Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN PT. POS INDONESIA

TUGAS MATA KULIAH STRATEGI LOGISTIK

Dosen Pengampu : Anafil Windriya, S.E., M.M


Semester 4 / Genap
Kelas: C
Prodi: Manajemen dan Administrasi Logistik
Disusun oleh:
1. Rizal Aditya Nugroho 40011320650129
2. Muhammad Ramadhan 40011320650135
3. Aldy Saputra 40011320650138
4. Farhan Rizky Darmawan 40011320650143
5. Bayu Anggoro Hadiatno 40011320650154

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI LOGISTIK D4

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Strategi Logistik dengan judul “Analisis Strategi Perusahaan
PT. Pos Indonesia”.

Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna
bagi semua orang. Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari banyaknya kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semarang, 24 Februari 2022

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah berdirinya Pos Indonesia 3
2.2 Visi dan Misi Pos Indonesia 4
2.3 Struktur Organisasi Pos Indonesia 4
2.4 Core Business Pos Indonesia 6
2.5 Strategi Pos Indonesia 9
2.6 Target sasaran Finansial dan Non Finansial 10
2.7 SWOT Pos Indonesia 13
2.8 Keberhasilan yang Tercapai 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia.
Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk
awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah
perusahaan (persero).

Namun di era digital sekarang ini kebutuhan masyarakat akan pos semakin
berkurang karena perkembangan smartphone beserta aplikasinya yang memudahkan
semua kegiatan, termasuk berkomunikasi. Sekarang masyarakat tidak perlu lagi untuk
mengirim surat karena aplikasi chat yang ada pada smartphone memungkinkan untuk
berkomunikasi secara instan dan real time, bahkan sekarang kita sudah bisa video
call. Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat, PT Pos Indonesia harus
bisa beradaptasi agar bisa tetap bersaing dan eksis di masyarakat.

Oleh karenanya PT. Pos Indonesia merubah fokus bisnisnya dari pelayanan
pos menjadi pelayanan logistik. Selain itu Pos Indonesia juga mendirikan anak
perusahaan dengan bisnis utama yang berbeda-beda dalam rangka optimalisasi
sumber dayanya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dari PT Pos Indonesia?


2. Bagaimana visi dan misi PT Pos Indonesia?
3. Bagaiman sturktur dari PT Pos Indonesia?
4. Apa core business dari PT Pos Indonesia
5. Apa saja strategi bisnis PT Pos Indonesia?
6. Apa target dari PT Pos Indonesia?
7. Apa saja SWOT dari PT Pos Indonesia?
8. Apa keberhasilan PT Pos Indonesia

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Logistik, selain itu
guna menambah wawasan ataupun pengetahuan bagi para pembacanya sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan referensi sebagaimana mestinya.

1.4 Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk mengetahui
pemahaman tentang PT Pos Indonesia mulai dari sejarah berdirinya sampai strategi
Perusahaan PT Pos Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah berdirinya PT Pos Indonesia


Pos Indonesia pertama kali didirikan di Batavia (Sekarang Jakarta) pada
tanggal 26 Agustus 1946 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal G.W. Baron van
Imhoff. Pendirian pos ini bertujuan untuk menjamin keamanan suratsurat penduduk,
terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi
mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos
telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik. Setelah Kantorpos
Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk
mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk
mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang,
Cirebon dan Pekalongan.Saat bekerja di Sentral Group, Rudy merasakan bila
pengiriman barang masih terbatasi waktu, hingga pelanggan yang sedih. Dari
pengalam inilah, beliau mulai bekerja bersama dengan Sentral Group untuk membuat
suatu inovasi baru bisnis pengiriman barang.

Pos Indonesia telah bebearapa kali mengalami perubahaan status mulai dari
Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Bentuk badan usaha ini dipimpin oleh
seorang Kepala Jawatan dan operasionalnya tidak komersial, namun lebih diarahkan
kepada pelayanan publik. Kemudian perubahaan terus berlanjut hingga statusnya
berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun
1965, PN Postel berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
Giro), pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro dan sejak ini ditegaskan
sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik
untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Kemudian pada akhirnya PN Pos dan
Giro berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia
(persero).Kedua perusahaan jasa pengiriman ini mempunyai fokus yang lain. Produk
baru SiCepat Express sasarannya ialah e-commerce dan toko online, sedang SC
dipakai untuk pengiriman barang yang berat dan besar dengan persyaratan tertentu.

Saat ini PT. Pos Indonesia telah memiliki 24 ribu titik layanan yang
menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampi 100 persen kecamatan dan 42 persen

3
kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Selain itu, dengan
perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah
memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa
kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid
& terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman
pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

2.2 Visi dan Misi PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia memiliki visi yakni menjadi postal operator, penyedia jasa


kurir, logistik dan keuangan paling kompetitif. Sedangkan misi dari PT Pos Indonesia
adalah bertindak efektif untuk mencapai performance terbaik. Untuk mencapai visi
dan misi tersebut terdapat persyaratan utama (keyword) yang perlu dilakukan, yaitu :

 Memberikan produk yang relevan sesuai dengan kebutuhan pasar

 Memberikan jasa layanan yang prima;

 Menjalankan proses bisnis secara efisien;

 Membangun solusi teknologi informasi yang prima dan human capital yang
handal;

 Memperkuat sistem pengendalian internal, governance, dan manajemen risiko


untuk mencapai tingkat kematangan yang memadai untuk mengamankan
pencapaian tujuan Perusahaan.

2.3 Struktur PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara dipimpin oleh
suatu Dewan Direksi, diawasi oleh suatu Dewan Komisaris, dan menyampaikan
pertanggungjawaban pengelolaannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4
Berikut adalah struktur PT Pos Indonesia

1) Direksi
Secara umum direksi bertugas untuk memimpin dan mengelola
perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan agar dapat mencapai visi dan
misi perusahaan. Direksi ini akan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dan pemegang saham mengenai performa dan perkembangan
perusahaan di dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

2) Direktorat Surat dan Paket


Direktorat surat dan paket merencanakan dan menetapkan kebijakan
mengenai surat dan paket yang meliputi penyusunan rencana kerja
direktorat, penetapan target pendapatan surat dan paket, pengembangan
bisnis, operasional pengambilan dan pengiriman surat dan paket,
transportasi, menjamin tercapainya target, pengendalian mutu operasional
surat dan paket, dan mengelola dan mengendalikan anggaran dalam
direktorat surat dan paket.

3) Direktorat Teknologi dan Jasa Keuangan


Direktorat ini menyusun rencana, strategi, dan kebijakan teknologi
informasi dan otomasi, pengembangan arsitektur teknologi informasi,
perancangan system dan solusi teknologi, mengelola data dan recovery
data perusahaan, merencanakan strategi dan kebijakan pengelolaan
layanan jasa keuangan, mengelola operasional dan pengembangan bisnis
jasa keuangan, dan mengelola anggaran direktorat teknologi dan jasa
keuangan.

4) Direktorat Ritel dan Properti


Direktorat ini merencanakan rategi dan kebijakan pengelolaan bisnis
dan operasional properti, pengelolaan PSO, pengelolaan bisnis dan
operasional Postshop, pengelolaan operasional agen pos, merencanakan
strategi dan kebijakan Outlet, merencanakan strategi dan kebijakan bisnis
dan operasional Konsinyasi dan Filateli, pemenuhan kebutuhan benda
konsinyasi, prangko dan bendapos, benda filateli, mengelola dan

5
mengendalikan operasional serta anggaran di lingkungan direktorat ritel
dan property.

5) Direktorat Keuangan
Direktorat ini mengelola dan mengendalikan keuangan Perusahaan
(fungsi Chief Financial Officer) di Kantor Pusat dan seluruh unit bisnis,
menyusun kebijakan dan strategi yang terkait dengan financial accounting
dan pajak, treasury dan financial management, menetapkan RKAP
Perusahaan serta ketepatan dan kecepatan distribusinya kepada seluruh
Direktorat dan Unit Bisnis, merumuskan strategi keuangan jangka panjang.

6) Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum


Direktorat ini mengelola strategi dan kebijakan SDM,
menyelenggarakan layanan dan dukungan serta fungsi SDM,
mengembangkan SDM,organisasi, budaya perusahaan, suasana kerja, dan
fasilitas kerja, merancang system kompetensi dan benefit, membuat suatu
system untuk mengukur kinerja karyawan, menyelenggarakan pelatihan
dan people development, menjadi penambah dan pengurang jumlah
karyawan tetap dan tenaga kerja kontrak di kantor pusat, regional, dan unit
pelaksana teknis sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk pencapainan
sasaran masing-masing unit kerja, serta menjamin keharmonisan karyawan
dengan perusahaan.

2.4 Core Business PT Pos Indonesia

Pada awal pendiriannya, PT. Pos Indonesia berfokus di bidang layanan pos.
Namun, pada periode 2000-2008 bisnis pos mengalami penurunan drastis. Hal ini
dikarenakan pesan singkat (SMS) dan internet mulai menggantikan peran pos.
Bahkan sekarang semenjak berkembangnya teknologi smartphone, semuanya
menjadi serba instan. Kita tidak perlu lagi ke pos karena adanya berbagai macam
aplikasi chatting dan e-mail yang memungkinkan untuk mengirim pesan secara
instan. Hal ini menyebabkan Pos Indonesia mengalami kerugian setiap tahun. Pada
tahun 2004-2008, Pos Indonesia merugi hingga 606,5 miliar.

6
Melalui UU N0. 38 Tahun 2009 tentang pos dan Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan PT Pos Indonesia (Persero) No. 18 tanggal 12 September 2011 ,
PT. Pos Indonesia mulai bertransformasi bisnis. Bisnis utam PT. Pos Indonesia
sekarang adalah melakukan layanan komunikasi tertulis, layanan paket, layanan
logistik, layanan jasa keuangan, layanan keagenan pos, usaha jasa titipan, layanan
giro pos, dan layanan lain yang menunjang penyelenggaraan kegiatan usaha utama
tersebut. Selain kegiatan usaha utama tersebut, PT Pos Indonesia (Persero) dapat
melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya PT
Pos Indonesia (Persero) meliputi pengelolaan website, layanan ritel, percetakan,
pengelolaan arsip, dan pengelolaan properti. PT. Pos Indonesia juga membentuk anak
perusahaan dan menjadikan dirinya sebagai perusahaan induk.

Anak perusahaan dari PT Pos Indonesia :

1) PT Pos Logistik Indonesia


Berawal dari sebuah proyek bisnis logistik di 2004, dan berkembang menjadi
Strategic Business Unit di 2007, kemudian berdasarkan Akta Notaris yang
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No:
AHU-08351.AH.0101 pada 17 Februari 2012, Pos Logistik Indonesia resmi
terlahir sebagai anak perusahaan dari PT Pos Indonesia (Persero).

2) PT Pos Properti Indonesia


PT. Pos Properti Indonesia didirikan dengan Akte Notaris No. 35 oleh Notaris
Deasi Witanti Kusumaningtyas, SH, Sp N. pada tanggal 31 Desember 2013,
adalah sebuah entitas bisnis yang memiliki core business Properti dengan berbagai
Bidang Usaha Jasa. Sebagai anak Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero),
diharapkan mampu menjadi salah satu penggerak mesin pendapatan dan memiliki
nilai tambah.

Dalam upaya memanfaatkan setiap business opportunity PT Pos Properti


Indonesia berkomitment untuk berperan serta dalam menumbuhkan pariwisata di
kota-kota di Indonesia yang memiliki potensi besar khususnya di sektor industri

7
perhotelan. Kunjungan wisatawan manca negara maupun domestik yang semakin
meningkat harus diiringi dengan ketersediaan layanan hotel dengan tarif yang
terjangkau oleh masyarakat kelas menengah namun tetap mampu memberikan
kualitas pelayanan yang optimal. Selain kebutuhan akan layanan hotel sebagai
fasilitas menginap, kebutuhan ruang pertemuan (meeting room) juga sangat tinggi
seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis khususnya di kota-kota besar di
seluruh Indonesia.

Selain melakukan ekspansi usaha di sektor perhotelan, PT. Pos Properti


Indonesia juga telah mempersiapkan diri untuk melakukan ekspansi di sektor
bisnis konstruksi dan properti lainnya yang saat ini masih menjadi primadona
bisnis yang profitable. Usaha ini diharapkan mampu mempercepat perkembangan
usaha dalam mengoptimalkan pemanfaatan serta memberikan nilai tambah
terhadap asset/properti milik Perseroan yang selama ini belum optimal dalam
mendayagunakan, namun justru menjadi beban perawatan dan operasional.

Melalui keberadaan dan usaha yang dijalankan oleh PT. Pos Properti
Indonesia, aset/properti tersebut dapat dijadikan sebagai profit generator sehingga
PT. Pos Properti Indonesia bisa memberikan kontribusi profit terbesar di
lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero).

3) PT Pos Financial Indonesia


Sejak 2 April 2001, kami biasa dikenal dengan PT Bhakti Wasantara Net,
yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT Slution dan Managed Service.
Pada 24 April 2019, kami memperkenalkan diri sebagai PT Pos Finansial
Indonesia (POSFIN), hingga saat ini kami terus didukung oleh PT Pos Indonesia
(Persero) dan PT Quantum Akses Nusantara (Bakrie Group) sebagai pemegang
saham.

Berbekal pengalaman selama 18 tahun, kini POSFIN melakukan diversifikasi


bisnis pada layanan jasa keuangan berbasis teknologi. Menggunakan Spesialisasi
kami dalam bidang IT solution, kami mampu membuat dan menyediakan platform
pembayaran yang lengkap dan sederhana untuk konsumen.

8
Melalui dukungan dari PT Pos Indonesia (Persero) sebagai induk perusahaan,
kami mendayagunakan 4.800 Kantorpos dan jumlah titik layanan sebanyak 58.700
titik, memberikan kesempatan untuk POSFIN memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia dengan pelayanan yang Prima dan harga kompetitif. Melalui peran serta
ini, besar harapan kami untuk mampu berkontribusi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi pada masyarakat kelas menengah.

2.5 Strategi Bisnis PT Pos Indonesia


Dalam bersaing di Iingkungan bisnis yang demikian pesat dibidang teknologi
informasi dan telekomunikasi, PT. Pos Indonesia mengambil langkah-langkah
strategis yaitu meredifinisi bisnisnya dengan memperluas cakupan bisnis dan pasar
yang dimasukinya yaitu dari pengiriman surat menjadi bisnis komunikasi, dari
pengiriman barang menjadi bisnis logistik, dan dari pengiriman uang menjadi
layanan keuangan. Melalui redifinisi bisnis yang dilakukannya tersebut, perusahaan
mulai membalik cara pandang dari orientasi kepada produk (product focus) menjadi
berorientasi kepada konsumen (customer focus).

Transformasi bisnis yang dilakukan PT. Pos Indonesia direalisasikan dalam


strategi 6 R yaitu: repositioning, reinventing, reengineering, restructuring, rightsizing
dan resource allocation. Beberapa langkah strategis lain yang diambil oleh
perusahaan antara lain melalui pembenahan Standard Operasional Prosedur
diberbagai bidang layanan pos, penciptaan produk baru berbasis IT, pelaksanaan
kemitraan strategis dalam bentuk pemanfaatan jaringan luas dan lain-lain. Selain itu,
dari analisis terhadap perusahaan, ditemukan bahwa kompetensi inti sebagai sumber
keunggulan perusahaan terletak pada physical delivery dan network management
sebagai akibat luasnya jaringan yang dimiliki perusahaan sampai ke pelosok pelosok
wilayah 1ndonesia.

Untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang, PT. Pos
Indonesia perlu meningkatkan awareness masyarakat terhadap layanan jasa pos dan

9
giro yang dimiliki. Dalam hal ini perusahaan harus lebih giat melakukan promosi di
berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Melalui promosi perusahaan
juga dapat secara bertahap merubah mindset sebagian besar masyarakat yang
menganggap bahwa PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan milik negara yang
konservatif kuno, lambat dan tidak professional. Selain itu untuk menciptakan
Ioyalitas konsumen PT. Pos Indonesia harus terus meningkatkan kualitas
pelayanannya disertai dengan inovasi produk dalam seluruh bisnis yang digeluti.

2.6 Target PT Pos Indonesia

1) Target Finansial dan Pertumbuhan

Memasuki 2022 di tengah aneka disrupsi yang terjadi saat ini, tantangan besar
menghadang Pos Indonesia. Kendati demikian, kesempatan juga terbuka lebar
khususnya di era pandemi Covid-19. Tantangan Pos Indonesia hari ini adalah
bagaimana bisa adaptif dan relevan dengan perubahan zaman, menuju tekad Pos
Indonesia untuk menjadi juara. Pos Indonesia terus melakukan perbaikan kualitas
operasi dengan membentuk Tim Saber (Sapu Bersih) Kiriman Pos, sehingga tidak ada
lagi kiriman yang tertinggal dan terlambat diproses atau diserahkan kepada
penerimanya. Tim Saber Kiriman Pos mempunyai tugas dan tanggung jawab di setiap
tahapan proses, mulai dari first mile, midmile dan last mile.

Dua kata kunci yang paling tepat di tengah era disrupsi teknologi ini adalah
adaptasi dan inovasi. Itu sebabnya PT Pos Indonesia (Persero) merancang
transformasi di berbagai bidang, merancang perubahan-perubahan penting di setiap
lini strategis, agar perusahaan ini bisa bertahan di era yang penuh ketidakpastian ini.

Dalam rangka adaptasi dan berinovasi tersebut, Pos Indonesia telah merancang
7 (tujuh) transformasi penting yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Produk dan
Channel, Transformasi Proses Operasi, Transformasi Teknologi, Transformasi
Sumber Daya Manusia, Transformasi Organisasi, dan Transformasi Budaya
Perusahaan.

10
Kinerja Pos Indonesia tahun 2021 semakin sehat ditandai dengan pertumbuhan
Net Income 71% sebesar Rp 584 miliar, salah satunya berasal dari kontribusi
kebijakan efisiensi biaya sebesar -16%. Revenue Outlook 2021 mengalami penurunan
dibandingkan 2020 karena program penyaluran BST tahun 2021 lebih kecil.
Kontribusi efisiensi biaya yang paling signifikan diperoleh dari biaya administrasi
yang turun 64%, biaya umum 46% dan biaya operasi 29%.

Pada bidang operasi, kinerja SWP (Standar Waktu Penyerahan) secara


nasional pada tahun 2021 diantaranya SWP Q9 sebesar 98,62%, Pos Ekspress
93,58%, Pos Kilat Khusus 91,29%, dan pencapaian kinerja CCH sebesar 97,51%.

Di tahun 2022 ini, sesuai dengan RKAP 2022 Pos Indonesia menetapkan
target pertumbuhan Revenue sebesar 21,51 persen, target pertumbuhan Net Income
sebesar 8,2 persen dan pertumbuhan EBITDA sebesar 22,05 persen, sehingga
diharapkan aset perusahaan dapat tumbuh sebesar 8,81 persen. PT. Pos Indonesia juga
menargetkan jumlah O-Ranger pada tahun ini naik tiga kali lipat atau mencapai 20.000
agen dari posisi saat ini sebanyak 9.300 agen.

2) Target Non Finansial

 Pelanggan/Pasar

Faizal Rochmad Djoemadi selaku Direktur Utama PT Pos Indonesia


mengungkapkan telah mengungkapkan kelompok target pasar Pos Indonesia
serta cara menggapai target-target tersebut. Kelompok target pasar yang
pertama adalah masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, serta pulau-
pulau terluar. Kemudian target yang kedua yaitu pelaku usaha UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Lalu target yang ketiga adalah kelompok masyarakat penyandang


masalah kesejahteraan social dan target keempat adalah pekerja migran
Indonesia yang banyak di negara Hongkong, Taiwan, Macau, Malaysia,

11
Saudi Arabia, Korea, dan Jepang. Sementara target yang kelima adalah
kelompok pelajar, mahasiswa, dan pemuda.

Selain itu Faizal membeberkan 2 cara untuk menjangkau target pasar.


Yang pertama adalah dengan cara komunikasi fisik melalui kantor-kantor Pos
yang jumlahnya telah mencapai 8.400 kantor di seluruh Indonesia. Selain itu,
mereka juga dibantu dengan 64.000 agen Pos jasa keuangan. Kemudian cara
yang kedua adalah melalui aplikasi digital mobile apps atau aplikasi seluler
bernama Pos Giro Mobile. Aplikasi tersebut telah tersedia di Android dan IOS
(iPhone OS).

 Target Operasional Bisnis

Tren teknologi yang menjadi primadona dan semakin gencar selama


pandemi, salah satunya adalah metode pembayaran secara digital. Metode non
tunai atau cashless ini memang menjadi metode pembayaran yang diandalkan
dan direkomendasikan. Bank Indonesia mencatat, penggunaan uang elektronik
pada Juli 2021 mencapai 25,4 triliun, meningkat 5% dari bulan Juni yang pada
saat itu telah mencapai 24,1 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi non
tunai mulai banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat daripada
transaksi tunai.

Di masa pandemi ini, menegaskan bahwa pentingnya pembayaran


digital untuk membantu baik itu untuk pelaku usaha dan konsumen dalam
bertransaksi sehingga memotivasi bagi masyarakat meningkatkan tingkat
konsumsi yang membuat perekonomian Indonesia akan bertumbuh pesat.

PT Pos Indonesia (Persero) tidak hanya bergerak pada bidang kurir dan
logistik, namun kini juga mengembangkan bisnis di bidang jasa layanan
keuangan. Dalam upaya mengikuti perkembangan zaman dalam bisnis jasa
layanan keuangan, Pos Indonesia membuat sebuah produk inovasi, terobosan
layanan keuangan digital yang disebut sebagai Pospay.

12
Pospay adalah platform/channel digital berbasis rekening Giro Pos
yang diberikan kepada pelanggan sehingga dapat mengakses layanan transaksi
keuangan maupun layanan Pos Indonesia lainnya secara mandiri melalui
Smartphone dengan sistem operasi Android dan IOS. Kehadiran Pospay ini
adalah sebagai upaya PT. Pos Indonesia dalam menyesuaikan diri di era digital
ini. Selain itu, keberadaan layanan Pospay ini menjawab kebutuhan seluruh
lapisan masyarakat, mulai dari pelaku bisnis konvensional dan syariah,
milenial, UMKM, pedagang kecil dan menengah yang dapat dengan mudah
bertransaksi, cepat, aman, serta tidak terbatas jarak dan waktu.

2.7 SWOT PT Pos Indonesia

1) Strength/S (Kekuatan)

PT Pos Indonesia memiliki sumber daya dengan keunggulan pada pengelolaan


yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total
Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected people) yang telah mendapatkan
berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply Chain Management, Integrated
Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun mengelola
bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan yang
diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain
gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat
dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node
dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun
juga.

PT Pos Indonesia juga memiliki jaringan distribusi yang meliputi tidak kurang dari
4.828 unit titik layanan tetap (gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi.
Freight Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main
hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-
Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.

13
2) Weakness/W (Kelemahan)

Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan


masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme
dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen
enggan dalam menggunakan produk yang telah ada. Selain itu dengan beredarnya
perusahaan ekspedisi lain yang lebih populer dan tidak tersedianya pilihan Pos
Indonesia di aplikasi e-commerce membuat nama Pos Indonesia menjadi redup di
dalam benak sebagian besar masyarakat.

3) Opportunity/O (Peluang)

Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke
luar negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang
dilakukan U.S. Postal Service dengan DHL dan FedEx.

4) Threat/T (Ancaman)

Pesatnya teknologi komunikasi membuat kebutuhan pos menjadi hampir tidak


perlu sehingga masyarakat tidak lagi menggunakan jasa pos. Selain itu dengan
banyaknya perusahaan ekspedisi yang lebih terkenal di masyarakat (seperti JNE
dan JNT) menyulitkan Pos Indonesia untuk kembali menjadi pilihan utama
masyarakat. Selain lebih dikenal masyarakat, perusahaan ekspedisi competitor ini
juga telah bekerja sama dengan hampir seluruh aplikasi e-commerce di Indonesia
sehingga masyarakat makin melupakan eksistensi Pos Indonesia.

2.8 Keberhasilan PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) mendapatkan penghargaan dalam Human Capital


& Performance Award 2021. Dalam ajang tersebut, PT Pos Indonesia (Persero)
ditetapkan sebagai Pemenang Penghargaan Human Capital & Performance Awards
2021 dengan score 4,50.

14
Pos Indonesia memenangkan dua kategori yakni PT Pos Indonesia (Persero)
sebagai The Best Recruitment and Workforce Planning Strategy (Logistics Industries)
dan Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun meraih
penghargaan sebagai Human Capital Director of the Year. Penyerahan penghargaan
tersebut dilakukan pada hari Rabu, 22 Desember 2022 di Hotel Mulia, Jakarta.

Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun


menerima penghargaan tersebut secara langsung. Dalam kesempatan tersebut Tonggo
Marbun menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang telah diberikan. Beliau
juga mengungkapkan bahwa Pos Indonesia telah menjalankan 7 program transformasi
untuk membawa perusahaan dari the loser menjadi the winner yaitu business
transformation, product and channel transformation, process transformation,
technology transformation, human capital transformation, organization
transformation dan culture transformation yang kemudian diformulasikan ke dalam
tiga fokus area perbaikan sampai tahun 2024 mendatang yaitu human
capital transformation, strategic capacity planning dan digital talent. Terdapat
beberapa aktivitas program yang sudah Pos Indonesia lakukan dalam tiga fokus area
tersebut, yakni Pos Indonesia mulai membangun budaya digital. Tahun 2021
merekrut digital talent dan membangun digital mindset karyawan. Pos Indonesia juga
melakukan akselerasi pengembangan human capital dengan kompetensi digital untuk
membangun kapasitas digital karyawan. Untuk memastikan bahwa kapasitas
digital karyawan up to date, Pos Indonesia juga melakukan program pengembangan
dan pelatihan terstruktur serta berkesinambungan bagi digital talent sesuai kebutuhan
bisnis.

Selain itu, Pos Indonesia juga menyiapkan pemimpin-pemimpin


Pos Indonesia dengan melakukan program pengembangan. Untuk mengisi kebutuhan
pemimpin, Pos Indonesia telah melakukan ADP (Accelerated Development Program)
untuk mengejar gap  kompetensi dan akselerasi karir milenial leader. Akselerasi
karir milenial leader ini dimaksudkan untuk mengisi gap leader  di posisi yang lebih
tinggi. Sedangkan untuk keperluan jangka panjang, Pos Indonesia memiliki program
LDP (Leadership Development Program) untuk mendorong pengembangan future
leader.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Pos Indonesia didirikan pada awalnya untuk melayani jasa pengiriman pos
dan surat. Namun karena perkembangan teknologi pos dan surat biasa mulai
ditinggalkan masyarakat dan beralih kepada e-mail dan aplikasi social media karena
memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi secara cepat walaupun dipisahkan oleh
jarak yang sangat jauh. Karena itulah PT Pos Indonesia mulai mentransformasi
bisnisnya menjadi layanan logistic dan layanan lainnya yang relevan, walaupun PT
Pos Indonesia masih tetap melayani pengiriman pos dan surat.

Perubahan core business PT Pos Indonesia ini dilakukan agar tetap terus
mempertahankan eksistensinya di masyarakat dan bisa bersaing dengan competitor
yang semakin hari semakin popular, apalagi di era pandemic secara ini.

PT. Pos Indonesia memfokuskan target pasarnya kepada masyarakat di daerah


tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar, pelau usaha UMKM, pekerja imigran,
dan kelompok pelajar, mahasiswa, dan pemuda karena dianggap target yang
potensial.

3.2 Saran
Agar dapat PT Pos Indonesia dapat kembali menjadi pilihan utama masyarakat
maka diperlukan promosi dan iklan besar-besaran oleh PT. Pos Indonesia agar
masyarakat teringat kembali dengan eksistensi Pos Indonesi serta memberikan
sosialisasi bahwa Pos Indonesia tidak hanya melayani pengiriman pos dan surat saja,
namun juga layanan logistic dan layanan lainnya. Selain itu Pos Indonesia perlu
bekerja sama dengan berbagai aplikasi e-commerce karena sekarang ini masyarakat
banyak yang lebih senang dengan berbelanja secara online.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Pos Indonesia.co.id. Sejarah Pos Indonesia. Diakses dari :


https://www.posindonesia.co.id/en/content/sejarah-pos

pos Indonesia.co.id. Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai – Pos Indonesia. Diakses dari :
https://www.posindonesia.co.id/en/content/visi-misi-tujuan-dan-tata-nilai

wikipedia.org. Pos Indonesia. Di akses dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia

bumninc.com (26 Agustus 2020). Masa Depan Bisnis Pos. Diakses dari :
https://bumninc.com/masa-depan-bisnis-pos-2/

posindonesia.co.id. Pos Indonesia Raih Dua Penghargaan Di Ajang Human Capital &
Performance Award 2021. Diakses dari :
https://www.posindonesia.co.id/en/artikel/detail/167/pos-indonesia-raih-dua-penghargaan-di-
ajang-human-capital-performance-award-2021

gatra.com (7 April 2021). Ini 5 Target Pasar PT POS. Diakses dari :


https://www.gatra.com/news-508547-ekonomi-ini-5-target-pasar-pt-pos.html

Lib.ui.ac.id.(5 April 2020). Strategi bersaing PT. Pos Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi dan informasi.Diakses dari : https://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-100329.pdf

detik.com (28 Januari 2022). Optimisme Pos Indonesia Menuju Juara di Tahun 2022. Diakses
dari : https://news.detik.com/berita/d-5919118/optimisme-pos-indonesia-menuju-juara-di-
tahun-2022

posindonesia.co.id (3 November 2021). Target Pencapaian Pos Indonesia Dari 1 juta Menuju
Jutaan Pelanggan PosPay. Diakses dari :
https://www.posindonesia.co.id/id/artikel/detail/155/target-pencapaian-pos-indonesia-dari-1-
juta-menuju-jutaan-pelanggan-pospay

Alamsyah, Ikbal Purnama (21 Maret 2017). Visi Dan Misi PT Pos Indonesia. Diakses dari :
https://www.scribd.com/document/342637925/Visi-Dan-Misi-PT-Pos-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai