PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai produsen pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia, PT Petrokimia Gresik yang
berdiri secara resmi tanggal 10 Juli 1972 dan menempati area lebih dari 450 hektar, saat ini
telah memiliki 26 pabrik yang terdiri dari 17 pabrik pupuk dan 9 pabrik non pupuk dengan
total 7.707.600 juta ton per tahun.
Perkembangan perusahaan yang sangat pesat di lahan yang terbatas, menjdikan perusahaan
yang semula berdiri jauh dari pemukiman masyarakat, kini berada di tengah kota atau
pemukiman masyarakatkota Gresik. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan persepsi yang tidak
tepat atau salah bagi mereka yang tidak mengetahui dengan baik sejarah berdirinya PT
Petrokimia Gresik dengan mengatakan ada kesalahan kebijakan atas pembanguna pabrik di
tengah kota.
Kondisi tersebut membawa konsekuensi logis bahwa Perusahaan harus dikelola dengan
baik dengan menerapkan standar-standar operasional yang berlaku baik secara nasional
maupun internasional, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjalankan
usaha secaraetis, menghormati dan mempertimbangkan serta merespon kepentingan
stakeholder perusahaan secara seimbang sesuai kemampuan perusahaan.
Sebagai entitas bisnis yang berdiri di suatu daerah yang menghasilakan produk yang dijual
dan didistribusikan ke seluruh pelosok negeri, maka PT Petrokimia Gresik harus mewujudkan
Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah yang terdampak oleh produk, layanan dan
operasional perusahaan.
Sejauh ini perusahaan telah melaksanakan CSR melalui Program Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh Departemen PKBL. Sejak April 2016,
perusahaan mengubah nama Departemen PKBL menjadi Departemen CSR dengan tugas dan
tanggungjawab yang lebih luas yakni menjalankan program CSR berbasis ISO 26000 dengan
prinsip Triple Bottom Line (TBL).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi CSR di PT Petrokimia Gresik ?
2. Apasaja Program CSR yang dilaksanakan oleh PT Petrokimia Gresik ?
BAB II
A. Profil Perusahaan
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang pada
awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunannya
ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember
1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972,
yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
Perubahan status perusahaan :
1. Perusahaan Umum (Perum)
PP No. 55/1971
2. Persero
PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975
3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
PP No. 28/1997
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero)
SK Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor : AHU-17695.AH.01.02
Tahun 2012
Menempati areal seluas lebih dari 450 hektar, PT Petrokimia Gresik mengelola
kawasan industry secara terpadu, serta menghasilkan produk pupuk dan non pupuk yang
berdaya saing tinggi. PT Petrokimia Gresik mengoperasikan lebih dari 21 pabrik yang
terdiri dari pabrik pupuk dan pabrik yang memproduksi non-pupuk, dengan kuantum
produksi diatas 6 juta ton/tahun.
Melalui kegiatan riset dan inovasi yang terus dilakukan PT Petrokimia Gresik
berhasil menemukan dan mengembangkan produk-produk baru, antara lain pupuk NPK
spesifik lokasi dan komoditi, pupuk hayati, biokomposer, probiotik, benih unggul, dan
beras berindeks glikemik rendah. PT Petrokimia Gresik juga mampu mengolah sisa
produksi pupuk menjadi produk yang bermanfaat seperti Kapur Pertanian.
a. Sarana Prasarana
Dalam menunjang kelancaran aktivitas produksi maupun pemasaran, PT
Petrokimia Gresik memiliki berbagai saana dan prasarana penunjang yang memadai
yang menjadi penompang keberhasilan PT Petrokimia, antara lain:
1. Dermaga
Dermaga bongkar muat berbentuk huruf T dengan panjang 819m dan lebar
36m, mampu disandari sekaligus tiga buah kapal berbobot 40.000-60.000 DWT
pada sisi laut dan tiga buah kapal berbobot 10.000 DWT pada sisi darat. Total
kapasitas bongkar muat bias mencapai 7 juta ton/tahun.
Dermaga ini dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat yang meliputi
Continuous Ship Unloader (CSU) untuk membongkar bahan curah berkapasitas
2.000 ton/jam, Multiple Loading Crane yang dapat memuat hasil produksi ke
kapal dalam bentuk curah dengan kapasitas 300 ton/jam. Fasilitas lainnya
adalah dua buah Cangaroo Crane yang merupakan alat bongkar curah dengan
kapasitas masing-masing 350 ton/jam, serta belt convenyor dengan panjang
keseluruhan mencapai 22 km. dermaga PT Petrokimia Gresik juga dilengkapi
fasilitas untuk bongkar muat bahan kimia cair berkapasitas 60 ton/jam untuk
Amoniak dan 90 ton/jam untuk Asam Sulfat.
PT Petrokimia Gresik juga memiliki dermaga khusu batubara dengan kapasitas
bongkar muat mencapai 480.000 ton/tahun.
2. Pembangkit Tenaga Listrik
Untuk memenuhi dan menjamin kontinyuitas pasokan daya listrik bagi seluruh
fasilitas produksi dan sarana penunjang lainnya, PT Petrokimia Gresik
mengoperasikan Gas Turbine Generator (GTG) dan Steam Turbine Generator
yang secara keseluruhan menghasilkan daya listrik sebesar 53 MW.
3. Unit Utilitas Batubara
Untuk mengantisipasi kesulitan pasokan gas dan kenaikam harga energi yang
susah diprediksi serta melihat kekayaan bahan baku tambang batubara di
Indonesia, maka PT Petrokimia Gresik membangun Proyek Konversi Energi
Batubara untuk Utilitas yang berkapasitas 25 MW. Unit Utilitas Batubara ini
memiliki dua boiler dengan kapasitas masing-masing 150 ton/jam yang bisa
menggantikan boiler-boiler di pabrik yang saat ini masih menggunakan BBM.
Selain untuk mensuplai kebutuhan listrik ke pabrik II, pengoprasian Unit
Utilitas Batubara juga mampu menghemat penggunaan gas sebesar 6,3
MMSCFD.
4. Laboratorium
Sebagai industri yang selalu mengutamakan kualitas, PT Petrokimia Gresik
memiliki laboratorium produksi yang berfungsi untuk melakukan pengendalian
terhadap kualitas bahan baku, proses produksi dan produk jadi. Sedangkan
laboratorium uji kimia untuk hal-hal yang berkaitan dengan sertifikasi produk.
5. Rancang Bangun dan Perekayasaan
Keahlian dan pengalaman yang dimiliki dalam pembangunan beberapa pabrik
membuat PT Petrokimia Gresik mempunyai kemampuan untuk menangani
kegiatan jasa Rancang Bangun dan Perekayasaan dan jasa perbengkelan, seperti
kemampuan membuat basic design pabrik NPK, pabrik Asam Fosfat dan Asam
Sulfat, steam turbin generator, dll. Selain digunakan untuk menunjang kegiatan
pabrik juga dimanfaatkan untuk melayani permintaan jasa dari perusahaan lain.
6. Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Sebagai sebuah industri dengan tingkat konsumsi air yang sangat tinggi, PT
Petrokimia Gresik memiliki dua instalasi penjernihan air, yaitu IPA Gunungsari
di Surabaya memanfaatkan bahan baku air dari sungai Bengawan Solo yang
dialirkan melalui pipa sepanjang 60km. total kapasitas duan Instalasi
Penjernihan Air ini sebesar 3.200 m3/jam.
7. Pengolahan Limbah
Sebagai perusahaan berwawasan lingkungan, PT Petrokimia Gresik terus
berupaya meminimalisir adaya limbah sebagai akibat dari proses produksi,
sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. PT Petrokimia Gresik
melakukan pengolahan limbah dengan menggunakan system reuse, recycle dan
recovery (3R) dengan dukungan : unit pengolahan limbah cair berkapasistas
240 m3/Jjam, fasilitas pengendali emisi gas di setiap unit produksi, di antaranya
bag filter, cyclonic separator, dust collector, electric precipitator (EP),
dustscrubber, dll.
8. Pusat Riset
Pusat Riset meliputi : Laboratorium tanah dan tanaman, laboratorium
mikrobiologidan bioproses, laboratorium benih dan pemuliaan tanaman,
laboratorium kultur invitro, rumah kaca dan screen house, lahan uji coba skala
lapang, kandang ternak ungags dan kolam ikan, unit percontohan pengolahan
sampah kota.
9. Sarana Distribusi
Untuk memperlancar distribusi pupuk ke petani, PT Petrokimia Gresik telah
membangun jaringan pemasaran yang kuat, didukung oleh ratusan distributor,
ribuan kios resmi, dan sales supervisor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu juga didukung oleh armada darat dan laut, gudang-gudang
penyangga, serta distribution center di beberapa lokasi strategis Indonesia.
b. Anak Perusahaan dan Usaha Patungan
1. PT. Petrosida Gresik
Indutri ini memproduksi formula pupuk cair pestisida, dalam industry ini saham
PT. Petrokimia Gresik sebesar 99,99% dan 00,01% oleh K3PG.
2. PT. Petrokimia Kakayu
Industry memproduksi formulasi pupuk insektisida, herbisida, dan fungisida.
Dalam Industri ini saham PT. Petrokimia Gresik berjumlah 60%, 20% dari Nippon
Kakayu Co. Ltd, dan 20% dari Mitsubisi Corporation.
3. PT. Kawasan Indusri Gresik (KIG)
Bisnis Utama : Menyiapkan lahan, sarana, prasarana dan berbagai fasilitas yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan aneka industri, termasuk di dalamnya
Kawasan Berikat (Export Processing Zone).
Saham PT Petrokimia Gresik : 35%
4. PT. Petronika
Bisnis Utama : Produsen bahan platicizer Diocthyl Phthalate (DOP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 20%
5. PT Petrocental
Bisnis Utama : Produsen Sodium Tripoly Phosphate (STPP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 9,8%
6. PT Petro Jordan Abadi
Bisnis Utama : Produsen Asam Fosfat (Phosphoric Acid)
Saham PT Petrokimia Gresik : 50%
7. PT Pupuk Indonesia Energi
Saham PT Petrokimia Gresik :10%.
c. Info Produk
Pupuk Non Pupuk
- Pupuk Urea & ZA - Cement Retarder
- SP-36 & ZK - Bahan Kimia
- Phonska & NPK - Kapur Pertanian
- Pupuk Spesifikasi & Komoditi - Petro-cas
- Petroganik - Petro Seed
- Petro Biofertil - Petro Hi-Corn
- KCL & Rock Phospate - Petro Chili
- Petro Biofeed
- Petro Chick
- Fit Rice
- Jasa
B. Sumber Data
Dalam observasi ini kelompok kami melakukan wawancara dengan dua narasumber yaitu:
1. Sugioto
Manager CSR PT Petrokimia Gresik
2. Dwi Asmoko, S,T
Kabag Bina Lingkungan
Dept. CSR PT. Petrokimia Gresik
Implementasi integrative ke tujuh aspek CSR dengan prinsip Triple Bottom Line yaitu
digambarkan sebagai berikut :
Sedangkan rencana CSR yang di lakukan setahun sekali oleh PT Petrokimia yaitu antara
lain :
Kemitraan yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik semata-mata tidak hanya sebuah
pinjaman modal namun PT Petrokimia Gresik juga memberikan pembinaan dana revolving
seperti, pelatihan manajemen perusahaan untuk masyarakat yang membutuhkan modal
dalam wirausahanya dalam hal ini PT Petrokimia berkoordinasi bersama dinas
perdagangan, pinjaman dana untuk peternak sapi potong PT Petrokimia bekerjasama
dengan dinas kesehatan kota, selanjutnya mengikutkan pameran untuk wirausahawan.
Setelah memberikan pembinaan sampai seorang wirausaha bisa berjalan sendiri
selanjutnya PT Petrokimia Gresik memberikan pinjaman dana dengan perjanjian pelunasan
yang sudah di sepakati sebelumnya. Pinjaman modal biasanya bisa sampe 200 juta per
individu/kelompok.
Agar program CSR dapat dilaksanakan secara efektif, maka diperlukan keterlibatan
stakeholder perusahaan. Perusahaan harus menggali masukan dari stakeholder untuk
merumuskan strategi CSR dan program CSR yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
stakeholder. Pelibatan stakeholder ini penting untuk mewujudkan kepedulian perusahaan
terhadap isu sosial dan lingkungan yang berkembang di masyarakat. Selain keterlibatan
stakeholder juga perlunya keterlibatan karyawan, karyawan merupakan asset terpenting
yang dimiliki oleh perusahaan. Mengingat CSR harus dilaksanakan dalam setiap interaksi
organisasi, maka peran dan keterlibatan karyawan diseluruh jajaran organisasi memiliki
peras penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program CSR perusahaan.
Perusahaan harus secara terus menerus melibatkan dan memotivasi karyawan untuk oeduli
terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan.