PROTEIN
Oleh :
Nia Elita Nurmala
Nisri Ina Zahrah
PENGERTIAN PROTEIN
PROTEIN
GABUNGAN
PROTEIN FIBER
• Molekul ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida
yang memanjang dan dihubungkan satu dengan
lain oleh beberpa ikatan silang hingga merupakan
bentuk serat atau serabut yang stabil
• Ciri khas fiber yang terdapat pada beberapa jenis
protein yang termasuk golongan ini anatar lain; (1)
konfigurasi alfa heliks pada keratin, (2) lembaran
berlipat paralel dan anti parallel pada protein
sutera alam, (3) heliks tripel pada kolagen.
LANJUTAN…
Nilai kreatinin ini sangat baik untuk menilai fungsi ginjal. Nilai
normal kreatinin pada laki-laki 0,5-1,2 mg/dl sedangkan pada
perempuan 0,5-0,9 mg/dl.
Bila urea dan kreatinin di dalam darah meningkat, apalagi
bila ada oliguria maka sangat besar kemungkinan adanya
kelainan pada ginjal.
TES FUNGSI HATI DALAM
METABOLLISME PROTEIN
Tes fungsi hati dalam kelompok tes darah
yang bertujuan untuk mengukur enzim atau
protein tertentu dalam darah.
• Alanine Transaminase (ALT) atau SGPT
(Glutamic-pyruvic transaminase)
Ini merupakan enzim yang ditemukan
terutama dalam sel hati. ALT dapat membantu
protein dalam tubuh. SGPT akan menunjukkan
jika terjadi kerusakan atau radang pada jaringan
hati. SGPT lebih spesifik terhadap kerusakan hati
dibanding SGOT.
• Aspartate Transaminase (AST) atau SGOT
(Glutamic-oxaloacetic transaminase)
Enzim AST berperan dalam metabolisme
alanine. AST ditemukan dalam kadar yang
tinggi di sel-sel hati, jantung, dan otot-otot
lainnya. SGOT Akan menunjukkan jika terjadi
kerusakan atau radang pada jaringan hati.
• Alkaline Phosphatase (ALP)
Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi
yang tinggi di hati, saluran empedu, dan
beberapa jaringan lainnya. Dapat
menunjukkan sumbatan dalam sistem
saluran pembuangan dari empedu.
• Albumin Total Protein
Kadar albumin (protein yang dibuat dalam hati)
dan protein total menunjukkan baiknya
kemampuan hati memproduksi protein untuk
kebutuhan tubuh memerangi infeksi dan menjaga
fungsi lainnya.
• Bilirubin
Bilirubin dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin di
dalam hati. Bilirubin dikeluarkan melalui empedu
dan dibuang melalui feses. Kadar bilirubin dapat
meningkat jika hati tidak berfungsi atau ada
kelebihan sel darah merah yang dihancurkan.
BIOSINTESIS PROTEIN
Transkripsi
Biosintesis
protein
Translasi
PENGERTIAN
• Biosintesis protein adalah peristiwa
penyusunan protein dengan bahan dasar
asam amino yang bertujuan untuk
mendapatkan protein structural dan protein
fungsional
• Protein fungsional dari sintesis protein
berupa enzim dan hormone.
• Membutuhkan bahan dasar as. Amino
minimal 20 bua, DNA, pelaksana berupa
mRNA, RNAt dan RNAr serta enzim dan
energy(ATP).
BIOSINTESIS PROTEIN
1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan
menggunakan DNA sebagai cetakan. DNA berlaku sebagai
arsitek yang merancang pola penyusunan protein
sedangkan RNA yang akan menjadi duta sebagai
pembawa informasi genetik berupa kode kode genetik
atau kodon-kodon.
RNA hasil transkripsi salah satunya adalah m RNA yang
akan berperan sebagai cetakan protein. Basa mRNA akan
membetuk rangkaian kodon (adalah rangkaian 3 basa
yang berdampingan pada mRNA yang menyandikan satu
asam amino). Pesan genetik mRNA diterjemahkan menjadi
rangkaian asam amino berdasarkan sandi genetik.
SKEMA SINTESIS
PROTEIN
RNAt-Asam
amino
RNA
t
TAHAPAN TRANSKRIPSI
1. Inisiasi
Proses penempelan kompleks RNA polimerase pada
promotor site.
2. Elongasi
Setelah terjadi proses inisiasi subunit σ (faktor sigma)
akan melepaskan diri dan sintesis RNA dilanjutkan oleh
Core enzim (enzim yang tidak mengandung faktor
sigma) menggunakan utas cetakan arah 51 – 31 dan
membutuhkan 4 macam nukleosida (ribonukleosida
51trifosfat) yaitu : r-ATP, r-CTP, r-GTP, r-UTP. 3. Terminasi
3. Transkripsi
• Hiperoksaluria primer
yaitu ekskresi terus menerus oksalat dalam
urine yangtinggi, yang tidak ada hubungannya
dengan intake oksalat dalam makanan.
Dapatmenyebabkan kematian pada anak atau
dewasa muda karena payah ginjal atauhipertensi.
3. Fenilalanin
Merupakan penyakit yang diturunkan dan
menyebabkan retardasi mental. Disebabkan
karena tidak adanya aktivitas komponen
fungsional I fenilalanin hidroksilase, sehingga
penderita tidak mampu merubah fenilalanin
menjadi tirosin.
4. Tirosin
a. Tirosinosis terjadi karena tidak adanya
hidroksifenilpiruvat hidroksilase hati atau aktivitas
tirosin transaminase. Eksresi tirosin dalam urin
meningkat (1,5 – 3g/hari)