Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR II

“Pemasangan infus, Menghitung tetesan infus dan, Menghitung kebutuhan ciran tubuh
berdasarkan umur”

Di susun oleh Kelompok 6 :


HERNI PIOH
HARDIANO MELKI ABAS SAWEDULING (2114201092)
GRATIA TANGKILISAN (2114201044)
ANJELI AYU MUNDUNG (2114201087)
YAKOB SORLURY (2114201052)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO


2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudu l“Pemasangan infus, Menghitung
tetesan infus dan, Menghitung kebutuhan ciran tubuh berdasarkan umur”
.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari Mata Kuliah KEPERAWATAN DASAR II.
Dalam penyusunan makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung
maupn tidak langsung. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat . Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu kritik dan saran yang konstuktif dari
pembaca sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Terima Kasih Manado, Maret 2022


Penulis
DAFTAR ISI
- KATA PENGANTAR………………………………………………..
- DAFTAR ISI…………………………………………………………..
- BAB I (PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………
C. TUJUAN………………………………………………….....
- BAB II (PEMBAHASAN)

- BAB III (PENUTUP)


A. KUMPULAN………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………..
-DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang
dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan. Infus
merupakan tindakan yang dilakukan pasien dengan cara memasukan cairan melalui intra vena
dengan bantuan infus set, dengan tujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai
tindakan pengobatan dan pemberian nutrisi parenteral.

Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, memiliki kandungan atau komposisi yang harus sesuai
tubuh manusia. Pemberian ini tidak boleh salah, karena bisa berakibat fatal. Misalnya saja
flebitis. Flebitis adalah radang dinding vena. Oleh sebab itu, kita sebagai tenaga medis terlebih
dahulu harus bisa memahami komposisi dari tiap- tiap infus. Dengan adanya kita mengenali,
maka kecelakaan terhadap tenaga medis kepada pasien. Hal inilah akan dibahas secara
menyeluruh.

Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar pada manusia menurut
Abraham Maslow, yaitu Teori Hierarki Kebutuhan yang menyatakan bahwa setiap manusia
memiliki lima kebutuhan dasar, salah satu diantaranya adalah kebutuhan fisiologis, merupakan
kebutuhan paling dasar pada manusia antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran
gas, cairan (minuman), intake dan output (nutrisi/makanan), eliminasi, istirahat dan tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual. Dalam makalah ini akan dibahas secara
khusus tentang intake dan output pada manusia.

Kebutuhan cairan elektrolit merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk metabolisme
tubuh. Dalam pemenuhannya diatur di dalam organ seperti ginjal, kulit, paru dan gastrointestinal,
sedangkan dalam pengaturan keseimbangan cairan diatur oleh sistem atau mekanisme rasa haus,
sistem hormonal ADH (anti deuritik hormon), aldosteron, prostaglandin dan glukokortikoid.

1.2 Tujuan

1.      Menjelaskan pengertian Infus

2.      Menjelaskan tujuan pemasangan infus

3. Menjelaskan prosedur kerja

4.      Menjelaskan cara menghitung tetesan infus

5.      Menjelaskan dan menghitung kebutuhan cairan tubuh berdasarkan umur.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Infus

            Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering
dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya infeksi yang akan menambah
tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus akan berkualitas
apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah ditetapkan, sehingga
kejadian infeksi atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus dapat dikurangi, bahkan
tidak terjadi (Priharjo, 2008).

            Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukan cairan melalui intravena
yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
makanan (Aziz,2008)

2.2 Tujuan pemasangan Infus

1.      Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang menganung air, elektrolit,vitamin,


protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuatmelalui oral

2.      Memperbaiki keseimbangan asam basa

3.      Memperbaiki volume komponen-komponen darah

4.      Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh


5.      Memonitor tekan Vena Central (CVP)

6.      Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan

2.3 Prosedur Kerja

Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan atau obat langsung kedalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set.
Tindakan ini dilakukan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca
bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan dan minum melaui mulut.

Prosedur kerja :

1. Observasi kepatenan selang dan jarum IV

a) Buka pengatur tetesan dan observasi kecepatan aliran cairan dan larutan IV ke dalam bilik
tetesan dan kemudian tutup pengatur tetesan apabila kecepatan telah sesuai dengan yang
diprogramkan.

b) Apabila cairan tidak mengalir, rendahkan botol kantung cairan IV sampai lebih rendah dari
tempat masuknya infus dan observasi adanya aliran balik darah.

c) Periksa catatan medis untuk pemberian larutan dan zat aditif yang tepat. Program yang
biasa di resepkan ialah pemberian larutan selama 24jam, biasanya dibagi ke dalam 2 sampai 3 L.
Kadangkala program pemberian IV hanya berisi 1 L untuk mempertahankan vena tetap terbuka
(KVO). Catatan juga memperlihatkan waktu yang diperlukan untuk menginfuskan setiap liter
cairan.

d) Kenali faktor tetesan dalam bentuk banyaknya tetesan/ml (tts/ml) dari sebuah set infus,
misalnya :

a. Mikrodrip (tetes mikro) : 60 tts/ml

b. Makrodrip (tetes makro), yang terdiri dari :

· Abbott Lab : 15 tts/ml

· Travenol Lab : 10 tts/ml


· McGaw Lab : 15 tts/ml

· Baxter : 10 tts/ml

e) Pilih salah satu formula berikut untuk menghitung kecepatan aliran ( tts/ml) setelah
menghitug jumah ml/ jam jika dibutuhkan.

Volume total (ml) ÷ jam pemberian infus = ml/jam

a. ml/jam ÷ 60 menit = tts/mnt

b. ml/jam x faktor tetes ÷ 60 menit = tts/mnt

f) Apabila digunakan pompa infus atau peralatan pengontrol volume, tempatkan alat
tersebut di sisi tempat tidur.

g) Tentukan kecepatan per jam dengan membagi volume dengan jam.

Contohnya :

1000 ml ÷ 8 jam = 125 ml/jam atau jika 4 L diprogramkan untuk 24 jam,


maka :

4000 ml ÷ 24 jam = 166,7 atau 167 ml/jam

h) Tempelkan label volume secara vertikal pada botol atau kantung IV di sebelah garis
penunjuk volume. Beri tanda plester berdasarkan kecepatan aliran perjam.

Misalnya : Jika seluruh volume cairan akan diinfuskan dalam 8,10, dan 12 jam, masing-
masing ukuran tersebut akan ditandai dengan plester.

i) Setelah kecepatan perjam ditetapkan, hitung kecepatan permenit berdasarkan faktor


tetes didalam set infus.

j) Hitung kecepatan aliran dengan menghitung jumlah tetesan di dalam bilik tetesan
selama 1 menit dengan menggunakan jam tangan dan kemudian atur klem penggeser
untuk meningkatkan atau menurunkan kecepatan infus. Ulangi sampai kecepatan aliran
akurat.
k) Ikuti prosedur ini untuk ;

1. Pompa infus :

a. Tempatkan monitor elektronik pada bilik tetesan di bawah asal tetesan dan di atas
tinggi cairan di dalam bilik.

b. Tempatkan selang infus IV dengan bagian atas kotak pengontrol searah dengan
aliran (mis. Di bagian atas, bagian selang terdekat, dengan klien). Pilih jumlah tts/mnt
atau volume/jam, pintu untuk mengontrol bilik ditutup, nyalakan tombol daya dan tekan
tombol start untuk memulai.

c. Pastikan bahwa alat pengukur kecepatan. Tetesan pada selang infus berada pada
posisi terbuka saat pompa infus digunkan.

d. Pantau kecepatan infus sekurang-kurangnya setiap jam.

e. Kaji kepatenan sistem IV ketika alarm berbunyi.

2. Peralatan pengontrol volume

a. Tempatkan peralatan pengontrol volume diantara kantung IV dan isertion spike dan
set infus

b. Masukan cairan yang akan diberikan dalam 2 jam ke dalam peralatan tersebut.

c. Kaji sistem IV sekurang-kurangnya setiap jam sekali dan tambahkan cairan ke


dalam peralatan. Atur kecepatan aliran.

l) Observasi klien setiap jam untuk menentukan respons terhadap terapi IV dan
upaya memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit. Juga periksa daerah pemasangan
IV untuk melihat adanya tanda-tanda infiltrasi, inflamasi dan plebitis.

m) Catat kecepatan infus, tts/mnt, dan ml/jam dicatatan klien sesuai dengan kebijakan
lembaga.
2.4 Cara Menghitung Tetesan Infus :

       Keterangan :
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro

a.       Dewasa; (makro dengan 20 tetes/ml)


Tetesan/menit:
               Jumlah cairan yang masuk

           Lamanya Infus(jam)    X    3

ATAU

Tetesan/menit:
∑ keb. Cairan   X   Faktor
tetesan
Lama Infus(Jam)   X  60 menit

                                   
Keterangan:
Faktor tetesan Infus bermacam-macam, hal ini dapat dilihat pada label infus (10 tetes/menit, 15
tetes/menit, dan 20 tetes/menit).

Contoh:
Seorang pasien dewasa diperlukan rehidrasi dengan 1000ml(2 botol) dalam 1 jam, maka tetesan
per menit adalah?

1000ml
Tetesan/menit =   ----------------------- = 333/menit
1X3
ATAU

1000ml  X  20
Tetesan/menit =   ---------------------------- = 333/ menit
1  X  60 meni
b.        Anak

Jumlah cairan yang masuk


Tetesan/menit(mikro) =      --------------------------------------
Lamanya infus (jam)

Contoh:
            Seorang pasien neonatus diperlukan rehidrasi dengan 250µl dalam 2 jam, maka tetesan
per menit adalah?

250
Jumlah tetesan (mikro) =   ----------------- = 125 tetes/menit
2
2.5 MENJELASKAN DAN MENHITUNG CAIRAN TUBUH BERDASARKAN UMUR
A. INTAKE CAIRAN
Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan per hari.
Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml
per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga
kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses
metabolisme.
Tabel. Kebutuhan intake cairan berdasarkan umur dan berat badan.

NO UMUR BB (Kg) KEBUTUHAN


CAIRAN
1 3 Hari 3 250-300
2 1 Tahun 9,5 1150-1300
3 2 Tahun 11,8 1350-1500
4 6 Tahun 20 1800-2000
5 10 Tahun 28,7 2000-2500
6 14 Tahun 45 2200-2700
7 18 Tahun 54 2200-2700

.
B. OUTPUT CAIRAN
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia
perhari.Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a.Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan
proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml
per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar
keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
b.IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada
orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per
hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
c.Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, resp
on ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum
tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d.Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur
melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Hal –hal yang perlu di perhatikan:Rata-rata cairan per hari
1.Air minum : 1500-2500 ml
2.Air dari makanan :750 ml
3.Air dari hasil oksidasi atau metabolisme :200 ml

C. Mengukur Intake Dan Output


a.Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh (intake)
dan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out put).
b.Tujuan
a)Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
b)Menentukan tingkat dehidrasi klien
c.Prosedur
a)Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum, air dalam
makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
b)Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, keringat,
feses, muntah, insensible water loss (IWL).
c)Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE –OUTPUT
d)Mendokumentasikan
Perhitungan Intake & Output
Total TBW = 60% / BB (45%-75% / BB)
Cairan Tubuh dibagi :
1.Cairan Intraselular = 2/3 TBW (40%)
2.Cairan Ekstraseluler =
a)Cairan Intravasculer (plasma) = 5 %
b)Cairan Interstitial = 15 %
c)Cairan Transceluler = 1-3 %

Perbandingan CIS dengan CES


1.Dewasa = 2:1
2.Anak-Anak = 3:2
3.Bayi = 1:1
Jumlah Cairan Tubuh :
1.Dewasa = 45%-75% / BB
Pria = 60 %
Wanita = 55 %
2.Anak & Bayi = 75 %
Konsentrasi cairan elektrolit dihitung dengan
Rumus : M.Eq/L = Mg % x 10 x 1

BAB III
PENUTUP
2.6 KESIMPULAN
Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan atau obat langsung kedalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus
set. Tindakan ini dilakukan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan
pasca bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan dan minum melaui
mulut.

Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis.
Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Intake
Dan Output selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum
kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per
hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi
selama proses metabolisme.

2.7 Saran
Setiap hal pasti ada kekurangan begitu pun dengan pembuatan makalah tidak ada yang
sempurna. Maka kami kelompok sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena kami
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat kami pungkiri, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai