Nur Islamiyah S.
NUR ISLAMIYAH. S
Kepada
2022
ii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si
NBM.730727 NBM. 991742
iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
menyelesaikan studi dan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Andi Luhur Prianto, S.IP., M.Si
NBM: 730727 NBM: 992797
PENGUJI:
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan bahwa benar proposal penelitian ini adalah karya saya sendiri
dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka
Yang menyatakan,
Nur Islamiyah. S
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga peneliti dapat
panjang dan jawaban atas doa yang senantiasa mengalir dari orang orang terkasih.
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang biadab menuju alam
tikar-tikar kebenaran.
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara di
kepada orang tua tercinta Ayahanda Suhardi, Ibunda Siti Ramlah Mansyur dan
Nenek Rosdiana yang telah berjuang demi kesuksesan anaknya, yang telah
melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan sepenuh hati dalam buaian kasih
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
vii
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
2. Ibu Dr. Ihyani Malik, S. Sos., M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Bapak Dr. Nur Wahid, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Makassar.
5. Ibu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Gowa Andi Tenriwati
penelitian.
viii
8. Bapak Kasubag umum dan kepegawaian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
untuk peneletian
10. Bapak Pengelola Air Terjun Takapala Rahman atas bantuan yang berupa
informasi penelitian
11. Ibu Pengelola Hutan Pinus Malino atas bantuan yang berupa informasi
penelitian
12. Sahabat penulis Nabila Fitrianita, S.Sos, Siti Nurhalizah Indar, S.Pd,
Hasriani S.AP, Windy Sukma, Hesti Sebitaria, Siti Nur halimah, Andi
dan teman- teman di kelas IAN E yang sudah seperti keluarga yang selalu
memotivasi dengan tulus dan ikhlas terima kasih atas segala bantuan dan
dukungannya.
13. Kaka terbaik Muhammad Fakih yang selalu membantu penulis dalam
ix
14. Semua keluarga, sahabat, teman-teman, serta berbagai pihak yang tidak bisa
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Yang menyatakan
Nur Islamiyah S
x
DAFTAR ISI
xi
3. Peluang (Opportunity) ............................................................... 56
4. Ancaman (Threat) ..................................................................... 60
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................. 69
LAMPIRAN ................................................................................................ 74
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
baik sebagai salah satu sumber pencipta lapangan kerja maupun penghasil
baik akan sulit bagi pihak pengelola untuk mencapai tujuan dari didirikanya
wisata dan atraks wisata yang dikembangkan kurang menarik, hal ini dapat
swasta dan masyarakat dapat melakukan suatu kegiatan yang aman, tertib
(Good Governance).
Good Governance terdiri dari 3 pilar yaitu state, private dan civil
(Keping, 2018).
konservasi budaya.
pohon-pohon pinus yang tinggi dan rindang yang berjejer di antara bukit-
bukit dan lembah. Kawasan wisata tersebut sudah terkenal sebagai kawasan
dan berbagai macam tanaman tropis, Malino juga terkenal sebagai penghasil
6
diantaranya air terjun Tangga Seribu, air terjun Takapala, kebun The Nittoh,
kemacetan yang bukan hanya di perngaruhi oleh satu faktor saja tapi
parah seiring berjalan waktu. Akses jalan yang masih sempit menjadi faktor
pinus, akses jalan yang kurang mendukung juga dapat di lihat saat menuju
7
kawasan air terjun takapala. Selain akses jalan yang sempit, kemacetan juga
kendaraannya. Hal ini bisa bertambah parah pada saat memasuki puncak
kawasan pasar dan kawasan pinus mengalami kemacetan yang sangat parah
sebagian jalan raya sebagai jalur untuk berjalan kaki. Sarana dan prasarana
B. Rumusan Masalah
pemerintah daerah?
8
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan studi
2. Secara Praktis
pariwisata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pariwisata
Menurut etimologi kata, Pariwisata berasal dari dua suku kata bahasa
Sansekerta, pari yang berarti banyak atau berkali-kali dan wisata yang
tempat dan acara menarik bisa seperti; alam, budaya atau buatan (situasi dan
rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau
akan tetapi merupakan rangkaian produk (barang dan jasa) yang tidak hanya
mempunyai segi – segi yang bersifat ekonomis, namun juga bersifat social,
psikologis, dan alam. Produk wisata merupakan berbagai jasa dimana satu
dengan yang lainnya saling terkait dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan
9
10
daya tarik wisata, dan perusahaan lain yang terkait. Sebagai suatu produk
yang kompleks, produk wisata berbeda dari jenis produk dan jasa yang
wisata suatu jenis barang dan jasa yang unik, dan memerlukan penanganan.
alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
1996):
melakukan perjalanan.
sebagainya.
wisata tetapi dalam beberapa kasus juga terletak pada daerah transit.
budaya, tempat dan daya tarik wisata alam, peninggalan budaya, dan
sebagainya. Jika suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki sumber daya
atau daya tarik wisata alam yang menarik, biasanya akan dikompensasi
memilih dua atau lebih komponen (baik tempat, paket, atraksi wisata)
paketnya.
13
took bebas bea (duty free shops), restoran, asuransi perjalanan wisata,
travel cek (traveller cheque), bank dengan kartu kredit, dan sebagainya.
kepuasan. Manfaat dan kepuasan itu ditentukan oleh dua faktor, yaitu
juga dengan istilah atrrativ spontnee atau tourist attraction. Attraksi atau
menuju daerah tujuan wisata, terdapat dua (2) fungsi dari atraksi yaitu
sebagai stimulant dan umpan pariwisata serta sebagai salah satu produk
pendapatan dari sektor pariwisata. Istilah ini sudah mulai banyak diadopsi
terma smart di depan tourism tidak lepas dari integrasi teknologi informasi
dalam jumlah yang masif dan bisa diubah menjadi perencanaan hebat.
aktif yang bersinergi antara pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat yang
atau tempat hiburan dan tempat untuk bersantai lainnya) (Pribadi & Zaenuri,
2017).
a. Kelangsungan ekologi
daya wilayah dalam etika yang terbuka, akuntabel, adil dan responsive
16
2017).
pariwisata.
lingkungan lokal.
yang baik atau good tourism governance menurut (Hutagalung, 2019). ada
1. Konsep manajemen
2. Konsep organisasi
Organisi adalah setiap bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih
yang bekerjasama untuk tujuan bersama dan terkait dalam persekutuan yang
selalu ada hubungan antarorang atau kelompok yang disebut pimpinan dan
dicapai.
3. Konsep destinasi
untuk mencegah penyalah artian dari kata-kata tersebut. Jadi tata kelola
ini adalah sebuah gabungan dari konsep manajemen, konsep organisasi, dan
konsep destinasi.
untuk mencegah penyalah artian dari kata-kata tersebut. Jadi tata kelola
ini adalah sebuah gabungan dari konsep manajemen, konsep organisasi, dan
konsep destinasi.
19
lingkungan lokal.
Indikator penting dalam keberhasilan suatu objek dan daya tarik wisata
ada lah pengunjung yang banyak serta kepuasan dan tumbuhnya gambaran
dalam hal ini adalah yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan
masyarakat.
antara lain: daerah dengan pendapatan per kapita rendah (miskin), terpencil
integrasi antara pelaku wisata dan didukung oleh TIK seperti software
koordinasi.
22
wisatawan seperti objek wisata baik objek wisata dan event, namun
mengembangkan wisata.
dan politik yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga yang terjadi adalah
butuhkan dari sektor publik dengan perubahan yang baik pula dalam cara
perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih baik dengan
yang lebih baik dan kreatif sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
C. Konsep Strategi
yunani yang terbentuk dari kata stratos atau tentara dan kata ego atau
Sahana, 2021).
(Prasetyo, 2017).
Istilah strategi dari manajer diartikan sebagai rencana skala besar yang
organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang
Fomulasi strategi adalah hal yang paling penting, dimana tahap ini
hubungan atau interaksi antar unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan,
SWOT terdiri atas empat komponen dasar yaitu Albert Humprey dalam
(Firdausi, 2019):
a. Strenght (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau
d. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
pengelolaan yang lebih baik atas apa yang sedang dikerjakan sekarang dan
(Priharto, 2020).
tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi
D. Kerangka Pikir
untuk mengembangkan daya tarik wisatanya. Hal ini bertujuan untuk lebih
maka yang menjadi gambaran kerangka pikir dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Indikator:
Albert Humphrey dalam
(Firdausi, 2019)
1. Strenght
2. Weakness
3. Opportunity
4. Threat
Adapun gambaran terkait hasil yang ingin dicapai penulis dari fokus
pengembangan wisata.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan
memahami bahasa dan tafsiran mereka. Untuk itu peneliti harus terjun
30
31
2. Tipe Penelitian
cara itu hakikatnya untuk saling melengkapi. Ada kalanya data yang
diperoleh dari wawancara belum lengkap, sehingga harus dicari lewat cara
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dijaring dari sumber data primer dan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa
dengan kebutuhan penelitian. Salah satunya kepala bagian atau instansi yang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bacaan ataupun kajian
sedang diteliti, internet, dokumen dan laporan yang bersumber dari lembaga
D. Informan Penelitian
Total 7
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
33
menjadi sistematis dan lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang dipakai
1. Observasi
2. Wawancara
dengan jenis data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
pengembangan pariwisata.
3. Dokumentasi
seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2012). Teknik analisis ini
pada dasarnya terdiri dari tiga komponen : 1). Reduksi data (data
yang satu dengan (kelompok) data yang lain sehingga seluruh data yang
Conclusions)
pola data yang ada dan atau kecenderungan dari penyajian data yang telah
dibuat.
G. Keabsahan Data
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan demikian
1. Triangulasi sumber
36
2. Triangulasi teknik
yang sama. Dalam hal yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin
3. Triangulansi waktu
masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kerdibilitas data
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
37
atau sama dengan 3,01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan
ini mayoritas beragama Islam. Kabupaten ini berada pada 12°38.16' Bujur
Timur dari Jakarta dan 5°33.6' Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan
37
38
Wilayah Kabupaten Gowa dilalui oleh 15 sungai besar dan kecil yang
sangat potensial sebagai sumber tenaga listrik dan untuk pengairan. Salah
39
menyediakan air irigasi seluas + 24.600 Ha, konsumsi air bersih (PAM)
dan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berkekuatan 16,30 Mega
Watt.
hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Keadaan seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa
pengamatan terjadi pada Bulan Desember yang mencapai rata-rata 676 mm,
sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Juli - September yang bisa
Kabupaten Gowa dan menjadi salah satu tempat destinasi wisata yang
41
daya tarik alamnya yang sangat luar biasa sehingga dapat menarik
adalah salah satu daerah yang istimewa dibanding dengan daerah lain.
di Sulawesi Selatan.
laut dengan jarak tempuh hanya sekitar 90 kilometer dari Kota Makassar
pinus yang sangat terkenal yang berjejer di atas bukit-bukit dan lembah.
batu gamping dan pinus. Daerah ini juga terkenal dengan tempat yang sejuk
obyek wisata seperti wisata alam, wisata tirta, wisata kebun dan ciri khas
cendera mata.
pelaku usaha kecil di sekitar kawasan wisata itu. Misalnya saja bagi
dan restoran, Kebun Teh, dan Kebun Strawberryyang dikelolah oleh pihak
wisata yang ada di Malino, perbaikan jalan menuju ke lokasi wisata juga
eksotisme alam dataran tinggi serta beraneka ragam flora terdapat disini.
Malino juga memiliki air terjun, hutan pinus dan salah satu pusat pelatihan
kelola pariwisata yang baik dan berdaya guna baik untuk masyarakat
Gowa melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada awal tahun 2017.
1) Visi da Misi
Adapun visi dan misi dari dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten
Misi :
Pangkat : PENATA TK I Jabatan : PEMBINA Yuniati yusuf, S.Sos, M.AP Hj. Syamsiar Rahmi, S.Sos, MM
Pangkat : PEMBINA
NIP : 19781142006041015 NIP : 1969118199003100 Pangkat : PEMBINA
NIP : 196411201986112006
NIP : 196606011986032016
KASIE PROMOSI KASIE KEBUDAYAAN KASIE PEMBINAAN DAN KASIE DIKLAT TENAGA
Nurdianti, SE DAERAH PERIZINAN PARIWISATA KERJA
Safaruddin, SE Drs. Yusrang Iring, MM Andi Baso Gazali, S.Sos., M.Si
Pangkat : PENATA MUDA
TK I Pangkat : PEMBINA
Pangkat : PEMBINA Pangkat : PEMBINA
NIP : 198303182010012034 NIP : 19740520200801013
NIP : 196509061992091001 NIP : 19608251993011001
KASIE ANALISIS PASAR, KASIE CAGAR BUDAYA KASIE PENGEMBSNGSN KASIE BIMBINGAN
DATA DAN INFORMASI DAN PERMUSEUMAN DSYS TSRIK WISATA DAN MASYARAKAT
PARIWISATA SARAA PRASARANA
Yusuf, SE Rishky, SS
Erniyanti Syam. AR,
Pangkat : PENATA TK I Juliaty Tandi Siapi,SE., MM Pangkat : PENATA TK I
S.Sos.,MM
Pangkat ; PENATA TK I NIP : 198302062006021000 Pangkat : PEMBINA NIP : 19760224200604100
NIP : 197308051998032006 NIP : 196707031987092001
KASIE KESENIAN
KASIE EKONOMI
KREATIF Ratnawati, S.STP., M.Si
Pangkat : PEMBINA KASUBAG
Hj Dasriany, S.S., M.Pd PERENCANAAN
Pangkat : PENATA TK I NIP : 1977040319982001
Muh. Lukman. S.STP
NIP : Pangkat : PENATA TK I
107404042009012003
NIP : 1980044199912002
KASUBAG
KEUANGAN
Dra. Nursapa
Pangkat : PENATA TK I
NIP :
196706142007012014
KASUBAG UMUM
Muhammad Akbal
Bakri, S.T
Pangkat : PENATA
MUDA TK I
NIP :
46
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu bulan Juni
yang telah ditentukan, Wisata air terjun Takapala mencapai target, hutan
Balla Lompoa tidak mencapai target dan makam Syech Yusuf tidak
mencapai target.
yang dilakukan terhadap objek wisata yaitu hutan pinus dan air terjun
sebagai berikut:
No. Objek WIsata Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1. Hutan Pinus 7471 1793 553 3157 4728 4628 2375
Malino
2. Air Terjun 2354 950 679 2159 1950 684 966
Takapala
(Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa 2021)
Pada tabel 4.4 dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan di dua objek
wisata yang menjadi lokus penelitian penulis dalam kurun waktu enam
bulan selama tahun 2021. Dimana hutan pinus Malino kunjungan wisatawan
48
pada bulan Juni sebesar 7471 wisatawan, bulan juli 1793 wisatawan, pada
bulan oktober 4728 wisatawan, bulan November 4628 wisatawan dan bulan
juni sebanyak 2354 wisatawan, bulan juli 950 wisatawan bulan agustus
1950 wisatawan, bulan November 684 wisatawan dan bulan desember 966
di Kabupaten Gowa)
dan ancaman diuraikan penulis dari hasil penelitian yang dibahas sebagai
berikut:
1. Kekuatan (strength)
yang akan datang. Meskipun telah ditemukan teknologi yang baru dan
canggih, suatu institusi tidak akan mampu menghasilkan suatu output yang
Kabupaten Gowa.
sikap para tenaga kerja sehingga mereka dapat lebih menyesuaikan dengan
arti yang agak sempit, terutama dengan intruksi, tugas khusus, dan disiplin.
tentang tata cara perawatan objek wisata alam. Melalui kegiatan tersebut
dinas pariwisata Kbaupaten Gowa menjadi salah satu aspek penting dalam
sumber daya aparatur. Setiap struktur kerja yang dibentuk memiliki tugas
manusia menjadi hal yang sangat sentral dalam pengembangan program hal
2. Weakness (Kelemahan)
dinas pariwisata sama sekali tidak memiliki anggaran tetap dari pemerintah
Kabupaten Gowa.
untuk peningkatan daya tarik objek wisata, pemeliharaan objek wisata, dan
Malino Kabupaten Gowa juga dirasakan oleh pengelola air terjun Takapala
yang merupakan salah satu objek wisata alam di Malino. Setiap gagasan dan
hanya mencukupi untuk upah pengelola sebagai tenaga kerja yang menjaga
dan yang dikelola oleh pemerintah sendiri. Para wisatawan menilai masih
melihat tentu akses menuju Malino ini cukup jauh dari kota mana lagi
jalannya banyak yang rusak disitu sudah sangat terlihat bahwa itu
yang akan menjadi kendala dalam pengembangan wisata. Di Malino
sendiri itu terlihat perbedaan yang cukup signifikan dari objek wisata
yang dikelola pemerintah yang cenderung daya tariknya hanya itu-itu
saja sementara objek wisata yang dikelola sektor swasta senantiasa
memliki destinasi wisata baru yang tentunya ini akan menarik
kunjungan wisatawan karena merasa penasaran. Sehingga saya fikir
pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata perlu meningkatkan
pengembangan objek wisata termasuk ketersediaan akses pokonya
sarana dan prasarananya perlu untuk diperhatikan agar benar-benar
dapat memberikan kesan yang nyaman bagi wisatawan ketika
berkunjung.” (Wawancara dengan MC 15 Juli 2022).
di Kabupaten Gowa.
3. Opportunity (Peluang)
objek wisata yang kebanyakan memiliki panorama alam yang indah sebagai
obyek wisata seperti wisata alam, wisata tirta, wisata kebun dan ciri khas
cendera mata.
Kabupaten Gowa.
kemajuan pariwisata.
upaya meningkatkan destinasi dan daya tarik objek wisata dinas pariwisata
pengelola.
oleh pemerintah melalui kerja sama dengan sektor swasta yang bergerak
memiliki berbagai macam potensi wisata baik yang dikelola pemerintah atau
serta kesejukan khas dataran tinggi. Berbagai objek wisata yang tersedia
menjadikan Malino menjadi tujuan bagi wisatawan pada saat akhir pekan
pemerintah dapat menarik pajak dan retribusi dari sektor pariwisata tersebut.
pajak usaha.
4. Threat (Ancaman)
pariwisata.
“Kami menyadari betul bahwa kondisi jalanan yang rusak dan sering
terjadi longsor menjadi ancaman bagi wisatawan. Banyaknya
62
objek wisata Malino sangat sulit untuk dilalui karena banyaknya jalanan
yang rusak dan sering terjadi longsor yang berakibat kepada ancaman bagi
permasalahan tersebut.
kegiatan pariwisata juga berdampak kepada sektor lain seperti UMKM dan
kegiatan wisata. Kondisi sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadi
sebuah objek wisata menjadi daya tarik dapat dilihat dari ketersediaan
melakukan perjalanan.
Kabupaten Gowa.
C. Pembahasan
Hal ini sesuai dengan pendapat soekadijo (2000) dalam Anjela (2014)
syarat-syarat atraksi wisata yang baik yang di penuhi harus: (1) Penyajianya
puas. Kepuasaan itu tidak hanya tergantung pada atraksi wisata itu sendiri,
yang baik, makin lama wisatawn makin menikmati suatu objek wisata
semakin baik. Maka di usahakan agar kesan yang di peroleh wisatawan dari
objek wisata itu agar dapat bertahan selama mungkin. Usaha yang dapat di
yang tidak cepat rusak dan dapat di bawa pulang, sehingga setiap kali dia
melihat benda itu, ia akan teringat kembali kepada apa yang pernah di
saksikanya.
dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kekutan yang di
konsep bisnis situ sendiri, yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata,
lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersain
2014).
ada fasilitas mendukung untuk suatu objek wisata, dalam keindahan objek
wisata ini tingkat aksesibilitas yang kurang mendukung seperti telah rusak
nya jembatan dan jalan yang berbatu jika pengunjung tidak hati-hati dalam
membawa kendaraan maka akan terjatuh di tambah lokasi wisata yang jauh
Hal ini sesuai dengan pendapat Yoeti (2013), suatu objek wisata tidak
jangkau, baik lewat darat maupun lewat udara. Agar pariwisata dapat
dan trasportasi
adalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang di
atau konsep bisnis itu sendiri, yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan
selain itu juga bisa melakukan aktivitas wiraswasta bagi masyarakat yang
berhubungan dengan hal itu, seperti penyediaan makanan dan minuman dan
minuman (food and beverage). Sektor ini umum berada di daerah tujuan
wisata dan tempat transit, dan peluang untuk pengembangan daerah dengan
fasilitas pendukung.
masa datang yang terjadi, kondisi yang tejadi merupakan peluang dari luar
Peristiwa alam yang menjadi ancaman bagi kawasan objek yaitu musim
68
hujan yang membuat akses jalan semakin buruk dan lonsor. Peristiwa yang
tidak kita ketahui yang bisa merugikan bagi masyrakat, pemerintah dan
pihak lainya hal ini yang berpengaruh besar yang membuat kekwatiran
yang memadai. Apabila sarana tidak memadai maka akan merusak dan
Ancaman ini dapat dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis
Tabel 4.3
Hasil analisis SWOT
Kekuatan Kelemahan
1. Lokasi Pariwisata yang strategis 1. Manajemen keuangan kurang baik
2. Pemanfaatan media sosial sebagai 2. Tidak adanya petunjuk jalan menuju
tempat promosi ke lokasi wisata
3. Aktivitas tour agrowisata 3. Perlu adanya pemesanan kunjungan
4. Aktivitas tour memperkenalkan wisata terlebih dahulu
Pariwisata Malino 4. Belum adanya bentuk kemasan yang
5. Penggagas berhubungan langsung kompetitif produk wisata
dalam pelayanan
69
Peluang Ancaman
1. Trend back to nature 1. Persaingan wisata antara perusahaan
2. Jumlah wisatawan yang berkunjung dan masyarakat
ke Malino semakin meningkat 2. Beberapa masyarakat di Malino sulit
3. Adanya perhatian pemerintah diajak kerjasama
Kabupaten Gowa yang berupaya 3. Kondisi cuaca yang tidak menentu
mengoptimalkan kegiatan agribisnis
melalui pariwisata.
4. Membangun kemitraan dengan agen
tour and travel
5. Membangun kemitraan dengan
sektor swasta
(Sumber: Dikelola oleh penulis dari hasil penelitian,2022)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai upaya membuka investasi bagi para pelaku usaha dalam ikut
70
71
B. Saran
Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice.
Journal of Public Administration Research and Theory.
https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
Farania, A., Hardiana, A., & Putri, R. A. (2017). Kesiapan Kota Surakarta Dalam
Mewujudkan Pariwisata Cerdas (Smart Tourism) Ditinjau Dari Aspek
Fasilitas Dan Sistem Pelayanan. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan
Perencanaan Partisipatif, 12(1), 36.
72
73
Wulandari, A., Ana, Wulandari, Ana, Wulandari, & Ana. (2018). Akuntabilitas
pengelolaan keuangan organisasi peribadatan (studi fenomenologi pada
Yayasan Masjid Al-Hikmah Universitas Negeri malang) / Ana Wulandari.
SKRIPSI Mahasiswa UM.
LAMPIRAN
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
RIWAYAT HIDUP