Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM POLITIK INDONESIA

BIROKRASI

Dosen Pengampu :

Drs. Julius L K Randang M.si

Nicolas Mandey M.si

Jhonny S Kalangi S.Sos, M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Farhan aslah 210811050072

Schonovyk A. Walelangi 210811050144

Angela Kumaat 210811030066

Veby B Mailensun 210811050024

Marshita Rempen 210811050108

Cassey T. A Lalamentik 210811050138

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hikma yang
diberikan-Nya sehingga kami Kelompok 6 dapat menyelesaikan makalah Sistem Sosial
Politik Indonesia dengan materi “BIROKRASI”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan nya dengan tepat waktu. Melalui tugas
makalah ini penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang mata kuliah ini dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca nya.

Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain. Apabila ada kritik dan saran
yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan senang hati menerimanya.

Manado, Februari 2022


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Birokrasi
2. Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli
3. Ciri-ciri birokrasi
4. Jenis-jenis Birokrasi
5. Karakteristik birokrasi dan indikator negara maju dan berkembang
6. Tujuan Birokrasi
7. Fungsi Birokrasi
8. Cara Kerja Birokrasi
9. Peran Birokrasi

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Birokrasi merupakan instrumen untuk bekerjanya suatu administrasi, dimana birokrasi


bekerja berdasarkan pembagian kerja, hirarki kewenangan, impersonalitas hubungan,
pengaturan perilaku, dan kemampuan teknis dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai penyelenggara administrasi pemerintahan.
Sebagai suatu organisasi modern, menurut Henry Mintzberg (1983:11) birokrasi pada
dasarnya memiliki lima elemen dasar sebagai berikut: satu, the strategic-apex, atau
pimpinan puncak yang bertanggungjawab penuh atas berjalannya roda organisasi:
dua, the middle-line, pimpinan pelaksana yang bertugas menjembatani pimpinan
puncak dengan bawahan: tiga, the operatingcore, bawahan yang bertugas
melaksanakan pekerjaan pokok yang berkaitan dengan pelayanan dan produk
organisasi: empat, the technostructure, atau kelompok ahli seperti analis, yang
bertanggungjawab bagi efektifnya bentukbentuk tertentu standardisasi dalam
organisasi: lima, the supportstaff, atau staf pendukung yang ada pada unit, membantu
menyediakan layanan tidak langsung bagi organisasi.
Bekerjanya birokrasi berdasarkan hirarki kewenangan memungkinkan terjadinya
kontrol yang efektif dan kinerja yang positif. Apalagi jika kewenangan yang dimiliki
oleh pimpinan puncak (the strategic-apex) didesentralisasikan kepada pimpinan
pelaksana (the middle-line). Struktur yang telah didesentralisasikan tersebut
memungkinkan terciptanya birokrasi profesional yang berdampak kepada peningkatan
kinerja organisasi dimana birokrasi dapat menjadi bertanggung-gugat dengan adanya
kewenangan yang didelegasikan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Birokrasi
2. Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli
3. Ciri-ciri birokrasi
4. Jenis-jenis Birokrasi
5. Karakteristik birokrasi dan indikator negara maju dan berkembang
6. Tujuan Birokrasi
7. Fungsi Birokrasi
8. Cara Kerja Birokrasi
9. Peran Birokrasi
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian dari Birokrasi


2. Untuk mengetahui Ciri-ciri dan jenis-jenis dari Birokrasi
3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi dari Birokrasi
4. Untuk Mengetahui Cara Kerja dan Peran dari Birokrasi
BAB II PEMBAHASAN

1. Birokrasi

Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai
suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih
banyak orang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi
yang sifatnya sipil maupun militer.

Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dalam
organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan dan prosedur ketat sehingga cenderung
kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi
dan pendelegasian wewenang harus dilakukan sesuai dengan hierarki kekuasaan.

Ada juga yang menjelaskan arti birokrasi adalah suatu struktur organisasi yang memiliki tata
prosedur, pembagian kerja, adanya hirarki, dan adanya hubungan yang bersifat impersonal.
Organisasi yang menjalankan sistem birokrasi biasanya memiliki prosedur dan aturan yang
ketat sehingga dalam proses operasionalnya cenderung kurang fleksibel dan kurang efisien.
Birokrasi banyak ditemukan dalam organisasi pemerintahan, rumah sakit, perusahaan,
sekolah, dan militer. Meskipun ada anggapan bahwa birokrasi identik dengan inefisiensi,
pemborosan, dan kemalasan, faktanya sistem birokrasi diperlukan agar proses operasional
berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Dalam suatu negara, birokrasi
diperlukan sebagai sarana administrasi yang dapat meningkatkan kinerja masyarakat.
Pengadaan birokrasi diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup serta mendapat kemudahan dalam hal pelayanan pemerintah. Apabila dilihat dalam
bidang politik atau pemerintahan, birokrasi diartikan sebagai perwujudan aparat
pemerintahan negara dalam melakukan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan lewat
serangkaian tahapan yang telah ditentukan.

Konsep birokrasi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom bernama Vincent de Gournay
(1712-1759). Pemikiran Gournay kemudian dikembangkan oleh John Stuart Mill dan
Gaetano Mosca. Konsep birokrasi secara lengkap dan rinci dikemukakan oleh Max Waber.

2. Pengertian Birokrasi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti birokrasi, maka kita perlu merujuk pada pendapat para ahli
berikut ini:

a) Max Weber Menurut Max Weber, pengertian birokrasi adalah suatu bentuk organisasi
yang penerapannya berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Birokrasi ini
dimaksudkan sebagai suatu sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional oleh
berbagai macam peraturan untuk mengorganisir pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang.
b) Fritz Morstein Marx Menurut Fritz Morstein Marx (1984), pengertian birokrasi adalah
suatu tipe organisasi yang digunakan oleh pemerintah modern untuk melaksanakan
tugas-tugasnya yang bersifat spesialis, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan
khususnya oleh aparatur pemerintah.
c) Peter A. Blau dan Charles H. Page Menurut Peter A. Blau dan Charles H. Page
(1956), arti birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai
tugas-tugas administratif yang besar, yaitu dengan cara mengkoordinir secara
sistematik pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.
d) Riant Nugroho Dwijowijoto Menurut Riant Nugroho Dwijowijoto (2004), pengertian
birokrasi adalah suatu lembaga yang sangat kuat dengan kemampuan untuk
meningkatkan kapasitas-kapasitas potensial terhadap hal-hal yang baik maupun buruk
dalam keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional yang netral pada skala
yang besar.
e) Farel Heady Menurut Farel Heady (1989), pengertian birokrasi adalah suatu struktur
organisasi yang memiliki karakteristik tertentu; hierarki, diferensiasi, dan kualifikasi
atau kompetensi. Hierarkhi berkaitan dengan struktur jabatan yang mengakibatkan
perbedaan tugas dan wewenang antar anggota organisasi.
f) Blau dan Page Dikutip dari buku Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good
Governance) (2018) karya Muhammad, Blau dan Page menjelaskan birokrasi sebagai
tipe organisasi yang digunakan untuk menjalankan tugas administratif yang besar,
dengan cara mengoordinasikan pekerjaan banyak orang secara sistematis atau teratur.
g) Dwijowijoto Definisi birokrasi Menurut Dwijowijoto, ialah lembaga yang sifatnya
sangat kuat dengan kemampuan peningkatan kapasitas potensial terhadap hal baik
serta buruk, yang keberadaannya sebagai instrumen administrasi rasional yang netral.

3. Ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber adalah:

 Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hierarkis (Administratice


offices are organized hierarchically).
 Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri (Each office has its own
area of competence).
 Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik yang
ditunjukan dengan ijazah atau ujian (Civil servants are appointed, not electe, on the
basis of technical qualifications as determined by diplomas or examination).
 Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya (Civil
servants receive fixed salaries according to rank).
 Pekerjaan merupakan karier yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya sebagai
pegawai negeri (The job is a career and the sole, or at least primary, employment of
the civil servant).
 Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri (The official does not own his or her
office).
 Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan (the official is
subject to control and discipline).
 Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata
(Promotion is based on superiors judgement).

4. Jenis-jenis Birokrasi

1. Birokrasi Pemerintahan Umum

Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas pemerintahan yang


sifatnya umum. Tugas ini bentuknya lebih mengarah ke regulative-function atau sifatnya
mengatur. Contohnya bidang ketertiban dan keamanan.

2. Birokrasi Pembangunan

Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang tugasnya lebih spesifik atau khusus. Tujuan
tugas ini ialah untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat. Contohnya bidang
pertanian, kesehatan, pendidikan, industri.

3. Birokrasi Pelayanan

Adalah rangkaian organisasi pemerintahan yang berhubungan dengan masyarakat. Fungsi


utamanya ialah untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Contohnya bidang pelayanan
publik (pembuatan KTP), pengurusan paspor, dan lain sebagainya.

5. Karakteristik birokrasi dan indikator negara maju dan berkembang

Karakteristik yang ideal dari birokrasi yang ditulis Max Weber antara lain:

1. Kerja yang ketat pada peraturan (rule)


2. Tugas yang khusus (specialisasi)
3. Kaku dan sederhana (zakelijk)
4. Penyelenggaraan yang resmi (formal)
5. Pengaturan dari atas ke bawah (heirarchi)
6. Berdasarkan logika (rational)
7. Tersentralistis (otorithy)
8. Taat dan patuh (obedience)
9. Disiplin (dicipline)
10. Terstruktur (sistematic)
11. Tanpa pandang bulu (impersonal).
Terdapat indikator yang memperlihatkan perbedaan antara negara maju dan negara
berkembang, yaitu:

Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung)

 Pendapatan perkapita
 Jumlah dan kepadatan penduduk
 Tingkat pertumbuhan penduduk
 Angka beban tanggungan
 Usia harapan hidup
 Pendapatan perkapita

Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)

 Etos kerja dan pola pikir


 Tingkat kesehatan
 Tingkat pendidikan
 Pendapatan
 Mata pencaharian
 Kesadaran hukum

Birokrasi dalam bisnis

Dalam dunia bisnis, birokrasi ditandai dengan banyaknya lapisan-lapisan manajemen dalam
struktur sebuah perusahaan. Dalam kondisi lingkungan bisnis yang kompleks, birokrasi
sering kali tak terhindarkan.

Birokrasi membantu perusahaan untuk bergerak secara terstruktur dengan batasan otoritas
yang jelas dan pekerjaan yang terstandardisasi. Birokrasi memungkinkan perusahaan untuk
bekerja secara efisien dalam skala besar.

Birokrasi rendah biasanya ada di perusahaan rintisan (startup). Namun seiring berjalannya
waktu, kebutuhan untuk bersaing akan mendorong lahirnya lapisan-lapisan baru dan akhirnya
meningkatkan birokrasi di perusahaan rintisan tersebut.

Di sisi lain, tingkat birokrasi yang terlalu tinggi dalam bisnis mendapatkan banyak kritik.
Doug Memimpin, CEO Wallmart, mengatakan bahwa birokrasi adalah seorang musuh yang
harus dihadapi. Sementara itu, Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, menyebut birokrasi
sebagai sebuah penyakit. HBR menyampaikan bahwa birokrasi dapat mengurangi inisiatif,
menghalangi pengambilan risiko, dan menghancurkan kreativitas.

Beberapa model diterapkan untuk mengurangi birokrasi, khususnya pada perusahaan besar.
Salah satunya adalah model microenterprise yang diterapkan oleh Haier di Qingdao,
Tiongkok.

6. Tujuan Birokrasi
Birokrasi memiliki tujuan untuk melaksanakan administrasi, pelayanan publik serta kerja
sama antar lembaga maupun negara. Berikut beberapa tujuan birokrasi adalah:

1. Menjalankan program atau kegiatan guna tercapainya visi dan misi pemerintahan.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan melakukan pembangunan secara
netral dan profesional.
3. Mengaplikasikan seluruh aspek manajemen pemerintahan, mulai dari aspek
perencanaan, koordinasi, pengawasan, preventif, represif, evaluasi, dan lain lain.
4. Memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses setiap layanan dan
perlindungan.
5. Memberi jaminan atas keberlangsungan sistem pemerintahan pada suatu negara.
6. Mendukung, mempermudah, mempercepat, meningkatkan efektivitas, serta efisiensi
pencapaian dari beragam tujuan pemerintah.

7. Fungsi Birokrasi

Ada beberapa fungsi birokrasi menurut Andrew Heywood, berikut penjelasannya:

a) Sebagai Pelaksanaan Administrasi. Fungsi utama birokrasi adalah


mengimplementasikan atau mengeksekusi undang-undang dan kebijakan negara.
b) Sebagai Nasehat Kebijakan (Policy Advice). Birokrasi memiliki peran penting dalam
pemberian nasehat kebijakan kepada pemerintah. Ini karena birokrasi menjadi lini
terdepan dalam implementasi suatu kebijakan.
c) Sebagai Artikulasi Kepentingan. Dalam kesehariannya, birokrasi banyak melakukan
kontak dengan kelompok kepentingan dalam suatu negara. Ini membuat
kecenderungan “korporatis”, yang mana akan terjadi kekaburan antara kepentingan
yang terorganisir dengan kantor pemerintah (birokrasi).
d) Stabilitas Politik. Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik, yang berarti fokus
kerja mereka adalah untuk menciptakan stabilitas dan kontinuitas sistem politik.

8. Cara Kerja Birokrasi

Secara struktural, birokrasi bermula dari upaya untuk mengatur organisasi melalui sistem
tertutup. Sistem tertutup bersifat ini formal dan kaku untuk menjaga ketertiban. Ketepatan
prosedural adalah yang terpenting dalam birokrasi. Mungkin satu-satunya identifikasi

karakteristik birokrasi yang paling dekat adalah penggunaan prosedur hierarkis untuk
menyederhanakan atau menggantikan keputusan otonom.

Seorang birokrat membuat asumsi implisit tentang sebuah organisasi dan dunia yang
berinteraksi dengannya. Salah satu asumsi ini adalah bahwa organisasi tidak dapat
mengandalkan sistem operasi terbuka, yang terlalu kompleks atau tidak pasti untuk bertahan
hidup. Sebaliknya, sistem yang tertutup dan ditinjau secara rasional harus diterapkan dan
diikuti.

9. Peran Birokrasi
Dalam pelaksanaannya, peran birokrasi sangat diperlukan dalam menjalankan aturan dan
pelayanan di masyarakat. Adapun beberapa peran birokrasi adalah sebagai berikut:

 Menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan pemerintah.


 Melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi pemerintah
dan negara.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan pembangunan yang
profesional dan merata.
 Melaksanakan manajemen pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasa, koordinasi, evaluasi, sinkronisasi, dan lainnya.
 Berperan sebagai penghubung antara pemerintah/ negara dengan masyarakat umum.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Birokrasi adalah sistem kerja yang sangat rasional dalam menata dirinya. Tindakan yang
berlangsung di dalamnya adalah tindakan rasional-instrumental, yakni mendisain sejumlah
cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Agar terpola secara ajeg keseluruahan aktivitas ditata
secara baku. Pada tahap proses, keseluruhan aktivitas yang telah ditata dijalankan sesuai apa
yang diinginkan oleh organisasi.

2. Daftar Pustaka

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/12/150000969/birokrasi--definisi-para-ahli-kar
akteristik-jenis-dan-contohnya?page=all

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-birokrasi-adalah.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi

Anda mungkin juga menyukai