Anda di halaman 1dari 8

NAMA KELOMPOK 3:

1. NIDIA NANDA YUDA PERTAMI

2. M. YUDHA DHARMA PRAWIRA

3. M. GENKA
 Memasuki pasar global, kita tidak bisa menolak
kenyataan bahwa akan semakin menjamur pula
organisasi-organisasi baik yang bersifat social
maupun formal di Indonesia ini. Mempertahankan
kelangsungan hidup suatu organisasi bukanlah
hal yang mudah. Memiliki Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas, adalah salah satu cara
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup organisasinya, karena akan mempermudah
suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang
diinginkan
 menjembatani praktek pengelolaan sumberdaya manusia dg
produktivitas.iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi2 atas
unsur organisasi dan pengaruh unsur thdp organisasi,pengaruh ini
didefinisikan,disepakati dan dikembangkan secara berkesinambungan
melalui interaksi dg angg orrganisasi lainnya,pengaruh ini
menghasilkan pedoman bagi pengambilan keputusan dan tindakan2
individu dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi,
 Unsur-unsur dasar organisasi,anggota organisasi,pekerjaan dalam
organisasi,praktik-praktik pengelolaan,struktur organisasi dan
pedoman organisasi
 PERAN MANAJER dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi
yg kondusip dilakukan melalui fungsi-fungsi
manajemen:perencanaan,pengorganisasian,pengarahan
,pendorongan,penganggaran,kepemimpinan,kepegawaian dan
pengawasan
 Hambatan dalam Komunikasi Efektif
 Menurut Dewi (2007:16), agar dapat saling memahami, komunikator
dan komunikan harus memiliki pengertian yang sama mengenai
kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol-simbol lainnya.
Hambatan komunikasi antar manusia bisa berupa :
 Perbedaan persepsi dan bahasa. Persepsi merupakan
interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai
suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.
 Pendengaran yang buruk. Walaupun sudah mengetahui cara
mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang baik
tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan
masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengar.
 Gangguan emosional. Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau
takut seseorang akan merasa kesulitas saat menyusun pesan atau
menerima pesan dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin
menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi.
Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan emosional.
 Di negara Indonesia, Komunikasi antara budaya belum
secara serius mendapatkan tempat sebagai suatu ilmu yang
penting. Padahal komunikasi antar budaya di Indonesia
sangatlah penting karena pada kenyataannya kehidupan
masyarakat dan budaya Indonesia sangatlah heterogen yang
terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, ras,
budaya, dan istiadat. Sebagaimana dituangkan dalam
semboyang Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda tetapi
tetap satu. Lebih dari 350 bahasa daerah berkembang di
Indonesia dan ratusan etnis tersebar diberbagai wilayah.

 Komunikasi antar budaya kala ini menjadi semakin penting
karena meningkatnya mobilitas orang diseluruh dunia, saling
ketergantungan Ekonomi diantara banyak Negara, kemajuan
Teknologi Komunikasi, perubahan pola imigrasi dan politik
membutuhkan pemahaman atas kultur yang berbeda-beda
baik internasional maupun lokal.
 Komunikasi antar budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami
oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain. (Sitaram, 1970).
Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang
berbeda kebudayaan. (Rich, 1974). Komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukan adanya
perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan.
 Komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena komunikasi
di mana para pesertanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda
terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara
langsung atau tidak langsung.
 Dari defenisi tersebut nampak jelas penekanannya pada perbedaan
kebudayaan sebagai faktor yang menentukan dalam berlangsungnya
proses komunikasi dan interaksi yang terjadi di dalamnya. Karena itu
dua konsep terpenting di sini adalah kontak dan komunikasi
merupakan ciri yang membedakan studi Komunikasi Antar-Budaya dari
studi-studi antropologi dan psikologi lintas budaya yang berupaya
mendeskripsikan kebudayaan-kebudayaan antarbudaya.
 Kami orang batak kalau bicara lantang dan terus terang
tetapi jujur, tidak seperti orang Jawa bicara tidak jujur,
berputar-putar dan berbelit-belit”. Untuk orang batak yang
baik adalah bicara langsung, terbuka dan terus terang
karena disitu nilai kejujuran dan keterbukaan dijunjung.
Namun bagi orang jawa, hal itu tidak sopan, kalau
berbicara sebaiknya harus santun. Kebaikan buat saudara
saya (sopan santun, bicara halus dengan tutur kata yang
baik) dianggap keburukan bagi si supir karena dianggap
berputar-putar, berbelit-belit dan tidak jujur. Begitu juga
sebaliknya. Ini adalah penggambaran yang sangat jelas
bagaimana budaya jawa dan budaya batak berpengaruh
pada proses komunikasi mereka. Dengan 2 budaya yang
berbeda disertai juga dengan karakteristik yang berbeda,
hal ini akan jelas berpengaruh pada cara mereka
berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai