Oleh:
Oleh:
ISNAH. HH
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11299 17
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Adminstrasi
Negara
ISNAH. HH
Kepada
2
3
KATA PENGANTAR
yang selalu memberikan dukungan dan arahan moral. Dan skripsi ini
Isnah.HH
8
ABSTRACT
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6 : Wawancara dan Foto Bersama Dengan Kepala Dinas Kabupaten Maros
..........................................................................................................................
86
Gambar 10: Pencarian Data Bersama Staf Kantor Dinas Sosial ...................... 88
Gambar 11: Wawancara dan Foto Bersama dengan Faridah Masyarakat Penerima
BST .................................................................................................................. 89
Gambar 12: Wawancara dan Foto Bersama dengan Rosmini Masyarakat Penerima
BST .................................................................................................................. 90
Gambar 15: Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan....................................... 93
14
Gambar 16 : Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Maros ............................................................. 94
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya dan memberikan pelayanan pada masyarakat dalam hal ini pemerintah
menyukseskan infrastruktur daerah, pemerintah daerah turut ikut serta dalam hal
berkualitas menjadi lebih mudah dengan adanya otonomi daerah. Pemerintah harus
mampu mengelola dan menyalurkan anggaran daerah dengan baik dimana program
yang dibuat harus berjalan dengan efektif, efisien dan lebih cepat.
1
2
pertimbangan berbagai aspek, agar aspek dapat berjalan dengan efektif dalam
organisasi tersebut.
kinerja adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan baik itu hasil secara
kualitas maupun kuantitas. Terkait dengan teori kinerja diatas Rummler dan
Brache mengemukakan bahwa terdapat tiga level dalam kinerja yaitu kinerja
menurut (Bintang & Widowati, 2017) yaitu pencapaian yang diperoleh organisasi
tersebut berada pada tingkat atau level yang sesuai dengan rancangan organisasi,
manajemen organisasi serta tujuan organisasi Selain itu kinerja organisasi dapat
dikatakan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan ketika program yang telah
dibuat terlaksana secara optimal dengan hasil yang memuaskan (Rahajeng, 2018).
1. Produktivitas;
2. Kualitas layanan;
3. Responsivitas;
4. Responsibilitas;
5. Akuntabilitas;
Dalam suatu lembaga atau organisasi kinerja sangat penting, oleh karena itu
dengan kinerja maka tingkat pencapaian suatu hasil akan dapat terlihat sehingga
dapat diketahui seberapa jauh tugas yang telah di jalankan aparatur pemerintah di
3
instansi terkait melalui tugas dan wewenang yang diberikan kepada aparatur
Bantuan Sosial Tunai (BST). Bantuan Sosial Tunai adalah bantuan berupa uang
yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan rentan terkena dampak
Di Indonesia Corona Virus Disease 2019 muncul sejak awal tahun 2020 yang
sejak bulan Maret 2020 meningkat sebanyak 0,37% bila dibandingkan dengan
bulan maret 2019 Menurut BPS dalam (Muthiah, 2021). Selain itu pula, pada
Menurut Paitoonpong, 2008 dalam (Muthiah, 2021), JPS adalah suatu cara yang
digunakan pemerintah dengan maksud untuk mengurangi dampak sosial dari akibat
4
adanya suatu krisis. Program JPS yang dijalankan oleh pemerintah pada masa
pandemic Covid-19 salah satunya adalah Bantuan Sosial Tunai (BST). Program
BST ini dikeluarkan oleh pemerintah setelah ditetapkannya bencana nasional yaitu
Sosial Tunai dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
dan/atau stabilitas sistem keuangan bagi masyarakat yang terdampak Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19), perlu memberikan bantuan sosial sembako dan bantuan
proses penyaluran dana bantuan sosial tersebut. Dimana kurangnya Sosialisasi yang
diberikan Dinas Sosial terkait Bantuan Sosial Tunai, pengelolaan data dari desa
pemerintah selayaknya lebih proaktif dalam bekerja dan tidak membuat masyarakat
semakin marah mengenai persoalan tidak valid nya data sebagaimana data yang
5
diserahkan kepada desa dan kelurahan sangat berbeda dengan data dari Dinas Sosial
tidak diperbaharui apabila Dinas Sosial Kabupaten Maros berpatokan pada data
Masyarakat di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros” Dalam hal ini,
alasan yang membuat peneliti tertarik dalam mengambil judul tersebut dikarenakan
penulis ingin mengetahui bagaiman kinerja yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam
B. Rumusan Masalah
Tunai (BST) kepada masyarakat Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros.”
C. Tujuan Penelitian
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui kinerja Dinas Sosial dalam pemerataan
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi Peneliti
bagi peneliti terkait kinerja organisasi baik dari sektor publik maupun non publik,
bidang Ilmu Administrasi Negara dan mampu memberikan masukan bagi penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
penelitian tentang permasalahan dalam proses penyaluran bantuan sosial baik diera
1. Penelitian yang dilakukan oleh (Feranita, 2017) yang berjudul “Analisis Kinerja
sampai dengan tahun 2015 pada sektor pertanian telah terdaftar dalam indeks
dengan penggunaan metode EVA atau yang disebut dengan Economic Value
Added pada tahun 2011-2015 nilai tambah ekonomi sudah mampu diberikan
7
8
baik. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan pada fasilitas perpustakaan, dan
3. Penelitian yang dilakukan oleh (Cholis, 2020) dengan judul penelitian “Kinerja
dan untuk mengetahui perbedaan kinerja yang dilakukan guru non PNS dan
kinerja guru sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Ngawen Kabupaten
Klaten tahun ajaran 2019-2020 sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi
jika dilihat berdasarkan persentase yaitu sebesar 94,1% dan sisanya sebesar
9
non PNS dan PNS ditemukan tidak adanya perbedaan hal tersebut terbukti
dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,973 dimana tentu lebih besar dari 0,05
sehingga Ho diterima.
dan TOPSIS”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengukur kinerja aparat
dengan menerapkan metode Analytic Network Process atau yang disingkat ANP
yang disebut TOPSIS. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan metode ANP
dengan nilai tertinggi adalah 0.7368 sedangkan nilai 0.2951 adalah niali
terendah.
5. Penelitian yang dilakukan oleh (Hindun, 2021) “Analisis Kinerja Pegawai pada
pegawai bila ditinjau dari segi integritas, komitmen, Kerjasama dan disiplin
yang dapat digunakan sebagai bahan acuan dan perbandingan dalam penelitian
terdahulu tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian
ini. Dalam penelitian terdahulu diatas dengan penelitian ini tentu masing-masing
utama yang membahas kinerja organisasi publik, sedangkan dari sisi perbedaannya
dapat diketahui dari metode penelitian dan hasil penelitian yang digunakan dimana
2017) . Untuk lebih detail terkait penelitian sebelumnya dengan penelitian ini dapat
B. Teori Kinerja
Kinerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2011) adalah suatu
yang dimiliki. Selain itu kinerja menurut (Sinaga, et al., 2020) dapat dikatakan
13
sebagai hasil kerja yang dapat diukur berdasarkan tanggung jawab yang dibebankan
atau kebijakan untuk mencapai visi dan misi berdasarkan sasaran dan tujuan yang
telah dibuat organisasi baik itu sektor publik maupun sektor bisnis.
Kemudian menurut Lubis dalam (Hermadik, 2020) Kinerja yaitu hasil dari
tahapan yang berpatokan pada standar dan ketetapan yang telah disepakati yang
menurut Mangkunegara dalam (Huti, 2020)) adalah hasil yang telah dicapai oleh
seseorang dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Berdasarkan pendapat perah ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan yang diinginkan suatu organisasi dan meminimalisir kerugian. Atau
kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu
seperti yang diharapkan. Terkait dengan konsep teori kinerja diatas Rummler dan
Brache dalam (Bintang & Widowati, 2017) mengemukakan bahwa terdapat tiga
a. Kinerja organisasi,
b. Kinerja Proses
produk. Pada level ini manajemen proses, rancangan proses serta tujuan proses,
c. Kinerja Individu/Pekerjaan
dan tujuan pekerjaan merupakan hal yang paling berpengaruh dalam kinerja ini.
C. Kinerja Organisasi
baik sesuai dengan tujuan ketika program yang telah dibuat terlaksana secara
(Junianto, et al., 2020) yaitu dimana tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan
instansi sebagai gambaran dari visi, misi dan strategi pemerintah yang
pencapaian yang diperoleh organisasi tersebut berada pada tingkat atau level yang
15
Selain itu, menurut Surjadi dalam (Nahrisah, 2019) kinerja organisasi merupakan
hasil dari tercapainya semua tujuan organisasi dimana dapat diketahui berdasarkan
kemampuan organisasi tersebut dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
dibuat sebelumnya. Dan menurut Sobandi dalam (Julianry, et al., 2017)) kinerja
melaksanakan tugasnya apakah sesuai atau tidaknya dengan tujuan yang dibuat
sebelumnya.
sebuah organisasi dalam hal ini terdapat variable-variabel yang berperang penting
adalah sumber daya manusia yang merupakan salah satu penentu berhasil
sumber daya manusia itu sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
16
Menurut Boxall dan Purcell manajer lini adalah pimpinan yang memimpin
d. Efektivitas Organisasi
telah disiapkan sejak awal oleh organisasi, hal ini dapat disebut sebagai
efektifitas organisasi.
D. Pengukuran Kinerja
mengatakan bahwa bagaimana upaya yang dilakukan suatu organisasi agar dapat
a. Indikator Kinerja
Kinerja tidak lepas dari pengukuran berdasarkan standar kinerja yang dijadikan
sebagai tolak ukur organisasi agar dapat mengukur sejauh mana kinerja yang telah
dilaksanakan. Oleh karena itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi diperlukan
17
Menurut Dwiyanto dalam (Bintang & Widowati, 2017) kinerja organisasi publik
a. Produktivitas
b. Kualitas Layanan
menjelaskan kinerja suatu organisasi publik. Dalam hal ini pengguna jasa atau
c. Responsivitas
d. Responsibilitas
administrasi.
18
e. Akuntabilitas
Dapat dikatakan bahwa akuntabilitas merujuk pada seberapa jauh kebijakan dan
kegiatan organisasi publik tunduk kepada para pejabat yang telah dipilih oleh
Sedangkan pengukuran kinerja terdiri atas enam aspek menurut Jerry Harbour
jasa.
b. Kualitas, membuat barang dan jasa yang diperoleh dapat memenuhi standar
diperlukan.
e. Penggunaan sumber daya, dalam memproduksi barang dan jasa sumber daya
menurut John Miner dalam (Bintang & Widowati, 2017) mengemukakan terdapat
empat dimensi yang dapat digunakan organisasi untuk dijadikan tolak ukur dalam
hilang.
Mengukur sejauh mana kinerja telah tercapai tentu mendatangkan manfaat baik
ditentukan;
kinerja, dan sebagai alat pembanding dengan sasaran atau target sehingga
kinerja tersebut;
keobjektifan atas prestasi yang telah dicapai yang diukur berdasarkan cara
sebaliknya;
pemerintah;
Bantuan sosial menurut (Sianturi, 2017) adalah pemberian bantuan baik berupa
uang maupun barang oleh pemerintah daerah kepada secara perorangan, kelompok,
keluarga atau masyarakat yang sifatnya tidak secara berkelanjutan atau tidak secara
Kementerian Sosial dalam (Winarta et al., 2020) adalah bantuan yang diberikan
kepada masyarakat miskin yang bersifat sementara dengan tujuan agar dapat
2020) adalah jenis pemberian bantuan uang atau barang secara selektif dan bersifat
sosial adalah pemberian bantuan uang atau barang kepada masyarakat yang sudah
sesuai dengan ketentuan oleh pemerintah yang bersifat sementara atau tidak secara
terus menerus.
Bantuan Sosial Tunai (BST) di dalam (Statistik, 2020) adalah suatu jenis
bantuan berupa pemberian uang kepada keluarga miskin dan tidak mampu serta
Sosial Tunai dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Yang menetapkan :
1. Mengubah besaran nilai bantuan sosial dan jangka waktu pemberian bantuan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi besaran bantuan sosial dan
KESATU Sejumlah Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) per keluarga untuk
tahap I, tahap Il dan tahap III dan nomor Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)
22
per keluarga untuk tahap IV, tahap V, tahap Vi, tahap VII, tahap VIII, dan tahap
IX.
KESATU dilaksanakan sejak bulan April 2020 sampai dengan bulan Desember
Pelaksanaan Bantuan Sosial Sembako dan Bantuan Sosial Tunai dalam Penanganan
negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Corona Virus
memberikan bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai”. Sementara terkait
data penerima Bantuan Sosial Tunai yang ditetapkan pada Keputusan Menteri
Sosial pada poin kesebelas bahwa Data keluarga penerima manfaat bantuan sosial
tunai diprioritaskan berasal dari data terpadu kesejahteraan sosial dan dapat berasal
persyaratan berikut :
1. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST harus berasal dari keluarga miskin
memiliki akses ke sarana dan prasarana dasar lingkungan yang memadai, dengan
perumahan dan pemukiman yang kualitasnya jauh di bawah standar kelayakan dan
tidak menentu 2nya mata pencaharian yang mencakup seluruh multidimensi, yakni
dimensi lingkungan, sosial, ekonomi politik, serta dimensi asset (Miskin, 2011).
keluarga. Berdasarkan kriteria tersebut sehingga dikenal dua jenis kemiskinan yaitu
secara relatif pendapatan mereka diantara masyarakat yang ada di sekitarnya masih
minimumnya.
Kemiskinan kultural adalah suatu kondisi miskin yang disebabkan oleh faktor
budaya yang dihadapi komunitas. Dimana budaya yang hidup menyebabkan proses
24
oleh faktor-faktor tertentu yang dibuat oleh manusia yang melanda suatu
komunitas. Beberapa faktor muncul karena dibuat, dibangun dan dikondisikan oleh
manusia, yang menyebabkan kerugian pada suatu sisi (Sulistyani, 2004 : 29-30).
muraha/bambu;
c. Dinding tempat tinggal terbuat dari bahan jenis rumbia/kayu berkualitas rendah
d. Tidak mempunyai tempat buang air besar atau ikut bersama-sama dengan
f. Sumber air minum yang berasal dari air hujan/mata air tidak
terlindungi/sumur/sungai;
sehari-hari;
25
i. Dalam kurung waktu setahun hanya membeli satu stel pakaian baru;
buruh tani, dan dengan luas lahan 0,5 ha, buruh perkebunan atau nelayan atau
m. Kepala rumah tangga dengan Pendidikan tertinggi hanya tamat SD/tidak tamat
SD/tidak sekolah;
n. Tidak mempunyai tabungan atau barang yang mudah dijual dengan nilai Rp.
500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) seperti emas, sepeda motor (kredit/non
Penetapan Kriteria dan Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu,
ditetapkan bahwa kategori fakir miskin dan orang tidak mampu dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu teregister dan belum teregister (Mahpuz, 2020).
pencaharian.
26
4) Tidak mampu membeli pakaian untuk setiap anggota keluarga dalam jangka
9) Penerangan rumah tempat tinggal bukan dari listrik atau hanya dengan
10) Mempunyai luas lantai rumah yang sangat kecil dengan ukuran kurang dari
8 meter persegi/orang.
11) Sumber air minum yang dimiliki berasal dari sumur atau mata air tak
Fakir miskin dan orang tidak mampu belum teregister terdiri atas :
1) Gelandangan;
2) Pengemis;
7) Masyarakat miskin akibat suatu bencana alam dan sosial pasca tanggap
mandiri di rumahnya.
b. Masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang, seperti korban PHK,
sembako.
Bantuan Sosial Tunai diberikan dengan tujuan agar dapat menyelamatkan hidup
warga miskin terdampak pandemi melalui Kementerian Sosial dan dana disalurkan
dari kemungkinan resiko sosial yang terjadi sehingga membuat masyaraka dapat
F. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan pada kantor Dinas Sosial di Kabupaten Maros dengan
dapat berjalan dengan baik dan optimal, dapat memberikan kepuasan dan juga
perlu dilakukan pengukuran kinerja agar dapat mengetahui sejauh mana kinerja
yang telah dilaksanakan apakah sudah berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah dibuat organisasi. Maka grand theory dari penelitian ini adalah kinerja
29
Dwiyanto (2008:50) dalam (Bintang & Widowati, 2017) yang di jadikan sebagai
tolak ukur kinerja Dinas Sosial di Kabupaten Maros. Dan untuk lebih jelasnya maka
G. Fokus Penelitian
Gambaran umum yang menjadi fokus utama penelitian ini sesuai dengan
rumusan masalah yakni kinerja Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran Bantuan
Maros. Dalam hal ini indikator-indikator yang telah dijelaskan pada tinjauan
pustaka yang dijadikan sebagai alat untuk mengukur kinerja Dinas Sosial yaitu
berfokus pada:
1. Produktivitas
2. Kualitas Layanan
3. Responsivitas
30
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
H. Deskripsi Fokus
Adapun yang menjadi deskripsi fokus pada penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1. Produktivitas
2. Kualitas pelayanan
Pelayanan yang baik Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran bantuan sosial
3. Responsivitas
Respon dan daya tanggap Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran bantuan
Maros terhadap keluhan, kritik, saran serta aspirasi masyarakat, seberapa cepat
dan tepat respon dalam menanggapi hal yang dikeluhkan masyarakat dalam
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
pelaksanaan tugas serta pertanggung jawaban Dinas Sosial sesuai dengan aturan
dan kebijakan yang telah ditetapkan sebagai standar acuan pelaksanaan dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini waktu yang dibutuhkan penulis adalah dua bulan
2. Lokasi Penelitian
Kecamatan Lau, maka yang menjadi lokasi penelitian yang diambil peneliti adalah
dengan jenis penelitian deskriptif dimana data yang di ambil berdasarkan fakta-
fakta, kejadian-kejadian serta gejala-gejala yang terjadi secara sistematis dan akurat
pada Dinas Sosial Kabupaten Maros dalam pemerataan penyaluran Bantuan Sosial
C. Informan
Purposive. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang
dapat memberikan data informasi yang di anggap perlu oleh peneliti maka, dalam
33
sub bab bagian ini akan di dibahas terkait Kinerja Dinas Sosial dalam pemerataan
penyaluran
mengenai hal tersebut, maka terlebih dahulu akan dipaparkan responden/ informan
yang digunakan sebagai salah satu sumber data dalam penelitian ini.
Informan dalam penelitian ini adalah 2 orang informan dari Dinas Sosial
Kabupaten Maros, 1 orang dari TKSK dan 4 Orang dari masyarakat di Desa
Marannu Kecamatan Lau sebagai penerima BST. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Pada bagian ini teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan
hal yang sangat penting, disebabkan dengan berbagai macam cara yang digunakan
Dalam hal ini pengumpulan data dimaksudkan dengan tujuan agar dapat
informasi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dilakukan
peneliti dalam mengumpulkan data tersebut yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi
dan harus mengambil data dari pihak-pihak yang diperlukan. Sementara dalam
beberapa hal atau dalam beberapa waktu agar memperoleh data yang di inginkan
untuk menghindari ketika data yang dicari masih dirahasiakan oleh pihak instansi
2. Wawancara
secara langsung antara peneliti dengan responden agar dengan mudah mendapatkan
3. Dokumentasi
Untuk memperoleh data secara langsung dari lokasi penelitian dalam hal ini
dilakukan. dalam menganalisis data yang digunakan peneliti yaitu model Miles and
kualitatif yang terjadi secara terus menerus sampai selesai sehingga data yang di
peroleh sudah jenuh. Proses datanya yakni melalui : (1) data reduction (reduksi
data), (2) data display (penyajian data) dan (3) conclusion drawing/verification
(penarikan kesimpulan).
yang(Barlian, 2016) lain selain dari data ini dan peneliti menggunakan
atau situasi yang berbeda yang didapatkan dengan melakukan wawancara atau
teknik lainnya.
37
BAB IV
Nama Dinas Sosial Kabupaten Maros sebelumnya adalah Dinas Sosial, Tenaga
Daerah Kabupaten Maros No. 07 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
perangkat daerah, Dinas Sosial telah menjadi salah satu organisasi perangkat daerah
yang secara khusus menangani urusan pemerintahan bidang sosial. Sehingga pada
Januari 2019 dengan ditetapkannya peraturan tersebut Dinas Sosial resmi sebagai
kesejahteraan sosial dapat berjalan dengan baik dan semaksimal mungkin, terutama
kesejahteraan (PSKS).
Sebagai daerah secara langsung berbatasan dengan Kota Makassar yang mana
ekonomi, hukum, politik, maupun sosial budaya dan banyak lagi perkembangan
lainnya. Kabupaten Maros sebagai salah satu daerah penyangga Provinsi Sulawesi
Selatan, terkait berbagai permasalahan sosial yang tidak bisa dipungkiri adanya,
37
38
tugas dan tingkat jabatan yang menghubungkan antara pemimpin dan bawahan
yang memiliki tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai dengan tugas
pada tiap-tiap bagian dalam suatu organisasi. Dinas Sosial Kabupaten Maros sudah
tercapai. (Lampiran 1)
mengalami perubahan atau pergantian anggota. Sejak 2019 Dinas Sosial Kabupaten
Maros menetapkan bahwa yang menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial adalah
Prayitno, ST, MT. dan sebagai sekretaris H. Sahureng, S.Sos dengan jumblah
pentingnya tata kelola organisasi yang baik maka dari itu dilakukan pergantian
2. Tujuan
ada di Kabupaten Maros merupakan tugas dari Dinas Sosial Kabupaten Maros.
Oleh karena itu, Dinas Sosial Kabupaten Maros memiliki tujuan yakni
pemberdayaan Sosial.
39
yang ingin diwujudkan serta menjadi patokan dalam penetapan kegiatan dan
program.
a. Visi
kesejahteraan sosial.
b. Misi
sosial.
kesejahteraan sosial.
Dengan adanya sumber daya yang mana terdiri atas sumber daya manusia
hal menghadapi dinamika perubahan lingkungan hidup yang strategis. Dinas Sosial
Kabupaten Maros yang saat ini memiliki jumlah staf sebanyak 47 orang, yang
terbagi atas 6 orang berpendidikan strata dua (S2), 24 orang dengan Pendidikan
Kemudian jika dilihat dari segi golongan dengan kepangkatan terbagi atas :
Golongan IV yaitu sebanyak 8 orang , golongan III dengan sebanyak 24 orang, serta
sebagai berikut :
Maros jika dilihat berdasarkan tingkat Pendidikan sampai dengan bulan Januari
NO Pangkat/Golongan Jumlah Keterangan
(Orang)
1. Pembina Utama Muda, IV/c 1 -
2. Pembina Tkt I, IV/b 1 -
3. Pembina, IV/a 6 -
4. Penata Tkt I, III/d 6 -
5. Penata, III/c 9 -
6. Penata Muda Tkt I, III/b 4 -
7. Penata Muda, III/a 5 -
8. Pengatur Tkt I, II/d 3 -
9. Pengatur, II/c 6 -
10. Pengatur Muda Tkt I, II/b 3 -
11. Pangatur Muda 3 -
Jumlah 47
2017 yang mana jumlah terbanyak ada pada jenjang Srata 1 (S1) yaitu sebanyak 24
orang di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Maros. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sosial di Dinas Sosial Kabupaten Maros ini saran prasarana yang memadai tentu
No. Pangkat/Golongan Jumlah (Orang) Keterangan
1. Starata dua (S2) 6 -
2. Starata satu (S1) 24 -
3. Sarjana Muda (D3) 1 -
4. SMU/Sederajat 16 -
Jumlah 47
Sumber : Profil Dinas Sosial Kabupaten Maros 2019
sangat dibutuhkan. Dalam hal ini yang menjadi pendukung dalam kinerja yang
tidak kalah pentingnya yaitu adanya aspek sarana dan prasarana dengan anggaran
yang tersedia. Sehingga sarana dan prasarana di Dinas Sosial Kabupaten Maros
a. Bangunan Gedung kantor yaitu sebanyak 1 unit dengan luas bangunan 305 M2.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja Dinas Sosial
Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan dengan
43
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang diberikan oleh 6 orang informan
Bantuan Sosial Tunai atau yang biasa disebut BST ini merupakan program
covid-19. Bantuan sosial tunai sendiri merupakan jenis bantuan jangka pendek
dimana sifatnya tidak diberikan secara terus menerus. Bantuan sosial tunai ini
diluncurkan oleh pemerintah sejak tahun 2020 saat pandemic covid mulai masuk
ke Indonesia dan sampai sekarang Dinas Sosial Kabupaten Maros terkait bantuan
bantuan sosial tunai ini atau telah di tiada kan. Mengingat sampai saat ini Corona
terdampak covid-19. Salah satu desa penerima manfaat bantuan sosial tunai ini
adalah Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros, penyaluran dana bantuan
sosial tunai tersebut diberikan secara bertahap disetiap bulannya. Meskipun BST
Sosial Tunai tersebut diberikan untuk 2 bulan bahkan 3 bulan sekaligus dilihat
berdasarkan situasi apakah covid-19 masih ada. Terdapat beberapa tahap yang
diberikan langsung sekaligus untuk jangka waktu tiga bulan seperti pada tahun 2020
Sementara di tahun 2021 bantuan tersebut terakhir diberikan untuk jangka waktu
Juni – Juli.
sekarang, pada tahun 2020 bantuan sosial tunai diberikan kepada masyarakat di
Kabupaten Maros sekitar 14.000 KPM namun di tahun 2021 penerima bantuan BST
di Kabupaten Maros sekitar 9.000 KPM. Hal itu tentu saja mengalami penurunan
yakni sebanyak 5.000 KPM terdampak covid-19 yang tidak lagi memperoleh BST.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel rekapitulasi penerima BST tahap 3-4 berikut
ini :
1 BANTIMURUNG 803
2 ALATENGAE 113
3 BARUGA 104
4 KALABBIRANG 107
5 LEANG LEANG 131
6 MANGELORENG 59
7 MATTOANGING 67
8 MINASA BAJI 157
9 TUKAMASEA 65
10 BONTOA 818
11 AMPIKALE 67
12 BONTO BAHARI 24
13 BONTOA 178
14 BONTOLEMPANGANG 82
15 MINASUPA 66
16 PAJUKUKANG 76
17 SALENRANG 171
18 TUNIKAMASEANG 83
19 TUPPABIRING 71
20 CAMBA 303
21 BENTENG -
22 CEMPANIGA 79
23 CENRANA 24
45
24 MARIO PULANA 52
25 PATANYAMANG 11
26 PATTIRO DECENG 47
27 SAWARU 51
28 TIMPUSENG 39
29 CENRANA 419
30 BAJIPAMAI 71
31 CENRANA BARU 25
32 LABUAJA 67
33 LAIYA 28
34 LEBBOTENGNGAE 83
35 LIMPOCCOE 95
36 ROMPEGADING 50
37 LAU 802
38 ALLEPOLEA 217
39 BONTO MARRANU 91
40 MACCINI BAJI 190
41 MARANNU 97
42 MATTIRODECENG 75
43 SOREANG 132
44 MALLLAWA 470
45 BARUGAE 22
46 BATU PUTIH 75
47 BENTENGE 29
48 GATARANG MATINGGI 16
49 MATAMPA POLE 46
50 PADAELO 34
51 SABILA 113
52 SAMAENRE 26
53 TELUPANUAE 35
54 ULUDAYA 27
55 WANUA WARU 47
56 MANDAI 1.058
57 BAJI MANGNGAI 144
58 BONTO MATENE 206
59 BONTOA 281
60 HASANUDDIN 208
61 PATTONTONGANG 72
62 TENRIGANGKAE 147
63 MAROS BARU 873
64 BAJI PAMAI 138
65 BAJU BODOA 245
66 BORI KAMASE 152
67 BORI MASUNGGU 96
68 MAJANNANG 39
69 MATTIRO TASI 108
70 PALLANTIKANG 95
46
71 MARUSU 979
72 ABULO SIBATANG 79
73 BONTO MATENE 99
74 MARUMPA 193
75 NISOMBALIA 86
76 PABENTENGANG 281
77 TELLUM POCCOE 122
78 TEMMAPADUAE 119
79 MONCONG LOE 592
80 BONTO BUNGA 64
81 BONTO MARANNU 97
82 MONCONG LOE 124
83 MONCONG LOE BULU 159
84 MONCONG LOE LAPPARA 148
85 SIMBANG 526
86 BONTO TALLASA 93
87 JENETAESA 122
88 SAMANGKI 116
89 SAMBUEJA 46
90 SIMBANG 83
91 TANETE 66
92 TANRALILI 468
93 ALLAERE 64
94 BORONG 65
95 DAMAI 92
96 KURUSUMANGE 47
97 LEKOPANCING 101
98 PURNAKARYA 26
99 SUDIRMAN 14
100 TODDOPULIA 59
101 TOMPOBULU 287
102 BENTENG GAJAH 85
103 BONTO MANAI 13
104 BONTO MANURUNG 3
105 BONTO MATINGGI 6
106 BONTO SOMBA 3
107 PUCAK 64
108 TODDOLIMAE 23
109 TOMPOBULU 90
110 TURIKALE 1.295
111 ADATONGENG 137
112 ALLIRI TENGAE 56
123 BORI BELLAYA 108
124 PETTUADAE 234
125 RAYA 222
47
Pandemi Covid-19 yang mana sumber datanya berasal dari Data Terpadu
Rumah Tangga dalam DTKSK di Kabupaten Maros berkisar 39.000 yang mana
dari 39.000 DTKS terdiri dari Keluarga penerima Bantuan Program PKH, BPNT
dan BST. Semua keluarga yang terdapat dalam DTKS telah mendapatkan bantuan
sosial khusus keluarga rentan yang terdapat dalam DTKS. Keluarga miskin atau
tidak mampu yang tidak terdapat dalam DTKS juga telah diusulkan untuk
dimasukkan ke DTKS.
Proses pelaksanaan penyaluran BST dilaksanakan oleh PT. POS Indonesia yang
bekerjasama dengan petugas Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Dinas
penyaluran BST.
2020 sebanyak 150 an KPM yang juga mengalami penurunan ditahun 2021 ini BST
diberikan hanya sekitar 90 an KPM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan
dibawa ini.
penurunan dari tahap ke tahap dimana jumlah penerima bantuan sosial tersebut
berada pada tahap ke 2 yaitu sebanyak 153 KPM dan jumlah penerima terendah
Berbeda dari pembagian tahap sebelumnya yang mana program yang diberikan
hanya Bantuan Sosial Tunai saja namun pada pembagian di tahap 12-13 BST
Desa Marannu adalah salah satu desa di yang terletak di sebelah utara
Kabupaten Maros tepatnya di Kecamatan Lau, Desa Marannu terdiri atas tiga dusun
yakni Dusun Marana, Dusun Kalokko dan Dusun Kokoa. Untuk lebih jelasnya
Goals (SDGs) Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros Tahun 2021
(Kartu Keluarga) di Desa Marannu Kecamatan Lau ini sebanyak 743 KK dengan
jumlah keseluruhan jiwa sebanyak 2621 jiwa yang terdiri dari 1288 laki-laki dan
1333 perempuan.
yang memiliki jumlah Kepala Keluarga laki-laki yaitu sebanyak 631 jiwa dan 112
jiwa Kepala Keluarga Perempuan. Berdasarkan data yang dihimpun pada tahun
50
Maros sebanyak 199 jiwa. Dengan tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah
dan mata pencaharian Sebagian besar adalah petani. Untuk lebih jelasnya dapat
Kecamatan Lau Kabupaten Maros yang yang sebagian besar penduduknya tidak
pendidikan Sarjana S1-S3 masih sedikit yaitu 53 jiwa atau 3,17%. Sehingga dapat
masih rendah, selain itu mayoritas penduduk yang Sebagian besar pekerjaannya
adalah sebagai petani, tidak banyak masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :
51
Kecamatan Lau Kabupaten Maros dengan jumlah kesuluruhan sebanyak 407 jiwa
yang sebagian besar didominasi sebagai petani yaitu sebanyak `61,17% atau 249
jiwa. Dan masyarakat yang mempunyai mata pencaharian sebagai PNS hanya
dilakukan wawancara pada beberapa informan baik dari Dinas Sosial maupun juga
memperoleh BST dan tidak memperoleh BST. Selain itu Dinas Sosial dipilih karena
merupakan salah satu Instansi penyalur bantuan sosial utama di Kabupaten Maros,
dalam DTKS.
52
dilakukan oleh beberapa pihak salah satunya PT Pos yang merupakan penyalur
utama yang tugaskan langsung oleh PT Pos Indonesia yang kerja sama dengan
Kementerian Sosial. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan bagan proses penyaluran
Kemudian pada bagian ini pula seperti yang telah di jelaskan pada bab
Kabupaten Maros terkait kinerja Dinas Sosial dalam penyaluran dana bantuan
sosial tunai kepada masyarakat di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros
sebahai berikut :
1. Produktivitas
Kabupaten Maros, produktivitas kerja yang diberikan merupakan salah satu acuan
yang menyatakan bahwa Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran bantuan sosial
“Selama ini kami terus melakukan pendataan penerima BST agar tepat
sasaran. BST diberikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 yang
mana sumber datanya berasal dari DTKS dengan kategori rumah tangga
Rentan. Dan Semua keluarga yang terdapat dalam DTKS telah mendapatkan
bantuan sosial khusus keluarga rentan. Keluarga miskin atau tidak mampu
yang tidak terdapat dalam DTKS juga telah diusulkan untuk mendapatkan
Bantuan Sosial Tunai selama Pandemi dan ke depannya akan dimasukkan ke
DTKS.” kata Prayitno Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros (16/06/2021)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kabupaten
Maros dapat diketahui bahwa Bantuan Sosial Tunai diberikan kepada masyarakat
yang terdampak covid-19 yang namanya sudah terdaftar dalam Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu keluarga yang telah terdaftar dalam DTKS
juga sudah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat bantuan sosial khusus
rentan. Sementara usulan terus dilakukan kepada masyarakat miskin yang tidak
terdaftar dalam DTKS agar ke depannya dapat menerima bantuan dan segera di
bantuan sosial tunai kepda masyarakat di Desa Marannu Kecamatan Lau Kbaupaten
54
“Kita cek, kita pantau warga disana lalu kita pendataan ulang memperbaiki
data yang salah” kata Hj. Rahma Tenaga Kerja Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (16/06/2021).
Dinas Sosial meminta kepada masyarakat agar tidak resah karena pihaknya
Kementerian Sosial.
2. Kualitas Layanan
sangat ditentukan oleh sumber daya aparatur yang berperan dalam menangani
segala kebutuhan yang diperlukan saat melakukan penyaluran dana Bantuan Sosial
Tunai (BST) terlebih dimasa pandemi covid-19. Selain itu, bagaimana aparatur
Berikut ini peneliti sajikan apa yang menjadi hasil wawancara dengan naras
umber mengenai kualitas layanan yang dilakukan Dinas Sosial dalam proses
dan membantu masyarakat yang telah memperoleh bantuan dan yang belum
dahulu dilakukan pengecekan data kembali oleh Dinas Sosial Kabupaten Maros
agar masyarakat yang layak menerima BST ini yang sebelumnya tidak memperoleh
bantuan juga ikut merasakan manfaat dari pemberian BST ini. Dengan demikian
Dinas Sosial terus melakukan perbaikan data agar dalam penyalurannya dapat
diberikan secara merata. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Kepala Dinas
sosial tunai merupakan salah satu tugas Dinas Sosial. Data yang diperbaiki adalah
data kepemilikan ganda baik dalam satu keluarga maupun data ganda dari bantuan
lain. Sehingga data yang salah tersebut diganti dengan data penerima baru yang
sebelumnya belum pernah menerima bantuan sosial lain dan juga layak menerima
“Dalam pemerataan BST kami juga meminta bantuan dari TKSK dan
enumerator, Kan dia lebih tau masyarakat mana yang sudah menerima BST,
yang mana yang tidak menerima BST tapi layak menerima, yang mana sudah
menerima BST terus menerima PKH. Jadi kita tanyakan dulu ke TKSK
supaya data yang kita perbaiki benar-benar sesuai dengan kenyataan bahwa
penerima BST benar layak menerimanya.” kata Hj Rahma (14/6/2021).
Disisi lain perbaikan data juga dilakukan oleh Dinas Sosial dengan
dan enumerator. Pengecekan ulang dilakukan melalui bantuan TKSK yang lebih
tahu terkait data-data penerima bantuan lebih rinci sehingga setelah melakukan
perbaikan data, data tersebut diperlihatkan kepada TKSK apakah data tersebut
sudah benar sesuai dengan data penerima yang layak sehingga perbaikan data
Kelurahan atau yang biasa di sebut TKSK menyebutkan terkait bantuan sosial tunai,
“Dinas Sosial melalui petugas fasilitator Desa dan Kelurahan yang biasa
disebut dengan enumerator dan TKSK melakukan validasi dan pendataan
keluarga miskin yang tidak terdaftar pada DTKS agar segera didaftarkan
sehingga layak menerima BST” kata Hj Rahma (14/6/2021).
Dapat diketahui bahwa TKSK adalah Tenaga Kesejahteraan Sosial
Sosial. dalam pemerataan penyaluran BST ini TKSK membantu dinas sosial dalam
Pada bagian ini peneliti juga melakukan wawancara secara langsung kepada
masyarakat penerima BST, untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil wawancara
berikut ini :
Menurut Faridah salah seorang penerima BST di Desa Marannu Kecamatan Lau
Baharuddin sehingga tidak lagi menerima manfaat bantuan sosial tunai tersebut.
mengatakan bahwa :
3. Responsivitas
penyaluran dana BST di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros dapat
Responsivitas yang diberikan Dinas Sosial selama proses penyaluran dana bantuan
58
Maros.
"Terkait pemerataan BST ini ketika kami mengetahui ada data yang salah
maka kita langsung perbaiki data tersebut. Perbaikan terus kami lakukan
sampai data penerima sudah benar tepat sasaran. Sebelumnya kita melakukan
evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan ini
kemudian melakukan perbaikan. Perbaikan tersebut langsung kami serahkan
ke pemerintah pusat agar segera di proses. tapi yang menjadi kendala disini
adalah ketika kita melakukan perbaikan dan memberikan langsung ke
Kementerian Sosial tidak semua itu langsung diperbaiki. Jadi setiap keluar
data penerima terus ada yang tidak tepat sasaran lagi ya kita perbaiki lagi kita
usulkan kembali ke Kementerian Sosial” kata Prayitno Kepala Dinas Sosial
Kabupaten Maros (16/6/2021).
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Kepala Dinas
bantuan sosial tunai ini Dinas Sosial melakukan evaluasi dan memperbaiki data
yang ditemukan tidak valid. Namun tidak semua usulan perbaikan dari Dinas Sosial
tetap berusaha untuk melakukan perbaikan data sampai data tersebut benar tepat
sasaran.
Selain itu, berikut pengakuan dari pegawai / staf dari Dinas Sosial Kabupaten
Maros yang memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat yaitu salah satunya dengan memberikan respon dan tanggapan kepada
masyarakat.
masyarakat dapat menyampaikan usulan dan sanggahan nya melalui fitur aplikasi
mengatakan :
“Kan ada buku pengaduan kalau ada masyarakat yang mengadu, dilayani dan
kalau ada masyarakat yang mengadu dan tidak bisa ke Dinas Sosial maka
diarahkan ke TKSK kemudian TKSK yang akan menyampaikan kepada
Dinas Sosial kemudian Dinas Sosial yang akan melakukan perbaikan data.”
kata Hj Rahma (14/6/2021).
Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa buku pengaduan telah disiapkan
untuk masyarakat yang ingin memberikan pengaduan terkait bantuan sosial baik itu
bantuan sosial tunai maupun bantuan sosial lainnya. Selain itu ketika masyarakat
tidak dapat dating ke Kantor dinas Sosial maka masyarakat juga dapat
masyarakat KPM dalam wawancara penelitian ini menyatakan hal yang sama
terkait respon yang diberikan Dinas Sosial kepada masyarakat di Desa Marannu.
60
“Responnya bagus ji, kalua ada yang komentar najelaskan ji. Tapi menurut
ku tidak bisa tawwa komentar apa-apa karena datanya diberikan langsung
dari pusat terus langsungki dibawakan undangan.” kata Farida (17/6/2021).
Dari pernyataan masyarakat KPM bantuan sosial tunai di atas terkait respon
yang di berikan Dinas Sosial sudah bagus, dan masyarakat yang tidak menerima
bantuan tidak bisa marah karena bantuan sosial tunai ini diberikan langsung oleh
pemerintah pusat.
tunai di Desa marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros pada tahap awal
“saya pernah dapat BST tapi sekarang tidak lagi kudapat.” kata Baharuddin
(17/6/2021)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa data penerima
BST mengalami perubahan seperti yang alami oleh Baharuddin, keluarga penerima
manfaat yang sebelumnya menerima BST dan pada tahap berikutnya tidak lagi
menerima BST.
“Kalau pemerataan nya mungkin belum merata dengan baik. Karena ada juga
keluarga yang mampu dapatki BST ada juga orang yang tidak mampu tapi
tunai di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros dikatakan belum merata
yang tergolong tidak mampu dan layak memperoleh BST tersebut namun tidak
memperoleh bantuan.
4. Responsibilitas
organisasi yang telah seusai dengan mekanisme kerja dan prosedur kerja yang ada.
pandemi covid-19 oleh Dinas Sosial Kabupaten Maros dilakukan berdasarkan pada
“Data penerima BST adalah data yang diberikan langsung oleh Kementerian
Sosial sementara kami dari Dinas Sosial memperbaiki data yang salah agar
dapat diperbaharui oleh Kementerian Sosial. Data ini dibuat berdasarkan
keluarga penerima bantuan yang layak seperti keluarga miskin
berpenghasilan rendah, keluarga terdampak covid yang tergolong tidak
mampu, juga keluarga yang tidak memperoleh bantuan lain ketika ditemukan
data penerima BST yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut maka itu
yang harus kita hilangkan. Terkait sosialisasi kita tidak pernah melakukannya
karena data yang datang langsung tiba-tiba datang jadi kita sisa langsung
membagikan undangan ke kelurahan untuk diberikan kepada penerima.” kata
Prayitno (16/6/2021).
Data penerima BST dibuat berdasarkan data keluarga yang Terdampak pandemi
covid-19, keluarga tidak mampu dan miskin, dan keluarga yang belum pernah
menerima bantuan sosial lain selain Bantuan Sosial Tunai. Perbaikan data
dilakukan ketika data yang ditemukan mengalami ketidak sesuaian denga aturan.
Namun sosialisasi tidak dilakukan karena penyaluran bantuan sosial ini dalam
sosial tunai.
62
“Seperti yang dikatakan sebelumnya kalau dalam penyaluran ini Dinas Sosial
hanya sebagai pengawas dan memantau mekanisme penyaluran bantuan
sosial ini. Kita juga berusaha maksimal agar penyalurannya berjalan dengan
lancar dan diberikan secara merata.” kata Jumiati Bagian Jaminan Sosial
(14/6/2021).
Dinas Sosial memantau proses selama penyaluran berlangsung yang mana
pembagian dana secara langsung dilakukan oleh Pos. Dalam hal ini dinas Sosial
“Jadi dalam penyaluran itu memang tugasnya pos sementara dinas sosial
hanya memantau. Itu pun misalnya kalau ada yang belum menerima
bantuannya kita TKSK bantu cari siapa-siapa yang belum menerima
kemudian dikasih waktu lagi untuk menyalurkan dana bagi yang belum
menerima, begitu. Kemudian data penerima BST itu dapat dibilang keluarga
miskin yang layak, kalua sudah menerima PKH atau BLT maka tidak bisa mi
dapat BST juga” menurut Hj Rahma (14/6/2021).
Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran bantuan sosial tuna ini juga
Ketika dalam penyaluran BST tersebut belum merata maka Dinas Sosial mencari
tahu melalui TKSK keluarga mana yang layak menerima bantuan sosial tunai
Bantuan Sosial Tunai diberikan kepada keluarga yang notabene nya miskin, tidak
mampu dan layak menerima bantuan serta tidak terdaftar sebagai penerima bantuan
5. Akuntabilitas
Kinerja Dinas Sosial dalam pemerataan penyaluran dana bantuan sosial tunai
Sosial Tunai di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros belum merata dan
masih ada yang belum tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan peneliti melihat pada
bantuan merupakan masyarakat yang tidak termasuk dalam kriteria penerima BST.
akuntabel.
“Bantuan sosial turun dari pemerintah pusat karena terkait adanya pandemi
bantuan ini diberikan kepada masyarakat miskin dan terdampak covid siapa
masyarakat yang terdapat di dalam DTKS data terpadu kesejahteraan sosial.
Kemudian data yang diberikan oleh pemerintah pusat yang datanya berbasis
datanya tahun 2017, sehingga banyak ketidak validan. Oleh sebab itu kita
melakukan validasi data dan mengusulkan nama-nama yang berhak
memperoleh namun tidak semua ter verifikasi dan diterima.” kata Prayitno
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros (16/6/2021).
Sedangkan akuntabilitas kinerja Dinas sosial selama penyaluran bantuan sosial
ini sudah sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat sehingga
masyarakat penerima bantuan sosial merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
selama proses penyaluran dana bantuan sosial ini di Desa Marannu Kecamatan Lau.
mengungkapkan data yang ada sebenarnya data yang secara langsung dating dan
diberikan dari pusat atau Kementerian Sosial, kemudian setelah tahu bahwa
Sebagian data yang digunakan tidak tepat sasaran maka disitulah Dinas Sosial
memperbaiki data dan mengajukan data penerima yang layak menerima bantuan
sosial tersebut kepada pemerintah pusat. Namun tidak semua data yang di ajukan
diterima dan diperbaiki langsung, terkait data yang tidak diterima kemungkinan
mengalami ketidak sesuaian baik dari data kependudukan maupun adanya data
“Jadi sebenarnya data awal itu bukan kita yang buat, setelah datanya keluar
terus kita tahu ternyata masih ada yang tidak tepat sasaran maka kita baru
mengajukan pengusulan nama-nama masyarakat yang berhak memperoleh.
kita yang memberikan data ke sana kita sudah menyampaikan data sesuai
dengan kondisi yang ada di walaupun ternyata yang kita usulkan kadang tidak
sesuai dengan yang kita suka itu jadi permasalahan seperti itu dan kenapa
sampai seperti itu masalahnya di data kependudukan. Mungkin saja
masyarakat yang tidak diterima datanya dikarenakan adanya data ganda
dalam satu kartu keluarga, atau data kependudukan nya belum tercatat di
DTKS.” kata Jumiati (6/6/2021).
Sejalan dengan pernyataan Jumiati pegawai Dinas Sosial Bagian Jaminan
Sosial, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros juga mengatakan hal tersebut dengan
melakukan perbaikan data yang diberikan Pemerintah Pusat ketika terjadi ketidak
sesuaian.
permintaan perbaikan data disetujui dan diperbaharui ulang oleh pemerintah pusat.
Namun setidaknya Dinas Sosial sudah berusaha membantu masyarakat yang layak
menyampaikan bawa data yang ada diberikan langsung dari pemerintah pusat
“Memang benar data penerima BST ini diberikan benar-benar langsung oleh
pusat di Jakarta. Data penerima diberikan kepada masyarakat yang terdampak
covid-19 dan masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak memperoleh
bantuan lain. Jadi kalau sudah pernah dapat bantuan lain PKH atau BLT itu
tidak lagi mendapat bantuan ini.” kata Hj Rahma (16/6/2021).
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan naras umber TKSK Hj
Rahma dapat diketahui terkait data yang ada memang benar data tersebut diberikan
berdasarkan data masyarakat yang sama sekali belum atau tidak pernah menerima
Maros terkait akuntabilitas kinerja di Kantor Dinas Sosial dalam penyaluran dana
Kabupaten Maros dimasa pandemi covid-19 ini senantiasa dijalankan sesuai dengan
perintah dan aturan yang berlaku, serta memperhatikan nilai dan norma yang
menggunakan data yang berbasis data pada tahun 2017 sehingga dalam penyaluran
Bantuan Sosial Tunai (BST) ada yang dinilai tidak tepat sasaran. Meskipun
demikian Dinas Sosial terus melakukan perbaikan data yang tidak valid tersebut.
C. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan mengemukakan bagian pembahasan yang dibuat
berdasarkan hasil penelitian diatas tentang Kinerja Dinas Sosial dalam Pemerataan
Penyaluran Dana BST di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros dengan
ini juga akan memberikan jawaban atas apa yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini.
1. Produktivitas
tidak memperoleh BST dan masyarakat yang berhak memperoleh bantuan tersebut
2. Kualitas layanan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang ada. Kualitas kerja dapat dicapai
berdasarkan kesesuaian dan kesiapan terhadap aturan dan syarat yang telah
Selain itu Kualitas layanan dalam melakukan pekerjaan bisa dilihat sejauh mana
hasil dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan dan usah-usaha apa saja yang
Lau Kabupaten Maros yaitu melakukan perbaikan data dan memperbaharui data
secara terus menerus selama penetapan penyaluran bantuan sosial tunai masih di
berjalan, data yang tidak valid kemudian di usulkan agar dapat segera diperbaiki,
selain itu Dinas Sosial juga melakukan validasi data untuk mengecek kembali
penyaluran bantuan sosial tunai melakukan perbaikan data dengan segera mungkin
setelah mengetahui data penerima BST pada awalnya berasal dari data 2017.
Dengan segera Dinas Sosial langsung melakukan pendataan keluarga miskin yang
terdaftar dalam DTKS dan tidak memperoleh BST, selanjutnya melakukan validasi
untuk membuktikan bahwa data yang dibuat sudah benar dan sesuai kriteria
penerima BST.
3. Responsivitas
kemampuan organisasi publik dalam menjalankan visi dan misi dan sesuai dengan
dan memperbaharui data yang tidak valid, hal tersebut dilakukan untuk
pemerataan BST sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, maka untuk
69
sanggahan nya melalui fitur aplikasi tersebut agar dengan cepat di perbaiki oleh
Dinas Sosial. Buku pengaduan juga disiapkan untuk masyarakat yang ingin
memberikan pengaduan terkait bantuan sosial tunai. Selain itu ketika masyarakat
TKSK untuk menyampaikan keinginan atau aduan masyarakat kepada Dinas Sosial
sosial tunai dapat dilakukan dengan optimal dan tepat sasaran. Selain itu dapat
4. Responsibilitas
organisasi tersebut apakah sudah sesuai dengan kebijakan organisasi dan prinsip-
Tunai Dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pada
penyaluran bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai sesuai dengan
wilayahnya.
sesuai atau belum untuk selanjutnya Dinas Sosial melakukan perbaikan data agar
data yang tidak valid dapat diganti dan diperbaharui menjadi data ter update.
Namun tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia tersebut
Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros tidak dilakukan oleh Dinas
Sosial, Sehingga tidak banyak masyarakat yang tahu terkait bantuan sosial tunai
di Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros perlu dilakukan sosialisasi agar
tidak memperoleh bantuan namun layak memperoleh bantuan sosial tunai tersebut
Lau melakukan perbaikan data yang tidak valid dan mengusulkan kembali data
penerima yang lebih layak menerima bantuan tersebut sebagaimana sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab yang diberikan Dinas Sosial dalam pemerataan
Kecamatan Lau.
71
Bantuan Sosial Tunai dapat diberikan kepada keluarga penerima manfaat sesuai
melalui Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial. Dengan demikian tindakan
5. Akuntabilitas
konsisten atau tidaknya suatu organisasi publik terhadap kehendak atau harapan
masyakat. Suatu kinerja tidak harus dinilai berdasarkan besaran hasil yang
Maros dapat dikatakan belum akuntabilitas. Hal tersebut dikarenakan data penerima
berasal dari data yang notabene nya berpatokan pada data 2017 sehingga banyak
ditemukan data penerima yang tidak sesuai dan tidak valid. Seiring berjalannya
waktu data penerima di perbaikan dan diperbaharui oleh Dinas Sosial Maros dengan
mengusulkan data penerima baru dari tahap ke tahap. Usulan dan perbaikan data
72
penerima bantuan sosial tunai dibuat berdasarkan data penerima yang namanya
miskin, tidak mampu secara material, keluarga yang tidak terdaftar sebagai
penerima bantuan sosial seperti Penerima Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan
penerima manfaat bantuan sosial tunai diprioritaskan berasal dari data terpadu
Selain itu dalam pemerataan penyaluran dana bantuan sosial tunai kepada
sosial tunai diperkuat dengan teori yang menetapkan bahwa keluarga penerima
4. KPM harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta
sembako.
bantuan sosial tunai yang tidak sepenuhnya termasuk dalam kriteria keluarga
penerima manfaat bantuan sosial tunai. Selain itu peneliti juga menemukan terdapat
masyarakat yang sudah memenuhi kriteria tersebut namun tidak dapat bantuan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pada bab sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kinerja Dinas Sosial dalam pemerataan
1. Produktivitas
melakukan perbaikan data dimana perbaikan data semaksimal mungkin agar dalam
Kabupaten Maros.
2. Kualitas Layanan
melakukan perbaikan data dan memperbaharui data penerima BST yang pada
73
74
awalnya berasal dari data 2017, melakukan validasi data untuk mengecek kembali
3. Responsivitas
Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros terus dilakukan oleh Dinas Sosial
sanggahan nya melalui fitur aplikasi tersebut, serta buku pengaduan juga disiapkan
melalui TKSK yang selanjutnya tugas TKSK untuk disampaikan ke Dinas Sosial.
4. Responsibilitas
dilakukan, namun dinas sosial dalam hal tersebut tidak melakukan sosialisasi
sehingga tidak banyak masyarakat yang tau terkait bantuan sosial tunai tersebut.
data agar data yang tidak valid dapat diganti dan diperbaharui menjadi data ter
5. Akuntabilitas
yang belum sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh Kementerian Sosial Republik
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dalam
hal meningkatkan kinerja organisasi pada kantor dinas Sosial dalam penyaluran
dana Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat khususnya di Desa Marannu
Kecamatan Lau Kabupaten Maros, dengan ini disarankan hal-hal sebagai berikut :
2. Dinas Sosial seharusnya lebih teliti lagi dalam melakukan pemantauan dan
3. Pemerintah pusat yang bertugas menyiapkan data terkait bantuan sosial ini agar
lebih di perhatikan dan tidak berpatokan pada data yang lama dan diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
79
80
PRAYITNO, ST, MT
Gambar 6 : Wawancara dan foto bersama dengan Kepala Dinas Kabupaten Maros
87
Gambar 12: Wawancara dan foto Bersama dengan Rosmini masyarakat penerima
BST
91
Gambar 15 : Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
94
Gambar 16 : Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Maros
95