Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN


KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : LIA WAHYUNINGSIH


NPM : C1C022142
KELAS : IIC S1 AKUNTANSI

DOSEN PENGAMPU :
ABDULLAH, SE, M.Si., Ak., AC

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTA EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Proposal Riset Mini Pengaruh Akuntansi Sektor Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah . Proposal ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, 12 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI.....................................................................................................................4
A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik...................................................................................4
B. Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik...................................................................................4
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Organisasi Sektor Publik.............................................4
D. Pengetian Kejelasan Sasaran Anggaran..............................................................................5
E. Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)...........................................5
BAB III..........................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN.............................................................................................................6
A. Jenis dan Rencana Penelitian...............................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan periode kepemimpinan di Indonesia memberikan perubahan yang
sangat besar di berbagai bidang. Diantaranya perubahan yang telah terjadi yaitu
pemerintahan yang berbentuk sentralistik menjadi pemerintahan desentralistik
sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. Dimana
undang-undang tersebut menjelaskan bahwa daerah berhak mengatur keuangannya
sendiri.

Nugroho (2016) menyatakan bahwa Perkembangan akuntansi sektor publik di


Indonesia semakin pesat terutama dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah.
Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan
keputusan daerah berkaitan dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sesuai
dengan kepentingan, prioritas dan potensi daerah tersebut.

Menurut Bastian (2006) Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan
analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-
lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya seperti
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial pada proyek-
proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

Kejelasan sasaran anggaran adalah sejauh mana sasaran anggaran jelas dan
spesifik, sehingga orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai sasaran
anggaran dapat memahami anggaran. Semakin jelas sasaran anggaran, semakin
mudah aspek-aspek tertentu menjelaskan keberhasilan atau kegagalan tujuan yang
ditetapkan dalam organisasi (Indrayani et al., 2017). Akan tetapi hasil menunjukan
bahwa bahwa pengelolaan keuangan daerah tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pemerintah (Pattiasina et al., 2021). Oleh karena itu, kejelasan
tujuan anggaran harus spesifik, terukur, terstandarisasi, terikat waktu, memiliki
tujuan utama, dan berorientasi pada hasil akhir. Semakin tepat sasaran anggaran,
semakin baik akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Halim & Iqbal, 2012).

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban


suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodic Fenomena yang
terkait dengan akuntabilitas kinerja pemerintah yaitu masih rendahnya akuntabilitas
1
kinerja memunculkan masalah pengelo laan keuangan daerah yang buruk dan
masih banyak dana-dana yang tidak teralokasi sesuai dengan tempatnya. Maka perlu
adanya perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang berdampak pada
upaya terciptanya good governance. Perbaikan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah juga berdampak luas pada bidang ekonomi dan politik. Dalam bidang
ekonomi, perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan mendorong
perbaikan iklim investasi, sedangkan dalam bidang politik perbaikan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah akan mampu memperbaiki tingkat kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah. Perbaikan kualitas akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah diharapkan akan berimplikasi pada minimalnya praktik kolusi, korupsi
dan nepotisme sehingga diharapkan good governance dapat diwujudkan oleh
Pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah (Santoso &
Pambelum, 2008).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Apakah Penerapan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah?
2. Apakah Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah?
3. Apakah Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penerapan Akuntansi


Sektor Publik terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penerapan
KejelasanSasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Akuntansi Sektor Publik dan
Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.

2
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini baik secara pratis maupun
teoritis adalah sebagai berikut :

1. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan
manfaat dalam menambah wawasan di bidang sektor publik terutama masalah
yang terkait dengan Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor dan Kejelasan
Sasaran Anggaran Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Intansi Pemerintah.
2. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari peneliti ini adalah dapat
meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan penulis dalam penelitian
maupun dalam kepenulisanya. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
dijadikan referensi khalayak umum dalam mencari informasi atau ilmu
penegetahuan yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu, manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan bagi
penulis lain dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan tema yang sama
maupun dengan tema yang berbeda tetapi masih mengarah pada penelitian ini
untuk dimasa yang akan datang.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi Sektor Publik adalah Mekanisme teknik dan analisa akuntansi di
lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen- departemen di bawahnya,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun proyek-
proyek kerjasama sektor public dan swasta (Bastian, 2006). Sedangkan menurut
Mardiasmo (2009) Akuntansi Sektor Publik merupakan alat informasi baik
bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

Dari definisi-definisi diatas Akuntansi Sektor Publik dapat dinyatakan sebagai


sebuah proses untuk mengelompokan, mencatat, mengkategorikan, menganalisis
serta membuat laporan transaksi keuangan dana untuk sebuah lembaga publik yang
mengarsipkan informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkannya untuk
digunakan saat pemungutan sebuah ketentuan, yang akhirnya akan
dipertanggungjawabkan kepada publik sehingga dalam pengelolaannya
membutuhkan keterbukaan dan akuntabilitas.

B. Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik


Organisasi-organisasi sektor publik sering dijumpai dalam kehidupan. Dalam
kehidupan sehari-hari, seseorang cenderung berurusan dengan instansi
pemerintah, seperti departemen pendidikan, departemen tenaga kerja, kantor
pencatatan sipil, atau kepolisian. Dan yang juga termasuk organisasi sektor publik
adalah partai-partai politik dan LSM-LSM di berbagai bidang. Biduri, (2018)
menyatakan bahwa jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor
publik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

 Instansi Pemerintah,
 Organisasi milik nirlaba,dan
 Organisasi milik swasta

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Organisasi Sektor Publik


Menurut Biduri (2018) Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor
publik antara lain:

4
1. Faktor ekonomi meliputi antara lain: Pertumbuhan ekonomi, tingkat
inflasi, tenaga kerja, nilai tukar mata uang, inftrastruktur, dan pertumbuhan
pendapatan per kapita (GNP/GDP)
2. Faktor politik meliputi antara lain: Hubungan negara dan masyarakat,
legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa, ideologi negara, dan elit
politik dan massa jaringan internasional.

D. Pengetian Kejelasan Sasaran Anggaran


Anggaran pemerintah merupakan arah atau pedoman yang akan dijadikan
pegangan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk menyusun anggaran
penerimaan dana dan pengeluaran dana oleh lembaga tertinggi negara dibebankan
kepada pemerintah (Sutisman et al., 2020).

Menurut Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan. Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal hasil kesepakatan
antara eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan
kegiatan pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutupi keperluan
belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi
defisit atau surplus.

E. Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)


Kinerja adalah hasil kerja yang menggambarkan tingkat pencapaian dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mewujudkan misi, visi,
sasaran dan tujuan organisasi (Sumartono,2017).

Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ialah suatu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah agar
mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi, misi dan
tujuan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Perwujudan
tanggungjawab ini kemudian dipublikasikan dengan format laporan yang disebut
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

5
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rencana Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan menggunakan
pendekatan kuantatif. Penelitian kausal adalah penyelidikan empiris yang sistematis
dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena
eksistensi dari variabel tersebut (Emzir, 2020). Hubungan kausal adalah hubungan
yang bersifat sebab akibat. Jadi variabel bebas/ independen (variabel yang
mempengaruhi) dan (variabel yang dipengaruhi) adalah variabel terikat/ dependen
(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini akan menggambarkan pengaruh
penerapan akuntansi sektor publik, kejelasan sasaran anggaran terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang analisis secara umum memakai


analisis statistik Menurut Sugiyono (2017) penelitian kuantitatif adalah suatu
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statis, dengan tujuan untuk
menggambarkan dan menguji hipotesis yang ditetapkan. Rancangan yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini bersumber dari (Sangaji, 2010).

6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai