DOSEN PENGAMPU
IMRAN, SE. MM
S1 MANAJEMEN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS HAJI AGUS SALIM
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dan dapat tersusun hingga selesai. Yang mana
makalah ini membahas tentang SIKAP DAN PERSEPSI. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang SIKAP DAN PERSEPSI
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
A. LATAR BELAKANG......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. SIKAP................................................................................................................6
1. Pengertian Sikap...........................................................................................6
2. Komponen Sikap...............................................................................................7
3. Fungsi Sikap......................................................................................................8
4. Tipologi Sikap Umum......................................................................................9
5. Tipe Sikap Kerja...............................................................................................9
B. PERSEPSI.......................................................................................................10
1. Pengertian Persepsi.....................................................................................10
2. Jenis Persepsi...............................................................................................12
3. Kesalahan Persepsi.....................................................................................12
4. Hubungan Persepsi Dan Pengambilan Keputusan Kerja.......................18
5. Proses Persepsi............................................................................................22
6. Faktor yang Memengaruhi Persepsi.........................................................23
BAB III.......................................................................................................................26
PENUTUP..................................................................................................................26
A. KESIMPULAN...............................................................................................26
B. SARAN............................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menjelaskan pengertian sikap, komponen, fungsi sikap, dan tipologi
sikap umum.
2. Untuk menjelaskan pengertian, jenis, proses persepsi, dan faktor yang mempengaruhi
persepsi.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIKAP
1. Pengertian Sikap
Masalah sikap merupakan suatu hal yang sudah dilakukan dan
diperbincangkan dalam kehidupan sehari – hari. Banyak ahli sudah
mendefinisikan arti dari sikap, namun dari sekian banyaknya definisi tidak ada
perbedaan yang terlalu berarti. Ini menandakan bahwa sebenarnya sikap
merupakan hal pasti dimiliki oleh setiap individu, hanya saja terlihat dengan
frekuensi atau tingkatan dan jenis yang berbeda. Sikap atau attitude
merupakan salah satu hal yang bisa dinilai dari diri seseorang. Melihat peran
sikap sangat vital dalam kehidupan sosial membuat banyak orang rela
menghabiskan banyak uang untuk membentuk sikap dan pribadi yang baik
melalui sekolah kepribadian. Secara umum, sikap bisa didefinisikan sebagai
perasaan, pikiran dan kecenderungan seseorang yang bersifat permanen
mengenai lingkungan sekitarnya. Sikap juga bisa dimaknai suatu keadaan
dalam diri manusia yang menggerakkannya untuk berbuat dalam aktivitas
sosial dengan perasaan tertentu, juga dalam menanggapi objek situasi atau
kondisi di sekitarnya. Sikap menjadi pokok bahasan yang menarik karena
keterkaitannya dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
W.A. Gerungan (2009) yang mengatakan bahwa sikap adalah
kesediaan bereaksi terhadap suatu hal. Ini berarti bahwa sikap senantiasa
terarahkan pada suatu obyek tertentu dalam arti bahwa taka da sikap tanpa
obyek, dan gerakan atau reaksi terhadap obyek inilah yang di maksud dengan
sikap. Robbins (2007:92) mengemukakan pengertian sikap adalah pernyatan
evaluatif baik yang menyenagkan maupun tidak menyenangkan terhadap
obyek, individu atau perisitiwa. Suatu sikap dapat memiliki ciri – ciri sebagai
berikut:
1. Sikap cenderung bertahap/tetap, tetapi dapat diubah dan berubah
2. Sikap mencakup kontinum penerimaan dari yang sangat disukai sampai
sangat tidak disukai
3. Sikap diarahkan pada beberapa obyek dimana orang memiliki perasaan
dan kepercayaan
2. Komponen Sikap
Suatu sikap memiliki acuan dalam penilaiannya, diantaranya adalah:
1. Emosi
Mencakup perasaan seseorang, hal ini bisa berarti positif, negatif, atau
netral mengenai objek.
2. Informasi
Terdiri dari kepercayaan dan informasi yang dimiliki individu mengenai
objek.
3. Perilaku
Terdiri dari kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap
objek.
KOGNITIF
AFEKTIF
State of mind
PSIKOMOTORIS
Pikiran State of heart
Ide Pemahaman State of hand
Informasi Kesadaran Tindakan
Pengertian Keyakinan Berbuat
Penalaran
3. Fungsi Sikap
Dikatakan bahwa bagi individu, sikap mempunyai 4 fungsi penting (Katz,
1960), yaitu:
1. Utilitarian function : Sikap berfungsi sebagai penyesuaian sosial dan
membantu individu katmerasa menjadi bagian dari masyarakat
Contoh : Seseorang dapat memperbaiki ekspresi dari sikapnya terhadap
suatu objek tertentu untuk mendapatkan persetujuan atau dukungan.
2. Knowledge function : Sikap membantu individu untuk memahami dunia,
yang membawa keteraturan terhadap bermacam-macam informasi yang
perlu diasimilasikan dala=====m kehidupan sehari-hari. Setiap individu
memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, dan ingin banyak
mendapat pengalaman dan pengetahuan.
3. Value-expressive function : Sikap mengkomunikasikan nilai dan identitas
yang dimiliki seseorang terhadap orang lain.
4. Ego defensive function : Sikap melindungi diri, menutupi kesalahan,
agresi, dsb dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan
kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah-masalah yang
belum mendapatkan penyelesaian secara tuntas sehingga individu
berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia merasa
takut kehilangan statusnya.
Orang sukses dalam bisnis adalah mereka yang mau bekerja keras,
menanggung penderitaan, danberjuang untuk meningkatkan nasibnya. Sebuah
rencana aksi bekerja secara efektif dan efisien dengan:
1. Masa inkubasi.
4. Persaingan bebas
5. Percepatan perubahan
B. PERSEPSI
1. Pengertian Persepsi
Istilah persepsi banyak dijumpai dalam setiap percakapan orang
ketika orang tersebut membicarakan hal – hal tertentu. Secara umum persepsi
adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi
terhadap stimulus. Stimulus sendiri didapat dari proses penginderaan terhadap
objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan antar gejala yang selanjutnya
diproses oleh otak. Persepsi sendiri merupakan interpretasi unik dari suatu
situasi, bukan rekaman situasi. Jadi persepsi bisa jadi berbeda dengan realita.
Dalam buku perilaku dan manajemen organisasi (John M. Ivanevich, dkk
2006 :116) pesepsi didefinisikan sebagai proses kognitif dimana seseorang
individu memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti kepada stimulus
lingkungan. Melalui persepsi, individu berusaha untuk merasionalkan
lingkungan dan objek, orang dan peristiwa di dalamya.
Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi, padahal dua kata
tersebut memiliki makna yang berbeda. Sensasi hanya berupa kesan sesaat,
saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus
lainnya dan ingatan – ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut.
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis,
saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja
yang banyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang
mirip lalu tulisan menjadi jelek. Beberapa hal di atas menjelaskan tentang
makna persepsi dari segi fisik, sedangkan Robbins, (2007:175) memberikan
pengertian persepsi adalah proses individu mengatur dan menginterpretasikan
kesan – kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Jadi persepsi merupakan suatu proses individu untuk mengenali lingkungan
dengan interpretasi mereka yang mungkin akan berbeda antar individu
lainnya. Dari berbagai defenisi yang dikemukakan di atas disimpulkan bahwa
persepsi merupakan suatu proses pemberian arti atau makna terhadap suatu
objek yang ada pada lingkungan. Dengan demikian setiap orang mempunyai
persepsi sendirisendiri, karena perbedaan kemampuan inderanya dalam
menangkap stimuli (obyek).
2. Jenis Persepsi
Berdasarkan Indera manusia persepsi terbagi menjadi beberapa jenis :
a. Persepsi Visual
Persepsi Visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah
kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari
indra.
b. Persepsi Auditori
Persepsi ini didapatkan dari indra pendengaran yaitu telinga. Pendengaran
adalah kemampuan untuk mengenali suara.
c. Persepsi Perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera peraba yaitu kulit. Kulit
berfungdi drbsgsi slst pelindung bagian dalam, misalnya otot, dan tulang,
sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam rseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan.
d. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Penciuman adalah penangkapan atau perasaan bau.
e. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu
lidah. Indra ini merujuk kepada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat
seperti halnya makanan.
