SOSIOLOGI
KELOMPOK II
KELAS A1
JANICE ANSANAY 27
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu sosiologi semakin berkembang berkat hasil pemikiran dan hasil penelitian
sejumlah ahli besar sosiologi, terutama mereka yang telah berhasil mengungkapkan
temuan-temuan baru. Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat,
moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah
karyanya yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Secara etimologis sosiologi
berasal dari kata socius dan logos. Jadi,secara harfiah sosiologi berarti membicarakan
atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas
menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat. Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu
sosial yangada. Sejak abad pencerahan, terjadi sejumlah perubahan besar di dunia,
terutama di Eropa.Akan tetapi perubahan yang revolusioner terjadi sepanjang abad ke-18
M. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena dengan cepat struktur/tatanan
masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru. Revolusi sosial sepanjang abad ke-
18 itu, paling jelas tampakdalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi
Perancis. Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia. Gejolak Abad revolusi itu
menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat
dianalisis. Sejak abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan berupaya membangun suatu
teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Untuk membangun teori itu, perhatian mereka tercurah pada perbandingan masyarakat
dan peradaban manusia dari masa ke masa. Adapun metode-metode sosiologi yang
digunakan untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan.
Metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala alamiah
khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi
ilmiah atau penalaran.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan
hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan
dengan golongan. Dengan demikian terdapat dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu
4
manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Terdapat berbagai pendapat tentang
kedudukan individu dan masyarakat ini. Di satu pihak ada yang berpendapat bahwa
individu lebih dominan daripada masyarakat, tetapi di pihak lain berpendapat bahwa
masyarakat lebih dominan daripada individu. Sementara itu terdapat pendapat yang
mengambil posisi tengah yang mengatakan bahwa antara individu dan masyarakat terjadi
proses saling mempengaruhi. Sejumlah kritik diajukan kepada sosiologi, yaitu 1)
sosiologi adalah ilmu yang sulit, 2) sosiologi hanya merupakan kumpulan dari berbagai
kajian ilmu sosial lainnya, dan 3) tidak ada lapangan yang khusus bagi sosiologi karena
objeknya telah banyak digarap oleh ilmu-ilmu sosial lainnya. Sosiologi merupakan
cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat. Dengan demikian pokok-
pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat yang mengkaji
tentang masyarakat. Sosiologi mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke-20, di
mana pada masa ini mulai banyak bermunculan berbagai cabang sosiologi, seperti
sosiologi industri, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, dan lain-lain. Pemikiran para
ahli yang mengkonsentrasikan diri pada masalah kajian sosiologi ini dibedakan atas
tokoh-tokoh sosiologi klasik dan tokoh-tokoh sosiologi modern.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosiologi (1839), berasal dari kata latin socius yang berarti kawan dan
logos yang berarti kata atau berbicara. Jadi sosiologi berarti
berbicara mengenai masyarakat.
6
Selanjutnya menurut selo soemardjan dan soelaeman soemardi
struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial
yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial ),
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan
sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi
kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan
agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya. Salah satu
proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya
perubahan-perubahan di dalam struktur sosial.
Apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya, maka akan dijumpai
beberapa petunjuk yang akan dapat membantu untuk menetapkan ilmu
pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Sifat-sifat hakikatnya adalah
sebagai berikut :
a. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
b. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif tetapi
merupakan suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi
membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan
mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science)
dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai
(applied science).
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang konkret.
e. Sosiologi bertujuan utuk menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
g. Sosiologi merupan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.
DEFINISI SOSIOLOGI
7
2. George Simmel, Mempelajari tentang hubungan antar manusia
8
13. Vilfredo Pareto (Italia), masyarakat merupakan sistem
kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada
ciri-ciri tingkah laku dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-
tindakan manusia tergantung keinginan-keinginan serta dorongan-
dorongan dalam dirinya.
9
pengetahuan yang obyektif tentang gejala kemasyarakatan yang dapat
digunakan dengan efektif terhadap problema sosial.
INTERAKSI SOSIAL
10
bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia
yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan
antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
11
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan
kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif
dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli
mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru
sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur -
unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat
laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
12
berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.
c) Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu,
akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat
mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang
pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang
bertikai tersebut.
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling
bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan
secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
13
Tanpa adanya masyarakat maka tidak akan ada interaksi. Ada 3 macam
hubungan :
Hubungan primer
Hubungan sekunder
Hubungan tersier
14
Prioritas ada pada kepentingan masyarakat.
Epicurus berpendapat :
Aristoteles berpandapat :
SIFAT-SIFAT SOSIOLOGI
15
4. Non etik : Sosiologi tidak membahas tentang socialethic, tidak
memasalahkan baik/buruk masyarakat. Tapi mengungkap dan
menjelaskan realitas-realitas sosial.
MAZHAB-MAZHAB SOSIOLOGI
Imitasi peniruan
Oposisi menentang
16
e) Mazhab Ekonomi Karl Marx berpendapat bahwa dalam
masyarakat selalu terjadi perbedaan kelas yaitu kelas atas
(borjuis) dan kelas bawah (proletar). Kelas atas selalu berkuasa,
kelas bawah tertindas selalu konflik. Konflik akan hilang kalau
kelas bawah / buruh yang menang sehingga dalam masyarakat
tidak ada kelas lagi (clasless society).
a. Sifat pelanggaran
a. Sifat pelanggaran
MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
17
Dalam buku sosiologi kelompok dan masalah sosial karangan (abdul
syani, 1987), dijelaskan bahwa perkataan masyarakatan berasal dari
kata musyarak (arab), yang artinya bersama-bersama, kemudian
berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup
bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
selanjutnya mendapatkan kesepakatan menjadi masyarakat (indonesia).
18
sosiall, nilai-nilai dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya
pergaulan hidup atau hidup bersama manusia. Kedua, community
dipandang sebagai unsur yang dinamis, artinya menyangkut suatu
proses yang terbentuk melalui faktor psikologis dan hubungan antar
manusia, maka di dalamnya terkandung unsur-unsur kepentingan,
keinginan atau tujuan-tujuan yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini
dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri , masyarakat
ekonomi, masyarakat mahasiswa dan sebagainya.
Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat diduga
bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi syarat tersebut, maka
ia dapat disebut masyarakt dalam arti society. Masyarakat dalam
pengertian society terdapat interaksi sosial, perubahan-perubahan
sosial, perhitungan perhitungan rasional dan like interest, hubungan
hubungan menjadi bersifat pamrih dan ekonomis.
19
Hillery (1995) dan lewis (1977) telah menyimpulkan banyak literature dan
mengusulkan empat komponen utama untuk mendefinisikan konsep
komunitas. Pertama dan terutama bahwa komunitas melibatkan
manusia. Wilaayah dan tempat tinggal juga menjadi elemen dalam
pembangunan masyarakat. Tetapi., tidak semua penulis menambahkan
wilayah, tanah, atau batas wilayah dalam definisi komunitas mereka.
Wilkinson (1986) berpendapat bahwa komunitas adalah manusia yang
hidup bersama dalam ekologi setempat dengan batasan wilayah yang
bias.tatapi beliau menulis kebiasaan batasan adalah tidak relevan
apabila dijadikan salah satu pencaharian karakteristik utama dari suatu
komunitas atau lingkungan.
20
Bedasarkan pengertian diatas dapatlah disebutkan kelompok masyarakat
yang dicirikan menurut hubungan manusianya serta nilai social yang
berlaku sebagai berikut.
21
2. Komunitas memiliki otonomi, kewenangaan,dan kemampuan
mengurus kepentingan sendiri.
3. Memiliki viabilitas, yaitu kemampuan untuk memecahkan
masalahnya sendiri.
4. Distribusi kekayaan yag merata, setiap orang berkesempatan yang
sama dan bebas nenyatakan kehendaknya.
5. Kesempatan setiap anggota untuk berpatisipasi aktif dalam
mengurus kepentingan bersama.
6. Komunitas member makna kepada anggotanya sejauh manakah
pentingnya komunitas bagi seorang anggota.
7. Di dalam komunitas dimungkinkan adanya heterogenitas dan
perbedaan pendapat.
8. Di dalam komunitas, pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat
dan secepat mungkin pada yang berkepentingan
9. Di dalam komunitas bisa terjadi konflik, namun komunitas memiliki
kemampuan untuk managing conflict
22
1. Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di
dalam ilmuilmu
sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka
yang
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
2. Unsur-unsur Masyarakat
23
Unsur masyarakat berdasarkan definisi ini, adalah :
1.Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisisasi.
2.Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama.
3.Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap, dan bentuk
tindakan yang sama.
Pada konsep ini, masyarakat lebih dicirikan oleh interaksi,kegiatan,
tujuan, keyakinan, dan tindakan sejumlah manusia yang sedikit banyak
berkecenderungan sama. Dalam masyarakat tersebut terdapat ikatan-
ikatan berupa tujuan, keyakinan, tindakan terungkap pada interaksi
manusianya. Dalam hal ini, interaksi dan tindakan itu tentu saja,
interaksi serta tindakan sosial.
24
berkesinambungan. Dengan demikian, relasi manusia sebagai suatu
bentuk masyarakat itu, tidak terjadi dalam waktu yang singkat,
melainkan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif cukup
lama.
25
terdahulu tidak dinyatakan tentang kawasan itu, secara eksplisit tersirat
pada kontinuitas dan kekekalan. Hubungan antarmanusia itu tidak dapat
berkesinambungan dan kekal, jika tidak terjadi dalam suatu wadah yang
kita sebut kawasan atau daerah. Salah satu unsur masyarakat lainnya
yang melekat, yaitu adanya kebudayaan yang dihasilkan oleh
masyarakat tersebut. Pengertian kebudayaan di sini, meliputi tradisi,
nilai, norma, upacara-upacara tertentu, dan lain-lain yang merupakan
pengikut serta melekat pada interaksi sosial warga masyarakat yang
besangkutan.
Dari sekian banyak unsur masyarakat yang dikemukakan para ahli di atas,
dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.Kumpulan orang.
2.Sudah terbentuk dengan lama.
3.Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri.
4.Memiliki kepercayaan,sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.
5.Adanya kesinambungan dan pertahanan diri.
6.Memiliki kebudayaan.
3. Jenis-jenis Masyarakat
26
i. Masyarakat Pedesaan
ii. Masyarakat Perkotaan
Sebuah desa sering kali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh
dari hikuk pikuk keramaian, penduduknya ramah-tamah, saling
mengenal satu sama lain, mata pencaharian penduduknya kebanyakan
sebagai petani, atau nelayan. Orang di desa mempunyai hubungan
yang lebih erat dan mendalam antar sesama warganya. Sistem
kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar kekeluargaan. Penduduk
masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan,
meskipun pekerjaan yang lain pun ada seperti tukang kayu atau tukang
batu. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka
yang bekerja di luar pertanian kembali bertani. Mereka bekerja di luar
pertanian hanya untuk sementara saja, ketika pekerjaan bertani sedang
tidak dilakukan, mereka melakukan pekerjaan diluar pertanian.Pekerjaan
bertani bisanya dilakukan bersama-sama antara anggota masyarakat
desa lainnya. Hal itu mereka lakukan, karena biasanya satu keluarga
saja tidak cukup melakukan pekerjaan tersebut. Sebagai akibat dari
kerjasama ini, timbulah kebiasaan dalam masyarakat yang namanya
gotong royong. Oleh karena itu, pada masyarakat desa, jarang dijumpai
pekerjaan berdasarkan keahlian, akan tetapi biasanya pekerjaan
didasarkan pada usia (karena kekuatan fisiknya) dan jenis kelamin. Usia
dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan orang desa. Golongan
orang-orang tua pada masyarakat pedesaan , pada umumnya
memegang peranan penting. Orang-orang akan selalu meminta nasihat-
nasihat kepada mereka, apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Kesukarannya adalah bahwa orang-orang tua itu mempunyai
pandangan-pandangan yang didasarkan pada tradisi yang kuat,
sehingga perubahan akan sangat sulit terjadi.
Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota masuk di
dalamnya. Begitu pula kota, meskipun disebut sebuah kota, ciri-ciri atau
kebiasaan desa masih ada yang melekat di dalamnya. Sebuah kota
27
sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang
luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain,
dan mata pencaharian penduduknya bermacam-macam.
Menurut Seorjono Seokamto, masyarakat kota dan desa memiliki
perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan
hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap
keperluan pokok, fungsi- ungsi yang lainnya diabaikan. Lain dengan
pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok,
pandangan masyarakat sekitarnya sangat mereka perhatikan. Kalau
menghidangkan makanan misalnya, diusahakan dengan memberikan
kesan bahwa yang menghidangkannya mempunyai kedudukan sosial
yang tinggi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan untuk menghidangkan
makanan dalam kemasan yang kesannya makanan itu dibeli dari toko
makanan, selain enak juga mahal. Pada orang-orang desa , hal itu tidak
dipedulikan, mereka masak makanan
sendiri, kemasanya menarik atau tidak, makanannya enak atau tidak, itu
kurang dipertimbangkan. Pada orang kota, makanan harus kelihatan
mewah dan tempat menghidangkannyapun harus mewah dan
terhormat. Disini, terlihat ada perbedaan penilaian, orang desa menilai
makanan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan
bagi orang kota sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Pembagian kerja (division of labor) pada masyarakat kota sudah sangat
terspesialiasasi. Begitu pula jenis profesi pekerjaan sudah sangat
banyak macamnya (heterogen). Dari sudut keahlian (spesialisasi),
seseorang mendalami pekerjaan pada satu jenis keahlian yang semakin
spesifik, contohnya: ada dokter umum, yang lebih terspesialisasi ada
dokter khusus ahli THT (telinga hidung tenggorokan), dokter ahli
penyakit dalam (internis), dokter ahli kandungan (genekolog), dan lain-
lain. Disamping itu jenis pekerjaan banyak sekali macamnya, contohnya
ada tukang listrik, ada ahli bangunan, guru, polisi, tentara, akuntan, dan
lain-lain.Antar satu jenis pekerjaan dengan pekerjaan lain sangat erat
28
kaitannya, ada saling ketergantungan diantara mereka. Ibu-ibu rumah
tangga sangat tergantung pada tukang sayur, pada tukang listrik, pada
tukang gas, sehingga kegiatan rumah tangga akan terganggu kalau
salah satu diantara mereka tidak ada. Pekerjaan mengoperasi pasien di
rumah sakit, akan melibatkan banyak macam profesi, seperti dokter ahli
penyakit, dokter ahli bedah, dokter ahli anastesi (pembiusan), dan
operator lainnya. Seorang pelajar, pegawai atau pekerja lainnya, akan
terganggu aktivitasnya bila para supir angkutan umum melakukan
mogok kerja. Begitu pula, para supir atau para pengguna kendaraan
lainnya akan terganggu aktivitasnya bila para penjual bensin dan bahan
bakar lainnya melakukan mogok kerja.
Ada saling ketergantungan yang tinggi antara anggota masyarakat
yang satu dengan yang lainnya karena perbeadaan pekerjaannya. Satu
jenis pekerjaan dengan pekerjaan lainnya ada saling ketergantungan.
Saling ketergantungan antara satu anggota masyarakat dengan
masyarakat lainnya yang disebabkan karena perbedaan pekerjaan
(heterogenitas pekerjaan) menurut Emile Durkheim disebut dengan
solidaritas organis (organic solidarity).
Disisi lain masyarakat desa memiliki jenis pekerjaan yang sama,
seperti bertani, berladang, atau sebagai nelayan. Kehidupan orang desa
yang memiliki jenis pekerjaan yang sama (homogen) sangat
menggantungkan pekerjaannya kepada keluarga lainnya. Mereka tidak
bisa mengerjakan semuanya oleh keluarganya sendiri. Untuk mengolah
tanah, memanen padi, atau pekerjaan bertani lainnya, mereka harus
sepakat dengan yang lain menunggu giliran. Begitu pula jika ada
pekerjaan lain, seperti membuat atau memperbaiki rumah, mereka
sudah atur waktunya supaya bisa dikerjakan bersama-sama. Saling
ketergantungan pada masyarakat yang disebabkan oleh karena adanya
persamaan dalam bidang pekerjaan oleh Emile Durkheim disebut
dengan solidaritas mekanis
(mechanic solidarity).
29
Ferdinand Tonnies mengemukakan pembagian masyarakat dengan
sebutan masyarakat gemainschaft dan geselschaft .Masyarakat
gemainschaft atau disebut juga paguyubanadalah kelompok masyarakat
dimana anggotanya sangat terikat secara emosional dengan yang
lainnya. Sedangkan masyarakat geselschaft atau patembeyan ikatan-
ikatan diantara anggotanya kurang kuat dan bersifat rasional.
Paguyuban cenderung sebagai refleksi masyarakat desa, sedangkan
patembeyan refleksi masyakat kota.
KONFLIK SOSIAL
KEBUDAYAAN
30
manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan
manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata
kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya
tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupanan masyarakat.
31
kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya,
tanpa
kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok)
dapat
mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua
tindakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
C. Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia,
baik yang kecil,
sedang, besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya Malinowski,
kebudayaan di dunia ini mempunyai tujuh unsur universal, yaitu bahasa,
sistem teknologi, system mata pencaharian, organisasi sosial, sistem
pengetahuan, religi, dan kesenian .Seluruh unsur itu saling terkait
antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan.
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah
mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi
pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda
jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar
negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus
mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga
para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara
sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya
universal yaitu :
32
tidak untukmelakukan perbuatan yang melanggar norma-norma
yang berlaku. Sekarang banyak yang menyalah gunakan alat teknologi
khususnya internet. Tidak sedikitmasyarakat yang tertipu atau
melakukan perbuatan asusila dengan internet. Haltersebut harus kita
perhatikan. Jangan sampai kebudayaan kita menjadi minus dimata
negara lain. contoh lainnya dari sistem teknologi dan peralatan
adalahperalatan kantor, rumah tangga, pertanian, nelayan, tukang
kayu, peralatanibadah dan sebagainya lagi.Unsur kebudayaan secara
universal sangat beragam. Kita bisa pelajari denganbaik maka akan
dapat banyak sekali pengetahuan yang sangat bermanfaat.
33
lestarikan bersama. Jangan kitasaling bersaing untuk kepentingan
pribadi dengan kebudayaan lain, karena itusama saja
kita memecahbelahkan kebudayaan yang sudah ditanam oleh
leluhursebelumnya.
4. Bahasa
5. Kesenian
Salah satu ciri khas dari kebudayaan adalah kesenian. Banyak hal yang bisa
kitapelajari mengenai kesenian. Misalnya seni sastra, lukis, musik, tari,
drama, kriadan lain sebagainya. Hal tersebut bagian dari khas
yang dimiliki setiap daerahmaupun setiap negara. Misalnya untuk
kesenian musik. Kita bisa mengetahuidan mencari musik yang khas dari
setiap daerah maupun negara. Contohnyalagu-lagu daerah ampar-
ampar pisang yang berasal dari Kalimantan Selatanyang menjadi ciri
khas dari daerah tersebut.
6. Sistem Pengetahuan
34
karena berpengaruh pada pekerjaanseseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tidak perlu semua kita pelajaricukup beberapa
saja kita kuasai, maka akan banyak informasi yang kita dapat.
3. PERADABAN
35
bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dan masyarakat yang
maju dan kompleks.
Secara harfiah, peradaban berasal dari kata dasar adab yang berarti
akhlak, kesopanan atau kehalusan berbudi pekerti. Dan manusia yang
tidak mempunyai adab sering dikatakan sebagai biadab. Peradaban
didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran
kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang
membedakannya dari yang lain. Beradab setidaknya sebuah
masyarakat bersifat relatif dan harus ada norma. Kebutuhan akan adab
dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang memiliki organisasi
sosial, kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju yang
menyebabkan berbeda dari masyarakat lain.
1. Organisasi sosial
2. Berkebudayaan tinggi
1. Religi
36
2. Bahasa
3. Seni
37
Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan dengan masyarakat,
sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban dan
sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan
kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan
kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang
sangat erat. Tidak mungkin keduanya dipisahkan.
38
yaitu kepada orang-orang lain di sekitarnya, karena manusia merupakan
bagian dari "zoon politicon" yang berarti binatang yang berkelompok.
Memang manusia tidak dapat hidup seorang diri, ia membentuk
kelompok dengan orang-orang lain, yang sifatnya berbeda sekali dari
gerombolan binatang, yaitu terletak pada akal, atau cara berfikir.
Pengelompokan orang-oranga yang sengaja dibentuk itu disertai aturan-
aturan tertentu mengenai hubungan anggota satu dengan yang lain,
misalnya pembagian kerja, aturan, tata tertib, dan
sebagainya. Persekutuan terkecil antara laki-laki dan perempuan
merupakan arti secara singkat dari sebuah keluarga yang kemudian
membentuk persekutuan dalam skala yang lebih besar atau luas yang
disebut masyarakat.
39
A. Proses Difusi
1. Penyebaran manusia
Ilmu paleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia pertama hidup di daerah
sabana yang beriklim tropis di afrika timur. Sedangkan sekarang makhluk itu menduduki
hampir seluruh muka bumi dalam segala macam lingkungan iklim. Hali itu hanya dapat
di terangkan dengan adanya proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi-
migrasi yang di sertai dengan proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya
dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman
purba. Ada berbagai macam sebab dari migrasi-migrasi itu. Ada hal yang menyebabkan
migrasi yang lambat dan otomatis,ada pula yang cepat dan mendadak.
Sebagian besar dari kelompok-kelompok manusia dalam zaman purba hidup dari berburu.
Dari suku-suku bangsa di muka bumi yang sampai sekarang masih hidup dari berburu,
kita mengetahui bahwa walaupun mereka tidak mempunyai tempat tinggal tetap,tetapi
selalu bergerak dalam batas suatu wilayah berburu tertentu. Wilayah itu dikenal oleh
warga kelompok bersangkutan dengan teliti. Pengetahuan tentang topografi tanah,
tentang tempat-tempat yang di lalui binatang,tempat-tempat di mana terdapat belukar dan
sebagainya. Jadi jelas mereka tidak gemar untuk pindah ke wilayah berburu lain.
Walaupun demikian, bila di tinjau dalam jangka waktu panjang ,suatu kelompok manusia
lama-kelamaan akan pindah wilayah juga, karena di wilayah yang lama, binatang
perburuan misalnya sudah mulai berkurang atau karena dalam wilayah yang lama,jumlah
manusia sudah mulai berkurang atau karena dalam wilayah yang lama jumlah manusia
sudah mulai terlampau banyak. Namun perpindahan itu berjalan dengan sangat lambat,
dan biasanya tanpa di sadari orang-orang yang bersangkutan.
Banyak pula migrasi manusia yang berlangsung cepat dan mendadak. Sebab dari migrasi
semacam ini bisa bermacam-macam, misalnya bencana alam, wabah, perubahan mata
pencaharian hidup,peperangan, dan perkembangan pelayaran.
40
Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di
muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dari sejarah proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia yang di sebut proses difusi (diffusion).
Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke
tenpat lain di muka bumi oleh kelompok-kelompok manusia yang bermigrasi.
Bentuk difusi yang lain lagi dan mendapatkan perhatiaan oleh ilmu antropologi
adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang berdasarkan pertemuan-pertemuan
antara individu dalam suatu kelompok manusia dengan individu kelompok tetangga.
Pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok semacam itu dapat berlangsung
dengan berbagai cara.
Cara yang pertama adalah hubungan dimana bentuk dan kebudayaan itu masing-
masing hampir tidak berubah. Hubungan ini yaitu hubungan symbiotic, dapat kita lihat
contohnya di daerah pedalaman negara-negara kongo,togo dan kamerun di afrika tengah
dan barat. Di daerah pedalaman negara-negara tersebut berbagai suku bangsa afrika hidup
dari bercocok tanam di ladang. Mereka mempunyai tetangga , kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari suku-suku negrito hidup dari berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
Hasil berburu dan hasil berhutang itu dibarter dengan hasil pertanian. Hubungan
semacam ini telah berlangsung sejak lama sekali, malahan sudah sejak berabad-abad
lamanya, kedua bela pihak sudah saling membutuhkan,tetapi hubungan mereka terbatas
hanya pada barter barang-barang itu saja, sedangkan proses saling mempengaruhi tidak
ada. Pada hubungan symbiotic itu kebudayaan suku-suku bangsa afrika tidak berubah dan
kebudayaan kelompok-kelompok negrito juga tidak.
Cara lain adalah bentuk hubungan yang di sebabkan karena perdagangan, tetapi
dengan akibat yang lebih jauh dari pada yang terjadi pada hubungan sybiotic. Unsur-
unsur kebudayaan asing di bawa oleh para pedagang masuk kedalam kebudayaan
penerima dengan tidak di sengaja dan tanpa paksaan. Hubungan ini dengan mengambil
istilah dari ilmu sejarah, sering di sebut penetration pacifique, artinya pemasukan secara
damai. Pemasukan secara damai tentu juga ada pada bentuk hubungan yang di sebabkan
karena usaha dari para penyiar agama. Bedanya dengan penetration pacifique oleh para
41
pedagang ialah bahwa pemasukan unsur-unsur asing yang dilakukan oleh para penyiar
agama itu berlangsung dengan sengaja,dan kadang-kadang dengan paksa.
Pemasukan secara tidak damai terdapat pada bentuk hubungan yang disebabkan
karena peperangan dan serangan penaklukan. Lanjut dari penaklukan adalah
penjajahan ,dan pada waktu itulah proses masuknya unsur kebudayaan asing yang
sebenarnya,baru mulai berjalan. Pertemuan antara kebudayaan-kebudayaan yang
disebabkan oleh penyiar agama seringkali juga baru mulai setelah penaklukan; baru
apabila suatu daerah sudah di taklukan dan di buat aman oleh pemerintah jajahan, maka
datanglah para penyiar agama,dan mulailah proses akulturasi yang merupakan akibat dari
aktivitas itu.
Suatu difusi yang meliputi jarak yang besar biasanya terjadi melalui suatu
rangkain pertemuan antara suatu deret suku-suku bangsa. Proses di fusi semacam ini
dalam ilmu antropologi di sebut stimulus diffusion.
Dalam zaman modern sekarang ini, di fusi unsur-unsur kebudayaan yang timbul
di salah satu tempat di muka bumi, berlangsung dengan cepat sekali. Bahkan sering kali
tanpa kontak yang nyata antara individu-individu. Ini di sebakan karena adanya alat-alat
penyiaran yang sangat efektif, seperti surat kabar,majalah,buku,radio,film,dan televisi.
1 . Alkulturasi
Istilah akulturasi, atau acculturation atau culture contact, merupakan proses sosial yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Proses akulturasi ada sejak dulu kala dalam sejarah kebudayaan manusia, tetapi
proses akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul ketika kebudayaan-
kebudayaan bangsa-bangsa di Eropa Barat mulai menyebar ke semua daerah lain di muka
bumi, dan mulai mempengaruhi masyarakat-masyarakat suku-suku bangsa di Afrika,
Asia, Oseania, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
42
Ada lima golongan masalah dalam alkulturasi :
b) Mengenai unsur unsur kebudayaan asing yang mudah diterima, dan sukar
diterima oleh masyarakat;
c) Mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah, dan
unsur unsur yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur unsur kebudayaan
asing;
d) Mengenai individu individu yang suka dan cepat menerima, dan individu-
individu yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing;
e) Mengenai ketegangan ketegangan dan kritis kritis sosial yang timbul sebagai
akibat akulturasi.
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti memperhatikan beberapa
masalah khusus, yaitu :
c) Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur unsur kebudayaan asing untuk masuk
kedalam kebudayaan penerima;
43
Peristiwa peristiwa itu merupakan titik titik permulaan dari suatu proses akulturasi
yang berlangsung lambat sekali selama tiga abad, dan melaju cepat mulai abad ke-20.
2 Asimilasi
2) Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama sehingga
Proses-proses sosial yang disebut asimilasi itu banyak diteliti oleh para sarjana sosiologi,
terutama di Amerika Serikat. Di sana timbul berbagai masalah yang berhubungan dengan
adanya individu individu dan kelompok imigran yang berasal dari berbagai suku bangsa
dan Negara di Eropa, yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda.
Indonesia, mempunyai banyak golongan khusus, baik yang berupa suku bangsa, lapisan
sosial, golongan agama, pengetahuan mengenai seluk-beluk proses asimilasi dari tempat-
tempat lain di dunia menjadi penting sekali sebagai bahan perbandingan.
Hal yang penting untuk diketahui adalah faktor faktor yang menghambat proses asimilasi.
Dari berbagai proses asimilasi yang pernah diteliti oleh para ahli terbukti bahwa hanya
dengan pergaulan antara kelompok kelompok secara luas dan intensif saja, belum tentu
terjadi suatu proses asimilasi, kalau di antara kelompok-kelompok yang berhadapan itu
tidak ada suatu sikap toleransi dan simpati satu terhadap yang lain. Orang Cina misalnya
ada di Indonesia, bergaul secara luas dan intensif dengan orang Indonesia sejak berabad-
abad lamanya; namun mereka belum juga semua terintegrasi ke dalam masyarakat dan
44
kebudayaan Indonesia, karena selama itu belum cukup ada sikap saling bertoleransi dan
bersimpati.
Sikap toleransi dan simpati terhadap kebudayaan lain sering terhalang oleh berbagai faktor,
dan faktor-faktor ini sudah tentu juga menjadi penghalang proses asimilasi pada
umumnya. Faktor-faktor itu adalah :
3) perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
Jenis-jenis asimilasi
45
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai
berikut :
4. Sikap terbuka dari golongan etnik dominan terhadap kelompok etnik minoritas
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain
sebagai berikut :
3. Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi
dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
5. Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
6. Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
C. Inovasi
46
Inovasi merupakan suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber sumber alam, energi,
dan modal pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan
menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk produk yang baru.
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar
dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun
1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan
difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan
jangka waktu tertentu dalam sebuah sistemsosial.
Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit
adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat
dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi
segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat
lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika
sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau
meledak.
Mempelajari Inovasi: Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat mulai melihat, dan
mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media masa Pengadopsi awal
biasanya merupakan orang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga
mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada.
Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan
diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal
mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus
disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik.
Pengadopsian : Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.
Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor
riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan
untuk mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh
keyakinan terhadap kemampuan seseorang.
47
Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya
bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya. Jika seseorang
merasa mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mangadopsi inovasi
tersebut. Selain itu, dorongan status juga menjadi faktor motivasional yang kuat dalam
mengadopsi inovasi. Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam mengadopsi
inovasi baru untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang lain.
Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu tersebut
serta persepsi dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai dengan
nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar pengorbanan yang
dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil tingkat adopsinya.
Pengembangan jaringan sosial : Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan
menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi
bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses
penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki.
Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain
mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui
saluran media massa lebih cepat menyadaran masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru
dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal memengaruhi manusia
untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.
1. Tahap pengetahuan: Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai
inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui
berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media
cetak ,maupun komunikasi interpersonal di antara masyarakat
2. Tahap persuasi: Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon
pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi
inovasi tersebut secara personal. Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang lain, ia
mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
48
3. Tahap pengambilan keputusan: Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir
apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti
setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat
perubahan dalam pengadopsian.
5. Tahap konfirmasi: Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari
pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak,
seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup
kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi
menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
Kategori pengadopsi :
1. Inovator : Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru.
Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya. Orang-
orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat
jarak geografis. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memeiliki gaya hidup
dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
3. Mayoritas awal : Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau
menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan
dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi
inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini
49
menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada
seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
4. Mayoritas akhir : Kelompok zang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi.
Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi
sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa
memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk
mengadopsi inovasi.
5. Laggard : Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi.
Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini
biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan
mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru
sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman
50
DAFTAR PUSTAKA
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.
51