BAB I
PENDAHULUAN
Maka dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang arti dan makna negara negara,
sifat negara, unsur-unsur pembentuk negara, tujuan dan fungsi negara,serta teori terbentuknya
negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara Menurut Para Ahli
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam
suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain (keagamaan,
kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian
yang lepas dari masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan sebagai suatu
organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang
berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-organisasi
lainnya.1[1]
Secara historis pengertian negara berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada
saat itu. Pada zaman yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara
beragam. Aristoteles (384-522 SM) merumuskan negara dalam bulu politica yang disebut negara
polis, yang saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil.
Dalam pengertian negara disebut negara hukum yang didalamnya terdapat suatu warga
negara yang ikut dalam permusyawaratan (ecclesia), oleh karena itu Aristoteles mengartikan
keadilan merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya negara yang baik demi terwujudnya
cita-cita seluruh warga negaranya.
Berikut ini pengertian negara yang dikemukakan oleh beberapa tokoh antara lain :
a. Roger H,
Mengemukakan bahwa negara adalah sebagai alat argency atau wewenang louthority yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atau nama masyarakat (Soltau, 1961)
b. Harold J,
Lasky menerangkan bahwa negara merupakan suatu masyarakat yang diantar generasikan
karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara syah lebih agung dari pada
individu atau kelompok. Masyarakat merupakan suatu negara manakala cara hidup yang harus
ditaati baik oleh individu atau kelompok – kelompok ditentukan oleh wewenang yang bersifat
memaksa dan mengikat (Lasky, 1947)
c. Max Weber,
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah (Weber, 1958).2[2]
d. Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
1[1] http://www.wikipedia.com
2[2] Budiyanto, (2000). Dasar-dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU. Jakarta : Erlangga
Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana
kekuasaan Negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
2. Wilayah
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah. Disamping pentingnya
unsur wilayah dengan batas-batas yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau
sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai negara.
Apabila mengeluarkan peraturan perundang-undangan pada prinsipnya hanya berlaku bagi
orang-orang yang berada di wilayahnya sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu
negara tertentu apabila melampaui batas-batas wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat
(imigrasi negara) untuk memenuhi berbagai kewajiban yang ditentukan.
Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya ukuran bagi suatu masyarakat untuk menjadi
suatu negara ialah keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble). Pada sisi lain Otto Bauer
menyatakan, ukuran itu lebih diletakkan pada keadaan khusus dari wilayah suatu negara.
3. Pemerintahan
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan
atas semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam
wilayah negara.
a. Negara kesatuan
Bentuk suatu negara yang merdeka yang berdaulat dengan satu pemerintah pusat yang
berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya negara kesatuan ini
terbagi ke dalam dua macam yaitu :
Sentral dan Otonomi, sistem yang langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat model
pemerintahan orde baru di bawah pimpinan presiden Soeharto. Didesentralisan adalah kepada
daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan di wilayahnya sendiri,
sistem itu dikenal sebagai Otonomi daerah atau swantara.
Contoh Negara kesatuan : Indonesia,Brunei,Papua Nugini,Timor Timur,Thailand,Laos,
Kamboja,Vietnam,Jepang, dan Philipina.
b. Negara serikat
Negara serikat atau pederasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa
negara bagian dari sebuah negara serikat. Pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk
negara dapat di golongkan ke-3 kelompok yaitu monarki, Oligarti dan Demokrasi.Contoh Negara
Serikat : Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Brasil, Jerman dan Swiss.
a. Monarki, model pemerintahan yang dipakai oleh Raja atau Ratu.Contoh Negara : Arab
Saudi, Brunei, Swaziland, Bahrain, Jordania, Kuwait, Oman, Qatar
b. Oligarti, pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan
atau kelompok tertentu.Contoh Negara : Indonesia saat ini.
c. Demokrasi, bentuk pemerintahan yang bersandar kepada kedaulatan rakyat atau
mendasarkan kekuasaaannya pada pilihan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum
(Pemilu).Contoh Negara : Amerika Serikat, India, Indonesia.
Di samping itu, agama merupakan pedoman hidup atau arahan dalam menentukan
kehidupan, sebagaimana dalam hadist.
“kutinggalkan untuk kamu dua perkara tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama
kamu masih berpegang kepada keduanya yaitu kitabullah dan sunnah rasul”6[6]
3 [3] Tim ICCE UIN Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani Jakarta,2003
hlm 26
5[5] Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama sebuah pengantar (Bandung: PT. MIizan Pustaka, 2004) hal. 20-22
6[6] Waqiatul Azra, Buku ajar civic education (Pamekasan, STAIN Pamekasan Press,2006) hal 48
“Religion can be defined as a system of beliefs and practices by which a group of people
interprets and responds to what they feel is sacred and usually supernatural swell” lebih lanjut
johnstune menyatakan that by employing this definition weare, for purposes of sociological
investigation at least, adopting the position, of the hardnosed relativist and agnostiec (saya kira
dengan jujur kita harus mengakui masih sangat sulit mencari orang atau pakar-pakar yang
mengkaji atau bergulat dengan agama tertentu di Indonesia, tetapi sekaligus merupakan relativis
dan agnostik.7[7]
7[7] Azyumardi Azra, Reposisi Hubungan Agama dan Negara (Jakarta: Kompas Meida Nusantara,2002)
hal 33
Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan Negara.Dalam negara
sekuler tidak ada hubungan antara sistem kenegaraan dengan agama. Dalam paham ini agama
adalah urusan hubungan manusia dengan manusia lain atau urusan dunia, sedangkan urusan
agama adalah hubungan manusia dengan tuhan dua hal ini menurut paham sekuler tidak dapat
dipersatukan meskipun memisahkan antara agama dan Negara.Lazimnya Negara sekuler
mmbebaskan warga negaranya untuk memeluk agama apa saja yang mereka yakini tapi negara
tidak ikut campur tangan dalam urusan agama.
Sementara itu “Hussein Mohammad” menyebutkan bahwa dalam islam ada dua model
hubungan agama dan negara.
- Hubungan integralistik dapat diartikan sebagai hubungan totalitas dimana agama merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipasahkan keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu.
- Hubungan simbiosis mutualistik bahwa antara agama dan negara terdapat hubungan yang
saling membutuhkan sebab tanpa agama akan terjadi kekacauan dan amoral dalam negara.
Ibnu taimiyah (tokoh sunni salafi) berpendapat bahwa agama dan negara benar benar
berkelindahan tanpa tanpa kekuasaan negara yang bersifat memaksa agama berada dalam bahaya
sementara itu tanpa disiplin hukum wahyu pasti menjadi sebuah organisasi yang tiranik.
Selanjutnya al-Ghazali dalam bukunya “Aliqtishad fi Ali’tiqat” mengatakan bahwa
agama dan negara adalah dua anak kembar agama adalah dasar dan penguasa/kekuasaaan negara
adalah penjaga segala sesuatu yang tidak memiliki dasar akan hancur dan sesuatu yang tidak
memeiliki penjaga akan sia-sia.
Mengingat kompleksitas politis dan historis negara bangsa Indonesia sejauh menyangkut
kehidupan agama dan umat beragama dan juga political and social repercussions yang bias
muncul pada masa sekarang ini dalam masa masa transisi mendatang maka jelas masih sangat
sulit mencari format yang tepat dan accep table bagi banyak pihak dalam “reposisi”hubungan
agama dan negara.
Akan tetapi agaknya satu hal sangat jelas bahwa akan sulit dibayangkan jika reposisi itu
dimaksudkan untuk menyisihkan begitu saja peran pemerintah dalam mengatur kehidupan warga
negara termasuk dalam kehidupan beragama,khususnya dalam aspek administrasi keagamaan
bukan aspek teologis masing masing agama dan akan lebih sulit lagi jika reposisi itu
dimaksudkan untuk memisahkan agama dan negara melalui pemisahan kedap air(Waterlight
separation)dengan kata lain mengubah Indonesia menjadi negara sekuler setidaknya sebagian
besar umat islam belum siap untuk menerima perubahan itu.
2.7.3 Contoh hubungan Agama dan Negara
NU dan politik
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri
dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil
dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU
dikenal sebagai partai yang mendukung Sukarno. Setelah PKI memberontak, NU tampil sebagai
salah satu golongan yang aktif menekan PKI, terutama lewat sayap pemudanya GP Ansor.
NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5
Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP.
Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu
untuk tidak berpolitik praktis lagi.
Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang
terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid.
Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman
Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.
BAB III
PENUTUP
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui
adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.
2.sifat negara yaitu memaksa, monopoli dan sifat memcakup semua
3.Unsur-unsur terbentuknya negara yaitu rakyat,wilayah,pemerintah dan pengakuandari negara
lain.
4.Tujuan Negara yang lain antara lain :
a. Menyelenggarakan ketertiban hukum
b. Memperluas kekuasaan
c. Mencari kesejahteraan hukum
5.Bentuk-bentuk negara Yaitu serikat dan kesatuan.
6. Teori Terbentuknya Negara
Ada empat macam teori mengenai suatu kedaulatan, yaitu teori kedaulatan Tuhan, kedaulatan
negara, kedaulatan hukum dan kedaulatan rakyat.
7. Hubungan antara Agama dan Negara
. Hubungan agama dan negara menurut islam
Tentang hubungan agama dan negara dalam islam adalah agama yang paripurna yang
mencakup segalagalanya termasuk masalah negara oleh karena itu agama tidak dapat dipisahkan
dari negara dan urusan negara adalah urusan agama serta sebaliknya aliran kedua mengatakan
bahwa islam tidak ada hubungannya dengan negara karena islam tidak mengatur kehidupan
bernegara atau pemerintahan menurut aliran ini Nabi Muhammad tidak mempunyai misi untuk
mendirikan negara.
Wahyu Hikmawati
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
Makalah PKn Tentang Negara : Pengertian Negara, Tujuan dan Fungsi Negara serta
Bentuk-bentuk Negara
Dibalik Pemilihan Kepala Desa Kepala desa merupakan seorang pemimpin yang berada
di suatu desa untuk mengatur segala kegiatan, ke...
WARGA NEGARA Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, maka makalah ini yang berjudul Hakekat War...
Arsip Blog
▼ 2016 (15)
o ▼ Februari (7)
yllix
Daftar Blog Saya
Total Tayangan
Laman
Mari Belajar Ilmu Pengetahuan Umum
34,401 Sejarah dan perkembangan kerajaan Samudra Pasai yang
berada di Aceh
Wahyu Hikmawati. Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh
Blogger.