Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KORUPSI DAN DAMPAK NEGATIFNYA

Disusun Oleh Kelompok 2 :

YUNIATI PERMATA SARI


ZIKRI AL-AYUBI
BRILIANTI SASMITA

Dosen Pengampu :
ANDRIANTI, S.Sos., M.A.P

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


STIA BNM PARIAMAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Korupsi” dapat
selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah dari Ibuk
Andrianti, S.Sos., M.A.P, pada mata kuliah Etika Administrasi Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
pengertian dan materi yang menyangkut tentang korupsi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibuk Andrianti, S.Sos.,
M.A.P, selaku Dosen Mata Kuliah Etika Administrasi. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Parit Malintang, 25 Maret 2023

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Korupsi................................................................................3
B. Dampak Negatif Korupsi......................................................................5
C. Cara Mengatasi Korupsi........................................................................9
D. Yang Termasuk Ke Dalam Korupsi......................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................11
B. Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini
sedang bersaing di dalam era reformasi. Di era reformasi ini, Indonesia
mengalami perkembangan di segala aspek seperti aspek ekonomi, aspek
sosial, aspek politik, aspek teknologi, bahkan aspek budaya. Pembangunan
dari Indonesia ini tentu harus didukung oleh semua pihak yaitu pemerintah
dan masyarakat. Keberhasilan dari pembangunan ini akan ditentukan oleh 2
hal, yaitu sumber daya manusianya dan dana dari pembangunan itu sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Tapi
masalah yang kita hadapi disini adalah bahwa tidak ada kemauan dari sumber
daya manusia yang ada untuk membantu membangun bangsa ini. Hal inilah
yang menjadi akar dari semua permasalahan, sikap apatis yang tidak dapat
dihilangkan dari masyarakat Indonesia.
Munculnya sikap apatis ini akhirnya menimbulkan keegoisan diri yang
menyebabkan semua masyarakat selalu mementingkan dirinya atau
golongannya untuk mencapai suatu tujuan. Inilah yang saat ini kita lihat
dalam sistem pemerintahan kita. Bahwa banyak pemerintah dan pejabat yang
mementingkan dirinya sendiri dan mengeksploitasi segala sumber daya yang
ada. Inilah penyebab korupsi yang sudah mengakar dari jiwa masyarakat
Indonesia. Akibatnya, pembangunan bersama bangsa ini akan terhambat
karena setiap orang akan mementingkan dirinya terlebih dahulu. Korupsi
yang memakan dana pembangunan akan menghentikan pembangunan itu
sendiri dan hal ini tentu harus dihentikan oleh kita sebagai generasi muda.
Cara yang paling dasar untuk menghentikan korupsi adalah dengan mengubah
pemahaman generasi muda tentang sistem bernegara dan itu harus dilakukan
mulai dari sekarang.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Korupsi?
2. Bagaimana dampak negatif dari Korupsi?
3. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menghindari Korupsi?
4. Apa saja yang termasuk ke dalam Korupsi?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan Korupsi
2. Agar mahasiswa mengetahui dampak negatif dari Korupsi
3. Agar mahasiswa dapat menghindari perilaku Korupsi yang merugikan
banyak orang
4. Agar mahasiswa mengetahui apa saja yang termasuk kedalam Korupsi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Korupsi adalah semua yang memiliki keterkaitan terhadap tindakan
yang diancam dengan sanksi sebagaimana diatur didalam Undang-undang
No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang pengubahan Atas UU No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dan Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2020.
Pengertian korupsi dapat Anda jumpai dalam berbagai macam
perspektif. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pengertian
korupsi dapat terjadi dari segi kehidupan mana saja, tak hanya pada
pemerintahan. Akibatnya korupsi juga berkembang dengan begitu banyak
definisi. Secara internasional belum ada satu definisi yang menjadi satu-
satunya acuan di semua dunia mengenai apa yang dimaksud dengan korupsi.
Korupsi merupakan gejala masyarakat yang dapat Anda temui di
hampir segala tempat. Kata korupsi sendiri berasal dari kata latin yaitu
corruptio atau corruptus yang artinya kerusakan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, bisa disuap, dan tidak bermoral kesucian.
Dimana, kata tersebut kemudian muncul dalam bahasa Inggris dan
Perancis yaitu “Corruption” yang artinya menyalahgunakan wewenang untuk
menguntungkan dirinya sendiri. Sedangkan berdasarkan kamus lengkap
bernama Webster’s Third New International Dictionary, bahwa pengertian
korupsi merupakan ajakan dari seorang pejabat politik dengan pertimbangan
yang tidak semestinya, contohnya suap untuk melakukan pelanggaran tugas.
Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
menyatakan bahwa pengertian korupsi merupakan penyelewengan maupun
penyalahgunaan uang negara (perusahaan, yayasan, organisasi, dan
sebagainya) guna keuntungan pribadi maupun orang lain. Sementara itu,
dalam arti yang luas pengertian korupsi merupakan penyalahgunaan jabatan
resmi untuk kepentingan pribadi.

3
Dimana, seluruh bentuk pemerintah/pemerintahan rentan korupsi dalam
praktiknya. Berat korupsi sendiri berbeda-beda dari paling ringan dalam
bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan guna memberi dan menerima
pertolongan, hingga dengan korupsi berat yang diresmikan dan lain
sebagainya.
Tak hanya itu saja, dikutip dari kppu.go.id berdasarkan perspektif
hukum pengertian korupsi secara gamblang sudah dijelaskan dalam 13 buah
pasal dalam UU No. 31 Tahun 199 yang sudah diubah dengan UU No. 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut pasal-
pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 bentuk atau jenis tindak
pidana korupsi. Pasal-pasal ini menerangkan secara terperinci tentang
perbuatan yang dapat dikenakan sanksi pidana karena korupsi.
Sedangkan berikut ini merupakan sejumlah pengertian korupsi menurut
para ahli, yaitu :
1. Berdasarkan Syed Hussein Alatas
Di dalam buku Corruption and the Disting of Asia menyatakan
bahwasanya tindakan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi yaitu
penyuapan, nepotisme, pemerasan, dan penyalahgunaan kepercayaan
maupun jabatan untuk kepentingan pribadi.
2. Berdasarkan Robert Klitgaard
Pengertian korupsi merupakan tingkah laku yang menyimpang dari
tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara sebab keuntungan status atau
uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok
sendiri, dan lainnya) atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan sejumlah
tingkah laku pribadi.
3. Berdasarkan Jeremy Pope
Menurut Jeremy Pope, korupsi melibatkan perilaku dipihak para
pejabat sektor publik, baik itu politisi atau pegawai negeri sipil. Dimana,
mereka secara tidak wajar dan tidak sah memperkaya diri sendiri maupun
orang yang dekat dengannya untuk melakukan penyalahgunaan
wewenang yang dipercayakannya kepada mereka.

4
4. Berdasarkan Nurdjanah
Pengertian korupsi merupakan sebuah istilah yang berasal dari
bahasa Yunani, yakni corruptio yang artinya perbuatan yang tidak baik,
buruk, curang, bisa disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, mental, dan hukum.
5. Berdasarkan Juniadi Suwartojo
Pengertian korupsi merupakan tingkah laku atau tindakan
seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma yang berlaku dengan
memakai atau menyalahgunakan kekuasaan maupun kesempatan melalui
proses pengadaan, penetapan pungutan penerimaan atau pemberian
fasilitas atau jasa lainnya yang dilakukan pada kegiatan penerimaan dan
pengeluaran uang maupun kekayaan, penyimpangan uang atau kekayaan
serta dalam perizinan atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi
maupun golongan. Sehingga secara langsung atau tidak langsung
merugikan kepentingan keuangan negara maupun masyarakat.
6. Berdasarkan Haryatmoko
Pengertian korupsi merupakan upaya menggunakan kemampuan
campur tangan karena posisinya untuk menyalahgunakan informasi,
keputusan, pengaruh, uang, maupun kekayaan demi kepentingan
keuntungan dirinya.
7. Berdasarkan Mubrayanto
Pengertian korupsi yaitu suatu masalah politik lebih dari pada
ekonomi yang menyentuh keabsahan atau legitimasi pemerintah di mata
generasi muda, kaum elite terdidik, dan para pegawai pada umumnya.
Akibat yang muncul dari korupsi ini berupa berkurangnya dukungan
pada pemerintah dari kelompok elite di tingkat provinsi dan kabupaten.

B. Dampak Negatif Korupsi


1. Ketidakseimbangan Finansial Negara
Finansial berasal dari bahasa inggris “finance” yang mengandung arti
keuangan. Finansial merupakan keuangan yang meliputi keluar masuknya dana

5
bagi perorangan maupun perusahaan bahkan dalam tingkat daerah. Korupsi
menyebabkan finansial suatu negara menjadi tidak seimbang.
Hal ini dikarenakan koruptor (koruptor adalah sebutan pelaku tindak
pidana korupsi) mengambil uang yang sejatinya adalah milik masyarakat, untuk
negara, dan nantinya akan dipergunakan untuk keuangan suatu negara. Apabila
keuangan negara berkurang tanpa transparansi yang jelas, maka sudah dapat
dipastikan pengurangan keuangan negara tersebut disebabkan karena ulah
koruptor.
2. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat
Korupsi dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan ekonomi dan
tahap perencanaannya. Contoh pada kasus tersebut adalah dapat kita lihat pada
robohnya jembatan penghubung dari daerah A ke daerah B. Dalam kasus ini,
anggaran yang disediakan negara untuk membangun jembatan tersebut ibarat
kata sebesar 20 milyar rupiah. Penyediaan anggaran tersebut difungsikan agar
jembatan mampu berdiri kokoh hingga 100 tahun.
Namun, oknum pembangun jembatan tersebut memangkas dana
pengeluaran produksi hingga setengahnya menjadi 10 milyar rupiah. Maka yang
terjadi adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan jembatan
tersebut pun berkurang kualitasnya. Akhirnya jembatan tersebut hanya mampu
bertahan selama kurang lebih 50 tahun.
Padahal jembatan dalam studi kasus tersebut digunakan masyarakat
sebagai jalur utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Agar kerusakan
jembatan tidak menyebabkan kerobohan maka pemerintah mengeluarkan
anggaran dana perbaikan jembatan tersebut yang dikurangi dari dana APBD
yang sebenarnya dana tersebut untuk keperluan yang lain.
Pembelokan alokasi dana APBD tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi terhambat. Karena dana yang harusnya dialokasikan
untuk membangun suatu hal yang baru digunakan untuk merenovasi
pembangunan jembatan yang dananya telah diambil oleh beberapa oknum
koruptor.
3. Mengganggu Stabilitas Umum
Stabilitas umum dapat terganggu karena dampak korupsi. Dapat kita
jumpai bahwa sekelompok massa melakukan demonstrasi agar pelaku tindak
pidana korupsi dihukum dengan hukuman yang paling berat. Disini stabilitas
umum sudah dapat dikatakan terganggu.

6
7
4. Mencoreng Nama Baik Pelaku Tindak Pidana Korupsi
Tercorengnya nama baik tindak pidana pelaku korupsi adalah hal yang
utama terjadi pada dampak korupsi di masyarakat. Contoh dalam kasus ini
adalah pada tahun 2009, pada saat pilkada calon kepala daerah Provinsi X
memberikan janji-janji yang meyakinkan masyarakat daerah tersebut mencoblos
dirinya di pemilu mendatang. Masyarakat yakin untuk memilih calon pemimpin
tersebut karena sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Dan akhirnya calon tersebut terpilih dan menjadi gubernur Provinsi X.
pada suatu ketika, pemimpin tersebut melakukan korupsi dan tertangkap oleh
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Lalu yang terjadi adalah peristiwa
tersebut membuat gubernur provinsi tersebut tercoreng nama baiknya dan
mendapatkan hukuman yang setimpal.
5. Ancaman Inflasi
Inflasi adalah penurunan nilai mata uang suatu negara. Inflasi disebabkan
karena peredaran uang di masyarakat semakin banyak dan tidak terkendali
hingga uang akan berkurang nilai tukarnya. Korupsi dapat menyebabkan inflasi.
Sejumlah anggaran yang dikorupsi beberapa oknum tindak pidana korupsi
dibelanjakan di masyarakat. Karena jumlahnya sangat banyak maka nilai uang
dapat berkurang pada kasus tersebut.
6. Penurunan Kualitas Barang dan Jasa
Penurunan kualitas barang dan jasa adalah salah satu contoh dampak
korupsi di masyarakat. Contoh penurunan barang dan jasa dapat kita simak pada
penjelasan kasus jembatan diatas. Dalam kasus lain dicontohkan bahwa
penurunan kualitas barang dan jasa sebagai dampak dari terjadinya korupsi
adalah menurunnya kualitas beras di pasaran dan menurunnya pelayanan
transportasi.
Beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia karena beras adalah
asal muasal nasi. Pemerintah mengeluarkan anggaran yang mana anggaran
tersebut nantinya diperuntukan alokasinya untuk menyukupkan persediaan
beras warganya. Jika angaran beras dikorupsi maka kualitas beras akan
menurun dan yang terjadi adalah persebaran beras di masyarakat kualitasnya
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kualitas penurunan transportasi juga merupakan dampak dari terjadinya
korupsi. Transportasi merupakan alat yang digunakan sebagai mobilitas
(perpindahan) penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah juga

8
menyediakan anggaran transportasi yang berguna untuk subsidi masyarakat
agar diringankan dalam pengeluarannya untuk biaya transportasi.
Jika dana yang dialokasikan untuk transportasi terkena korupsi dari suatu
oknum maka yang terjadi adalah menurunnya kualitas transportasi yang dapat
berakibat lebih jauh lagi seperti kecelakaan, mogok, dan lain sebagainya.
7. Penghasilan Pajak Negara Berkurang
Pajak merupakan devisa tertinggi negara. Pajak paling rentang terkena
pengurangan dana atau korupsi bagi beberapa oknum pajak. Pajak nantinya
dipergunakan untuk kemajuan pertumbuhan negara. Jika pajak negara
berkurang maka yang terjadi adalah pertumbuhan pembangunan dapat
terhambat.
8. Meningkatnya Utang Negara
Korupsi dapat mengakibatkan meningkatnya utang suatu negara. Utang
negara terjadi karena negara tidak dapat mengeluarkan sejumlah sanggaran
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Maka negara harus mau tidak
mau melakukan pinjaman ke negara lain hingga terjadilah gali lubang tutup
lubang.
Pinjaman kepada negara lain menggunakan mata uang internasional yaitu
dollar Amerika. Hukum ekonomi adalah dimana permintaan bertambah maka
harga akan naik. Semakin sering negara melakukan pinjaman ke negara lain
maka semakin naik nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah.
Kenaikan nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang Indonesia yaitu
rupiah dapat mengakibatkan kenaikan harga sejumlah barang impor. Maka,
korupsi harus ditekan suapaya kenaikan harga barang tidak semakin terjadi.
9. Kemiskinan Bertambah
Korupsi dapat menyebabkan kemiskinan di masyarakat. Korupsi memicu
terjadinya inflasi, kenaikan harga barang, dan penurunan kualitas barang dan
jasa. Ketiga indikator tersebut menjadi faktor pendorong kemiskinan yang
terjadi di masyarakat Indonesia.
10. Terbatasnya Akses
Terbatasnya akses yang dimaksud dalam hal ini adalah dampak korupsi
bagi masyarakat adalah membatasi akses pelaku tindak pidana korupsi. Selain
tersangka kasus tindak pidana korupsi mendapatkan pencorengan nama baik,
pelaku oknum tindak pidana korupsi juga mendapatkan terbatasnya akses

9
seperti tidak dapat mencalonkan sebagai pemimpin lagi, ditolak oleh
masyarakat, dan lain sebagainya.

C. Cara Mengatasi Korupsi


Dilansir dari laman web Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR,
dalam panduan memberantas korupsi secara mudah dan menyenangkan oleh
KPK RI, terdapat 3 (tiga) strategi yang dapat dilakukan guna memberantas
korupsi, antara lain:
1. Represif
Strategi represif dilakukan dengan cara KPK menjerat koruptor ke
pengadilan, membacakan tuntutan, dan menghadirkan para saksi beserta
alat musik yang menguatkan.
2. Perbaikan Sistem
Di dalam strategi perbaikan sistem, KPK memberikan rekomendasi
pada kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah
perbaikan. Tak hanya itu saja, strategi ini pula dilakukan melalui
penataan layanan publik lewat koordinasi dan supervisi pencegahan serta
mendorong transparansi penyelenggara negara. Guna mendorong
transparansi penyelenggara negara, KPK menerima LHKPN dan
gratifikasi.
3. Edukasi dan Kampanye
Edukasi dan kampanye dilakukan sebagai bagian dari pencegahan
dan mempunyai peran strategis dalam memberantas korupsi. Lewat
edukasi dan kampanye inilah, KPK meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang dampak korupsi, mengajak masyarakat untuk terlibat dalam
gerakan pemberantasan korupsi dan membangun perilaku dan
masyarakat anti korupsi. Kegiatan edukasi dan kampanye tersebut
sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari pencegahan yang dilakukan tak
cuma kepada mahasiswa dan masyarakat umum.

D. Yang Termasuk Ke Dalam Korupsi

10
Dikutip dari buku “Teori & Praktik Pendidikan Anti Korupsi”
berdasarkan studi yang dilakukan oleh Transparency International Indonesia,
praktik-praktik korupsi mencakup manipulasi uang negara, praktik suap, dan
pemerasan, politik uang, dan kolusi bisnis. Pada dasarnya praktik korupsi
dapat dikelompokkan ke dalam berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:
1. Penyuapan (Bribery)
Penyuapan merupakan pembayaran dalam bentuk uang atau
sejenisnya yang diberikan maupun diambil dalam hubungan korupsi.
Dengan begitu, dalam konteks penyuapan, korupsi merupakan tindakan
membayar atau menerima suap. Pada umumnya, penyuapan dilakukan
dengan tujuan untuk memuluskan maupun memperlancar urusan
tindakan khususnya saat harus melewati proses birokrasi formal.
2. Penggelapan atau Pencurian (Embezzlement)
Penggelapan maupun pencurian ini adalah tindakan kejahatan
penggelapan atau mencuri uang rakyat yang dilakukan oleh pegawai
pemerintah, sektor swasta maupun aparat birokrasi.
3. Penipuan (Fraud)
Penipuan (fraud) bisa didefinisikan sebagai kejahatan ekonomi
berwujud kebohongan, penipuan, dan perilaku. Jenis korupsi ini sendiri
adalah kejahatan ekonomi yang terorganisir dan umumnya melibatkan
pejabat.
Dengan begitu, kegiatan penipuan relatif juga kegiatan. Sementara
itu kegiatan penipuan relatif dan lebih berbahaya dan berskala lebih luas
bila dibandingkan penyuapan dan penggelapan.
4. Pemerasan (Exotic)
Korupsi merupakan sebuah bentuk pemerasan adalah salah satu
jenis korupsi yang melibatkan aparat dengan melakukan pemaksaan guna
mendapatkan keuntungan sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan.
Ada biasanya pemerasan dilakukan oleh from above mencakup dilakukan
oleh aparat pemberi layanan ada warga.
5. Favoritisme (favoritsm)

11
Favoritisme biasa dikenal dengan sebutan pilih kasih yang berarti
bahwa tindak penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan tindak
privatisasi sumber daya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Korupsi merupakan tindakan buruk yang dilakukan oleh aparatur
birokrasi serta orang-orang yang berkompeten dengan birokrasi. Korupsi
dapat bersumber dari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem politik
dan sistem administrasi negara dengan birokrasi sebagai prangkat pokoknya.
Keburukan hukum merupakan penyebab lain meluasnya korupsi.
Seperti halnya delik-delik hukum yang lain, delik hukum yang menyangkut
korupsi di Indonesia masih begitu rentan terhadap upaya pejabat-pejabat
tertentu untuk membelokkan hukum menurut kepentingannya. Dalam realita
di lapangan, banyak kasus untuk menangani tindak pidana korupsi yang
sudah diperkarakan bahkan terdakwapun sudah divonis oleh hakim, tetapi
selalu bebas dari hukuman. Itulah sebabnya kalau hukuman yang diterapkan
tidak drastis, upaya pemberantasan korupsi dapat dipastikan gagal.
Meski demikian, pemberantasan korupsi jangan menajadi “jalan tak ada
ujung”, melainkan “jalan itu harus lebih dekat ke ujung tujuan”. Upaya-upaya
untuk mengatasi persoalan korupsi dapat ditinjau dari struktur atau sistem
sosial, dari segi yuridis, maupun segi etika atau akhlak manusia.

B. Saran
Kita harus dapat menerapkan nilai anti korupsi dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bekerja, maupun bersosialisasi dalam
masyarakat. Kesembilan nilai anti korupsi dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu inti (jujur, disiplin, dan tanggung jawab) yang dapat menumbuhkan
sikap (adil, berani, dan peduli) sehingga mampu menciptakan etos kerja
(kerja keras, mandiri, sederhana). Nilai-nilai tersebut dapat menjauhkan kita
dari korupsi yang sangat merugikan banyak orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. N. (2021). gramedia.com. Retrieved Maret 2023, 25, from Gramedia


Blog: https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-korupsi/

Nandy. (2023, Januari). Gramedia Blog. Retrieved Maret 25, 2023, from
gramedia.com: https://www.gramedia.com/best-seller/kasus-korupsi-di-
indonesia/

Wikipedia Indonesia. (2023, Maret 7). Wikipedia Ensiklopedia Bebas. Retrieved


Maret 25, 2023, from id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

Anda mungkin juga menyukai