Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara merupakan organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat
yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat, didefinisikan oleh Roger H. Soltau dengan alat
(agency) atau wewenang (authority), yang mengatur persoalan-persoalan bersama,
atas nama rakyat. Maka dapat disimpulkan bahwa bernegara dengan baik menjadi
sangat penting bagi setiap warga negara. Plato telah menggambarkan secara naratif
alasan mengapa manusia perlu bernegara. Menurut Plato, pada mulanya manusia
hidup sendiri-sendiri, karena tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
memerlukan teman untuk dapat memenuhinya. Mereka lantas bergabung dengan
manusia lain. Jumlah mereka yang banyak pun secara tidak langsung menuntut
adanya aturan yang disepakati dan ditaati serta seorang pemimpin.
Suatu negara terdiri atas beberapa unsur, diantaranya adanya wilayah,
rakyat, diakui negara lain dan kedaulatan. Namun suatu negara tidak dapat berjalan
dengan lancar tanpa adanya suatu sistem yang mengatur gerak atau langkah negara,
karenanya negara akan bersifat pasif dan negatif jika tidak melakukan gerak
apapun.

Dengan adanya sistem, maka rakyat dapat menjalankan kehidupannya


dengan teratur. Sistem juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah negara.
Dengan adanya cita-cita serta tujuan negara, maka kerja sistem dari negara tersebut
akan lebih efektif. Sistem yang digunakan oleh sebuah negara itu berguna untuk
mengatur gerak langkah perjalanan sebuah negara inilah yang disebut sistem
pemerintahan.

Tidak banyak orang yang mengerti tentang sistem pemerintahan, apalagi


tentang macam-macamnya. Dengan adanya makalah ini kami berharap akan
menambah pengetahuan masyarakat tentang sistem pemerintahan baik itu di negara
Indonesia maupun di negara lain, sehingga masyarakat dapat mengontrol sistem
kerja pemerintah.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari negara
2. Mengetahui pengertian sistem pemerintahan
3. Mengetahui bentuk-bentuk sistem pemerintahan di dunia
4. Mengetahui perbedaan jenis pemerintahan parlementer dan presidensial

C. Metode Penulisan
1. Objek Penulisan
Objek penulisan makalah ini adalah mengenai sistem pemerintahan yang
dianut oleh negara-negara di dunia.
2. Dasar Pemilihan Objek
Makalah ini membahas mengenai falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah
negara Indonesia.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema
pemerintahan. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web internet yang
membahas mengenai sistem pemerintahan di dunia.
4. Metode Analisis
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yanag ada,
menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung
lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.
BAB II
PERMASALAHAN

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan negara?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pemerintahan?
3. Apa saja bentuk-bentuk sistem pemerintahan di dunia?
4. Apa perbedaan jenis pemerintahan parlementer dan presidensial?
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Berikut ini adalah pengertian negara menurut para ahli
1) Logeman, Negara merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang
berkuasa dan bertujuan untuk mengatur dan mengurus masyarakat tertentu.
2) Bellefroid, Negara merupakan suatu persekutuan hukum yang menempati
suatu wilayah untuk selama-lamanya & dilengkapi dengan kekuasaan
tertinggi untuk menciptakan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.
3) Krannenburg, Negara merupakan suatu organisasi yang muncul karena
keinginan dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
4) J.J. Rousseau, Negara merupakan perserikatan dari segenap rakyat
bersama yang melindungi & mempertahankan hak masing-masing diri &
harta benda para anggota yang tetap hidup dengan bebas merdeka.
5) Aristoteles, Menurut beliau negara merupakan suatu persekutuan dari
sebuah keluarga dan suatu desa untuk mencapai kehidupan yang layak dan
sebaik-baiknya.
6) Max Weber, Negara merupakan kumpulan masyarakat yang memonopoli
penggunaan kekerasan fisik secara sah didalam suatu wilayah.
7) Roger H. Soltau, Negara merupakan suatu alat atau wewenang yang
mengendalikan atau mengatur persoalan bersama atas nama rakyat atau
masyarakat.
8) Harold J. Laski, Negara merupakan suatu kelompok masyarakat yang
diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang sifatnya memaksa &
secara sah lebih agung daripada (personal) individu atau kelompok yang
merupakan bagian dari rakyat atau masyarakat.
9) Mac Iver, Negara merupakan penarikan (persembatanan) yang bertindak
melalui hukum yang direalisasikan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan
sebuah kekuasaan untuk memaksa dalam kehidupan yang dibatasi secara
letak (teritorial) mempertegak syarat-syarat lahir yang umum dari ketertiban
sosial.
10) Ibnu Chaldun, Negara merupakan masyarakat yang mempunyai mulk dan
wazi (kekuasaan dan kewibawaan).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, negara merupakan organisasi dl


suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat;
atau kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian negara
yaitu Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen.

B. Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau susunan pemerintahan yang berupa
suatu struktur yang terdiri dari organ- organ pemegang kekuasaan di dalam negara
dan saling melakukan hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut baik
secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
Jadi, sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam
mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan
negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya,
tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu sistem
pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk
terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Menurut ruang lingkup, pengertian sistem pemerintahan dapat dijelaskan sebagai


berikut:
1. Sistem pemerintahan dalam arti sempit
Sistem pemerintahan adalah sebuah kajian yang melihat hubungan legislatif dan
eksekutif dalam sebuah negara. Berdasarkan kajian ini dibedakan dua model
pemerintahan yakni, sistem parlementer dan sistem presidensial .
2. Sistem pemerintahan dalam arti luas
Sistem pemerintahan adalah suatu kajian pemerintahan negara yang bertolak dari
hubungan antara semua organ negara, termasuk hubungan antara pemerintah pusat
dengan bagian-bagian yang ada di dalam negara. Sistem pemerintahan negara
dibedakan menjadi negara kesatuan, negara serikat (federal), dan negara
konfederasi.
3. Sistem pemerintahan dalam arti sangat luas
Sistem pemerintahan adalah suatu system pemerintahan yang menitik beratkan
hubungan antara negara dan rakyat. Sistem ini dibedakan menjadi system
pemerintahan monarki, pemerintahan aristokrasi, dan pemerintahan demokrasi.
Menurut para ahli, sistem pemerintahan dapat diklasifikan sebagai berikut:
1. Aristoteles Menurut jumlah orang yang memerintah dan sifat
pemerintahannya dibagi menjadi enam, yakni monarki, tirani,
aristokrasi, oligarki, republik (politea) dan demokrasi.
2. Polybius Menurut jumlah orang yang memerintah serta sifat
pemerintahannya dibedakan menjadi enam jenis pemerintahan,
yakni monarki, tirani, aristokrasi, oligarki, demokrasi, dan anarki
(oklokrasi).
3. Kranenburg Adanya ketidakpastian penggunaan istilah monarki dan
republik untuk menyebutkan bentuk negara atau pemerintahan.
4. Leon Duguit Membagi bentuk pemerintahan berdasarkan cara
penunjukkan kepala negaranya, yakni sistem republik yang kepala
negaranya diangkat lewat pemilihan dan sistem monarki yang
kepala negaranya diangkat secara turun menurun.
5. Jellinec Membagi bentuk pemerintahan menjadi dua, yakni republik
dan monarki. Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini
berbeda-beda sesuai dengan keinginan dari negara yang
bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa dan
negaranya. Sistem pemerintahan presidensial dan sistem
pemerintahan parlementer merupakan dua model sistem
pemerintahan yang dijadikan acuan oleh banyak negara. Amerika
Serikat dan Inggris masing-masing dianggap pelopor dari sistem
pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlementer.

C. Bentuk-bentuk sistem pemerintahan di dunia


Terdapat berbagai macam sistem atau bentuk pemerintahan yang dianut oleh
negara-negara di dunia/ Satu ciri pemerintahan mungkin saja terdapat pada sistem
pemerintahan lain, menunjukkan adanya hubungan saling mempengaruhi. Perlu
pula dipahami bahwa satu negara mungkin menggabungkan dua atau lebih sistem
pemerintahan sehingga pelaksanaannya tidaklah kaku. Berikut adalah berbagai
sistem pemerintahan yang dianut oleh negara-negara dunia.

Berdasarkan Kontrol Kekuasaan


1. Meritokrasi (Meritocracy)
Pemegang pemerintahan pada meritokrasi diberikan berdasarkan pada
kemampuan, keterampilan dan kontribusi yang mereka lakukan untuk
masyarakat.
2. Geniokrasi (Geniocracy)
Diajukan oleh Rael, pemimpin gerakan Raelian pada tahun 1977, geniokrasi
pada dasarnya adalah pemerintahan yang dijalankan oleh kelompok orang
bijak dan cerdas. Kreativitas, kemampuan memecahkan masalah dan IQ tinggi
akan menjadi kriteria bagi orang-orang yang duduk di pemerintahan.
3. Kratokrasi (Kratocracy)
Jenis pemerintahan di mana pemimpin naik ke kekuasaan dan terus
mempertahankannya melalui penggunaan kekuatan. Mereka adalah pemimpin
yang tidak segan mengintimidasi dan menakuti agar tetap bisa berkuasa.
4. Teknokrasi (Technocracy)
Dalam teknokrasi, dokter, insinyur atau arsitek dipilih untuk menjalankan
negara. Ini merupakan sistem pemerintahan yang memberikan posisi penting
pada para profesional yang memiliki keahlian tertentu.
5. Otokrasi (Autocracy)
Dalam otokrasi, kekuasaan berpusat di tangan hanya satu individu. Dia tidak
tunduk pada apapun, serta tidak memiliki batasan.
6. Despotisme (Despotism)
Meskipun mirip dengan autokrasi dengan kekuasaan yang berpusat pada
individu tunggal, dalam despotisme penguasa memperlakukan warganya
seperti budak, sering dengan melakukan genosida dan pembunuhan massal.
Contohnya adalah pemerintahan despotik Idi Amin di Uganda pada 1970-an.
7. Kediktatoran (Dictatorship)
Sistem pemerintahan ini juga dipegang satu individu yang memiliki kendali
mutlak pada suatu negara. Diktator merebut kekuasaan melalui kudeta militer
atau dipilih oleh penguasa di bawah pemerintahan yang berbeda dan kemudian
merebut kekuasaan. Contoh terbaik kediktatoran adalah Adolf Hitler pada era
Nazi Jerman.
8. Fasisme (Fascism)
Fasisme didasarkan pada propaganda nasionalisme dan kebanggaan patriotik
serta diperintah oleh pemimpin tunggal yang merupakan bagian dari kelompok
lebih besar yang mengikuti filosofi yang sama. Fasisme bergantung pada
sentimen nasionalisme untuk menguasai orang-orang dan menindas kebebasan
mereka. Italia di bawah diktator Benito Mussolini adalah negara fasis.
9. Monarki Absolut (Absolute Monarchy)
Pada sistem ini, raja merupakan kepala negara sekaligus mengontrol
pemerintahan. Konstitusi formal mungkin tidak terdapat dalam negara
tersebut. Brunei, Swaziland dan Oman merupakan contoh negara monarki
absolut.
10. Monarki Konstitusional (Constitutional Monarchy)
Di sini, kekuasaan dan hak-hak raja dibatasi oleh konstitusi. Contoh negara
monarki konstitusional adalah Jepang, Selandia Baru dan Denmark.
11. Dwikekuasaan (Diarchy)
Ini juga merupakan jenis monarki di mana negara dikuasai oleh dua kepala
negara. Mereka mendelegasikan sebagian tanggung jawab kepada orang lain,
namun pemerintahan selalu berada di tangan kedua pemimpin. Contoh modern
adalah Andorra di mana terdapat dua kepala negara, Presiden Perancis dan
Uskup Urgell.
12. Monarki Federal (Federal Monarchy)
Negara dalam monarki federal adalah sebuah federasi negara yang memiliki
raja atau kepala negara berbeda tetapi diperintah oleh satu raja yang
merupakan kepala dari seluruh federasi. Contohnya adalah Kerajaan Belgia
dan Kerajaan Spanyol.
13. Bankokrasi (Bankocracy)
Dalam bentuk pemerintahan ini, perbankan dan lembaga keuangan memiliki
kekuasaan untuk membuat undang-undang.
14. Korporatokrasi (Corporatocracy)
Sederhananya, korporatokrasi adalah ketika perusahaan mengambil alih
pemerintahan suatu negara. Terdapat beberapa penggambaran fiksi
korporatokrasi, terutama dalam film Aliens (1986) di mana perusahaan
Weyland-Yutani menguasai sebagian besar dunia dan mendanai eksplorasi
luar angkasa.
15. Mobokrasi (Mobocracy)
Pemerintahan oleh massa atau gerombolan. Dalam sistem ini, populasi umum
mengambil alih pemerintahan ke tangan mereka sendiri. Hal ini biasanya
digunakan dalam konteks negatif, ketika hukum dan ketertiban rusak, dan
diikuti massa yang melakukan kekerasan serta pemberontakan terhadap
otoritas.

Berdasarkan Cara Memperoleh Kekuasaan


16. Totaliter (Totalitarian)
Pada pemerintahan totaliter, para pengambil keputusan berasal dari atau
berafiliasi dengan partai tertentu dan berusaha mengontrol setiap aspek
kehidupan masyarakat, sering atas nama patriotisme atau suatu ideologi
ekonomi. Uni Soviet adalah contoh pemerintahan totaliter, begitu pula Italia di
bawah diktator fasis Benito Mussolini.
17. Otoriter (Authoritarian)
Pemerintahan ini dijalankan oleh sekelompok orang yang meskipun tidak
seketat pemerintah totaliter, mereka memiliki sistem dan administrasi yang
sangat terpusat. Pemerintahan otoriter bisa berisi pejabat yang tidak terpilih
atau cukong kekuasaan yang memiliki banyak pengaruh.
18. Demarsi (Demarcy)
Pernah dipraktekkan di Athena kuno sebagai sistem untuk memilih pejabat
publik, demarsi menunjuk orang-orang untuk menjabat berbagai posisi
melalui undian. Kandidat yang terlibat dalam undian umumnya berasal dari
status sosial dan ekonomi tertentu dalam masyarakat.
19. Demokrasi (Democracy)
Dalam demokrasi, rakyat memilih wakilnya untuk memegang berbagai posisi
pemerintahan. Terdapat berbagai partai politik yang bersaing dalam pemilu
dan berusaha memikat pemilih dengan janji kampanye dan program-
programnya.
20. Demokrasi Langsung (Direct Democracy)
Ini adalah versi ekstrim dari demokrasi di mana orang-orang mewakili diri
mereka sendiri, dengan semua keputusan diambil langsung oleh rakyat melalui
voting atau referendum.
21. Demokrasi Liberal (Liberal Democracy)
Demokrasi liberal adalah apa yang dianut banyak negara saat ini. Sistem ini
disebut pula demokrasi perwakilan dimana rakyat memilih wakil mereka
untuk membuat perundangan dan peraturan lain.
22. Demokrasi Sosial (Social Democracy)
Merupakan variasi dari demokrasi dengan penekanan pada pemberian hak-hak
sosial tertentu kepada warga seperti layanan kesehatan, pendidikan dan
jaminan sosial. Demokrasi sosial merupakan bagian dari banyak sistem politik
di seluruh dunia dan menjadi ideologi sebagian partai politik.
23. Ergatokrasi (Ergatocracy)
Ini adalah jenis pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat kelas pekerja yang disebut kaum proletar. Sering kali para pemberontak
yang berhasil mengambil alih kekuasaan melalui revolusi kekerasan akan
mengubah masyarakat menjadi sosialis atau komunis dan mengklaim mereka
telah memberikan kembali kekuasaan kepada rakyat.
24. Kritarki (Kritarchy)
Pada kritarki, hakim memerintah semua orang. Ahli hukum adalah yang
membuat dan memberlakukan semua hukum negara dan bertanggung jawab
atas penyelesaian sengketa.
25. Plutokrasi (Plutocracy)
Pemerintahan yang diselenggarakan oleh orang kaya dan berkuasa. Plutokrasi
sering dijadikan konotasi negatif ketika para penguasa, apakah mereka
menjadi bagian dari republik atau demokrasi, adalah orang-orang kaya dan
memiliki kedudukan sosial tinggi.
26. Stratokrasi (Stratocracy)
Dalam pemerintahan ini, militer dan pemerintah identik satu dengan yang lain.
Pengabdian di militer menjadi kriteria utama dalam memilih suatu posisi
kepemimpinan.
27. Teokrasi (Theocracy)
Pemerintah jenis ini dijalankan oleh gereja atau badan keagamaan lainnya.
Hanya anggota ordo religius yang diizinkan masuk ke posisi kekuasaan.
Vatican City adalah contoh teokrasi.
28. Sosialisme Libertarian (Libertarian Socialism)
Pemerintahan sosialis libertarian pada dasarnya adalah sebentuk pemerintahan
demokratis tetapi tidak mengijinkan kepemilikan pribadi atas faktor-faktor
produksi dan menganggap prinsip kapitalisme, seperti upah minimum, sebagai
kejahatan sosial. Pemerintahan ini tetap memungkinkan seseorang memiliki
kepemilikan pribadi tidak seperti komunisme tetapi menentang birokrasi.

Berdasarkan Pembagian Kekuasaan


29. Republik (Republic)
Republik bisa mencakup berbagai jenis pemerintahan yang telah disebutkan
sebelumnya, yang didefinisikan sebagai masyarakat yang tidak memiliki
monarki serta rakyat yang memiliki kontrol atas pemerintah, baik melalui
perwakilan atau langsung.
30. Republik Parlemen (Parliamentary Republic)
Pada sistem pemerintahan ini kepala negara tidak memiliki kekuasaan
eksklusif, tetapi berbagi dengan seorang pejabat terpilih, sering merupakan
Perdana Menteri. Terdapat pula parlemen di mana persoalan hukum, ekonomi,
dan kebijakan lain dibahas dan disahkan.
31. Republik Federal (Federal Republic)
Sebuah republik federal memiliki beberapa negara bagian dengan
pemerintahan independen tetapi berada di bawah pemerintah pusat atau
pemerintah federal. Contoh negara yang menganut sistem ini adalah Amerika
Serikat, Swiss, India, Rusia, dan Meksiko.
32. Republik Islam (Islamic Republic)
Sebuah republik di mana pemerintahan dilakukan sesuai dengan Hukum Islam
dapat dianggap sebagai Republik Islam. Contohnya adalah Pakistan dan
Afghanistan.
33. Republik Sosialis (Socialist Republic)
Pada republik sosialis, warga tidak diperkenankan untuk memilih dengan
tujuan negara difokuskan pada mencapai tatanan sosialisme. Negara seperti ini
umumnya memiliki sistem satu partai dan menganut kebijakan terpusat.
Contohnya adalah Republik Rakyat Cina.
34. Monarki Federal (Federal Monarchy)
Sebuah sistem federal dimana terdapat banyak negara bagian yang diperintah
raja, tetapi memiliki satu raja sebagai kepala negara.

Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi


35. Kapitalisme
Sebuah negara yang mempraktekkan ekonomi pasar bebas dan persaingan
sempurna. Warga negara dapat mencari nafkah, memiliki properti, dan
membeli barang serta jasa sesuai dengan pendapatan mereka. Negara kapitalis
bisa memiliki jenis pemerintahan demokrasi, federal, oligarki atau bahkan
aristokrasi.
36. Sosialisme
Mirip dengan sistem republik sosialis, alat-alat produksi dikuasai oleh
pemerintah yang menyediakan pelayanan dasar kepada masyarakat seperti
pendidikan dan kesehatan. Namun, orang-orang tetap diperbolehkan memiliki
harta pribadi dan terlibat dalam perdagangan.
37. Komunisme
Di sini warga negara tidak diperkenankan memiliki alat produksi dan
kepemilikan pribadi. Semua kebutuhan diproduksi oleh negara dan
didistribusikan ke masing-masing individu sesuai dengan kebutuhannya.
Struktur kekuasaan di pemerintahan komunis sering terpusat dan konservatif.
38. Feodalisme
Bentuk pemerintahan lama dimana raja memberi porsi besar tanah kepada
bangsawan dan mengijinkan mereka mempekerjakan pekerja dan menarik
pajak. Pemerintahan ini terutama banyak diadopsi sebelum abad ke-18, di
bawah sistem monarki.

Bentuk Pemerintahan Lain


39. Anarki (Anarchy)
Anarkisme adalah suatu keadaan dimana tidak terdapat pemerintahan formal
yang mengontrol masyarakat. Anarki dalam konteks politik dapat
didefinisikan sebagai sebuah masyarakat tanpa negara yang mengatur dirinya
sendiri dan ditandai dengan lembaga sederhana yang tidak memiliki struktur
kekuasaan. Anarkisme sering memiliki konotasi negatif sebagai keadaan
kerusuhan atau perlawanan dengan kekerasan terhadap otoritas.
40. Junta Militer (Military Junta)
Junta adalah kata Spanyol yang berarti pertemuan. Junta militer berarti adanya
sekelompok perwira militer yang menguasai pemerintahan suatu negara.
Mereka merebut kekuasaan dari pemerintah melalui kudeta dan berbagi
kekuasaan di antara mereka sendiri
D. Perbedaan jenis pemerintahan parlementer dan presidensial
Pada umumnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Negara-negara ada dua
yaitu sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial.
Kalaupun ada sistem pemerintahan lain ,itu merupakan variasi dari kedua sistem
tersebut. nama Parlementer menunjukkan bahwa dalam sistem itu para Menteri
harus mempertanggung jawabkan kinerja eksekutifnya pada pihak presiden.

Negara Inggris adalah Negara pertama yang menjalankan sistem Parlementer,


Inggris disebut sebagai Mother of Parlementer (induk parlementer). Sedangkan
Amerika merupakan pelopor dari system presidensial. Kedua jenis system
pemerintahan itu umum berlaku di Negara demokrasi.

Perbedaan/Perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial

Hal Parlementer Presidensial

Kepala Negara Presiden atau Raja Presiden

Kepala Pemerintahan Perdana Menteri Presiden

Dipilih dan diangkat oleh


Berasal dari Parlemen
Presiden dan
Mentri-mentri dan disetujui oleh
berkedudukan sebagai
Perdana Menteri
Pembantu Presiden

Parlemen bisa
membubarkan Ya Tidak
kabinet?

Kabinet bisa
membubarkan Ya Tidak
parlemen?

Masa Jabatan kabinet


Tidak Ya
Tertentu?

Parlemen Mengawasi Tidak secara langsung


Kadang-kadang ,hanya apabila eksekutif
Eksekutif?
dianggap melakukan
pelanggaran hukum,maka
Parlemen (DPR) akan
menggunakan fungsi
pengawasan

Tidak ada,semua lembaga


negara memiliki
Pusat Kekuasaan Parlemen
kekuasaan sesuai
bidangnya masing-masing

Ya, ( karena jika tidak


Program-program sesuai ,maka anggota
kebijaksanaan parlemen dapat
kabinet harus menjatuhkan kabinet
disesuaikan dengan dengan memberikan Tidak
tujuan politik mosi tidak percaya
sebagian besar kepada pemerintah.)
anggota parlemen.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
1. Negara merupakan sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independen.
2. Sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau susunan pemerintahan yang
berupa suatu struktur yang terdiri dari organ- organ pemegang kekuasaan di
dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional di antara organ-
organ tersebut baik secara vertikal maupun horizontal untuk mencapai suatu
tujuan yang dikehendaki.
3. Ada 40 jenis sistem pemerintahan yang digolongkan menjadi beberapa jenis,
diantaranya berdasarkan kontrol kekuasaan, cara memperoleh kekuasaan,
pembagian kekuasaan, klasifikasi ekonomi, dan beberapa bentuk
pemerintahan lain.
4. Sistem pemerintahan yang paling banyak dianut oleh negara-negara di dunia
adalah sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan
presidensial.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. http://www.amazine.co/40014/daftar-40-bentuk-pemerintahan-
negara-dunia/

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:


Konstitusi Press, 2005.

Argama, Rizki. 2006. Konstitusi Kekuasaan Inggris. Yogyakarta : Media Perkasa

Abubakar, Suardi. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Yudistira

Ronalko, Djariadin. 2014. http://kumpulan-makalah


adinbuton.blogspot.co.id/2014/11/makalah-sistem-pemerintahan-di-
indonesia.html diakses pada: 20 Juni 2016

Nurliati. 2013. http://liahimilp.blogspot.co.id/2013/07/makalah-bentuk-negara-


bentuk.html

Anda mungkin juga menyukai