Anda di halaman 1dari 5

HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA

A. Hakekat Bangsa dan Negara

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Sebagai makhluk individu, manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur jasmani (raga)
dan unsur rohani (jiwa). Manusia diberi potensi berupa akal, pikiran, perasaan, dan
keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian, manusia
selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Aristoteles menyebutkan manusia
sebagai makhluk “Zoon Politicon”, yaitu makhluk yang pada dasarnya selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan yang lainnya. Secara kodrati manusia dapat hidup
berdampingan/ berkelompok dengan manusia lainnya karena didorong oleh
kebutuhan biologis.

1) Pengertian Bangsa
Bangsa adalah sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu yang di ikat
oleh persamaan nasib, sejarah dan cita-cita. Pengertian bangsa menurut para
ahli :
a. Menurut Hans Kohn (Jerman),
Bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga hidup manusia. Pada umumnya
bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan
bangsa lain, di antaranya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-
istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan (agama).

b. Menurut Otto Bauer (Jerman),


Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter.
Karakter tersebut tumbuh karena adanya persamaan senasib dan
sepenanggungan.

c. Menurut F. Ratzel (Jerman),


Bangsa terbentuk karena adanya hasrat tertentu atau adanya keinginan yang
sama. Hasrat tersebut timbul karena adanya rasa kesatuan antara sesama
manusia dan tempat tinggal.

Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak


atau kemauan bersama atau “nasionalisme”. Freidrich Hertz dalam bukunya
Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada empat unsur yang
berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu :
a) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan
sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
b) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
c) Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau
kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
d) Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar
kehormatan, pengaruh, dan prestise.

2) Pengertian Negara
Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state Inggris), Staat (Belanda,
Jerman), E`tat (Prancis), Status, Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam
keadaan berdiri, menempatkan, atau membuat berdiri. Kata Negara yang dipakai
di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yanitu Negara atau nagari yang
artinya wilayah, kota, atau penguasa. Pengertian bangsa menurut para ahli :
a. Menurut George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu.
b. Menurut R. Djokosoentono
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
c. Menurut Harold J. Laski
Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasian karena mempunyai
wewenang yang bersifat mamaksa dan yang secara sah lebih agung dari
pada individu atau kelompok yang merupakan bagian masyarakat itu.
d. Menurut Rogert H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
e. Menurut Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

B. Unsur – Unsur Pembentuk Bangsa dan Negara

a. Unsur-unsur Pembentuk Bangsa


Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena unsur atau faktor
objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti:
1) Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.
2) Wilayah.
3) Bahasa.
4) Adat-istiadat
5) Kesamaan politik.
6) Perasaan.
7) Agama.

Menurut Joseph Stalin, unsur terbentuknya bangsa adalah adanya:


1) Persamaan sejarah.
2) Persamaan cita-cita.
3) Kondisi objektif seperti bahasa, ras, agama, dan adat-istiadat.

b. Unsur-unsur Pembentuk Negara


Unsur terbentuknya Negara dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur
konstitutif dan unsur deklaratif.
1) Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat negara tersebut
didirikan seperti rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
a) Rakyat
Rakyat suatu negara ialah semua orang yang berada di dalam wilayah
negara yang taat kepada peraturan dalan suatu negara tersebut.

b) Wilayah
Wilayah adalah hal penting yang harus ada di suatu negara. Secara
umum wilayah dapat kita bedakan atas wilayah daratan, lautan, udara
dan wilayah ekstrateritorial. Wilayah merupakan landasan fisik atau
landasan materil negara.

c) Pemerintahan Berdaulat
Pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap
rakyatnya merupakan syarat yang harus ada dalam keberadaan suatu
negara. Pemerintah dan negara lain tidak ada kuasa atas wilayah dan
rakyat negara tersebut.

Pemerintahan dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu :


Pemerintahan dalam arti sempit, ialah semu alat kelengkapan negara
yang menjalankan pemerintahan, seperti presiden, wakil presiden serta
para menteri, sedangkan
Pemerintahan dalam arti luas, meliputi seluruh kekuasaan yang ada di
pemerintahan, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Kedaulatan yang dapat dimiliki pemerintah, yaitu :


- Kedaulatan ke dalam, merupakan kedaulatan pemerintahan yang
memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan
organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
- Kedaulatan ke luar, merupakan kedaulatan pemerintah yang
berkuasa bebas, tidak terikat, dan tidak patuh kepada kekuatan lain,
dan harus saling menghormati kedaulatan negara masing-masing.

2) Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat negara tersebut
berdiri tetapi boleh dipenuhi setelah negara tersebut berdiri, misalnya
pengakuan dari Negara lain.

d) Pengakuan dari Negara lain

Pengkuan dari negara lain ialah unsur penguat untuk terbentuknya suatau
negara. Unsur ini berfungsi untuk menerangkan bahwa suatu negara tersebut
sudah berdiri. Sehingga negara tersebut dikenal, atau diketahui oleh negara-
negara lain.

Pengakuan dari negara lain dibagi atas dua macam, yaitu :


a. Pengakuan de facto, merupakan pengakuan dari melihat kenyataan dan
fakta tentang berdirinya suatu negara.
b. Pengakuan de jure, merupakan suatu pengakuan berdasarkan
pernyataan resmi menurut hukum internasional yang ada.

C. Tujuan dan Fungsi Negara

1) Tujuan negara menurut pendapat para ahli :

a. Menurut Plato
Tujuan Negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sosial.
b. Menurut Roger H. Soltau
Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.

c. Menurut Harold J. Laski


Tujuan Negara adalah menciptakan keadaan yang di dalamnya, rakyat
dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.
d. Menurut Aristoteles
Tujuan Negara adalah kesempurnaan warganya yang berdasarkan atas
keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan
hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang
berhak ia terima.
e. Menurut Socrates
Tujuan negara adalah merupakan suatu keharusan yang bersifat objektif,
yang asalnya mengacu pada budi pekerti manusia. Tugas negara adalah
untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin,
atau para penguasa yang dipilah oleh rakyat.

Tujuan negara Indonesia dijabarkan dalam Alinea IV Pembukaan UUD


1945, secara rinci, tujuan tersebut adalah :
- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
- memajukan kesejahteraan umum,
- mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
- ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2) Fungsi negara menurut para ahli :

a. Menurut Moh. Kusnardi


Moh. Kusnardi, seorang ahli hukum tata negara, menyatakan fungsi
negara dibagi menjadi dua bagian, yaitu melaksanakan kebijakan (hukum
dan ketertiban) dan membutuhkan kesejahteraan. Artinya, negara harus
melaksanakan kebijakan untuk mencegah bentrokan di masyarakat
dalam rangka mencapai tujuan bersama dan keinginan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyatnya.
b. Menurut Mariam Budiardjo
- Menerapkan kontrol untuk mencapai tujuan bersama dan untuk
mencegah konflik yang terjadi di masyarakat,
- Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
- Mempromosikan aspek pertahanan dan keamanan untuk menjaga
serangan dari luar dan merusak dari dalam negeri, dan
- Keadilan bagi semua warga negara melalui badan-badan yang ada
peradilan dan konstitusi negara.
c. Menurut Charles E. Merriem
- Menegakkan keadilan.
- Memberikan perlindungan kepada warga negaranya, baik di dalam
maupun di luar negeri.
- Pertahanan, untuk menjaga integritas dan kelangsungan hidup,
negara ini memiliki fungsi pertahanan.
- Melaksananakan Control.
- Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
d. Menurut Montesquieu
- Fungsi legislasi, menyatakan bahwa negara membuat undang-
undang.
- Fungsi eksekutif bahwa negara menerapkan hukum.
- Fungsi peradilan, mengawasi bahwa semua peraturan dibuat untuk
ditaati.
e. Menurut John Locke
- Fungsi legislatif bahwa negara memiliki fungsi untuk membuat
undang-undang.
- Fungsi eksekutif, peraturan pelaksanaan.
- Fungsi federatif, berurusan dengan urusan luar negeri, hal perang dan
perdamaian.

Fungsi Negara Secara Umum

a. Fungsi Pertahanan dan Keamanan


Negara harus melindungi elemen negara (orang, wilayah, dan
pemerintah) dari segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta
tantangan lain yang berasal dari internal maupun eksternal. Contoh:
penjaga militer perbatasan negara
b. Fungsi Keadilan
Negara berkewajiban untuk melakukan keadilan di depan hukum tanpa
diskriminasi atau kepentingan tertentu. Contoh: Seseorang yang
melakukan suatu tindakan kriminal dihukum terlepas dari posisi dan
jabatan.
c. Fungsi Pengaturan dan Keadilan
Negara membuat sebuah peraturan perundang-undangan guna untuk
menjalankan kebijakan dengan adanya landasan yang kuat untuk
membentuk tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsan dan juga
bernegara.
d. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih makmur dan
sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai