Anda di halaman 1dari 4

Biokimia Sistem Pencernaan Sebesar 7 liter cairan disekresikan oleh sistem pencernaan sepanjang hari yang tersusun dari

air dan ion-ion, utamanya , K+, Cl-, HCO3- dan H+.1 Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke rongga saluran cerna oleh kelenjar-kelenjar eksokrin yang menghasilkan sekret spesifik. Masing-masing sekret pencernaan terdiri atas air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi semua getah pencernaan membutuhkan energi baik untuk transport aktif beberapa bahan mentah ke dalam sel, maupun sintesis produk sekretori oleh retikulum endoplasma. Pada stimulasi neural atau hormonal yang tepat, sekret dilepaskan ke dalam rongga saluran cerna. Selain itu, sel endokrin yang terletak di dinding saluran cerna mensekresikan hormon gastrointestinal ke dalam darah yang membantu mengontrol motilitas pencernaan dan sekresi kelenjar eksokrin. Sekresi asam. Sel parietal dalam di kelenjar gastric mensekresikan asam hidroklorida ke dalam lumen lambung. Sekresi asam di lambung rata-rata 1-3 liter per hari dan bisa membuat pH lumen menjadi sebesar 1. Sementara itu, pH sitoplasma sel parietal adalah sekitar 7,2 yang berarti sel memompa H+melawan gradien konsentrasi yang mencapai 2,5 juta kali lebih terkonsentrasi di lumen. Proses pemompaan dimulai saat H+ dari air di dalam sel parietal dipompa ke dalam lumen lambung oleh H+-K+-ATPase bertukaran dengan K+ yang masuk ke dalam sel. Clkemudian mengikuti H+ melalui kanal klorida yang terbuka, menghasilkan sekresi HCl oleh sel. Sementara asam disekresikan ke dalam lumen, bikarbonat yang dibuat dari CO2 dan OH- air diserap ke dalam darah. Aktivitas buffer dari HCO3- membuat darah yang meninggalkan lambung kurang asam, menghasilkan alkaline tide yang bisa diukur ketika makanan dicerna. Asam lambung sangat penting untuk mengaktivasi pepsinogen menjadi pepsin serta melakukan denaturasi protein supaya mudah dicerna. Sekresi Bikarbonat. Sekresi bikarbonat ke dalam duodenum menetralkan asam yang masuk dari lambung. Sejumlah kecil bikarbonat disekresikan oleh sel duodenal, tetapi kebanyakan dihasilkan oleh pankreas yang menghasilkan larutan NaHCO3. Bagian eksokrin pankreas terdiri dari lobulus yang disebut acini. Sel asinar mensekresikan enzim pencernaan dan sel duktus mensekresikan larutan NaHCO3. Pankreas juga mensekresikan hormon dari sel islet yang terselip di antara sel-sel asinar. Produksi bikarbonat membutuhkan enzim carbonic anhydrase dengan kadar yang tinggi. Bikarbonat yang dihasilkan dari CO2 dan air disekresikan oleh pertukaran apikal Cl--HCO3-. Klorida masuk ke dalam sel pada kotransporter NKCC basolateral dan keluar melalui kanal CFTR apikal. Cl- luminal kemudian masuk kembali ke dalam sel bertukaran dengan HCO3- yang memasuki lumen. Ion hidrogen dihasilkan bersamaan dengan bikarbonat yang meninggalkan sel pada pertukaran Na+-H+ basolateral. H+ kemudian direabsorpsi ke dalam sirkulasi intestinal membantu keseimbangan HCO3- yang memasuki darah saat sel parietal mensekresika H+ ke dalam lambung.

Pergerakan sodium dan air pada jaringan ini diproses secara pasif, dikendalikan oleh gradien elektrokimia dan osmosis. Pergerakan ion negatif dari ECF ke lumen menarik Na+, yang menurunkan gradien elektrokimia melalui hubungan antar sel yang bocor. Sekresi Na+ dan HCO3- ke dalam lumen menghasilkan gradien osmosis, dan air mengikuti melalui peristiwa osmosis. Hasil bersihnya adalah sekresi larutan sodium bikarbonat. Sekresi NaCl. Sel Crypt pada usus halus dan kolon mensekresikan larutan isotonik NaCl yang bercampur dengan mukus yang disekresikan oleh sel goblet untuk membantu melumasi gut. Sekresi Cl- sama seperti pada sel pankreas. Klorida dari ECF memasuki sel melalui transporter NKCC, kemudian keluar ke dalam lumen melalui kanal CFTR apikal. Enzim Pencernaan Disekresikan Ke dalam Lumen Enzim pencernaan disekresikan oleh kelenjar eksokrin (kelenjar saliva dan pankreas) maupun sel epitelial pada mukosa lambung dan usus halus. Enzim merupakan protein yang disintesis retikulum endoplasma kasar, dipaket oleh komplek golgi ke dalam vesikula sekretori dan kemudian disimpan sampai dibutuhkan. Sesuai permintaan, mereka dikeluarkan melalui eksositosis. Beberapa enzim pencernaan disekresikan ke dalam sebuah bentuk proenzyme yang belum aktif, dikenal juga sebagai zymogens. Zymogen harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan. Aktivasi yang lambat ini menyebabkan enzim dapat disimpan dalam sel tanpa merusak sel. Jalur kontrol untuk pelepasan enzim bervariasi meliputi sinyal neural, hormonal dan parakrin. Biasanya, stimulasi neuron parasimpatik pada nervus vagus meningkatkan sekresi enzim. Sel Terspesialisasi Mensekresikan Mukus Mukus adalah sekret kental yang tersusun dari glikoprotein yang secara kolektif disebut mucin. Fungsi utama mukus adalah membentuk mantel pelindung pada mukosa gastrointestinal dan melumasi isi perut. Mukus dibuat di sel eksokrin terspesialisasi yang disebut sel mukus pada lambung dan sel goblet pada usus. Sel goblet menyusun 10-24% populasi sel usus. Kelenjar saliva juga mensekresikan mukus. Sinyal untuk pelepasan mukus meliputi persarafan parasimpatik, variasi neuropeptida yang ditemukan pada sistem saraf enterik dan sitokin dari imunosit. Infeksi parasit dan proses inflamasi pada isi perut juga menyebabkan peningkatan substansial pada pengeluaran mukus. Saliva merupakan cairan hyposmotic kompleks yang disekresikan oleh kelenjar saliva pada rongga mulut. Komponen saliva meliputi air, ion-ion, mukus dan protein seperti enzim dan immunoglobulin. Dalam keadaan istirahat, saliva sedikit asam, dengan pH 6-7. Komposisi ionik saliva ditentukan oleh dua langkah transport epithelial. Kelenjar saliva merupakan kelenjar eksokrin dengan epithelium sekretori (acinus) yang terbuka ke lingkungan luar melalui sebuah duktus. Cairan yang disekresikan oleh sel asinar menyerupai cairan ekstraseluler pada komposisi ioniknya. Saat cairan melalui duktus untuk menuju rongga mulut, sel epitelial disepanjang duktus menyerap kembali Na+ dan mensekresikan K+ sampai rasio ion pada cairan dalam duktus menyerupai cairan intraselluler (tinggi K+ dan rendah Na+). Sintesis asam atau garam empedu.

Asam empedu yang utama adalah kolat, kenodeoksikolat, deoksikolat dan litokolat. Garam empedu merupakan steroid dengan 24 C yang disintesis hati dari kolesterol. Asam kolat dan kenodeoksikolat (asam empedu primer) dibentuk di hati sementara deoksikolat dan litokolat (asam empedu sekunder) dibentuk dari asam empedu primer di usus oleh bakteri. Asam empedu berkonjugasi dng glisin dan taurin di hati. Contoh : asam kolat gliko- dan taurokolat disekresi ke empedu disimpan dalam kandung empedu dilepaskan ke usus pada waktu makan membantu pencernaan dan absorpsi lipid.3 Lebih dari 95% garam empedu direabsorbsi di ileum untuk dibawa ke hati. Kemudian, disekresi kembali ke empedu lalu usus sehingga terjadi sirkulasi enterohepatik. Sintesis pigmen empedu/katabolisme hem. Pigmen empedu terdiri bilirubin dan biliverdin yang berasal dari pemecahan hem (senyawa porfirin besi). Bila hemoglobin dihancurkan, globin akan dipecah menjadi asam-asam amino sementara Fe dilepaskan dari hem dan bagian porfirin dikatabolisme. Proses itu akan menghasilkan biliverdin (hijau). Selanjutnya biliverdin direduksi menjadi bilirubin (kuning). Bilirubin (nonpolar) di transpor ke hati oleh albumin plasma untuk dikonjugasi dengan glukuronat menjadi bilirubin diglukuronida (lebih polar) yang nantinya, akan disekresi ke empede. Di usus, glukuronat dilepaskan dan bakteri usus mengubah bilirubin menjadi urobilinogen dan urobilin yang akan disekresi melalui feses dan urin (setelah direabsorpsi).

Protein Pencernaan Protein Protein pertama kali dicerna di lambung, kemudian dilanjutkan di usus halus. Enzim pencerna protein (protelitik, protease) umumnya disekresikan dalam bentuk zymogen (bentuk inaktif), yang akan aktif setelah masuk ke lumen saluran cerna. Secara struktural, zimogen biasanya berukuran lebih besar (panjang) daripada enzim aktifnya. Jadi proses pengaktifan zimogen biasanya melibatkan pemutusan struktur untuk menghasilkan bentuk yang lebih kecil, aktif, dan memiliki aktivitas proteolitik. Pencernaan di lambung Pepsinogen Pepsinogen disekresikan oleh chief cell lambung. Enzim ini diaktifkan oleh asam lambung dengan menambahkan ion H+. Selanjutnya, pepsin yang sudah aktif akan bersifat autokatalitik yang bisa mengaktifkan pepsinogen lainnya. Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang dapat bekerja pada pH yang rendah mencapai 1-2. Kerja enzim ini akan menghasilkan peptida yang lebih kecil dan asam amino bebas. Rennin Enzim ini sangat penting untuk neonatus, tapi sudah tidak ada pada orang dewasa. Dengan bantuan kalsium, rennin berfungsi untuk mengubah kasein susu menjadi parakasein yang dapat dicerna oleh pepsin. Pencernaan di duodenum

Pada duodenum terdapat protease pankreas yang disekresi sebagai proenzim. Jenisnya di antaranya adalah tripsin, kimotripsin, elastase (endopeptidase) dan karboksipeptidase (eksopeptidase) yang spesifitasnya berbeda untuk berbagai asam-asam amino. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan sel epitel duodenum menjadi tripsin. Selanjutnya, tripsin bisa mengaktifkan tripsinogen lain, kimitripsinogen, proelastase dan prokarboksipeptidase menjadi bentuk aktifnya. Fungsi utama dari enzimenzim ini adalah memecah polipeptida memnjadi asam amino dan oligopeptida. Pencernaan di usus halus Proses penyempurnaan pencernaan protein menjadi asam amino dilakukan di usus halus. Fungsi ini dibantu oleh enzim amino peptidase pada membran brush border dan dipeptidase di dalam sel epitel. Amino peptidase akan mengubah oligopeptida menjadi asam amino sedangkan dipeptidase mengubah dipeptida menjadi asam amino. Penyerapan protein Penyerapan protein berlangsung melalui 2 cara yaitu: 1) Transpor aktif sekunder (tergantung Na+ dan menggunakan energi), cara ini banyak terjadi di sisi mukosal (sisi antara lumen usus dengan epitel usus). 2) Transpor terfasilitasi sesuai gradien konsentrasi yang biasa terjadi di sisi serosal (sisi antara epitel usus dengan kapiler darah). Walaupun demikian generalisasi bisa terjadi, setiap protein ko-transpor dan protein untuk transpor terfasilitasi memiliki banyak jenis dan spesifik untuk karakteristik asam amino tertentu.

Anda mungkin juga menyukai