Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Negara dan Konstitusi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Dosen mata kuliah
Kewarganegaraan Universitas Bengkulu, Bapak Stevri Iskandar, S.H.,M.H. yang
telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan saya mengenai Negara dan Konstitusi. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan makalah ini akan saya terima. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang yang
mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu
orang dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika
mempunyai 3 unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu : Wilayah, ,dan
Rakyat, dan Pemerintah yang berdaulat Ketiga unsur tersebut harus ada dalam
suatu Negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebut
tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalam
suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara
adalah pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki
oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara
lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk undang-
undang atau konstitusi.Konstitusi di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu
bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi
mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada
karena kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai sebagai
pengatur kehidupan bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang
dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu kehidupan masyarakat sudah diatur
dengan adat istiadat dan yang melanggar adat istiadat akan dikenakan suatu
hukum yang telah masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.
Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara
supaya tertatanya kehidupan dalam Negara. Jika dalam adat istiadat, pelanggar
adat istiadat dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi
dikenai hukuman yang telah diatur dalam undang-undang.Maka untuk mengatur
kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan
keberadaannya. Negara yang tanpa kostitusi maka semua hal dalam Negara tidak
dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan
kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Masalah yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian negara itu?
2. Apakah pengertian konstitusi itu?
3. Bagaimanakah hubungan antara negara dan konstitusi?
4. Bagaimana hubungan Pancasila dan konstitusi di Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari negara.
2. Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara negara dan konstitusi.
4. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dan konstitusi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
mayarakat saat itu. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh berbagai
filsuf serta sarjana tentang negara, maka dapat disimpulkan bahwa semua negara
memiliki unsur-unsur yang mutlak harus ada. Unsur-unsur negara adalah meliputi:
Wilayah atau daerah territorial yang sah, rakyat yaitu suatu bangsa sebagai
pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya pada satu etnis saja. Serta
pemerintahan yag sah diakui dan berdaulat
(Kaelan, 2016)
2.1.2.1 Wilayah
Setiap negara harus memiliki wilayah di bumi. Wilayah itu bisa mencakup
daratan dan udara saja, maupun daratan, udara, dan lautan. Wilayah dipertegas di
batas-batasnya agar tidak tumpang tindih dengan negara lain. Beberapa abad lalu,
negara saling berlomba-lomba untuk memperluas wilayahnya. Negara-negara di
Eropa Barat memperluas wilayahnya dengan menjajah negara-negara lain. Namun
di abad ke-20, aneksasi atau penguasaan suatu wilayah dengan cara memaksa tak
lagi diperbolehkan. Besar kecilnya wilayah suatu negara mempengaruhi
keberlangsungan negara tersebut. Menurut hukum internasional, berdasarkan
prinsip the sovereign equality of nations, semua negara sama martabatnya. Namun
kenyataannya, negara kecil sering kali kesulitan mempertahankan kedaulatannya
apalagi jika tetangganya negara besar. Contohnya Krimea yang dianeksasi Rusia.
Begitu pula negara Amerika Latin yang berdekatan dengan Amerika Serikat. Di
sisi lain, negara dengan wilayah yang luas punya bermacam masalah. Selain jarak
yang terbentang jauh, perbedaan SARA juga biasanya beragam. Belum lagi
urusan perbatasan yang alami seperti laut, gunung, dan sungai, atau perbatasan
daratan. Perbatasan ini juga perlu penjagaan dalam rangka keamanan negara.
Selain luas wilayah, bentuk negara juga biasanya mempengaruhi kesukaran dalam
mengelola negara. (Batasnegeri, 2020)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga dikenal dengan nama
Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah
kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak wilayah NKRI
berada diantara:dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia; serta dua
samudra. Yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Indonesia terletak di benua
Asia tepatnya di Asia Tenggara. Wilayah Indonesia berada di: 1.6° lintang utara
(LU) – 11° lintang selatan (LS), dan 2.95° bujur timur (BT) – 141° bujur timur
(BT). Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia
memiIiki iklim tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan
musimkemarau.Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah
17.504 terdiri dari pulau besar dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau
tidak berpenghuni.Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m di antara
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan
luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau-pulau besar, yaitu:Jawa dengan luas
132.107 km2 .Sumatera dengan luas 473.606 km2. Kalimantan dengan luas
539.460 km2. Sulawesi dengan luas 189.216 km2. Papua dengan luas 421.981
km2. Pulau-pulau kecil, antara lain Pulau Nias, Pulau Siberut, Pulau Bangka,
Pulau Belitung, Pulau Madura, Pulau Bali, Pulau Lombok,Pulau Flores, Pulau
Ambon, dan Pulau Halmahera. (Siregar, 2008)
2.1.2.2 Rakyat
Masyarakat merupakan unsur terpenring dalam tatanan suatu negara.
Masyarakat atau rakyat merupakan suatu individu yang berkepentingan dalam
suksesna suatu tatanan dalam pemerintahan. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu
negara tidak hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan (staatsleer) tetapi perlu juga
perlu melahirkan apa yang disebut ilmu kemasyarakatan (sosiologi) suatu ilmu
pengetahuan baru yang khusus menyelidiki, mempelajari hidup kemasyarakatan.
Sosiologi merupakan ilmu penolong bagi ilmu hukum tata negara. (Jumardi,
2011)
Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warag
negara dan negara, warga negara mempunyai kewajiban terhadap negara dan
sebaliknya warganegara juga mempunyai hak – hak yang harus diberikan dan
dilindungi oleh negara. Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negra
selalu ada warganegara dab orang asing yang semuanya disebut penduduk. Setiap
warga negara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum
tentu warganegara, karena mungkin seorang asing. Penduduk suatu negara
mencakup warganegara dan orang asing, yang mungkin memiliki hubungan
berbeda dengan negara. Setiap warganegara mempunyai hubungan yang tak
terputus meskipun ia bertempat tinnggal di luar negeri. Sedangkan orang asing
hanya memiliki hubungan selama dia bertempat tinggal di wilayah negara tersebut
(Kaelan, 2016)
Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi yang
memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi
harus memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih
lagi jika jiwa dan semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur
dalam konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan
yang besar terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara yang
demokratis berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam
konstitusinya. Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan
konstitusi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila
mekanisme penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang berlaku
dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu,
konstitusi biasanya juga mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi
itu sendiri, yang kemudian prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga
perubahan yang terjadi adalah benar-benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan
keinginan semena-mena dan bersifat sementara atau pun keinginan dari
sekelompok orang belaka. Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim
digunakan dalam praktek ketatanegaraan di dunia dalam hal perubahan konstitusi.
Sistem yang pertama adalah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang
akan berlaku adalah konstitusi yang berlaku secara keseluruhan (penggantian
konstitusi). Sistem ini dianut oleh hampir semua negara di dunia. Sistem yang
kedua ialah bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap
berlaku. Perubahan terhadap konstitusi tersebut merupakan amandemen dari
konstitusi yang asli tadi. Dengan perkataan lain, amandemen tersebut merupakan
atau menjadi bagian dari konstitusinya. Sistem ini dianut oleh Amerika Serikat.
(Mahkamah Konstitusi RI, 2015)
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan
Republik Indonesia:
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Sebagai nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan
hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa
bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Merupakan bentuk peran
dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan
dengan bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa
Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Merupakan kristalisasi
pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap,
watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan
hidup
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Untuk mengatur tatanan kehidupan
bangsa Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem
ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik
Indonesia. Sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala
kehidupan negara Indonesia berdasarkan pancasila, juga harus berlandaskan
hukum. Semua Tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan
negara. Karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur
yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, dan
dilestarikan
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Dalam Pancasila
mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia yang menjadikan Pancasila
sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa
(Salikun & Surya, 2014)