Anda di halaman 1dari 33

MINERAL PADA BAHAN MAKANAN

MINERAL PADA BAHAN MAKANAN

I.PENDAHULUAN
Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Semua makanan mengandung mineral
yang jumlahnya bermacam-macam. Bahan mineral dapat berupa garam anorganik/bahan
organik atau dapat digabung dengan bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan
fosfoprotein dan logam digabung dengan enzim. Biasanya mineral dikelompokkan menjadi 2
golongan, yaitu komponen garam utama dan unsur sepora.
Komponen garam utama mencakup Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Klorida, Sulfat,
Fosfat, dan Bikarbonat. Unsur sepora dapat dipilih menjadi 3 golongan, yaitu:
1.Unsur gizi esensial (Fe, Cu, I, Co, Mn, dan Zn)
2.Unsur non gizi, tidak toksik (Al, B, Ni, Sn, dan Cr)
3.Unsur non gizi, toksik (Hg, Pb, As, Cd, dan Sb).1

II.PEMBAHASAN
A.Mineral
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam
makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan
udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri
atas mineral lain.
Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan
mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan bahwa
antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks yang tidak larut
dengan besi dan seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan
pengikisan pada protein pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara
lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan,
Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).

Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang dapat
bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik
yang berperan dalam metabolisme tubuh.
Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen atau pil.
Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi.
Di daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya,
sementara bahan makanan sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk
mengkonsumsi garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari
kekurangan yodium jangka panjang.
Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber
kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga
untuk menghindari berkurangnya kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang
mengalami infeksi sering dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk
mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu
menetralkan radikal bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi.
B.Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan.
1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun
struktur tulang dan gigi.

2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis.


Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan,
sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral
berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan,
yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti
sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi
penyerapan vitamin B12.
4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di
atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H+
dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya.
5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh
baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan
turut serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme
dapat terus berlangsung.
6.Penghantar impuls saraf
Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang serabut
saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja
menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh
saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel
saraf lain.
7.Regulasi kontraksi otot, yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam
aktifitas otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan
relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan
Magnesium.

C.Jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia


Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar
minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun beberapa fungsi dan kegunaan
dari garam mineral, yaitu:
1.Yodium / iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran,
namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan
penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga
dapat membantu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium juga
berfungsi untuk membentuk zat tirasin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2.phosphor / fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
3.Cobalt / kobal / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun.
4.Chlor / Klor / Cl
Digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki
kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengakifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
5.Magnesium / Mg
Digunakan sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan
hemoglobin.
6.Mangaan / mangan / Mn
Berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

7.Tembaga / Cuprum / Cu
Digunakan sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
8.Kalsium / calcium / Ca
Kalsium disebut juga zat kapur, yaitu zat mineral yang berfungsi dalam membentuk tulang
dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
9.Kalium / K
berfungsi sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
10.Zincum / Zinc / seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain
itu, zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indra
pengecap atau lidah kita.
11.Sulfur atau belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh
12.Natrium / Na
13.Flour / F
Berperan untuk pembentukan lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam
gangguan pada gigi.

D.Kebutuhan gizi dan mineral dalam tubuh.


Tujuan dari makanan yang tepat adalah untuk mencapai dan mempertahankan komposisi
tubuh dan kekuatan fisik dan mental yang baik. Yang dimaksud zat gizi adalah pati (gula),
protein, lemak, vitamin dan mineral. Interaksi zat gizi / non gizi dapat terjadi pada 3 tempat.
a.Dalam bahan makanan (produk pangan).
b.Dalam saluran pencernaan.
c.Dalam jaringan sistem transfor dan jalur ekresi tubuh.

Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negative (antagonis) dan kombinasi
diantara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan. Sebaliknya disebut
negatif jika merugikan.
Zat-zat pengikat mineral itu umumnya banyak ditemukan dalam bahan makanan nabati.
Meskipun zat-zat non gizi itu dapat mengganggu beberapa penyerapan mineral, bukan berarti
tidak berguna sama sekali.
Dalam bahan makanan, suatu zat gizi, misalnya mineral dapat berinteraksi negatif dengan zat
non gizi. Asam fitat dalam sayuran, serealia/umbi-umbian dapat mengikat mineral besi (Fe),
seng (Zn), atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-mineral itu tidak dapat diserap oleh
tubuh. Begitu juga dengan serat, tanin dan oksalat yang juga dapat mengganggu penyerapan
kalsium (Ca).
Kebutuhan zat gizi esensial sehari-hari tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan serta aktivitas fisik dan metabolisme. Yang termasuk dalam zat gizi (mineral)
esensial adalah besi, seng, mangan, molibdenum, tembaga, selenium dan flourida. Kecuali
flourida, semua jenis mineral tersebut berfungsi mengaktifasi enzim yang dibutuhkan untuk
metabolisme.
Untuk flourida dan kalsium membentuk suatu perenyawaan yang membantu menstabilkan
mineral dalam tulang dan gigi serta mencegah kerusakan pada gigi. Mineral lainnya, seperti
arsen, krom, kobalt, nikel, silicon dan vanadium, yang mungkin sangat diperlukan oleh
hewan, dan tidak dibutuhkan oleh manusia. Seluruh mineral ini beracun apabila dikonsumsi
dalam jumlah banyak dan beberapa mineral (arsen, nikel dan krom) telah diidentifikasi
sebagai penyebab kanker.

