Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

“KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT


INDONESIA”

Oleh
Kelompok 5
ATIKA FATIMAH D051181007
MUSFIRA RUSDI D051181027
IGNAZIA BIRGITHA D051181301
AWIN ANUGRA ARIF D051181317
MUH FADHIEL FAIZAL D051181507
NUR AFNI FAIZAL D051181509
HUMAIRAH MAHJUBUH SHIBER D051181511
MUHAMMAD ARIF TAMRIN D051181517
RIFQI ALFIAN D051181519

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan semangat yang ada kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta para pengikutnya.

Kelompok kami menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan dan


oleh karena itu kami berharap kritik dan saran dari pembaca. Semoga dengan
selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita khususnya dalam hal menulis
karya tulis ilmiah.

Makassar, April 2019

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB 1 ................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN............................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6

A. Pengertian dan Makna dari Sila Kelima....................................................... 6


B. Realita Implementasi Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” .......................................................................................................... 10
C. Solusi dari Masalah yang Terkait dengan Sila Kelima .............................. 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang merupakan
perwujudan dari jiwa bangsa dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal
perbuatan. Pancasila sebagai filsafat hidup, dan juga sebagai ideologi dan moral
bangsa yang harus dikembangkan sesuai kodrat manusia. Perbuatan yang
menyimpang dari Pancasila berarti juga menyimpang dari kehidupan tatanan
Bangsa Indonesia yang luhur. Pada kenyataanya penerapan Pancasila debagai
Ideologi Bangsa Indonesia masih jauh dari harapan Pancasila itu sendiri.

Masih banyak masyarakat yang belum memahami betul makna yang


terkandung dari Sila pertama sampai ke lima. Banyak masyarakat hanya
memahami bacaan dari sila-sila Pancasila namun belum memahami butir-
butirnya sehingga banyak penyelewengan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan yang masih banyak penyelewengan adalah timpang tindihnya
keadilan di bangsa ini, antara Pemerintah dengan rakyatnya. Dan potret
kehidupan bangsa ini yang kaya akan semakin berkuasa dan yang miskin akan
semakin sengsara.

“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” merupakan bunyi dari


sila kelima Pancasila dan merupakan sila terakhir. Walaupun demikian, sila
kelima ini begitu krusial dalam penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara karena menyangkut keadilan seluruh rakyat Indonesia. Adil yang
dimaksud pun mencakup segala aspek berwarga negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Makna Lambang dari Sila “Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”?

4
2. Bagaimana realita dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”?
3. Bagaimana Solusi dari masalah yang ditimbulkan sila “Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai dari Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”
2. Untuk mengetahui realita dari sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”
3. Untuk mengetahui Solusi dari masalah yang ditimbulkan sila “Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Makna dari Sila Kelima


1. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan, baik material maupun spiritual. Seluruh Rakyat Indonesia
berarti setiap orang yang menjadi Rakyat Indonesia, baik yang berdiam di
wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun warga negara Indonesia yang
berada di luar negeri.

Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia berarti, bahwa setiap


orang Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik,
sosial, ekonomi dan kebudayaan. Sesuai dengan UUD 1945, makna keadilan
sosial mencakup pula pengertian adil dan makmur.

Sila “Keadilan Sosial” adalah tujuan dari empat sila yang


mendahuluinya, merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara, yang
perwujudannya ialah tata-masyarakat adil-makmur berdasarkan Pancasila.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menunjukkan bahwa


masyarakat Indonesia harus menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat. Keadilan sosial memiliki unsur
pemerataan, persamaan dan kebebasan yang bersifat komunal. Nilai keadilan
sosial mengamanatkan bahwa semua warga negara mempunyai hak yang sama
dihadapan hukum. Kedudukan hak yang sama dimata hukum ini semata- mata
sebagai bentuk keadilan dengan tidak membedakan manusia dari berbagai segi.

Sila keadilan sosial ini merupakan rangkuman dari cita-cita bangsa untuk
mencapai masyarakat yang sejahtera. Implementasi keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia haruslah berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam
pembukaan Undang-Udang Dasar Tahun 1945 alinie kedua:

6
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Adapun pada kalimat terakhir dari kelima sila Pancasila dalam alinea
keempat pembukaan UUD 1945: ... serta dengan mewujudkan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat harus melatih diri dan belajar
secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama untuk mencapai cita-cita sila
kelima ini. Tidak akan terwujud kalau orang-orang hanya menuntut dan
menuntut. Secara bersama-sama kita harus berusaha mewujudkan Masyarakat
yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual sesuai dengan yang
dikehendaki oleh Pancasila.

2. Lambang dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sila Kelima

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki lambang padi dan
kapas. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni
pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal
itu sesuai dengan tujuan utama dari sila kelima yaitu mensejahterakan rakyat
Indonesia.

a. Keadilan

Istilah keadilan berasal dari pokok kata adil, yang berarti memperlakukan
dan memberikan sebagai rasa wajib sesuatu hal yang telah menjadi haknya,
baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap Tuhan. Adil
dalam sila keadilan sosial ini adalah khusus dalam artian adil terhadap sesama

7
manusia yang didasari dan dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil
terhadap Tuhan.

Perbuatan adil menyebabkan seseorang memperoleh apa yang menjadi


haknya, dan dasar dari hak ini ialah pengakuan kemanusiaan yang mendorong
perbuatan manusia itu memperlakukan sesama sebagaiman mestinya. Dengan
demikian pelaksanaan keadilan selalu bertalian dengan kehidupan bersama,
berhubungan dengan pihak lain dalam hidup bermasyarakat.

Di dalam masyarakat ada tiga macam bentuk keadilan yang pokok, hal
ini berdasarkan tiga macam hubungan hidup manusia bermasyarakat, yaitu
keadilan komutatif, keadilan distributif, dan keadilan legalis. Ketiga macam
keadilan ini diuraikan sebagai berikut:

1. Keadilan Komutatif

Hubungan pribadi dengan pribadi. Dalam hubungan ini harus ada


perlakuan sifat adil antara sesama warga masyarakat, antara pribadi dengan
pribadi. Keadilan yang berlaku dalam hal ini. Suatu hubungan keadilan antara
warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan
untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat. Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang
harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan
negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi
seluruh warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian
pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara
sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup
bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan
suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan
dalam hidup bersama (keadilan bersama).

8
2. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-


hal yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan
tidak sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara
negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi
keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan,
bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas
hak dan kewajiban. Jadi hubungan masyarakat dengan pribadi. dalam
hubungan ini harus ada perlakuan sifat adil dari masyarakat keseluruhan
terhadap pribadi.

3. Keadilan Legalis

Hubungan pribadi dengan masyarakat. Dalam hubungan ini harus ada


perlakuan sifat adil dari pribadi terhadap masyarakat keseluruhan.

b. Sosial

Dari persaudaraan dalam pergaulan hidup ini timbullah suatu paham


yang menamakan dirinya dengan “sosiallisme”, yang secara umum berarti
suatu faham yang mendasarkan cita-citanya ini atas kebersamaan dalam
persaudaraan umat manusia untuk mewujudkan kesejahteraan bersama antar
umat manusia. Dalam hal ini cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan
bersama didasari adanya rasa persaudaraan.

c. Keadilan sosial

Konsep yang terkandung dalam keadilan sosial adalah suatu tata dalam
masyarakat yang selalu memperhatikan dan memperlakukan hak manusia
sebagaimana mestinya dalam hubungan antar pribadi terhadap kesluruhan baik
material maupun spiritual. Keadilan sosial ini mencakup ketiga macam
keadilan yang berlaku dalam masyarakat.

Keadilan sosial sering disamakan dengan sosialisme, adapun perbedaan


sosialisme dengan keadilan sosial adalah sosialisme lebih mementingkan sifat

9
kebersamaan dalam persaudaraan, sedangkan keadilan sosial lebih
mementingkan perlakuan hak manusia sebagaimana mestinya. Tetapi kedua-
duanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama, tetapi kesejahteraan
bersama dalam keadilan sosial jelas untuk mencapai masyarakat yang adil dan
makmur spiritual maupun material.

