Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi organisme hidup. Manusia
menggunakan pati sebagai nutrien utama. Pati yang dapat berasal dari beras, jagung,
gandum, singkong, ubi, sagu dan lain-lain merupakan polimer dari glukosa yang
disintesis oleh tumbuh-tumbuhan bagi cadangan energi/makanan bagi tumbuh-tumbuhan
tersebut. Pada hewan dan manusia, karbohidrat disimpan dalam bentuk glikogen,
terutama di hati (2-8%) dan otot (0,5-1%).
Agar dapat melakukan fungsinya, karbohidrat harus melalui berbagai mekanisme
yang ada di dalam tubuh. Diantaranya adalah pencernaan, penyerapan dan metabolisme
karbohidrat itu sendiri. Dimana pada fase pencernaan ini zat makanan yaitu karbohidrat
akan dicerna menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Setelah menjadi bentuk yang lebih sederhana, selanjutnya zat makanan akan
mengalami fase penyerapan di dalam usus halus. Yang dimana dalam penyerapan ini
usus halus di bantu oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya. Supaya zat karbohidrat
tersebut dengan mudah dapat di metabolisme oleh tubuh. Dengan begitu hasil akhir dari
pencernaan karbohidrat yang di serap di dalam darah dapat melakukan fungsinya dengan
baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyerapan, pencernaan dan metabolisme karbohidrat?
2. Bagaimana kebutuhan karbohidrat dan apa saja sumber karbohidrat pada makanan?
3. Apa yang terjadi jika kelebihan dan kekurangan karbohidrat?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui proses penyerapan, pencernaan dan metabolisme karbohidrat.
2. Mengetahui kebutuhan karbohidrat dan sumber karbohidrat pada makanan.
3. Mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan karbohidrat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyerapan, Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat


 Pencernaan Karbohidrat
Senyawa karbohidrat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu monosakarida
(glukosa, dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan maltose), dan polisakarida (amilum,
glikogen, dan selulosa). Ketiga kelompok senyawa tersebut dicerna oleh organ sistem
pencernaan secara bertahap.
1. Rongga Mulut
Proses pencernaan karbohidrat dimulai dari rongga mulut. Makanan yang
mengandung karbohidrat dikunyah di dalam rongga mulut sehingga bercampur
dengan air ludah.Air ludah mengandung enzim amilase, enzim yang berfungsi
mengurai karbohidrat menjadi glukosa.Adapun jika pengunyahan dilakukan lebih
lama, oleh amilase karbohidrat umumnya langsung diubah menjadi maltosa.Perlu
diketahui bahwa amilase berkerja optimal pada pH ludah netral.
2. Tenggorokan
Setelah melalui pencernaan mekanis yang dilakukan gigi dan pencernaan
kimiawi yang dilakukan ludah, karbohidrat kemudian ditelan masuk dan melewati
tenggorokan (esofagus). Pada organ ini, proses pencernaan karbohidrat sama
sekali tidak terjadi. Ia hanya lewat dengan mudah dalam hitungan detik karena
saluran esofagus sangat licin akibat cairan mucus yang dihasilkan dindingnya.
3. Lambung
Dari tenggorokan, karbohidrat langsung diterima lambung untuk kemudian
diolah dan dicampurkan dengan asam lambung (HCl) yang bersifat korosif.
Pencampuran karbohidrat, asam lambung, dan makanan lain terjadi dengan
bantuan gerakan kontraksi lambung. Proses ini membuat karbohidrat menjadi
lebih cair dan hancur. Cairan karbohidrat yang bercampur dengan makanan lain
ini kemudian disebut dengan istilah chymus. [Baca : Sistem Pencernaan pada
Hewan Ruminansia]

2
4. Usus Halus
Proses pencernaan karbohidrat di usus halus melalui beberapa organ
penting yang masing-masing memiliki peranan yang berbeda. Organ tersebut
antara lain:
a. Usus 12 Jari (Duodenum)
Chymus yang mengandung karbohidrat yang berasal dari lambung
diteruskan ke usus 12 jari (duodenum) untuk kemudian dicerna lebih
lanjut.Proses pencernaan karbohidrat dalam usus 12 jari dilakukan secara
kimiawi menggunakan enzim amilopsin atau enzim amilase yan dihasilkan
dari getah pankreas.Enzim ini memecah amilum yang belum sempat terurai
sempurna di rongga mulut untuk menjadi disakarida.
b. Usus Kosong (Jejunum)
Setelah melalui usus 12 jari, proses pencernaan karbohidrat yang telah
berwujud disakarida ini kemudian dilanjut oleh organ selanjutnya, yakni usus
kosong (jejunum).Di dalam organ ini, disakarida dipecah menjadi
monosakarida dengan bantuan enzim-enzim disakaridase (maltase, laktase,
dan sukrase) yang terdapat pada getah usus halus hasil sekresi dinding-
dindingnya. Pemecahan disakarida tergantung pada jenis dan jumlahnya,
yaitu:
-Maltosa menjadi 2 mol glukosa dengan bantuan enzim maltase
-Laktosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa dengan bantuan
enzim lactase
-Sukrosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa dengan bantuan enzim
sukrase
c. Usus Penyerap (Ileum)
Setelah melalui usus kosong, monosakarida-monosakarida hasil
penguraian enzim disakaridase kemudian diserap oleh dinding ileum atau usus
penyerap.Serapan monosakarida ini lalu diabsorpsi dan diangkut sistem
sirkulasi darah lewat vena porta dan disalurkan ke seluruh tubuh menjadi
energi yang siap digunakan.
5. Usus Besar dan Anus

3
Ampas makanan yang sari karbohidrat-nya telah diserap oleh usus halus,
selanjutnya berlalu menuju usus besar.Ampas ini kemudian menjadi substrat
potensial yang difermentasi oleh beberapa mikroorganisme di dalam usus besar,
sebelum akhirnya dibuang melalui anus.

 Penyerapan karbohidrat
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat, yaitu:
1. Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalamjaringan sel.
Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa dalam jaringan, akibatnya
akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati.
2. Tiamin (Vitamin B1), Piridoksin, Asam panthotenat, hormon tiroksin
berperan besar di dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat.

Karbohidrat diserap dalam usus halus dalam bentuk monosakarida, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Proses pemecahan karbohidrat dimulai di dalam mulut. Saat
makanan dikunyah, kelenjar saliva, terutama kelenjar parotis, mengsekresikan enzim
ptialin yang dapat menghidrolisis pati menjadi disakarida (maltosa dan isomaltosa). Akan
tetapi makanan yang tertinggal didalam mulut hanya dalam waktu singkat, dan mungkin
tidak lebih dari 3%-5% dari semua pati yang dimakan akan dihidrolisis menjadi maltosa
dan isomaltosa pada waktu makanan ditelan. Sisanya hanya diubah menjadi senyawa
antara yaitu dekstrin.Walaupun makanan tidak tinggal di mulut dalam waktu yang cukup
bagi ptialin untuk menyelesaikan pemecahan pati menjadi maltosa.Kerja ptialin terus
berlangsung selama 15-30 menit setelah makanan masuk ke dalam lambung, yaitu sampai
isi fundus dicampur dengan sekret lambung.Kemudian aktivitas ptialin dihambat oleh
asam dari sekret lambung. Ptialin pada hakekatnya tidak aktif sebagai enzim bila pH
medium turun kira-kira dibawah 4,0. Walaupun demikian, sebelum makanan bercampur

4
sempurna dengan sekret lambung, kurang lebih sebanyak 30%- 40 % pati telah diubah
menjadi maltosa dan isomaltosa. Asam getah lambung, dalam arti sempit dapat
menghidrolisis pati dan disakarida.Akan tetapi, secara kuantitatif reaksi ini terjadi sangat
sedikit sehingga biasanya dianggap merupakan efek yang penting.

 Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Glikolisis (pemecahan glukosa) terjadi pada sitosol semua sel dan dapat
berlangsung dengan adanya oksigen (keadaan aerob) atau tidak adanya oksigen
(anaerob). Lintasan tersebut meliputi metabolisme heksosa menjadi piruvat.
Banyak reaksi yang dikatalisis oleh beragam enzim turut terlibat dalam lintasan
ini, tetapi glikolisis diregulasi oleh tiga enzim yang mengatalisis yaitu
heksokinase (glikokinase), fosforfruktokinase, dan piruvat kinase.
2. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis meliputi semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung
jawab atas konversi nutrien bukan karbohidrat menjadi glukosa. Di dalam hati
glukoneogenesis terjadi dalam sitosol, dan lintasan ini meliputi enzim yang sama
seperti pada glikolisis kecuali pada tiga lokasi, yaitu : glukosa-6-fosfatase yang
menggantikan heksokinase; fruktosa 1,6-bifosfatase yang menggantikan
fosfofruktokinase: dan fosfoenoliruvat karboksikinase yang menggantikan piruvat
kinase.
3. Glikogenolisis

5
Glikogenolisis merupakan saluran untuk mengubah simpanan glikogen melalui
glukosa 1-fosfat dan glukosa 6-fosfat menjadi glukosa. Setelah 12-18 jam
berpuasa, hati akan kehabisan glikogen sama sekali, sementara glikogen otot akan
habis hanya setalah olahraga.

B. Kebutuhan Karbohidrat dan Sumber Karbohidrat Pada Makanan


 Kebutuhan Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat pada setiap individu tidaklah sama. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, fungsi dari karbohidrat diantaranya adalah sebagai penghasil
energi.Kebutuhan karbohidrat per orang setiap harinya berbeda-beda. Jenis kelamin,
umur, tingkat aktivitas yang dilakukan, serta kondisi kesehatan akan mempengaruhi
kebutuhan karbohidrat harian, kita dapat mengacu pada Angka Kecukupan Gizi
(AKG) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia .
Berikut rincian karbohidrat yang dibutuhkan laki-laki dan perempuan
berdasarkan usia :
1) Perempuan
Anak-anak : 155-254 gram (gr)/ hari
Usia 10-12 tahun : 275 gram (gr)/ hari
Usia 13-18 tahun : 292 gram (gr)/ hari
Usia 19-29 tahun : 309 gram (gr)/ hari
Usia 30-49 tahun : 323 gram (gr)/ hari
Usia 50-64 tahun : 285 gram (gr)/ hari
Usia 65-80 tahun : 252 gram (gr)/ hari
Usia diatas 80 tahun : 232 gram (gr)/ hari

6
2) Laki-laki

Anak-anak : 155-254 gram (gr)/ hari


Usia 10-12 tahun : 289 gram (gr)/ hari
Usia 13-18 tahun : 340 gram (gr)/ hari
Usia 19-29 tahun : 368 gram (gr)/ hari
Usia 30-49 tahun : 375 gram (gr)/ hari
Usia 50-64 tahun : 394 gram (gr)/ hari
Usia 65-80 tahun : 309 gram (gr)/ hari
Usia diatas 80 tahun : 248 gram (gr)/ hari
 Sumber Karbohidrat Pada Makanan
a) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Glukosa
Glukosa dibuat secara komersial dari pati (starch) dan ditemukan pada sebagian
buah, terutama pada anggur.
b) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Fruktosa
Fruktosa ditemukan dalam madu dam buah-buahan.Kadang-kadang fruktosa
disebut ‘gula buah’.
c) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Sukrosa
Sukrosa merupakan gula pasir yang biasa kita pakai. Bentuk gula ini diperoleh
dari tanaman tebu serta bit, dan terdapat pula pada sebagian buah serta sayuran.
d) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Laktosa
Laktosa adalah gula yang ditemukan di dalam susu.
e) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Galaktosa
Galaktosa tidak terdapat secara alami tetapi dihasilkan melalui proses pencernaan
laktosa.
f) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Maltosa
Maltosa ditemukan pada biji yang berkecambah dan terbentuk saat pembuatan bir.
g) SumberKarbohidrat dalam Bentuk Starch (Pati)
Starch atau pati merupakan karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman.
Dalam jumlah yang cukup besar, pati ini ditemukan pada semua jenis biji-bijian,

7
buah-buahan mentah dan sayuran seperti kentang, kacang polong, buncis dan
miju-miju (lentil)
h) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Glikogen
Hewan menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen pada hati dan otot. Daging
bukan makanan sumber karbohidrat karena glikogen akan rusak selama proses
penggantungan daging.

i) Sumber Karbohidrat dalam Bentuk Selulosa

Selulosa merupakan komponen dinding sel tanaman. Bentuk hidratarang ini


ditemukan dalam sereal, sayuran serta buah-buahan, dan umumnya dikenal
sebagai serat (fiber) Bagi tubuh manusia, serat tidak tersedia sebagai makanan
karena sekresi pencernaan pada manusia tidak mampu memecahkan serat. Namun
serat tetap merupakan unsur penting dalam diet karena menambah massa ke
dalam isi usus, merangsang gerakan peristaltik usus dan membantu pengeluaran
faeses.

C. Akibat Dari Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat


 Akibat Kelebihan Karbohidrat
1. Diabetes Tipe 2
Ketika mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan maka kandungan
glukosa yang didapatkan untuk tubuh juga semakin tinggi.Glukosa adalah zat gula
yang digunakan oleh tubuh dan otak untuk terus bekerja. Glukosa yang dihasilkan
dalam proses ini juga akan keluar dari saluran pencernaan dan masuk kedalam
aliran darah. Ketika ada banyak kadar gula dalam darah maka pankreas
membutuhkan hormone yang lebih banyak untuk menghasilkan insulin.
2. Penumpukan Karies Gigi
Karises Gigi adalah sebuah masalah yang terjadi karena jaringan keras gigi
mengalami kerusakan.Akibat kelebihan kerbohidrat dalam saluran makan atas
meninggalkan zat asam yang terlalu lama tinggal di dalam gigi. Akibatnya lapisan
enamel gigi akan hancur secara perlahan. Bakteri yang ada dalam mulut akan
semakin suka karena ada banyak asam yang dihasilkan oleh zat yang tertinggal

8
pada gigi. Untuk mengatasi hal ini maka bisa sering gosok gigi dan perawatan
rutin ke dokter gigi.
3. Penyakit Jantung
Kandungan trigliserida pada orang yang sering mengonsumsi kerbohidrat
jumlahnya sangat tinggi.Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang tidak
sehat untuk tubuh dan mengalir dalam darah. Konsumsi karbohidrat bisa
menyebabkan tingginya tingkat kolesterol dalam tubuh sehingga juga bisa
menyebabkan berbagai jenis penyakit jantung seperti pengerasan arteri, stroke,
gejala penyakit jantung koroner dan jenis penyakit lain yang menyerang organ
jantung.
 Serangan jantung ini juga bisa berakibat pada :
a) Cepat lelah dan jantung berdebar.
b) Penyebab jantung berdebar-debar.
c) Penyebab keringat dingin.
4. Produksi Lemak Berlebihan
Insulin yang dihasikan oleh pankreas akan diolah oleh hati kesemua organ tubuh
yang membutuhkan lemak.setiap organ akan menggunakan cadangan lemak
sesuai dengan fungsi dan aktivitas tubuh. Untuk itu konsumsi karbohidrat
berlebihan juga bisa menyebabkan perputaran lemak di berbagai pos organ yang
mungkin belum digunakan secara maksimal.
 Lemak yang berlebihan pada tubuh bisa menyebabkan :
a) Penyebab asam lambung naik
b) Penyakit akibat kekurangan lemak
c) Akibat leukosit tinggi.
5. Sindrom Metabolisme
Sindrom metabolisme terjadi akibat kelebihan karbohidrat yang dikonsumsi.
Kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan
resistensi terhadap insulin.hal ini menjadi lebih parah karena biasanya resistensi
insulin akan diiringi dengan masalah asam urat yang terlalu tinggi, tekanan darah
tinggi dan masalah pada system pembekuan darah. Sindrom metabolisme dapat
menyebabkan penyakit yang sangat serius seperti penyakit jantung.

9
 Sindrom metabolisme tubuh juga bisa mempengaruhi :
a) Gejala darah kental
b) Kelelahan otot
c) Asam urat.
6. Obesitas
Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat juga
menyebabkan obesitas atau kegemukan.Kondisi ini biasanya terjadi karena orang
yang banyak mengonsumsi karbohidrat tidak pernah olahraga.Karbohidrat
menyebabkan perut menjadi lebih mudah lapar karena sifat kenyang yang sangat
pendek. Hal ini akan menjadi kebiasaan karena ada bahaya tidur setelah makan.
Jadi hindari karbohidrat dalam jumlah berlebihan dan kurang olahraga.
 Bahaya obesitas sering terjadi karena :
a) Bahaya makan cepat saji
b) Bahaya daging celeng.
7. Sembelit
Kandungan karbohidrat yang banyak adalah polisakarida non pati yang bisa
menyebabkan sifat tinja menjadi lebih keras. Karena itu jika mengonsumsi
karbohidrat secara berlebihan maka menyebabkan usus bekerja terlalu keras
semantara tidak ada serat yang ditemukan untuk mempercepat gerak sari-sari
makanan. Karena hal ini maka kandungan air dala tinja sangat sedikit dan bisa
menyebabkan sembelit.
 Sembelit sering terjadi karena :
a) Akibat kurang serat
b) Akibat sering menahan kentut
c) Penyakit ginjal.
8. Resiko Kanker
Buah dan sayuran adalah pelindung tubuh dari kanker atau pemicu
kanker,sedangkan makanan yang mengandung sumber karbohidrat cenderung bisa
menyebabkan kanker usus. Ketika karbohidrt dikonsumsi dengan lemak dan
protein maka resiko akan menjadi lebih tinggi. Kanker usus menjadi resiko yang
lebih tinggi karena penumpukan karbohidrat yang sulit diolah oleh usus

10
manusia.Penyebab lain adalah karbohidrat bisa menjadi pemicu zat karsiniogen
atau sumber lemak.
9. Komplikasi Metabolisme
Kelebihan karbohidrat juga bisa menyebabkan berbagai penyakit karena system
metabolism yang bermasalah.Beberapa kondisi yang sering terjadi pada anak-
anak dan bayi. Berbagai kelainan ini adalah seperti tubuh yang tidak toleransi
terhadap fuktosa, tubuh kekurangan sukrosa, galaktosemia, dan berbagai penyakit
yang berhubungan dengan kadar glikogen dalam tubuh.
10. Tekanan Darah Tinggi
Penyakit tekanan darah tinggi juga bisa terjadi ketika konsumsi karbohidrat telah
menyerang kerusakan metabolisme tubuh. Orang yang sudah mengalami
gangguan diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi karena penyakit jantung,
hipertensi dan penyakit lain karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin.
11. Kandungan Trigliserida yang Lebih Tinggi
Kandungan trigliserida untuk kondisi normal adalah 150 mg/dL. Jika kandungan
trigliserida menjadi lebih tinggi maka akan mempengaruhi kesehatan jantung dan
resiko penyakit jantung.

 Akibat Kekurangan Karbohidrat


1. Hipoglikemia
Merupakan masalah yang disebabkan karena rendahnya gula darah dalam tubuh.
Hipoglikemia sering menyerang bayi dan orang tua, tetapi penyakit ini dapat
terjadi pada usia berapapun. Pada umumnya, Hipoglikemia diartikan sebagai
kadar glukosa serum(jumlah gula/glukosa dalam tubuh) dibawah 70 mg/dL.
 Fakor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia :
a) Asupan karbohidrat kurang, makan tertunda atau
lupa, porsi makan kurang.
b) Diet slimming, anorexia nervosa.
c) Muntah,gastroparesis.
d) Menyusui.
e) Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot.

11
f) Alkohol, pemakaian alcohol dalam jumlah banyak
tanpa makan dalam waktu yang lama bisa
menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat
sehingga menyebabkan stupor.
2. Marasmus
Merupakan gangguan kesehatan yang pada umumnya terjadi pada anak-anak yang
berusia dibawah 5 tahun. Penyebab dari marasmus sendiri antara lain lahir
premature, kekurangan vitamin, penyakit bawaan, kelaparan kronis. Untuk
mencegah hal ini yang harus dilakukan adalah mengonsumsi makan bergizi,
melakukan diet seimbang dan mengonsumsi air bersih.
 Cirri-ciri penyakit marasmus :
a) Selalu merasa kelaparan.
b) Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya terjadi pada
anak yang terkena busung lapar.
c) Kulit menjadi keriput.
d) Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan
detak jantung yang tidak stabil.
e) Penyakit merasmus sangat berbahaya dan bisa
menyebabkan kematian apabila tidak ditangani
secara serius.
f) Anak sering menangis.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat merupakan salah satu
sumber gizi yang berperan penting dalam tubuh manusia. Dimana dalam melakukan
fungsinya karbohidrat perlu melalui beberapa tahapan diantaranya tahap pencernaan,
penyerapan, dan metabolisme karbohidrat. Sebagaimana yang kita tahu kebutuhan zat
karbohidrat masing-masing individu berbeda-beda. Sehingga perlu diketahui sumber-
sumber zat karbohidrat pada makanan yang sesuai untuk kebutuhan kita. Supaya
kebutuhan dapat terkontrol, dan tubuh tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan
zat karbohidrat.
B. SARAN
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang proses pencernaan, penyerapan, dan
metabolisme karbohidrat yang ada dalam tubuh. Serta mengetahui sumber-sumber zat
karbohidrat pada makanan sehingga hal akan kekurangan dan kelebihan zat karbohidrat
dapat di kontrol.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jim Mann.A Stewart Truswell.Buku Ajar Ilmu Gizi.

http://www.scribd.com/doc/24753579/METABOLISME-KARBOHIDRAT

https://anggijuniansaputra.wordpress.com/2015/07/01/makalah-pencernan-penyerapan-dan-
pemanfaatan-serta-fungsi-karbohidrat-di-dalam-tubuh/

http://www.ebiologi.net/2015/10/proses-pencernaan-karbohidrat-dalam-tubuh.html?m=1

http://tarchannel.blogspot.com/2015/11/penyerapan-karbohidrat-protein-dan-lemak.html?m=1

http://rizahawkeye14.blogspot.com/2017/05/akibat-kekurangan-karbohidrat-lemak-
dan.html?m=1

https://lifestyle.kompas.com

14

Anda mungkin juga menyukai