Anda di halaman 1dari 49

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan tidak terlepas dari

publik, maka sudah seharusnya perusahaan menciptakan citra yang baik,

kepercayaan kepada publik, yang mana dalam melakukan aktifitasnya

tidak terlepas dari permasalahan yang dapat mengakibatkan dampak

yang buruk bagi perusahaan. Humas atau hubungan masyarakat biasa

juga dikenal dengan sebutan PR (Public Relations). Humas/Public

Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan

akan muncul perubahan yang berdampak. Humas merupakan fungsi

manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus

mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,

merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa

yang telah dicapainya.

Humas adalah profesi yang memegang kendali atau merupakan

ujung tombak sehingga perannya sangat penting, agar sebuah

perusahaan dapat berjalan dengan baik. Berbicara humas sebagai

profesi, jelas sangat dibutuhkan keberadaannya oleh instansi, organisasi,

dan perusahaan. Humas bertanggung jawab untuk memberikan

informasi, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan


2

masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan

menerima sebuah situasi.

Humas dapat menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena

dalam kinerjanya, Humas harus mampu membangun citra perusahaan

agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif. Namun, yang

menjadi masalah adalah pada saat pemahaman terhadap fungsi serta

peranan dari Humas/Public Relations yang terkadang masih belum

dilaksanakan sesuai dengan ruang lingkup yang sebenarnya.

Sesuai dengan peranannya, humas merupakan penghubung atau

perantara dalam suatu perusahaan untuk segala kegiatan dan sebagai

corong untuk membina hubungan komunikasi kepada publik. Humas juga

harus mampu menganalisis setiap masalah yang belum atau yang akan

terjadi dalam usaha menciptakan image yang baik dimata masyarakat,

karena citra sebuah perusahaan sangat penting, artinya dalam

memperoleh dukungan dari masyarakat, terutama mendukung tujuan

yang telah ditetapkan.

Pada hakikatnya seorang praktisi Humas pada PT Perkebunan

Nusantara IV Medan diharapkan mampu membantu pihak manajemen

organisasi untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang sering

berubah-rubah, dan mampu menghadapi segala kemungkinan yang

terjadi dengan memberikan apresiasi dan pemikirannya, meminimalisir

kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan kerja perusahaan, serta

mengefektifkan dan mengefisiensikan koordinasi atau kerjasama antar

departemen dan pihak terkait lainnya


3

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terlihat

jelas begitu pentingnya peranan Humas/Public Relations dalam suatu

organisasi ataupun perusahaan. Penulis ingin membahas Peranan

Humas Pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan menarik untuk

dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penulisan tugas akhir

ini adalah Bagaimanakah Peranan dan Fungsi Humas pada PT

Perkebunan Nusantara IV Medan?.

1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui

Peranan dan Fungsi Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Dengan tercapainya tujuan penulisan di atas diharapkan penulisan

tugas akhir ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan berfikir Penulis tentang

Humas/Public Relations dalam meningkatkan citra positif

perusahaan, yang mana dalam pelaksanaannya memberikan

pemahaman melalui pengetahuan, yang pada akhirnya diharapkan

perubahan yang berdampak, serta ketrampilan membina hubungan

antar manusia di dalam dan di luar organisasi seraya mencegah

timbulnya masalah.

2. Memberikan informasi tentang kegiatan Humas pada PT

Perkebunan Nusantara IV Medan.


4

3. Sebagai bahan referensi bagi rekan mahasiswa untuk dapat

dijadikan suatu perbandingan terhadap pembahasan di tempat

yang berbeda.

4. Sebagai bahan referensi, serta menambah pengetahuan dan

wawasan bagi pihak-pihak yang membacanya.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian tentang latar belakang pemilihan judul,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini berisikan tentang penjelasan secara teoritis yang

relevan dengan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini

berdasarkan dari beberapa buku yang terkait dengan Humas/Public

Relations. Penulis akan menguraikan pengertian humas, fungsi

humas, peranan humas, dan tugas humas.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bagian ini berisikan tentang metode pengumpulan data yang

Penulis lakukan dalam penyusunan tugas akhir, yaitu dengan cara

pengumpulan data, jenis sumber data, dan teknik analisis data.


5

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini menguraikan segala informasi tentang gambaran

umum perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Medan, sejarah

berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi

perusahaan, makna logo perusahaan, serta berisikan pembahasan

yang berkaitan dengan Peranan Humas pada PT Perkebunan

Nusantara IV Medan yaitu tinjauan peranan Humas, tujuan Humas,

fungsi Humas, tugas Humas serta peranan Humas pada PT

Perkebunan Nusantara IV Medan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini penulis menguraikan kesimpulan dari pembahasan

tugas akhir ini, serta memberikan saran-saran yang membangun dan

berguna bagi PT Perkebunan Nusantara IV Medan.


6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas)

Pada hakikatnya Humas ini merupakan suatu kegiatan komunikasi

yang di dalamnya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan

yang harmonis antara suatu badan atau perusahaan dengan publiknya.

Dengan demikian, Humas juga dapat diartikan sebagai fungsi manajemen

yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi

kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah

organisasi dengan kepentingan publik, dan merencanakan serta

melaksanakan program aksi untuk membina dan memelihara sikap budi

yang menyenangkan bagi suatu pihak individu, maupun lembaga atau

perusahaan, serta memperoleh pengertian dan dukungan publik.

Humas ini merupakan kegiatan komunikasi yang memiliki ciri two

way communication (komunikasi dua arah/timbal balik). Humas

senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui

pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan

muncul suatu perubahan yang berdampak. Berdasarkan hal tersebut

Humas adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis

organisasi, baik itu yang bersifat komersil maupun non-komersil, di sektor

publik (pemerintah), maupun privat (pihak swasta).

Dewasa ini, kebutuhan akan Humas semakin penting seiring

dengan berkembangnya dunia teknologi informasi, maka kegiatan


7

perusahaan juga harus berkembang dan terus berusaha untuk menata

dan meningkat konsep perusahaan mereka.

Beragamnya definisi dari Public Relations atau Humas ini dari

berbagai pakar, baik dari segi sudut pandang, perbedaan latar belakang,

ini membuat definisi dari Public Relations atau Humas menjadi lebih luas,

akan tetapi pada prinsip, makna dan pengertiannya sama. Berikut adalah

definisi Humas/Public Relations menurut para ahli:

1) Menurut Cutlip, et. al (2009), yang dikutip oleh Keith Butterick

(2013: 8) Public Relations adalah fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

2) Chartered Institute of Public Relations (CIPR) dalam situs resminya

mendefenisikan Public Relations adalah tentang reputasi-hasil dari

apa yang Anda lakukan, apa yang Anda katakan, dan apa yang

orang lain katakan tentang Anda. Praktik Public Relations adalah

disiplin ilmu yang bertugas menjaga reputasi dengan tujuan untuk

mendapatkan pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi

opini dan perilaku. Kegiatan ini merupakan usaha-usaha yang

terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan

mempertahankan niat baik dan saling pengertian antara satu

organisasi dengan publiknya. (www.cipr.co.uk)

3) The Institute of Public Relations yang dikutip dari Frisan Nova

(2012: 45) mengemukakan Public Relations adalah keseluruhan


8

upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan

dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will)

dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap

khalayaknya.