B. Realita Implementasi Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia”

Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam
bidang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata.
untuk contoh konkrit yang terkait dengan masalah tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini
subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat
tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM
Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas
moral para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan
pembangunan dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia
memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki
angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya
pemerintah terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang
menyebabkan kemiskinan.

2. Ketimpangan dalam pendidikan


Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka
harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah
diberlakukannya beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah atau
bahkan membebaskan biaya sekolah BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi
kenyataannya pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah
Indonesia dan masih banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu. Selain itu

10
program sekolah gratis 9 tahun yang berlaku diwilayah DKI Jakarta juga
belum bisa meratakan pendidikan di wilayah DKI Jakarta.

3. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan


Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat
miskin Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan
manfaat PJKMM (Program jaminan kesehatan masyarakat miskin) atau
ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya
anggapan “orang miskin dilarang sakit” karena biaya berobat di Indonesia
bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan menengah ke atas.
Semakin makmur dan sejahtera suatu negara, akan berdampak
semakin kecil masalah perpecahan bangsa yang dihadapi. Di satu sisi,
semakin terpuruk suatu negara, tentu berdampak pada semakin banyaknya
permasalahan yang terjadi hingga berujung pada terganggunya tatanan
sosial, instabilitas politik, dan yang lainnya. Itulah pentingnya mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

C. Solusi dari Masalah yang Terkait dengan Sila Kelima

Hal yang menjadi solusi tentu dengan mengimplementasikan terkait


dengan sila kelima. Adapun Butir-butir implementasi sila kelima adalah
sebagai berikut:

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang


mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
Butir ini menghendaki agar setiap warga negara nerbuat baik satu
sama lain. Perbuatan luhur dalam pengertian seperti apa yang
diperintahkan Tuhan dan menjauhi yang dilarang. Perbuatan baik dan
luhur tersebut dilaksanakan pada setiap manusia dengan cara saling
membantu, bergotong-royong, dan merasa setiap manusia adalah bagian

11
dari keluarga yangdekat yang layak dibantu, sehingga kehidupan setiap
manusia layak dan terhormat.
2. Bersikap adil.
Butir ini menghendaki dalam melaksanakan kegiatan antarmanusia
untuk tidak saling pilih kasih, dan pengertian adil juga sesuai dengan
kebutuhan manusia untuk hidup layak, dan tidak diskriminatif terhadap
sesama manusia yang akan ditolong.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Butir ini menghendaki bawa manusia Indonesia jangan hanya
mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas, berserikat,
perlakuan yang sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga
kewajiban secara seimbang. Kewajiban yang harus dilakukan adalah
berhubungan yang baik dengan sesama manusia, membantu sesama
manusia, membela yanng teraniaya, membarikan nasehat yang benar
dan menghormati kebebasan beragama.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
Bahwa setiap manusia untuk menghormati hak orang dan
memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak, dan tidak
berusaha menghalang-halangi hak orang lain. Perbuatan seperti mencuri
arta orang lain, menyiksa, merusak tempat peribadatan agama lain,
adalah contoh-contoh tidak menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Mengembangkan sikap dan budaya bangsa yang saling tolong-
menolong seperti gotong-royong, dan menjauhkan diri dari sikap egois
dan individualistis.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain
Butir ini menghendaki, manusia Indonesia bukanlah homo
hominilupus (manusia yang memakan manusia yang lain). Manusia
Indonesia tidak boleh memeras orang lain demi kepentingan sendiri.
Contoh perbuatanya seperti melakukan perampokan, memberikan

12
bunga terlalu tinggi lepada peminjam terutama pada kalangan orang
kecil dan miskin.
7. Tidak bersikap boros
Menghendaki manusia Indonesia untuk tidak memakai atau
mengeluarkan uang, barang, dan sumber daya secara berlebihan.
8. Tidak bergaya hidup mewah
Butir ini menghendaki agar untuk tidak bergaya hidup mewah, tetapi
secukupnya sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Ukuran
mewah memang relatif, namun dapat disejajarkan dengan tingkat
pemenuhan kehidupan dan keadilan pada setiap strata kebutuhan
manusia.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
Butur ini menghendaki warga masyarakat Indonesia untuk menjaga
kepentingan umum dan prasarana umum, sehingga sarana tersebut dapat
berguna bagi masyarakat luas.
10. Suka bekerja keras
Untuk berusaha semaksimal mungkin dan tidak hanya pasrah pada
takdir. Sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, diwaibkan
berusaha dan diiringi dengan doa.
11. Menghargai karya orang lain
Agar warga negara dapat menghargai karya orang lain sebagai
bagian dari penghargaan atas hak cipta. Proses penciptaan suatu karya
membutuhkan suatu usaha yang keras dan tekun, oleh sebab itu dihargai.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki lambang padi dan
kapas. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni
pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala


bidang kehidupan, baik material maupun spiritual. Adapun Nilai yang
terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia didasari
oleh sila 1,2,3,4. Dalam sila ke 5 tersebut terkandung nilai-nilai yang
merupakan tujuan negara yaitu keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan
bersama.

Di Indonesia masih banyak kasus-kasus yang menyimpang dari nilai-nilai


pancasila, terutama sila kelima. Hal ini tentunya akan berdampak pada
timbulnya permasalahan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dan
melaksanakan sesuai dengan butir-butir implementasi sila Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

B. Saran

Melihat kondisi sekarang, perlahan UU dan Pancasila mulai diabaikan.


Melimpahnya sumber daya manusia dan alam pun tidak menjamin negeri ini
untuk memakmurkan semua rakyatnya, yang mendapatkan hasilnya hanya
segelintir rakyat yang berkuasa saja. Sebaiknya, pemerintah pusat, daerah, dan
pihak yang ikut dalam pembuatan kebijakan mengkaji semua kebijakan-
kebijakannya, sehingga semua rakyat menikmati hasil dari pembangunan di
negeri ini. Serta, profesionalisme seharusnya lebih dikedepankan, tidak malah
mementingkan kelompok atau golongannya untuk ramai-ramai korupsi
berjamaah hingga merugikan negara.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pelanggaran Pancasila.


(http://solsmart.blogspot.com/2015/05/pelanggaran-pancasila.html, diakses
30 April 2019)

Anonim. (http://repository.unpas.ac.id/31761/5/F.%20BAB%201.pdf,
diakses, 29 April 2019)

DosenPPKN. 2018. Sila 5 Pancasila (Makna, Lambang, dan Contoh).


https://dosenppkn.com/sila-5-pancasila/, diakses 30 April 2019)

Ilmi, Miftachul. Penerapan Sila Ke-5 Pancasila.


(https://www.academia.edu/32683546/makalah_penerapan_sila_ke-
5_pancasila, diakses 29 April 2019)

Ni’matul Izza, Hanna dkk. 2017. PENDALAMAN SILA KELIMA


PANCASILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
(https://nadhifwalisongo.blogspot.com/2017/05/makalah-pancasila-sila-ke-
5.html, diakses, 29 April 2019)

Rahman, Abdul. 2017. IMPLEMENTASI NILAI “KEADILAN SOSIAL BAGI


SELURUH RAKYAT INDONESIA” DI MASYARAKAT DESA MERANTI.
(http://eprints.ums.ac.id/56297/17/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf, diakses
29 April 2019)

Ramanda Albaiqi, Ahmad dkk. 2015. Makalah Pancasila Sila Keadilan


Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
(https://www.academia.edu/16553069/MAKALAH_PANCASILA_SILA_K
EADILAN_SOSIAL_BAGI_SELURUH_RAKYAT_INDONESIA, diakses,
29 April 2019)

Reza dkk. (https://www.academia.edu/24246334/Nilai-Nilai_Sila_ke-


5_Keadilan_Sosial_Bagi_Seluruh_Rakyat_Indonesia_at_BULLET_Quenayur
ifta, diakses 29 April 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai