Stephen P. Robbins
Mary Coulter
Nama Penulis :
Michelle (213010011)
Florence Utari Wijaya (213010030)
Yaumil Hasanah (213010056)
Charles Liem (213010068)
Fahra Maisya Putri (213010065)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapa
terselesaikan untuk memenuhi kebutuhan tugas Mata Kuliah Manajemen. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Fransiska Karolina Tampubolon, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Manajemen yang telah memberikan Penulis waktu untuk bisa menyelesaikan makalah Critical Book
Review ini.
Makalah Critical Book Review mata kuliah Manajemen ini dilaksanakan dengan
membandingkan kedua buku yang menjadi critical book. Makalah ini masih jauh dari yang diharapkan,
baik pengertian, penataan dan sebagaiya. Oleh karena itu penulis dengan senang hati bila ada saran
maupun kritikan yang konstruktif untuk perbaikan makalah ini selanjutnya.
Penulis menyadari, baik isi maupun teknik penyajian masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak penulis terima untuk meningkatkan kualitas dari
makalah ini. Terima kasih kami ucapkan bagi pembaca, semoga isi dalamnya bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CBR........................................................................................................1
1.3 Manfaat CBR........................................................................................................................1
1.4 Identitas Buku yang Direview.............................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU...................................................................................................3
BAB I PENGANTAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI.................................................3
BAB II SEJARAH MANAJEMEN..........................................................................................6
BAB III BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI.....................................................8
BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL............................12
BAB VI MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN...............................................14
BAB VII DASAR-DASAR PERENCANAAN.......................................................................15
BAB VIII MANAJEMEN STRATEGIK...............................................................................17
BAB IX STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI...........................................................19
BAB X MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA.........................................................21
BAB XI MENGELOLA TIM..................................................................................................22
BAB III PEMBAHASAN BUKU.................................................................................................23
A. Pembahasan Isi Buku.......................................................................................................24
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku.....................................................................................25
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................27
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................27
3.2 Saran...................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................28
Lampiran........................................................................................................................................29
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
4. Penerbit : Penerbit Erlangga
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2013
7. ISBN : ISBN-13 : 978-979-075-588-8
2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses merancang dan memelihara lingkungan di mana individu,
bekerja sama dalam kelompok, secara efisien mencapai tujuan yang dipilih.
Tugas Manajer
Tugas manajer secara umum adalah mengatur keseimbangan sebuah manajemen. Lalu
melakukan perencanaan, mengelola dan mengawasi kegiatan dalam manajemen.
Ditambah lagi menentukan standar kualitas, mengadakan evaluasi dan memberikan
pengaruh baik kepada karyawan
Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut
bawahan.
2. Mendefinisikan manajemen
3
Manajemen adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen
melibatkan aktivitas koordinasi dan pengawasan pekerjaan orang lain sehingga
pekerjaan terebut dapat diselesaikan secara efisian dan efektif. Koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain adalah aspek yang membedakan antara
jabatan manajerial dan non-manajerial. Manajemen melibatkan tanggung jawab
memastikan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara efisiensi dan efektif oleh orang
yang bertanggung jawab melakukannya.
Efisiensi adalah mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-kecilnya
input. Hal ini sering disebut juga tidak menyia-nyiakan sumber daya. Sedangkan
efektivitas adalah menjalankan aktvitas-aktivitas yang secara membantu organisasi
mencapai berbagai sasarannya.
3. Menguraikan fungsi, peranan, dan keahlian manajer, serta bagaimana tugas manajer
senantiasa berubah.
Setiap manajer menjalankan 4 buah fungsi yaitu : Yang pertama adalah
perencanaan (planning) didefinisikan sebagai sasaran-sasaran, menetapkan startegi
dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas. Yang kedua
adalah penataan (organizing) adalah menentukan apa yang harus diselesaikan,
bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya. Yang ketiga adalah
kepemimpinan (leading) adalah memotivasi, memimpin dam tidakan-tindakan lainnya
yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Yang keempat adalah pengendalian
(controlling) adalah mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala
sesuatunya terselesaikan sesuai rencana.
Peran manajemen adalah tindakan dan perilaku yang diharapkan dari seorang
manajer. Menurut Henry Mintzberg menggagas 10 peran manajemen yang
dikelompokkan menjadi tiga divisi yaitu : divisi pertama yaitu Peran Jembatan Antar-
Pribadi (Interpersonal Roles), yang terdiri dari panutan (figurehead), pimpinan
(leader), penghubung (liaison). Divisi kedua yaitu Peran Penyambung Informasi
(Informational Roles) yang terdiri dari pengawas (monitor), penyebar berita
(disseminator), juru bicara (spokesperson). Divisi ketiga yaitu Peran Pengambil
Keputusan yang terdiri dari pengusaha/pelopor/pendobrak (entrepreneur), pengentas
kendala (disturbance handler), pengalokasi sumber-daya (resource allocator), dan
perunding (negotiator).
Menurut Robert L.Katz manajer membutuhkan 3 keahlian yaitu keahlian
teknis (technical skills) adalah pengetahuan dan keterampilan yang berakitan dengan
sebuah pekerjaan spesifik yang diperlukan untuk dapat menjalankan dan
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Keahlian hubungan antar-manusia (human
skills) adalah kemampuan bekerja sama secara baik dengan orang lain, baik
perorangan maupun kelompok. Keahlian konseptual (conceptual skills) adalah
kemampuan berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak atau kompleks.
Pekerjaa seorang manajer pada saat ini adalah mendelegasikan secara efektif, mampu
berkomunikasi secara efektif, berpikir secara kritis, mengelola beban
pekerjaan/waktu, memahami batasan yang jelas untuk peran dan tanggung jawab para
karyawan dan menciptakan suasana keterbukaan, membangkitkan kepercayaan dan
tantangan.
4
4. Menguraikan karakteristik sebuah organisasi
Organisasi adalah pentaan sekumpulan orang secara disengaja guna mencapat
tujuan-tujuan tertentu. Organisasi memiliki 3 sifat yang umum yaitu memiliki tujuan
yang jelas terdefinisi, terdiri dari orang-orang dan suatu bentuk struktur yang
mengatur hak dan kewajiban para anggotanya dalam melaksaan pekerjaan organisasi.
Struktur ini dapat bersifat terbuka dan fleksibel, tidak terdapat batasan-batasan
pekerjaan ang kaku dan strata jabatan yang tegas.
5
BAB II SEJARAH MANAJEMEN
6
membantu para manajer menentukan jumlah barang persedaan yang optimal.
Manajemen mutu total (total quality management , TQM) sebagai manfaat dari
penggunaan teknik-teknik kuantitatif adalah apa yang dikenal sebagai manajemen.
Dua nama paling terkemuka dalam kalangan praktisi manajemen mutu total ni
adalah W.Edwards Deming dan Joseph M. Juran. Manajemen mutu total adalah
sebuah falsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya perbaikan
secara berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan. Istilah pelanggan disini bisa
berarti siapa saja yang berinteraksi dengan produk dan layanan organisasi, baik
secara internal maupun eksternal. TQM merupakan sebuah “pengkhianatan”
terhadap pendekatan manajemen terdaulu yang terlalu berpegang teguh pada
keyakinan bahwa menekan biaya adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan
produktivitas.
7
BAB III BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI
8
secara terbuka, para manajer tidak akan pernah menerapkan ide-ide yang jauh
menyimpang dari praktik-praktik yang biasanya dijalankan (status quo).
Tidak banyak peraturan yang terlalu mengikat bagi para karyawan, dan
pengawasan dilakukan secara santai karena manajemen percaya bahwa para karyawan
mereka adalah manusia-manusia pekerja keras yang dapat dipercaya. Manajemen
menginginkan produktivitas yang tinggi, namun berkeyakinan bahwa hal ini akan
tercipta dengan memperlakukan para karyawan secara sepatutnya. Perusahaan bangga
akan reputasinya sebagai tempat bekerja yang baik.
3. Lingkungan
Budaya Kuat Nilai-nilai diterima secara luas Budaya Lemah Nilai-nilai hanya
dianut oleh segolongan orang saja di dalam organisasi biasanya kalangan manajemen
puncak Budaya memberikan pesan yang saling bertolak-belakang mengenai apa yang
dipandang berharga dan penting Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada
para karyawan mengenai apa yang dipandang berharga dan penting Para karyawan
sangat mengidentikkan jati diri mereka dengan budaya organisasi Terdapat kaitan
yang erat di antara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi Para
karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi mereka Tidak ada
kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi.
9
BAB IV PRAKTIK MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
10
(Jepang) dan Kia Motors (Korea Selatan) - berinvestasi pada pabrik-pabrik mobil di
dua negara bagian (Indiana dan Georgia) yang sebelumnya ditinggalkan oleh
produsen Amerika. Sebagaimana contoh-contoh di atas, organisasi-organisasi di
berbagai industri dan berbagai negara senantiasa mengejar kesempatan (opportunity)
global. Tapi bagaimanakah cara
Perusahaan yang berbisnis secara global bukanlah sesuatu yang baru. East
India Company mulai berdagang di India pada tahun 1600. Di antara perusahaan A.S.,
DuPont mulai berbisnis di China pada tahun 1863. H.J. Heinz Company
mempabrikasi produk makanan di Inggris Raya pada tahun 1905. Ford Motor
Company mendirikan cabang penjualan perta di Prancis pada tahun 1908. Menginjak
tahun 1920-an, perusahaan-perusahaan lain, seperti Fiat, Unilever, dan Royal
Dutch/Shell telah go international. Namun baru pada pertengahan tahun 1960-an
perusahaan internasional menjadi fenomena umum. Kini, hanya sedikit perusahaan
yang tidak berbisnis secara internasional. Meskipun begitu, tidak ada pendekatan yang
diterima umum mengenai berbagai tipe perusahaan internasional; para penulis buku
memakai beragam istilah. Kami memakai istilah multinasional, mulridomestik.
global, dan transnasional. Sebuah perusahaan multinasional (multinational
corporation - MNC) mencakup semua tipe perusahaan internasional yang
menjalankan operasi di banyak negara.
Salah satu tipe MNC adalah perusahaan multidomestik (multidomestic
corporation), yang menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan
lainnya ke negara lokal. Tipe globalisasi ini mencerminkan pendekatan polisentrik.
Perusahaan multidomestik tidak berusaha membuat replika kesuksesan domestiknya
dengan cara menjalankan manajemen operasi luar negerinya dari dalam negeri.
Sebaliknya, karyawan lokal umumnya dipekerjakan untuk menjalankan manajemen
bisnisnya, dan strategi-strategi pemasaran dibuat sesuai karakteristik unik negara
tersebut.
11
BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
12
Perilaku dari manajer adalah factor yang paling penting yang mempengaruhi
keputusan seseorang untuk bertindak etis atau tidak etis. Niat manajemen mendorong
perilaku etis mencakup memberi perhatian kepada pemilihan karyawan, mempunyai
dan menggunakan kode etik, mengenali pentingnya peran kepemimpinan etis yang
mereka jalankan dan apa yang mereka lakukan jauh lebih penting dari pada apa yang
mereka katakan, memastikan penilaian tujuan dan kinerja, tidak memberikan
penghargaan atau pencapaian tujuan tanpa memperhitungkan proses tujuan dicapai,
menggunakan pelatihan etika dan audit sosial yang independent, dan menciptakan
mekanisme perlindungan.
13
BAB VI MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN
14
membantu menjelskan bagaimana proses pembuatan keputusan digunakan untuk
memilih akeputusan alternatif terbaik melalui maksimalisasi atau kepuasan dan
kemudian mengimplementasikan serta engevaluasi keputusan. Ini juga membantu
menjelaskan factor-faktor apa yang mempengaruhi proses pembuatan keputusan,
termasuk pendekatan pembuatan keputusan (rasionalitas, rasionalitas terikat, intuisi).
Jenis masalah dan keputusan (terstruktur dan terprogram atau tak terstruktur dan tak
terprogram). Kondisi pembuatan keputusan (kepastian, resiko, ketidakpastian). Dan
gaya pembuatan keputusan(linear atau nonlinear).
15
BAB VII DASAR-DASAR PERENCANAAN
16
Dalam penetapan tujuan tradisional, tujuan ditetapkan oleh manajer puncak
kemudian diturunkan ke bawah dan menjadi subtujuan bagi setiap area organisasi.
Alih-alih menggunakan penetapan tujuan tradisional, banyak organisasi yang
menggunakan manajemen menurut tujuan (management by objective = MBO)
adalah sebuah proses penetapan tujuan yang disetujui Bersama dan menggunakan
tujuan tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
Ada enam tujuan yang ditulis dengan baik : mereview misi atau tujuan
organisasi, mengevaluasi sumber daya yang tersedia, menentukan tujuan secara
individu datau dengan masukan dari pihak lain, menulis tujuan dan
mengomunikasikannya kepada semua yang perlu tahu, mereview hasil dan apakah
tujuan telah tercapai. Setelah tujuan ditetapkan, ditulis, dan komunikasikan,
seorang manajer telah siap mengembangkan rencana mengejar tujuan tersebut.
Pengembangan rencana dipengaruhi oleh tiga faktor kontinjensi dan oleh
pendekatan perencanaan yang mengikutinya. Faktor kontijensi pertama
menunjukkan hubungan anatar tingkatan manajer dalam organisasi dan jenis
perancanaan yang dilakukan. Faktor kontinjensi yang kedua adalah ketidakpastian
lingkungan, dan yang terakhir adalah faktor kontijensi yang berhubungan dengan
konsep komitment. Konsep komitmen mengatakan bahwa rencana harus ditarik
sejauh mungkin untuk memenuhi komitmen yang dibuat pada saat rencana
dikembangkan. Sedangkan pendekatan perencanaan adalah melibatkan lebih
banyak anggota organisasi dalam proses.
17
BAB VIII MANAJEMEN STRATEGIK
1. Manajemen Strategik
Manajemen strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk mengembangkan
Strategi organisasi. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan semua fungsi
manajemen dasar - perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Apakah strategi organisasi? Strategi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah
organisasi akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana
organisasi akan menang bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para
pelanggannya agar dapat mencapai tujuannya.
Salah satu istilah yang sering digunakan dalam manajemen strategik adalah
model bisnis, yaitu bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang. Model bisnis
berfokus pada dua faktor: (1) apakah pelanggan menghargai apa yang disediakan
perusahaan, dan (2) apakah perusahaan dapat menghasilkan uang dengan melakukan
hal tersebut.
18
4. Efektivitas Organisasi
Efektivitas organisasi adalah pengukuran kesesuaian tujuan organisasi dan
seberapa baik tujuan tersebut dapat dicapai. Efektivitas adalah hasil akhir bagi
manajer dan yang mengarahkan keputusan manajer dalam mendesain strategi dan
aktivitas kerja, juga dalam mengkoordinasi kerja para karyawan.
19
BAB IX STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Struktur oranganisasi ini dan desain organisasi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan nya sendiri yaitu ;
- Kelebihan asas komando pimpinan sehingga tidak ada yang simpang siur
pengambilan keputusan
- Proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan organisasi berjalan cepat
- Pengawasan terhadap kegiatan bawahan dapat dilakukan secara langsung
- Koordinasi mudah dilakukan
- Solidaritas pada setiap anggota organisasi
- Dislipin kerja sangat baik karena akan dipantau secara langsung
- Spesialis karyawan dapat berkembang secara optimal
- Meningkatkan produktivitas organisasi
- Atasan hanya perlu berfokus koordinasi sedangkan performa spesialis sudah
dipegang oleh bawahannya
- Spesialis anggota organisasi yang beraneka ragam dapat memberikan manfaat
untuk organisasi
Secara maksimal sehingga bisa memberikan keuntungan yang juga maksimal
- Azaz satu komando mengurangi simpang siur pengambilan keputusan organisasi
- Pembagian tugas dan tanggung jawab dan wewenang jelas karena dibagi
berdasarkan garis pimpinan dan spesialis anggotanya
- Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab menjadi lebih lancar karena seluruh
pekerjaan sudah sesuai dengan spesialisnya
- Pelaksanaan tugas atasan juga menjadi lebih lancar karena seluruh pekerjaan
sudah dilakukan bawahaannya
- Pembagian tugas yang jelas mempermudah koordinasi saja
- Pembagian tugas yang jelas mempermudah koordinasi
- Spesialis karywan dapat berkembang secara optimal
Dan sebaliknya di struktur organisasi ini memiliki kekurangan nya sendiri seperti :
20
Sering terjadinya persaingan kurang sehat karena masing-masing anggota
organisasi merasa tugasnya paling penting.
Penanggung jawab keputusan sulit dilakukan karena merupakan keputusan
bersama.
Membutuhkan banyak waktu untuk menyatukan pikiran masing-masing anggota
organisasi.
Adanya peluang kecurangan demi kepentingan suatu pihak jika dilakukan voting
suara.
21
BAB X MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya Manusia penting karena memiliki tiga alasan: Pertama, sumber
daya manusia bisa menjadi sumber yang signifikan bagi keunggulan kompetatif
seperti yang di tunjukan berbagai studi dan hal ini berlaku bagi organisasi diseluruh
dunia human capital index sebuah studi menyeluruh tentang lebih dari 2000
perushaan global menyimpulkan bahwa sdm yang berorentasi manusia memberikan
kemajuan bagi oranganisasi dengan menciptkan nlai pemegang saham yang unggul.
Keseluruhan proses sumber daya manusia dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal. Faktor faktor yang paling mempengaruhi secara langsung meliputi serikat
pekerja peraturan dan regulasi pemerintah serta trend demografis.
Serikat pekerja merupakan suatu organisasi yang mewakili pekerja dan
berupaya untuk melindungi kepentingan mereka melalui perundingan bersama . dalam
oraganisasi yang memiliki serikat kerja sebagian besar keputusan msdm didikte oleh
kesepakatan yang di hasilkan dari perundingan bersama ini yang biasanya meliputi
hal hal yang terkait dengan sumber rekrutmen kriteria penerimaan karywaaan promosi
dan pemecatan kelayakan pelatihan serta praktik kedislipinan . Para manajer harus
menggunakan informasi yang dihimpun melalui analisis pekerjaan agar dapat
menuntun mereka dalam melakukan rekrutmen yaitu melokasikan
mengidentifikasikan dan menarik para pelamar kerja yang kompoten disisi lain
apabila perencanaan sdm menunjukan kelebihan karyawan manajer dapat mengurangi
angkatan kerja organisasi melalui dekrutmen
Begitu anda memiliki sejumlah kandidat langkah berikutnya adalah seleksi
yaitu menyaring para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi
kualifkasi atas pekerjaan tersebut manajer harus memilih dengan cermat karena
kesalahan penerimaan dapat menimbulkan impilkasi yang signiatif sebagai contoh
seorang pengemudi di fresh dirct toko kelontong online yang mengantarkan maknan
kepada penghuni apartemen di new york dituntun dan akhirnya dinyatakan bersalah
atas tindakan menguniat dan mengusik pelangganan wanita di t mobile layanan
pelanggan yang minim mengakbitkan perushaan ini meduduki peringkat terbawah
dalam survei kepuasaan pelanggan yang dilkukan j d power langkah pertama dalam
merombak secara total bidang layanan pelanggan adalah mengubah pratik dalam
bidang layanan pelanggan. Anda mungkin diberitahukan mengenai peraturan kampus
dan prosuder lain mencairkan cek atau mendaftarkan kelas kuliah anda mungkin juga
diperkenalkan dengan beberapa staf administaris kuliahan dengan orientasi
Ada dua jenis orientasi yaitu: orientasi unit kerja memperkenalkan karyawan
dengan sasaran dari unit kerja menjelaskan bagaimana pekerjaannya berkontribusi
pada pencapaian sasaran unit kerja dan meliputi pengenakan karywan baru tersebut
dengan rekan kerjaanya mencakup kebijakan sdm yang revalan dan bahkan mungkin
bekeliling ke fasilitas fasilitas perushaan
22
BAB XI MENGELOLA TIM
23
BAB III PEMBAHASAN BUKU
24
• BAB X MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
Menjelaskan proses mengelola sumber daya manusia, mengapa MSDM begitu
penting dan mengidentifikasinya.
25
3. Design sampul buku terlalu kaku
4. Banyak istilah baku yang harus dicari tahu terlebih dahulu artinya
5. Cover yang digunakan terlalu tipis
6. Buku memiliki isi kurang lengkap dibandingkan buku utama
7. Isi dari setiap bab kurang mudah dipahami dikarenakan tidak ada contoh maupun
ilustrasi
26
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ringkasan yang berhasil dihimpun dari penjelasan dan pembahasan diatas dapat
diketahui bahwa ilmu manajemen adalah ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mengarah
kepada pengetahuan untuk melakukan penyusunan, perencanaan, menggerakkan serta
pengendalian dalam tujuan untuk mencapai sebuah target yang telah ditetapkan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan yang tersedia lainnya.
Untuk fungsi manajemen yaitu: Mengandung fungsi perencanaan atau planning. Jika
dijabarkan ilmu manajemen dapat berfungsi sebagai sebuah analisis yang dirancang dan
diprogram untuk menyikapi dan sebagai antisipasi akan adanya perubahan dimasa yang akan
datang. Misalnya menyiapkan produk yang laku di pasaran di masa yang akan datang.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah hendaknya makalah ini dapat dijadikan
pengetahuan tambahan yang dapat memotivasi dan memberikan informasi tambahan tentang
ilmu manajemen. Apapun alasannya ilmu manajemen sangat bermanfaat dalam segala hal
termasuk untuk diri sendiri dan dalam mencapai tujuan tertentu.
Makalah manajemen yang membahas dan memaparkan secara sederhana tentang ilmu
manajemen dan proses perkembangannya. Tanpa disadari dengan mengetahui informasi
tentang manajemen maka seseorang dapat mempelajarinya sendiri tentang ilmu manajemen
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah manajemen ini sangat bermanfaat bagi organisasi perusahaan, instansi
maupun lembaga pendidikan. Dengan makalah ini dapat diketahui tentang suatu hal dan cara
efektif merencanakan suatu teknik untuk mencapai suatu tujuan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen. P. & Coulter, Mary. (2009). Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid 1, Jakarta:
Erlangga
Robbins, Stephen. P. & Coulter, Mary. (2016). Manajemen Edisi Ketigabelas Jilid 2, Jakarta:
Erlangga
28
Lampiran
29