4) The Mexican Statement (Agustus 1978) yang dikutip Rosady

Ruslan (2016: 17) bahwa:

Peraktik kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu


disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan
konsekuensi darinya, memberikan masukan dan saran-saran
kepada para pemimpin organisasi, serta menetapkan
program-program tindakan yang terencana untuk melayani
kebutuhan organisasi atau kepentingan khalayaknya.

5) Menurut Bonham yang dikutip dari Suhandang (2012: 44) bahwa

Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian

publik yang lebih baik, sehingga dapat memperbesar kepercayaan

publik terhadap seseorang atau organisasi.

6) Public Relations Society of America (PRSA) mendefenisikan

dengan penekanan yang berbeda yaitu Public Relations

membantu suatu organisasi dan publiknya untuk beradaptasi satu

sama lain. Public Relations adalah upaya organisasi untuk meraih

kerja sama dengan sekelompok orang. Public Relations membantu

organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan

publik utama mereka. (www.prsa.org)

7) Menurut Dr. Rex F. Harlow yang dikutip Frisan Nova (2012: 44),

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang

membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua


9

arah, saling pengertian, penerimaan dan kerja sama antara

organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen

problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu

mendapatkan informasi dan merespon pendapat umum,

mendefenisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen

dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen

mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi

sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi

kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang

masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya.

8) The British Institute of Public Relations dikutip dari Ruslan dalam

bukunya Manajamen Public Relations & Media Komunikasi (2016:

15) bahwa:

a) Public Relations activity is management of communication

between an organization and its publics.

(aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara

organisasi dan publiknya).

b) Public Relations practice is deliberate, planned and sustain

effort to establish and maintain mutual understanding between

an organization and its public.

(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan

dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling

pengertian antara organisasi dan publiknya).


10

2.2 Tujuan Hubungan Masyarakat (Humas)

Steinberg yang dikutip oleh Suhandang (2012: 53) mengemukakan

bahwa Tujuan Public Relations atau Humas adalah menciptakan opini

publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Marchall, et, al yang dikutip dari Suhandang (2012: 53),

membagi tujuan Public Relations atas dua bagian, yaitu:

1) Secara positif berusaha mendapatkan dan menambah


penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan.
2) Secara defensif, berusaha untuk membela diri terhadap
pendapat masyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang
dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau
perusahaan itu tidak salah (terjadi kesalahpahaman), tindakan
ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.

Tujuan dari public relation yang efektif adalah menyelaraskan

hubungan internal dan eksternal agar organisasi dapat menikmati tidak

hanya keuntungan dari publiknya, tetapi juga stabilitas dan

keberlangsungan usahanya. (Firsan Nova)

2.3 Fungsi Hubungan Masyarakat (Humas)

Berbicara mengenai fungsi, kita harus memahami istilah fungsi

terlebih dahulu, yang mana istilah fungsi tersebut ialah suatu bagian dari

program yang dirancang untuk melaksanakan tugas tertentu dan letaknya

dipisahkan dari program yang menggunakannya. Fungsi lebih

mengutamakan tujuan dan memberikan efek terhadap organ yang dituju,

dan fungsi juga dapat dikatakan menunjukkan suatu tahap pekerjaan yang

jelas dan dapat dibedakan, bahkan terpisah dari tahapan dengan


11

pekerjaan lain. Maka dari itu Public Relations dikatakan berfungsi dalam

suatu organisasi atau lembaga apabila Public Relations tersebut telah

menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan dapat dibedakan dari

kegiatan lainnya.

Fungsi utama Humas/Public Relations dapat dijelaskan secara

sederhana yaitu menumbuhkan, mengembangkan hubungan baik antar

lembaga (organisasi) dengan publiknya, baik internal maupun eksternal

dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan

partisipasi publik dalam upaya menciptakan opini publik yang

menguntungkan lembaga informasi.

Menurut Bernay dalam bukunya Public Relations (1952) yang

dikutip dari Ruslan (2016: 18) terdapat tiga jenis fungsi utama Humas,

antara lain:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat

secara langsung.

3. Berupaya mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu

badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau

sebaliknya.

Fungsi Public Relations Officer ketika menjalankan tugas dan

operasionalnya adalah sebagai komunikator, dan mediator, maupun

organisator. Menurut Cutlip & Centre, and Canfield (1982) yang dikutip

Rosady Ruslan dalam buku Manajemen Public Relations Media


12

Komunikasi: Konsepsi dan Aplika si (2016: 19), fungsi Public Relations

dapat dirumuskan, sebagai berikut.

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan

bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan harmonis antara badan/organisasi dengan

publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, presepsi

dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang

diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran

kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus

informasi, publikasi atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi

kedua belah pihak.

Pendapat Canfield yang dikutip oleh Suhandang (2012: 54), bahwa

fungsi Public Relations adalah:

1. Mengabdi kepada kepentingan publik

2. Memelihara kepentingan yang baik

3. Kegiatan kehumasan itu ketika menjalankan fungsinya harus

menitikberatkan kepada moral dan tingkah laku yang baik.

2.4 Tugas Hubungan Masyarakat (Humas)

Berikut ini ada sepuluh kategori yang meringkaskan apa yang

dilakukan oleh spesialis PR di tempat kerja (Cutlip, et. al, 2011:40),

anatara lain:
13

1. Menulis dan mengedit: Menyusun liris berita dalam bentuk cetak

atau siaran, cerita feature, newsletter untuk karyawan dan

stakeholder eksternal, korespondensi, pesan Website dan pesan

media online lainnya, laporan tahunan dan stakeholder, pidato,

brosur, film, dan script slide show, artikel publikasi perdagangan,

iklan institusional, dan materi-materi pendukung teknis lainnya.

2. Hubungan media dan penempatan media: Mengontak media

Koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, dan

publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau

menyiarkan berita dan feature tentang organisasi yang ditulis oleh

organisasi itu sendiri atau oleh orang lain. Merespons permintaan

informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke

sumber otoritatif.

3. Riset: Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang

sedang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan

media, opini kelompok kepentingan dan pandangan-pandangan

lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari database

di internet, jasa online, dan data pemerintah elektronik. Mendesain

riset program, melakukan survey, dan menyewa perusahaan riset.

4. Manajemen dan administrasi: Pemrograman dan perencanaan

dengan bekerja sama dengan manajer lain; menentukan

kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting

dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan taktik. Manata

personel, anggaran, dan jadwal program.


14

5. Konseling: Memberi saran kepada manajemen dalam masalah

social, politik, dan peraturan; berkonsultasi dengan tim manajemen

mengenai cara menghindari atau merespons krisis, dan bekerja

bersama pembuat keputusan kunci untuk menyusun strategi, untuk

megelola atau merespons isu-isu yang sensitive dan krisis.

6. Acara special: Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba

dari 10K, konvensi, open house, pemotongan pita dan grand

opening, perayaan ulang tahun, acara pengumpulan dana,

mengunjungi tokoh terkemuka, mengadakan kontes, program

penghargaan, dan kegiatan khusus lainnya.

7. Pidato: Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk

memberikan kata sambutan dan mengelola biro juru bicara untuk

menjelaskan platform organisasi di depan audien penting.

8. Produksi: Membuat saluran komunikasi dengan menggunakan

keahlian dan pengetahuan multimedia, termasuk seni, tipografi,

fotografi, tata letak, dan computer desktop publishing; perekaman

audio dan video dan editing, dan menyiapkan presentasi

audiovisual.

9. Training: Mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk

menghadapi media dan tampil di hadapan publik. Memberi

petunjuk kepada orang lain di dalam organisasi untuk

meningkatkan keahlian menulis dan berkomunikasi. Membantu

memperkenalkan perubahan dalam kultur, kebijakan, struktur, dan

proses organisasional.
15

10. Kontak: Bertugas sebagai penghubung (liaision) dengan media,

komunitas, dan kelompok internal dan eksternal lainnya. Sebagai

mediator antara organisasi dan stakeholder penting dengan

bertugas untuk mendengarkan pandangan, menegosiasikan,

mengelola konflik, dan menjalin kesepakatan. Sebagai tuan rumah

dengan melakukan pertemuan dan jamuan untuk tamu dan

pengunjung.

Ini tugas Public Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari

perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai

suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana yang

menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Dalam

menciptakan hubungan yang harmonis, yang mana satu sama lain harus

dapat saling memberi dan menerima hal-hal yang dapat menguntungkan

kedua belah pihak.

Menurut Suhandang (2012: 73), adanya dua jenis publik bagi

suatu badan atau perusahaan yaitu publik intern dan ekstern, maka tujuan

Public Relations diarahkan melalui dua macam tugas, yaitu:

1. Internal Public Relations

Dalam hal ini sudah jelas suasana di dalam badan atau

perusahaan itu sendiri yang menjadi target Internal Public Relations,

terutama suasana di antara para karyawan yang memiliki hubungan

langsung dengan perkembangan badan atau perusahaannya. Kegiatan

Public Relations untuk ke dalam perusahaan diperlukan untuk memupuk

suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi


16

antara bawahan dengan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab,

memiliki rasa kekeluargaan, serta meyakini rasa tanggung jawab akan

kewajibannya terhadap perusahaan.

Untuk dapat menciptakan keadaan tersebut, kiranya perusahaan

melalui kebijaksanaan Internal Public Relationsnya, berusaha

mengadakan hal-hal sebagai berikut:

a) Pengumuman-pengumuman

b) Buku pegangan pegawai

c) Kontak pribadi

d) Pertemuan-pertemuan berkala

e) Kotak suara

f) Laporan kepada pemegang saham

g) Hiburan dan darmawisata

h) Olahraga

i) Study Tour atau pelatihan

j) Hadiah-hadiah dan penghargaan

k) Klinik dan apotek bagi kesejahteraan pegawai beserta keluarganya di

bidang kesehatan

l) Tempat-tempat ibadah

m) Tempat-tempat pendidikan

Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa Public Relations

mengemban tugas-tugas atas tujuan-tujuannya tadi yaitu, berkomunikasi

ke dalam dengan publik intern, dan keluar dengan publik ekstern.


17

2. Eksternal Public Relations

Dalam suatu perusahaan, hubungan dengan publik di luar

perusahaan merupakan suatu keharusan yang mutlak. Seperti kita

ketahui dalam kehidupan bermasyarakat, kita sebagai seorang insan tidak

ada yang dapat hidup sendiri, kita tetap saling membutuhkan antara satu

dengan yang lain. Seperti halnya dengan perusahaan, tidak akan

mungkin bisa hidup kalau dia tidak ada hubungan dengan perusahaan

lain. Setiap perusahaan pasti banyak membutuhkan relasi, ataupun

hubungan kerja sama dengan perusahaan lain, yang mana demi

kelangsungan hidup suatu perusahaan dan sama-sama saling merasakan

sebuah keuntungan atas kerja sama yang dilakukan.

Demikian pula hubungan dengan publik-publik khususnya,

masyarakat pada umumnya. Suatu perusahaan yang mau memaksakan

kehendaknya ke tengah-tengah masyarakat, jelas tidak akan bisa hidup

lama. Hubungan yang harmonis dan baik dapat tercapai hanya dengan

pengertian yang ikhlas, tidak dengan paksaan. Apalagi kalau hubungan

atau komunikasi itu harus berkembang dalam masyarakat demokratis.

Semua komunikasi dengan publik esktern hendaknya dilakukan

perusahaan itu secara informative dan persuasif. Informasi yang

diberikan hendaknya secara jujur, teliti, sempurna, dan berdasarkan fakta

yang ada. Secara persuasif, komunikasi dilaksanakan atas dasar

membangkitkan perhatian komunikasi (publik), sehingga timbul rasa

tertarik akan pesan atau barang yang ditawarkan kepadanya.


18

Dengan demikian, banyak usaha yang perlu dikerjakan Eksternal

Public Relations, usaha untuk memperoleh dukungan serta kesediaan

publik untuk bekerja sama dengan perusahaan, serta menciptakan image

perusahaan yang baik bagi publik ekstern. Demi terwujudnya hal

tersebut, petugas Public Relations hendaknya mampu melaksanakan

tindakan-tindakan berikut ini dalam perusahaannya, antara lain:

a) Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik

yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam

menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya.

b) Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan

sehubungan dengan tujuan Public Relations, terutama dalam

kegiatan perusahaan yang mendapat sorotan atau kritikan publik.

c) Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang

jujur dan objektif, agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang

segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.

d) Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki

formasi staff ke arah yang efektif, baik untuk keseluruhan

perusahaan maupun khusus di bagian Public Relations.

e) Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan,

kepentingan, dan selera publik, akan barang-barang yang

dihasilkan perusahaan.

2.5 Peranan Hubungan Masyarakat (Humas)

Peran seorang Humas sangat dibutuhkan dalam sebuah

organisasi/perusahaan. Public Relations adalah sebagai jembatan antara


19

perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya

agar tercapai Mutual Understanding (saling pengertian) antara kedua

belah pihak Public Relations/Humas bertindak sebagai komunikator ketika

manajemen berhubungan dengan para karyawan.

Adapun peranan Public Relations menurut Dozier & Broom (1995)

yang dikutip dari Rosady Ruslan (2016: 20) yang dibagi menjadi empat

kategori, antara lain:

1) Penasehat Ahli (Expert Prescriber)

Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan

memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi

dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public

relationship). Hubungan praktisi pakar PR dengan manajemen

organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya,

pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima dan

mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR

(expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi

persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi

bersangkutan.

2) Fasilitas komunikasi (communication Fasilitator)

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikasi atau

mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk

mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.

Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali

keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak


20

publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut

dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai,

mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3) Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process

Fasilitator)

Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan Public

Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini

dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai

penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi

(keputusan) dalam mengatasi persoalan atas krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan professional. Biasanya dalam

menghadapai suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim

posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai

departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu

organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau

mengatasi persoalan krisis tertentu.

4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR professional sebelumnya

yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen

organisasi. Peranan communication technician ini menjadikan

praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan

layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of

communication in organization. Sistem komunikasi dalam

organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan


21

(level), yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media

komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan

bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang

sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu

level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen

dengan lainnya (employee relations and communication media

model).

Peranan Public Relations/Humas diharapkan dapat menjadi mata

dan telinga serta tangan kanan top manajemen dalam

organisasi/lembaga (Rosady Ruslan, 2016: 22)


22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Cara Pengumpulan Data

Dalam Tugas Akhir ini Penulis menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, jenis sumber data, dan teknik analisis data yang

bertujuan untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam

penulisan Tugas Akhir ini.

Untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam

penyelesaian Tugas Akhir yang berjudul Peranan Hubungan Masyarakat

Pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan, maka digunakan beberapa

metode pengumpulan data, antara lain:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Penulis mencari dan mengumpulkan data dengan melakukan studi

lapangan (field research). Dalam penelitian lapangan ini Penulis

menggunakan metode pengamatan (observation) dan metode wawancara

(interview).

a) Metode Pengamatan (Observation)

Pengamatan (Observation) merupakan pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati langsung dan mencari gejala-gejala

pada objek yang diteliti dan membuat kesimpulan pada tempat peristiwa,

serta keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Jadi dalam hal ini setelah

Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada saat melakukan

Praktik Kerja Lapangan di bagian Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan


23

Nusantara IV Medan, kemudian mencatat hasil pengamatan mengenai

bagaimana Peranan Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

b) Metode Wawancara

Arikunto (2016: 198) mengemukakan bahwa, Wawancara atau

kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviewee). Pengumpulan data dilakukan dengan cara Tanya jawab

secara langsung dengan pihak Humas yaitu Kepala Urusan

Humas/Komunikasi, dan Asisten Kepala Urusan Humas PT Perkebunan

Nusantara IV Medan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan ini merupakan metode pengumpulan data

dengan mempelajari beberapa referensi yang berhubungan denga Public

Relations. Dengan metode ini Penulis membaca dan mempelajari

beberapa buku yang Penulis berhubungan dengan masalah. Perolehan

data berdasarkan metode ini nantinya akan dibandingkan secara teoritis

dengan penerapannya pada tempat Penulis melakukan Praktik Kerja

Lapangan yakni PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

3.2 Jenis Sumber Data

Dalam proses pengumpulan data, ada dua jenis sumber data yang

digunakan dalam proses pengumpulan data guna melengkapi

penelitiannya, yaitu data primer dan data sekunder. Data diperoleh

melalui hasil Praktik Kerja Lapangan.


24

a) Data Primer

Data primer adalah data yang perolehannya langsung dari sumber.

Dalam hal ini sumbernya merupakan perusahaan dimana tempat Penulis

melakukan Praktik Kerja Lapangan yakni PT Perkebunan Nusantara IV

Medan. Data ini diperoleh langsung dari kegiatan observasi dan

wawancara yang telah dilakukan oleh Penulis selama dalam penelitian.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan kajian

atau buku-buku referensi mengenai Humas/Public Relations yang telah

dibaca Penulis, serta dokumentasi-dokumentasi yang ada pada PT

Perkebunan Nusantara IV Medan.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan Penulis dalam penulisan

Tugas Akhir ini adalah teknik analisis deskriptif. Maksud dari teknik

analisis data tersebut adalah suatu teknik pencarian data yang telah

dikumpulkan melalui metode penelitian studi lapangan, dan studi

kepustakaan, maka diuraikan data-data yang ada, dan dikelompokkan

serta dianalisis sehingga diperoleh gambaran dan kesimpulan yang jelas

tentang masalah yang diteliti.


25

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Perkebunan Nusantara IV Medan

PT Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang Agrobisnis

Perkebunan yang mencakup di bidang kelapa sawit (komoditi utama) dan

teh, serta menghasilkan produk minyak kelapa sawit, inti sawit, teh jadi

serta produk turunannya yang berkualitas untuk mamberikan kepuasan

bagi pelanggan. Dalam hal ini juga mencakup pengolahan komoditas

kelapa sawit dan teh yang mana mulai dari pengolahan areal dan

tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman yang menghasilkan

pengolahan komoditas menjadi bahan baku di berbagai industri dan

berkedudukan di Sumatera Utara.

PT Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki tiga anak

perusahaan dengan saham diatas 50% yaitu PT Sinergi Perkebunan

Nusantara, PT Agro Sinergi Nusantara yang bergerak dibidang

perkebunan kelapa sawit dan PT Sarana Agro Nusantara (PT SAM) yang

bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO. PT

Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki 5 anak perusahaan dengan

saham dibawah 50% yaitu PT Persada Enam Utama, PT Kharisma

Pemasaran Bersama, PT Nusantara Emas, PT Pupuk Agro Nusantara, PT

ESW Nusantara tiga yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan

serbuk Batang Sawit.


26

4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Pada umumnya perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara

mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada

awalnya keberadaan Perkebunan ini adalah milik Maskapai Belanda yang

di Nasionalisasikan dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan milik

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1959.

Selanjutnya pada tahun 1967 Pemerintah melakukan pengelompokan

menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN

Karet dan Serat.

Pada tahun 1968 berdasarkan Kepres No. 144 Tahun 1968

Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumatera Utara dan

Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara Perkebunan

(PNP) I sampai dengan IX. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971,

Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi perusahaan

terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I sampai dengan IX.

PT Perkebunan Nusantara IV didirikan berdasarakan PT No. 09

Tahun 1996 tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah

Sumatera Utara dan merupakan penggabungan dari tiga PTP, yaitu PTPN

VI, PTP VII dan PTP VIII. PT Perkebunan Nusantara IV didirikan di Bah

Jambi, Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1996

berdasarkan Akta Notaris dan Menteri Kehakiman dengan Surat

Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.TH 96 Tanggal 08 Agustus 1996.

Namun untuk mendukung kecepatan dan kemudahan komunikasi maupun

informasi dalam proses kegiatan bisnis, maka sesuai Akta Notaris No.18
27

Tanggal 26 September 2002, Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV

dipindahkan ke Medan Jl Letjend Suprapto No. 2 Medan, maka untuk

kegiatan pengolahan semua bagian ditetapkan di Medan.

Pada saat ini PT Perkebunan Nusantara IV mengelola lahan

perkebunan seluas 147.271,11 ha yang berdiri dari areal kelapa sawit

seluas 147.875 ha. Teh seluas 5.396,11 ha. Juga mengelola 15 unit

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 560 ton Tandan Buah Segar

per jam. 3 unit Pabrik Teh dengan kapasitas 226 ton daun teh basah per

hari dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) dengan kapasitas 400

ton Inti Sawit perhari.

Untuk mendukung kegiatan perbengkelan juga dikelola satu unit

Pabrik Mesin Tenera (PMT), sedangkan untuk pelayanan kesehatan bagi

karyawan PT Perkebunan Nusantara IV mengelola 3 unit Rumah Sakit

yaitu RS Laras, RS Balimbingan dan RS Pabatu. Jumlah unit usaha yang

dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IV pada saat ini sebanyak 39 unit

usaha dengan jumlah karyawan sebanyak 65.320 orang. Unit usaha PT

Perkebunan Nusantara IV berlokasi di 10 Daerah Tingkat II yaitu Langkat,

Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,

Labuhan Batu Utara, Padang Lawas, Batu Bara dan Mandailing Natal.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan

sikap baik anatara hubungan dengan fungsi maupun wewenang dan

tanggung jawab setiap anggota organisasi yang dimiliki setiap

perusahaan. Struktur organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan


28

garis-garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam arti tidak

menjadi timpang tindih antara masing-masing bagian.

Demikian halnya PT Perkebunan Nusantara IV Medan membentuk

suatu struktur organisasi untuk menunjukkan adanya pembagian kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda

tersebut di intregasikan (koordinasi). Maka dari itu untuk pencapaian visi

dan misi Perusahaan, dibutuhkan karyawan yang solid untuk membantu

pekerjaan perusahaan yang dijabarkan dalam struktur organiasi

perusahaan sebagai berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PTPN IV Medan


Sumber: Dokumen PTPN IV Medan

Berdasarkan struktur diatas, dapat kita lihat bahwa bagian Humas

tidak berdiri sendiri, namun berada di dalam bagian Sekretaris

Perusahaan. PT Perkebunan Nusantara IV dapat dikatakan perusahaan


29

yang bersakala besar, maka pekerjaan yang dihadapi juga sangat

kompleks, sebaiknya Humas dapat membentuk bagian tersendiri. Dapat

kita lihat juga dari struktur diatas, bahwa dari Direktur Utama ke bagian

Sekretaris Perusahaan memiliki garis komando. Namun jika antara

bagian itu merupakan garis staffing. Jadi dari Direktur Utama ke Kepala

Bagian Sektretaris Perusahaan, dan yang berada dibawah Kepala Bagian

Sekretaris Perusahaan termasuk Kepala Urusan Humas, dan Asisten

Humas memiliki garis komando.

Adapun tanggung jawab dan tugas pokok dari kepala Bagian

Sekretaris Perusahaan dan Kepala Urusan serta Asisten Urusan

Hubungan Masyarakat/Komunikasi, adalah sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

A. Tanggung Jawab Jabatan terdiri dari:

1) Bertanggung Jawab langsung kepada Kepala Bagian

Sekretaris Perusahaan.

2) Bertanggung jawab atas penyusunan, monitoring dan evaluasi

anggaran, kebijakan urusan kesekretariatan perusahaan.

3) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan segala kegiatan

Direksi dan Kepala Bagian.

B. Tugas Pokok Jabatan, yaitu:

1) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan urusan sekretariat dan

bagian sekretaris perusahaan secara keseluruhan.

2) Menyusun kebutuhan dan monitoring anggaran urusan

sekretariat dan bagian sekretaris perusahaan.


30

3) Mengelola penyelenggaran rapat-rapat Direksi dan bagian.

4) Menyelenggarakan administrasi surat-menyurat perusahaan.

5) Membuat time table Direksi dan Kepala Bagian.

6) Menyelenggarakan pengiriman dokumen/surat (via jasa kurir)

dan pengiriman surat-surat dalam Kota Medan langsung yag

dilakukan oleh karyawan pelaksana sekretaris perusahaan.

7) Melaksanakan photo copy surat-surat Direksi dan bagian

bagian.

8) Mengkompilasi dan mengajukan permintaan pembelian (AU-

31) kebutuhan alat tulis kantor (ATK) setiap triwulan untuk

kebutuhan bagian-bagian di kantor pusat.

9) Melaksanakan pengarsipan surat menyurat untuk kantor pusat

PT Perkebunan Nusantara IV.

10) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintah oleh Kepala

Bagian.

11) Mengkompilasi permintaan data-data dari bagian terkait untuk

kebutuhan rapat Direksi dan pihak ke III (Instansi Pemerintah

dan Instansi lainnya).

12) Membuat jadwal rapat BOD (Both of Director).

13) Melakukan koordinasi dengan bagian umum untuk kebutuhan

penyelenggaraan rapat perusahaan.

14) Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan Kepala Bagian

Sekretaris Perusahaan sesuai dengan fungsinya.


31

2. Kepala Urusan Hubungan Masyarakat/Komunikasi:

A. Tanggung Jawab Jabatan terdiri dari:

1) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian sekretaris

perusahaan.

2) Bertanggung jawab atas penyusunan, monitoring dan evaluasi

anggaran, kebijakan urusan hubungan masyarakat/komunikasi.

3) Bertanggung jawab atas penyediaan dan penyebaran

informasi, baik secara internal ataupun untuk kepentingan

keluar perusahaan.

4) Bertanggung jawab atas pembangunan citra positif

perusahaan.

B. Tugas Pokok Jabatan, yaitu:

1) Menyusun pogram kegiatan dan kebutuhan anggran pada

urusan public relation dan protokoler.

2) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan pada urusan hubungan

masyarakat/komunikasi.

3) Menyiapkan penyajian dan sambutan Direksi dalam rangka

tugas keprotokoleran.

4) Mengumpulkan informasi dari stakeholder dan media massa

kemudian diolah dalam rangka untuk memberikan masukan

kepada direksi atau untuk dipublikasikan.

5) Memberikan pelayan informasi kepada pihak-pihak terkait

sesuai wewenangnya.

6) Membengun citra perusahaan yang positif dengan jalan


32

membina hubungan yag baik dengan pihak luar perusahaan

atau dengan mengikuti pameran yang ada kaitannya dengan

korporasi.

7) Mempersiapkan dokumen/informasi lainnya yang diperlukan

dalam rangka acara Direksi diluar kantor.

8) Memberikan pelayanan terbaik sesuai kebijakan direksi

terhadap proposal yang diajukan oleh publik/masyarakat.

9) Membuat foto dokumentasi atas kegiatan perusahaan.

10) Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan kepala bagian

sekretaris perusahaan sesuai dengan fungsinya.

3. Asisten Urusan Hubungan Masyarakat/Komunikasi:

A. Tanggung Jawab Jabatan antara lain:

1) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian urusan

hubungan masyarakat/komunikasi.

2) Bertanggung jawab menjalankan segala kegiatan yang

berada/ditugaskan oleh kepala urusan hubungan masyarakat

atau komunikasi.

B. Tugas Pokok Asisten Kepala Urusan Hubungan

Masyarakat/komunikasi:

1) Memberikan pelayanan informasi kepada pihak-pihak terkait

sesuai wewenangnya.

2) Menerbitkan majalah internal perusahaan setiap bulan.

3) Membantu Kepala Urusan Hubungan Masyarakat/Komunikasi

dalam melakukan tugas kehumasan.


33

4) Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan kepala bagian

sekretaris perusahaan sesuai dengan fungsinya.

4.1.3. Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan agro industri yang unggul dan berkelanjutan.

4.1.4. Misi Perusahaan

1) Menyelenggarakan usaha Agroindustri berbasis kelapa sawit,

teh dan karet.

2) Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik,

inovatif dan berdaya saing tinggi.

3) Menyelaraskan kegiatan usaha dengan masyarakat dan

stakeholder lainnya melalui kemitraan yang saling

menguntungkan, serta berwawasan lingkungan.

4.1.5. Logo Perusahaan

Gambar 4.2. Logo PTPN IV Medan


Sumber: Dokumen PTPN IV
34

Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah/apapun yang

mendekati bentuk tumbuhan, digambarkan dengan tiga pelepah di atas,

dua pelepah di bawah.

1. Warna Jingga

Tiga Pelepah diatas adalah mengartikan dua unit perkebunan

antara lain perkebunan kelapa sawit dan perkebunan teh. Kemudian dua

pelepah dibawah mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola kedua

unit perkebunan di atasnya dalam hal ini yaitu PT Perkebunan Nusantara

IV.

2. Warna Hijau

Empat bidang lengkung terletak di bawah merupakan landasan

yang menjunjung kedua unit diatasnya. Dibuat secara kokoh membawa

kesan kuat, lengkungan yang mengarah ke kiri dan ke kanan merupakan

arah pengembangan atau pemasaran, selain mempresentasikan industri

hilir PTPN IV. Pengembangan/pemasaran selain mempresentasikan

industri hilir PTPN IV. Empat bidang lengkung menganalogikan angka

empat dari PTPN, maka disebutlah PTPN IV.

Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau

diambil garis lurus menuju ke satu titik, yang berarti ketajaman fokus

usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang

berlandaskan pada Tuhan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada

pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur estetis.

Hijau bersifat sejuk, dingin, keyakinan. Jingga bersifat panas,

semangat, berani.
35

4.2 Tujuan Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Tujuan humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan, yaitu

menciptakan pemahaman, membina kemudian memelihara sifat atau

hubungan yang baik serta kenyamanan dan dapat memberikan ekspetasi

menyenangkan antara kedua belah pihak, yaitu pihak internal perusahaan

maupun eksternal perusahaan (publik). Pihak internal perusahaan

meliputi Pimpinan/Direksi serta para karyawan dan seluruh orang-orang

yang berada di PT Perkebunan Nusantara IV Medan, yang mana

semuanya saling membutuhkan, saling melengkapi, saling menjaga,

saling membantu demi kelangsungan perusahaan. Sedangkan pihak

eksternal meliputi seluruh masyarakat yang terkait pada perusahaan,

seperti stakeholder, para rekan PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

Pengaruh adanya Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV

Medan, sangatlah penting dalam hal meningkatkan citra positif, yaitu

memberikan pengaruh yang sangat besar dan penting karena dengan

adanya Humas yaitu sebagai jembatan atau penghubung yang baik, untuk

jalannya proses komunikasi antara pihak internal dan pihak eksternal

perusahaan, dapat menjalin kerjasama, saling pengertian dan

menciptakan hubungan yang harmonis.

Seorang praktisi Humas berkewajiban menjadikan publik dapat

memahami produk atau kehadiran perusahaan secara keseluruhan.

Mereka tidak dibebani tugas, untuk membuat publik harus menyukai

perusahaannya. Jika publik dapat memahami kondisi perusahaan,

walaupun mereka tidak menyukainya, maka tujuan Humas dapat


36

dikatakan sudah tercapai. Namun seorang praktisi Humas harus tetap

realistis walau berbagai kesulitan yang timbul, karena tidak mudah

merubah sikap ataupun opini yang negatif menjadi positif.

Seorang praktisi Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan

sangat terkesan ramah, mengayomi dan humoris namun tidak

meninggalkan kesan tegas, berwibawa, selalu bertindak arif dan

bijaksana. Mereka mampu memposisikan dirinya pada situasi serta waktu

tertentu. Antara organisasi dan publik dalam lingkup PT Perkebunan

Nusantara IV Medan telah tercipta sebab adanya saling pengertian kedua

belah pihak dan rasa saling percaya, yang selalu diterapkan oleh praktisi

Humas pada perusahaan ini. Sehingga banyak para staff atau karyawan

PT Perkebunan Nusantara IV Medan telah mendedikasikan dirinya selama

bertahun-tahun karena mereka merasa betah akibat dari kenyamanan

yang ditimbulkan oleh pihak Manajemen dari humas yang sangat berguna

sekali

4.3 Fungsi Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Fungsi Humas terbagi kedalam dua bagian yakni fungsi internal

dan fungsi eksternal. PT Perkebunan Nusantara IV Medan juga membina

hubungan yang baik antara kedua belah pihak. Adapun kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dalam menunjukkan keberadaan fungsi Humas, yaitu:

1. Fungsi Internal

Pada fungsi internal ini, sesuai dengan pembahasan pada bab 2

(dua), sejalan dengan membina hubungan harmonis antara organisasi

dengan publik internal, yaitu terdiri dari:


37

a) Pemberian Ucapan Selamat dan Belasungkawa

Maksud dari ucapan selamat disini adalah bahwa pada PT

Perkebunan Nusantara IV Medan, sangat menjunjung tinggi rasa

persaudaraan. Apabila ada salah seorang karyawan mereka yang

berulang tahun, maka pihak perusahaan akan memberikan kartu ucapan

selamat ulang tahun kepada karyawan-karyawan yag sedang berulang

tahun, serta memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada karyawan

tersebut baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Selain itu apabila karyawan sedang dalam keadaan sakit juga, dari

pihak-pihak kerabat di PT Perkebunan Nusantara IV Medan juga datang

menjenguk, memberi doa, memberi semangat, memberi bantuan baik dari

segi moril maupun materil. Dalam hal belasungkawa atau dukacita,

mereka juga akan melakukan kunjungan silatuhrahmi, bagi karyawan

yang terkena musibah, dan memberikan ucapan baik secara langsung

maupun tidak langsung (papan Bunga dan surat). Semua kegiatan-

kegiatan yang dilakukan merupakan wujud kepedulian terhadap sesama

keluarga besar (karyawan) di PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

b) Olah Raga Bersama

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dalam hal

hidup sehat, karena olahraga itu penting dalam proses mewujudkan

karyawan yang sehat, energik dan semangat kerja, selain itu untuk

membina hubungan antar sesama karyawan untuk menghilangkan

kejenuhan bekerja, dan yang pasti agar memupuk rasa persaudaraan

antar sesama karyawan.


38

c) Kegiatan Keagamaan

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang secara rutin dilaksanakan

oleh PT Perkebunan Nusantara IV Medan, baik mingguan, bulanan dan

dilaksanakan mulai dari rumah-rumah pribadi sampai ke tempat lainnya

sesuai dengan kesepakatan pengurusnya. Seperti yang penulis lihat atau

amati pada saat parktik kerja lapangan setiap sholat Dzuhur dan Ashar

dilakukan secara berjamaah di PT Perkebunan Nusantara IV Medan, dan

biasanya setelah sholat Dzuhur ada yang mengisi ceramah kultum.

Dalam perayaan hari besar keagamaan itu juga dilakukan rutin sesuai hari

perayaan dari kepercayaan masing-masing, misalnya perayaan Maulid

Nabi, perayaan Natal bersama, ada juga memanggil Ustadz untuk

berkeliling kebun, dan lain sebagainya.

d) Rapat

Rapat bukan merupakan istilah yang asing lagi didalam dunia kerja

atau didalam perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memonitoring

perkembangan perusahaan serta suatu wadah untuk menyampaikan

pendapat-pendapat dan mengambil kesimpulan serta memberi keputusan

yang terbaik bagi PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

2. Fungsi Eksternal

Dalam fungsi eksternal ini sama seperti pada umumnya, yang

mana kegiatan ini bertujuan membina hubungan baik, menciptakan

komunikasi dua arah, menyebarkan informasi, melayani pihak luar

perusahaan atau eksternal dengan baik, agar citra positif perusahaan

tetap terjaga. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain:


39

a) Mengadakan press release

Kegiatan ini dilakukan apabila terjadi suatu problema atau masalah

yang menimpa perusahaan, yang berakibat merusak image atau citra

positif perusahaan. Maka dari itu perusahaan terutama pihak Humas

berusaha untuk meraih kembali image atau citra positif itu, dengan cara

mengadakan press release untuk membuat statement agar tetap

mempertahankan citra positif dengan menggunakan media massa

sebagai perantaranya, manakala terjadi suatu ketimpangan yang

diberitakan oleh media. (Lampiran 1, Lampiran 2)

b) Memberikan informasi terkait bantuan atau sumbangan

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sering juga dilakukan oleh

PT Perkebunan Nusantara IV Medan, karena merupakan wujud

kepedulian PT Perkebunan Nusantara IV Medan terhadap sesama publik.

Misalnya dengan program kemitraan, bantuan dana untuk korban

bencana alam, bantuan dan untuk mahasiswa yang hendak

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, bantuan dana untuk

tempat-tempat ibadah, dan bantuan-bantuan dana lainnya yang memang

pantas untuk diberikan bantuan. Semua kegiatan ini berkaitan, yang

mana kegiatan ini menjadi urusan CSR (Corporate Social Responsibility),

selanjutnya itu merupakan tugas dari bagian PKBL (program kemitraan

bina lingkungan). Dalam hal ini fungsi Humas yaitu memberikan informasi

atau pun menyampaikan pemberian bantuan dari CSR tersebut kepada

publik/masyarakat.
40

c) Publikasi

Dalam melakukan publikasi yang dilakukan oleh PT Perkebunan

Nusantara IV Medan, meliputi publikasi lewat website, media cetak,

website portal kementrian, kliping media, annual report dan company

profile.

d) Kunjungan Jurnalistik ke Kebun Pengembangan

Kegiatan ini dilakukan agar publik mengetahui bagaimana cara

pengembangan produk PT Perkebunan Nusantara IV Medan, kegiatan ini

dilakukan melalui stakeholder dari berbagai media.

Dalam hal ini pada intinya fungsi Humas yaitu mengadakan

gathering (berkumpul) dengan para stakeholder, media release untuk

informasi kepada stakeholder, serta sebagai liaison officer atau

penghubung antar perusahaan dengan stakeholder. Pengelolaan

informasi perusahaan yang dibutuhkan stakeholder diselenggarakan

melalui website perusahaan, media internet perusahaan maupun media

massa.

4.4 Tugas Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Seperti diketahui di dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti

memiliki kegiatan atau tugas-tugas pokok yang harus dikerjakan, yang

mana demi menunjang hasil, manfaat serta tujuan atau target yang telah

ditetapkan. Dalam hal ini, adapun tugas pokok praktisi Public Relations

atau Humas dalam suatu perusahaan, kadang-kadang berbeda

tergantung pada kegiatan, ruang lingkup serta aktivitas pada suatu

organisasi atau perusahaan tersebut.


41

Dalam lingkup aktivitas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan,

di PT Perkebunan Nusantara IV Medan ini seorang praktisi Public

Relations atau Humas mengemban tugas terbagi menjadi dua lingkup,

antara lain:

1. Tugas Internal

Tugas yang dilaksanakan oleh pihak Humas PT Perkebunan

Nusantara IV Medan, merupakan tugas yang berkenaan, antara pihak

organisasi dengan para karyawan yang terlibat dalam mencapai tujuan

perusahaan. Adapun tugas-tugas pihak Humas dalam lingkup internal

adalah: (Lampiran 3)

a) Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran Public

Relations atau Humas untuk setiap tahun.

b) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan setiap tahun.

c) Menyiapkan penyajian dan sambutan (naskah pidato) direksi

dalam rangka tugas keprotokoleran.

d) Membantu direksi dalam pelaksanaan kebutuhan korporasi

terhadap peraturan perundang-undangan serta mendorong

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate.

e) Mempersiapkan dokumen atau data serta informasi lainnya

yang diperlukan dalam rangka acara direksi diluar kantor.

f) Mempersiapkan upacara bendera satu bulan sekali setiap

tanggal 17, ataupun peringatan Hari Besar Nasional.

g) Menerbitkan atau menyusun isi majalah internal yaitu disebut

MINAT (Majalah Internal Nusantara Empat) dan


42

mendistribusikannya kesemua bagian dan manajer kebun-

kebun, serta anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV

untuk setiap bulannya.

h) Menyiapkan dan menerbitkan pengumuman-pengumuman di

mading PT Perkebunan Nusantara IV Medan.

i) Menerbitkan kalender dan agenda PT Perkebunan Nusantara

IV.

j) Mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilaksanakan.

k) Mempersiapkan untuk mengikuti perlombaan-perlombaan yang

ada misalnya perlombaan Majalah Internal se-PTPN di

Indonesia.

l) Membuat kliping media atau kliping berita, yang mana kliping

tersebut berisi berita atau informasi terutama tentang PT

Perkebunan Nusantara IV yang bersumber dari berbagai media

cetak.

m) Penyusunan dan mencetak Company Profile setiap triwulan dan

Annual Report PTPN IV.

n) Berkoordinasi dengan Direksi PTPN IV dan bagian-bagian yang

terkait tentang rencana kunjungan tamu perusahaan.

o) Membuat edaran keseluruh jajaran Internal PT Perkebunan

Nusantara IV dan PTPN lain serta anak perusahaannya,

mengenai adanya berita duka cita dari keluarga besar PTPN IV.
43

2. Tugas Eksternal

Tugas yang dilaksanakan oleh pihak Humas PT Perkebunan

Nusantara IV Medan, merupakan tugas yang dilaksanakan dari pihak

organisasi terhadap masyarakat atau publik, yang mana bertujuan untuk

menciptakan hubungan yang harmonis, saling pengertian dan citra yang

baik bagi perusahaan. Adapun tugas yang dilaksanakan, adalah sebagai

berikut: (Lampiran 3)

a) Menyampaikan informasi ke instansi/publik, dalam hal-hal yang

menyangkut kinerja perusahaan dengan data yang akurat dan

terbaru (up to date).

b) Mengumpulkan informasi dari Stakeholder dan media massa

kemudian diolah dalam rangka untuk memberikan masukan

kepada direksi atau juga untuk dipublikasikan.

c) Menjelaskan, menjawab dan memberikan informasi yang

relevan atas pertanyaan ataupun permasalahan yang timbul

atas nama perusahaan dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

d) Memberikan pelayanan terbaik sesuai kebijakan direksi

terhadap proposal yang masuk. Proposal tersebut berasal dari

publik/masyarakat.

e) Membangun citra perusahaan yang positif dengan membina

hubungan yang baik dengan pihak luar perusahaan (Eksternal)

seperti, masyarakat sekitarnya, Pemda, pers, LSM, instansi,

TNI/POLRI atau dengan mengikuti seminar dan pameran yang

ada kaitannya dengan Korporasi.


