Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.       LATAR BELAKANG
Sekarang ini sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila
sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi.Bahkan bukan hanya mengabaikan,
namun banyak juga yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi
tersebut.Terlebih di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah
pengaruh positif dan negatif dari globalisasi tersebut.Dengan pendidikan tentang dasar
negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari,
memahami serta melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandasakan dasar negara dan
konstitusi, namun tidak kehilangan jati dirinya.

Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara menempati
kedudukan sebagai norma hukum tertinggi disuatu Negara. Sebagai norma tertinggi, dasar
Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Konstitusi adalah
salah satu norma hukum dibawah dasar Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum
tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem
ketatanegaraan suatu negara, dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu
satu atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan demikian,
konstitusi bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar Negara isinya tidak boleh
bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang
terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara merupakan cita hukum dar Negara.Terdapat
hubungan-hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.

Realitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya komitmen bersama
dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen UUD 1945. Bagaimana cara
mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang melakukannya serta dalam situasi seperti
apa perubahan itu terjadi, menjadikan suatu bagian yang menarik dan terpenting dari proses
perubahan konstitusi itu. Karena dari sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah
merepresentasikan kehendak warga masyarakat, dan apakah telah menentukan bagi pembentukan
wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis, sesuai dengan nilai
keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.

1
1.2.    RUMUSAN MASALAH
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
1.2.1.    Bagaimana sistem Negara di Indonesia?
1.2.2.    Bagaimana sistem Konstitusi Indonesia?
1.2.3.    Bagaimakah hubungan antara Negara dan Konstitusi

1.3.     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1.    Untuk mengetahui sistem Negara di Indonesia
1.3.2 Untuk mengetahui sistem Konstitusi Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan antara Negara dan Konstitusi

1.4. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

Bagi pembaca;

1.      Pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuannya tentang  Negara dan konstitusi.

2.      Pembaca mampu memahami hubungan antara Negara dan konstitusi.

3. Pembaca dapat menarik kesimpulan pemerintah amanah atau tidak dalam menjalankan konstitusi

Bagi penyusun;

1.      Penyusun dapat melatih kemampuan dan mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.

2.      Penyusun dapat meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.

3.      Penyusun dapat menambah  dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

4. Pembaca dapat menarik kesimpulan pemerintah amanah atau tidak dalam menjalankan konstitusi

2
BAB II

PEMAHASAN

2.1 Sistem Negara di Indonesia

Pengertian Negara

Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi

masyarakat pada saat itu.Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat Negara merumuskan

pengertian negara secara beragam.Berikut pengertian negara dari beberapa filsafat:

 Aristoteles(384-322S.M.)

Merumuskan Negara dalam bukunya Politica,yang disebutnya sebagai Negara polis.

Dalam pengertian itu negara disebut sebagai hukum yang didalamnya terdapat sejumlah warga

Negara yang ikut dalam permusyawaratan.

 NicolloMachiavelli(1649-1527)

Merumuskan Negara sebagai Negara kekuasaan,dalam bukunya‘IIPrinciple’yang dahulu

merupakan buku referensi pada raja.Machiavelli memandang Negara dari sudut kenyataan

bahwa dalam suatu Negara harus ada suatu kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimipin

negara atau raja.Raja sebagai pemegang kekuasaan hanya mengandalkan kekuasaan pada satu

moralitas atau kesusilaan

 RogerH.Soltau(1961)

Negara adalah sebagai alat agency atau wewenang/authority yang mengatur atau

mengendalikan

 HaroldJ.Lasky

3
Negara adalah merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai

wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung dari pada individu atau

kelompok,yang merupakan bagian dari masyarakat itu.

 MaxWeber

Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan

kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

 Miriam Budiardjo

Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh

sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga Negaranya ketaatan pada peraturan

perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolitis dari kekuasaan yang sah.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh beberapa filsuf dapat disimpulkan bahwa

semua Negara mempunyai unsur-unsur yang mutlak harus ada.

Unsur-unsur Negara meliputi:

1.Wilayah atau daerah teritorial

2.Rakyat

3.Pemerintah yang berdaulat

Jadi Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat pada suatu wilayah atau daerah yang

ada dipermukaan bumi dimana terdapat pemerintahan yang mengatur atau mengendalikan

persoalan bersama yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi

yang dijunjung tinggi oleh warga Negara tersebut.

4
Fungsi-fungsi Negara:

1.Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat

Negara yang sukses dan maju adalah Negara yang bisa membuat masyarakat bahagia

secara umum dari sisi ekonomi dan social kemasyarakatan.

2.Melaksanakan ketertiban

Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damai diperlukan

pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.

3.Pertahanan dan keamanan

Negara harus bisa member rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan

ancaman yang dating dari dalam maupun dari luar.

4.Menegakkan keadilan

Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta

keadilan di segala bidang kehidupan.

A.NegaraIndonesia

Meskipun ditinjau berdasarkan unsur-unsur yang membentuk negara,hamper semua

Negara memiliki kesamaan,namun ditinjau dari segi tumbuh dan terbentuknya Negara serta

susunan negara,setiap Negara didunia ini memiliki spesifikasi serta ciri khas masing-masing

termasuk Indonesia.Bangsa dan negara Indonesia tumbuh dan berkembang dengan dilatar

belakangi oleh kekuasaan dan penindasan bangsa asing seperti penjajahan Belanda serta

Jepang.Oleh karena itu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dilatarbelakangi oleh adanya

kesatuan nasib,yaitu bersama-sama dalam penderitaan dibawah penjajahan bangsa asing serta

berjuang merebut kemerdekaan. Selain itu yang sangat khas bagi Indonesia adalah unsur-unsur

5
etnis yang membentuk Bangsa itu sangat beranekaragam,baik latar belakang budaya seperti

bahasa,adat kebiasaan serta nilai-nilai yang dimilikinya.Oleh karena itu terbentuknya bangsa dan

Negara Indonesia melalui suatu proses yang cukup panjang.Sejak masa sebelum bangsa asing

menjajah Indonesia, masa penjajahan dan kemudian setelah kemerdekaan yang kemudian

dibentuklah suatu pemerintahan negara.

Prinsip-prinsip Negara Indonesia dapat dikaji melalui makna yang tekandung dalamPembukaan

UUD 1945.AlineaI,menjelaskan latar belakang terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia

Alinea II,menjelaskan perjalanan perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan

AlineaIII,menjelaskan kedudukan kodrat manusia Indonesia. Alinea IV,menjelaskan

terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia.

2.2. Sistem Konstitusi di Indonesia

Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancisconstitituer yang berarti membentuk

menyusun /menyatakan suatu negara,konstitusi diartikan peraturan dasar tentang pembentukan

suatu Negara atau UUD.

 Dalam Kamus Bahasa Indonesia konstitusi berarti segala ketentuan dan aturan mengenai

ketatanegaraan.

 Dalam Bahasa Belanda,dikenal istilah Contitutie.Terjemahan dari istilah tersebut adalah

Undang-Undang Dasar dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang Belanda dan

Jerman,yang dalam percakapan sehari-hari memakai kata Grondwet (Grond=dasar,wet=Undang-

Undang) yang keduanya menunjukkan Naskah tertulis.

 Dalam Bahasa Inggris dikenal istilah Constitutional yang diartikan sebagai UUD

6
Secara terminologis konstitusi adalah sekumpulan ketentuan-ketentuan dan aturan aturan

dasar yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk juga

dasar hubungan antara Negara dan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dalam

ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang – Undang Dasar.Konstitusi / UUD dapat

diartikan juga peraturan dasar dan yang memuat ketentuan–ketentuan pokok dan menjadi satu

sumber perundang-undangan.Namun pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan

umumnya dapat mempunyai arti:

 Lebih luas dari pada UUD

Konstitusi lebih luas dari pada UUD karena pengertian UUD hanya meliputi konstitusi tertulis

saja,selain itu masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam UUD.

 Sama dengan pengertian UUD

Hal ini terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi Republik Indonesia Serikat bagi UUD

Republik Indonesia Serikat. Konstitusi pun dibuat dengan mempunyai tujuan.

Tujuan konstitusi yaitu:

 Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang, maksudnya tanpa

membatasi kekuasaan penguasa,konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja

kekuasaan penguasa akan merajalela dan bisa merugikan rakyat banyak

 Melindungi HAM, maksudnya setiap penguasa berhak menghormati hak orang lain dan hak

memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.

 Pedoman penyelengaraan negara,maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi Negara kita

tidak akan berdiri dengan kokoh.