Ada 4 makanan pokok yang dibutuhkan manusia, yaitu:


1.Susu dan produk olahannya
2.Daging dan sayuran kaya protein.
3.Gandum dan roti.
4.Buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai panduan makanan seimbang.6

E.Mineral dalam susu


Kandungan kalium dalam susu 3 kali lipat dari natriumnya. Beberapa garam mineral susu
terdapat pada kadar yang melebihi kelarutannya, karena itu terdapat dalam bentuk koloid.
Partikel koloid dalam susu mengandung kalsium, magnesium, fosfat dan sitrat. Partikel
koloid ini mengendap dengan cepat, jika susu dikoagulasi dengan rennin. Dalam susu, garam
dari asam lemak (fosfat, sitrat dan karbonat) tersebar diantara berbagai bentuk ion.
Oleh karena itu, dalam susu pada pH 6,6 terdapat asam sitrat bebas atau ion monositrat yang
berarti bahwa trisitrat dan disitrat merupakan ion yang mendominasi. Pada ion kompleks
yang larut seperti Ca banyak terdapat kalsium dan magnesium dalam susu.
Kesetimbangan mineral dalam susu, mempunyai pengaruh besar pada kestabilan protein
dalam proses pemanasan dan penguapan. Jika susu dipanaskan, kalsium dan fosfat berubah
dari fase larut menjadi fase koloid. Perubahan pH mengakibatkan perubahan besar pada
semua kesetimbangan garam dalam susu. Penurunan pH mengakibatkan perubahan kalsium
dan fosfat dari bentuk koloid menjadi bentuk terlarut.

F.Mineral dalam daging.


Kandungan mineral utama daging adalah natrium, kalium dan fosfor dalam jumlah yang
sangat besar. Selain itu, daging juga banyak mengandung magnesium dan mineral yang
terkandung dalam daging terbagi menjadi 2, yaitu:
1.Mineral tidak larut yang berasosiasi dengan protein yang mempunyai kendungan abunya
tinggi.
2.Mineral terlarut. Jika cairan dari daging hilang, maka unsur utama yaitu natrium, kalsium,
fosfor dan kalium lebih kecil selama memasak, natrium dapat hilang, tetapi mineral lain
ditahan. Proses memasak biasanya tidak mengurang kandungan mineral daging. Oleh sebab
itu, banyak daging yang diproses dalam larutan garam yang mengandung sebagian besar
natrium klorida.7

III.KESIMPULAN
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam
makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan
udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri
atas mineral lain.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara
lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan,
Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mengkonsumsi suplemen gizi / non gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan.
Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga
mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi.
Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan suatu zat
organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup.

IV.PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat. Tentunya masih banyak kekurangan baik dalam penulisan
kata maupun makna. Saran dan kritik yang konstruktif (membangun) sangat diharapkan guna
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, amin.

DAFTAR PUSTAKA

Alsuhendra, Mahasiswa. Program studi pangan IPB / INTISARI.


http://macam&garam_mineral = firefox.
http://www. Kompas.com.htm.
http://www. Percikan.iman.com/php.
John, M. Demam, Kimia Makanan, Bandung: ITB, 1997.
Sunita Almatsier. Prinsip dasar ilmu gizi, Jakarta: Rineka cipta, 2006.
Posted by ARIF FADHOLI at 11:23:00 AM
http://ariffadholi.blogspot.co.id/2010/04/mineral-pada-bahan-makanan.html
TUGAS MAKALAH
ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN
( MINERAL )

OLEH

NAMA : GEORNALISTA VALENTINE LAOH F


NIM : AK.11.020
KELAS :B

AKADEMI ANALIS KESEHATAN


BINA HUSADA
KENDARI
2013
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah Analisa
Makanan dan Minuman ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tanpa hambatan yang berarti.
Makalah ini mengenai MINERAL dengan tujuan dapat membantu dalam mempelajari mata
kuliah Analisa Makanan dan Minuman .
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
dalam penyusunan makalah ini hingga selesai. Sangat disadari bahwa makalah ini tak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat diharapakan dari para pembaca demi perbaikan makalah untuk selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Kendari , Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
I.2.Rumusan Masalah
I.3.Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
III.I.Pengertian Mineral
III.2.Penggolongan Mineral
III.3.Mineral yang dibutuhakan Oleh Tubuh
III.4.Analisa Kualitatif Mineral
BAB IV MPENUTUP
IV.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti
halnya dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bidang ilmu yang disebut
Biokmia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahasa tentang aktivitas
kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam
membantu aktivitas metabolism dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari
makanan di usus, penghalusan makanan d lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air,
tapi ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral
tersebut bukan mineral.
Zat makanan dapat digolongkan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh
tubuh yakni zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan zat makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti
karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit oleh tubuh yaitu vitamin dan mineral. Percobaan kali ini yaitu uji kandungan minerla
dalam beberapa bahan pakan ternak.
Mineral merupakan bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
pemeliharaan fungsi tubuh baik tingkat sel, jaringan atau tubuh secara keseluruhan. Proses
metabolisme dalam tubuh juga membutuhkan mineral sebagai kofaktor enzim. Fungsi mineral
dalam tubuh di antaranya untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan asam-basa,
membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot
dan saraf terhadap datangnya rangsangan. Selain itu mineral dapat berfungsi sebagai konstituen
tulang dan gigi contohnya calsium, magnesium, fosfor dan pembentukan garam-garam yang
larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh.contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
Keasalahan komposisi ransum pakan dapat menyebabkan ternak sakit bahkan
kematian. Pemalsuan bahan pakan misalnya yang banyak terjadi yaitu dedak padi yang
dicampur dengan sekam, atau bahan pakan lainnya sampai bahan mineral pun juga dipalsukan.
Pemalsuan secara sederhana misalnya sumber mineral seng yang terkandung dalam tepung
ikan. Sumber bahan pakan mineral sulit untuk dibedakan secara inderawi. Uji kandungan
mineral sangat dibutuhkan unutk mencegah terjadinya pemalsuan dalam bahan pakan.
I.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Mineral ?
2. Apa saja Penggolongan Mineral ?
3. Mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh dan apa saja fungsinya ?
4. Bagaimana Analisa Kualitatif ataupun Kuantitatif Mineral ?
I.3.Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa pengertian dari
Mineral,apa saja penggolongan Mineral,Mineral apa saja yang di butuhkan oleh tubuh dan apa
fungsinya ,serta untuk mengetahui bagaimana analisa kualiatif ataupun analisa kuantitatif dari
Mineral.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa mineral merupakan elemen inorganik yang dibutuhkan oleh ternak
untuk pertumbuhan dan reproduksi. Walaupun jumlah yang dibutuhkan hanya sedikit ,
keseimbangan dalam tubuh harus tetap terjaga. Berdasarkan kegunaannya dalam aktifitasnya
hidup, mineral dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan essensial dan non essensial.
Berdasarkan jumlahnya, mineral dapat pula dibagi atas mineral makro dan mineral mikro.
Makromineral berfungsi sebagai bagian penting dalam struktur sel dan jaringan
keseimbangan cairan dan elektrolit serta berfungsi di dalam cairan tubuh baik interseluler
maupun ekstraseluler. Mikromineral berfungsi sebagai bagian dari struktur suatu hormon agar
sebagian enzim dapat berfungsi maksimal. Miller et al (1988) menyatakan bahwa fungsi zat
besi dalam tubuh:
(1) dalam Hb bertindak sebagai pembawa O2 dalam sel darah merah
(2) dalam mioglobin sebagai cadangan O2 dalam jaringan
(3) dalam sel sebagai pentransfer O2
(4) dalam enzim katalase melindungi serangan racun peroksida
(5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral
esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya
dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil.
Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di
samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Semua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses
kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung mineral
dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Mineral adalah bahan anorganik atau bahan
kimia yang didapat makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah. Mineral ada yang larut
dalam air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur dan
memasak. Mineral masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam lalu digunakan dalam bentuk
elektrolit. Elektrolit adalah bentuk ion dari mineral yang bermuatan positif (+) dan negatif (-),
ada sebagian mineral yang dipakai sel sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula yang
dipakai untuk menghubungkan suatu cabang ke cabang yang lain. Mineral yang masuk
kedalam tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. Makanan yang masuk
kedalam tubuh terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96 % dan sisanya terdiri dari unsur
mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu, dalam proses pembakaran,
bahan-bahan organik terbakar, tetapi zat anorganik tidak terbakar, karena itu bahan anorganik
disebut abu
Makalah ini menguraikan pentingnya mineral mikro dalam kehidupan . Sifat-
sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan makhluk
hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral .

BAB III
PEMBAHASAN

III.I.Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi
baru tentang definisi material Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi . Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik
akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen
menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik .

III.2.Penggolongan Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi
menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial
diperlukan dalam proses fisiologis, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi
penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut
penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk
proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin
(Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt
(Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh, sehingga hadirnya unsur tersebut
lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil,
yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Kelompok makro terdiri dari unsur unsur Ca, P, K, Na, Mg dan S. kelompok mikro terdiri
dari Fe, I, Cu, Zn, Mn, Co dan Se, sedangkan kelompok renik terdiri dari unsur F, Mo, As, Cr,
Si dan lain lain. Beberapa unsur mineral ini ada yang termasuk golongan racun dan biasanya
masih terdapat di dalam sel hayati meskipun jumlahnya sngat kecil sekali, contoh unsure
tersebut adalah Ag, Hg dan Pb.
Fungsi mineral secara umum dibagi menjadi 4 macam, yaitu untuk
pembentukan struktur, untuk fungsi fisiologis, sebagai katalis dan sebagai regulator.
Kandungan pakan mineral dari bahan pakan nabati sangat bervariasi tergantung dari beberapa
faktor, seperti genetik tanaman, keadaan tanaman tempat tumbuh tanaman tersebut, iklim,
musim, tahap kematangan, dan ada tidaknya pemupukan terhadap tanaman. Leguminosa
biasanya kaya akan mineral Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, dan Co. Rumput-rumputan banyak
mengandung mineral Mg, Zn, dan Fe.

III.3.Mineral yang dibutuhakan Oleh Tubuh


Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen
meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S),
dan klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan, adapun fungsi
mineral bagi tubuh yaitu :
1.Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh manusia.
Total rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1 kg,
dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran
darah. Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1% ini sebenarnya berperan penting dalam
transmisi sistem saraf, konstraksi otot, pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
2.Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel hidup. Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur, daging, dan sayuran.
Fosfor berfungsi dalam Pembentukan tulang dan gigi, Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas
saraf, Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma,
Menjaga keseimbangan asam basa, Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa
vitamin. Adapun akibat Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada
tulang, Pada anak anak : Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3.Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu
EarthS kulit keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini merupakan
suatu unsur yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan
menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi oksida.
Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-
Nickel batu bintang dipercaya untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk pada
awal alam semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-
sayuran yang berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4.Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak, dan air minum. Adapun fungsi Fluorin
yaitu Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontal.
Apabila kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)

5.Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan
rumput laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon
tiroksin, Komponen hormon triyodotironin. Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan
Gondok, Pendengaran berkurang.
6.Natrium (Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber
Natrium Daging, garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi Natrium adalah
Transmisi saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah, Sebagai buffer (dalam bentuk
Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot, Komponen anorganik cairan ekstra sel.
Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang
otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkat. Jika kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala
hipertensi.
7.Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap hari dengan
jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan oleh tubuh berasal Garam, susu, daging, dan
telur. Adapun fungsi Klor yaitu Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk
transfer CO2 dari darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan
tekanan osmosis. Apabila kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot abnormal,
Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.
8.Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran, buah-buahan, dan
kecap. Kaium berfungsi untuk Mengatur detak jantung, Memelihara keseimbangan air,
Transmisi saraf, Memelihara keseimbangan asam basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur
sekresi insulin dari pancreas, Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun akibat
kekurangan kalium dapat mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu,
Pernapasan terganggu. Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan
terganggunya denyut jantung.
9.Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian, polong-polongan,
kerang, ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan
hemoglobin, Komponen enzim dan protein, Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti
hormone. Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
10.Kobalt (Co)
Kobalt merupakan mineral yang esensial serta bersifat mikro, konsentrasinya
sekitar 0.02-0.1 mg/kg pada tubuh ternak. Fungsi fisiologis Co adalah perannya sebagai bagian
integral dari molekul vitamin B12. Co diperlukan mikroba untuk boisintesis vitamin B12,
sehingga defisiensi Co akan mengakibatkan defisiensi vitamin B12. Ternak yang kekurangan
Co akan mengalami anemia, nafsu makan menurun, pertumbuhan menurun, produksi susu
menurun dan rambut yang kasar. Co banyak terdapat di leguminosa dan tersedia di alam dalam
bentuk garam kobalt dan kobalt oksida.
11.Kupru (Cu)
Mineral Cu adalah salah satu mineral yang seiring dilaporkan defisien pada
ternak ruminansia. Menurut McDowell (1992), defisien Cu dapat menyebabkan mencret,
pertumbuhan terhambat, perubahan warna pada rambut dan rapuh serta mudah patahnya tulang
tulang panjang. Defisiensi sekunder mineral mikro sering dialami oleh ternak ruminansia
walaupun ternak diberi suplemen mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan .
Unsur Cu diabsorpsi kurang baik oleh ruminansia dalam metabolisme tubuh.
Meskipun Cu bukan merupakan bagian dari molekul haemoglobin, akan tetapi Cu ini adalah
komponen yang sangat penting untuk pembentukkan sel darah merah dan menjaga aktivitasnya
dalam sirkulasi (Nugroho, 1986). Unsur Cu terdapat dalam plasma darah, kandungan Cu secara
normal dalam plasma darah adalah 0,6 Cu/ml.
Di alam Cu tersedia dalam bentuk CuSO4, CuCO3 dan CuO. Cu merupakan
terminal oksidase dengan bantuan Cytokrom oxidase, oksidasi lisin dengan bantuan lysyl
oksidase, utilisasi Fe dan transport Cu dengan bantuan metaloenzim Ceruloplasmin, dan
dismutase dari radikal superoxide O2- dengan bantuan Superokxide dismutase. Cu adalah salah
satu mineral yangs sering dilaporkan defisiensi pada ruminansia.
12.Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan mineral makro yang sangat penting. Sekitar 70% dari
total Mg dalam tubuh terdapat dalam tulang atau kerangka. Mg dibutuhkan oleh sebagian besar
sistem enzim, berperan dalam metabolisme karbohidrat dan dibutuhkan untuk mempernaiki
fungsi sistem saraf (Perry et al., 2003). Selain itu Mg berperan penting untuk sintesis protein,
asam nukleat, nukleotida, dan lipid.
Indikator defesiensi Mg adalah menurunnya kadar Mg dalam plasma menjadi
1,2 1,8 mg/100ml dari kadar normal sebesar 1,8 3,2 mg/100ml. Tempat utama absorsi Mg
pada ternak ruminansia adalah pada bagian reticulorumen, sekitar 25% Mg diabsorsi oleh
hewan dewasa. Jumlah Mg yang diabsorsi menurun seiring dengan penurunan tingkat mineral
di dalam pakan. Dalam kondisi defisiensi status Mg cadangan dalam tubuh untuk
menggantikan sumbangan dari absorpsi Mg yang rendah.
Mg tersedia dalam bentuk magnesium oksida, dan magnesium sulphate. Jumlah
Mg yang diabsorbsi menurun seiring dengan penurunan tingkat mineral dalam pakan.
Leguminosa, rumput-rumputan dan tepung ikan kaya akan mg. Dan apabila terjadi toxisitas
mineral ini ternak akan memiliki ekskreta yang basah dan jarang terjadi pada ternak yang diberi
ransum normal.
13.Seng (Zn)
Zn terdapat pada semua jaringan tubuh, tetapi sebagian besar terdapat dalam
tulang. Jumlah yang besar juga terdapat dalam kulit, rambut, dan bulu hewan. Zn berperan
penting pada sintesis DNA serta metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan terganggu
jika defisien Zn. Zn juga berperan penting dalam metabolisme karbohidrat dan lemak serta
pembentukkan sistem kekebalan tubuh. Zn merupakan mikromineral yang tersebar didalam
jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan serta terlibat dalam fungsi metabolisme.
Defisiensi seng juga dapat timbul karena adanya rekasi antagonis dengan
kalsium dan asam fitat. Dosis optimum seng dalam ransum yang dicampur dengan sumber
protein hewani adalah 46-52 mg/kg sedangkan ransum yang mengandung protein nabati 52-72
mg/kg. Defisiensi seng pada ayam yang sedang tumbuh mengakibatkan pertumbuhan
terganggu, pembentukan bulu terhambat, parakeratosis, dan pembengkakan persendian.
Defisiensi seng pada ayam pembibit dan petelur dalam ransum dapat menyebabkan
menurunnya produksi telur dan daya tetas. Gejala kelebihan seng pada sapi dan domba
menimbulkan keracunan yang diperlihatkan penurunan berat badan konsumsi dan efisiensi
penggunaan ramsum. Penurunan konsumsi ransum kemungkinan sebagai bagian dari
penurunan palatabilitas ransum.
14.Karbondioksida(CO2)
Ketika terdapat fitat atau oksalat di dalam pakan, Ca dan P tetap tersedia di
dalam pakan, Ca dan P tetap tersedia bagi ruminansia karena asam oksalat akan dioksidasi
secara sempurna oleh enzim asal mikroba rumen menjadi CO2 dan H2O, sedang fitat akan
dihirolisis oleh fitase asal mikroba menjadi insitol dan asam fosfor.

III.4.Analisa Kualitatif Mineral


Analisa Kualitatif Mineral dilakukan uji Co2+, Cu2+, Fe2+ , Zn2+ , Mg2+ , CO2
dan uji Cl.
1.Uji Co2+, Cu2+, Fe2+
Pertama-tama Larutan A diteteskan pada kertas saring 1-2 tetes, kemudian
tambahkan simple yang akan diuji, dan 1-2 tetes ditambahkan larutan B , diamati
perubahannya. Larutan A terbuat dari larutan garam Rochele (KNaC4H4O6, H2O), 20 gram
rochele dilarutkan dengan 100ml aquadest. Larutan B yaitu larutan Nitroso-R-salt, 1 gram
Nitroso-R-salt dilarutkan dalam 500ml aquadest. Stndar yang dipakai CuSO4, COSO4,dan
FeFO4.
2.Uji Zn2+
Larutan NaOH 2N ditetskan 2-3 tetes dalam kertas saring, ditambah dengan
simple yang akan diuji, kemudian ditambah dengan 2-3 tetes dithizone amati perubahan
warnanya. Bahan terbuat dari 0,21 dithizone dilarutkan dalam 100 ml CCl4. Stndar yang
digunakan ZnSO4.
3.Uji Mg2+
Larutan KOH diteteskan 1-2 tetes ditambah dengan spotlait ditambah dengan
spotplate ditambah I3 dalam KI hingga larutan berubah menjadi warna kuning, kemudian
larutan diteteskan dalam kertas saring yang telah berisi simple. Perubahan warna diamati .
Lrutan terbuat dari 12,7 g I, ditambah dengan 40 g KI ditambah dengan larutan aquadest 25ml
dan diencerkan hingga volume 100 ml. Stndar yang dipakai MgSO4.
4.Uji CO2
Sample diletakan dalam gelas arloji, larutan HCl diteteskan 1-2 tetes dengan
perbandingan 1:1, kemudian diamati gelembung gas yang terbentuk. Stndar yang dipakai
CaCO3.
5.Uji Cl
Sample dilarutkan secukupnya dengan aquadest disaring dalam tabung reaksi
dengan menggunakan corong yang telah ditutupi oleh kertas saring, ditambah dengan 100 ml
larutan HNO3 ditambah dengan 1-2 tetes larutan AgNO3 5%. Diamati endapan putih yang
terbentuk. Standard yang dipakai NaCl.
BAB IV
PENUTUP
IV.1.Kesimpulan
1. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
2. Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua
golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam
proses fisiologis, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika
kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi
mineral.
3. Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
makroelemen dan mikroelemen.
4. Analisa Kualitatif Mineral dilakukan uji Co2+, Cu2+, Fe2+ , Zn2+ , Mg2+ , CO2 dan uji Cl.
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.
Suharjdo. 1886. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta : Universitas Indonesia
Underwood, E. J. and N. F. Suttle. 1999. The Mineral Nutrition of Livestock Third Edition.
London : CABI Publishing
Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html (Diakses 25
Mei 2013).
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral (Diakses 25 Mei 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral (Diakses 26 Mei 2013)
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang (Diakses 26 Mei 2013)
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf (Diakses 27 Mei 2013)

Diposkan oleh georgeors valentine di 00.37 Tidak ada komentar:


http://georgeorsvalen.blogspot.co.id/
Contoh Makalah mineral dan efeknya bagi kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin bertambah, seperti halnya
dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang melahirkan bdang ilmu yang disebut
Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang aktivitas
kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam
membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari
makanan di usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi
ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral
tersebut bukan mineral.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian mineral?
2. Bagaimana penggolongan mineral?
3. Mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh?
4. Bagamana peranan kalsium bagi tubuh?
5. Efek kelebihan dan kekurangan mineral
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi
baru tentang definisi material Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi . Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik
atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan
rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi
uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral
yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh
makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila
kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di
samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam kehidupan hewan.
Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun proses biologis dalam jaringan
makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada
hewan.
B. Penggolongan Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam
proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang
jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi
mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl),
sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co),
iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna,
atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih
dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi
makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium
(Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi
Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat
sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo,
Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro g/kg Mineral mikro g/kg
Kalsium (Ca) 15 Besi (Fe) 2080
Fosforus (P) 10 Seng (Zn) 1050
Kalium (K) 2 Tembaga (Cu) 15
Natrium (Na) 1,60 Molibdenum (Mo) 14
Klorin (Cl) 1,10 Selenium (Se) 12
Sulfur (S) 1,50 Iodin (I) 0,300,60
Magnesium (Mg) 0,40 Mangan (Mn) 0,200,60
Kobalt(Co) 0,020,10
C. Macam Mineral berdasarkan Jumlah Kebutuhan dalam Tubuh
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen
meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S),
dan klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).

Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan. Perhatikan
Gambar 6.21. Apa sajakah fungsi mineral bagi tubuh dan akibatnya jika kekurangan salah satu
mineral? Coba cermati penjelasan dalam uraian berikut.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh manusia. Total
rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang lebih mencapai 1 kg, dimana
99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran darah.
Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa 1% ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi
sistem saraf, konstraksi otot, pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber : Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi
2. Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
hidup. Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur, daging, dan sayuran. Fosfor
berfungsi dalam Pembentukan tulang dan gigi, Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas saraf,
Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga
keseimbangan asam basa, Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin. Adapun
akibat Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada anak anak
: Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3. Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar 5% tentang itu EarthS kulit
keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini merupakan suatu unsur
yang sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan menguning
dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi oksida. Bagian dalam
dari Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-Nickel batu
bintang dipercaya untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk pada awal alam
semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang
berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4. Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak, dan air minum. Adapun fungsi Fluorin
yaitu Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodontal.
Apabila kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)
5. Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput
laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon tiroksin,
Komponen hormon triyodotironin. Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan
Gondok, Pendengaran berkurang
6. Natrium (Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber Natrium
Daging, garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi Natrium adalah Transmisi
saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah, Sebagai buffer (dalam bentuk
Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot, Komponen anorganik cairan ekstra sel.
Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang
otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkat. Jika kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala
hipertensi.
7. Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam setiap hari dengan
jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan oleh tubuh berasal Garam, susu, daging, dan
telur. Adapun fungsi Klor yaitu Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk
transfer CO2 dari darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan
tekanan osmosis. Apabila kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot abnormal,
Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.
8. Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran, buah-buahan, dan kecap.
Kaium berfungsi untuk Mengatur detak jantung, Memelihara keseimbangan air, Transmisi
saraf, Memelihara keseimbangan asam basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur sekresi
insulin dari pancreas, Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun akibat kekurangan
kalium dapat mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan
terganggu. Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan terganggunya
denyut jantung
9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian, polong-polongan, kerang,
ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan
hemoglobin, Komponen enzim dan protein, Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti
hormone. Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
D. Peranan Kalsium bagi Tubuh
a. Perjalanan Kalsium di Dalam Tubuh
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun, jangan khawatir
jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya asam pada lambung akan
mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu, barulah perjalanan kalsium di tubuh
dimulai.
Dari lambung, kalsium akan diserap oleh usus. Setelah itu, apabila kalsium tersedia di
dalam jumlah yang banyak, kalsium akan langsung diedarkan ke pembuluh darah melalui
proses difusi. Namun, apabila jumlah kalsium yang tersedia hanya sedikit maka metabolisme
kalsium akan dilakukan melalui proses transport aktif. Di dalam proses transport aktif, kalsium
harus dibantu oleh vitamin D. Itulah mengapa kita memerlukan vitamin D untuk kesehatan
tulang.
Nah, melalui aliran cairan tubuh termasuk aliran darah, kalsium akan dibawa untuk disimpan
di tulang. Tetapi, perjalanan ini belum berakhir karena kalsium masih dapat terlepas lagi dari
tulang. Proses ini sebenarnya terjadi secara alami, namun proses ini juga perlu diantisipasi agar
kalsium yang tersusun harus seimbang dengan kalsium yang terlepas dari tulang. Mengapa?
Karena bila yang tersusun lebih sedikit dari yang terlepas, maka tulang akan dapat mengalami
kerapuhan, mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni osteoporosis.
Grosvenor, M.B and Smolin, L.A. 2002. Nutrition: From Science to Life. Harcourt College
Publishers.
b. Tidak Hanya Buat Tulang
Proses penyusunan dan pelepasan kalsium dari tulang ternyata tidak berlangsung
sesederhana yang kita bayangkan. Layaknya lalu lintas dengan polisi yang mengatur lalu
lalangnya kendaraan, demikian pula dengan lalu lintas dari kalsium di peredaran darah kita.
Yang bertindak sebagai polisi dalam mengatur kalsium adalah dua macam hormon pengatur
kadar kalsium dalam darah, yaitu hormon PTH (Parathyroid Hormone) dan Calcitonin.
Apabila tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu rendah, hormon PTH akan
dilepaskan. Hormon PTH ini akan memicu pelepasan kalsium dari tulang ke aliran darah.
Sebaliknya, apabila tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, kerja hormon PTH akan
dihentikan dan digantikan dengan calcitonin. Hormon calcitonin bekerja berlawanan dengan
PTH, yakni menghambat terjadinya pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
Kadar kalsium di dalam darah itu penting karena kalsium juga memiliki peranan
penting dalam pengaturan tekanan darah dengan cara membantu kontraksi otot-otot pada
dinding pembuluh darah serta memberi sinyal untuk pelepasan hormon-hormon yang berperan
dalam pengaturan tekanan darah.
c. Kondisi Fisiologi Mempengaruhi
Seiring dengan proses penuaan, tingkat penyerapan kalsium pada tubuh manusia akan
menurun. Hal ini disebabkan karena produksi asam lambung untuk melarutkan kalsium ikut
berkurang. Padahal, asam lambung ini sangat berperan untuk melarutkan kalsium agar bisa
diserap. Pada wanita, peredaran kalsium dapat terjadi lebih ekstrim pada saat kehamilan dan
menyusui. Bayi manusia yang baru lahir mengandung 25 gr kalsium, dan selama 6 bulan masa
menyusui sebanyak 50 gram kalsium disalurkan dari sang Ibu ke bayi.
Selain itu, wanita yang mencapai masa menopause cenderung mengalami pengurangan
penyerapan kalsium sebanyak 20-25%, yang tak lain disebabkan pengurangan hormon
estrogen pada tubuh mereka secara alami. Hormon khusus pada kaum wanita ini secara
langsung menstimulasi penyerapan kalsium oleh usus dan pencernaan.
d. Berapa Banyak Sebaiknya?
Bagi Anda yang berusia di bawah 50 tahun, tubuh Anda tidak dapat menyerap lebih
dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila Anda hendak mengkonsumsi 1000
mg kalsium untuk 1 hari, konsumsilah secara terpisah sebanyak 2 kali di waktu yang berbeda
pada hari tersebut. Lalu bagaimana bila kita mengkonsumsi kalsium melebihi batas tersebut?
Kalsium tersebut akan dilepaskan keluar dari tubuh kita lewat air urine, feces, dan keringat.
Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang terkandung pada urine manusia
merupakan yang paling tinggi.
Beberapa klaim penyakit akibat kelebihan kalsium memang sering disebutkan, seperti
kalsifikasi (pengapuran), hypercalcemia (kadar kalsium yang berlebihan pada darah),
kerusakan ginjal, penurunan penyerapan mineral yang lain selain kalsium, dan kanker prostat.
Namun, jangan terlalu khawatir mengenai hal ini karena yang sering terjadi di
masyarakat kita justru sebaliknya. Batas maksimal dari asupan kalsium per hari bagi manusia
dari usia 1 tahun ke atas adalah dari 2500 mg per hari. Batas ini jauh dari rata-rata konsumsi
kalsium masyarakat Indonesia, yang rata-rata hanya mengkonsumsi 254 mg kalsium tiap
harinya.
e. Kapan Sebaiknya Mengkonsumsi Kalsium?
Masih ingat pesan Ibu untuk minum susu tiap pagi sebelum berangkat sekolah dan satu
kali lagi di malam sebelum tidur? Beberapa pendapat memang mengatakan bahwa penyerapan
kalsium terjadi lebih bagus di malam hari, dan sebaliknya di pagi hari. Tetapi sebenarnya tidak
masalah kapan sebaiknya Anda minum susu atau mengkonsumsi kalsium, baik itu pagi atau
malam. Suatu penelitian di Finlandia membuktikan hal ini.
Dalam penelitian tersebut, dilakukan pemberian suplemen kalsium dengan dosis yang
sama pada 30 orang subyek wanita sebanyak satu kali di pagi hari pukul 09:00 dan di periode
berikutnya sebanyak satu kali di malam hari pukul 21.00. Setiap 2 jam selama 10 jam jumlah
hormon PTH dalam darah dan kadar kalsium pada urine tiap subyek dianalisa jumlahnya
setelah pengkonsumsian kalsium pada kedua waktu tersebut. Dan hasilnya kadar kalsium pada
urine yang dikeluarkan di kedua waktu jumlahnya tidak berbeda nyata alias sama, begitu pula
dengan jumlah hormon PTH dalam darah. Dengan kata lain, tidak masalah kapanpun Anda
mengkonsumsi kalsium.
E. Efek Kelebihan dan Kekurangan Mineral
Kelebihan satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu
sebagai berikut :
1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan
jumlah kalsium dalam tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan diare
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan kacang-
kacangan
8. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare. Jika dikonsumsi lebih lama akan
mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Kekurangan mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot
Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit tulang
Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan
ginjal
Kekurangan klor : rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap bau dan
rasa, kerdil, anemia
Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit

Peningkatan peluang pilek dan flu


Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh
Tekanan darah tinggi
Depresi dan kecemasan
Anemia
Sakit otot dan osteoporosis
Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi
menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan
ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses
fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein,
termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K),
natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan
logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga
hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As),
kadmium (Cd), dan aluminium (Al).

B. Saran
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik dari
penggolongan, macam serta peranannya.
Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2005. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi
Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press.
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html 5 Des 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral 5 Desember 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral 5 Desember 2011
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang 5 Desember 2011
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf Ernest H. Nickel, 1995, The definition of a
mineral, The Canadian Mineralogist, vol. 33, pp. 689 690 (5 Desember 2011).

Diposkan oleh Rofi Ufhie' pada 1:58 PM

Sumber Artikel Dari: http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-mineral-dan-efeknya-


bagi.html#ixzz44T2nG5nW
Fungsi, jenis-jenis mineral serta sumber makanannya
Mineral adalah satu dari beberapa nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia,
mineral memiliki banyak jenis dan fungsi yang sangat beragam. Beberapa diantara mineral
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah:

1. Kalsium. Kalsium adalah jenis mineral penting bagi tubuh kita. Mineral ini sering dikaitkan
dengan kesehatan tulang karena susunan tulang terdiri dari kalsium.
Fungsi kalsium: membantu meningkatkan kesehatan tulang, membantu interaksi gizi,
meningkatkan fungi otot dan menjaga kesehatan hati.
Makanan sumber kalsium: Susu, keju, kerang, kepiting dan yoghurt.

2. Zat besi. Zat besi adalah bagian integral dari molekul hemoglobin yang ditemukan pada
pusat sel darah merah. Zat besi secara umum di dapat dari makanan yang kita konsumsi
berupa buah daging dan sayur. Kekurangan mineral ini dapat mengakibatkan anemia,
kelahiran prematur, rambut mudah rontok dan resiko stres.
Fungsi zat besi: pembentukan hemoglobin, meningkatkan fungsi otak, mengatur suhu tubuh
dan mencegah anemia.
Makanan sumber zat besi: daging merah, seafood, hati sapi, buah kering dan sayuran
berdaun hijau seperti bayam.

3. Kalium. Kalium adalah jenis mineral yang sangat penting untuk mengatur ketepatan
fungsi semua sel, jaringan, dan organ dalam tubuh manusia. Kalium juga membantu
interaksi mineral lain seperti natrium, klorida, kalsium, dan magnesium.
Fungsi kalium: meningkatkan fungsi otak, menjaga irama jantung, meningkatkan fungsi
sistem saraf dan menjaga kesehatan ginjal.
Makanan tinggi kalium: buah alpukat, sayur bayam, kentang dan kedelai.

ilustrasi jenis mineral

4. Magnesium. Magnesium adalah jenis mineral yang paling banyak ditemukan di dalam
tubuh kita. Para peneliti memperkirakan bahwa tubuh kita rata-rata mengandung sekitar 25
gram magnesium, dan sekitar setengah dari magnesium ditemukan di tulang. Magnesium
penting untuk membantu lebih dari 300 reaksi kimia sehingga membuat tubuh bekerja
dengan baik.
Fungsi magnesium: membantu mengontrol gula darah, meningkatkan pengendalian
peradangan, menjaga kesehatan jantung dan menurunkan HDL(kolesterol jahat).
Makanan tinggi magnesium: biji labu, sayur bayam, biji bunga matahari dan kedelai.
5. Selenium. Selenium adalah salah satu dari banyak mineral yang ditemukan dalam
makanan. Mineral ini memainkan banyak peran penting di dalm tubuh kita, meskipun
kebutuhan tubuh akan mineral yang satu ini relatif rendah . Selenium tergabung dalam
sebuah kelompok kecil protein penting, yang masing-masing memainkan peran penting
dalam kesehatan kita.
Fungsi selenium: sebagai antioksidan, mencegah penyakit kanker, anti-inflamasi dan
mencegah degenerasi makula.
Makanan sumber selenium: ikan tuna, salmon, sarden, daging ayam, daging sapi dan
kalkun.

6. Seng. Seng mungkin merupakan jenis mineral yang kurang akrab ditelinga kita
dibandingkan dengan zat besi atau kalsium. Sama halnya dengan selenium mineral ini
memang hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil saja. mekipun demikian seng memiliki
banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Fungsi seng: mencegah infeksi saluran pernapasan, menghambat pertumbuhan diare akut
pada anak-anak dan membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Sumber makanan: udang, biji labu, daging sapi dan daging kalkun.

7. Fosfor. Fosfor adalah mineral penting yang ditemukan dalam tulang manusia. Fosfor
menempati urutan kedua sebagai mineral paling banyak ditemukan di dalam tubuh manusia.
Jenis mineral ini juga merupakan unsur paling penting kedua untuk menjaga kesehatan
tulang setelah kalsium.
Fungsi fosfor: menjaga kesehatan tulang, ektraksi energi, reaksi kimia dalam tubuh,
perbaikan sel serta membantu formasi protein.
Makanan sumber fosfor diantaranya: jagung, bawang putih, brokoli dan kacang almond.

8. Mangan. Mangan merupakan bagian dari banyak enzim. Mineral ini juga tidak begitu
populer dan jarang orang berfikir untuk memenuhi mineral yang satu ini, padahal fungsinya
di dalam tubuh cukup banyak.
Fungsi mangan: metabolistme tubuh, mengatur kadar gula darah, mencegah osteoporosis
dan meningkatkan sistem saraf.
Makanan sumber mangan: kedelai, buah nanas, biji labu, gandum dan sayur bayam.

9. Tembaga. Tembaga merupakan salah satu jenis mineral penting yang hadir di semua
jaringan tubuh. Bersama dengan besi tembaga merupakan komponen penting dalam
pembentukan sel darah merah.
Fungsi: kesehatan tulang, pembentukan sel darah merah, membantu fungsi otot, sistem
kekebalan dan saraf.
Makanan sumber tembaga: Jamur, biji bunga matahari dan kedelai.
http://www.manfaatcaramengatasi.com/2015/08/fungsi-jenis-jenis-mineral-serta-sumber.html

Anda mungkin juga menyukai