Anda di halaman 1dari 19

MODUL 1

KONSEP KEPEMIMPINAN LOKAL DI INDONESIA


Kelompok 18
17. M. Bintang Norumansyah [ 1910413310033 ]
28. Muhammad Rafli Ramadhan [ 1910413210022 ]
8. Ramdi yani [ 1910413310011 ]
15. Ananda Dafa Rahman [ 1910413310023 ]
33. Nurhalimah [ 1910413320028 ]
2. Suryamala [ 1910413110016 ]

~ PENDAHULUAN ~

Modul ini merupakan pengantar untuk memahami konsep-konsep kepemimpinan lokal yang
ada di Indonesia. Dalam modul ini, akan dipelajari beberapa konsep kepemimpinan lokal di
Indonesia. Materi dalam modul ini, disusun menjadi empat bagian, diantaranya ;
Kegiatan Belajar 1 : Konsep kepemimpinan tradisional
Kegiatan Belajar 2 : Konsep kepemimpinan modern
Kegiatan Belajar 3 : Konsep kepemimpinan daerah jawa
Setelah memahami dan mempelajari modul ini, diharapkan para pembaca dapat menjelaskan
konsep-konsep kepemimpinan lokal dengan realisasi sebagai berikut ;
1. Penjelasan mengenai konsep kepemimpinan tradisional
2. Penjelasan mengenai konsep kepemimpinan modern
3. Penjelasan mengenai konsep kepemimpinan daerah jawa
Sekian pembuka dari modul pembelajaran ini, semoga dapat dipahami dan digunakan sengan
sebaik-baiknya.

KEGIATAN BELAJAR 1

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


KONSEP KEPEMIMPINAN TRADISIONAL

Indonesia merupakan negara kesatuan yang mempunyai berbagai suku bangsa dan agama
serta mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda. Berbagai suku dan kebudayaan tersebut di
Indonesia dan hidup berkelompok ada yang tinggal diperkotaan, ada yang tinggal
diperdesaan/pedalaman. Dari beraneka ragam tersebut mereka mempunyai pandangan yang
berbeda dalam melangsungkan hidupnya masing-masing. Ada tata kehidupan masyarakat
yaitu masyarakat tradisional dan modern. Lantas, bagaimanakah konsep dari kepemimpinan
tradisional ini?

A. Kepemimpinan Tradisional

Kepemimpinan Tradisional atau kepemimpinan adat merupakan seseorang


yang mampu mempengaruhi untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu, demi
mencapai tujuan tertentu, kelompok masyarakat tertentu, yang keberadaannya tanpa
ada pejabat yang berkuasa yang menyatakan berlakunya, melainkan ia hadir
berdasarkan atas kehendak orang atau kelompok, dalam hal ini sudah merupakan
tradisi adat istiadat yang berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Tradisional erat kaitannya dengan kata tradisi yang berasal dari Bahasa latin:
traditio yang artinya diteruskan. Tradisi merupakan suatu tindakan dan kelakuan suatu
kelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak laku sebagai unsur
kebudayaan yang dituangkan melalui fikiran serta diteruskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Dari konsep tradisi tersebut, maka lahirlah konsep tradisional.
Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam
masyarakat. Didalamnya terkandung metodologi atau cara berpikir dan bertindak yang
selalu berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang belaku di
masyarakat.

Menurut H. Witdarmono Pr. Kepemimpinan tradisional merupakan:

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


“Kepemimpinan yang mengutamakan apa yang sudah ada. Dan apa yang sudah
ada itu, sungguh-sungguh mau diteruskan, bahkan kalua bisa diwariskan secera
terus-menerus. Jadi apa yang sudah ada, atau keadaan yang sudah ada itulah
yang paling penting. Dalam model tradisional konsepsinya adalah bahwa
kehidupan manusia dijamin dengan lembaga yang historis seperti misalnya
keluarga, negara, kampung, desa, RT, itulah yang dimaksud dengan lembaga-
lembaga historis yang menjamin kehidupan manusia”

Dapat dipahami kepemimpinan tradisional merupakan kepemimpinan melalui


pewaris-pewaris dalam suatu kelompok sosial. Pemimpin tradisional lahir karena
diminta oleh masyarakat berdasarkan prestasi spritualitas dan amal baktinya kepada
masyarakat. Pemimpin tradisional biasanya menjadi penafsir, dan penterjemah, dan
juga menjadi penjaga tradisi.

B. Tujuan Kepemimpinan Tradisional

Menurut H. Witdarmono Arah atau tujuan Kepemimpinan tradisional


adalah:

“Menjaga status quo, karena yang terpenting dalam kepemimpinan tradisional


adalah apa yang sudah ada atau diwariskan jangan digoyahkan, karena
merupakan status quo, merupakan keadaan yang tetap, yang harus terus
diteruskan, Dalam arti bahwa mereka harus mempunyai ideologi, harta benda,
gelar, dan lain-lain, tapi yang paling penting adalah harus diciptakan sesuatu
yang sifatnya bisa diwariskan”.

Kepemimpinan tradisional yang biasanya disebut kepemimpinan


informal, yang ditekankan adalah bagaimana kelompok dimana sang

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


pemimpin itu ada agar kelompok tersebut tetap berada dalam satu
kesatuan yang utuh dan bisa maju bersama-sama. Dalam kepemimpinan
tradisional unsur demokrasi lebih besar karena setiap warga dalam
komunitasnya bebas berekspresi sesuai dengan adat dan tradisi mereka.

Hubungan antar anggota dalam kepemimpinan tradisional adalah mereka


saling mencakup antara satu dengan yang lain. Disini pengawasan sangat
penting. Lalu juga stabilitas sangat utama. Karena dalam kepemimpinan
tradisional yang diutamakan adalah menjaga tradisi yang diwariskan oleh
nenek moyang mereka.Menurut H. Witdarmono Pr dalam kepemimpinan Tradisional
Untuk mengambil keputusan tidak diperlukan pengertian tentang tujuan dari
organisasi, karena dalam kepemimpinan tradisional tujuan tersebut
sudah dimengerti. Jadi bagi mereka, tidak ada persoalan masalah
bagaimana, atau tidak ada persoalan tentang tujuan, karena tujuan mereka
adalah menjaga tradisi yang tidak bisa diubah-ubah artinya mereka hanya
tinggal menerima saja.

C. Ciri-ciri Kepemimpinan Tradisional


Dalam konsep atau teiori tradisional ada beberapa ciri diantaranya:

a. Belum adanya pengetahuan dan teknologi.

b. Semakin kecil dan diperkecilkannya lingkup masyarakat dari daerah


lainnya, maka rasa cinta pada cara hidupnya akan semakin sulit untuk diubah.

c. Kebudayaan yang terbentuk masih sangat homogen.

d. Dalam masyarakat tradisional masih ditandai dengan sikap berpikir analogis


dengan mengadakan generalisasi, menimbang segala sesuatu dengan prinsip
yang telah baku, perubahan yang sangat lambat, dan lemahnya daya kritisi
terhadap perubahan.

D. Karakter Utama Kepemimpinan Tradisional


Untuk kepemimpinan tradisional yang diutamakan adalah apa yang
diwariskan, maka yang tua, yang bijaksana, yang dianggap suci, yang

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


dikeramatkan atau dimitoskan, itu merupakan teladan yang bisa disebut
sebagai pemimpin tradisional. Maka dalam kepemimpinan tradisional
orang-orang yang dilihat secara moril cukup kuat, orang mempunyai karisma,
mempunyai sesuatu yang khusus, yang mendapat wahyu dan
ilham dialah yang biasanya diakui oleh masyarakatnya sebagai seorang
pemimpin. Pemimpin tradisional lahir karena diminta oleh masyarakat
berdasarkan prestasi spritualitas dan amal baktinya kepada masyarakat.

LATIHAN
Untuk memperdalam pengetahuan, marilah kerjakan latihan berikut ini dengan baik :

1. Jelaskan esensi dari kepemimpinan tradisional


2. Jelaskan karakter-karakter yang menggambarkan kepemimpinan tradisional dan
kemana arah dari karakter teserbut

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Untuk menjawab pertanyaan pertama, pahami terlebih dahulu apa itu defenisi dari
kepemimpinan dan kaitkan defenisi tersebut terhadap kepemimpinan tradisional
2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, pahami terlebih dahulu apa ciri-ciri dari
kepemimpinan tradisional, lalu temukan ciri utama yang akan menjadi karakter dari
kepemimpinan tradisional, setelah itu kaitkan dengan tujuan adanya karakter utama
tersebut

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


RANGKUMAN

Tradisional erat kaitannya dengan kata tradisi yang berasal dari Bahasa
latin: traditio yang artinya diteruskan. Tradisi merupakan suatu tindakan dan
kelakuan suatu kelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak laku
sebagai unsur kebudayaan yang dituangkan melalui fikiran serta diteruskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Dari konsep tradisi tersebut, maka lahirlah
konsep tradisional. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon
berbagai persoalan dalam masyarakat. Didalamnya terkandung metodologi atau
cara berpikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh atau berpedoman pada
nilai dan norma yang belaku di masyarakat.

TES FORMATIF 1
Pilih salah satu jawaban yang tepat !
1. Kepemimpinan yang mengutamakan apa yang sudah ada. Dan apa yang sudah ada itu,
sungguh-sungguh mau diteruskan, bahkan kalua bisa diwariskan secera terus-menerus
merupakan konsep dari kepemimpinan apa ?
A. Kepemimpinan tradisi
B. Kepemimpinan lokal
C. Kepemimpinan tradisional
D. Kepemimpinan konvensional

2. Berikut adalah tujuan dari kepemimpinan tradisional yang tepat adalah….


A. Mempertahankan warisan
B. Mempertahankan status quo
C. Mempertahankan gaya hidup masyarakat
D. Menjaga sumber daya alam

3. Fungsi seorang pemimpin dalam kepemimpinan tradisional adalah sebagai….


A. Menjaga agar harta warisan masyarakat tidak jatuh ketangan asing
B. Meningkatkan perekonomian keluarga
C. Menciptakan masyarakat yang produktif
D. Menerima setiap budaya asing yang masuk

4. Yang tidak termasuk karakter utama dalam kepemimpinan tradisional adalah….


A. Apa yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya
B. Berusia muda

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


C. Bersikap manja
D. Sehat lahir batin

5. Diantara ciri-ciri kepemimpinan berikut ;

1. Kebudayaan masyarakat bersifat heterogen


2. Dipengaruhi oleh pengetahuan & teknologi
3. Gaya hidup bersifat fluktuatif
4. Sikap berfikir analogis
Ciri-ciri kepemimpinan yang tepat dikategorikan sebagai kepemimpinan tradisional
adalah….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar/ Jumlah


Soal x 100%

Arti tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 1. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 2

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


KONSEP KEPEMIMPINAN MODERN

Perkembangan jaman ke arah yang lebih modern memiliki pengaruh diberbagai bidang, salah
satunya dalam bidang kepemimpinan. Penerapan gaya kepemimpinan jaman abad
pertengahan mungkin tidak akan cocok lagi kita terapkan pada era globalisasi sekarang.
Dinamika perubahan jaman yang terjadi secara terus menerus membuat seorang pemimpin
harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dan cocok dengan era jaman
sekarang alias tidak ketinggalan jaman. Berikut akan dibahas mengenai konsep
kepemimpinan modern.

A. Kepemimpinan Modern

Teori kepemimpinan modern banyak mengadopsi dari pemikiran Barat ini sejalan
dengan teori kepemimpinan Barat. Teori-teori kepemimpinan Barat tersebut dibangun
dari perspektif organisasional. Organisasi adalah sebagai kumpulan individu-induvidu
yang sepakat bergabung dan mengupayakan pencapaian tujuan masing-masing melalui
pejcapaian tujuan organisasi. Teori kepemimpinan barat mengadopsi paham pasar dan
efesiensi. Budaya dilingkungan masyarakat modern tidak lagi berbasis pada nilai-nilai
budaya asli mereka, tetapi banyak mengadopsi cara berpikir pasar, pragmatis dan
kompetisi. Pada akhinya kepemimpinan tradisional atau lokal tidak dapat dipertahankan
eksistensinya dan tergerus oleh gelombang globalisasi, karena pengaruh dari barat.

Masyarakat modern mempunyai partisipasi masyarakat yang luas meliputi nilai-nilai


dasar dan instrumental, organisasi mekanisme dan prosedur, bersifat terbuka dan dapat
diikuti oleh siapa pun. Sistem masyarakat modern berlandaskan aturan-aturan dasar yang
disepakati bersama. Sistem masyarakat modern mampu mewadahi perbedaan paham dan
pandangan, dan mengatasinya dengan cara yang adab dan damai. Dalam masyarakat
modern ada penampilan individu yang nyata, dan bukan hanya bagian dari masyarakat.
Dalam masyarakat modern betapa pun bebasnya individu, kebebasan itu tidak mutlak.
Pembatasan itu diatur secara jelas dan berlaku buat semua. Secara garis besar, pokok
sistem masyarakat modern mengandung tiga unsur, diantaranya demokratis,
konstitusional, dan berlandaskan hukum.

B. Tujuan Kepemimpinan Modern

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


Kepemimpinan modern dikenal dengan fase kepemimpinan di era serba teknologi,
informasi, dan komunikasi ini. Kepemimpinan pada era ini tidak hanya didasarkan pada
kemampuan mempengaruhi namun juga keterampilan menggerakkan orang lain atau
bawahan. Konsep awal tentang kepemimpinan modern adalah seni dan ilmu guna
mempengaruhi serta menggerakkan orang lain dalam suatu kelompok untuk
melaksanakan cita-cita, tugas, dan tujuan dari suatu organisasi.

Suatu organisasi pada abad ini membutuhkan model kepemimpinan yang visioner
yang dapat membawa angin perubahan cepat guna mewadahi berbagai energi, semangat,
dan cita-cita masyarakat. Kemajuan organisasi pada abad ini cenderung berada mereka
yang memiliki kapasitas dalam menghadapi tantangan.
Pemimpin dengan kepemimpinan modern dituntut memahami dan memiliki
kemampuan dalam menetapkan tujuan suatu organisasi dengan baik serta cara yang
ditempuh guna mewujudkan tujuan tersebut. Banyak pertimbangan yang harus dipilih dan
ditetapkan agar tujuan bisa dicapai. Di sini pemimpin juga harus bisa menggerakan
bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut.
C. Ciri-ciri Kepemimpinan Modern
Kepemimpinan pada era modern ini mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Memiliki kemampuan dalam menetapkan arah dan tujuan

Pemimpin dengan kepemimpinan modern dituntut memahami dan memiliki


kemampuan dalam menetapkan tujuan suatu organisasi dengan baik serta cara yang
ditempuh guna mewujudkan tujuan tersebut. Banyak pertimbangan yang harus dipilih
dan ditetapkan agar tujuan bisa dicapai. Di sini pemimpin juga harus bisa
menggerakan bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Mempunyai kemampuan mempengaruhi orang dalam kelompok organisasi

Kemampuan mempengaruhi orang lain tidak hanya didasarkan pada instruksi dan
wibawa semata, namun juga melibatkan kemampuan dan integritas diri seperti jujur,
dipercaya, konsisten, apresiatif terhadap orang lain, komunikasi jelas dan menggugah.
Inilah wujud kepemimpinan modern.

3. Memiliki kemampuan menyusun dan membuat strategi

Dalam kepemimpinan modern pula, seorang pemimpin dikenal sebagai ahli dalam
membangun dan menyusun sebuah strategi. Kemampuan menyusun strategi didukung

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


oleh kapasitas dalam menguasai medan, membuat dan menyusun skala prioritas, dan
mampu membaca atau meprediksi perkembangan masa depan.

4. Mempunyai kemampuan menjadi mediator dan motivator

Pemimpin dalam konsep kepemimpinan modern harus berjiwa objektif, jujur, dan
adil. Pemimpin juga harus mampu mendorong rekan, bawahan, dan jaringan kerja
samanya guna mencapai tujuan bersama melalui kerja maksimal dalam suatu
organisasi. Kepemimpinan modern membangun dan menjalankan roda organisasinya
melalui sistem bottom up (pola bawah ke atas) artinya tiap pengikut dan bawahannya
mempunyai peluang sama yang diberikan pemimpin dalam mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri. Di sini pemimpin juga mempunyai sikap tegas dan aktif
serta memberikan tugas dan tanggun jawab berdasarkan kemampuan bawahannya.

D. Karakter Utama Kepemimpinan Modern

“Kepemimpinan modern” di sini dimaksudkan sebagai suatu proses pendampingan


untuk mempengaruhi dan menggerakkan para pengikut menurut aneka aspek dan tugas dari
keadaan sekarang menuju keadaan yang dicita-citakan, agar semua mendapat hidup dalam
kelimpahannya. Berarti yang menjadi pusat penekanan adalah partisipasi aktif, baik oleh
pemimpin, maupun pengikut. Istilah “Partisipasi,” dimaksudkan sebagai pola, gaya dan
kinerja kepemimpinan. Proses pendampingan, mempengaruhi, dan menggerakkan tersebut
dijiwai keyakinan dan kesadaran akan martabat manusia, sehingga setiap orang adalah
partisipator pembangun organisasi. Juga, pemimpin perlu berusaha sebisanya agar melibatkan
sebanyak mungkin orang dalam sebanyak mungkin proses kepemimpinan, sekurang-
kurangnya sebelum pengambilan keputusan. Agar dapat mencapai semua yang disebutkan di
atas, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu seperti,
kemampuan untuk menentukan tujuan dan arah/jalan yang akan diambil untuk mencapai
tujuan itu, kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan kelompok.

LATIHAN
Untuk memperdalam pengetahuan, marilah kerjakan latihan berikut ini dengan baik :

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


1. Jelaskan esensi dari kepemimpinan modern
2. Jelaskan karakter-karakter yang menggambarkan kepemimpinan modern dan kemana
arah dari karakter teserbut
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Untuk menjawab pertanyaan pertama, pahami terlebih dahulu apa itu defenisi dari
kepemimpinan dan kaitkan defenisi tersebut terhadap kepemimpinan modern
2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, pahami terlebih dahulu apa ciri-ciri dari
kepemimpinan modern, lalu temukan ciri utama yang akan menjadi karakter dari
kepemimpinan modern, setelah itu kaitkan dengan tujuan adanya karakter utama
tersebut

RANGKUMAN

Teori kepemimpinan modern banyak mengadopsi dari pemikiran Barat ini sejalan
dengan teori kepemimpinan Barat. Teori-teori kepemimpinan Barat tersebut
dibangun dari perspektif organisasional. Budaya dilingkungan masyarakat
modern tidak lagi berbasis pada nilai-nilai budaya asli mereka, tetapi banyak
mengadopsi cara berpikir pasar, pragmatis dan kompetisi. Pada akhinya
kepemimpinan tradisional atau lokal tidak dapat dipertahankan eksistensinya dan
tergerus oleh gelombang globalisasi, karena pengaruh dari barat.

TES FORMATIF 2
Pilih salah satu jawaban yang tepat !

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


1. Teori kepemimpinan yang bersifat independen mengikuti kondisi pasar dan dibangun

dari perspektif barat disebut dengan………….

A. Kepemimpinan tradisional

B. Kepemimpinan konvensional

C. Kepemimpinan modern

D. Kepemimpinan barat

2. Berikut ini adalah ciri-ciri dari kepemimpinan modern, kecuali…..

A. Memiliki kemampuan dalam menetapkan arah dan tujuan

B. Mempunyai kemampuan mempengaruhi orang dalam kelompok organisasi

C. Memiliki kemampuan menyusun dan membuat strategi

D. Memiliki kemampuan menjadi inisiator

3. Kemampuan untuk menentukan tujuan dan arah/jalan yang akan diambil untuk

mencapai tujuan itu, kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan kelompok

merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang….

A. Pemimpin

B. Mediator

C. Inisiator

D. Motivator

4. Berikut adalah karakter utama yang harus dimiliki oleh pemimpin modern adalah…

A. Partisipasi aktif, baik oleh pemimpin, maupun pengikut.

B. Bersifat jujur dana pa adanya

C. Memiliki sifat persuasive

D. Objektif dan tidak mudah dipengaruhi

5. Apa kelebihan kepemimpinan modern dibandingkan dengan kepemimpinan

tradisional?

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


A. Kepemimpinan modern mampu mewadahi perbedaan paham dan pandangan, dan

mengatasinya dengan cara yang adab dan damai.

B. Kepemimpinan modern bersifat stagnan

C. Kepemimpinan modern melibatkan kreativitas dan inovasi

D. Kepemimpinan modern tidak bersifat persuasive

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar/ Jumlah


Soal x 100%

Arti tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 3
KONSEP KEPEMIMPINAN DAERAH

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


Kepemimpinan (leadership) merupakan unsur yang sangat penting dalam membawa suatu
bangsa kepada tataran peradaban tertentu. Dalam tradisi Jawa sejak zaman dahulu sampai
dengan sekarang, dikenal pemimpin-pemimpin dalam kurun waktu tertentu yang menonjol
yang tentu saja juga dengan karakter masing-masing seperti Balitung, empu Sendok,
Darmawangsa Teguh, Airlangga, Empu Bharada, Jayabhaya, Kertanegara, Gajah Mada,
Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Fatahilah, Ki Juru Martani, Panembahan Senopati, Sultan
Agung, Mangkubumi, Diponegara, dan lain-lain. Karakter pemimpin tersebut tentu saja
berkaitan dengan situasi dan kondisi zamannya yang menuntut sikap tertentu. Pada kegiatan
belajar 3 ini akan dibahas mengenai konsep kepemimpinan didaerah jawa.

A. Ciri-ciri Kepemimpinan Didaerah Jawa


Setiap jenis kepemimpinan memiliki ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut akan berubah sesuai
tuntutan zaman. Ciri kepemimpinan Jawa pun mengalami perubahan-perubahan.
Berikut adalah ciri-ciri kepemimpinan didaerah jawa ;
1. Monosentrum
Monocentrum bermakna bahwa kepemimpinan berpusat pada figur yang tunggal.
Kepemimpinan Jawa bersifat tunggal, yakni berpusat pada satu orang
(monoleader/ monocentrum). Hal ini merupakan suatu kelemahan karena begitu
seorang pemimpin lenyap, maka sistem mengalami kekacauan. Tampaknya sistem
ini masih mendominasi kepemimpinan umumnya di Indonesia. Ciri ini ternyata
merupakan suatu ciri yang universal pula di belahan dunia lain. Hampir setiap
kepemimpinan ternyata memusat pada suatu tokoh. Surutnya seorang tokoh
seringkali diikuti dengan pudarnya sistem kepemimpinan, sebagai misal kejayaan
Majapahit sangat tergantung pada Gadjah Mada, kejayaan Mataram sangat terikat
dengan Sultan Agung, dan dominasi Orde Baru sangat terkait dengan Suharto,
serta dapat diteruskan dengan sejumlah kasus.

Dalam kepemimpinan Jawa, orang cenderung menonjolkan figur kepemimpinan


daripada sistem kepemimpinan. Suatu lembaga, misalnya, setiap ganti pimpinan
maka selalu ganti kebijakan sesuai ”selera” sang pemimpin.  Gambaran ini juga
tampak dalam gelar raja Jawa yang menggenggam semua aspek pemerintahan dari

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


sosial dan pemerintahan dengan ungkapan ” berbudi bawa leksana, bau dendha
nyakrawati”, amirul mukminin kalifatullah sayidin panatagama (pemurah laksana
angin, yang menghukum dan menyempurnakan, pimpinan orang mukmin, wakil
Allah di bumi, pimpinan yang mengatur agama).
2. Metafisis
Kepemimpinan Jawa juga bersifat metafisis, yakni selalu dikaitkan dengan hal-hal
metafisik seperti wahyu, pulung, drajat, keturunan (nunggak semi), dan
sebagainya. Seolah-olah, kemampuan memimpin bukan sebagai suatu capability,
tetapi lebih condong sebagai miracle. Karena kepemimpinan bersifat metafisis,
hampir-hampir tidak ada sistem rekruitmen pemimpin yang baik di negeri ini.
Pemimpin muncul secara sporadis dan take for granted. Kadang-kadang di dalam
menentukan pemimpin tidak ada penilaian track record dan quality (test
kelayakan), andaikan ada sangat mendasar belaka. Dalam serat-serat Jawa pun
hanya dicantumkan tentang karakter ideal seorang pemimpin, tetapi tidak
ditunjukan ”bagaimana karakter itu dapat diproses”. Hal ini tergambar dalam
konsep ”raja gung binatara ”.
3. Etis
Nilai kepemimpinan Jawa bersifat etis, artinya apa yang diidamkan adalah sesuatu
yang berdasar pada baik buruk, tetapi konsep aplikasi riil yang ditawarkan sama
sekali tidak ditunjukan. Dengan kata lain, nilai-nilai yang disampaikan tidak
disertai dengan semacam metode pencapaian.

B. Dasar Kepemimpinan Didaerah Jawa


Kekuasaan dan kepemimpinan Jawa juga banyak digarap melalui aspek sastra,
budaya, dan politik. Budaya dan kepemimpinan sangat dekat. Keduanya saling
membutuhkan. Keduanya juga saling isi-mengisi, karena kepemimpinan butuh budaya,
ketika berhadapan dengan perkembangan politik. Budaya juga mewarnai dunia kekuasaan
Jawa.
Kebudayaan dalam hal ini adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
melalui belajar. Kebudayaan tersebut memiliki unsur-unsur universal, yang juga
merupakan isi dari seluruh kebudayaan, yaitu:
a.  Sistem religi dan upacara keagamaan,

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


b.  Sistem organisasi kemasyarakatan,
c.  Sistem pengetahuan,
d.  Sistem bahasa,
e.  Sistem kesenian,
f.   Sistem mata pencaharian hidup,
g.  Sistem teknologi dan peralatan

Jadi dasar pemikiran hadirnya kekuasaan Jawa, tidak pernah lepas dari arena
kepemimpinan. Kekuasaan merupakan sebuah identitas diri, yang kadang-kadang
terpoles dengan agama, ras, dan sejumlah hal. Kekuasaan juga dibingkai oleh tindakan
politik, yang berusaha menguasai orang lain. Kunci politik dan kekuasaan adalah
hegemoni terhadap orang lain. Di dalam kekuasaan dan kepemimpinan ada upaya
menaklukkan orang lain.

C. Karakteristik Kekuasaan Didaerah Jawa


Kekuasaan dalam paham Jawa memiliki karakteristik khas. Kekuasaan Jawa
selalu berkaitan dengan kewibawaan. Orang Jawa dianggap kharismatik apabila
memiliki pengaruh dalam hal kepemimpinan. Kekuasaan itu terjadi dalam sebuah
relasi. Ketika relasi terjadi maka ideologi setiap pimpinan pun akan muncul. Pada
tataran itu ideologi dan identitas akan membentuk karakteristik tersendiri.
Karakteristik kekuasaan di jagad pimpinan Jawa selalu mengaitkan dengan
kekuatan gaib. Orang Jawa senantiasa memegang teguh kekuatan lain di luar dirinya,
yang dapat membantu kelancaran kekuasaan. Karakteristik dalam kekuasaan yang
melekat pada paham kekuasaan Jawa, yaitu:
a. Kekuasaan adalah memusat (sentralistis), tidak memancar, tidak
berkurang atau bertambah, terkonsentrasi serta berkecenderungan menghisap
kekuasaan lain. Karena sifat memusat tersebut maka tidak akan ada kekuatan lain
yang dibiarkan otonom atau terlepas dari kendali pusat kekuasaan, karena hal ini
selain mengganggu keseimbangan atau keharmonisan lingkaran kekuasaan, juga
secara potensial membahayakan keberadaan pemegang kekuasaan tersebut.
b. Kekuasaan berasal dari alam illahiah atau adikodrati yang tunggal, dan
bukannya berasal dari rakyat sebagaimana teoriteori kedaulatan rakyat.lmplikasinya
adalah tidak diperlukannya sail atau tidaknya sebuah kekuasaan (dari mana didapat),
tidak diperlukannya justifikasi atau keabsahan secara moral, sehingga tidak

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


mengharuskan pemegang kekuasaan mempertanggungjawabkan segala perbuatan
kepada rakyat.
Kekuasaan Jawa memang bercampur dengan kekuatan lain. Wibawa pun ikut
bermain dalam kekuasaan Jawa. Wibawa diformat secara politik dan kadang-kadang
juga licik. Itulah dunia kekuasaan Jawa yang berusaha menyatukan sumber-sumber
kekuasaan agar tetap cemerlang. Kekuasaan Jawa hendak di bangun di atas fondasi
trah (turun-temurun). Suksesi kepemimpinan Jawa terus berpusar pada orang-orang
dekat. Oleh sebab itu, kharismatik pemimpin selalu menjadi pertimbangan khusus.

LATIHAN
Untuk memperdalam pengetahuan, marilah kerjakan latihan berikut ini dengan baik :
1. Jelaskan esensi dari kepemimpinan didaerah jawa
3. Jelaskan karakter-karakter yang menggambarkan kepemimpinan didaerah jawa
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Untuk menjawab pertanyaan pertama, pahami terlebih dahulu apa itu defenisi dari
kepemimpinan dan kaitkan defenisi tersebut terhadap kepemimpinan jawa
2. Untuk menjawab pertanyaan kedua, pahami terlebih dahulu apa ciri-ciri dari
kepemimpinan jawa, lalu temukan ciri utama yang akan menjadi karakter dari
kepemimpinan jawa

RANGKUMAN

Dalam tradisi Jawa sejak zaman dahulu sampai dengan sekarang, dikenal
pemimpin-pemimpin dalam kurun waktu tertentu yang menonjol. kepemimpinan
Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia
dalam budaya Jawa memiliki beberapa ciri, yakni: (1)   monocentrum, (2)   
metafisis dan (3)  etis. Dewasa ini, model kepemimpinan Jawa telah lebur ke dalam
model kepemimpinan nasional Indonesia. Sebagai suku bangsa terbesar, konsep-
TES FORMATIF 3
Pilih salah satu jawaban yang tepat !
1. Diantara ciri-ciri berikut ini yang menggambarkan ciri pemerintahan didaerah Jawa
adalah….
A. Monocentrum
B. Sentralisasi
C. Desentralisasi
D. Bijaksana
2. Konsep kepemimpinan yang selalu dikaitkan dengan wahyu, pulung, drajat, keturunan
(nunggak semi), dan sebagainya merupakan salah satu ciri dari kepemimpinan jawa
yang bersifat…….
A. Etis
B. Metafisis
C. Desentralisasi
D. Momocentrum
3. Berikut adalah dasar dari kepemimpinan jawa, kecuali……
A. Politik
B. Sosial
C. Budaya
D. Ekonomi
4. Karakteristik utama kepemimpinan jawa adalah sentralisasi dan desentralisasi.
Namun, diantara dua hal tersebut, yang menjadi poin utama dalam kepemimpinan
jawa adalah….
A. Kejujuran

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia


B. Raut wajah
C. Kewibawaan
D. Kehematan
5. Kekuasaan yang berasal dari illahi/ kodrati adalah kekuasaan…..
A. Desentralisasi
B. Alamiah
C. Natural
D. Sentralisasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar/ Jumlah


Soal x 100%

Arti tingkat penguasaan:


90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.

Modul Konsep Kepemimpinan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai