Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
peneliti panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Negara dan Sistem Konstitusi”.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum, khususnya pada
diri saya sendiri, dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa
dipergunakan dengan semestinya.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Fadhillah Andien
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................................
1.2. Identifikasi Masalah......................................................................................
1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan......................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
PENDAHULUAN
Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang
satu orang dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika
yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai
Negara supaya tertatanya kehidupan dalam Negara. Jika dalam adat istiadat,
pelanggar adat istiadat dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar
konstitusi dikenai hokuman yang telah diatur dalam Undang-undang. Maka untuk
maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakaannya yang apabila
1. pengertian Negara
2.1. Melihat luasnya masalah yang berkaitan dengan negara dan sistem
Pengertian konstitusi.
PEMBAHASAN
A. Memahami Negara
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang
menduduki suatu daerah tertentu, dan hidup dalam batas-batas daerah tersebut,
bebas dari negara lain, sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di
muka bumi.
dari negara formil ini adalah wewenang pemerintah untuk menjalankan paksaan
Sementara itu, negara dalam arti materiil adalah sebagai masyarakat (staat-
merupakan bentuk perkelompokan sosial, sebagai suatu realitas sosial yang dapat
suatu negara yang lepas dari individu-individu, dari masyarakat yang merupakan
suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam
mengadung nilai konstitusi dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur
negara, karena suatu pulau atau wilayah yang tidak ada penduduknya
tidak dapat diktakn sebagai negara. Dalam hukum internasional tidak ada
negara.
2. Wilayah tertentu
Tidak ada negara tanpa wilayah, karena itu adanya wilyh adalah hl yang
Wilayah lautan, meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan
3. Pemerintah
istilah kemerdekaan. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan ini Shaw
kekacauan bagi umat manusia. Setidak-tidaknya, secara teoretis tujuan yang baik
dari negara itu semuanya dipusatkan pada penciptaan kesejahteraan bagi warga
yang digunakan untuk mencapai fungsi dan tujuan tersebut. Kesejahteraan yang
khawatir terhadap apa yang akan menimpa rakyatnya karena negara siap
memberikan perlindungan.
Dalam menunaikan fungsi dan mencapai tujuan itu, negara tidak begitu saja
dapat menggunakan segala cara dan jalan. Maka di sisni letak arti penting hukum
jaminan sosial.
bernegara.
Secara umum, bentuk negara hanya meiliki dua bentuk yaitu; neagara
pelaksanaanya negara kesatuan terbagi dalam dua macam, yaitu negara kesatuan
hanya tinggal melaksanakan intruksi dari pusat dan negara kesatuan dengan
Negara Serikat adalah suatu negara yang mempunyai negara bagian. Negara
Selain kedua bentuk negara itu, sebenarnya jika dilihat dari jumlah yang
memimpin, negara dapat dibgi ke dlm tiga kelompok, yitu monarki, oligarki, dn
seorang raja. Pada sistem oligarki yang memimpin terdiri dri beberpa orang atau
kelompok orang (biasanya berasal dari kalangan feodal). Sedangkan pada sistem
demokrasi kekuasaan penuh terletak di tangan rakyat, dengn kata lain kekuasaan
dua perkataan yang berkaitan erat dengan pengertian kita sekarang tentang
bahasa Latin constitution yang juga berkaitan dengan kata jus. Dalam kedua
hubungan diantara kedua istilah tersebut dalam sejarah. Jika kedua istilah
tersebut dibandingkan, dapat dikatan bahwa yang paling tua usianya adalah
dalam arti belum berbentuk seperti yang dapat dimengerti di zaman modern.
Publica Suprema Lex, yang artinya ‘Rajalah yang berhak yang menentukan
undang.
hukum sebagai sesuatu yang berada di luar atau di atas negara, baru timbul
juris itu, hukum tidak hanya dilihatnya sebagai elemen suatu negara, tetapi
an antecedent law.
Tuhan, jauh sebelum adanya negara dimana pun juga. Negara, bagi Cicero,
dibuat pada masa Rasulullah SAW bersama dengan orang-orang Islam dan
kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu Negara.
Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi
konstitusi adalah rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja,
maka raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi. Hal inilah
negara dan hukum yang dibentuk oleh pemerintah negara yang dikodifikasikan
sebagai sebuah dokumen tertulis. Hukum dalam konstitusi tidak mengatur hal
yang sifatnya rinci, namun hanya menjabarkan beberapa prinsip yang menjadi
hukum dimana istilah konstitusi ini merujuk untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip dasar dalam politik, prinsip dasar hukum, prosedur, wewenang,
kegiatan yang dibuat oleh dan tas nama rakyat, akan tetapi dikenakan beberapa
negara Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk
pemerintah maupun penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau dasar-
Sebagai dasar hukum, UUD 1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam pembuatannya tidak boleh
beretentangan dan harus mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, sebab
UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di bawah Pancasila (walaupun tidak
tertera secara langsung dalam UU). Maka dari itu, dikenal lah sebuah asas yang
berbunyi lex superior derogat legi inferior, artinya, hukum yang lebih tinggi
UUD 1945 dapat diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan negara.
Bahkan soal perubahan UUD ini sudah tertuang sendiri pada batang tubuh UUD
asas lex superior derogat legi inferior. Sampai saat tulisan ini ditulis, UUD 1945
pemerintah wajib mematuhi apa yang sudah tertulis dalam UUD 1945. Sebab
dengan cara ini, tujuan negara dalam menyelenggarakan kepentingan umum tanpa
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan
dri sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara yaitu
berwenang da nada juga yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik
http://sosiologis.com/fungsi-negara-dan-tujuan-negara
https://belajargiat.id/konstitusi/
https://www.slideshare.net/RizzaMagfira/uud-1945-sebagai-konstitusi-
negara