Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBANGAN REFORMASI BIROKRASI

DI KOTA PALEMBANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini. Adapun yang menjadi pembahasan di makalah ini

yaitu “Perencanaan Penelitian, Pelaksanaan Penelitian, Laporan Hasil

Penelitian”. Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi

tugas dari Dosen Pembimbing kami pada matakuliah Yang kami ampu.

Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan

kekurangan dalam materi kami minta maaf atas kesalahannya. Oleh karena itu

kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

20 November 2021

(Pemakalah)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
BAB II Pembahasan .................................................................................................... 5
A. Grand Design Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang.......................... 5
B. Road Map Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang ................................ 8
C. Delapan Area Perubahan ............................................................................11
D. Sembilan Program Reformasi Birokrasi ...................................................12
BAB III PENUTUP .......................................................................................................15
A. Simpulan.......................................................................................................15

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap

elemen masyarakat yang mengharapkan agar birokrasi dan terutama

aparatur dapat berkualitas lebih baik lagi. Reformasi birokrasi kini

benarbenar menjadi kebutuhan bagi para aparatur pemerintahan

(reformasi gelombang pertama) dan telah berhasil meletakkan landasan

politik, hukum, dan ekonomi bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.

Berbagai perubahan dalam sistem penyelenggaraan negara

dilakukan dalam rangka membangun good governance, namun banyak

pihak yang merasakan reformasi di bidang birokrasi tertinggal dibanding

reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Oleh karena itu,

pemerintah menegaskan kembali untuk mereformasi birokrasi guna

mewujudkan clean government dan good governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Pada skala nasional, dengan mendasarkan pada kesenjangan

kondisi birokrasi dengan kondisi yang diinginkan masyarakat beserta

tuntutan perkembangannya, reformasi birokrasi merupakan perubahan

besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan serta merupakan

pertaruhan besar Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan saat

ini dan kedepan.

1
Hal ini berkaitan dengan ribuan proses fungsi-fungsi

pemerintahan yang melibatkan jutaan pegawai dan memerlukan

anggaran yang tidak sedikit. Penataan ulang proses birokrasi dari

tingkat tertinggi hingga terendah, revisi dan penyusunan berbagai

regulasi, modernisasi berbagai kebijakan dan praktik manajemen

pemerintah pusat dan daerah, serta penyesuaian tugas fungsi instansi

pemerintah dengan paradigma, bukanlah pekerjaan yang mudah,

sehingga memerlukan upaya luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan

begitu lambatnya perjalanan program reformasi birokrasi hingga saat

ini.

Guna melaksanakan reformasi birokrasi, Pemerintah telah

menetapkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi dan beberapa pedoman teknis penerapan

reformasi birokrasi. Disamping itu masih banyak lagi Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang

merupakan pedoman pelaksanaan Reformasi Birokrasi, antara lain :

1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengajuan Dokumen

Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dengan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi;

2
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pengusulan, Penerapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada

Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Manajemen Perubahan I-3

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Tahun 2015-2014;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Grand Design Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang?

2. Bagimana Road Map Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang?

3. Bagaimana Pembagian 8 Area Perubahan ?

4. Apa 9 Program Reformasi Design?

4
BAB II Pembahasan

A. Grand Design Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang

Birokrasi telah tercantum dalam kamus awal secara sangat

konsisten. Kamus akademi Perancis memasukan kata tersebut pada

tahun 1978 dengan arti kekuasaan, pengaruh, dari kepala dan staf biro

pemerintahan. Kamus bahasa Jerman edisi 1813, mendefinisikan

birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai

departemen pemerintah dan cabang-cabangnya memeperebutkan diri

untuk mereka sendiri atas sesama warga negara.1

Konsep birokrasi memang identik dengan pemerintah yang

mempunyai wewenang dalam menentukan sebuah kebijakan yang

berkenaan dengan pelayanan publik. Birokrasi seperti dikatakan oleh

Blau dan Meyer merupakan suatu lembaga yang sangat kuat dengan

segala kekuasaan untuk meningkatkan kapasitas potensial (potential

capacity) karena birokrasi diartikan sebagai instrumen administrasi

rasional yang netral pada skala masif.

1Azhari, 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia : Studi perbandingan intervensi Pejabat Politik
Terhadap Pejabat Birokrasi Di Indonesia dan Malaysia. Yogyakarta :Pustaka pelajar hal 76

5
Dengan kata lain, birokrasi dapat diartikan sebagai organisasi

pemerintahan yang dijalankan oleh para pegawai yang digaji atau

sistem pemerintahan mejatulis dengan aturan -aturan yang telah

berlaku.

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 mengamanatkan

bahwa pendayagunaan aparatur negara dilakukan melalui Reformasi

Birokrasi dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme aparatur

negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good

Governance), baik di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung

keberhasilan pembangunan di bidang lainnya.

Pentingnya Reformasi Birokrasi ditegaskan kembali dalam Peraturan

Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2018, dengan

ditempatkannya Reformasi Birokrasi sebagai prioritas pertama dari 11

prioritas pembangunan nasional.

6
Untuk tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik,

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diwajibkan

melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB) secara menyeluruh yang

dilaksanakan bertahap 5 (lima) tahunan sampai tahun 2025,

sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. 2

Reformasi Birokrasi adalah suatu gerakan untuk melakukan penataan

ulang birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan

terobosan baru dengan langkah -langkah bertahap, konkret, realistis,

sungguh-sungguh, berpikir diluar kebiasaan yang ada,

Perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa. Reformasi

Birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi,

bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani

publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilainilai

dasar dan kode etik aparatur negara.

Adapun area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi

meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan, yang akan ditata

kembali melalui program reformasi birokrasi pemerintah daerah ,

2Dwiyanto, Agus 2015. Reformasi Birokrasi Kontekstual. Gajah Mada University Press : Anggota
IKAPI hal 72

7
Sebagai langkah awal dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi di

Pemerintah Kota Palembang, perlu disusun Road Map Reformasi

Birokrasi. Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Palembang

merupakan rencana teknis dan detail mengenai perubahan birokrasi

Pemerintah Kota Palembang dalam kurun waktu lima tahun mendatang,

dari tahun 2019 - 2023.

B. Road Map Reformasi Birokrasi Di Kota Palembang


Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Palembang

disusun dengan maksud dan tujuan untuk memberikan arahan

mengenai perubahan yang ingin dilakukan untuk mencapai sasaran

reformasi birokrasi, yaitu terwujudnya pemerintahan yang bersih dan

bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, meningkatkan kualitas

pelayanan publik kepada masyarakat dan meningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja birokrasi.3

Secara umum Road Map Reformasi Birokrasi Kota Palembang

berisi uraian mengenai gambaran kondisi Pemerintah Kota Palembang

saat ini, kondisi yang diharapkan dalam lima tahun mendatang,

permasalahan yang dihadapi serta agenda pelaksanaan reformasi

birokrasi dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang

dihadapi serta dalam rangka mewujudkan sasaran reformasi birokrasi.

3 Azhari, A. Kholik, (1994), Birokrasi dan Tuntutan Demokratisasi, Makalah Seminar. AIPI XI. Hal 55

8
Pemerintah Kota Palembang telah melakukan beberapa

langkah-langkah perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di

beberapa bidang guna mewujudkan pemerintahan Kota Palembang

yang bersih dan bebas KKN, memberikan pelayanan yang berkualitas

kepada masyarakat Kota Palembang, dan meningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja instansi di lingkungan Pemerintah Kota

Palembang, namun perubahan yang dilakukan tersebut saat ini belum

terlaksana secara berkelanjutan dan terencana sesuai dengan

kebutuhan masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama.

Beberapa hal yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota

Palembang untuk mewujudkan daerah yang bersih dari Korupsi, Kolusi,

dan Nepotisme yaitu :

1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Kota

Palembang pada dari Tahun 2010 sampai dengan 2018 secara

berturut-turut.

2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan

Pemerintah Kota Palembang sudah mulai diimplementasikan

dan dalam implementasinya akan terus dikembangkan;

9
3. Dalam rangka transparansi penyelenggara hukum, seluruh

pejabat yang diwajibkan untuk menyerahkan Laporan Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara, sudah menyerahkan laporan

dimaksud kepada KPK

4. Pemerintah Kota Palembang telah melakukan Pencanangan

Daerah Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dilingkungan

Pemerintah Kota Palembang yang sudah mulai dilakukan sejak

tahun 2010 dan di tahun 2018 telah dilakukan kembali

Pencangan Zona Integritas sesui dengan peraturan;

5. Pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah Kota

Palembang Pemerintah Kota Palembang sudah 100% e-

procurement;

6. Akuntabilitas kinerja di Pemerintah Kota Palembang sudah

dilaksanakan dalam bentuk Perjanjian Kinerja dari eselon

tertinggi sampai dengan terendah dengan melaksanakan

cascading kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Palembang;

10
7. Pemerintah Kota Palembang sudah membuka sarana

pengaduan untuk menyampaikan informasi atau menyampaikan

pengaduannya melalui aplikasi Halo Palembang dan dalam

rangka tindak lanjut pengaduanya Pemerintah Kota Palembang

telah membentuk unit khusus pengaduan masyarakat.

C. Delapan Area Perubahan

Dalam Reformasi Birokrasi terdapat beberapa focus area untuk diubah

dalam upaya Reformasi Birokrasi yaitu diantaranya.

1. Organisasi

2. Tatalaksana

3. Peraturan Perundang-Undangan

4. SDM Aparatur

5. Pelayanan Publik

6. Pengawasan

7. Akuntabilitas

8. Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur

11
D.Sembilan Program Reformasi Birokrasi
Pemerintah Kota Palembang telah melakukan beberapa

langkah-langkah perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi

di beberapa bidang guna mewujudkan pemerintahan Kota

Palembang yang bersih dan bebas KKN, memberikan pelayanan

yang berkualitas kepada masyarakat Kota Palembang, dan

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi di

lingkungan Pemerintah Kota Palembang, namun perubahan yang

dilakukan tersebut saat ini belum terlaksana secara berkelanjutan

dan terencana sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai

pemangku kepentingan utama.

Beberapa hal yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota

Palembang untuk mewujudkan daerah yang bersih dari Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme yaitu :

1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memberikan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Kota

Palembang pada dari Tahun 2010 sampai dengan 2018 secara

berturut-turut.

12
2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan

Pemerintah Kota Palembang sudah mulai diimplementasikan dan

dalam implementasinya akan terus dikembangkan;

3. Dalam rangka transparansi penyelenggara hukum, seluruh

pejabat yang diwajibkan untuk menyerahkan Laporan Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara, sudah menyerahkan laporan

dimaksud kepada KPK;

4. Pemerintah Kota Palembang telah melakukan Pencanangan

Daerah Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dilingkungan Pemerintah Kota

Palembang yang sudah mulai dilakukan sejak tahun 2010 dan di

tahun 2018 telah dilakukan kembali Pencangan Zona Integritas sesui

dengan peraturan;

5. Pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah Kota

Palembang Pemerintah Kota Palembang sudah 100% e-

procurement;

6. Akuntabilitas kinerja di Pemerintah Kota Palembang sudah

dilaksanakan dalam bentuk Perjanjian Kinerja dari eselon tertinggi

sampai dengan terendah dengan melaksanakan cascading kinerja di

lingkungan Pemerintah Kota Palembang;

13
7. Pemerintah Kota Palembang sudah membuka sarana

pengaduan untuk menyampaikan informasi atau menyampaikan

pengaduannya melalui aplikasi Halo Palembang dan dalam rangka

tindak lanjut pengaduanya Pemerintah Kota Palembang telah

membentuk unit khusus pengaduan masyarakat.

8. Penandatangan pakta Integritas oleh semua pegawai baik

pimpinan dilaksanakan setiap tahun;

9. Penerapan sistem pelayanan yang lebih akuntabel, dilihat dari

kejelasan biaya, proses, kepastian hukum, dan petugas yang

melayani.

14
BAB III PENUTUP
A. Simpulan

Birokrasi yang transparan dan akuntabel merupakan faktor

penentu keberhasilan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih

dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (clean government) serta

perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Upaya reformasi merupakan serangkaian agenda dan program

dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan demokratis, efektif dan

efisien, transparan dan akuntabel, serta bertanggung jawab dalam

kerangka pemberian pelayanan yang prima kepada masyarakat. Untuk

itu, upaya reformasi birokrasi harus merupakan bagian dari reformasi

sistem dan proses administrasi negara, termasuk reformasi administrasi

negara dan birokrasi didalamnya, pada hakekatnya merupakan

transformasi berbagai dimensi nilai yang terkandung dalam konstitusi.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka upaya reformasi

birokrasi di Pemerintah Kota Palembang, dimulai dari penyusunan

dokumen Road Map Reformasi Birokrasi 2019-2023 dari 8 (delapan)

area perubahan yang akan dicapai dalam kurun waktu sampai dengan

tahun 2023.

15
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanto, Agus 2015. Reformasi Birokrasi Kontekstual. Gajah Mada
University Press : Anggota IKAPI
Azhari, 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia : Studi
perbandingan intervensi Pejabat Politik Terhadap Pejabat Birokrasi Di
Indonesia dan Malaysia. Yogyakarta :Pustaka pelajar
Azhari, A. Kholik, (1994), Birokrasi dan Tuntutan Demokratisasi,
Makalah Seminar. AIPI XI.

16

Anda mungkin juga menyukai