44

f) Melakukan koordinasi denga kantor Kementerian Negara,

BUMN dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV Medan tentang

jadwal kunjungan lapangan.

g) Membuat press release, mengisi website PTPN IV setiap

kegiatan perusahaan. Namun dalam tugas ini dikerjakan

bersama asisten kepala urusan sekretaris.

h) Memfasilitasi pelaksanaan Pra RUPS laporan keuangan dari

kantor Kementerian Negara BUMN.

4.5 Peranan Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka penulis

dapat melakukan pembahasan mengenai peranan Public Relations atau

Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan, yaitu terdiri dari:

1. Fasilitator Komunikasi

2. Fasilitas proses pemecahan masalah

Dalam praktiknya seorang Public Relations pada PT Perkebunan

Nusantara IV Medan adalah sebagai berikut:

1. Humas berperan terhadap perkembangan PT Perkebunan

Nusantara IV Medan yaitu, sebagai mediator untuk dapat

melakukan hubungan kerjasama dengan media massa,

stakeholder, dan segenap karyawan serta bersedia memberikan

masukan dan saran yang membangun dalam perkembangan

perusahaan agar dapat mengantisipasi dan mampu menghindari

kemungkinan terjadinya permasalahan pada PT Perkebunan

Nusantara IV Medan, citra yang buruk dari masyarakat atau media


45

massa dan lain sebagainya.

Namun apabila pihak publik ingin menyampaikan keinginannya,

disini Humas berperan juga sebagai mediator atau komunikator

antara perusahaan dengan publik, untuk dapat melakukan

hubungan baik ataupun memberikan kesempatan publik atau

masyarakat dapat menyampaikan apa yang hendak disampaikan,

dalam hal ini Humas menjaga agar saluran komunikasi tetap

terbuka, tujuannya yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan

baik bagi manajemen maupun publik agar terciptanya saling

pengertian.

2. Praktisi Humas juga berperan penting dalam proses pemecahan

masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau pihak

manajemen seperti memberikan masukan, pandangan/pendapat

dari tahap awal, sampai tahap evaluasi terhadap keputusan yag

akan diambil oleh pimpinan. Selain itu Humas juga berperan dalam

proses menyelesaikan masalah yang muncul dari opini-opini

masyarakat atau berita negatif, maka Humas melakukan proses

pemecahan masalah dengan melakukan press release demi

mencapai citra positif, namun biasanya terlebih dahulu pihak

Humas melakukan komunikasi dengan baik secara internal

terhadap pihak yang bersangkutan, agar menemukan titik terang

kesempatan kedua belah pihak.

Kedua peranan tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlalu

banyak hambatan yang signifikan dihadapi oleh pihak Humas PT


46

Perkebunan Nusantara IV, hambatan yang biasa dihadapi adalah

munculnya opini-opini negatif yang tidak memiliki bukti atau alasan

yang tepat di beberapa media cetak, lalu dalam hal memulai proses

mengadakan komunikasi secara Internal dengan pihak yang

bersangkutan, yang terkadang pihak bersangkutan tidak ingin

melakukan komunikasi secara internal dengan pihak humas,

banyaknya tamu-tamu yag datang, tidak sesuai dengan waktu

kunjungan bertamu yang ditetapkan oleh PT Perkebunan

Nusantara IV Medan. Namun hambatan-hambatan yang ada

biasanya dapat diselesaikan atau diatasi oleh pihak Humas dengan

sebaik-baiknya. Misalnya dalam hal adanya opini atau polemik

yang berkembangan di kalangan pubik di media cetak, maka pihak

Humas mengidentifikasi terlebih dahulu isi berita yang beredar,

setelah itu jika berita tidak benar, maka pihak Humas menghubungi

pihak media cetak, untuk memberikan Hak Jawab PTPN IV atas

berita yang diedarkan oleh pihak media cetak tersebut dengan

berbagai penjelasan-penjelasan yang rasional dan berbagai fakta-

fakta yang ada, berdasarkan hal itu pihak media cetak wajib

menerbitkan kembali Hak Jawab dari PTPN IV, agar berita yang

beredar dapat terklarifikasi dengan sebaik-baiknya.


47

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah Penulis menganalisis dan mengevaluasi tinjauan teoriritis

dengan penerapannya pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan, maka

penulis dapat mengambil kesimpulannya sebagai berikut:

1) Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan berperan

sebagai fasilitator komunikasi yaitu menjadi mediator atau

komunikator antara perusahaan dengan publiknya, Humas

menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka, selain itu sebagai

fasilitator komunikasi Humas PTPN IV berperan terhadap

perkembangan perusahaan sebagai mediator untuk melakukan

hubungan kerja sama dengan media massa, stakeholder, dan lain

lain. Humas PTPN IV juga berperan sebagai fasilitator proses

pemecahan masalah, yaitu dengan memberikan masukan,

pandangan/pendapat dari tahap awal, sampai tahap evaluasi

terhadap keputusan yang diambil oleh pimpinan.

2) Fungsi Humas pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan, adalah

membina hubungan baik antara pihak internal dan eksternal

perusahaan.

5.2 Saran

PT Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan perusahaan yang

berskala besar dan membutuhkan aktivitas Public Relations yang

kompleks juga, sehingga dibutuhkan Humas yang berdiri sendiri dan


48

posisisnya tidak berada dibawah Sekretaris Perusahaan, oleh karena itu

sebaiknya PT Perkebunan Nusantara IV Medan hendaknya membentuk

satu departemen khusus yang menangani permasalahan yang berkaitan

dengan Hubungan Masyarakat.


49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik. Cetakan Kelima belas. Jakarta: PT Rineka Cipta

Butterick, Keith. 2013. Pengantar Public Relation. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada

Cultip, Scott M, dkk. 2011. Effective Public Relations. Edisi kesembilan.


Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana

Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.


Cetakan Ketiga belas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Suhandang, Kustadi. 2012. Studi dan Penerapan Public Relations.


Cetakan Kedua. Bandung: Nuansa Cendekia

Anda mungkin juga menyukai