Anda di halaman 1dari 32

FISIOLOGI

ZAT GIZI
ABSORPSI
http://www.cmaj.ca/content/16
6/10/1297/F1.large.jpg
Prinsip Penyerapan Zat Gizi di Usus
Halus (small intestine)
Semua zat gizi
dari makanan, termasuk air
dan elektrolit diserap
di mukosa dari usus kecil,
masuk ke dalam aliran darah.
Penyerapan air dan
elektrolit memiliki peran
penting dalam
pemeliharaan air tubuh
dan keseimbangan asam-
basa.

Proses yang penting


penyerapan: transport
natrium melintasi
gradien elektrokimia pada
membran sel epitel lumen.

Semua sel harus


mempertahankan
konsentrasi natrium,
Ini dilakukan dengan
bantuan
pompa Na + / K + ATPase -
yang disebut sodium pumps

http://fig.cox.miami.edu/~cmallery/150/m
emb/sf40x12c.jpg
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat dimulai dalam mulut
amilase (ptialin) pada pH sekitar 7, memecah
polisakarida menjadi oligosakarida dan
disakarida (maltosa, isomaltosa, maltotriosa dan
dekstrin).
Pemecahan ini masih berlangsung di lambung
bagian proksimal.
pH dalam lambung asam, sehingga pencernaan
karbohidrat terhenti.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
KARBOHIDRAT (lanjutan)
Duodenum : kimus dinetralisir, pencernaan
karbohidrat diteruskan, penambahan amilase
pankreas.
Maltosa, isomaltosa dan maltotriosa didegradasi
menjadi glukosa oleh enzim maltase dan isomaltase
dari: getah pankreas dan mukosa ileum

Cabang dekstrin dipecah oleh enzim 1,6 glukosidase


intestinal.

Laktosa dan sukrosa dipecah oleh enzim laktase dan

sukrase yang dikeluarkan mukosa intestinal.


Hasil akhir: glukosa, galaktosa dan fruktosa.
RINGKASAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI
KARBOHIDRAT
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN
protein dimulai di dalam lambung
Pencernaan diaktifkan menjadi pepsin oleh HCl
1. Pepsinogen
2. lambung
Pada pH 2-5 pepsin memecah protein menjadi
polipeptida
3. Inaktivasi sebagian isoenzim pepsin terjadi
dalam duodenum saat HCO3- dari empedu dan
pankreas menetralisir HCl lambung pada pH
6,5.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN (Lanjutan)
Pencernaan protein dan polipeptida
diteruskan oleh tripsin dan kimotripsin,
menghasilkan dipeptida.
Tripsin berasal dari tripsinogen
pankreas yang diaktifkan oleh
enteropeptidase duodenum.
Tripsin kemudian mengaktifkan
kimotripsinogen pankreas menjadi
kimotripsin.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI
PROTEIN (Lanjutan)
Karboksipeptidase pankreas dan
aminopeptidase mukosa usus memecah
ujung bebas rantai peptida
Pemecahan peptida menjadi asam
amino tunggal dilakukan oleh
dipeptidase yang terdapat pada brush-
border membran mukosa intestinal.
ABSORPSI ASAM AMINO
Sistem kotransport Na+ spesifik bertanggung jawab
terhadap transport aktif sekunder asam amino
dari lumen usus ke dalam sel mukosa.
Perpindahan asam amino dari mukosa sel ke darah
porta dilakukan secara difusi fasilitasi.
Beberapa jenis asam amino mengalami
metabolisme dalam sel mukosa, dan memasuki
darah porta dengan sistem transport tersendiri.
Dipeptida dan tripeptida tertentu dapat diabsorbsi
secara aktif oleh karier yang terdapat pada
lumen membran sel mukosa usus. Transport
aktif ini dirangsang oleh gradien H+.
PENCERNAAN DAN ABSORBSI
LEMAK

Lemak terdiri dari:


makanan
90% : trigliserida kolesterol dan esternya
10% : fosfolipid,
vitamin A, D, E dan K yang larut lemak

95% lemak diabsorbsi dalam usus


halus
Lipase adalah enzim pemecah lemak, disekresi
oleh:
a. Kelenjar di dasar lidah dalam mulut
b. Pankreas, yang menyatu dengan getah
pankreas.

Pemecahan lemak berlangsung di:


a. 10-30% di dalam lambung oleh lipase kelenjar
ludah pada PH asam yang optimum
b. 70-90% dalam duodenum dan jejunum bagian
atas (proksimal)
Tiga tahap proses pencernaan
lemak
1. Fase emulsifikasi lemak
kontraksi lambung bagian distal, saat
mengeluarkan
kimus ke dalam duodenum dihasilkan tetesan emulsi
lemak yang lebih kecil (1-2 m), sehingga permukaan
lemak yang dapat disentuh lipase semakin luas.
2. Fase isotropik pekat
Dalam duodenum lipase pankreas diaktifkan oleh
Ca2+
dan kolipase yang berasal dari kerja tripsin pada
prokolipase getah pankreas. Ikatan ester 1 dan 3 dari
trigliserida dihidrolisa menjadi:
asam lemak bebas (FFA) dan 2 monogliserida (MG)
proses pencernaan lemak
3. Fase pembentukan misel
misel dibentuk dari monogliserida dan asam lemak
rantai panjang yang berikatan dengan garam empedu.
Asam lemak rantai pendek tidak memerlukan empedu
karena larut air.

Posfolipase A2 dari getah pankreas memecah fosfolipid,


terutama lesitin.

Kolesterolesterase dari getah pankreas memecah:


1. Ester kolesterol (misalnya pada susu dan kuning telur)
2. Ikatan kedua dari trigliserida
3. Ester vitamin A, D dan E
4. Ester lemak lain yang tidak spesifik.
Absorbsi lemak
Trigliserida makanan dipecah menjadi asam lemak
bebas (FFA) dan monogliserida (MG), yang tersimpan
dalam misel.

Misel mendekati brush boder usus halus

Secara pasif FFA dan MG diabsorpsi sel epitel usus


halus
FFA rantai pendek, relatif larut air, memasuki aliran

darah menuju hati melalui vena porta


FFA rantai panjang dan MG disintesis kembali menjadi
trigliserida dalam retikulum endoplasma sel mukosa
usus halus. Membentuk kilomikron melalui aliran getah
bening
Absorpsi lemak berakhir di jejunum
Absorpsi Lemak

Purves et al., Life: The Science of


Biology, 4th Edition, by Sinauer
Associates (http://www.sinauer.com/)
and WH Freeman
(http://www.whfreeman.com/) at
www.emc.maricopa.edu
From lymphatic capillaries, lymph fows through
progressively larger lymphatic vessels to eventually
re-enter blood at the junction of the internal
jugular and subclavian veins.
ABSORPTION OF WATER
& ELECTROLYTES

A normal person takes 1 to 2 liters of dietary fluid every


day. Another 6 to 7 liters of fluid is received by the small
intestine daily as secretions from salivary glands,
stomach, pancreas, liver and the small intestine itself.
By the time the ingesta, approximately 80% of this fluid
has been absorbed enters the large intestine.
Net movement of water across cell membranes always
occurs by osmosis. osmosis.exe
the most important process of electrolyte absorption is an
electrochemical gradient.
http://lhs.lps.org/staff/sputnam/Biology/U3Cell/transport_2.pn

Na+ dan substansi dengan
berat molekul rendah diabsorpsi
melalui mukosa epitel bersama

aliran absorpsi H2O.


Absorbsi Ca2+ oleh usus halus
menurun pada defisiensi
vitamin
D dan oleh substansi yang
membentuk senyawa yang tidak
larut air seperti: fitat, oksalat
dan asam lemak.
Peran Vitamin D pd penyerapan
PENYERAPAN BESI
Fe is absorbed by villus enterocytes in the
proximal duodenum. Efficient absorption requires
an acidic environment.

Ferric iron (Fe+++) in the duodenal lumen is


reduced to its ferrous form through the action of a
brush border ferrireductase.
Iron is the cotransported with a proton into the
enterocyte via the divalent metal transporter
DMT-
1 (non specific, also transports many divalent
Once inside the enterocyte, iron follows
one of two major pathways, based
on both dietary and systemic iron
loads:
1. Iron abundance states: iron within
the enterocyte is trapped by
incorporation into ferritin and hence,
not transported into blood. When the
enterocyte dies and is shed, this iron
is lost.
2.
Iron limiting states: iron is exported
out of the enterocyte via a
transporter (ferroportin) located in
the basolateral membrane. It then
binds to the iron-carrier transferrin
for transport throughout the body.
http://arbl.cvmbs.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/smallgut/iron.gif
Digestion and absorption of different
macronutrient by GI region
ABSORPSI VITAMIN
1. Vitamin B12 (Kobalamin)
Diabsorbsi di ileum bagian distal dengan bantuan faktor

intrinsik (IF) yang dikeluarkan sel parietal lambung


Mukosa ileum mempunyai reseptor yang sangat spesifik
untuk mengikat kompleks IF-kobalamin, yang kemudian
diserap sel mukosa dengan cara endositosis.
Proses transport memerlukan Ca2+ dan pH > 5,6.
2. Asam Folat
Penyerapan asam folat terjadi di
jejunum bagian proksimal.
Asam folat makanan dipecah oleh
enzim pteroil poliglutamat hidrolase
yang terdapat dalam membran lumen
usus halus, menjadi asam pteroil
glutamat.
Asam pteroil glutamat diserap dengan
mekanisme transport aktif spesifik.
3. Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), C
(asam askorbat), biotin dan niasin
diserap bersama Na+ aktif sekunder.
Penyerapan vitamin C terjadi di ileum,
dan vitamin lainnya di jejunum.
4. Vitamin B6, diabsorbsi secara pasif
dengan proses difusi.
5. Vitamin A, D, E dan K, diabsorbsi seperti
penyerapan lemak dengan pembentukan
misel.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai