Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA

NEGARA AGAMA DAN WARGA NEGARA

Disusun oleh:
NUR ASIPA
F23122130
KELAS A

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki
kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemikiran politik Islam berkaitan dengan pemerintahan atau negara yang muncul
pada masa Nabi Muhammad hijrah dan berhasil membentuk sebuah pemerintahan
yang adil dan sejahtera yaitu Negara Madinah, dan Rasul sebagai kepala Negara
dengan menerapkan konsep khilafah, namun tetap menghargai masyarakat non
muslim.
Setelah Rasul wafat, kepemimpinan digantikan oleh sahabat yang dikenal dengan
Khulafaur Rasyidin dan setelah berakhir masa khulafaur rasyidin ternayata konsep
khilafah sudah bergeser dan tidak diterapkan lagi.
Bukti sejarah menunjukan keaneka ragaman bentuk pemerintahan dalam dunia Islam
dan tidak ada konsep Negara Islam yang disepakati, karena memang istilah Negara
tidak disinggung dalam al-qur’an maupun hadis, namun demikian kajian kajian
tentang konsep Negara dan pemerintahan Islam dihasilkan oleh para pemikir Islam
baika tokoh tokoh Islam klasik maupun kontemporer. Di antara tokoh pemikir yang
mengulas tentang konsep Negara adalah Al maududi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Negara
1. Pengertian Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent.
Berikut pengertian negara menurut para ahli:
 Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
 Roger H. Soltou: Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority)
yang mengatur atau mengendalikan persoalan – persoalan bersama atas nama
masyarakat.
 G. Jellinek: Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu atau dengan kata lain negara merupakan
ikatan orang–orang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang
dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerintah.
 Krenenburg: Negara adalah organisai kekuasaan yang diciptakan
sekelompok manusia yang disebut bangs.
 Plato: Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya
keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.
 Aristoteles: Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa
untuk mencapai kehidupan sebaik-baiknya.

2. Bentuk-bentuk Negara
Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis yaitu apabila negara
keseluruhan tanpa melihat isinya.Peninjauan secara yuridis yaitu apabila negara
hanya dilihat dari isinya dan strukturnya.
 Bentuk Negara Pada Zaman Pertengahan
Bentuk negara Republik dan bentuk negara Kerajaan. Menurut
Duguit,membedakan Negara Republik dengan Kerajaan berdasarkan cara
pengangkatan kepala Negara,jika kepala negara ditunjuk secara
keturunan,maka disebut Monarkhi jika kepala negaranya dipilih disebut
dengan Republik. Menurut Machiavelli,Negara kerajaan pembentukan
menurut kemauan seseorang/orang tertentu sedangkan negara berbentuk
republik kemauan negara berdasarkan hukum dan keinginan banyak
orang.
 Bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang.
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh
daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu: Sentral dan
Otonomi.Negara Kesatuan,apabila kekuasaan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah tidak sama dan tidak sederajat.
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada
mulanya negara-negara bagian tersebut merupakan negara yang merdeka,
berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah memnggabungkan dengan negara
serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari
kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat. Penyerahan
kekuasaan dari negaranegara bagian kepada nagara serikat tersebut dikenal
dengan istilah limitatif (satu demui satu) dimana hanya kekuasaan yang
diberikan oleh negara-negara bagian saja (delagated powers) yang menjadi
kekuasaan Negara Serikat. Namun pada perkembangan selanjutnya,
negara serikat mengatur hal yang bersifat strategis seperti kebijakan politik
luar negeri, keamanan dan pertahanan negara.

2.2 AGAMA
1. Definisi Agama
Banyak definisi atau makna dari agama, dari berbagai tokoh dan pengamal
keagamaan. Dari sini maka akan diuraikan terlebih dahulu agama menurut bahasa
dan kemudian agama menurut istilah.
Adapun menurut istilah, agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata
kaidah–kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta
lingkungannya. Agama sebagai sistem– sistem simbol, keyakinan, nilai, perilaku
yang terlambangkan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan–persoalan paling
maknawi.
2. Hubungan Negara dan Agama Dalam Tinjauan Politik Islam
Hubungan agama dan negara dalam konteks Islam masih menjadi perdebatan yang
intensif dikalangan para pakar muslim hingga kini. Menurut Azyumardi Azra,
perdebatan itu sudah berlangsung sejak satu abad dan masih berlangsung hingga
kini. menurut Azra, ketegangan perdebatan tentang hubungan agama dan negara
dalam Islam disulut oleh hubungan yang agak canggung antara Islam sebagai agama
(din) dan politik (dawlah).
2.3 Negara Dengan Warga Negara
1. Warga Negara
Definisi warga negara menurut UUD 1945 dalam Pasal 26 yang dikatakan
menjadi warga negara adalah sebagai berikut :
 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
 Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
 Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lainyang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Mengenai
pengertian orang-orang bangsa Indonesia asli ada penafsiran bahwa orang
Indonesia asli adalah golongan-golongan orang-orang yang mendiami Bumi
Nusantara secara turun - temurun sejak zaman tandum.Pengertian warga
Negara secara umum adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat lahir dan sebagainya, yang memiliki kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu.(Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1994 )

2. Hubungan Negara Dengan Warga Negara


Negara dan warga negara memiliki hubungan yang sangat erat, misalnya Negara
Indonesia dengan konstitusi, berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh
warga negara Indonesia tanpa terkecuali.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Negara adalah suatu wilayah dimana didalamnya terdapat kumpulan masyarakat
yang memiliki kekuasaan politik, ekonomi, militer, dan budaya. Sebuah Negara
biasanya dipimpin oleh yang namanya pemerintah. Pemerintah merupakan penguasa
tertinggi dalam suatu wilayah yang disebut negara.
Setiap agama memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda satu sama lain,
namun pada dasarnya setiap agama mengajarkan sikap saling menghormati,
menghargai, serta hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama yang
lain. Maka, negara dan masyarakat berkewajiban mengembangkan kehidupan
beragama yang penuh dengan toleransi dan saling menghargai.
Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur
terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan memiliki hak
dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik. Warga negara
mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan membelanya.
Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan mensejahterakan
kehidupan warga negaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Cholisin. 2000. Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan-Pendidikan
Kewarganegaraan. UNY.Yogyakarta.

Jurnal pengertian dan bentuk bentuk negara Ega Gabriel

Jurnal hasil riset pengertian negara menurut para ahli

Anda mungkin juga menyukai