3. Kesalahan Persepsi
Kesalahan persepsi dalam psikologi pada dasarnya dibagi menjadi
lima bagian yakni atribusi, efek halo, stereotip, prasangka dan gegar
budaya yang semuanya ini akan membuat seseorang salah dalam memberikan
kesan, merasakan dan mengimpretasikan sesuatu berdasarkan dari stimulus
atau informasi yang sudah diberikan.
Dalam persepsi juga sering terjadi kesalahan yang dalam ulasan
tentang kesalahan persepsi dalam psikologi akan kami ulas secara jelas dan
lengkap.
1. Kesalahan Atribusi
Atribusi merupakan proses internal yang terjadi dalam diri individu
dalam memahami sesuatu atau perilaku orang lain. Dalam usaha tersebut,
maka seseorang akan memakai beberapa sumber informasi yang bisa
didapat. Kesalahan atribusi ini bisa terjadi saat seseorang melakukan
kesalahan dalam menafsirkan sebuah pesan atau perilaku sehingga
dianggap internal meskipun hal tersebut sebenarnya merupakan faktor
eksternal atau bisa terjadi sebaliknya.
2. Efek Halo
Kesalahan persepsi berikutnya adalah efek halo yakni fakta jika saat
seseorang membentuk sebuah kesan secara menyeluruh mengenai sebuah
benda atau seseorang. Kesan yang secara menyeluruh ini akan
menimbulkan efek kuat dari penilaian individu atas sifat yang lebih
spesifik.
Efek halo ini memang sudah umum terjadi dan akan berpengaruh
secara kuat pada diri pribadi untuk menilai benda atau seseorang. Dalam
kehidupan sehari hari, mungkin seseorang akan menemukan sifat positif
yang lebih terlihat dari diri seseorang seperti contohnya orang tersebut
penggembira, selalu berkatan jujur, baik dan lain sebagainya.
3. Stereotip
Kesulitan dalam berkomunikasi bisa terjadi dari stereotip dengan cara
menggeneralisasikan beberapa orang atas dasar informasi yang masih
dikatakan minim dan kemudian langsung membentuk asumsi tentang
sesuatu berdasarkan kelompok. Stereotip adalah proses memposisikan
seseorang dan juga beberapa objek dalam sebuah kategori yang mapan
atau menilai tentang beberapa orang atau beberapa objek atas dasar
kategori yang dianggap sesuai dibandingkan dengan karakteristik
individual.
6. Emosi
Emosi juga nantinya bisa mempengaruhi cara seseorang dalam
menerima atau mengolah sebuah informasi pada sebuah keadaan sebab
sebagian perhatian dan juga energi adalah hanya sebatas emosi tersebut.
Seseorang kemungkinan akan tertekan jika baru saja mengalami
pertengkaran yang akhirnya mengalami kemacetan sehingga macam
macam persepsi dalam psikologi dari gurauan sahabatnya dianggap
sebagai sebuah penghinaan.
7. Impresi
Impresi adalah stimulus yang menonjol atau salient dimana akan lebih
dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Warna kontras, ukuran gambar
yang besar atau suara kuat dengan pitch tertentu akan lebih menarik
individu agar lebih memperhatikan dan juga fokus dalam persepsi yang
dimiliki orang tersebut. Seseorang nantinya akan memperkenalkan diri
dengan sopan serta berpenampilan menarik dimana akan lebih mudah
dipersepsikan sebagai hal yang positif dan persepsi tersebut juga akan
berpengaruh terhadap pandangan pandangan lain berikutnya.
8. Konteks
Konteks yang bisa dalam bentuk sosial, lingkungan fisik atau budaya
juga berpengaruh terhadap kesalahan persepsi. Konteks akan memberikan
dasar yang sangat menentukan bagaimana figure nantinya akan
dipandang. Jika fokus berada pada figure yang sama namun pada dasar
atau ground yang berbeda nantinya juga bisa memberikan makna yang
juga berbeda sehingga cara meningkatkan akurasi persepsi harus
dilakukan.
9. Prasangka
Prasangka adalah kekeliruan persepsi pada seseorang yang berbeda
yang juga merupakan sebuah konsep saling berdekatan dengan stereotip.
Dari beberapa pakar beranggapan jika stereotip identik dengan prasangka
sehingga prasangka dijadikan konsekuensi dari stereotip dan lebih diamati
dibandingkan dengan stereotip. Prasangka selalu memakai citra yang
kaku untuk meringkas segala sesuatu yang dipercaya.
Ilusi paradoks terjadi karena objek paradoksikal atau sesuatu yang tidak
mungkin seperti segitiga penrose atau tangga yang mustahil seperti yang
terlihat pada karya seni grafis M C Escher berjudul Air Terjun.
Sedangkan ilusi fiksional diartikan sebagai persepsi terhadap objek yang
berbeda sama sekali untuk seseorang namun tidak untuk orang lain seperti
yang terjadi pada halusinogen dan juga schizoprenia atau lebih tepat
dikatakan sebagai halusinasi.
Mendefinisikan masalahnya
Membuat alternatif
Stimulus Organisasi
Lingkungan Perseptual Persepsi
Seleksivitas Penafsiran
Persepsi Stimulus
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Persepsi merupakan proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu
informasi terhadap stimulus. Persepsi sendiri merupakan interpretasi unik dari
suatu situasi, bukan rekaman situasi. Persepsi bisa jadi berbeda dengan realita.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses
pemberian arti atau makna terhadap suatu objek yang ada pada lingkungan.
2. Sikap atau attitude merupakan salah satu hal yang bisa dinilai dari diri
seseorang. Secara umum sikap dapat didefinisikan sebagai perasaan, pikiran
dan kecenderungan seseorang yang bersifat permanen mengenai lingkungan
sekitarnya. Berbeda halnya dengan nilai.
3. Nilai dapat diartikan sesuatu yang diinginkan, penting dan memiliki arti,
sehingga diperjuangkan untuk direalisasikan. Nilai adalah keyakinan dasar
bahwa suatu cara tingkah laku khas lebih disukai secara pribadi atau sosial
daripada cara tingkah laku yang sebaliknya.
4. Ketiga hal tersebut, baik persepsi, sikap maupun nilai sangat berperan dalam
pengembangan perilaku organisasi. Persepsi masing-masing individu atau
kelompok yang berbeda satu sama lain akan sangat menentukan perilaku atau
tindakan apa yang akan diambil oleh organisasi tersebut terkait dengan
kepentingan dan tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya. Disisi
lain, sikap yang ada pada setiap individu atau suatu kelompok organisasi akan
menentukan kinerja individu atau kelompok dalam organisasi tersebut.
Sementara nilai dalam suatu organisasi juga sangat penting terkait dengan
perjuangan untuk merealisasikan visi misi organisasi sesuai dengan rencana
sebelumnya sehingga memperoleh pencapaian yang sesuai dan dianggap
penting dan berharga.
B. SARAN
Masih banyak hal yang perlu diperbaiki terutama pada persepsi dan sikap
individu maupun kelompok dalam suatu organisasi demi meningkatkan
kinerjanya. Untuk mendapatkan nilai atau suatu pencapaian yang memuaskan
suatu perusahaan atau organisasi tentunya harus mampu mewujudkan visi misi
organisasi. Dalam suatu organisasi yang terdiri dari banyak orang tentunya
semakin banyak pula persepsi dari tiap-tiap individu. Disitulah kiranya peran
pemimpin diperlukan untuk menyatukan aspirasi individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam pengaturan organisasi, diperlukan penekanan khusus pada setiap
individu agar memiliki satu pandangan sama dalam mewujudkan visi misi sebuah
organisasi. Oleh karena itu persepsi positif dan sama dapat menyeimbangkan
kinerja dan kepuasan anggota organisasi.
Setelah organisasi dapat menyelaraskan persepsi setiap individu, maka
akan timbul sebuah sikap yang positif pula dengan pertimbangan nilai – nilai
yang dianut individu sendiri maupun nilai – nilai yang diterapkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA