ton/hari
Tahun 1961, status berubah menjadi Perusahaan Negara IGLAS (PN
IGLAS)
Tahun 1979, status berubah menjadi PT IGLAS (Persero)
Kapasitas menjadi 465 ton /hari pabrik Surabaya dan Gresik
Tahun 2009, pindah ke Gresik dengan kapasitas 340 ton/hari (2 dapur
peleburan)
IGLAS bergerak di bidang industri kemasan gelas, yang terdiri dari 3 jenis
warna produk :
Flint
Hijau (emerald green)
Coklat (amber)
Dan juga PT IGLAS bertujuan utnuk memenuhi kebutuhan botol minuman,
makanan dan farmasi.
Visi dan Misi PT Iglas Persero
2.1.2
(a)
(b)
Gambar 2.1 (a) Pabrik Surabaya 1,2 ha (b) Pabrik Gresik 14,5 ha
Dep.
Logistik
SPI
Komisaris
Departemen
Produksi
Dep.
Produk
Distribusi
2.1.3
Departemen
SDM Umum
Dep.
Teknik
Dep.
Pemasara
n
Dep.
PMP
ditetapkan semula.
Departemen
Keuangan
tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
Gambar 2.3 Bagan Struktur Organisasi PT. Iglas ( Persero ) Gresik, Surabaya
PT. Iglas ( Persero ) Gresik, Surabaya secara struktural puncak
pimpinannya dipegang oleh seorang direktur yang dibantu oleh komisaris
perusahaan dan bagian bagian kepala departemen perusahaan.
2.2
10
Produksi pertama Coca Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 disatu
pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya
sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan
tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980an, berdiri
11 perusahaan independen diseluruh Indonesia guna memproduksi dan
mendistribusikan produkproduk The Coca Cola Company. Pada awal tahun
1990an, beberapa diantara perusahaanperusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaanperusahaan
tersebut bergabung dalam perusahaanperusahaan yang kini dikenal sebagai Coca
Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk
kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang
tersebar diseluruh Indonesia.
2.2.2 Lokasi Perusahaan
PT. Coca Cola Indonesia sendiri tersebar dibeberapa daerah di Indonesia,
diantaranya :
-
Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Balinusa
Kalimantan
11
sumber
daya
dan
kemampuan
untuk
melakukan
12
13
Menteri Kesehatan Prof. Dr. Satrio, atas saran para dokter anak senior di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menugaskan Perusahaan Negara (PN)
Sari Dele untuk membuat sejenis susu bayi dan kemudian diberi nama susu gula
minyak (SGM). Dalam perkembangan selanjutnya Perusahaan Negara (PN) Sari
Dele juga memproduksi sejenis bubur yang diberi nama susu nasi minyak (SNM)
yang hingga kini dikenal dan banyak digunakan masyarakat luas. Berawal dari
susu formula, kini produkproduk perusahaan ini berkembang dan terentang dari
susu formula hingga produk makanan bergizi untuk bayi dan anakanak.
Pada tahun 1967 Indonesia bergabung kembali dengan Perserikatan
Bangsabangsa (PBB), United Nations International Childrens Emergency Funds
(UNICEF) menyerahkan kepemilikan seluruh harta milik perusahaan kepada
Departemen Kesehatan RI, perubahan kebijakan pemerintah yang berkenaan
dengan pengelolaan perusahaanperusahaan negara, yaitu dengan dihapuskannya
Badan Pimpinan Umum (BPU), termasuk pula Badan Pimpinan Umum (BPU)
Farmasi merubah juga status Perusahaan Negara (PN) Sari Dele menjadi
Perusahaan Negara (PN) Sari Husada.
Pada tanggal 18 Agustus 1968 dengan di bentuknya PT. Kimia Farma,
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kepemilikan Perusahaan Negara
(PN) Sari Husada diserahkan kepada PT. Kimia Farma dengan diganti nama
menjadi PT. Kimia Farma Unit Produksi Yogyakarta. Menghadapai masuknya
modal asing persainganpersaingan dimana yang akan datang, timbul beberapa
gagasan, yaitu :
a. Memperbaharui mesin-mesin produksi yang sudah tua.
b. Meningkatkan kondisi bangunan dan sistem kelistrikan.
c. Mendidik tenagatenaga kerja yang ahli dan terampil dibidangnya masing
masing.
d. Mengadakan sistem manajemen dengan pengetahuan teknis.
e. Menyempurnakan alatalat laboratorium dan pengendalian mutu.
Pada tanggal 8 Mei 1972 PT. Kimia Farma menandatangani suatu kerjasama
dengan PT. Tiga Raksa yang kemudian membentuk PT. Sari Husada dibawah akte
yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan tanggal 28
14
15
: 72,99 %
: 5,99 %
: 21,03 %
Pada tahun 2001, PT. Sari Husada telah mengalami perubahan kepemilikan
saham yang terbaru, sesuai dengan RUPS Mei tahun 2001, adalah :
a. Nutricia Internasional BV
: 80,80 %
: 2,70 %
Selanjutnya, pada tahun 2002 PT. Sari Husada telah mengalami perubahan
kepemilikan saham yang terbaru, sesuai dengan RUPS Mei tahun 2002, adalah :
a. Nutricia Internasional BV
: 80,81 %
: 2,70 %
Dan selanjutnya, pada tahun 2003 PT. Sari Husada telah mengalami
perubahan kepemilikan saham yang terbaru, sesuai dengan RUPS Mei tahun
2003, adalah :
a. Nutricia Internasional BV
: 80,85 %
: 3,51 %
16
pertumbuhan hingga susu khusus untuk bayi yang peka laktosa dan bayi yang
lahir dengan berat tubuh rendah. PT. Sari Husada juga menyediakan susu untuk
ibu hamil dan ibu menyusui. Produksinya dilakukan dipabriknya dikawasan
Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah.
Pada tahun 2006, agar lebih fokus dalam pengembangan usahanya,
perusahaan mengajukan perubahan status dari perusahaan publik menjadi
perusahaan privat. Kemudian di tahun 2007, Danone Group mengakuisisi Royal
Numico. Hingga dewasa ini, dengan pengalaman panjangnya
didalam