Pengampu:
Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd
Arif Subowo, S.Pd., M.Pd
Anggota Kelompok 2:
1. Rachmawati Octavia Kusuma. D (A510220238)
2. Septian Catur Ade Nugroho (A510220246)
3. Icha Zuliana Rahma Putri (A510220250)
4. Putri Utami (A510220255)
5. Vera Dewi Nazarina (A510220257)
6. Mayva Retno Wulandari (A510220271)
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Bangsa dan Negara?
2. Apa saja unsur-unsur negara?
3. Apa sajakah sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu negara?
4. Apa definisi dari Konstitusi dan Undang-Undang Dasar?
5. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam Konstitusi?
6. Bagaimana cara untuk melakukan perubahan terhadap suatu Konstitusi?
7. Apa perubahan amandemen UUD NRI Tahun 1945?
8. Apa urgensi dari konstitusi dalam kehidupan bernegara dan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Jadi definisi umum Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya
ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan (control)
monopolistis dari kekuasaan yang sah.
B. Rakyat.
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa
rakyat mustahil negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, " Negara
tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini"
Rakyat suatu negara dapat dibedakan antara penduduk dan bukan penduduk.
Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal menetap atau berdomisili di suatu
negara. Sedangkan yang bukan penduduk adalah orang yang bertempat tinggal di
suatu negara hanya untuk sementara waktu, dan bukan dalam maksud untuk
menetap.
Penduduk merupakan anggota yang sah dan resmi dari suatu negara dan dapat
diatur sepenuhnya oleh pemerintah negara yang bersangkutan dinamakan warga
negara. Perbedaan antara penduduk dan bukan penduduk, warga negara dan bukan
warga negara terkait dengan perbedaan hak dan kewajiban. Di antara status orang-
orang dalam negara tentunya status yang kuat dan memiliki hubungan yang erat
dengan pemerintah negara yang bersangkutan adalah status warga negara.
Wilayah suatu negara pada umumnya meliputi wilayah darat, laut, dan udara.
Wilayah tertentu ialah batas wilayah dimana kekuasaan negara itu tidak berlaku
diluar batas wilayahnya karena bisa menimbulkan sengketa internasional,
walaupun sebagai pengecualian dikenal apa yang disebut daerah eksteritorial yang
artinya kekuasaan negara bisa berlaku diluar daerah kekuasaannya sebagai
pengecualian misalnya ditempat kediaman kedutaan asing berlaku kekuasaan
negara asing itu.
Landas kontinen (continental shelf) adalah dasar lautan, baik dari segi
geologi maupun segi morfologi merupakan kelanjutan dari kontinen atau
benuanya. Pada tahun 1969 pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman
tentang Landas Kontinen Indonesia sampai kedalaman laut 200 meter, batas
landas kontinen dari garis dasar tidak tentu jaraknya, tetapi paling jauh 200
mil.
Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE merupakan suatu batas wilayah yang
ditetapkan sepanjang 200 mil dari pangkalan wilayah laut, di sana negara
memiliki hak atas segala kekayaan alam yang berada di dalamnya dan berhak
untuk memanfaatkan serta memberlakukan seluruh kebijakan hukum dan
memiliki kebebasan untuk bernavigasi serta terbang di atas wilayah tersebut.
C. Pemerintah.
Pada akhirnya suatu negara untuk dapat mewujudkan adanya keamanan dan
ketertiban dalam masyarakat, negara mempunyai sifat-sifat khusus yang hanya
dimiliki oleh negara (Junaedi & Dimiyati, 2020) yaitu:
b. Sifat Monopoli, yaitu sifat yang menunjukkan adanya hak atau kewenangan
negara untuk mengelola atau menentukan sesuatu tindakan tanpa adanya hak atau
kewenangan yang sama di pihak lain. Negara memiliki hak monopoli untuk
menentukan tujuan dari sebuah masyarakat, pengelolaan sumber daya alam, juga
monopoli pengelolaan sarana kekerasan untuk kepentingan negara.
c. Sifat Mencakup Semua, yaitu kekuasaan negara berlaku bagi semua orang di
wilayah negara yang bersangkutan. Tidak ada warga masyarakat yang dapat
mengecualikan dirinya dari pengaruh kekuasaan negara. Berkenaan dengan itu
bahwa peraturan yang dibuat oleh negara pada prinsipnya berlaku bagi setiap
orang di wilayah negara itu tanpa kecuali.
2. Konstitusi dilihat dalam arti Juridis sebagai suatu kesatuan kaedah hukum
yang hidup dalam masyarakat.
3. Konstitusi yang tertulis dalam satu naskah UUD sebagai hukum yang
tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
Negara dan konstitusi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya. Konstitusi Republik Indonesia, misalnya, yang dikenal
dengan Undang Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
2945, merupakan titik kulminasi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan
kemerdekaan. Menurut ECS Wade dalam Costitutional Law, bahwa Undang-
Undang Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut. Dasar Negara memuat
norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal yang
terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh, dimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dengan dasar Negara Pancasila.
Melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara.
Undang-Undang Dasar menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan
ini bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain dan Undang-Undang Dasar
juga merekam hubungan-hubungan kekuasaan satu sama lain.
Menurut Savornin Lohman ada 3 (tiga) unsur yang terdapat dalam konstitusi
yaitu:
UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu Negara
dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut (sebagai pengatur
mekanisme dan dasar dari sistem pemerintahan).
Hukum dasar yang tak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara. Konstitusi Tidak Tertulis
(Unwritten Constitution), yaitu berdasar adat kebiasaan (Junaedi & Dimiyati,
2020).
Tentang perubahan terhadap UUD 1945, terdapat satu pasal yaitu pasal 37
ketentuan tentang cara perubahan UUD NRI 1945 adalah sebagai berikut:
1. Ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia, hak dan kewajiban warga negara,
serta mekanisme hubungannya dengan Negara dan prosedur untuk
mempertahankannya apabila hak-hak itu dilanggar;
3. Format kelembagaan Negara dan mekanisme hubungan antar organ negara serta
sistem pertanggungjawaban para pejabatnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
4. Undang-Undang Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang
memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut. Dasar Negara
memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal
yang terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh, dimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dengan dasar Negara Pancasila.
Daftar Pustaka
Junaedi, J., & Dimiyati, A. (2020). HAKIKAT DAN FUNGSI NEGARA:
TELAAH ATAS PERSOALAN KEBANGSAAN DI INDONESIA.
Logika : Journal of Multidisciplinary Studies, 11(01), 37.
https://doi.org/10.25134/logika.v11i01.2717
Putri, L. (2019). Unsur Unsur Negara. Universitas Ekasakti-AAI Padang., 4.
Raihan, W. A. (2021). Pengertian Negara [Preprint]. Open Science Framework.
https://doi.org/10.31219/osf.io/43s9y
Santoso, M. A. (2013). PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA.
Septiani, I. (2023). Hubungan Konstitusi Dan Negara Dalam Paham
Konstitusionalisme [Preprint]. Open Science Framework.
https://doi.org/10.31219/osf.io/g7dnw
Suhino. (1980). Ilmu Negara. Liberty.
Syah, T. (2009). AMANDEMEN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
MENGHASILKAN SISTEM CHECKS AND BALANCES LEMBAGA
NEGARA.
Taqiuddin, H. U. (2021). GAGASAN UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI
POLITIK, KONSTITUSI EKONOMI, DAN KONSTITUSI SOSIAL. 3.
Usman. (2015). Negara dan Fungsinya (Telaah atas Pemikiran Politik). Al
Daulah1, 4(1), 133–136.
Yusmiati, Y. (2018). KELEMBAGAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945. NUSANTARA : Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial, 4(1), 62.
https://doi.org/10.31604/jips.v4i1.2018.62-56