Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI D4
TEKNIK OTOMASI
INDUSTRI POLITEKNIK
TEDC BANDUNG
2023
Bab 1
Bangsa Dan Negara
A. Pengertian Bangsa
Bangsa merupakan kelompok manusia dengan kesamaan asal, keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah. Ada dua pengertian utama dari bangsa:
a. Etnis Merupakan kelompok berdasarkan kesamaan ciri jasmani dan asal-usul.
Sering disamakan dengan ras atau keturunan.
b. Kultural Merupakan Kelompok yang berbagi kebudayaan yang sama, termasuk
bahasa, aksara, dan adat istiadat.
c. Bangsa dalam arti politis adalah kelompok manusia yang mendukung organisasi
kekuasaan tanpa mempertimbangkan asal-usul keturunannya.
- Ernest Renan
Bangsa dibentuk karena keinginan hidup bersama dengan perasaan setia kawan.
- Otto Bauer
Bangsa terdiri dari individu dengan persamaan karakter yang muncul dari
persamaan nasib.
- F. Ratzel
Bangsa dibentuk oleh hasrat bersatu yang muncul dari rasa kesatuan antara
manusia dan tempat tinggalnya.
- Hans Kohn
Bangsa adalah hasil dari tenaga hidup manusia sepanjang sejarah dan terdiri dari
berbagai unsur yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti keturunan,
bahasa, politik, dan agama.
- Jalobsen dan Lipman
Bangsa adalah kesatuan budaya dan politik.
2. Pengertian Negara
Menurut Prof. Mr. L.J. van Apeldoorn istilah Negara sebagai "penguasa":
Menyatakan orang-orang yang melakukan kekuasaan tertinggi atas suatu
persekutuan rakyat di suatu daerah.
Istilah Negara sebagai "persekutuan rakyat" Menyatakan bangsa yang
hidup di suatu daerah di bawah kekuasaan tertinggi dengan kaidah hukum
yang sama.
Istilah Negara sebagai "wilayah tertentu" Menyatakan daerah di mana
bangsa hidup di bawah kekuasaan tertinggi.
Istilah Negara sebagai "kas negara atau fiscus" Menyatakan harta yang
dipegang oleh penguasa untuk kepentingan umum.
Negara sebagai Organisasi Kekuasaan Tertinggi yang sah dan di taati Rakyat:
- Wilayah Daratan yaitu Batas wilayah daratan yang didefinisikan oleh batas
dengan negara lain.
- Wilayah Lautan/Maritim Yaitu Seluruh perairan laut dengan batasan yang
ditentukan menurut hukum internasional.
- Wilayah Udara/Dirgantara yaitu Area di atas daratan dan lautan negara yang
bersangkutan.
1. Pancasila
Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang tercermin dalam setiap
aspek kehidupan bangsa, termasuk dalam bidang ketatanegaraan, politik, ekonomi,
kebudayaan, dan pertahanan keamanan.
2. Proklamasi 17 Agustus
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah titik balik tekad bangsa untuk
merdeka setelah berabad-abad lamanya berada di bawah penjajahan. Dari perspektif
hukum, proklamasi menyatakan penghapusan hukum kolonial dan penggantiannya dengan
hukum nasional. Dari sudut pandang ideologi, proklamasi menandai pembebasan bangsa
Indonesia dari penjajahan dan pendirian negara yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
3. UUD 1945
UUD 1945 mencerminkan tujuan dan cita-cita proklamasi. Terdiri dari pembukaan
dan batang tubuh UUD. Pembukaan UUD 1945 merumuskan lima sila Pancasila sebagai
dasar filosofis negara Republik Indonesia (RI). Tujuan negara, seperti yang dinyatakan
dalam Pembukaan UUD 1945, meliputi perlindungan bangsa, peningkatan kesejahteraan
umum, pencerdasan bangsa, dan partisipasi dalam menciptakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Bab 2
HAK ASASI MANUSIA, HAK
DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Pengertian Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang melekat pada setiap manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan. Hak asasi manusia harus dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap individu, untuk menjaga
martabat dan kehormatan manusia.
Hak asasi manusia mencakup kebebasan memeluk agama serta kesetaraan derajat dan
martabat semua manusia tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, bahasa, dll. Hak
asasi manusia juga memiliki dasar dalam kodrat manusia yang sama-sama martabat, serta
sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang sama.
b) Landasan yang kedua dan yang lebih dalam Tuhan menciptakan manusia Semua
manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan yang maha esa karna ini
di hadapan tuhan manusia adalah sama kecuali pada amalnya.
Generasi pertama adalah Hak Sipil dan Politik yang berfokus pada hak individu
seperti hak hidup, kebebasan, dan kesetaraan di depan hukum.
Generasi kedua adalah Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang menekankan
hak-hak sosial dan ekonomi seperti hak atas pekerjaan, penghasilan yang layak,
kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
Generasi ketiga adalah Hak Perdamaian dan Pembangunan yang
memperjuangkan hak-hak yang berkaitan dengan perdamaian dan kesejahteraan
sosial.
Generasi keempat adalah Hak Asasi Manusia yang menyoroti peran negara
dalam proses pembangunan dan menjunjung tinggi keadilan sosial.
Generasi keempat mencakup struktural dan kewajiban asasi dalam upayanya untuk
menciptakan tatanan sosial yang adil dan berkeadilan bagi seluruh rakyat. Pemikiran
generasi keempat ini lebih maju dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
1. Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM didirikan berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 5 Tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 dan dikukuhkan melalui Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia1. Komnas HAM adalah
lembaga mandiri yang memiliki kedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya
dan bertujuan untuk melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan
mediasi dalam penegakan dan perlindungan Hak Asasi Manusia1.
2. Pengadilan
Selain lembaga-lembaga yang diberi wewenang oleh negara, masyarakat juga dapat
berpartisipasi dalam menegakkan dan melindungi Hak Asasi Manusia melalui lembaga
swadaya masyarakat (LSM). LSM adalah organisasi atau lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat dengan tugas khusus dalam perlindungan dan penegakan Hak Asasi
Manusia. LSM ini berfokus pada upaya-upaya penegakan dan perlindungan Hak Asasi
Manusia, seperti melindungi korban HAM, menuntut keadilan, dan lain sebagainya.
Beberapa contoh LSM di Indonesia antara lain Komnas HAM (Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia), LBH (Lembaga Bantuan Hukum), Imp
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara ditinjau dari Aspek Kehidupan Nasional
Tiap-tiap warg Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
Negara.
Kewajiban patuh kepada Undang-Undang termasuk aturan- aturan hukum
yang tertulis dan juga kepada penguasa. Kewajiban membayar pajak bea
dan cukai menurut ketentuan yang ada.
Kewajiban kepada hukum termasuk aturan-aturan hukum yang tertulis dan
juga kepada penguasa.
3. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Sebagai Sosialisasi Bela Negara
Bela Negara adalah upaya seluruh bangsa untuk membela kepentingan nasional
dan menjaga tegaknya Negara serta keutuhan bangsa sesuai dengan filosofi bangsa
dan konstitusi UUD 1945. Konsep Bela Negara selalu disesuaikan dengan bentuk
ancaman yang dihadapi. Bela Negara juga mencakup pemberdayaan masyarakat, di
mana masyarakat turut serta dalam kehidupan nasional. Masyarakat merupakan
komponen dasar dalam suatu negara dan diperlukan dalam menghadapi setiap
ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Ancaman yang dapat muncul di setiap negara dapat berupa ancaman fisik,
seperti invasi dari luar atau pemberontakan bersenjata dari dalam negeri. Ancaman
juga dapat berupa ancaman non-fisik, seperti gejolak sosial yang terjadi baik dari luar
maupun dari dalam negeri akibat ketidakpuasan dengan kondisi yang ada. Bahkan,
ancaman non-fisik ini dapat berkembang menjadi ancaman fisik dengan adanya
gabungan kekuatan dari luar dan dalam negeri. Dalam konsep Bela Negara,
masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan
bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi upaya yang
harus dilakukan agar masyarakat dapat aktif berpartisipasi dalam menjaga negara dan
mendukung ketahanan nasional.
Bab 3
Demokrasi dan Demokratis
A. Pengartian Demokratis
Demokrasi berasal dari kata "demos" yang berarti rakyat dan "kratos" yang berarti
pemerintahan. Ini adalah sistem di mana rakyat berpartisipasi dalam pemerintahan. Di Indonesia,
demokrasi telah berkembang tidak hanya dalam bidang politik, tetapi juga ekonomi, sosial, dan
kebudayaan. Demokrasi Pancasila, yang bersumber dari falsafah hidup bangsa Indonesia,
merupakan bentuk demokrasi yang diterapkan di Indonesia saat ini. Prinsip dasarnya adalah
kedaulatan rakyat sesuai dengan UUD 1945, dan inti dari demokrasi Pancasila terletak pada sila
keempat Pancasila tentang kerakyatan yang dipimpin dengan hikmat kebijaksanaan.
Demokrasi Pancasila menekankan peran rakyat sebagai pelaku utama dalam proses
pengambilan keputusan, memungkinkan mereka menentukan arah kebijakan dan pemimpin
nasional. Namun, dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan zaman, penerapan demokrasi
secara langsung menjadi tantangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kapasitas tempat,
kesulitan dalam melaksanakan musyawarah dengan partisipasi besar, kesulitan mencapai
persetujuan bulat, serta kompleksitas masalah nasional yang memerlukan keahlian khusus untuk
penyelesaiannya.
Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup banyak.
Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit
dilakukan.
Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut suara
dari peserta yang hadir.
Masalah yang dihadapi negara semakin kompleks dan rumit sehingga membutuhkan
orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut.
Maka untuk menghindari kesulitan seperti di atas dan agar rakyat tetap memegang
kedaulatan tertinggi, dibentuklah badan perwakilan rakyat. Badan inilah yang menjalankan
demokrasi. Namun pada prinsipnya rakyat tetap merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sehingga
mulailah dikenal "demokrasi tidak langsung" atau "demokrasi perwakilan". Jadi, demokrasi atas
dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam, yaitu:
Harris Soche
Demokrasi didefinisikan sebagai pemerintahan rakyat di mana kekuasaan melekat pada
rakyat. Rakyat memiliki hak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi diri
mereka dari paksaan atau penyalahgunaan kekuasaan.
Henry B. Mayo:
Demokrasi dilihat sebagai sistem politik dimana kebijaksanaan umum ditentukan
oleh mayoritas melalui wakil-wakil yang diawasi oleh rakyat. Pemilihan-pemilihan
dilaksanakan berdasarkan prinsip kesamaan politik dalam suasana yang mendukung
kebebasan politik.