Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERISTIWA SEBELUM

KEMERDEKAAN DAN SESUDAH


KEMERDEKAAN INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia yang diampu oleh
Bapak Dwi Ristanto S.Pd

Oleh :
Yara Travelina Noor Rohma (36/XI MIPA 8)

SMA NEGERI 2 PATI


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Page 1 of 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga tugas sejarah yang berjudul Makalah Peristiwa Sebelum
Kemerdekaan dan Sesudah Kemerdekaan Indonesia dapat diselesaikan dengan baik.

Pembuatan makalah ini merupakan sebuah tugas pengganti ulangan mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Pati, Mei 2019

Yara Travelina N.R.

Page 2 of 12
DAFTAR ISI

Judul……………………………………………………………………………………………...1
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..2
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………………3
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………....4
Bab 2 Pembahasan
A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan…………………………..5
B. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI…………………………………………..5
C. Peristiwa-Peristiwa Heroik Pasca Kemerdekaan……………………………………..6
D. Sejarah Pada Masa Orde Lama ( 1945 – 1966 )………………………………………7
E. Sejarah Pada Masa Orde Baru ( 1966 – 1998 )……………………………………….8
F. Sejarah Pada Masa Era Reformasi (1998 – sekarang)……………………………….9
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….12

Page 3 of 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sejarah peradaban bangsa Indonesia mencatat dan membuktikan bahwa penjajahan Kolonial
Belanda yang memakan waktu ratusan tahun lamanya, telah mengakibatkan bangsa Indonesia
merana dalam serba ketidak berdayaan. Dalam kenyataannya kehadiran kolonialisme dibumi
Indonesia adalah fakta historis yang turut menentukan sejarah perjalanan nasib bangsa Indonesia.
Kolonial Belanda telah melakukan penindasan terhadap kehidupan rakyat Indonesia, mulai dari
monopoli perdagangan, hingga penjajahan dalam berbagai bidang politik, kehidupan sosial, dan
ekonomi.
Penjajahan ini menyebabkan rakyat Indonesia melakukan perjuangan melawan penjajah. Namun
perjuangan yang dilakukan oleh rakyat ini cenderung bersifat kedaerahan. Berbagai pergerakan
melawan penjajah dilakukan, pergerakan tersebut hanya dilakukan demi kepentingan daerah saja.
Pada waktu itu rasa kebersamaan atau solidaritas sosial secara nasional yang meliputi wilayah
Indonesia masih jauh dari kenyataan. Nasionalisme Indonesia seperti yang dimiliki dan dirasakan
sekarang masih belum ada (Sagimun,1989:72). Pergerakan demi pergerakan yang dilakukan
beberapa daerah di Indonesia dapat dengan mudah dikalahkan oleh bangsa penjajah.
Zaman perjuangan dan perlawanan bangsa Indonesia dalam upaya mengusir dan menentang
penjajahan ini lazim disebut dengan zaman perlawanan menentang kolonial.
Pencetusan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan realisasi dan kenyataan
bahwa bangsa Indonesia memang sejak dahulu kala telah bertanah air satu, berbangsa satu, dan
akan menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sejarah Indonesia merdeka diawali
dengan pembentukan PPKI hingga pembacaan naskah Proklamasi oleh Proklamator Indonesia,
Soekarno didampingi Moh. Hatta.

B. Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sejarah Bangsa Indonesia, maka diperlukan
subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pra kemerdekaan ?


2. Peristiwa – peristiwa heroik apa saja pasca kemerdekaan ?
3. Bagaimana sejarah pada masa orde lama (1945 – 1966) ?
4. Bagaimana sejarah pada masa orde baru (1966 – 1998) ?
5. Bagaimana sejarah pada masa era reformasi (1998 – sekarang) ?

Page 4 of 12
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Pra Kemerdekaan


Latar Belakang Perjuangan Kemerdekaan
Perang Pasifik semakin berkecamuk. Tentara sekutu di bawah pimpinan Amerika serikat
semakin mantap, sementara Jepang mengalami kekalahan di mana-mana. Pasukan Jepang yang
berada di Indonesia bersiap-siap mempertahankan diri.
Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945, Indonesia dibagi dalam
dua wilayah kekuasaan berikut.
a. Wilayah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Makasar, meliputi:Kalimantan,Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
b. Wilayah Komando Angkatan Darat yang berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra
dan Malaya. Pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di Dalat (Vietnam).
Serangan tentara sekutu sudah mulai diarahkan ke Indonesia. Setelah menguasai Pulau
Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku pada tanggal 20 Oktober 1944. Jendral Douglas
Mac Arthur, Panglima armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, menyerbu Kepulauan
leyte (Filipina). Penyerbuan ini adalah penyerbuan terbesar dalam Perang Pasifik. Pada tanggal
25 Oktober 1944 Jenderal Douglas Mac Arthur mendarat di pulau Leyte. Untuk menarik simpati
rakyat Indonesia, Jepang mengijinkan pengibaran bendera Merah Putih di samping bendera
Jepang. Lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang
Kimigayo.
Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat terdesak.
Angkatan perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah Jepang sendiri dan secara teratur
mengebom kota-kota utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo, boleh dikatakan sudah hancur
menjadi tumpukan puing. Dalam keadaan terjepit, pemerintah Jepang memberikan
“kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang merupakan front terdepan, yakni Birma dan Filipina.
Tetapi kemudian kedua bangsa itu memproklamasikan lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang.
Adapun kepada Indonesia baru diberikan janji “kemerdekaan” di kelak kemudian hari. Dengan
cara demikian Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia menghadapi Amerika Serikat,
apabila mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu tiba pada pertengahan tahun 1945 ketika tentara
Serikat mendarat di pelabuhan minyak Balikpapan. Dalam keadaan yang gawat ini, pemimpin
pemerintah pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan tokoh- tokoh utama
Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap daerah dan aliran dan meliputi pula Soekarno- Hatta.
Sebagai ketuanya ditunjuk dr. Radjiman Wedyodiningrat seorang nasionalis tua, dengan
dua orang wakil ketua, yang seorang dari Indonesia dan yang lain orang Jepang. Pada tanggal 28
Mei 1945 dilakukan upacara pelantikan anggota Dokuritsu Junbi Cosakai, sedangkan persidangan
pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945.
B. Pembentukan dan Perkembangan Awal RI
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan di
rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan peristiwa yang maha penting
itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno.
Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam
10 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang
sudah diketik dan ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.

Page 5 of 12
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka menghasilkan beberapa
keputusan penting berikut.
1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (yang
sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
3. Dalam masa eralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite
Nasional.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa anggota
PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite Nasional Indonesia
Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum
terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat. Sejak hari itu sampai awal September, Presiden dan wakil
Presiden membentuk kabinet yang sesuai dengan UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan
mempunyai 12 departemen serta menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang
dibagi menjadi 8 propinsi yang masing- masing dikepalai oleh seorang Gubernur. Propinsi-
propinsi itu adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).
C. Peristiwa-Peristiwa Heroik Pasca Kemerdekaan
a. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran
antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini adalah perlawanan
terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10
November – perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).
Pertempuran ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana sudah mulai
memanas sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945.
b. Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak
tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10
November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan
Indonesia dengan pasukan asing setelahProklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran
terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional
atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan
bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di
seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap
pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden
perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel
Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65
Surabaya.
c. Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda
tercapai suatu persetujuan yang terkenal dengan nama civil Affairs Agreement. Dalam persetujuan
ini disebutkan bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang
kekuasaan atas nama pemerintah Belanda.
Dalam melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintah sipil, pelaksanaannya
diselenggarakan oleh NICA dibawah tanggungjawab komando Inggris. Kekuasaan itu kelak di
kemudian hari akan dikembalikan kepada Belanda. Inggris dan Belanda membangun rencana
untuk memasuki berbagai kota strategis di Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu kota yang
akan didatangi Inggris dengan “menyelundupkan” NICA Belanda adalah Medan.

Page 6 of 12
d. Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung,
provinsiJawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000
penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di
daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan
tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer
dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
e. Pertempuran Laut Aru
Pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Aru, Maluku, pada
tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis
destroyer, pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI
Matjan Kumbang (653) danRI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi
04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah
menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, “Kobarkan semangat pertempuran”.
D. Sejarah Pada Masa Orde Lama ( 1945 – 1966 )
Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di Indonesia. Ir.
Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia
memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno menandatangani Surat
Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya – berdasarkan versi yang
dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat – menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk
mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi
dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan
mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967,
Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS
di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu tersebut,
Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.Di saat
menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
Presiden Soekarno di gulingkan waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.
Pemerintahan Soekarno pada era 1960-an, masa ekonomi surut di Indonesia. Saat
itu harga-harga melambung tinggi, sehingga pada tahun 1966 mahasiswa turun ke jalan untuk
mencegah rakyat yang turun. Mereka menuntut Tritura. Jika saat itu rakyat yang turun, mungkin
akan terjadi people power seperti yang terjadi di Philipina.
Pemerintahan Rezim Militer (Orba) cukup baik pada era 1970-an dan 1980-an, namun
akhirnya kandas di penghujung 1990-an karena ketimpangan dari pemerintah itu sendiri. Di
pemerintahan Soekarno malah terjadi pergantian sistem pemerintahan berkali-kali. Liberal,
terpimpin, dan sebagainya mewarnai politik Orde Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut.
Pemberontakan PKI pun sebagian dikarenakan oleh kebijakan Orde Lama. PKI berhaluan
sosialisme/komunisme (Bisa disebut Marxisme atau Leninisme) yang berdasarkan asas sama rata,
jadi faktor pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari pemerintah Orde Lama.

Penerapan demokrasi orde lama


Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang
pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan
keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana
transisional dari masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama
adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan.

Page 7 of 12
Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3
periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan
periode 1959-1966.
Orde Lama telah dikenal prestasinya dalam memberi identitas, kebanggaan nasional dan
mempersatukan bangsa Indonesia. Namun demikian, Orde Lama pula yang memberikan peluang
bagi kemungkinan kaburnya identitas tersebut (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945).
Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional kita adalah;
Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950,
Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965.
Pembentukan Konstituante dan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno (1950-1959)
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo
besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga
negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, & Negara Sumatera Timur
dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950. Sejak 17
Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia 1950 yg menganut sistem kabinet parlementer.Era 1950-1959
adalah di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai
6 Juli 1959.
E. Sejarah Pada Masa Orde Baru ( 1966 – 1998 )
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde
Baru hadir dengan semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno
pada masa Orde Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu
tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan
praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.
Masa Jabatan Presiden Suharto
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai
presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983,
1988, 1993, dan 1998. Politik Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik
Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia
menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa
Indonesia “bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi
dalam kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28
September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru.
Pengucilan politik – di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan terhadap orang-orang yang
terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan
menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto
sebagai pemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat “dibuang”
ke Pulau Buru.
Sanksi nonkriminal diberlakukan dengan pengucilan politik melalui pembuatan aturan
administratif. Instrumen penelitian khusus diterapkan untuk menyeleksi kekuatan lama ikut dalam
gerbong Orde Baru. KTP ditandai ET (eks tapol). Orde Baru memilih perbaikan dan
perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur
administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi
didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali
dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini
mengakibatkan aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang

Page 8 of 12
adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga
melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Soeharto siap dengan konsep pembangunan yang diadopsi dari seminar Seskoad II 1966
dan konsep akselerasi pembangunan II yang diusung Ali Moertopo. Soeharto merestrukturisasi
politik dan ekonomi dengan dwitujuan, bisa tercapainya stabilitas politik pada satu sisi dan
pertumbuhan ekonomi di pihak lain.Dengan ditopang kekuatan Golkar, TNI, dan lembaga
pemikir serta dukungan kapital internasional, Soeharto mampu menciptakan sistem politik dengan
tingkat kestabilan politik yang tinggi. Eksploitasi sumber daya Selama masa pemerintahannya,
kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya,
jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara
yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi
terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan
bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan
sebagai berikut :
1. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya (
TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
2. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP
MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
3. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP
MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk
melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan
kekuasaan kepada Soeharto. Tahap selanjutnya adalah :Penyederhanaan Partai, Memurnikan
kembali politik luar negeri bebas aktif, Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan
membentuk kerjasama ASEAN, Kembali menjadi anggota PBB.
F. Sejarah Pada Masa Era Reformasi (1998 – sekarang)
Sejarah Reformasi 1998 - Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa
pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan
hukum. Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan,
muncul suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal
ini menimbulkan akses-akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut.
Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan
yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan menimbulkan
permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada di tangan sekelompok tertentu, bahkan
lebih banyak di pegang oleh para penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa
“Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Pada dasarnya
secara de jore (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil
dari rakyat, tetapi secara de facto (dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan
direkayasa, sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan kekeluargaan
(nepotisme).
Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya kepada institusi
pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang menimbulkan munculnya gerakan

Page 9 of 12
reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan reformasi total di segala bidang,
termasuk keanggotaan DPR dam MPR yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.
Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah menimbulkan ketimpangan
ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi,
tidak mempu menghapuskan kemiskinan pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Kondisi dan
situasi Politik di tanah air semakin memanas setelah terjadinya peristiwa kelabu pada tanggal 27
Juli 1996. Peristiwa ini muncul sebagai akibat terjadinya pertikaian di dalam internal Partai
Demokrasi Indonesia (PDI).
Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga
mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum
mampu untuk menghadapi krisis global tersebut. Krisis ekonomi Indonesia berawal dari
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi
0% dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin bertambah lesu. Kondisi moneter Indonesia
mengalami keterpurukan yaitu dengan dilikuidasainya sejumlah bank pada akhir tahun 1997.
Sementara itu untuk membantu bank-bank yang bermasalah, pemerintah membentuk Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (KLBI). Ternyata udaha yang dilakukan pemerintah ini tidak
dapat memberikan hasil, karena pinjaman bank-bank bermasalah tersebut semakin bertambah
besar dan tidak dapat di kembalikan begitu saja.
Krisis moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan keuangan Negara, tetapi juga telah
menghancurkan keuangan nasional.Memasuki tahun anggaran 1998 / 1999, krisis moneter telah
mempengaruhi aktivitas ekonomi yang lainnya. Kondisi perekonomian semakin memburuk,
karena pada akhir tahun 1997 persedian sembilan bahan pokok sembako di pasaran mulai menipis.
Hal ini menyebabkan harga-harga barang naik tidak terkendali. Kelaparan dan kekurangan
makanan mulai melanda masyarakat. Untuk mengatasi kesulitan moneter, pemerintah meminta
bantuan IMF. Namun, kucuran dana dari IMF yang sangat di harapkan oleh pemerintah belum
terelisasi, walaupun pada 15 januari 1998 Indonesia telah menandatangani 50 butir kesepakatan
(letter of intent atau Lol) dengan IMF.

Pengangkatan B.J. Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia


Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei
1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto sangatlah berat yaitu
berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang mkelanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.
Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie membentuk
kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang
menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
Dalam bidang Ekonomi, Pemerintahan Habibie berusaha keras untuk melakukan perbaikan. Ada
beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki perekonomian
Indonesia diantaranya :
a.Merekapitulasi perbankan
b.Merekonstruksi perekonomian Indonesia
c.Melikuidasi beberapa bank bermasalah
d.Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga di bawah Rp. 10.000,-
e.Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF

Page 10 of 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Sejarah Bangsa Indonesia” dapat disimpulkan bahwa :
1. Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya peristiwa
Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi. Pada peristiwa
Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
Mereka didesak untuk segera memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
2. Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah laksamana Maeda yang
terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekarno,
Drs. Moh. Hatta dan Ahmad soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan
diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, atas
nama bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dikumandangkan
tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
(sekarang Jalan Proklamasi).
3. Sesuai dengan pernyataan politik yang dikeluarkan oleh ratu Belanda Wilhelmina tanggal 6
Desember 1942, maka Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembali sehabis
Perang Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-
sama dengan Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
4. Orde Baru adalah era pemerintahan Soeharto dari tahun 1966-1998 yang menggantikan Orde
Lama yaitu pada masa pemerintahan Soekarno.
5. Era reformasi adalah era pemerintahan dari turunnya Soeharto yaitu B.J. Habibie sampai
pemerintahan ini dari tahun 1998 sampai sekarang.
6. Pada era reformasi ini diberlakukanya pemilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dibawah pemerintahan B.J. Habibie (pertama kalinya).

Page 11 of 12
DAFTAR PUSTAKA

http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-kemerdekaan-indonesia-
457876.html
http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/02/peristiwa-peristiwa-heroik-setelah.html
http://urfidiaz.blogspot.com/2013/01/sejarah-orde-lama.html
https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/team-announcements/sejarahmasareformasi
www.wikipedia.com
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sejarah-orde-baru.html
http://history1978.wordpress.com/
http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/indonesia-pada-era-orde-baru.html

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai