat (Tertulis diresep) dengan singkatan.. Tab; Fls; Syr : dsb Perhatikan
Signa. Tertulis di resep dengan tulisan.. Seperti berikut (Sue; atau Sun; atau S 2 dd 1
C; S3 dd Cth I; S3 dd1 tab; S4 dd gtt II; DSB.
e. Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat esensial atau formularium.
Masing – masing mahasiswa belajar membaca resep yang ada padanya kemudian instruktur
megoreksi, apabila telah benar apa yang disebutkan (obatnya) baru kemudian menuliskan
indikasinya.
Laporan praktikum lengkap dengan kesimpulan dari indikasi obat yang diberikan
ditulis dalam jurnal praktikum yang akan diperiksa pada pertemuan berikutnya.
Hasil Pengamatan
RESEP I
INVOCATIO R/ asmet No X
S 3dd I
R/ Omeprazol No X PRESCRIPTIO/
S4dd I
ORDONATIO
R/ Ciprofloxacin No X
S2dd I
SIGNATURE
Pro : Ny. Ria Umur : 28 th
PRO Alamat : Jakarta Timur
A. Kelengkapan resep
C. Indikasi :
No Resep Indikasi
Untuk obat sakit kepala, sakit gigi, dismenore. Primer
1 R/ Asam Mefenamat sehingga bisa meredakan nyeri ringan atau sedang.
(Asmef)
Obat untuk mengatasi gangguan lambung, seperti
2 R/ Omeprazol penyakit asam lambung dan tukak lambung.
INVOCATIO R/ Cefadroxil No X
S 2dd I
R/ Paratusin No X PRESCRIPTIO/
S4dd I
ORDONATIO
R/ Methylprednisolone No X
S3dd I
SIGNATURE
Pro : Ny. Juwita Umur : 22 th
PRO
Alamat : Cilandak
A. Kelengkapan resep
No Resep Indikasi
Untuk infeksi kulit, infeksi saluran kemih,
1 R/ Cefadroxil abses jaringan lunak, selulitis, faringitis,
infeksi telinga.
Untuk batuk seperti radang saluran
2 R/ Paratusin pernapasan, alergi, asma, bronchitis,
influenza disertai dengan demam dan pegal
D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Ny. Juwita memiliki penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
serta mengalami batuk radang saluran pernapasan, alergi disertai dengan demam dan
pegal.
RESEP III
INVOCATIO R/ Fg.Troches No X
S 2dd I
R/ Amlodopine No X PRESCRIPTIO/
S1dd I
ORDONATIO
R/ Dexamethasone No X
S2dd I
SIGNATURE
Pro : Tn. M.Dandi Umur : 22 th
Alamat : Cilandak
PRO
A. Kelengkapan resep
No Resep Indikasi
Obat untuk meredakan radang
1 R/ Fg.Troces tenggorokan
D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Tn. M.Dandi memiliki penyakit radang pada tenggorokan, alergi dan
juga mengalami hipertensi
RESEP IV
INVOCATIO R/ Protagenta No II
S 3dd I
R/ C. Cenfresh No III
S3dd I PRESCRIPTIO/
ORDONATIO
R/ CDR No III
S1dd I
R/ OBH Combi No I
S1dd I
No Resep Indikasi
Untuk meredakan gejala mata kering
1 R/ Protagenta akibat kurangnya produksi air mata
maupun digunakan untuk pelumas pada
pengguna lensa kontak
Mengurangi iritasi pada mata yang kering,
2 R/ Cendo Cenfresh melindungi mata terhadap iritasi dan
mengurangi rasa tidak nyaman karena
iritasi mata ringan, terkena matahari dan
angin.
Untuk menjaga agar tulang tetap kuat
3 R/ Calcium D Redoxon (CDR) dengan memenuhi kebutuhan kalsium
penggunanya.
Untuk meredakan batuk yang disertai
4 R/ OBH Combi gejala-gejala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung tersumbat dan bersin-
bersin.
D. Kesimpulan
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga
pasien bernama Ny. Susi Susilawati memiliki penyakit gejala mata kering, iritasi pada
mata akibat terkena matahari dan angin, serta kurangnya kebutuhan kalsium dan
mengalami penyakit batuk yang disertai gejala-gejala flu.
Pembahasan
Setelah membaca dan mengkaji resep yang diberikan, kami menarik kesimpulan bahwa
diduga jenis penyakit yang diderita pasien dengan gejala yang ada berdasarkan jenis obat
yang diberikan, hasil pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini :
1 ) Resep 1
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Ria memiliki penyakit nyeri kepala dan sakit gigi, serta mengalami sakit tukak
lambung dan juga memiliki penyakit infeksi pada tubuhnya.
2 ) Resep 2
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Juwita memiliki penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, serta mengalami
batuk radang saluran pernapasan, alergi disertai dengan demam dan pegal.
3 ) Resep 3
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Tn. M.Dandi memiliki penyakit radang pada tenggorokan, alergi dan juga
mengalami hipertensi
4 ) Resep 4
Berdasarkan indikasi dari masing-masing obat maka dapat ditarik kesimpulan diduga pasien
bernama Ny. Susi Susilawati memiliki penyakit gejala mata kering, iritasi pada mata akibat
terkena matahari dan angin, serta kurangnya kebutuhan kalsium dan mengalami penyakit
batuk yang disertai gejala-gejala flu.
Bab V
Kesimpulan
Setelah mengamati dan membahas resep obat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
resep yang telah kami amati memiliki semua kelengkapan yang harus ada di dalam sebuah
resep, seperti :
Nama dokter dan alamat
Tanggal penulisan resep
Nama obat dan sediaan obat serta kekuatannya
Daftar Pustaka