Anda di halaman 1dari 2

1. Dapatkah Bisnis saat ini berhasil tanpa teknologi informasi?

Menurut saya, Bisnis tidak akan berhasil tanpa menggunakan Teknologi Informasi
karena teknologi Informasi menjadi sarana dan cara untuk seorang pembisnis
mempromosikan produknya kepada konsumen melalui internet dan bagaimana pembisnis
bisa memikat hati konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Kita
tahu bahwa Teknologi Informasi yang digunakan pembisnis tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi kepada orang lain dan terutama kepada konsumen. Kita bisa
menilai dan melihat sendiri bahwa Teknologi informasi muncul karena semakin
merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis,
semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya
tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh pembisnis
kepada konsumen. Untuk mengantisipasi semua itu, perusahaan mencari terobosan baru
dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Teknologi diharapkan dapat menjadi
fasilitator dan interpreter (terjemahan ke bahasa mesin). awalnya teknologi informasi
yang digunakan oleh pembisnis hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas pembisnis saat ini
telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Ada beberapa peran Teknologi Informasi dalam Bisnis
a) Mempermudah Cara Komunikasi
b) Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi
c) Manajemen Data
d) Sistem Informasi Manajemen
e) Customer Relationship Management
f) Aktivitas Bisnis Selama 24 Jam

2. BAGAIMANA CARA MENJAGA KEAMANAN DATA UNTUK


MELINDUNGI BISNIS?

Kita dapat menjaga keamanan data dengan mengikuti beberapa kiat berikut:

a) Pahami data yang membutuhkan keamanan ekstra. Lihat semua data yang ada, baik
itu catatan keuangan, informasi pelanggan, hingga rincian pemasok Anda. Tentukan
seberapa sensitif jenis data ini, lalu buat catatan komprehensif tentang data yang
disimpan, siapa yang dapat mengakses, yang kemudian dapat Anda gunakan untuk
mengidentifikasi resiko keamanan data di masa depan.
b) Pastikan anti-virus, anti-spyware, anti-malware, anti-ransomware tetap up-to-date.
Meskipun perangkat lunak sudah terpasang, jangan sampai lalai untuk update versi
terbaru secara berkala untuk menghindari berbagai macam ancaman cyber yang dapat
mencuri data Anda.
c) Kaji dan perbaiki sistem keamanan database. Banyak database rentan terhadap akses
yang tidak terkontrol dengan baik. Kondisi ini dapat membuka akses bagi pengguna yang
tidak berwenang yang dapat mengubah data dengan mudah. Gunakan aplikasi
pendamping yang memiliki fitur pengaturan hak akses berdasarkan kewenangan yang
memberikan batasan otorisasi kepada pengguna tertentu.
d) Beri batasan akses dan otorisasi. Anggota staf maupun pihak ketiga sama-sama harus
memiliki akses hanya pada data yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan
mereka. Otorisasi adalah proses dimana manajer IT menentukan administrator yang akan
diberi wewenang untuk mengakses data. Kegunaan mekanisme ticketing untuk pengajuan
hak akses yang melalui proses autentikasi berjenjang, akan memberikan transparansi
pada proses permintaan hak akses yang nantinya juga dapat dipertanggungjawabkan.
e) Audit dan pantau aktivitas administrator. Tinjau aktivitas login secara teratur untuk
mendeteksi login anomali. Pemantauan yang efektif memungkinkan Anda untuk
mengetahui apabila sistem telah disusupi, atau ketika ada pengguna yang melakukan
aktivitas mencurigakan. Database yang memiliki sistem pencatatan log dan fungsi audit
akan sangat membantu dalam memantau aktivitas administrator.
f) Lakukan backup secara teratur. Menjadwalkan backup reguler ke hard drive eksternal
atau cloud adalah langkah yang kadang terlupakan. Server harus di-backup per minggu,
dan komputer karyawan pun harus di-backup setiap bulan.
g) Didik karyawan tentang keamanan data. Ajarkan karyawan Anda tentang
kebiasaan online yang baik dan aman. Pastikan karyawan Anda memahami betapa
pentingnya data perusahaan lalu berikan langkah-langkah yang dapat mereka lakukan
untuk melindunginya.

Anda mungkin juga menyukai