Disusun Oleh :
TIA YUSITA
KELAS X-OTP 3
SMKN 2 SUMEDANG
Periode 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah tentang HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA dapat tersusun hingga selesai..
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
2.1. DEFINISI BANGSA, DAN NEGARA...................................................................2
2.2. UNSUR UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA DAN NEGARA........................4
2.3. FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA. PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN
NKRI 7
2.4. SEMANGAT KEBANGSAAN, NASIONALISME, PATRIOTISME DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.........................................................8
2.5. PASAL HUKUM...................................................................................................11
2.6. PENGAMALAN KELIMA SILA DARI PANCASILA.......................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................................14
3.1. KESIMPULAN....................................................................................................14
3.2. KRITIK DAN SARAN........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu juga, perilaku
suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan yang berlaku
di negara yang ditempatinya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat.
Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar
masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.
Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul Hakekat Bangsa dan
Negara. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang hakikat bangsa dan
negara.
Sesuai dengan latar belakan di atas, bebrapa masalah yang akan di bahas dalam makalah
ini antara lain :
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Prof. Mr. Kranenburg Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan
oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Bellefroid Negara adalah suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah
untuk selama-lamanya dan dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.
M. Solly Lubis, SH Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup manusia yang
merupakan suatu community dengan syarat-syarat tertentu: memiliki wilayah,
rakyat dan pemerintah.
Prof. Miriam Budiardjo Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan menuntut warga negaranya ketaatan pada
peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari
kekuasaan yang sah.
Prof. Nasroen Negara adalah suatu bentuk pergaulan manusia dan oleh sebab itu
harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan dipahami.
Mr. J.C.T. Simorangkir dan Mr. Woerjono Sastropranoto Negara adalah persekutuan
hukum yang letaknya dalam daerah tertentu dan memiliki kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan kepentingan umum dan kemakmuran bersama.
3
3) Menurut Ensiklopedia
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap Nasional memiliki identitas
bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah.[1]
Mereka umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.[2]
4) Menurut KBBI
Bangsa adalah orang orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya serta berpemrintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang terikat
kerena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi. Bangsa Indonesia adalah
sekolompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya
sebagai suatu bangsa, serta berproses dalam suatu wilayah Indonesia.
5) Kesimpulan: bangsa adalah kesatuan budaya yang sudah terikat dalam sejarah
2. Negara
2) Menurut Asing
Plato : Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya keinginan
manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.
Aristoteles : Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa untuk
mencapai kehidupan sebaik-baiknya.
3) Menurut Ensiklopedia
4
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi
oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.[1][2][3]
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat
primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,[4] dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat
pengakuan dari negara lain.
4) Menurut KBBI
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian negara setidaknya ada dua yaitu :
* Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyat.
* Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya
Dengan kata lain Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah
dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintha
dengan teratur.
5
Penduduk (Occupatie), Hal ini terjadi ketika suatu wilayah tidak bertuan dan belum
dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai. Misalnya, Liberia yang diduduki budak-
budak Negro dimerdekakan pada 1847.
Peleburan (Fusi), Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu
wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi negara
yang baru. Misalnya, terbentuknya federasi kerajaan Jerman pada 1871.
Penyerahan (Cessie), Suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan
suatu perjanjian tertentu. Misalnya wilayah Sleeswijk ada Perang Dunia I,
diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman)
Penaikan (Accesia), Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan
lumpur sungai atau timbul dari dasar laut (delta) kemudian di wilayah tersebut
dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah negara. Misalnya, wilayah
Negara Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
Pencaplokan/penguasaan (Anexatie), Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang
dikuasai oleh bangsa lain tanpa reaksi. Misalnya, ketika pembentukan Negara Israel
pada 1948, wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan
Mesir.
Proklamasi (Proclamation), Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu
wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan)
sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali dan menyatakan kemerdekaannya.
Misalnya, Negara Republik Indonesia yang merdeka pada 17 Agustus 1945.
Pembentukan baru (Inovation), Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu
negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. Misalnya, negara
Kolombia yang pecah dan lenyap, kemudian di wilayah negara tersebut muncul
negara baru, yaitu Venezuela dan Kolombia baru.
Pemisahan (Separatise), Negara yang memisahkan diri dari negara yang
menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya. Misalnya, pada tahun
1939, Belgia memisahkan diri dari Belanda.
Teori Ketuhanan, Asal mula terjadinya negara menurut teori ketuhanan yaitu
berdasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan.
Demikian pula negara terjadi atas kehendak Tuhan. Penganut teori ini yaitum
Friedrich Julius Stahl, Thomas Aquinos, Ludwig Von Haller, dan Agustinus.
Teori Perjanjian, Menurut teori ini, terjadinya suatu negara karena adanya
perjanjian masyarakat. Semua warga negara mengikat diri dalam suatu perjanjian
bersama untuk mendirikan suatu suatu organisasi yang bisa melindungi dan
menjamin kelangsungan hidup bersama. Dengan antarmanusia atau masyarakat (du
6
contracts social). Teori ini dikemukakan oleh filsuf, seperti Thomas Hobbes, J.J
Rousseau, John Locke, dan Montesquieu.
Teori Kekuasaan, Menurut teori kekuasaan, negara terbentuk atas dasar kekuasaan.
Kekuasaan adalah ciptaan mereka yang paling kuat dan berkuasa. Dengan kata lain,
negara terbentuk karena adanya kekuasaan memaksa dari pihak-pihak yang kuat
dan menang kepada golongan yang lemah dan kalah. Terbentuknya negara tidak
lebih sebagai alat pemaksa untuk kepentingan para penguasa saja. Teori kekuasaan
ini dikemukakan oleh Friedrich Engels, Ludwig von Gumlowigz, Leon Duguit,
Karl Marx, dan Frans Oppenheimer.
Teori Hukum Alam, Para penganut teori hukum alam menganggap bahwa adanya
hukum yang berlaku abadi, universal, tidka berubah, serta berlaku untuk setiap
waktu dan tempat. Menurut teori hukum alam, negara terjadi secara alamiah dengan
dasar manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon dan social being). Ahli pikir
yang memperkenalkan asal mula terjadinya negara menurut teori hukum alam,
antara lain Plato, Aristoteles, Hugo de Groot (Grotius), dan Thomas Hobbes.
Teori Hukum Murni, Asal mula terjadinya negara menurut teori ini adalah bahwa
negara merupakan suatu kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa. Oleh karena
itu, setiap orang harus taat dan tunduk kepada negara sebagai suatu kesatuan tata
hukum. Apa yang dikehendaki oleh hukum atau tata hukum. Jadi, hukum identik
dengan negara, sedangkan negara merupakan penjelmaan dari hukum. Salah satu
tokoh teori murni, yaitu Hans Kelsen.
Teori Modern, Dalam menyelidiki dan mempelajari negara, teori modern lebih
menitiberatkan pada fakta atau kenyataan serta sudut pandang tertentu sehingga
diperoleh kesimpulan tentang asal mula, hakikat, serta bentuk negara. Tokoh-tokoh
yang menganut teori modern ini di antaranya R. Kranenburg dan Logemann.
Secara umum, unsur negara ada yang bersifat konstitutif dan ada pula yang bersifat
deklaratif. Unsur konstitutif maksudnya unsur yang mutlak atau harus ada di dalam
suatu negara. Adapun unsur deklaratif hanya menerangkan adanya negara.
1. Unsur negara yang bersifat konstitutif adalah harus ada rakyat, wilayah tertentu,
dan pemerintahan yang berdaulat.
2. Adapun unsur deklaratif adalah harus ada pengakuan dari negara lain. Unsur
deklaratif ini penting sebagai wujud kepercayaan negara lain untuk mengadakan
hubungan, baik hubungan bilateral maupun multilateral.
7
2.3. FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA. PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN
NKRI
1. Pengertian NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang kedaulatan ke luar dan ke
dalam dan kekuasaan untuk mengatur dan memimpin seluruh daerah Negara berada
pada pemerintah pusat yang memiliki kekuasaan tertinggi dan sah dan ditaati oleh
rakyat Indonesia.
2. Fungsi NKRI
d) Menegakkan keadilan
NKRI bertugas menegakkan keadilan bagi rakyat Indonesia dan menjamin kehidupan yang
adil.
3. Tujuan NKRI
Keempat tujuan Negara Indonesia tersebut dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
8
2) Tujuan yang bersifat internasional
a. Kemerdekaan
b. Perdamaian
c. Keadilan social
1) NASIONALISME
Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah
airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan perasaan cinta kepada tanah air disebut
patriotisme. Nasionalisme dibedakan menajdi dua yaitu :
a. Nasionalisme dalam arti luas yaitu perasaan cinti / bangga terhadap tanah air dan
bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.
b. Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta/bangga terhadap tanah air dan
bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.
9
MACAM MACAM NASIONALISME
1. Nasionalisme nekrofhilia
Nasionalisme yang menjadi landasan kekerasan seperti ini adalah sebuah nasionalisme
yang nekrofhilia, nasionalisme yang mengarahkan konsruksi kesadaran pada hal-hal yang
berbau kekerasan dan berujung pada kematian. Padahal nasionalisme yang diinginkan
harus membangun negeri ini, sehingga dibutuhkan upaya untuk menata kembali
kebersamaan dan menumbuhkan etos keindonesiaan untuk menentukan positioning,
bargaining, arah dasar penataan, pengembangan, pembangunan serta kepribadian bangsa.
2. Pseudo Nasionalisme
3. Nasionalisme Biofhilia
Nasionalisme yang biofhilia atau nasionalisme yang mendorong harapan besar pada hal-hal
yang berhubungan dengan kehidupan dan kemakmuran serta kesejahteraan orang banyak
perlu untuk diwujudkan. nasionalisme ini termasuk nasionalisme yang sehat, karena
nasionalisme ini lahir dari pola berfikir komprehensif, sebuah cara berfikir yang ditandai
dengan keberanian masyarakat untuk bertindak dan melakukan perubahan dalam hidupnya.
Dan pada dasarnya nasionalisme yang sehat adalah nasionalisme yang lahir dari rahim
kesadaran kebangsaan yang dihayati dengan hati nurani. Nasionalisme ini adalah sebuah
konsensus yang harus menjadi perekat dan paradigma yang dianut baik oleh para
pengambil kebijakan maupun masyarakat umum.
2) PATROTISME
Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air.
Patriotisme diartikan sebaga isemangat/jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela
berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Patriotisme tidak hanya cinta
kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap tanah air tidak
10
hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam mengisi
kemerdekaan.
Ciri-ciri patriotisme :
a) Lingkungan keluarga
Jiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai di lingkungan keluarga,
misalnya kita harus selalu berbuat baik di lingkungan kita untuk menjaga nama baik
keluarga, meelstarikan ketenttraman keluarga, emmbantu meringankan beban keluarga.
b) Lingkungan sekolah
Berbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai kesopanan dan
kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun teman, mengikuti upacar dengan tertib.
Menajdi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menjadi team olah raga, menghidnari
tawuran pelajar, menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah dan lain sebagainya.
c) Lingkungan masyarakat
11
2.5. PASAL HUKUM
Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila. Pancasila memuat lima
sila, yang didalamnya terkandung semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila. Nilai-nilai dalam sila pancasila itu sendiri mencakup seluruh sendi
kehidupan manusia. Adanya pengakuan bangsa Indonesia bahwa semua manusia
sebagai ciptaan Tuhan yang mempunyai martabat yang sama, tanpa memandang asal
usul keturunan, menolak penindasan manusia atas manusia atau oleh bangsa lain,
menempatkan persatuan dan kesatuan, mempunyai sifat bermusyawarah untuk
mencapai mufakat, dan menunjukkan pandangan yang menginginkan terwujudnya
keadilan sosial.
Landasan konstitusional
Disini sudah cukup jelas bahwa Indonesia sebagai negara yang merdeka turut serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia di kancah internasional melalui politik luar
negeri. Melalui politik luar negeri Indonesia, yang diharapkan yaitu tercapainya
kepentingan nasional Indonesia.
Landasan operasional
Landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah Undang-Undang Nomor
37 tahun 1999 tentang Hubungan Politik Luar Negeri Indonesia. Namun, pada
periode pemerintahan sebelumnya, terdapat beberapa perubahan landasan
operasional yaitu:
Landasan operasional politik bebas aktif pada tahun 1950-an dinyatakan oleh Soekarno
melalui pidatonya pada 17 Agustus 1960 berjudul Jalannya revolusi Kita dimana
politik bebas aktif harus diimplementasikan secara baik dalam hubungan ekonomi
12
dengan negara lain, bebas aktif harus diartikan tidak berat sebelat. Tidak lebih condong
ke Blok Barat ( Amerika) atau Blok Timur ( Uni Soviet).
Pada masa Orde baru, terdapat peraturan-peraturan formal untuk mempertegas politik
luar negeri Indonesia, peraturan formal tersebut antara lain:
Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/ 1966 tanggal 5 juli 1966 yang berisi tentang
penegasan landasan kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Ketetapan MPR tanggal 22 Maret 1973 yang berisi tentang pemantapan stabilitas
wilayah Asia Tenggara dan Pasifik barat Daya serta pengembangan kerjasama
dengan semua negara dan badan-badan internasional serta membantu
memperjuangkan kemerdekaan negara yang belum merdeka.
Petunjuk presiden 11 April 1973 yang berisi penjabaran Ketetapan MPR tanggal 22
maret 1973 tersebut diatas. Isinya secara garis besar yaitu upaya- upaya yang perlu
dilakukan untuk menjalankan prinsip politik luar negeri Bebas Aktif.
13
3. PERSATUAN INDONESIA
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Cinta bangsa dan tanah air.
Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
Memajukan pergaulan demi pergaulan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tunggal Ika.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1) Bangsa adalah adalah suatu masyarakat yang berdiri sendiri dan masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya
sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam
2) Negara adalah negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah ditaati rakyatnya atau juga dapat diartikan sebagai kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://erdaolivya.wordpress.com/2014/10/08/pengertian-bahasa-indonesia-dan-menurut-7-
ahli/
http://www.lepank.com/2015/02/pengertian-bangsa-dan-negara-menurut.html
http://halil-materipkn.blogspot.com/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-negara.html
http://www.slideshare.net/azizazea2/tugas-makalah-hakikat-bangsa-dan-negara
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-sert.html
https://masudumar.wordpress.com/2013/10/26/hakikat-bangsa-dan-negara-kesatuan-ri-2/
http://halil-materipkn.blogspot.co.id/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-negara.html
http://makalahmaster.blogspot.co.id/2015/08/landasan-idiil-dan-landasan.html
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/11/landasan-idiil-
konstitusional-dan.html
http://ensikloditya.blogspot.co.id/2011/01/pengamalan-sila-sila-dalam-pancasila.html
http://www.medrec07.com/2015/10/terjadinya-negara-berdasarkan-fakta.html
http://www.edukasippkn.com/2015/09/unsur-unsur-terbentuknya-negara.html
16