Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

MANAJEMEN PEMASARAN

PT PETROKIMIA

Disusun Oleh:

Arif Alfaridzy Dasuqie


Luis Subastian

ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
September 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan tak
lupa puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ PT PETROKIMIA.” tanpa halangan apapun.

Adapun makalah ini telah kami buat semaksimal mungkin dan tentunya dengan
berbagai referensi, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada selruh referensi-referensi yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon kritik dan saran pembaca untuk masukan dalam
pembuatan karya selanjutnya.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami maupun orang yang
pembacanya.

Malang, 16 September 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penghasil
pupuk terbesar di Indonesia. Di tempat ini semua proses produksi pupuk dilakukan, mulai
pencarian bahan baku yang berkualitas sampai menghasilkan berbagai jenis pupuk.
Dalam kesehariannya PT. Petrokimia Gresik tersebut banyak mengalami masalah-
masalah kecil tetapi berakibat fatal. PT. Petrokimia Gresik, khususnya pada Unit Utilitas
Batu Bara (UUBB) mempunyai beberapa peralatan yang perlu dipantau pada sistem
kontrol DCS yang merupakan sistem kontrol yang digunakan untuk mengontrol dan
memonitor jalannya proses pada plant dari jarak yang jauh. Seperti halnya pada
pembakaran batubara yang terletak jauh dari operator dan memerlukan titik panas tertentu
agar dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna, oleh karena itu diperlukannya
komunikasi antara Process Manager I/O (PMI/O) dengan C200 yang berupa control
processor module pada DCS keluaran Honeywell. Dimana PMI/O melakukan scanning
Input dari sensor dan mengeluarkan Output untuk mengontrol plant. Yang mana nantinya
Input tersebut akan dikirimkan ke C200 sebagai kontroler dari DCS tersebut. Begitu pula
dengan peralatan lainnya yang memerlukan pengawasan dalam pengoperasiannya.
Dengan adanya komunikasi ini diharapkan memudahkan pengawasan dalam
pengoperasian peralatan industri sehingga operator dapat mengawasi STIKOM
SURABAYA 2 melalui control room dan tidak perlu berpindah-pindah untuk mengawasi
satusatu peralatan yang ada dilapangan.

1.2. Identifikasi Masalah

1.      Bagaiman sejarah Terbentuknya PT. Petrokimia ?

2.      Apakah Visi dan Misi PT. Petrokimia ?

3.      Apa saja Produk yang dikeluarkan PT. Petrokimia ?

4.      Apakah kelebihan dan kekurangan PT. Petrokimia ?


I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

            Penulis memilih judul PT. Petrokimia. Karena mempunyai tujuan dan manfaat


sebagai berikut :

1.      Mengetahui sejarah terbentuknya PT. Petrokimia ?

2.      Mengetahui Visi dan Misi PT. Petrokimia ?

3.      Mengetahui  Produk yang dikeluarkan PT. Petrokimia ?

4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan PT. Petrokimia ?


BAB II
Teori

2.1  Sejarah Perusahaan

Perusahaan Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk di Indonesia yang pada


awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Nama Petrokimia sendiri berasal dari
“Petroleum Chemical” yang disingkat menjadi Petrochemical, yaitu bahan-bahan kimia yang
dibuat dari minyak bumi dan gas. Proyek Petrokimia Surabaya dibentuk berdasarkan
Ketetapan MPRS No. II Tahun 1960 yang dicantumkan sebagai Proyek Prioritas dalam Pola
Pembangunan Nasional Semesa Berencana tahap I (1961-1969) dan diperkuat dengan Surat
Keputusan Presiden RI No. 260 Tahun 1960. Pembangunan proyek atas dasar instruksi
Presiden No. 1/Instr/1963 dan dinyatakan sebagai Proyek Vital sesuai dengan Surat
Keputusan Presiden No. 225 Tahun 1963. Gresik dipilih sebagai lokasi pabrik pupuk
didasarkan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek
Industri (BP3I) yang dikoordinir Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Pertimbangan dipilihnya Gresik antara lain adala cukup tersedianya laham kosong seluas 450
hektar, cukup dekat dengan sumber air yakni sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo,
dekat dengan daerah konsumen perkebunan dan petani tebu, dekat dengan pelabuhan, serta
dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan memadai. Kontrak pembangunan PT.
Petrokimia Gresik diandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964 dan mulai berlaku pada
tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli
1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik.
Dalam perjalanannya, PT. Petrokimia Gresik telah mengalami sejumlah perubahan status,
diantaranya adalah sebagai Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No. 55/1971,
kemudian pada tahun 1975 berubah menjadi Persero berdasarkan PP No. 35/1974 jo PP No.
14/1975,kemudian berubah lagi menjadi anggota holding PT Pupuk Sriwidjaja berdasarkan
PP No. 28/1997, dan sampai sekarang sebagai anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero)
berdasarkan SK 5 Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia nomor:
AHU17695.AH.01.02 tahun 2012.Pada tahun 2012, PT Petrokimia Gresik dipercaya
pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 5,4 juta ton, atau meningkat 1,6
juta ton dibandingkan tahun 2011. Hal ini menjadikan PT Petrokimia Gresik sebagai
produsen pupuk yang memasok 50% kebutuhan pupuk subsidi nasional. Selain itu, saat ini
PT. Petrokimia Gresik memiliki beberapa bidang usaha yaitu Industri Pupuk, Industri Kimia,
Industri Pestisida, Industri Peralatan Pabrik, Jasa rancang Bangun dan Perekayasa, serta jasa-
jasa lain yang telah mampu beroperasi dengan baik, bahkan mempunyai peluang untuk terus
ditingkatkan

2.2 Visi dan Misi

VISI

Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya
paling diminati konsumen.

MISI

 Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada


pangan.
 Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan
pengembangan usaha perusahaan.
 Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional dan
berperan aktif dalam community development.

2.3  Produk - Produknya :

PT Petrokimia Gresik memiliki dua kategori produk, yaitu pupuk dan non-pupuk.

Untuk pupuk subsidi PT Petrokimia Gresik memproduksi pupuk Urea, NPK (Phonska),
Petroganik (pupuk organik), SP-36, dan ZA. Sedangkan untuk non-subsidi PT Petrokimia
Gresik memproduksi pupuk NPK Kebomas, ZK, DAP, KCL, Rock Phosphate, Petronik,
Petro Kalimas, Petro Biofertil, dan Kapur Pertanian. Untuk kategori non-pupuk, PT
Petrokimia Gresik memproduksi benih padi unggul dengan nama Petroseed dan Petro Hibrid,
serta dekomposer bernama Petro Gladiator. Tak hanya itu, PT Petrokimia Gresik juga
memiliki produk probiotik bernama Petrofish untuk meningkatkan produktivitas hasil tambak
ikan, udang. Petro Chick untuk unggas (ayam dan bebek), dan Fit Rice, yaitu beras dengan
indek glikemik rendah.

PT Petrokimia Gresik juga menghasilkan produk-produk kimia untuk keperluan berbagai


industri. Diantaranya adalah Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder,
Aluminium Flourida, CO2 cair, Dry Ice, Asam Chlorida, Oksigen, Nitrogen, Hidrogen, dan
Gypsum.

2.4 Kelebihannya:    

-Produk-produknya berkualitas.

-beragam-ragam jenis produk.

-Mudah di dapat di pasar-pasar terdekat.

2.5 Kekurangannya :

-Harga Produknya relatif mahal.

2.6 Pesaing - Pesaingnya :

- PT. Pupuk Indonesia

- PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

- PT. Pupuk Kajang

- PT. Pupuk Kaltim

2.7  Strategi Yang Di Gunakan Dalam Persaingan :

salah satu cara yang kami tempuh adalah dengan melakukan transformasi organisasi
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di sisi lain, transformasi bisnis Petrokimia
Gresik merupakan burning platform bagi insan Petrokimia Gresik untuk keluar dari zona
nyaman, yang mana transformasi ini berfokus pada perbaikan rantai pasok (supply chain) dan
perubahan paradigma, yaitu dari product driven menjadi market driven. “Dengan paradigma
baru ini, kami dituntut untuk lebih berorientasi pada pasar, sehingga produk atau layanan
yang kami hasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen,” terang Rahmad.

Adapun, hasil program transfomasi bisnis pada tahun lalu telah berdampak pada perolehan
laba bersih sebesar Rp1,5 triliun, naik 129% dari target rencana kerja dan anggaran
perusahaan (RKAP) 2019 yang ditetapkan sebesar Rp1,16 triliun. Transformasi juga
menjadikan produk komersial Petrokimia Gresik berdaya saing hingga pasar global dengan
memecahkan rekor eskpor terbesar sepanjang sejarah perusahaan, yakni 392.000 ton.
“Transformasi telah mengubah seluruh value chain pada tahapan paling efisien, sehingga
produk-produk Petrokimia Gresik diharapkan dapat menjadi market leader dan dominant
player di sektor agroindustri,” jelas Rahmad.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Setelah mengamati dan mempelajari proses produksi pupuk Phonska IV di Departemen


Produksi II B PT Petrokimia Gresik, maka kami dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut: 1. PT. Petrokimia Gresik merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam lingkup produksi
pupuk, non-pupuk dan bahan-bahan kimia. 2. PT. Petrokimia Gresik memiliki 3 unit
produksi, yaitu Unit Produksi I : Pabrik Ammonia, Pabrik Pupuk ZAI/III, Pabrik Pupuk Urea.
Unit Produksi II: Pabrik Pupuk Phonska, Pabrik Pupuk ZK dan Asam Klorida, Pabrik Pupuk
Fosfat, Pabrik Pupuk NPK Kebomas. Dan Unit Produksi III: Pabrik Asam Fosfat, Pabrik
Asam Sulfat, Pabrik Pupuk ZA II, Pabrik Cement Retarder, Pabrik Aluminium Fluorida. 3.
Pabrik Pupuk Phonska IV memiliki kapasitas 600.000 ton/tahun dengan bahan baku utama
yang digunakan untuk memproduksi pupuk phonska adalah Asam Fosfat, KCl, Urea, ZA,
Amoniak, Asam Sulfat dan Filler, sedangkan bahan pembantu yang digunakan adalah pigmen
merah muda, coating oil dan coating powder. 4. Proses produksi phonska 4 dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu, Pengumpanan bahan baku, Penyiapan slurry dan proses granulasi,
pengeringan, screening dan grinding produk, pendinginan dan pelapisan produk serta
penerapan gas (gas scrubbing).

3.2 Saran

            Demikianlah makalah ini saya buat. Semoga dapat berguna bagi saya pribadi dan
pembaca umumnya.saya menyadari bahwa makalah ini  masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari kawan-kawan semuanya
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.wima.ac.id/13228/11/bab%209.pdf
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200712/257/1264754/petrokimia-gresik-ungkap-
tiga-strategi-transformasi-perusahaan
https://money.kompas.com/read/2012/05/25/05162370/persaingan.pupuk.ketat
https://petrokimia-gresik.com/page/visi-misi-dan-budaya-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai