“ NEGARA “
Dosen Pengampuh : Fajar Pudo,. S.Pd.,M.Ak
KELOMPOK 2
1. FERDIYANSAH : PBH230002
2. JUSNIAR : PBH230004
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ NEGARA ”. Makalah ini disusun dengan harapan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua dapat bertambah. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
B. Unsur-unsur Negara
C. Dasar Negara
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdirinya suatu negara harus memenuhi beberapa syarat, yaitu harus ada wilayah
tertentu, ada rakyat yang tetap dan pemerintahan yang berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa adanya wilayah tertentu adalah tidak
mungkin untuk mendirikan suatu negara dan begitu pula adalah mustahil untuk menyebutkan
adanya suatu negara tanpa rakyat yang tetap. Walaupun kedua syarat ini wilayah dan rakyat
telah dipenuhi, namun apabila pemerintahannya bukan pemerintahan yang berdaulat yang
bersifat nasional, belumlah dapat dinamakan negara itu negara yang merdeka.1 Berbicara
mengenai rakyat, rakyat yang menetap di suatu wilayah tertentu, dalam hubungannya dengan
negara disebut dengan warga negara. Warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara dan sekaligus mempunyai hak-hak yang wajib diberikan dan dilindungi oleh
negara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata negara dapat diartikan
kedalam dua hal. Yang pertama, negara adalah sebuah organisasi yang berapa pada suatu
wilayah dan memiliki kekuasaan tertinggi secara sah serta ditaati oleh masyarakat di
dalamnya. Yang kedua, sebuah negara dapat disimpulkan sebagai kelompok sosial yang
mendiami sebuah wilayah maupun daerah tertentu yang berada di bawah lembaga politik
maupun pemerintah yang efektif, memiliki kesatuan politik, berdaulat yang memiliki
tujuan nasional yang ingin dicapai oleh suatu wilayah tersebut.
Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan organisasi yang ada di dalam
suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap semua
golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat menetapkan berbagai tujuan
dari kehidupan tersebut.
Menurut Prof. Nasroen, definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk pergaulan hidup.
Oleh karena itu, sebuah negara harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan
serta dipahami.
Menurut Prof. Dr. Djokosoetono, SH. yang mendefinisikan sebuah negara sebagai
organisasi manusia maupun kumpulan individu yang berada di bawah sebuah
pemerintahan yang sama.
Menurut Prof. Farid S., negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang sudah
mendapatkan pengakuan dari negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.
Menurut G. Pringgodigdo, SH. yang mendefinisikan negara sebagai sebuah organisasi
kekuasaan maupun organisasi kewibawaan yang harus persyaratan berupa berbagai
unsur tertentu.
Menurut Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH., negara merupakan sebuah organisasi yang
berada di atas kelompok maupun beberapa kelompok individu yang mendiami suatu
wilayah atau teritori tertentu bersama dan mengakui adanya sebuah pemerintahan yang
bertugas untuk mengurus tata tertib serta keselamatan sebuah kelompok maupun
beberapa kelompok individu yang ada.
Pengertian negara menurut Gettel, negara merupakan sebuah komunitas berbagai
oknum yang secara permanen mendiami suatu wilayah tertentu, menuntut secara sah
akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta memiliki sebuah organisasi pemerintah
serta hukum yang berjalan secara menyeluruh di dalam sebuah lingkungan.
Dalam An Introduction to Politics (1951), Roger H. Soltau mengemukakan definisi
negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun
mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di dalamnya.
Menurut Harold J. Laski dalam The State in Theory and Practice (1947), definisi
negara merupakan sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang
yang sifatnya memaksa.
Dalam Dasar-dasar Ilmu Politik (2007), ahli ilmu politik yaitu Miriam Budiardjo
mengemukakan rangkuman definisi dari sebuah negara menjadi, negara merupakan
sebuah daerah teritorial yang rakyat di dalamnya diperintah oleh sejumlah pejabat yang
berhasil menuntut dari warga negara di dalam suatu wilayah ketaatan pada peraturan
mengenai undang-undang melalui kontrol monopolistis terhadap kekuasaan yang sah.
B. Unsur-Unsur Negara
Wilayah
Rakyat/Penduduk
Pemerintah yang berdaulat
Pengakuan dari negara lain
Terbentuknya suatu negara harus memenuhi tiga syarat mutlak dibawah ini yang
merupakan unsur-unsur (unsur konstitutif) suatu negara.
1. Wilayah (Daerah Kekuaasaan)
Wilayah adalah komponen fisik yang mencakup daratan, perairan, dan ruang udara
yang dikuasai oleh suatu negara. Wilayah ini menjadi batas-batas fisik tempat negara
tersebut diberlakukan kedaulatannya. Wilayah negara juga dapat meliputi wilayah darat,
pulau-pulau, dan zona maritim yang ditetapkan berdasarkan hukum internasional.
Wilayah adalah seluruh tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada
diatasnya yang memiliki batas-batas tertentu. Suatu negara batas-batas wilayahnya dapat
ditentukan dengan cara :
Yang pertama adalah batas alam, batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah
danau, gunung, sungai, selat, laut.
Batas buatan, batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok cina.
Batas astronomi, berbeda dengan batas alam dan batas buatan, batas astronomi ini
berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas astronomi negara kita
“Indonesia” yaitu 6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat – 141 derajat BT.
Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat, misalnya konvensi
hukum laut internasionel.
Unsur unsur terbentuknya suatu negara yang ke dua adalah rakyat atau penduduk.
Penduduk merupakan elemen manusia yang menjadi bagian dari suatu negara. Penduduk
negara terdiri dari warga negara dan individu lain yang tinggal secara resmi di wilayah
negara tersebut. Kewarganegaraan adalah faktor yang menentukan hubungan hukum
antara individu dengan negara, dan setiap negara memiliki aturan dan persyaratan tertentu
dalam menentukan kewarganegaraan. Pengertian rakyat yang merupakan unsur unsur
negara adalah kumpulan orang yang distukan oleh rasa persamaan yang secara bersama-
sama berada/mendiami di suatu wilayah tertentu.
Syarat mutlak terbentuknya suatu negara yang merupakan unsur negara yang ketiga
adalah pemerintah yang berdaulat.
Pemerintahan adalah lembaga atau sistem yang bertanggung jawab atas pengaturan,
administrasi, dan penyelenggaraan urusan dalam suatu negara. Pemerintahan berperan
dalam membuat keputusan politik, menerapkan undang-undang, menjaga ketertiban,
memberikan layanan publik, dan melindungi kepentingan negara dan warganya. Sistem
pemerintahan dapat beragam, seperti demokrasi, monarki, otoriter, atau campuran.
Pemerintah yang berdaulat ini memiliki pengertian yaitu suatu pemerintah yang
memiliki suatu kedaulatan/kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan,
mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan negara-negara secara
penuh, yang mana kedaulatan ini ada dua macam yaitu kedaulatan ke dalam dan kedaulan
ke luar. Pengertian “pemerintah” dapat dibedakan menjadi dua macam :
Ketiga unsur-unsur negara diatas merupakan unsur yang mutlak harus ada pada suatu
negara atau disebut dengan unsur konstitutif. Ada tambahan lagi satu unsur yang
merupakan unsur deklaratif, yaitu adanya pengakuan dari negara lain.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan secara de facto, yang mempunyai arti pengakuan dari negara lain yang
berdasarkan pada fakta berdirinya suatu negara telah memenuhi persyaratan.
Pengakuan secara de yure, yang memiliki artik sebagai pengakuan secara yuridis
formal berdasarkan hukum internasional.
Pengakuan de facto biasanya merupakan awal dari pengakuan dari negara lain secara
de yure. Sebagai contohnya : Negara Inggris mengakui pemerintah Uni Soviet secara de
facto dan de yure tidak bersamaan, secara de facto pada tanggal 16 Maret 1921 dan secara
de yure baru tanggal 1 Februari 1924.
C. DASAR NEGARA
Dasar negara merupakan pedoman dasar yang mengatur dan memelihara kehidupan
bersama dalam sebuah negara. Apabila sebuah negara tidak memiliki dasar maka dapat
dikatakan bahwa negara tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas dan tepat dalam
membangun sebuah negara. Dasar negara juga berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu
negara.
Berikut fungsi dari Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia, dikutip dari buku
Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara (2002) ditulis oleh Ronto.
1. Ideologi negara
Tujuan tersebut dicapai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat. Selain itu, Pancasila sebagai
ideologi juga mencakup sikap warga negara yang mewujudkan kehidupan bangsa dan
dunia yang aman, tenteram, tertib, dan damai.
2. Dasar negara
Pancasila berfungsi sebagai dasar negara atau disebut juga dasar falsafah negara. Ini
berarti bahwa Pancasila sebagai dasar yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Hal
tersebut ditegaskan dalam Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4
dan Penetapan tentang Penegasan pancasila sebagai Dasar Negara.
Dalam tulisan Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo tentang Pancasila, dijelaskan bahwa
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan bangsa Indonesia yakni pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Menurut Prof Pringgodigdo, 1 Juni 1945 merupakan hari lahir
Pancasila dan menjadi jiwa bangsa Indonesia.
Fungsi Pancasila sebagai dasar negara selanjutnya adalah sebagai pandangan hidup
bangsa. Semua kegiatan kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-
sila dalam Pancasila. Hal itu karena Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain ketuhanan-keagamaan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan-demokrasi, dan keadilan sosial.
6. Sumber hukum
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan sumber tertib hukum. Adapun yang
dimaksud sumber tertib hukum Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak bangsa Indonesia.
Cita-cita yang dimaksud adalah kemerdekaan individu, bangsa, perikemanusiaan, keadilan
sosial, dan perdamaian nasional.
Pancasila juga berfungsi sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana
dimuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita luhur ini yang akan
menjadi arah mencapai tujuan Bangsa Indonesia.
9. Falsafah hidup
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa negara merupakan entitas kompleks yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk
wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. Pemahaman yang mendalam tentang unsur-
unsur ini penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. Dasar negara,
yang mencakup konstitusi, hukum, dan prinsip-prinsip moral, menjadi landasan yang
memandu tindakan dan kebijakan negara. Implikasi dari analisis ini menunjukkan perlunya
menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif dalam
menjalankan pemerintahan. Rekomendasi termasuk penguatan institusi demokratis,
perlindungan hak asasi manusia, dan promosi nilai-nilai keadilan sosial untuk memastikan
negara dapat berfungsi secara efektif sebagai pembentuk masyarakat yang berkelanjutan dan
adil.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230214104949-569-912750/pengertian-dasar-
negara-dan-fungsi-pancasila-bagi-bangsa-indonesia Di Akses pada tanggal 9 Maret
2024, Jam 16:16