Anda di halaman 1dari 4

Discovering Computers 2016: Tools, Apps, Devices, and the Impact of Technology

BAB 12 Aktivitas pekerjaan di Perusahaan

Tuntutan akan pemahaman teknologi, saat ini bukan menjadi hal baru dalam setiap
dunia pekerjaan. Aspek dalam teknologi dapat menjadi penunjang perusahaan untuk
menyelesaikan persoalan terkait proyek, pertukaran informasi, maupun kebutuhan pelanggan.
Oleh karena itu, kemunculan teknologi juga berdampak terhadap kriteria perekrutan sumber
daya manusia yang cenderung adaptif terhadap perkembagan teknologi.

Di perusahaan umumnya pemanfaatan teknologi dapat dilihat dari penggunaan sistem


informasi. Dimana sistem ini merupakan seperangkat perangkat lunak, data, maupun
prosedur perusahaan yang memiliki korelasi satu sama lainnya. Pemanfaatan teknologi
berupa sistem informasi oleh perusahaan juga dilakukan guna menyaring informasi bernilai
yang berimplikasi terhadap proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sistem informasi
harus memiliki sifat; tepat, akurat, efisiensi waktu, terorganisir, mudah diakses, berguna dari
segaal sisi, dan efektif secara biaya.

Sistem informasi nantinya akan menjadi acuan bagi departemen atau divisi yang ada di
dalam perusahaan untuk memaksimalkan fungsinya. Penggunaan sistem informasi di
perusahaan dapat kita lihat dalam beberapa aktivitas perusahaan sebagai berikut.

1. Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), dimana integrasi dan aliran informasi
digunakan untuk mengkoordinasi keseluruhan aktivitas perusahaan yang sedang
berlangsung. Misalnya, seorang departemen perencana produk kemudian harus bertukar
informasi kepada departemen manufaktur, distribusi, keuangan, bagian penjualan,
sumber daya manusia, hingga pengelolaan pelanggan.
2. Sistem Manajemen Dokumen (DMS)¸ yang memiliki fungsi sebagai pusat penyimpaan
dan pengelolaan dokumen perusahaan. Sistem ini juga harus memungkinkan seluruh
departemen dalam perusahaan untuk mengakses dan memiliki jaringan kontrol keamanan
dokumen guna keberlangsungan aktivitas perusahaan.
3. Sistem Manajemen Konten (CMS), sistem ini berlaku dalam tata kelola penerbitan,
modifikasi, pengaturan, hingga akses dokumen lainnya. Sistem ini juga biasanya
dilengkapi oleh keamanan yang aksesnya dapat dilihat melalui website perusahaan.

Melihat kegunaan dan penerapannya dalam perusahaan, maka sistem informasi harus
menghasilkan informasi yang bernilai. Sebab di dalam perusahaan, sistem informasi
berperan sebagai penunjang keputusan, penyelesaian masalah, pengawasan aktivitas, hingga
memperkirakan kemajuan atau pencapaian perusahaan.

Karir di Bidang Teknologi

Umumnya mengkhususkan diri dalam bidang perangakat maupun jaringan. Seorang


yang ahli di bidang teknologi banyak diperlukan oleh perusahaan guna keperluan konsultasi
dan ruang layanan terkait teknologi perusahaan. Seseorang yang memiliki keahlian di bidang
teknologi pada umumnya menempati posisi seperti manajer, research and software
development, technical support, pengelola keamaan informasi, hingga marketing
perusahaan. Adapun beberapa bidang karir di dalam proses pembentukan teknologi,
diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Bidang peralatan teknologi yang terdiri dari produsen, distributor komputer,


perangkat seluler dan perangkat keras, hingga perangkat komunikasi dan jaringan.
b. Bidang perangkat lunak dan aplikasi, yang terdiri dari perusahaan pengembangan
perangkat lunak dan aplikasi komputer seperti website.
c. Bidang layanan dan perbaikan teknologi, yang menyediaka jasa perawatan
perangkat secara preventif, pemasangan komponen, hingga layanan perbaikan lain
kepada pelanggan yang membutuhkan.

Namun, berkarir dibidang teknologi bukan perkara mudah. Seseorang harus memiliki
kedalaman penuh terhadap teknologi yang ditawarkan kepada pelanggan. Oleh karena itu,
banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan dan pelatihan terkait
teknologi. Selain itu, jika bekerja di perusahaan juga akan melakukan pelatihan terkait
teknologi yang digunakan perusahaan. Hal ini tentunya bertujuan untuk menyinkronkan
kerjasama antar unit atau departemen dalam perusahaan.

Umumnya, seorang ahli di bidang teknologi harus mampu menunjukkan pengetahuan


dan keahliannya dalam bentuk sertifikasi. Tentunya proses yang dilalui untuk mendapatkan
sertifikasi bukanlah proses yang mudah. Seseorang harus mengorbankan waktu hingga biaya
untuk kebutuhan sertifikasi. Adapun jenis sertifikasi di bidang teknologi, seperti sertifikasi
perangkat lunak aplikasi, analisis database, hingga sertifikasi keamanan. Oleh karena itu,
berkarir di bidang teknologi maupun sistem informasi peeusahaan memerlukan langkah dan
perencanaan panjang. Akses akan informasi jenjang karir saat ini juga telah difasilitasi oleh
teknologi informasi yang mana dapat diakses secara umum melalui website.
Discovering Computers 2016: Tools, Apps, Devices, and the Impact of Technology
BAB 5: Keamanan Digital: Etika dan Privasi

Kemudahan akses sistem teknologi informasi tentunya memiliki risiko keamanan


hingga privasi pengguna. Risiko keamanan digital merupakan suatu peristiwa yang dapat
menyebabkan kerusakan terhadap perangkat seluler (komputer), perangkat keras, dan
perangkat lunak. Hal ini juga memungkinkan ancaman terhadap data, informasi, hingga
kemampuan pengolahan data oleh perangkat. Tindakan ini kerap disebut sebagai tindakan
ilegal karena dapat mengancam keamanan pengguna. Tindakan ini seringkali disebut sebagai
kejahatan dunia maya (online).

Seseorang yang memungkinkan untuk melakukan pelanggaran keamanan seringkali


disebut sebagai peretas, teroris siber, hingga mata-mata perusahaan. Tindakan ini tentunya
merupakan tindakan yang jauh dari kata beretika. Sebab, tindakan ini memungkinkan
pembobolan sistem informasi yang dikelola oleh perusahaan. Sebagaimana informasi yang
dikirim akan memiliki tingkat keamanan risiko yang lebih tinggi daripada informasi yang
disimpan oleh database perusahaan. Dalam proses pengiriman informasi, celah keamanan
dapat dilihat oleh peretas dengan mengubah alamat pengiriman (domain) tanpa
sepengetahuan pengirim.

Perusahaan perlu memiliki firewall, yang tersusun dari perangkat keras dan/atau lunak.
Firewall memiliki fungsi proteksi bagi perusahaan dalam mengelola sistem informasi yang
dikelolanya. Perangkat ini dapat mencegah penyusupan informasi yang dilakukan oleh
peretas atau pelaku kejahatan sejenis. Selain itu, perusahaan dapat mencegah penyusupan
informasi melalui langkah sebagai berikut.

1. Pembatasan akses, dimana perusahaan dapat melacak pengguna tidak sah yang
menggunakan jaringan perusahaan. Perusahaan dapat mengelola fitur teknologi dalam
kebijakan penggunaan hingga penonaktifan beberapa file penting. Perusahaan juga dapat
mengatur kontrol akses, berupa pembatasan waktu akses dan aktivitas apa saja yang
dilakukan selama mengakses jaringan perusahaan.
2. Frasa Sandi (PIN), yang dapat diberikan perusahaan kepada pengguna terpilih,
3. Perangkat biometrik, yang mampu menghubungkan proteksi jaringan terhadap informasi
pribadi, seperti pengenalan karakter fisik pengguna, yaitu sidik jari, sistem pengakuan
wajah, verifikasi suara, tanda tangan, hingga deteksi iris.
4. Forensik digital, yang merupakan analisis bukti penyusupan sistem informasi yang dapat
ditemukan melalui komputer dan jaringan.

Langkah keamanan peru dilakukan guna menghindari pencurian informasi oleh peretas
maupun pelaku kejahatan terkait. Pencurian informasi biasanya menyasar informasi yang
bersifat pribadi atau rahasia, sehingga diperlukan sistem jaringan keamanan yang dapat
melindungi informasi tersebut dari pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Etika dalam Teknologi

Merupakan pedoman moral yang mengatur penggunaan komputer, ponsel perangkat,


informasi sistem, dan terkait teknologi. Keakuratan informasi merupakan kunci utama
beretika dalam penggunaan teknologi. Pengguna haruslah menyadari bahwa tidak semua
informasi yang tersaji dalam teknologi informasi adalah benar. Etika mengatur pedoman
tertulis (kode etik) yang membantu menentukan apakah suatu tindakan dapat dikatakan
etis/tidak etis atau diperbolehkan/tidak diperbolehkan. Dalam penerapan etika di teknologi,
sistem komputasi hijau juga dilakukan untuk menunjang kebutuhan lingkunga. Dimana
sistem komputasi hijau bertujuan mengurangi penggunaan listrik yang dapat berimplikasi
terhadap kualitas lingkungan.

Di dalam kode etik penggunaan teknologi, privasi informasi juga menjadi salah satu
poin yang perlu diperhatikan. Privasi informasi mengacu pada hak individu dan perusahaan
untuk menolak atau membatasi pengumpulan, penggunaan, dan penyebaran informasi pribadi
dan rahasia terkait mereka. Privasi informasi juga memungkinkan perusahaan untuk
menyaring email yang sekiranya tidak mengusik informasi di ranah pribadi. Privasi informasi
dapat dilakukan melalui langkah seperti penyaringan konten, hingga pembatasan akses ke
dalam situs web tertentu.

Perlunya etika atau kode etik dalam penggunaan teknologi informasi tidak lain adalah
untuk melindungi informasi pribadi pengguna. Kode etik bahkan telah mengatur perundangan
tertulis terkait tindakan ilegal berupa pencurian informasi. Sebab permasalahan etika dalam
penggunaan teknologi merupakan permasalahan serius yang penyelesaiannya harus dapat
memberikan perlindungan privasi informasi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai