BLOK MUSKULOSKLETAL
DEPARTEMEN BIOMEDIK
DIVISI BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
NIM : 2010911320015
KELOMPOK : 7
ASISTEN PRAKTIKUM :
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................6
3.1 SIMPULAN...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
i
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan
idenya sehingga laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Saya
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta
Nazelia Ahla
ii
BAB I
PENDAHULUAN
antara enzim yang penting secara industri, protease dan amilase dianggap sebagai
enzim yang menonjol karena mereka banyak digunakan dalam industri pembuatan
bir, deterjen, dan makanan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi enzim adalah
enzim yang terdapat dipancreas dan saliva (kelenjar ludah). Amilase dipekerjakan
konstituen gula. Amilase bisa berasal dari hewan, jamur, dan sumber tanaman.
hewan, pankreas biasanya babi. Amilase juga berasal dari malt barley dan jamur
cara di mana ikatan glikosidik diserang. Enzim yang merendahkan pati ditemukan
(sAA) adalah protein yang paling melimpah dalam air liur manusia, menyumbang
40% hingga 50% protein ludah, dan merupakan enzim endo- yang mengkatalisis
1
dan keterkaitan oligosakaris yang lebih besar SAA dikeluarkan dari kelenjar ludah
merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri dari 99,5
% H2O serta 0,5 % protein, glikoprotein dan elektrolit. Protein yangterpenting dari
saliva yaitu amilase, mukus, dan lisozim yang berperan pentingdalam fungsi
menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.Selain itu,
PEMBAHASAN
Saliva terdiri dari tiga kelenjar utama (mayor) yang terdiri dari kelenjar
tambahan (minor) yang terdiri dari kelanjar palatinal, kelenjar bukal, kelenjar
sekret yang mukus. Hal ini berkaitan dengan viskositas atau kekentalan dari
jenis makanan.[4] Salah satu fungsi utama kelenjar ludah adalah untuk memberikan
aliran air liur yang berkelanjutan ke dalam rongga mulut untuk mempertahankan
mukosa oral dalam kondisi lembab sehingga kurang rentan terhadap abrasi dan
air liur yang tidak distimulasi juga membantu mencegah infeksi retrograde
kelenjar ludah dengan mikroorgan oral- isms melalui saluran ludah. Beberapa
penelitian besar telah melaporkan bahwa tingkat aliran rata-rata dari unstimulated
resting air liur utuh pada orang sehat pada siang hari berada di kisaran 0,3–0,4 mL
/ menit tetapi dengan simpangan baku yang besar. Tingkat aliran yang tidak
terstimulasi sebesar < 0,1 mL / menit dianggap sebagai bukti fungsi hypo -
dengan penurunan laju aliran ludah karena sensasi subjektif kekeringan telah
diklaim oleh orang-orang dengan laju aliran dalam kisaran normal. [2] Saliva (air
liur) α-amilase (sAA) adalah protein yang paling melimpah dalam air liur
manusia, menyumbang 40% hingga 50% protein ludah, dan merupakan enzim
rangsangan beta-adrenergik [1]. Protein sAA dikodekan oleh gen AMY1 pada
kromosom 1p21, yang merupakan salah satu lokus variasi angka salinan (CNV)
paling variabel dalam genom manusia, dengan kisaran yang dilaporkan dari mana
saja dari 1 hingga 18 salinan diploid. Secara umum, sAA memiliki dua bentuk
mempengaruhi sekresi SAA, aktivitas enzim, dan stabilitas. Oleh karena itu,
nomor salinan AMY1, jumlah SAA dan kadar glikosilasi, dan cara sekretaris SAA
yang dapat berkontribusi pada perbedaan asupan pati diet di antara individu dan,
bahwa individu dengan aktivitas SAA tinggi mungkin lebih baik beradaptasi
dengan menelan pati, sedangkan individu dengan aktivitas sAA rendah mungkin
berisiko lebih besar untuk resistensi insulin dan diabetes ketika secara kronis
menelan diet kaya pati. Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa pasien
diabetes memiliki aktivitas SAA yang lebih tinggi daripada pasien non-diabetes.
Sebagai penanda aktivitas sistem saraf simpatik (SNS), aktivitas SAA segera
meningkat dalam menanggapi stres psikososial dan fisik. Baru-baru ini penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas SAA juga bisa sebagai indikator disregulasi sistem
saraf otonom (ANS) dalam gangguan mental, terutama dalam disor- der terkait
kecemasan. Selain itu, Froehlich dkk menemukan bahwa stimulus gustatory yang
berbeda, pati, sukrosa, natrium klorida dan asam sitrat, dapat menandakan- dapat
meningkatkan laju aliran ludah dan aktivitas SAA, dan bahwa stimulasi asam
gelas dengan ukuran yang sama. Lalu masukkan 2gram nasi kedalam masing-
masing gelas lalu tambahkan air sebanyak 5 sendok makan, kemudian haluskan.
selama 5 menit, dan gelas C dimasukkan ke dalam air mendidih selama 5 menit.
amati perubahan warna dan catat waktunya. Hasil dari pengamatan tersebut, untuk
gelas A yang berada diluar ruangan setelah 5 menit lalu ditambahkan 2 tetes
betadine dan diamati perubahan warnanya untuk warnanya berubah menjadi biru
pekat lalu setelah di diamkan lagi warnanya ungu kehitaman. Untuk gelas B yang
berada di air dingin selama 5 menit lalu ditambahkan 2 tetes betadine dan diamati
diamkan lagi warna tidak berubah warnanya tetap biru pekat. Untuk gelas C yang
berada di air panas selama 5 menit lalu ditambahkan 2 tetes betadine dan diamati
diamkan lagi warnanya berubah menjadi hitam biru agak keunguan. Untuk
perubahan warna pada nasi yang ditambah larutan saliva yang ditempatkan di tiga
suhu yaitu suhu ruangan, panas, dan dingin lalu ditambahkan larutan betadine
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Fungsi enzim amilase pada air liur yaitu sebagai agen yang mempercepat
pemecahan molekul pati dari karbohidrat yang berubah menjadi gula sehingga
mudah digunakan oleh tubuh. Kemudian cara kerja dari enzim amilase pada saliva
(air liur) yaitu dengan terdapatnya enzim amilase pada saliva (air liur) yaitu alpha-
amilase yang kemudian enzim ini mulai bekerja di mulut ketika makanan
untuk membuat rantai molekul pati, yang mana pada pati alami terdapat glukosa,
yang kemudian tubuh memisahkannya agar dapat memberikan nutrisi yang tepat
ke aliran darah. Juga enzim amilase ini dapat mengekstrak gula sehingga dapat
disimpan dalam tubuh yang mana setelah mulut berlanjut ke pankreas, di mana
lebih banyak enzim yang digunakan untuk memecah karbohidrat dan meloloskan
01; 1(4):1886-1901
3. ang ZM, Lin J, Chen LH, Zhang M, et al. The roles of AMY1 copies and
2015 Jan;138:173-8.