DEPARTEMEN BIOMEDIK
DIVISI BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
NIM : 2010911320015
KELOMPOK : 7
ASISTEN PRAKTIKUM :
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................6
3.1 SIMPULAN...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
i
KATA PENGANTAR
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan
idenya sehingga laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Saya
pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa laporan praktikum ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta
Nazelia Ahla
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau
kekuningan, sekresi hati berliku yang unik dan vital yang dibentuk oleh hepatosit
dan dimodifikasi alirannya oleh sifat absorptive dan sekresi dari epitel saluran
karbohidrat, vitamin, garam mineral, dan elemen jejak. Bagian yang lebih besar
dari protein empedu terdiri dari globulin, dan bagian yang lebih rendah terdiri dari
albumin.2 Cairan empedu merupakan cairan jernih, berwarna kuning agak kental
dan mempunyai rasa pahit. Selama 24 jam dihasilkan cairan empedu sebanyak
500 mL sampai 700 mL dan mempunyai pH antara 6,9 sampai 7,7. Kontraksi dan
dalam sel usus, terutama protein dan lemak. Cairan empedu mengandung zat-zat
anorganik, yaitu HCO3-, Cl-, Na+ dan K+ serta zat-zat organik, yaitu asam-asam
empedu, bilirubin dan kolesterol.4 Pembentukan empedu adalah fungsi unik hati
terakhir dan telah memberikan dasar untuk diagnosis lebih lanjut dan pengobatan
diantaranya garam empedu, zat warna empedu, lesitin, kolestrol dan garam-garam
1
vitamin-vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Garam empedu
Dengan demikian akan memudahkan kerja lipase. Lebih lanjut garam empedu
bereaksi dengan asam lemak menghasilkan senyawa kompleks yang lebih mudah
larut dan mudah terabsorpsi sebagai hasil proses lipolysis. Pentingnya sekresi
empedu terhadap kesehatan organisme menjadi paling jelas ketika sekresi ini
Ini paling dramatis ditunjukkan oleh anak-anak yang lahir dengan atresia biliary
akhirnya gagal hati dan kematian.2 Kimia garam empedu sangat bervariasi di
antara spesies. Garam empedu adalah 24 produk larut dalam air karbon
metabolisme kolesterol. Dua garam empedu primer disintesis dalam hati mamalia:
dengan taurin atau glisin.1 Saluran empedu hati dan kantong empedu memiliki
beberapa bioma yang paling belum dijelajahi dalam tubuh manusia karena invasif
(BA).5 Asam empedu (BAs) adalah komponen organik terbesar dalam empedu
dan disintesis dari kolesterol di hati. BAs memainkan peran penting dalam
menghilangkan kolesterol dari tubuh dan juga penting untuk penyerapan lipid.
Dua BAs primer, asam kolat (CA) dan asam chenodeoxycholic (CDCA),
disintesis dari kolesterol di hati. Setelah diekskripsikan ke usus kecil melalui
saluran empedu, asam deokskolat (DCA), asam lithocholic (LCA), dan asam
CA primer dengan aksi flora usus. BAs gratis mudah dikonjugasikan dengan
glisin atau taurin di hati. Sekitar 95% DARI BAs primer dan sekunder diserap
kembali dari ileum, kembali ke hati dengan sirkulasi portal dan kemudian
inversi С-3 untuk memunculkan kelompok 3α-ОН, α-hidroksilasi lebih lanjut dari
hanya atom 7-karbon atau atom 7 dan 12 karbon, serta β-oksidasi rantai samping
pembatas dalam sintesis asam empedu[20]. Activ- ity enzim ini diatur oleh
PEMBAHASAN
Empedu dan kelenjar pancreas bermuara ditempat yang sama di dalam intestin.
komponen hormone Boyliss & Starling selama berada di dalam kandung empedu,
empedu akan mengalami proses pemekatan melalui cara absorpsi air.3 Berbagai
protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi
empedu yang aktif secara osmotik, yang menentukan tingkat sekresinya. Albumin
dan protein lain yang mendekati berat molekulnya memberikan kontribusi besar
pada penciptaan gradien osmotik. Puluhan protein berbeda dengan berat molekul
6-220 kDa dapat dideteksi dalam empedu. Bagian yang lebih besar dari mereka
adalah protein darah; yang lebih rendah adalah protein en- tering empedu
langsung dari hepatosit dan sel epitel saluran empedu. Data eksperimental
Pembentukan empedu adalah fungsi unik dari hati yang sangat penting untuk
Uji Fisika yaitu mengidentifikasi dari warna empedu dari sapi yang warnanya itu
hijau kekuningan. Uji keasaman yang diuji dengan kertas lakmus masukan
kedalam tabung berisi empedu pekat sampai semua komponen warna dikertas
lakmus terendam lalu tunggu sampai warna kertas lakmusnya berubah dan
disesuaikan dengan cat yang ada dikotak kertas lakmus. Hasil dari Uji Keasamaan
yaitu diangka 7 pada cat yang ada dikotak lakmus atau menghasilkan pH 7. Uji
pigmen, alat dan bahan, ada 3ml larutan HNO 3, 3ml larutan empedu, pipet, dan
tabung reaksi. Masukkan larutan HNO3 sebanyak 3ml kedalam tabung reaksi
usahakan larutan HNO3 dan larutan empedu tidak tercampur lalu dikocok perlahan
dan diamati apakah ada perubahan warna. Hasil yang didapatkan dari Uji Pigmen
yaitu warnanya berubah menjadi hijau kebiruan. Uji Rosenbach bahan dan alatnya
ada 3ml larutan empedu, kertas saring sebanyak 3 kertas, 3 tetes HNO3, pipet, dan
tabung ukur. Pertama saring larutan empedu 3ml larutan empedu dengan kertas
saringan sebanyak 3x, setelah disaring lalu tambahkan 2 tetes HNO 3 pada kerucut
dari kertas saring, lalu cermati hasil dari perubahan warna dari pencampuran tadi.
Hasil yang didaptkan dari Uji Rosenbach yaitu tidak ada perubahan pada warna
larutan empedu. Uji Van Den Bergh bahan dan alatnya ada 5ml larutan empedu
encer (1:5), 2ml reagen diazo, aquadest, dan tabung reaksi. Masukkan 5ml larutan
empedu cair kedalam tabung reaksi selanjutnya masukkan 2ml reagen diazo lalu
dari Uji Van Den Bergh yaitu warna larutan empedunya menjadi kekuningan.
Yang kedua Uji Mineral yaitu Uji Fosfat bahan dan alatnya ada api spiritus,
capitan tabung reaksi, 10ml larutan empedu, HNO3 pekat, ammonium molibdat,
tabung rekasi, dan tempat tabung reaksi. Masukkan 10ml larutan empedu kedalam
tabung reaksi lalu didihkan dengan menggunakan api spiritus sampai mendidikan
dengan posisi tabung dimiringkan dan digerakan ke kanan dan ke kiri, jika sudah
mendidih tambahkan HNO3 pekat dan didihkan lagi selama 2 menit dengan
dipanaskan Kembali atau langsung bisa diamati apakah ada perubahan warna.
Hasil yang didapatkan dari Uji Fosfat yang terjadi yaitu ada perubahan warna
yang berubah menjadi hijau tua pekat atau hijau-cyan. Uji Sulfat bahan dan
alatnya ada api spiritus, 10ml larutan empedu, HCl, BaCl2, HCl pekat, tabung
reaksi dan pipet. Masukkan 10ml larutan empedu ke dalam tabung reaksi
panaskan sampai mendidih dengan api spiritus setelah mendidih berikan beberapa
tetes HCl lalu tambahkan beberapa tetes BaCl2 lalu amati yang terjadi biasanya
ada terjadi endapan, selanjutnya tambahkan beberapa tetes HCl pekat. Hasil yang
didapatkan dari uji sulfat yang terjadi yaitu warnanya berubah menjadi hijau muda
pekat agak kekuningan sedikit. Uji Pepton atau Uji Oliver bahan dan alatnya ada
5ml larutan empedu pekat, 5 tetes asam asetat glacial, 4ml larutan peptone 10%,
dan kertas saring. Pertama masukkan 5ml larutan empedu pekat kedalam tabung
reaksi lalu masukkan 5 tetes asam asetat glacial selanjutnya lihat apakah ada
sesudah disaring tambahkan 4ml larutan peptone 10% dan diamati, biasanya
terbentuk endapan lalu ambil sedikit endapannya dan berikan endapan dengan
asam asetan beberapa tetes yang banyak lalu amati endapan tadi yang sudah
diberikan asam asetat. Hasil yang didapatkan dari Uji Pepton atau uji Oliver yang
terjadi yaitu endapan dari empedu yang dicampurkan asam asetat glacial, larutan
pepton 10% berubah dan asam asetatat ada perubahan warna dari larutan tersebut
yang berubah warna menjadi kuning tembus pandang atau kuning bening. Yang
ketiga Uji Karbohidrat yaitu Uji Pettenkoefer bahan dan alatnya 5ml empedu
encer, kristal sukrosa, 3ml H2SO4 pekat, tabung reaksi dan pipet. Yang pertama
masukkan 5ml empedu encer kedalam tabung reaksi lalu masukkan kristal sukrosa
apabila sudah tercampur selanjutnya dikocok sampai larut, lalu tambahkan 3ml
H2SO4 pekat melalui dinding tabung selanjutnya amati terlebih dahulu terjadi
perubahan warna apa selanjutnya dikocok . Hasil yang didapatkan dari Uji
H2SO4 terjadi perubahan warna ada 3 warna yaitu merah/orange, hijau dan hijau
kekuningan bening. Lalu setelah dikocok ketiga warnanya tidak tercampur dan
warnanya tetap. Yang keeempat Uji Lemak yaitu Uji Kolestrol Salkowski bahan
dan alatnya ada 1ml cairan empedu, 3ml kloroform, 3ml H 2SO4, pipet dan tabung
reaksi. Yang pertama masukkan 1ml empedu kedalam tabung reaksi dan
tambahkan 3ml kloroform selanjutnya dikocok lalu ambil lapisan paling atas atau
lapisan yang berwarna hijaunya dan hanya tersisa bagian beningnya ditabung
reaksi lalu tambahkan 3ml H2SO4 melalui dinding tabung yang dimiringkan
selanjutnya dikocok sampai kedua cairan terpisah. Hasil yang didapatkan dari Uji
Kolestrol Salkowki yaitu setelah cairan empedu dicampur dengan kloroform dan
dipisahkan larutan bagian atas dan bawahnya yang bening lalu ditambahkan
dengan H2SO4 dikocokan dan mendapatkan hasil yaitu lapisan kloroform yang
diatas akan berwarna merah kebiruan atau merah chery dan dilarutan dibawahnya
berwarna pink.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
berasal dari penghancuran sel-sel darah merah oleh system retikuloendotelial dari
hati, limpa dan sumsum tulang. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin,
yang berwarna hijau dan bilirubin yang berwarna jingga/kuning coklat. Oksidasi
pigmen empedu oleh berbeagai pereaksi akan menghasilkan suatu turunan yang
dan mesobilisianin (hijau hingga ungu). Dari hasil percobaan yang yang
perubahan warna empedu menjadi hijau tua pekat atau hijau-cyan, Uji Sulfat
Uji Pepton atau Uji Oliver menghasilkan endapan empedu dan perubahan warna
3 warna yaitu merah, hijau, dan hijau kekuingan bening, Uji kolestrol Salkowski
menghasilkan perubahan warna pada empedu menjadi warna bening pink diatas
cairan bening pink tersebut menghasilkan lapisan kloroform yang berwarna merah
1. Boyer J.L. Bile Formation and Secretion. Compr Physiol. 2013 Jul;3(3): 1035-
78
2. Reshetnyak V.I. Physiological and molecular biochemical mechanisms of bile
formation. World Journal of Gastroenterology. 2013 Nov 14;19(42): 7341-60
3. Hardjasasmita, Panjita. Ikhtisar Biokimia Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,
1999
4. Poedjiadi A Supriyanti T. Dasar-dasar Biokimia. Edisi Revisi. Jakarta : UI-Pr
ess, 2009
5. Vyacheslav A, Fernandez-Peralbo M.A, Derks R, et al. Biliary Microbiota and
Bile Acid Composition in Cholelithiasis. BioMed Research International.
2020 Jul 02;8
6. Sugita T, Amano K, Nakano M, et al. Analysis of the Serum Bile Acid
Composition for Differential Diagnosis in Patients with Liver Disease.
Gastroenterology Research and Practice. 2015 Mar 03;10