Anda di halaman 1dari 14

HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA BAIK PERUSAHAAN

Disusun Oleh

Nama : Agung Satrio


Kelas : 3D
Nim : 200531100158

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Budaya,

Universitas Trunojoyo Madura

2021

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta nikmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Humas Dalam Membangun Citra Baik Perusahaan” dengan
maksimal dan tepat waktu.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada
Bapak Imam Sofyan, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah banyak
memberikan bimbingan dan dukungan kepada kami dalam pembuatan makalah
ini. Serta teman - teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan
memberikan saran dan kritik kepada kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, tata bahasa dan gaya
penyajiannya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca. Agar kami dapat memperbaiki makalah tentang ” Humas
Dalam Membangun Citra Baik Perusahaan”. Kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk para pembaca.

11 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Ruang Lingkup/Batasan Masalah...................................................2
C. Maksud dan Tujuan..........................................................................2

PEMBAHASAN............................................................................................3

A. Humas dalam Membangun Citra Baik Perusahaan……..............3


B. Analisis Jawaban atau Pemecahan Masalah..................................6

PENUTUP.....................................................................................................10

A. Kesimpulam......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Humas yang ada dan dikenal saat ini hanyalah Inilah yang disebut
dengan Public Relations atau disingkat dengan Public Relations. hubungan
publik Diproduksi oleh permintaan. Artinya, tugas utama humas adalah dapat
menjalankan salah satu fungsi dan tanggung jawabnya, yaitu membina
hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dan karyawan, dan
antara pimpinan dengan pemilik perusahaan, dan sebaliknya.
Demikian pula kemampuannya untuk menjadi jembatan antara publik
dan komunitas eksternal atau untuk menjalin komunikasi pada akhirnya
menentukan berhasil tidaknya tujuan dan citra perusahaan.
Peran humas terkadang tidak dimanfaatkan oleh institusi. Dalam
suatu organisasi, terkadang masih ada sebagian orang yang masih
menempelkan profesi humas atau organisasi kehumasan pada organisasi lain
atau bagian dari struktur perusahaan. Biasanya peran humas tidak digunakan
oleh institusi. Peran humas tidak, jika tidak memiliki struktur sendiri, efeknya
akan sangat baik.
Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting
demi kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang
humas yang harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara
komunikasi yang baik antara publik intern maupun ekstern serta menjalankan
fungsinya yang dititik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik
sehingga akan memberikan citra yang positif terhadap perusahaan.
Penilaian masyarakat terhadap sebuah perusahaan tentu tidak muncul
secara otomatis, hal ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama.
Salah satu contoh perusahaan yang bergerak di bidang jasa misalnya, tentu
akan mendapat penilaian langsung, apakah pelayanan mereka sudah sesuai
atau belum dengan apa yang dinginkan oleh masyarakat yang dalam hal ini
adalah konsumen.

1
B. Ruang Lingkup/Batasan Masalah
Ruang lingkup /Batasan Masalah dalam Makalah Yang Berjudul
Humas Dalam Membangun Citra Baik Perusahaan ini Meliputi beberapa hal
berikut:

1.Pembahasan Humas Dalam Membangun Citra Baik Perusahaan secara


Umum

2.Pembahasan Seberapa Penting Humas Dalam Membangun Citra


Persusahaan Secara Khusus

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan Dalam Kepenulisan makalah Ini adalah

1. Mengetahui Humas dalam Membangun Citra Baik Perusahaan Secara


Umum.
2. Mengetahui Seberapa Penting Humas dalam Membangun Citra Baik
Pemerintah.
3. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Yang Di Ampuh

2
PEMBAHASAN

A. Humas dalam Membangun Citra Baik Perusahaan Secara Umum.


Aktivitas sehari-hari Hubungan Masyarkat atau Public relations
adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way
communications) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak
publik yang bertujuan untuk saling menciptakan pengertian dan dukungan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik itu dalam hal kebijakan, kegiatan
produksi, barang atau pelayanan jasa dan lain sebagainya, demi kemajuan
perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan.1
Humas adalah proses interaksi dimana humas menciptakan opini
publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan
menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya
pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Secara etimologis public
relations terdiri dari dua kata yaitu : public dan relations. Dalam bahasa
Indonesia, kata Public berarti public atau masyarakat dan relations adalah
hubungan-hubungan. Jadi arti dari public relations adalah hubungan-
hubungan dengan public/masyarakat2
Selain itu humas juga berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik
antara segenap komponen pada suatu perusahaan dalam rangka memberikan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan
untuk menumbuhkan dan mengembangkan Good Will (kemauan baik)
publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk
menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan baik dengan publik).

1
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations. Simbiosa, Bandung.
Hlm 78
2
efkins Frank, 2003. Public Relations 2003. Erlangga. Jakarta. Kustadi Suhandang, 2004, Public
Relations Perusahaan (Kajian Program Implementasi), Nuansa. Bandung. Hlm 44

3
Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations/Humas
bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan Image bagi organisasi/
perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakehodersnya
sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan Humas/PR semestinya
diarahkan pada upaya mengarap persepsi para stakeholder, akar sikap tindak
dan persepsi mereka.
Konsekuensinya, jika startegi penggarapan itu berhasil maka akan
diperoleh sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder
sebagai khalayak sasaran. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra
yang menguntungkan. (Ruslan, 2003)
Jefkins dalam bukunya Public Relations (2003:20) menyebutkan
beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan,
yakni:
1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang
dalam atau anggota-anggota organisasi biasanya adalah
pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image). Suatu citra atau pandangan
yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image). Suatu citra yang diinginkan
oleh pihak manajemen.
4. Citra perusahaan (corporate image). Citra dari suatu organisasi
secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra antara produk dan
pelayanannya.
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai
(individu), cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau
organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama
dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara
keseluruhan

4
Frank Jefkins dalam Ardianto dan Soemirat (2004 : 114),
menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang
atau individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan
pengalamannya.
Sementara menurut David A. Arker, John G. Mayer dalam Nova
(2011 : 298) citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau gambaran
seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu objek bersangkutan.
Salah satu jenis citra adalah citra perusahaan.
Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti misalnya dari
sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan
stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor,
hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,
kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan
riset. Lantas Seberapa Penting Humas dalam Membangun Citra Baik
Pemerintah? Berikut akan Kami Bahas.

5
B. Analisis Jawaban atau Pemecahan Masalah
Seberapa Penting Humas dalam Membangun Citra Perusahaan?
Seperti yang sudah di paparkan di pembahasan di atas bahwa humas
berhubungan langsung dengan masyrakat luar yang dalam hal ini adalah
sasaran bisnis atau kata lainnya konsumen, konsumen memilih produk
bukan hanya berdasarkan kebutuhannya saja. Memang benar bahwa
kebutuhanlah yang menjadikan alasan utama untuk mengunakan suatu
produk yang ditawarkan perusahaan namun citra dari perusahaannya
sendirilah juga yang menjadi penilaian dan pertimbangan untuk
menggunakan suatu produk tersebut atau tidak, maka dari itu citra baik
perushaaan sangat bergantung pada bagaimana Humas dapat mempunyai
Strategi Yang Baik.
Peran public relations dalam organisasi/perusahaan secara umum
adalah: sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan
masyarakat.Public relations dalam managemen perusahaan, berusaha
mendukung kegiatan management dalam menciptakan citra positif dengan
cara menciptakan komunikasi yang saling menguntungkan antara kedua
fihak, yaitu perusahaan dengan masyarakat.
Dengan kata lain public relations memiliki peranan besar dalam
menciptakan hubungan yang kondusif atau citra positif antara perusahaan
dengan masyarakat. Public relations bergerak dalam dua sektor (1) sektor
internal dan 2) sektor eksternal public relations. MayRudy (2005:86-88)
menyatakan bahwa eksternal public relations meliputi beberapa hal: 1)
Public relations berusaha memberikan berbagai informasi yang berkaitan
dengan prosedur, waktu pelaksanaan suatu acara yang dilaksanakan
perusahaan terhadap masyarakat 2) Menciptakan hubungan yang baik antara
masyarakat disekitar perusahaan dengan perusahaaan a) Menciptakan
hubungan yang kondusif dengan media, berusaha menganalisa opini yang
berkembang dimasyarakat terkait perusahaan dan berusaha menyerap
aspirasi dari kelompok masyarakat. b) Menciptakan komunikasi dua arah

6
dan menumbuhkan saling pengertian dengan pemerintah sebagai pemangku
kebijakan3
Citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang suatu
yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya (Frank
Jeffkins dalam Nova, 2011). Dalam konteks perpustakaan dan pustakawan,
citra dimaksudkan sebagai gambaran mental yang dimiliki masyarakat
mengenai dan tentang perpustakaan dan pustakawan (Purwono, 2013).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami citra perpustakaan
merupakan seperangkat kesan yang berkembang dalam pikiran pemustaka
terhadap realitas (yang terlihat) dari perpustakaan maupun pustakawan.
Setiap perpustakaan mempunyai citra di masyarakat dan citra dapat
berperingkat baik, sedang, atau buruk.
Citra yang baik (positif) akan mempunyai dampak yang
menguntungkan, sedangkan citra yang buruk sudah pasti akan merugikan
bagi perpustakaan. Gambaran citra positif perpustakaan meliputi
perpustakaan merupakan pusat informasi, perpustakaan merupakan pusat
belajar, perpustakaan merupakan lembaga pelestari khasanah budaya, serta
perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana atau tempat rekreasi.
Gambaran citra positif selanjutnya adalah perpustakaan merupakan
agen perubahan, perpustakaan harus mampu memberikan layanan yang baik
dan memuaskan penggunanya, perpustakaan merupakan salah satu layanan
publik yang penting dan dibutuhkan masyarakat, dan perpustakaan harus
mampu menjadi kebanggaan masyarakat penggunanya (Sutarno dalam
Sulistyowati, 2012).
Citra positif merupakan refleksi sebuah kinerja berdasarkan
kompetensi yang dilakukan secara konsisten. Dengan kata lain, sesuatu yang
dipahami pemustaka tentang perusahaan sebenarnya dibentuk oleh
akumulasi sikap, perilaku, dan cara perpustakaan mengekspresikan diri.

3
Arifin Anwar, 1998, Strategi Komunikasi, Armico, Bandung Hlm 22

7
Pada dasarnya semua organisasi menginginkan citranya bernilai
positif atau baik di mata masyarakat atau publik (public), karena ini akan
dapat meningkatkan profitabilitas, pertumbuhan dan eksistensinya
organisasi itu sendiri. Jika citra (image) organisasi di mata masyarakat atau
publik sangat buruk, maka profitabilitas, pertumbuhan organisasi tidak
dapat ditingkatkan. Oleh karena itu citra organisasi perlu dibentuk ke arah
positif.
Pembentukan citra bertujuan untuk mengevaluasi kebijaksanaan dan
memperbaiki kesalahpahaman Dalam membangun citra positif organisasi
bukanlah hal yang mudah, membutuhkan suatu proses yang panjang dalam
membentuk citra. Citra terbentuk berdasarkan informasi-informasi yang
diterima seseorang.
Pembentukan citra positif suatu organisasi berkaitan erat dengan
persepsi, sikap (pendirian), dan opini masyarakat terhadap organisasi. Ada
lima faktor pembentukan citra organisasi antara lain4 :
1. Identitas Fisik : Dalam hal ini yang dilihat adalah visual (nama
organisasi, logo, teks pilihan font, warna, sosok gedung, dan lobi
kantor), audio (seperti jingle organisasi), media komunikasi
(company profile, brosur, leaflet, laporan tahunan, dan
pemberitaan media).
2. Identitas Non Fisik : Dilihat dari sejarah organisasi atau
perusahaan, filosofi, kepercayaan, nilai-nilai dan budaya.
3. Manajemen Organisasi : Seperti visi, misi, sistem, kebijakan,
aturan, alurprosedur, teknologi, sumber daya manusia (SDM),
strategi organisasi, job design, sistem pelayanan, positioning
produk.

4
Kustadi Suhandang, 2004, Public Relations Perusahaan (Kajian Program Implementasi), Nuansa.
Bandung. Hlm 33

8
4. Kualitas Hasil : Mutu produk dan pelayanan.
5. Aktivitas dan Pola Hubungan : Dinilai dari hubungan organisasi
atau perusahaan dengan publik, respon tanggung jawab sosial
organisasi, kualitas komunikasi, pengalaman pelanggan, dan
jaringan komunikasi.

Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap,


pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui citra suatu
perusahaan atau lembaga di benak publiknya dibutuhkan adanya suatu
penelitian. Melalui penelitian, perusahaan dapat mengetahui secara pasti
sikap publik terhadap lembaganya, mengetahui apa yang disukai dan apa
yang tidak disukai oleh publiknya

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Citra adalah peta Anda tentang dunia, anda akan selalui berada dalam
suasana yang tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak
harus selalu sesuai dengan realitas. Citra mencerminkan pemikiran, emosi
dasn persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi
diyakini sebagai relitas karena persepsi membentuk citra (image marketing)
yang bukan sekadar bisa tampil elegean denga iklan atau menyatakan
sebagai yang terbesar atau terbaik, mengupayakan agar nama dan reputasi
(perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif, kumpulan citra
di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate
reputation).
Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan
perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya.
Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah
(Alifahmi, dalam ardianto (2009;33) Dan untuk membangun citra itulah
perusahaan perlu memiliki citra yang baik bagi masyrakat dan hal itu dapat
diwujudkan dengan memiliki sistem Humas Yang Baik.

B. Saran
Saran kepada pembaca adalah perbanyaklah ilmu mengenai
kehumasan dalam membangun citra perusahaan guna membangun
intelektual yang baik jika suatu hari nanti berkesempatan mengolah atau
bahkan mempunya perusahaan sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian untuk Public Relations.


Simbiosa, Bandung.
Efkins Frank, 2003. Public Relations 2003. Erlangga. Jakarta. Kustadi
Suhandang, 2004, Public Relations Perusahaan (Kajian Program Implementasi),
Nuansa. Bandung.
Arifin Anwar, 1998, Strategi Komunikasi, Armico, Bandung
Kustadi Suhandang, 2004, Public Relations Perusahaan (Kajian Program
Implementasi), Nuansa. Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai