Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FIELDTRIP

KUNJUNGAN INDUSTRI PT.COCA-COLA AMATIL, PT. WILMAR


NABATI INDONESIA, PT. CAMPINA, PDAM KOTA MALANG
DAN PT. PETROKIMIA

M ARIEF RAKHMAWAN
J3L113013/AP2

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan
fieldtrip ke Surabaya. Gresik dan Malang pada tanggal 28 Agustus 31 Agustus
2016 dengan lancar tanpa halangan apapun, sesuai waktu yang ditentukan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Armi Wulanawati, SSi.MSi., Ibu
Farida Laila, MSi., Ibu Wina Yulianti, MSi., Ibu Ika Resmeilana, MSi., Bapak
Harry Noviardi, SSi.MSi., dan Bapak Kholis selaku pembimbing dalam kegiatan
fieldtrip. Di samping itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada PT.
Wilmar Nabati Indonesia, PT. Campina, PT. Petrokimia PT. Coca-Cola dan
PDAM kota Malang yang telah berkenan memberikan izin adanya kunjungan
industri. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua kami
serta seluruh keluarga dan teman-teman, atas segala doa dan kerja samanya
sehingga fieldtrip ini dapat berjalan dengan lancar.
Semoga laporan fieldtrip ini bermanfaat.

Bogor, 16 September 2016

M Arief Rakhmawan

1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktik lapang atau lebih dikenal dengan istilah fieldtrip
merupakan kegiatan yang wajib diadakan dan dilaksanakan di setiap kampus.
Kegiatan fieldtrip ini biasanya kunjungan ke perusahaan, institusi, atau lembaga
penelitian di Indonesia. Kegiatan ini sangat membantu semua mahasiswa untuk
lebih memahami aplikasi atau penerapan bidang keahlian masing-masing di dunia
kerja. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
mengenai dunia kerja. Untuk mahasiswa yang berbasis sains khususnya
mahasiswa kimia, kegiatan fieldtrip ini berupa kunjungan ke suatu
lembaga penelitian atau suatu perusahaan yang menggunakan bahan kimia dan
memiliki laboratorium kimia. Kegiatan ini sangat membantu untuk
memperdalam pemahaman mahasiswa kimia tentang penggunaan bahanbahan kimia dan aplikasinya di dunia industri atau perusahaan-perusahaan besar
di Indonesia.
Bahan kimia merupakan bahan-bahan yang pada dasarnya dapat
membahayakan kesehatan apabila disalahgunakan. Namun tidak sedikit bahan
kimia yang bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup (termasuk manusia) bahkan
dapat dikonsumsi dengan dosis dan aturan tertentu. Penggunaan bahan kimia yang
berlebihan dalam suatu produk tertentu dapat menimbulkan toksisitas
yang berakibat pada kematian. Meskipun demikian, bahan-bahan kimia tetap
banyak digunakan terutama di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan bahan
kimia dalam proses pembuatan produknya, misalnya dalam proses pengerasan,
pewarnaan, pengawetan dan lain sebagainya. Selain digunakan dalam
proses pembuatan produk, bahan kimia juga digunakan untuk analisis
hasil produk tersebut. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
produk dan menentukan layak atau tidaknya produk tersebut dipasarkan.
1.2 Tujuan
Kegiatan fieldtrip bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa
dalam penggunaan bahan-bahan kimia yang digunakan oleh suatu instansi atau
perusahaan untuk membuat dan memperoleh suatu produk tertentu yang
melibatkan proses kimia, serta untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang
dunia kerja.
1.3 Manfaat
Kegiatan fieldtrip ini memberikan gambaran tentang dunia kerja secara
langsung terhadap mahasiswa, memahami penggunaan bahan kimia dalam suatu
pembuatan produk, mengetahui metode atau teknik-teknik yang digunakan dalam
proses pembuatan produk tersebut, serta dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa
untuk bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.
BAB II

WAKTU DAN TEMPAT KUNJUNGAN FIELDTRIP


Kegiatan fieldtrip dilaksanakan pada hari minggu 28 Agustus 2016 sampai
dengan hari rabu 31 Agustus 2016. Terdapat lima tempat tujuan fieldtrip yaitu PT.
Wilmar Nabati Indonesia, PT. Coca-Cola Amatil, PT.Petrokimia, PT.Campina dan
PDAM kota Malang. Rombongan fieldtrip dibagi menjadi dua kelompok yakni
bus 1 ke PT.Petrokimia dan PT. Campina Ice Cream sedangkan bus 2 berkunjung
ke PT. Wilmar Nabati Indonesia dan PT. Coca-Cola Amatil. Sedangkan kunjungan
ke PDAM kota Malang semua bus disatukan untuk berkunjung ke PDAM kota
Malang.
Persiapan fieldtrip dimulai pada pukul 07.30 WIB di Stasiun Pasar Senen,
kemudian berangkat sekitar pukul 09.40 WIB.

BAB III
2

PEMBAHASAN

PT. PETROKIMIA GRESIK


Latar Belakang pendirian PT. Petrokimia Gresik didasarkan pada
kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki sumber
daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunann terletak pada
sektor pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah
dengan cara mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk
nasional, salah satu diantaranya adalah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik.
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT. Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau
PUSRI (Persero) yang bergerak di bidang produksi pupuk, non-pupuk, bahanbahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan engineering. Nama
petrokimia berasal dari kata Petrolrum Chemical dan kemudian disingkat
menjadi Petrochemicl yang merupakan bahan-bahan kimia yang terbuat dari
minyak bumi dan gas.
PT. Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia,
melayani kebutuhan pupuk di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan
jargon Petrokimia Sahabat Petani. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik
ini antara lain adalah Zwavelzuur Ammonium (ZA), Super Phosphat (SP-36), NPK,
NPK Kebomas, Urea, Phonska, ZK, DAP, Petroganik, KCL, dan Ammonium
Phosphat. Sedangkan produk non pupuknya antara lain Ammonia, Asam Fosfat,
Asam Sulfat, Asam Klorida, Gypsum, Almunium Flourida, CO2 Cair, Dry ice, dan
kapur pertanian.
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964,
dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh
presiden H.M. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972 yang kemudian ditetapkan
sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik.

Pada mulanya perusahaan ini berada dibawah Direktorat Industri Kimia


Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan
pada awal tahun 1997, PT. Petrokimia Gresik berada dibawah naungan
Departemen Keuangan. Akan tetapi, akibat adanya krisis moneter yang dialami
bangsa Indonesia menyebabkan PT. Petrokimia Gresik menjadi Holding company
PT. Pupuk Sriwijaya pada tahun 1997 yang kini menjadi PT. Pupuk Indonesia
Holding Company.
PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962 dan
diproduksi secara lokal sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada
tahun 1942, Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited
(IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan
Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-1,500 cases Coca-Cola
setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk
pendistribusian. Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company
telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Dan pada tahun 2000, 10 operasi
pembotolan dikonsolidasikan di bawah Coca-Cola Amatil Indonesia.
Saat ini kami memproduksi dan memasarkan 6 kategori minuman siap minum
dengan 13 merek. Produk Coca-Cola diproduksi dan dijual di dalam negeri oleh
dua perusahaan pembotolan lokal yang merupakan mitra resmi Coca-Cola.
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah beroperasi di Indonesia sejak
tahun 1992 dan menyediakan semua varian produk perusahaan, termasuk air
minum dalam kemasan botol di seluruh bagian negara, kecuali Sulawesi Utara.
CCAI memiliki dan mengoperasikan 9 pabrik pembotolan yang terletak di
Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan
Lampung.
Fasilitas pembotolan di Menado, Sulawesi Utara saat ini dioperasikanoleh
Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) milik keluarga Thenoch. BWBC
kini berinvestasi dalam menggandakan kapasitas produksi yang ada untuk
melayani
pasar
yang
berkembang
pesat
di
Sulawesi
Utara.
Dalam sistem kami juga terdapat Commercial Product Supply Indonesia (CPS),
yang berfokus pada produksi bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan.
Selain Indonesia, CPS juga mengekspor produknya ke negara-negara tetangga
seperti Singapura, Australia, New Zealand, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, ada pula The Coca-Cola Company, pemilik merek dagang dan penyedia
konsentrat produk-produk Coca-Cola bagi mitra pembotolan lokal. Sedangkan
kantor layanan lokal, Coca-Cola Indonesia (CCI), berfokus pada pemasaran merek
perusahaan di Indonesia.
Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor
minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia
sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah

lisensi The Coca-Cola Company. Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak


di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Dengan
kapitalisasi pasar lebih dari US $ 10,2 miliar, induk perusahaan CCAI ini, adalah
salah satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia.
CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman nonalkohol siap minum di wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari 5
perusahaanpembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. CCA mempekerjakan hampir
16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen melalui lebih
dari 690,000 pelanggan aktif.
CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi lebih
dari 100 tahun. Saat ini CCA beroperasi di enam negara, yaitu Australia, Selandia
Baru, Fiji, Indonesia, Papua Nugini dan Samoa. CCA di Indonesia
mempekerjakan lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan antara 2.000
hingga 4.000 pekerja sementarasesuai kebutuhan. Sejumlah besar pihak eksternal
seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan
dari hasil berbisnis dengan CCAI.
Saat ini CCAI memiliki 9 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung,
Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung
dan beroperasi dengan lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. Untuk
sumber bahan dasar minuman, jasa dan barang yang tidak terkait dengan produk,
CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.

PT. CAMPINA ICE CREAM


Berawal pada tanggal 22 Juli 1972, Bapak Darmo Hadipranoto beserta istri,
mulai membuat es krim Campina di garasi rumahnya yang terletak di Jl.
Gembong Sawah, Surabaya. Saat itu jugalah, CV Pranoto didirikan. Seiring
berjalannya waktu, Campina mulai dikenal dan menjadi pilihan bagi masyarakat.
Terbukti dengan kunjungan Gubernur Jawa Timur, Bapak H.M.Noer ke pabrik
Campina pada tahun 1973. Cara penjualan Campina juga mulai beragam, dari
menggunakan armada sepeda, freezer hingga van. Untuk memperkuat daya saing
perusahaan, maka pada tahun 1994, keluarga Bp. Sabana Prawirawidjaja (PT
Ultrajaya Milk Industry) berpartisipasi dalam kepemilikan saham sehingga nama
perusahaan berubah menjadi PT Campina Ice Cream Industry.
Demi meningkatkan varian produk, pada tahun 1984, Campina
memindahkan lokasi pabriknya ke Rungkut, Surabaya yang sampai saat ini masih
digunakan. Campina selalu menghadirkan produk-produk istimewa dari bahan
alami, higienis dan berkualitas. Kelezatan es krim Campina pun semakin beragam.
Tak hanya digemari oleh keluarga dan remaja, namun merebut hati pelanggan
cilik. Terbukti dengan adanya kerja sama antara Campina dengan Nickelodeon
yang menjadikan satu-satunya pemegang lisensi produk es krim Spongebob dan

Avatar di Asia Tenggara. Selain produk diatas, Campina memiliki produk yang
sesuai dengan segmennya. Untuk segmen anak-anak: Fantasy, Didi Cup, Blue
Jack. Segmen remaja: Concerto dan Tropicana. Segmen dewasa: Bazooka, HulaHula. Dan segmen keluarga: Family pack dengan berbagai rasa dan ukuran. Untuk
acara-acara special, ice cream cake yang akan melengkapi kemeriahan. Inovasi
tebaru dari Campina dengan menghadirkan es krim LuVe Litee yang merupakan
es krim low fat dan 100% non-dairy pertama di Indonesia. Produk LuVe Litee
pun menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menjalani diet, bergaya hidup
vegan dan lactose intolerance.
Tak hanya menghadirkan kelezatan berkualitas, Campina peduli untuk
mengurangi pemanasan global. Beberapa contoh kegiatan yang telah dilakukan
adalah penanaman 1000 pohon di Banda Aceh dan adanya Roof Top Organic
Garden di lingkungan pabrik, dan pengolahan sampah menjadi kompos. Gaya
hidup sehat pun diwujudkan dengan adanya vegan menu yang nikmat di kantin
karyawan setiap hari. Campina juga mengundang pelajar, mahasiswa dan umum
dalam kegiatan Factory Visit untuk melihat proses pembuatan es krim Campina
yang higienis dan berkualitas.

PT. WILMAR NABATI INDONESIA


PT Wilmar Nabati Indonesia sebelumnya bernama Bukit Kapur Reksa
(BKR). PT WINA telah berdiri sejak tahun 1989 dengan produksi utama minyak
goreng. Desa bukit kapur kurang lebih 30 km dari kota dumai dan pada tahun
1991 berkembang dengan didirikan pabrik kedua berlokasi di jalan datuk
laksamana, areal pelabuhan dumai yang kemudian di jadikan sebagai pabrik dan
kantor pusat untuk wilayah dumai. Perkembangan PT WINA didukung juga
dengan lokasi pabrik yang strategis, yaitu fasilitas dermaga dari pelindo yang
dapat menyadarkan kapal-kapal bertaraf internasional untuk ekspor dengan daya
angkut 30.000 MT. Pada awal tahun 2004, manajemen PT. WINA telah
memutuskan untuk menambah tangka timbun bahan baku CPO sebesar 12.000
MT.
Dengan penambahan tangki timbun ini, tertentu secara lansung dan tidak
lansung akan berpengaruh pada perekonomian di RIAU umumnya dan tidak
lansung akan berpengaruh pada perekonomian di riau umunnya dan kota dumai
pada khususnya akan semakin maju dan berdampak positif dalam pembangunan
kota. PT WINA telah mampu mengolah CPO sebesar 4.100 MT/harinya dan PK
crushing sebanyak 1000 MT/ harinya yang menjadikan PT. WINA sebagai
produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia.

Perkembangan lain yang dilakukan oleh manajemen PT WINA yaitu pada


awal tahun 2005 kembali membangun pabrik dikawasan industri dumai-pelitung
berupa pembangunan refinery/fractionation dengan kapasitas 5.600 MTD dan PK
Crusing plant dengan kapasitas 1500 TDP (Ton Per Day). Adapun perkembangan
pabrik ini didukung dengan pelabuhan yang mempunyai dermaga dengan panjang
425 meter dan kolom pelabuhan dengan kedalaman 14 meter, yang dapat disadari
oleh kapal dengan bobot 50.000 DWT dan akan dikembangkan untuk dapat
disandari kapal 70.000 DWT yang merupakan perusahaan yang berada dalam satu
naungan WILMAR Group.
Komitmen yang tinggi dari manajemen dan karyawannya memungkinkan
PT. WINA untuk berkembang lebih besar lagi. Hal ini terbukti dengan telah
di perolehnya sertifikat ISO 9001:2008 pada tanggal 16 oktober 2009. Didalam
menjalankan operasional perusahaaan, manjemen PT WINA telah menetapkan
suatu visi dan misi yaitu mendukung bisnis operasional group sehingga tercapai
kapasitas yang optimal dan kualitas yang sesuai denngan permitaan pelanggan
serta waktu pengiriman yang tepat dengan cara pengembangan kinerja sumber
daya manusia yang ada.pada tahun 2009, PT WINA nama menjadi PT WILMAR
NABATI Indonesia sebagai wujud perkembangan usaha yang semakin besar dan
mulai membangun pabrik-pabrik baru di luar kota dumai dibawah
bendera WILMAR Group.
PT. Wilmar Nabati Indonesia
Pada tanggal 31 Maret 1915 pemerintah kolonial Belanda mendirikan
Water Leideng Verordening Kota Besar Malang yang bertujuan untuk melayani
kebutuhan air minum bagi sebagian kecil penduduk Kota Malang. Luas wilayah
pelayananannya diperkirakan seluas Kecamatan Klojen dengan sumber air baku
dari mata air Binangun sebesar 184 l/det dan Sumbersari sebesar 40 l/det.
Pengelolaan Water Leideng Verordening ditangani oleh dua instansi, yaitu
Dinas Pekerjaan Umum Daerah yang menangani bidang teknik dan Dinas
Pendapatan yang menangani bidang administrasi dan keuangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah No 11 Tahun 1974 tanggal 18 Desember
1974, unit air minum tersebut berganti nama dan status menjadi Perusahaan
Daerah Air Minum yang berbadan hukum sebagaimana diatur dalam UU No
5/1965 mengenai Perusahaan Daerah. Peraturan Daerah ini diperbaharui dengan
Peraturan Daerah No 2 Tahun 1984.
Berdasarkan Peraturan Daerah No 10 Tahun 1999 Tanggal 19 Juni 1999,
bentuk badan hukum PDAM Kota Malang berubah dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Air Minum Malang
Kucecwara dengan masa transisi dari PD menjadi PT selama dua tahun. Akan
tetapi sampai perubahan status tersebut sampai saat ini belum dapat direalisasikan.

3 PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama empat hari di Surabaya dan
Malang Jawa Timur dapat disimpulkan bahwa mahasiswa/i dan para dosen
Program Keahlian Analisis Kimia Institut Pertanian Bogor mengunjungi industri
atau field trip ke lima lokasi diantaranya PT. Wilmar Nabati Indonesia yang
memproduksi minyak, sabun, dll., PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang
memproduksi minuman non-alkohol (soft drink), minuman teh, jus, isotonik, dll.,
PT. Petrokimia yang memproduksi pupuk terlengkap di Indonesia, PT. Campina
Ice Cream yang memproduksi ice cream yang bentuk nya sangat menarik, dan
PDAM Kota Malang yang meningkatkan produksi air minum untuk kebutuhan
masyarakat di sekitar kota Malang.

Anda mungkin juga menyukai