Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS


NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN
PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER?

Disusun oleh:
Kelompok 1

Lutfiah Dina Aulia ( E1Q017031 )


Tini Helawati ( J1A017113)
Uswatun Hasanah Yarfaryh (J1A017116 )
Vanetta Crisha Budi Harto (J1A017117)
Widia Ningsih (J1A017118)

Universitas Mataram
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KEWARGANEGARAAN yang
kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi.

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kekurangan dalam


makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, terima kasih.

Mataram,31 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Identitas Nasional ....................................... 3


B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Identitas Nasional ............................. 4
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional
Indonesia ......................................................................................................... 5
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Identitas
Nasional Indonesia ......................................................................................... 6
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia ............... 6
F. Rangkuman tentang Identitas Nasional ........................................................... 8
G. Praktik Kewarganegaraan 2 (contoh kasus) .................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan


berupaya memiliki identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh
negara-bangsa lain, dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas
Nasional mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa.
Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang
sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang bersangkutan.

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi ini mendapat tantangan yang
sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut
Berger dalam The Capitalis Revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi
kapitalislah yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah
masyarakat satu per satu dan menjadi sistem internasional yang menentukan
nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak
langsung juga nasib sosial, politik, dan kebudayaan (Berger, 1988).

Situasi dan kondisi ini menghadapkan kita pada suatu keprihatinan dan
sekaligus juga mengundang kita untuk ikut bertanggung jawab atas mosaik
Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran melainkan membelah dan meretas
jahitan busana tanah air, tercabik-cabik dalam kerusakan yang menghilangkan
keindahannya. Untaian kata-kata dalam pengantar sebagaimana tersebut
merupakan tamsilan bahwasannya Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal
sebagai “het zachste volk ter aarde” dalam pergaulan antar bangsa, kini
sedang mengalami tidak saja krisis identitas melainkan juga krisis dalam
berbagai dimensi kehidupan yang melahirkan instabilitas yang
berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan pada tahun 1998. (Koento W,
2005).

Kehalusan budi, sopan santun dalam sikap dan perbuatan, kerukunan,


toleransi dan solidaritas sosial, idealisme dan sebagainya telah hilang hanyut
dilanda oleh derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh paradoks.
Berbagai lembaga kocar-kacir semuanya dalam malfungsi dan disfungsi.
Trust atau kepercayaan antar sesama baik vertikal maupun horisontal telah
lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. Identitas nasional kita dilecehkan
dan dipertanyakan eksistensinya.

Krisis multidimensi yang sedang melanda masyarakat kita


menyadarkan kita semua bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk

1
mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen
konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam
Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah memajukan kebudayaan
Indonesia.Dengan demikian secara konstitusional pengembangan kebudayaan
untuk membina dan mengembangkan Identitas Nasional kita telah diberi dasar
dan arahnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Konsep dan Urgensi Identitas Nasional?
2. Mengapa diperlukan Identitas Nasional?
3. Apa sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas Nasional ?
4. Apa Tantangan di Identitas Nasional serta Argumen tentang Dinamika ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep dan Urgensi Identitas Nasional
2. Mengetahui alasan diperlukan Identitas Nasional
3. Mengetahui sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas
Nasional
4. Menjelaskan Tantangan di Identitas Nasional serta Argumen tentang
Dinamika

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Urgensi Identitas Nasional
Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar yaitu “identitas”
dan “nasional “.Kata identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang
memiliki pengertian ciri-ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain ,sedangkan kata
nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik seperti budaya,
cita-cita, dan tujuan. Himpunan-himpunan inilah yang kemudian disebut
dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional.

Definisi identitas nasional juga disampaikan oleh beberapa pakar di


bidangnya. Berikut ini adalah beberapa pengertian identitas nasional menurut
para ahli ;
a Menurut Koenta Wibisono, identitas nasional adalah perwujutan nilai
budaya yang berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri
khas tertentu yang berbeda dengan bangsa lainnya.
b Menurut Koerniatmante, identitas nasional secara hukum mengatur
mengenai kewarganegaraan sebagai suatu konsekuensi langsung dari
perkembangan nasionalisme.

Identitas nasional memiliki keterkaitan dengan nasionalisme dimana Menurut


Hans Kohn, nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi yang diberikan oleh
individu kepada bangsa dan Negara

Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui bahwa Identitas nasional


merupakan ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa yang lain, ciri khas yang melekat pada suatu
bangsa itulah yang dimaksud dengan identitas nasional. Identitas nasional
terbentuk dari rasa bahwa setiap bangsa memiliki pengalaman, sejarah, dan
penderitaan yang sama. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu
yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti
perkembangan zaman.Dengan sifat identitas nasional yang relatif,
mengharuskan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas nasionalnya
agar selalu paham akan makna jati dirinya. Indonesia memiliki identitas
nasional yang bersumber pada filsafat Pancasila dan juga berfungsi sebagai
ideologi Negara .

Dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, sangatlah penting bagi


suatu Negara untuk memiliki identitas nasional, Pada era globalisasi ini
eksistensi bangsa bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang

3
sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya
dan politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu
mempertahankan identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka
bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang ambing oleh tantangan
zaman. Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas nasional akan
menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam mencapai cita cita dan tujuan
hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang sedemikian rupa sudah tentu
merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai
bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu
identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat
mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal yang menjadi cita cita
dan tujuan hidup bersama

B. Alasan mengapa diperlukan Identitas Nasional


Secara umum identitas nasional memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa dari bangsa yang lain.
Apabila warga negara Indonesia pergi ke luar negeri, maka adakah yang
membedakan kita dengan mereka? Dengan menyatakan “kita” dan
“mereka” berarti sudah ada pembeda. Kita dapat membedakan mereka
karena adanya Identitas Nasional seperti dari segi bahasa dan budaya
.Sehingga dengan adanya perbedaan identitas nasional dengan bangsa lain
akan menumbuhkan saling penghargaan toleransi, hormat menghormati,
dan sikap apresiatif terhadap identitas lain tersebut.
2. Sebagai pemersatu bangsa
Apabila orang-orang memiliki identitas yang sama, mereka dapat
disatukan dalam ikatan identitas tersebut. Misalnya satu bahasa yang sama
digunakan oleh orang-orang dari berbagai latar yang berbeda. Ini berarti
identitas akan bahasa dapat menyatukan orang-orang tersebut. Sebagai
contoh Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
. Karena Indonesia memiliki berbagai macam bahasa daerah dan memiliki
ragam bahasa yang unik sebagai bagian dari cirri khas daerah masing-
masing.Dengan demikian Identitas yang sama maka dapat menyatukan
orang-orang yang ada di suatu wilayah.
3. Sebagai suatu kewibawaan negara dan bangsa
Dengan adanya identitas maka akan tumbuh rasa hormat dan saling
menghargai antar negara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tecipta
hubungan yang sederajat/sejajar, karena masing-masing mengakui bahwa
setiap negara berdaulat tidak boleh melampaui kedaulatan negara lain.
Istilah ini dalam hukum internasional dikenal dengan asas “Par imparem
non habet imperium” yang artinya bahwa negara berdaulat tidak dapat
melaksanakan yurisdiksi terhadap negara berdaulat lainnya.

4
C. Menggali sumber historis, sosiologi, politik tentang identitas Nasional
Identitas primer atau identitas etnis yakni identitas yang mengawali terjadinya
identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder terbentuk atau terekontruksi
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
1. Bendera negara Sang Merah Putih
Ketentuan ini di atur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai pasal 4
sampai pasal 24. Bendera merah putih pertama kali di kibarkan pada
tanggal 17 agustus 1945 namun telah di tunjuk pada peristiwa Sumpah
Pemuda pada tahun 1928. Sekarang bendera ini di simpan di Monumen
Nasional Jakarta.
2. BahasaIndonesia
Ketentuan ini diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai pasal ke 25
sampai pasal 45. Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan ini sudah
merupakan hasil kesepakatan pendiri NKRI, bahasa indonesia berasal dari
rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan dan
kemudian di angkat dan diikarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 28
oktober 1928 dan Bangsa Indonesia sepakat untuk menjadikan bahasa
nasional sekaligus jati diri dan identitas nasional Indonesia.
3. Lambang Garuda Pancasila
Ketentuan lambang negara diatur dalam UU No.24 tahun 2009 mulai
pasal 46 sampai pasal 57. Garuda adalah burung khas indonesia yang di
jadikan lambang negara, di tengah-tengah perisai burung terdapat sebuah
garis hitam dengan tulisan khatulistiwa. Pada perisai terdapat 5 buah ruang
yaitu, bintang bersudut 5 (sila-1), tali rantai dan persegi (sila-2), pohon
beringin (sila-3), kepala banteng (sila-4), dan padi kapas (sila-5).
4. Lagu kebangsaan Indonesia Raya
Ketentuan lagu indonesia raya di atur dalam UU No.24 tahun 2009
mulai pasal 58 sampai dengan pasal 64. Lagu Indonesia raya pertama kali
mulai dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928.
Lagu indonesia raya selanjutnya dinyanyikan pada setiap upacara
kenegaraan.
5. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Semboyan ini dirumuskan oleh para The Founding Fathers mengacu pada
kondisi masyarakat indonesia yang sangat pluralis.
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila memiliki kedudukan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
yang berfungsi sebagai dasar negara,ideologi nasional, falsafah negara,
pandangan hidup bangsa, dan masih banyak lagi. Pancasila sebagai
identitas nasional memiliki makna bahwa seluruh rakyat indonesia
seyogianya menjadikan pancasila sebagai ladasan berpikir, bersikap, dan
bertingkah laku.

5
D. Membangun Argumen tentang dinamika dan tantangan Identitas
Nasional Indonesia.
1. lunturnya nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari
3. Rasa Nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar.
4. Lebih bangga menggunakan bahasa dan bendera asing dari pada bendera
merah putih dan berbahasa indonesia.
5. Menyukai simbol asing daripada simbol bangsa sendiri, lebih
mengapresiasi karya asing daripada dalam negeri.
Pada hakikatnya semua unsur formal identitas nasional baik langsung
ataupun tidak langsung diterapkan, perlu di pahami, diamalkan,dan
diperlakukan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang ada.
Pemasalahannya terletak pada sejauh mana warga negara indonesia mengerti
dan memahami dirinya sebagai warna negara indonesia. Oleh karena itu
sebagai warga negara hendaknya berupaya untuk belajar agar tidak hanya
menjadi warga negara yang baik, namun juga cerdas.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia


a. Unsur – unsur Identitas Nasional
Identitas nasional indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.
Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk
identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.
1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat
akstriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur
dan jenis kelamin. Di indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa
atau kelompok etnisdengan tidak kurang 300 dialek bahasa.
2. Agama: bangsa indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.
Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah
agama islam, kristen, katholik, hindu, budha dan kong hu cu. Agama
kong hu cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi
negara namun sejak pemerintah presiden abdurrahman wahid, istilah
agama resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung spence
kung nya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam
bentuk kelakuan dan bentuk-bentuk benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.
Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter yang

6
dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan
sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
b. Faktor – faktor pendukung kelahiran identitas nasional
1. Faktor objektif, yaitu faktor geografis, ekologis, dan demografis
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan
yang dimili bangsa Indonesia
c. Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional
Banyak sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
mengenai dinamika kehidupan dan tantangan terkait identitas nasional
yang pernah kita lihat sebagai berikut:
1. Pancasila belum menjadi sikap dan perilaku sehari-hari(membuang
sampah sembarang, tidak disiplin)
2. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupanberbangsa dan
bernegara (kesatuan, kepedulian)
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar
(menghargai dan mencintai budaya asing)
4. Lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia
5. Lebih mengapresiasi lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu
nasional atau lagu daerah sendiri
6. Lunturnya semangat nasionalisme dalam menjunjung nama bangsa dan
Negara

Kita harus mampu menghadapi segenap tantangan dan


hambatandalam kehidupan guna dapat memelihara stabilitas nasional.
Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan pancasila telah
banyak mendapat tanggapan dan analisis sejumlah pakar. Seperti
Azyumardi Azra, menyatakan bahwa saat ini pancasila sulit dan
dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat indonesia karena:

1. Pancasila dijadikan sebagai kendaraan


2. Adanya liberalisme politik
3. Lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah

Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriolisme


perlu mendapat perhatian. Bangsa indonesia perlu mengupayakan strategi
untuk mengalihkan kecintaan terhadap bangsa asing agar dapat berubah
menjadi bangsa sendiri. Hal tersebut perlu adanya upaya dari generasi baru
untuk mendorong bangsa indonesia untuk membuat prestasi yang tidak
dapat dibuatoleh bangsa lain.mendorpng masyarakat kita untuk bangga
mengunakan produk bangsa sendir.

d. Solusi dari Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional

7
dalam rangka pemberdayaan identitas nasional, perlu ditempuh melalui
revitalitasi pancasila. Revitalitasi sebagai manifestasi, identitas nasional
mengandung makna bahwa pancasila harus kita letakkan dalam
keutuhannya dalam pembukaan, dieksplorasikan dimensi-dimensi yang
melekat padanya, yang meliputi:
1. Realitas: dalam arti bahwa nilai-nilai yag terkandung di dalamnya
dikosentrasikan sebagai cerminan kondisiobjektif yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat kampus utamanya, suatu rangkaian nilai-
nilai yang bersifat sein im sollendan sollem im sein.
2. Identitas: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung didalamnya
bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan di objektivasikan sebagai
“kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga
masyarakat guna melihat hari depan secara prosfektif ,menuju hari esok
yang lebih baik, melalui seminar atau gerakan dengan tema “Revitalisasi
Pancasila”
3. Fleksibilitas: dalam arti bahwa pancasila bukanlah barang jadi yangsudah
selesai dan “tertutup” menjadi sesuatu yang sakral, melainkan terbuka
bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus-
menerus berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan nilai hakikinya
pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang-
tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan
semangat “Bhineka Tunggal Ika.

F. Rangkuman tentang Identitas Nasional


Menurut terminologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan
dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri
atau negara sendiri. Sedangkan nasional merupakan identitas yang melekat
pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-
kesamaan baik fisik seperti budaya, agama dan budaya, maupun nonfisik
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi, identitas nasional merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas.
Menurut para ahli secara umum terdapat beberapa unsur yang menjadi
komponen identitas nasional, diantaranya :
1. Pola Perilaku, adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya adat istiadat, budaya dan kebiasaan.
2. Lambang-lambang, adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi
negara. Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang,
misalnya bendera, bahasa dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat Perlengkapan, adalah sejumlah perangkat yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi, misalnya
bangunan candi, masjid, pakaian adat dan lain sebagainya.

8
4. Tujuan yang ingin dicapai, yang bersumber dari tujuan yang bersifat
dinamis dan tidak tetap, seperti budaya unggu, prestasi dalam bidang
tertentu. Tujuan Bangsa Indonesia telah tertuang dalam Pembukaan UUD
1945, yakni kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsa Indonesia.

Unsur-Unsur Terbentuknya Identitas Nasional Indonesia

1. Sejarah
Menurut sejarah, sebelum menjadi sebuah negara, bangsa Indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang. Diantaranya Majapahit dan
Sriwijaya yang dikenal sebagai pusat-pusat kerajaan Nusantara yang
pengaruhnya menembus batas-batas teritorial dimana dua kerajaan ini
berdiri.
2. Suku bangsa
Suku bangsa ialah golongan sosial yang khusus, yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis.
Tidak kurang dari 300 dialek bangsa dengan populasi penduduk Indonesia
saat ini mencapai 210 juta, yang diperkirakan separuhnya beretnis Jawa.
Sisanya yang mendiami kepulauan di Luar Jawa, seperti suku Makasar
Bugis (3,86%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan suku
lainnya.
3. Agama
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Agamawi. Agama yang tumbuh dan
berkembang di Nusantara diantaranya Islam, Kristen, Khatolik, Hindu,
Budha dan Konghucu. Dari agama-agama tersebut Islam merupakan agama
yang dianut oleh sebagian besarmasyarakat Indonesia. Indonesia
merupakan negara multi agama sehingga dapat dikatakan sebagai negara
yang rawan terhadap disintegrasi bangsa. Misalnya kasus Ambon yang
sering diisukan sebagai pertikaian dua kelompok agama. Isu agama
merupakan salah satu isu yang mudah menimbulkan konflik. Salah satu
jalan yang dapat mengurangi konflik antaragama, perlunya diciptakan
tradisi saling menghormati antarumat beragama dan antarumat seagama.
4. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
isinya adalah perangkat atau model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman
untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Intinya adalah
kebudayaan merupakan patokan dari nilai-nilai etika dan moral baik yang
tergolong ideal atau yang seharusnya, maupun yang operasional dan aktual
didalam kehidupan sehari-hari.

9
5. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang
penting. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah,
kedudukannya sebagai bahasa penghubung berbagai kelompok etnis yang
mendiami Kepulauan Nusantara memberiakan nilai identitas tersendiri bagi
bangsa Indonesia.

Nasionalisme Indonesia dan Konsep-Konsep Turunanya

Nasionalisme Indonesia pada dasarnya berwatak inklusif dan


berwawasan kemanusiaan. Pada perkembangan selanjutnya, watak
nasionalisme Indonesia yang dirumuskan para tokoh nasionalis memengaruhi
konsep-konsep pokok tentang negara bangsa warga negara dan dasar negara
yang disebut Ideologi Pancasila yang dirumuskan dalam ketetapan UUD
1945.

1. Negara bangsa
Menurut UUD 1945 Pasal 1 dijelaskan bahwa Indonesia adalah negara
kesatuan berbentuk republik yang bentuk pemerintahannya bersifat
antitesis monarki dengan kepala pemerintahan bukan seorang raja, dengan
sistem pemilihan umum untuk menentukan presiden. Selain itu, ada unsur-
unsur yang melengkapi negara Indonesia yaitu badan legislatif, eksekutif
dan yudikatif.
2. Warga Negara
Menurut Bab X UUD 1945 Pasal 26 bahwa yang menjadi warga negara
Indonesia ialah orang-orang berbangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lainnya yang disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara.

G. Contoh Kasus Identitas Nasional


Pengklaiman budaya asli Indonesia oleh negara asing, salah satu
contohnya adalah Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara yang diakui oleh Malaysia
sebagai budaya asli dari negaranya. Malaysia mengklaim bahwa tarian tor-tor
adalah tarian budaya asli mereka, tarian ini pernah dipertunjukkan sebagai
tarian di festival tarian di Malaysia.
Masalah ini sangat membuat rakyat Indonesia merasa geram dengan
tingkah Malaysia karena bukan ini saja yang sudah pernah diklaim oleh
Malaysia, walau dengan begitu pihak Malaysia tidah merasa bersalah dan
mereka malah beranggapan bahwa tidak pernah mengklaim kebudayaan
Indonesia. Kasus ini bukan kasus dua orang melainkan kasus yang melibatkaN
dua negara besar Malaysia dan Indonesia. Selaku Indonesia merasa dilecehkan
kebudayaannya dengan mudah diklaim dan merasa tidak dihargai,namun
Malaysia tetap pada prinsipnya bahwa mereka tidak pernah mengklaim
budaya Indonesia terutama tari tor-tor.

10
PENYELESAIAN
Penyelesaian dari kasus ini adalah dari masing-masing Negara, baik
Indonesia ataupun Malaysia, sebaiknya mengitropeksi diri masing-masing dan
kedua negara saling dipertemukan dalam sebuah rapat membahas kasus ini,
agar tidak terjadi kesalahpahaman pada masyarakat atau rakyat dari kedua
negara. Hal ini juga bertujuan agar tidak terjadi pemberontakan yang
disebabkan oleh kasus tersebut. Kita selaku bangsa indoesia juga sebaiknya
semakin memperkuat dan mempertahankan kebudayaan yang ada di Indonesia
dengan semakin dilestarikannya budaya-budaya yang ada di Indonesia seperti
dengan mengadakan even-even kebudayaan nusantara setiap tahun agar
budaya i terus dikenal oleh rakyat Indonesia bahkan oleh orang asing yang
datang ke Indonesia maupun yang berada diluar negeri. Karena hal itu sudah
menjadi identitas dari kita sebagai warga negara Indonesia. Kebudayaan itu
telah dikenal dan dinyatakan sebagai suatu ciri yang membedakan kita dengan
bangsa lain. Sehigga, sudah sepatutnya kita sebagai penerus bangsa harus
terus melestarikan dan menjaga kebudayaan itu agar penerus selanjutnya dapat
merasakan dan mengetahui kebudayaan tersebut.
Pengklaiman ini dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya karena
kita sebagai warga negara kurang memberikan perhatian terhadap kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kita ketahui bahwa kebudayaan Indonesia itu beragam
dan banyak sekali, wajar saja Malaysia tertarik dan sering mengklaim
kebudayaan kita karena kurangnya kebudayaan di negara tersebut. Sedangkan
Indonesia, memiliki berabagai ragam budaya dengn cirri dan kekhasan
masing-masing. Karena beragamnya budaya di Indonesia ini, kita hanya
bangga dengan beragam budayanya saja tanpa peduli dan tahu apa saja ragam
budaya Indonesia itu. Selain itu juga kurangnya perhatian pemerintah yang
hanya sibuk mengurusi pemerintahan saja tanpa menoleh pada perlunya
pelestarian dan pengenalan budaya pada generasi muda. Satu hal yang identik
dengan Indonesia, jika salah satu budaya Indonesia telah di akui oleh negara
asing salah satunya Malaysia, barulah negara Indonesia heboh dan mengecam
negara asing tersebut. Padahal kesalahan pertama yang dilakukan Indonesia
sehingga negara asing dapat mengklaim budaya kita adalah karena adanya
peluang. Peluang disini adalah kesempatan yang terbuka lebar bagi negara
asing untuk bisa mengambil kebudayaan kita. Hal ini karena terlalu banyak
budaya yang kita miliki sehingga kita menjadi lengah dan menyebabkan
negara asing yang kekurangan budaya itu melakukan berbagai cara untuk
dapat mengambil kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi
penerus harus menjaga, mempertahankan dan melestarikan kebudayaan
Indonesia ini. Karena kebudayaan itu menjadi identitas dari negara Indonesia
dan kita sebagai warga negara Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian di atas, diketahui bahwa identitas nasional
adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa yang lain sehingga dapat disimpulkan
Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara agar bangsa kita dikenal oleh
bangsa lain.terdapat unsur-unsur pembentuk identitas nasional yaitu suku
bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa. identitas nasional sendiri berfungsi
sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa dari bangsa yang lain ,
Sebagai suatu kewibawaan negara dan bangsa, serta Sebagai pemersatu
bangsa.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam identitas nasional misalnya
Pancasila belum menjadi sikap dan perilaku sehari-hari, lunturnya nilai-nilai
luhur, lebih bangga menggunakan bahasa asing, lunturnya semangat
nasionalisme, dan lain-lain sehingga diperlukannya solusi nyata untuk
mengatasi tantangan tersebut. Dan sebagai masyarakat Indonesia kita harus
bisa ikut serta dalam menjaga dan melestarikan apa yang menjadi identitas
negara Indonesia Jangan biarkan bangsa lain mengklaim apa yang menjadi
identitas negara kita. Dan apabila hal itu terjadi maka sudah seharusnya
pemerintah menindak lanjutinya secara tegas demi kembalinya identitas
negara.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://pembaca.harianterbit.com/daripembaca/2016/04/19/60361/0/27/Bangsa-
yang-Kehilangan-Jatidiri

http://spada.ristekdikti.go.id/lms1/pluginfile.php/15832/mod_resource/content/
2/BAB%20II%20Identitas_PDITT.pdf

https://fat-iainsalatiga.blogspot.co.id/2017/09/esensi-dan-urgensi-identitas-
nasional.html

http://seputarpengertian.blogspot.in/2017/11/pengertian-identitas-nasional-
beserta-fungsinya.html?m=1

https://zonesupernova.blogspot.com/id/2016/03/tugas-kewarganegaraan-study-
kasus.html

13

Anda mungkin juga menyukai