Indonesia Tbk
NUSANTARA, - Holcim Indonesia Tbk (dahulu Semen Cibinong Tbk) (SMCB) didirikan 15
Juni 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Holcim
berlokasi di Talavera Suite, Lantai 15, Talavera Office Park, Jl. TB Simatupang No. 22-26
Jakarta 12430 – Indonesia dan pabrik berlokasi di Narogong, Jawa Barat, dan Cilacap, Jawa
Tengah.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Holcim Indonesia Tbk adalah Holderfin
B.V., The Netherlands (induk usaha), dengan persentase kepemilikan sebesar 80,65%. Induk
usaha terakhir Holcim Indonesia adalah Holcim Ltd., Swiss.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMCB terutama meliputi
pengoperasian pabrik semen, beton dan aktivitas lain yang berhubungan dengan industri semen,
serta melakukan investasi pada perusahaan lainnya. Pangsa pasar utama Holcim dan anak
usahanya yang di Indonesia berada di Pulau Jawa.
Pada tanggal 06 Agustus 1977, SMCB memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SMCB (IPO) kepada masyarakat sebanyak
178.750 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.000,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10
Agustus 1977.
Sebagai bagian dari LafargeHolcim Group yang beroperasi di lebih dari 90 negara di seluruh
dunia dengan pengalaman lebih dari 180 tahun, Holcim Indonesia memiliki komitmen untuk
menjadi perusahaan yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan bangunan di
Indonesia. Holcim Indonesia melangkah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia
dengan kapasitas produksi 15 juta ton semen per tahun.
Kehadiran Holcim di Indonesia ditandai dengan beroperasinya empat pabrik di Lhoknga – Aceh,
Narogong – Jawa Barat, Cilacap – Jawa Tengah dan Tuban – Jawa Timur. Kegiatan produksi
kami juga ditunjang dengan adanya fasilitas penggilingan & terminal distribusi yang tersebar
hingga ke Kalimantan dan Sumatra, serta sistem manajemen penjualan yang prima dan inovasi
produk yang selalu dapat menjadi solusi kebutuhan Anda. (adv/*).
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah PT
Semen Indonesia Industri Bangunan (induk usaha), dengan persentase kepemilikan sebesar
98,31%. Induk usaha terakhir Perseroaan adalah Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMCB terutama meliputi
pengoperasian pabrik semen, beton dan aktivitas lain yang berhubungan dengan industri semen,
serta melakukan investasi pada perusahaan lainnya. Pangsa pasar utama Holcim dan anak
usahanya yang di Indonesia berada di Pulau Jawa.
Pada tanggal 06 Agustus 1977, SMCB memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SMCB (IPO) kepada masyarakat sebanyak 178.750
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.000,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Agustus 1977.
Holcim Indonesia
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
175px
Didirikan 1971
Kantor Indonesia
pusat
Produk Semen
usaha
PT Holcim Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Semen Cibinong Tbk; IDX: SMCB) adalah
sebuah perusahaan produsen semen di Indonesia. Presiden direkturnya saat ini adalah Gerhard
Wolfgang Schutz.
Holcim mengakuisisi saham mayoritas PT Semen Cibinong Tbk pada 13 Desember 2001. Holcim
Indonesia memiliki tiga pabrik semen masing-masing di Narogong, Jawa Barat, Cilacap, Jawa
Tengah, dan Tuban, Jawa Timur dengan total kapasitas maksimum 12.5 juta ton semen per tahun.
Kepemilikan saham Holcim Indonesia adalah LafargeHolcim Group sebesar 80.65% dan sisanya
dimiliki publik.
Pergantian nama perusahaan dari PT Semen Cibinong Tbk menjadi PT Holcim Indonesia Tbk
dilakukan pada 1 Januari 2006[1]
Kategori:
Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan semen Indonesia
Perusahaan yang didirikan tahun 1971
Sejarah dan Profil Singkat Holcim Indonesia Tbk
Sejarah dan Profil Singkat Holcim Indonesia Tbk
NUSANTARA, - Holcim Indonesia Tbk (dahulu Semen Cibinong Tbk) (SMCB) didirikan 15 Juni 1971 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Holcim berlokasi di Talavera Suite,
Lantai 15, Talavera Office Park, Jl. TB Simatupang No. 22-26 Jakarta 12430 – Indonesia dan pabrik
berlokasi di Narogong, Jawa Barat, dan Cilacap, Jawa Tengah.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Holcim Indonesia Tbk adalah Holderfin B.V., The
Netherlands (induk usaha), dengan persentase kepemilikan sebesar 80,65%. Induk usaha terakhir
Holcim Indonesia adalah Holcim Ltd., Swiss.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMCB terutama meliputi
pengoperasian pabrik semen, beton dan aktivitas lain yang berhubungan dengan industri semen, serta
melakukan investasi pada perusahaan lainnya. Pangsa pasar utama Holcim dan anak usahanya yang di
Indonesia berada di Pulau Jawa.
Pada tanggal 06 Agustus 1977, SMCB memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham SMCB (IPO) kepada masyarakat sebanyak 178.750 dengan nilai
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.000,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Agustus 1977.
Sebagai bagian dari LafargeHolcim Group yang beroperasi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia
dengan pengalaman lebih dari 180 tahun, Holcim Indonesia memiliki komitmen untuk menjadi
perusahaan yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan bangunan di Indonesia. Holcim
Indonesia melangkah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia dengan kapasitas produksi
15 juta ton semen per tahun.
Kehadiran Holcim di Indonesia ditandai dengan beroperasinya empat pabrik di Lhoknga – Aceh,
Narogong – Jawa Barat, Cilacap – Jawa Tengah dan Tuban – Jawa Timur. Kegiatan produksi kami juga
ditunjang dengan adanya fasilitas penggilingan & terminal distribusi yang tersebar hingga ke Kalimantan
dan Sumatra, serta sistem manajemen penjualan yang prima dan inovasi produk yang selalu dapat
menjadi solusi kebutuhan Anda. (adv/*).
Holcim Indonesia
Holcim Indonesia merupakan produsen semen, beton jadi dan agregat terkemuka serta terintegrasi
dengan keunikan dan perluasan usaha waralaba yang menawarkan solusi menyeluruh untuk
pembangunan rumah, dari penyediaan bahan material sampai rancangan yang cepat serta konstruksi
yang aman.
Analisis SWOT
Strengths/Kekuatan
1. Komitmen manajemen PT. Holcim yang ingin menjadikan merek dan produknya sebagai pilihan utama
konsumen, maka dari itu manajemen Holcim membuat divisi baru, yaitu Marketing & Branding.
Kehadiran divisi ini merupakan bagian dari proses berbenah diri yang dilakukan perusahaan.
2. Strategi bisnis PT. Holcim yaitu competitive advantage diferensiasi (menciptakan inovasi produk
maupun jasa yang dibuat berdasarkan hasil survei berkala kebutuhan pasar)
3. Strategi marketing PT. Holcim berusaha membangun pasar melalui Brand Building dengan memasang
iklan yang memakan biaya hingga Rp 34,91 milyar pada tahun 2006, atau 9 kali lipat biaya iklan semen
Tiga Roda milik Indocement.
4. PT. Holcim dapat mengubah penjualan menjadi kas dalam waktu singkat. PT. Holcim mampu
mengubah penjualan menjadi kas dalam waktu 61 hari, lebih cepat dibandingkan dengan Semen Gresik
yang 76 hari, dan Indocement 106 hari (Bisnis Indonesia, 26 Maret 2008). Dengan demikian, perputaran
uang Holcim lebih baik daripada saingan usahanya sehingga Holcim lebih fleksibel dalam menggunakan
dananya.
5. Produk – produk PT. Holcim yang tergolong produk yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya saja
rumah tahan gempa, blok-blok modul rumah tahan gempa yang efektif dan hemat biaya pembangunan,
dan juga program terbaru yang diluncurkan Holcim, yaitu program Solusi Rumah Holcim.
6. Kerjasama PT. Holcim dengan Politeknik Negeri Jakarta untuk pemberdayaan SDM.
7. Holcim menggunakan server group internal digunakan untuk menghubungkan pabrik-pabrik di dalam
negeri, dan bertukar informasi serta mengkoordinir program lintas pabrik Holcim.
Weaknesses/Kelemahan
1. Hutang PT. Holcim yang sangat banyak mengakibatkan PT. Holcim harus mematok harga tinggi agar
dapat segera melunasi hutang tersebut. Menurut Bisnis Indonesia edisi 26 Maret 2008, hutang valas
Holcim mencapai US$300 juta atau terbesar dibandingkan dengan utang valas emiten semen lainnya.
Rasio utang bersih Holcim adalah 91,07%, Indocement 22,18%, dan Semen Gresik 3,8%.
2. Kemampuan jual yang lebih rendah, terutama dalam eksposur penjualan perseroan ke luar Jawa. Hal
itu terjadi karena kapasitas produksi PT. Holcim merupakan yang terendah dibandingkan Semen Gresik
dan Indocement serta letak pabrik PT. Holcim yang terpusat di pulau Jawa.
3. Bagaimanapun, semen merupakan produk yang bersifat bulky atau mempunyai bobot yang berat,
komponen biaya angkut akan tinggi sehingga meningkatkan biaya yang harus ditanggung PT. Holcim.
Opportunities/Kesempatan
1. PT. Holcim Indonesia Tbk. adalah milik dari PT. Holcim Ltd. yang merupakan perusahaan semen
terbesar di dunia.
2. Dengan diciptakannya produk – produk yang inovasi, PT. Holcim memiliki kemumgkinan dapat
bersaing unggul daripada perusahaan semen semen lain yang ada di Indonesia.
3. Tim Geocycle PT. Holcim menyediakan solusi lengkap untuk limbah industri, kotamadya dan
pertanian. PT. Holcim memelopori pembuangan yang aman ozon depleting CFC gas – fasilitas pertama di
Asia Tenggara sehingga dapat mengurangi lingkungan dari emisi gas karbon.
4. Potensi bahan – bahan mentah pembuatan semen di Indonesia cukup banyak.
Threats/Ancaman
1. Jangkauan pasar Semen Gresik yang merupakan pesaing dari PT. Holcim yang sangat luas karena
mempunyai Semen Gresik untuk pasar Jawa, Semen Padang untuk kawasan Sumatra, dan Semen Tonasa
untuk wilayah Sulawesi.
Lokasi
Kehadiran Holcim di Indonesia ditandai dengan beroperasinya empat pabrik di Lhoknga – Aceh,
Narogong – Jawa Barat, Cilacap – Jawa Tengah dan Tuban – Jawa Timur. Kegiatan produksi kami juga
ditunjang dengan adanya fasilitas penggilingan & terminal distribusi yang tersebar hingga ke Kalimantan
dan Sumatra, serta sistem manajemen penjualan yang prima dan inovasi produk
Sumber
http://www.holcim.co.id/id/tentang-kami.html
http://riauone.com/global/Sejarah-dan-Profil-Singkat-Holcim-Indonesia-Tbk
http://ayyie-klaten.blogspot.co.id/2011/05/visi-misi-dan-analisa-swot-perusahaan.html
http://www.membangunbersama.com/
http://www.solusirumah.com/
http://www.geocycle.co.id/
Dari laporan keuangan yang dirilis perusahaan (25/4), tercatat penjualan bersih sebesar Rp 9,38
triliun di tahun 2017, turun 0,7% dari Rp 9,458 triliun di tahun 2016.
dapun unit bisnis agregat dan beton jadi mencatat pertumbuhan penjualan yang kuat. Agregat
bertumbuh menjadi Rp 143,87 miliar di tahun 2017, tumbuh 33,84% dari Rp 107,49 miliar di
tahun 2016.
Sedangkan layanan konstruksi lainnya menjadi Rp 384,25 miliar pada tahun 2017 atau tumbuh
lebih dari dua kali lipat dari Rp 186,48 miliar pada tahun 2016.
Tekanan harga sebagai dampak kelebihan pasokan berimbas pada penurunan EBITDA. Holcim
mencatat kerugian Rp 758 miliar atau naik 165,9% dari periode sebelumnya sebesar Rp 285
miliar.
Dalam keterangan pers dijelaskan karena situasi yang sulit di pasar, tekanan harga dan
kewajiban-kewajiban keuangan Perusahaan.
Gary Schutz, Chief Executive Officer Holcim Indonesia menjelaskan para pendatang baru di
dunia semen telah memperoleh pangsa pasar yang cukup besar sejak seluruh total kapasitas
mereka selesai pada tahun 2014-2015.
Menurutnya kehadiran dari para pemain baru juga telah mendorong persaingan harga yang
semakin ketat, khususnya untuk lokasi di luar pulau Jawa, dimana para pelanggan lebih
mementingkan harga ketimbang merek dagang yang lebih baik. "Jika dilihat dari pasar geografis,
penjualan semen di Indonesia masih berfokus di wilayah Jawa, diikuti dengan Sumatra, Sulawesi
dan Kalimantan," papar Gary dalam keterangan pers Rabu (25/4).
Gary menambahkan peningkatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah seperti jalan tol,
bandara, dan pengembangan pelabuhan, diharapkan mampu meningkatkan permintaan pasokan
semen dan beton di tahun 2018.
Selain itu di tengah kondisi kelebihan pasokan, para pelaku industri semen di Indonesia memiliki
peluang untuk melakukan ekspor ke negara tetangga yang masih mengalami kekurangan pasokan
semen. "Meskipun kinerja ekonomi, intervensi harga dan kekurangan poin penting dalam
stimulus dan rencana infrastruktur, Holcim Indonesia telah siap untuk peningkatan kompetisi,"
tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kinerja 2017 Holcim Indonesia Melorot
", https://properti.kompas.com/read/2018/04/26/130000421/kinerja-2017-holcim-indonesia-melorot-.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Hilda B Alexander