7
Konstitusionalisme

Setiap negara modern dewasa ini senantiasa memerlukan suatu system pengaturan yang

dijabarkan dalam konstitusi. Dengan kata lain untuk menciptakan suatu tertib pemerintahan

diperlukan pengaturan sedemikian rupa,sehingga dinamika kekuasaan dalam proses

pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan (Hamilton,1931:255).Dasar pokok

konstitusionalisme adalah kesepakatan umum atau persetujuan (consensus) diantara mayoritas

rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkaitan dengan negara.Jika kesepakatan itu

runtuh,maka runtuh pula legimitasi kekuasaan Negara yang bersangkutan. Konsensus yang

menjamin tegaknya konstitusionalisme dizaman modern saat ini pada umumnya dipahami

berdasar pada tiga elemen kesepakatan atau consensus, yaitu:

1.Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama (the general goal society Or general

acceptance of the same philosophy of government).

2.Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau

penyelenggaraan Negara (the basis of government).

3.Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur ketatanegaraan

(the form of institution sand procedures).(Andrews1968:12)

Konstitusi Indonesia

Dalam proses reformasi hukum dewasa ini berbagai kajian ilmiah tentang UUD

1945,banyak yang melontarkan ide untuk melakukan amandemen terhadap UUD1945. Memang

amandemen tidak dimaksudkan untuk mengganti sama sekali UUD 1945, akan tetapi merupakan

prosedur penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus langsung mengubah UUD-nya itu

sendiri,amandemen lebih merupakan perlengkapan dan rincian yang dijadikan lampiran otentik

8
bagi UUD 1945.Suatu hal yang sangat mendasar bagi pentingnya amandemen UUD 1945 adalah

tidak adanya sistem kekuasaan dengan “checks and balance” terutama terhadap kekuasaan

eksekutif. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia proses reformasi terhadap UUD 1945

merupakan suatu keharusan,karena hal itu akan mengantarkan bangsa Indonesia kearah tahapan

baru melakukan penataan terhadap ketatanegaraan.Amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan

oleh bangsa Indonesia sejak tahun 1999,dimana amandemen pertama dilakukan dengan

memberikan tambahan dan perubahan terhadap pasal 9 UUD 1945.Kemudian amandemen kedua

dilakukan pada tahun 2000, amandemen ketiga dilakukan pada tahun2001, dan amandemen

terakhir dilakukan pada tahun 2002 dan disahkan pada tanggal 10 Agustus2002.Demikianlah

bangsa Indonesia memasuki suatu babakan baru dalam kehidupan

ketatanegaraan yang diharapkan membawa kearah perbaikan tingkat kehidupan rakyat.

1.Hukum DasarTertulis (Undang-UndangDasar)

Karena sifat nya yang tertulis,maka UUD itu rumusannya tertulis dan tidak mudah

berubah.MenurutE.C.S.Wadedalam bukunya Constitutional Law,UUD menurut sifat dan

fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-

badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan

tersebut.Jadi pada prinsipnya mekanisme dan dasar dari setiap system pemerintahan diatur dalam

UUD.Dalam penjelasan UUD1945 disebutkan bahwa UUD 1945 bersifat singkat dan supel.UUD

1945m hanya memiliki 37 pasal,adapun pasal-pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan

aturan tambahan.Menurut Padmo wahyono, seluruh kegiatan Negara dapat dikelompokkan

menjadi

dua macam,yaitu:

9
1) Penyelenggaraan kehidupan negara

2) Penyelenggaraan kesejahteraan social

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,maka sifat-sifat UUD 1945 adalahsebagai berikut:

 Karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas,merupakan suatuhukum positif yang mengikat

pemerintah sebagai penyelenggara negara,maupun mengikat bagi setiap warganegara.

 Sebagaimana tersebut dalam penjelasan UUD 1945 bahwa UUD 1945 bersifat singkat dan

supel,memuat aturan-aturan pokok yang setiap kali harus dikembangkan sesuai dengan

perkembangan zaman, serta memuat hak-hak asasi manusia.

 Memuat norma-norma,aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus

dilaksanakan secara konstitusional.

 UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan peraturan hukum positif yang

tertinggi,disamping itu sebagai alat control terhadap norma-norma hokum positif yang lebih

rendah dalam hierarkhi tertib hukum Indonesia.

2.Hukum DasarTidak Tertulis (Convensi)

Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang tertulis.

Convensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

 Merupakan kebiasaan yang berukang kalidan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan

negara.

 Tidak bertentangan denganUndang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.

 Diterima oleh seluruh rakyat.

10
 Bersifat sebagai pelengkap,sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak

terdapat dalam Undang-Undang Dasar.

Contoh-contoh Convensi antara lain sebagai berikut:

1) Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. Menurut pasal 37 ayat (1) dan

(4) UUD 1945,segala keputusan MPR diambil berdasarkan suara terbanyak.Akan

tetapisistem inidirasa kurang jiwa kekeluargaan sebagai kepribadian bangsa,karena itu

dalam praktek-praktek penyelenggaraan Negara selalu diusahakan untuk mengambil

keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.Pungutan suara ditempuh jika musyawarah

mufakat tidak dapat dilaksanakan.

2) Pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia setiap tanggal 16 Agustus di dalam

siding DPR.

3) Pidato presiden yang diucapkan sebagai keterangan pemerintah tentang Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada minggu pertama pada minggu bulan

Januari setiap tahunnya.

Ketigahal tersebut dalam batinnya secara tidak langsung merupakan realisasi dari UUD

(merupakan pelengkap).Convensi jika dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang

tertulis,tidak secara otomatis setingkat dengan UUD,melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.

Perubahan konstitusi di Indonesia

1.Periode18 Agustus 1945–27 Desember 1949 (Penetapan Undang-Undang Dasar1945)

Saat Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,Republik yang

11
baru ini belum mempunyai undang-undang dasar.Sehari kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945

Rancangan Undang-Undang disahkan oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia setelah mengalami beberapa proses.

2.Periode 27 Desember1949–17 Agustus 1950 (Penetapan konstitusi Republik Indonesia

Serikat)

Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak

Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia.Akibatnya Belanda mencoba

untuk mendirikan negara-negara seperti Negara Sumatera Timur,Negara Indonesia Timur,Negara

Jawa Timur,dan sebagainya.Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi

Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Dan ini mengakibatkan diadakannya

KMB yang melahirkan Negara Republik Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang seharusnya

berlaku untuk seluruh Negara Indonesiaitu,hanya berlaku untuk Negara Republik Indonesia

Serikat saja.

3.Periode17Agustus1950–5Juli1959 (PenetapanUndang-UndangDasarSementara1950)

Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949 merupakan

perubahan sementara,karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17 Agustus 1945

menghendaki sifat kesatuan,maka negara Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena

terjadinya penggabungan dengan Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan wibawa dari

pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi berkurang,Akhirnya dicapailah kata sepakat

untuk mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi Negara kesatuan yang

akan didirikan jelas perlu adanya suatu undang undang dasar yang baru dan untuk itu

dibentuklah suatu panitia bersama yang menyusun suatu rancangan undang-undang dasar yang

12
kemudian disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komitenasional pusat dan

oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus

1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus 1950.

Periode 5 Juli 1959–sekarang (Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar1945)

Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-Undang Dasar 1945.Dan

perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama pada masa 1959 -1965

menjadi Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru. Perubahan itu dilakukan karena

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama dianggap kurang mencerminkan

pelaksanaan Undang-Undang Dasar1945 secara murni dan konsekuen.

Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen 2002

Sistem pemerintahan negara Indonesia sebelum dilakukan amandemen dijelaskan secara

terinci dan sistematis dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem pemerintahan

Negara Indonesia ini dibagi atas tujuh yang secara sistematis merupakan pengejawantahan

kedaulatan rakyat.Oleh karena itu sistem pemerintahan ini dikenal dengan tujuh kunci pokok

sistem pemerintahan Negara yang dirinci sebagai berikut:

1.Indonesia adalah Negara Yang Berdasarkan Atas Hukum (Rechtsstaat)

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) tidak berdasarkan kekuasaan

belaka (Machtsstaat).Hal ini mengandung arti bahwa negara,termasuk di dalamnya Pemerintahan

dan lembaga-lembaga Negara dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh

peraturan hokum atau harus dapat dipertanggungjawabkan secarahukum.

2.Sistem Konstitusional

13
Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar)tidak bersifat absolute

(kekuasaan yang tidak terbatas).Sistem ini memberikan penegasan bahwa cara pengendalian

pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi.Dengan demikiansistem ini

memperkuat dan menegaskan lagi sistem Negara hukum.

3.Kekuasaan Negara Yang Tertinggi di Tangan Rakyat

Sistem kekuasaan tertinggi sebelum dilakukan amandemen dipegang oleh MPR. Majelis

ini menetapkan UUD dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara.Majelis ini mengangkat

Kepala Negara (Presiden) dan Wakil Kepala Negara (WakilPresiden). Majelis inilah yang

memegang kekuasaan yang tertinggi,sedangkan Presiden harus menjalankan haluan Negara

menurut garis besar yang telah ditetapkan MPR.Namun menurut UUD 1945 hasil amandemen

2002 kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1ayat 2).

4.Presiden ialah Penyelenggara Pemerintahan Negara yang Tertinngi di Samping MPR dan DPR

Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen 2002,presiden merupakan penyelenggara

pemerintahan tertinggi disamping MPR dan DPR,karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat

(UUD 1945 pasal 6 Ayat 1).Jadi menurut UUD 1945 ini tidak lagi merupakan mandataris

MPR,melainkan dipilih langsung oleh rakyat.

5.Presiden Tidak Bertanggungjawab Kepada DPR

Sistem ini menurut UUD 1945 sebelum amandemen dijelaskan dalam penjelasan UUD

1945,namun dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 juga memiliki isi yang sama, sebagai

berikut:

“Disamping presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Presiden harus mendapat

persetujuan DPR untuk membentuk Undang-Undang (Cezetzgebung) pasal 5 ayat (1) dan untuk

menetapkan anggaran pendapatan dan belanja Negara (Staatsbergrooting )sesuai dengan pasal

14
23”. Jadi presiden harus bekerja sama dengan dewan tetapi presiden tidak bertanggungjawab

kepada dewan.

6.Menteri Negara ialah Pembantu Presiden,Menteri Negara tidak Bertanggung Jawab Kepada

DPR

Sistem ini dijelaskan dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 maupun dalam

Penjelasan UUD1945,sebagai berikut: “Presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahannya

dibantu oleh Menteri-Menteri Negara (pasal 17 ayat (1) UUD 1945 hasil amandemen),Presiden

mengangkat dan memberhentikan Menteri-Menteri Negara (pasal 17 ayat (2) UUD hasil

amandemen 2002).Menteri-Menteri Negara itu tidak bertanggungjawab kepada DPR.

7.Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas

Meskipun kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR,ia bukan Diktator, artinya

kekuasaan tidak tak terbatas.Presiden bukan mandataris MPR namun Presiden tidak dapat

membubarkan DPR atau MPR.

Walaupun tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Negara tersebut menurut penjelasan

tidak lagi merupakan dasar yuridis,namun tujuh kunci pokok tersebut mengalami perubahan.

2.3 Hubungan Negara dan Konstitusi

Berhubungan sangat erat,konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar

negara.Dasar Negara memuat norma-norma ideal,yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-

pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh,dimana dalam Pembukaan UUD 45

tercantum dasar Negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan

dasar Negara

15
BAB III

PENUTUP

3.1.SIMPULAN

Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat pada suatu wilayah atau daerah yang

ada dipermukaan bumi dimana terdapat pemerintahan yang mengatur atau mengendalikan

persoalan bersama yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi

yang dijunjung tinggi oleh warganegara tersebut. Fungsi-fungsi Negara yaitu: Mensejahterakan

serta memakmurkan rakyat, Melaksanakan ketertiban,Pertahanan dan keamanan,Menegakkan

keadilan.

Konstitusi adalah sekumpulan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan dasaryang dibentuk

untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk juga dasar hubungan antara

Negara dan rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi di Indonesia dibedakan

menjadi Hukum tertulis dan tidak tertulis Hubungan Negara dan konstitusi yaitu konstitusi lahir

merupakan usaha untuk melaksanakan dasar negara.Dasar Negara memuat norma-norma

ideal,yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan satu

kesatuan utuh,dimana dalam PembukaanUUD 45 tercantum dasar Negara Pancasila,

melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.

3.2.SARAN

Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku yang

berkaitan dengan Negara atau Konstitusi agar lebih memahami kedua hal tersebut. Agar

masyarakat mengetahui tentang Negara dan Konstitusi di Negara kita dan juga diharapkan

16
informasi ini dapat tersebar luas kemasyarakat agar terbentuk jiwa nasionalisme sebagai tonggak

kemajuan Negara

17
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan danAchmad Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Diambil dari sumber

Bacaan Yogyakarta:Paradigma

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-negara-dan-fungsi-negara-

pendidikankewarganegaraan-pkn , diakses tanggal 12 Maret 2020

http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi, diakses tanggal 12 Maret 2020

18

Anda mungkin juga menyukai