Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI I

PERCOBAAN 4
EFEK OBAT ANTIDIARE TERHADAP HEWAN UJI

OLEH :

NAMA : Indah

NIM : PO.71.39.1.20.050

KELAS : REGULER 2B

Dosen Pembimbing :

1. DewiMarlina, S.F., Apt., M.Kes


2. Ade Agustianingsih, S.Farm, Apt.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN PALEMBANG


JURUSAN PROGRAM STUDI D-III FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Pratikum Farmakologi I Percobaan4 yang berjudul “Efek obat antidiare terhadap
hewan uji ”ini tepat pada waktunya. Penyusunan Laporan ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Farmakologi I Tahun 2021.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Marlina, SF., Apt.M.Kes dan Ade
Agustianingsih, S.Farm., Apt.M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
Farmakologi I yang telah memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan dan
wawasan. Saya juga berterimakasih kepada teman-teman kelompok yang telah
membantu menyelesaikan laporan pratikum ini.
Saya menyadari penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saya berharap kritik dan saran rekan-rekan sebagai masukan bagi saya untuk
kedepannya lebih baik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, November 2021


Penulis

( Sindi Maretha )
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LatarBelakang..................................................................................................................1
B. TujuanPratikum................................................................................................................1
C. PrinsipPratikum................................................................................................................1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................................2
BAB III : METODE KERJA.......................................................................................8
A. Alat yang digunakan........................................................................................................8
B. Bahan yang digunakan.....................................................................................................8
C. Hewan yang digunakan....................................................................................................8
D. Pelaksanaan Pratikum......................................................................................................8
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................9
A. Hasil Percobaan................................................................................................................9
B. Pembahasan......................................................................................................................9
BAB V : PENUTUP......................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diare berasal dari bahasa yunani dan latin; dia artinya melewati dan rheein
yang berarti mengalir atau berlari, beberapa obat dapat digunakan untuk
mengobati diare :
a. Senyawa intralumen, obat-obat ini dapat bekerja dengan menyerap
air dan meningkatkan massa feses modifikasi tekstur, yakni
perubahan dalam viskositas feses dan penurunan fluiditas feses.
Beberapa obat ini juga dapat mengikat toksin bakteri dan garam
empedu, contoh senyawa intralumen adalah Senyawa-senyawa
pembentuk massa dan bersifat hidroskopik Koloid hidrofilik seperti
psilium, polikarbofil, dan karboksi metilseluosa, Kolestiramin
danBismut
b. Antimotalitas dan Antisekretori, obat-obat ini dapat bekerja dengan
mengurangi motilitas usus, sekresi usus, sebagian juga memiliki
kemampuan untuk melawan bakteri. Kelompok dari obat-obat
golongan ini adalah Opioid, Loperamid, Difeknosilat dandifenoksin,
Agonisreseptorα2-adrenergik, Oktreotid, dan Obat-obat lain

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menganalisis efek obat antidiare pada mencit (mus musculus) dengan metode
transit in tesinal dan metode proteksi terhadap diare yang disebabkan oleh oleum
ricini.

C. PRINSIP PERCOBAAN
1. Pada metode proteksi terhadap induksi oleum ricini efek obat antidiare dapat
diamati dengan berkurangnya frekuensi defaksi dan oerubahannya konsentrasi
fases menjadi lebih padat.
2. Pada metode transit in tesinal efek obat antidiare dengan membangdingkan
panajng jalur yang dilewati oleh marker norit antara pilorus dan sepanjang usus
halus.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Diare berasal dari bahasa yunani dan latin; dia artinya melewati dan rheein
yang berarti mengalir atau berlari, beberapa obat dapat digunakan untuk
mengobati diare :
a. Senyawa intralumen, obat-obat ini dapat bekerja dengan menyerap air
dan meningkatkan massa feses modifikasi tekstur, yakni perubahan
dalam viskositas feses dan penurunan fluiditas feses. Beberapa obat ini
juga dapat mengikat toksin bakteri dan garam empedu, contoh senyawa
intralumen adalah Senyawa-senyawa pembentuk massa dan bersifat
hidroskopik Koloid hidrofilik seperti psilium, polikarbofil, dan
karboksi metilseluosa, Kolestiramin danBismut
b. Antimotalitas dan Antisekretori, obat-obat ini dapat bekerja dengan
mengurangi motilitas usus, sekresi usus, sebagian juga memiliki
kemampuan untuk melawan bakteri. Kelompok dari obat-obat
golongan ini adalah Opioid, Loperamid, Difeknosilat dandifenoksin,
Agonisreseptorα2-adrenergik, Oktreotid, dan Obat-obat lain

Protokol penapisan terarah aktivitas antidiare ditunjukkan terbatas pada


aktivitas obat yang dapat memperlambat peristaltik usus, sehingga
mengurangi frekuensi defekasi dan memperbaiki konsistensi feses. Dua
metode uji yang bisa digunakan, yaitu :

a. Metode transit inTesinal, pada metode ini, gerakan peristaltik usus


diukur dengan menggunakan suatu marker, semakin tinggi gerakan
peristaltik usus, maka semakin seringpula terjadi defakasi yang
ditandai dengan semakin besar pula jarak yang ditempuh oleh
marker. Obat diare akan mengurangi peristalik usus sehingga akan
memperkecil rasio, sedangkan obat laksansia akan memperbesar
rasio, sehingga metode ini juga digunakan pula pada protokol
penapisan terarah aktivitaslaksansia.

b. Metode proteksi terhadap diare yang disebabkan oleh oleum ricini


.Pada metode ini hewan coba diinduksi dengan ol ricini untuk
menyebabkan diare, lalu diberikan suatu obat anti diare dan diamati
onset defakasi, perubahan jumlah defakasi dan konsistensi feses.
Oleum ricini (minyak jarak) merupakan trigliserida yang berkhasiat
sebagai laksansia. Di dalam usus halus, minyak ini mengalami
hidrolisis dan menghasilkan asam risinolat yang merangsang mukosa
usus, sehingga mempercepat gerak peristaltik dan mengakibatkan
pengeluaran isi usus dengan cepat. Dosis oleum ricini adalah 2
sampai 3 sekali makan (15 – 30 ml), diberikan sewaktu perut kosong.
Efeknya timbul 1 sampai 6 jam setelah pemberian, berupa
pengeluaran buang air besar berbentukencer.
BAB III

METODE KERJA

A. Alat yang digunakan


1. Batang pengaduk
2. Beaker
3. Gelas ukur
4. Hotplate
5. Labu ukur
6. Spuit 1ml
7. Spuit oral
8. Timbangan berat badan
9. Kandang mencit
10. Wadah makan dan minum mencit

B. Bahan yang digunakan


1. Alkohol 70%
2. Aquadest
3. Carbo adsorben
4. Tragakan/CMC
5. Air panas
6. Oleum ricini
7. Tablet diapet
8. Tablet loperamide
9. Tablet papaverin hcl
Uraian bahan
1. Loperamide
Nama resmi : LOPERAMIDA HIDROKLORIDA

Namasinonim : Loperamide Hydrochloride


Pemerian : Serbuk; putih sampai agak kuning; melebur pada suhu
lebih kurang 225oC disertaiperuraian.
Kelarutan : Mudah larut dalam metanol, dalam isopropil alkohol dan
kloroform; sukar larut dalam air dan dalam asamencer.
Kegunaan : Obat Diare
Dosismanusia : diare akut dimulai dengan 4 mg, selanjutnya 2 mg
tiapBAB

2. Norit
Nama resmi : CarboAdsorbens

Nama sinonim : Arag Jerap


Pemerian : Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak berbau,
tidak berasa..
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol.
Kegunaan : Marker uji obatdiare

3. Minyak Jarak
Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dengan perasan dingin biji
Ricinus communis L. yang telah dikupas.

Nama resmi : OleumRicini


Nama sinonim : Minyak Jarak
Pemerian : Cairan kental, jernih, kuning pucat atau hamper tidak
berwarna, bau lemah ; rasa manis kemudian agak pedas,
umumnya memualkan
Kelarutan : larut dalam 2,5 bagian etanol (90 %) P , mudah larut
dalam etanol mutlak dan dalam asetat glacialP.
Kegunaan : Penginduksi Diare
Dosis manusia : 2-3 sendok makan
Farmakodinamik : Oleum ricini (minyak jarak) merupakan trigliserida
yang berkhasiat sebagai laksansia. Di dalam usus halus,
minyak ini mengalami hidrolisis dan menghasilkan
asam risinolat yang merangsang mukosa usus, sehingga
mempercepat gerak peristaltik dan mengakibatkan
pengeluaran isi usus dengan cepat.

C. Hewan yang digunakan


Hewan yang digunkan adalah mencit jantan,galur lokal dengan berat badan 20 g-
30 g berumur antara 6 sampai 8 minggu.
D. Pelaksanaan praktikum
Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 12 ekor hewan
percobaam dikelompok menjadi 4 kelompok masing – masing kelompok terdiri
dari 3 ekor. Setiap kelompok dipisahkan dalam kandang. Sebelum penelitian,
mencit diakliminasi selama 7 hari untuk membiasakan lingkungan percobaan ,
mencit dipelihara dalam ruangan dengan suhu kamar, siklus cahaya terang : gelap
(14;10) pemberian makan dengan pakan reguler dan air minum sebelum
perlakuan mencit dipuasakan selama 10 jam tetapi tetap diberikan air minum.
Hewan dianggap sehat apabila . perubahan berat badan tidak lebih dari 10% serta
memperlihatkan perilaku normal.
a. Metode proteksi terhadap diare

Mencit dibagi menjadi 4 kelompok masing masing 3 ekor dan diberi perlakuan

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

Diberi lar.Na.cmc 1% Diberi susp. Loperamid Diberi susp. Papaverin Diberi susp.diapet

Semua perlakuan secara oral dengan volume pemberian 0,2ml/30 g BB mencit

Mencit ditempatkan dalam kandang khusus secara individual beralas kertas saring yang
diketahui bobotnya

Setelah 30 menit , mencit diberi 0,01 ml ol.ricini tiap gram berat badan mecit secara oral

Amati respon yang terjadi pada mencit berupa jumlah defakasi konsistansi feses, bobot
feses ( pada kertas saring ) onset dan disertai diare
Perhitungan ol. Ricini

Mencit No 1 = 0,01 ml x 23 g = 0,23 ml

Mencit No 2 = 0,01 ml x 23 g = 0,23 ml

Mencit No 3 = 0,01 ml x 22 g = 0,22 ml


b. Metode transitin tesinal

Metode trasitin tesinal

Timbang berat badan tiap mencit

Dibagi menjadi 3 kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

Larutan Cmc 1% Suspensi lopramid Suspensi papaverin Suspensi diapet

Perlakuan secara oral, volume pemberian 0,2 ml / 30 g BB Mencit

Dimenit selanjutnya diberi suspensi norit 5% sebanyak 0,2 ml / 30 g BB


secara diskolasi tulang leher

Dikeluarkan usus secara hati- hati sampai


terengang ,panjang usus dilalui marker norit mulai dari
pylorus sampai ujung akhir ( bewarna hitam ) diukur
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

1. Pembuatan bahan penelitian

a. Pembuatan Na. Cmc 1%


- Buat 50 mg Na.cmc 1% = 1/100 x 50 ml = 0,5 g
- Timbang 500 mg Na. Cmc 1% masukkan dalam air panas
20 x 0,5 g = 10 ml kedalam mortir
- Taburkan Na.cmc diatas air panas tunggu hingga mengembang
- Gerus ad homogen sampai berbentuk gel
- Masukkan dalam labu takar ad 50 ml
 Volume pemberian Na.cmc 1% (1% BB)
Mencit (26 g) = 1/100 x 25 g = 0,25 ml
2. Pembuatan suspensi loperamide hcl
- Dosis hidroklortiazid
- Dosis lazim untuk manusia = 2 mg
- Konversi dosis mencit BB 20 g = 2 mg x 0,0026 x 1000/20 g
= 0,26 mg/Kg BB
- Konversi untuk mencit (23 g) = 23 g/20 g x0,26 mg
= 0,29 mg
 Volume pemberian 1% BB ( 23 g) = 1/100 x 23 g
= 0,23 ml
- Loperamide yang diambil dikonversi kedalam tablet berat 20 tab:
0,26 mg X
Konversi . = X = 196,45 ~ 200 mg
40 mg 3929 mg
- Timbang serbuk sebanyak 200 mg
- Masukkan kedalam lar.Na Cmc 1% ad 10 ml
- Gerus ad homogen
- Masukkan kedalam labu takar
3. Pembuatan suspensi papaverin hcl
- Dosis papaverin hcl
- Dosis lazim untuk manusia = 40 mg
- Konversi dosis mencit BB 20 g = 40 mg x 0,0026 x 1000/20 g
= 5,2 mg/Kg BB
- Konversi untuk mencit (235 g) = 23 g/20 g x5,2 mg
= 5,98 mg
 Volume pemberian 1% BB ( 23 g) = 1/100 x 23 g
= 0,23 ml
- papaverin yang diambil dikonversi kedalam tablet berat 20 tab:
40 mg X
Konversi . = X = 206,4 mg ~ 200mg
800 mg 4128
- Timbang serbuk sebanyak 200 mg
- Masukkan kedalam lar.Na Cmc 1% ad 10 ml
- Gerus ad homogen
- Masukkan kedalam labu takar

4. Pembuatan suspensi diapet


- Dosis diapet
- Dosis lazim untuk manusia = 2 kapsul
- Konversi dosis mencit BB 20 g
= (kapsul 1+ kapsul 2 ) x 0,0026 x 1000/20 g
= (0,7527 g + 0,7413 g ) x 0,0026 x 1000/20 g
= 1,494 g x 0,0026 x 1000/20 g
= 0,194 mg /kg BB
- Untuk mencit dengan BB 30 g = 30g/20 g x0,194 mg
= 0,291 mg
- Berat = 10 ml
- Diberikan =0,2ml
- 30 g = 10ml/ 0,2ml x 0,291 mg
Jumlah diapet yang diambil = 14,5 mg ~ 0,0145 g
 Volume pemberian 1% BB ( 22 g) = 1/100 x 2 g
= 0,22 ml

- Timbang serbuk sebanyak 14,5 mg ~ 20 mg


- Masukkan kedalam lar.Na Cmc 1% ad 10 ml
- Gerus ad homogen
- Masukkan kedalam labu takar

TABEL PENGAMATAN DENGAN METODE PROTEKSI

Hewan Uji
Bahan Kode BB Volume Onset Durasi Berat Berat Berat kosisten
Pemberian defakasi defakasi k.awal k.akhir feses feses
Loperamid 1 23 g 0,23 ml 16.45 75 mnt
1,8959 1,9996 0,1037 Normal

Papaverin hcl 2 23 g 0,23 ml - - 1,5548 1,5644 0,0096 -

Daipet 3 22 g 0,22 ml 16.10 110 mnt 1,7295 1,7407 0,0112 Nornal

Na.cmc 1% 1 25 g 0,25 ml 16.20 100 mnt 1,7425 2,0367 0,2942 Lembek


cair
Hewan Uji Volum
Menit Onset Berat
e oral Berat Berat Konsisten
Kelompok Pemberian defasi feses
(ml) k awal K akhir feses
Ber

Kode BB

1 23g 14.30 0,23 ml 16.45 1,8959 1,9996 0,1037 Normal

4 23 g 14.36 0,23 ml 16.35 1,583 1,7104 0,1274 Normal


LOPERAMID
E

7 26 g 14.40 0,26 ml 16.50 2.1470 2,2309 0,0839 Lembek cair

2 23 g 14.36 0,23 ml - 1,5548 - - -

5 21 g 14.34 0,21 ml - 1,8929 - - -


PAPAVERIN
HCL

8 21 g 14.42 0,21 ml 15.47 1,8621 2,0497 0,1876 Normal

3 22 g 15.24 0,22 ml 16.10 1,7295 1,7401 0,0112 Normal

6 23 g 15.21 0,23 ml 16.15 1,4969 1,9254 0,4285 Normal


DIAPET

9 29 g 15.28 0,29 ml 16.32 1,2204 1,5070 0,2866 Normal

1 25 g 14.19 0,25 ml 16.20 1,7425 2,0367 0,2942 Lembek cair

2 25 g 14.15 0,25 ml 16.50 1,2686 1,3579 0,0893 Lembek cair


NA.CMC1%

3 26 g 14.27 0,26 ml 15.43 1,1718 1,3779 0,2061 Lembek


berbentuk

TABEL PENGAMATAN DENGAN METODE PROTEKSI


B. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan pengujian efek antidiare terhadap hewan uji yang
diinduksi oleh oleum ricini. Pengujian ini dilakukan dengan membagi mencit menjadi 4
kelompok diantaranya 1. Na.cmc 2. Loperamid 3. Papaverin hcl 4. Diapet setelah 30
menit diberikan oleum ricini ,didapatkan hasil mencit no 1 diberi susp.loperamide dan
oleum ricini mengalami diare dan defaksi berbentuk normal ,sedangkan mencit no 7
mengalami diare defakasi beberbentu lembek cair. Dan mencit nomor 8 yang
diberikan papaverin dan oleum ricini mengalami diare defakasi berbentuk normal.
Mencit no 5 tidak mengalami diare no 3 dan 9 mengalami diare dan defakasi normal ,
sedangkan mencit no 6 mengalami defakasi normal . mencit 1 ,2 dan 3 yang diberikan
na.cmc mengalami diare dan defakasi dengan berbentuk lembek cair dan lember
berbentuk.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Mencit yang mengalami defakasi dan diare adalah no 1,3,7


2. Mencit yang mengalami defakasi normal adalah 1,3,8,9
3. Mencit yang tidak mengalami defakasi dan diare adalah mencit nomor 02
4. Mencit yang diberikan suspensi papaverin ,loperamid dan diapet seharusnya
tidak mengalami diare kemungkinan saat mensonde obat tidak tertelan dengan
baik
5. Mencit yang diberikan suspensi na.cmc 1% dan oleum ricini seharusnya
mengalami diare kemungkinan ,jika tidak mengalami diare pada saat menyonde
oleum ricini tidak tertelan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Stevani, H. (2016). Modul bahan ajar cetak farmasi praktikum farmakologi. Jakarta selatan:
Pusdik SDM Kesehatan.

https://www.academia.edu/12975247/LAPORAN_PRAKTIKUM_FARMAKOLOGI_UJI_E
FEK_DIURETIK
LAMPIRAN

MENCIT NO 01 MENCIT NO 02

MENCIT NO 03

MENIMBANG KERTAS SARING


KOSONG
MENIMBANG KERTAS SARING DENGAN FASES

Anda mungkin juga menyukai