COMPANY Globalisasi saat ini bukan lagi suatu WACANA. Globalisasi telah membuat hampir seluruh pengusaha di muka bumi khawatir akan persaingan global.
Untuk menghadapi globalisasi, banyak perusahaan multinational
company yang melakukan restrukturisasi usaha, misalnya: - Bergabungnya raksasa internet American Online (AOL) dengan Time Warner, membuat entitas baru AOL Time Warner Inc. - Mac Dowell Douglass vs. Boeing. Sony vs. Ericsson. - Siemens vs. Ben Q.
Restrukturisasi perusahaan seperti tsb tentu sangat diperlukan
untuk menghadapi persaingan global. Dengan restrukturisasi perusahaan tentu struktur permodalan akan menjadi lebih kuat serta penguasaan pangsa pasar bertambah. JENIS-JENIS RESTRUKTURISASI Beberapa jenis restrukturisasi perusahaan: - Konsolidasi (peleburan usaha). - Pembubaran usaha (likuidasi). - Pembangkrutan (kepailitan). - Pemecahan dan pemekaran usaha (split off). - Penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi). - Rekapitalisasi (penataan kembali permodalan). - Reorganisasi perusahaan.
Selain itu ada restrukturisasi utang untuk mengurangi ekuitas negatif,
misalnya dengan cara: - Penjadualan kembali pelunasan utang (rescheduling). - Pengurangan utang (hair cut). - Pembebasan utang (debt remision). - Konversi utang menjadi ekuitas (debt to equity swap). - Penyitaan barang-barang jaminan utang. RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN Restrukturisasi perusahaan dapat diartikan mengubah struktur perusahaan, baik diperbesar ataupun diperkecil. - Diperbesar, dengan cara penggabungan usaha (merger & akuisisi). - Diperkecil, misalnya dengan perampingan (down sizing), penjualan unit (sell off), pemisahan unit (split off), dll.
Secara garis besar, restrukturisasi perusahaan dapat dilakukan
dengan cara: - Ekspansi, misalnya dengan merger, akuisisi, atau take over. - Sell off. Coporate Control. - Perubahan kepemilikan. MERGER DAN AKUISISI Merger dapat diartikan sebagai penggabungan perusahaan yang telah ada. Sedangkan akuisisi dpt diartikan sebagai pembelian perusahaan yang telah ada.
Akuisisi merupakan cara untuk melakukan take over, artinya perusahaan
pembeli akan melakukan pengambil alihan kendali atas suatu perusahaan lain. Selain dengan akuisisi, take over juga dapat dilakukan dengan cara: - Proxy content, artinya penguasaan dewan direksi. - Going provate, pembelian saham perusahaan yang diakuisisi oleh sekelempok orang misalnya oleh manajemen.
Merger dan akuisis (take over), akan melibatkan manajemen perusahaan.
Sehingga dengan merger dan akuisisi akan ada manajemen yang menghadapi resiko kehilangan pekerjaan.
Meger dapat dilakukan dengan friendly ataupun hostile merger.
KETENTUAN MENURUT UU-PT Beberapa persyaratan penggabungan dan peleburan menurut UU-PT: - Direksi harus membuat rancangan penggabungan/peleburan. - Direksi wajib mengumumkan sekurang-kurangnya di dua surat kabar nasional tentang rencana penggabungan/peleburan paling lambat 14 hari sebelum RUPS. - Melaporkan rancangan penggabungan/peleburan untuk mendapat persetujuan Menteri Keuangan. - Direksi wajib mengumumkan sekurang-kurangnya di dua surat kabar nasional hasil merger paling lambat 30 hari sejak persetujuan Menteri Kehakiman atas perubahan Anggaran Dasar.
Pembubaran dan likuidasi terjadi :
- Merupakan keputusan RUPS. - Berakhirnya jangka waktu pendirian menurut Anggaran Dasar. - Berdasarkan keputusan pengadilan. KONSOLIDASI / MERGER Konsolidasi (praktek di lapangan lebih dikenal dengan istilah Merger); adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih dimana nama dan identitas masing- masing perusahaan yang melakukan merger hilang.
Kelebihan/kekurangan merger dibandingkan akusisi adalah:
- Biaya yg dikeluarkan dalam merger lebih sedikit dibandingkan akuisisi karena pada merger akan dihindari biaya pemindahan hak atas aset. - Proses merger harus ada persetujuan dari pemegang saham, sedangkan proses akusisi cukup di tingkat manajemen saja.
Kewajiban perpajakan masing-masing perusahaan tersebut harus terlebih dahulu
diselesaikan sebelum terbentuknya badan baru.
Perusahaan hasil penggabungan tersebut harus memiliki NPWP yang baru.
Sedangkan NPWP perusahaan lama dilaporkan ke KPP setempat untuk di hapuskan. AKUISISI Akuisisi; adalah penggabungan dua atau lebih badan usaha menjadi satu dengan cara mempertahankan berdirinya salah satu badan usaha. Hak dan kewajiban perusahaan yang dibubarkan (PT.Y) dialihkan kepada pihak perusahaan lain PT. X (yang mengakuisisi). Kewajiban perpajakan PT. Y harus dilunasi terlebih dahulu. Sehingga NPWP yang dibubarkan dapat dimintakan untuk dihapuskan ke KPP setempat. Kompensasi kerugian fiskal tidak diperkenankan dalam akuisisi. Contoh kasus: PT. X membukukan laba yang sangat besar mengakuisisi PT. Y yang mengalami kerugian yang sangat besar. Maka, jika PT.X mengakuisisi PT.Y, kerugian PT. Y tidak dapat digabungkan dengan laba yang dibukukan PT. X, hal ini untuk menghindari adanya penghindaran kewajiban pajak yang dilakukan oleh perusahaan yang melakukan akuisisi. HOLDING COMPANY Holding Company merupakan perusahaan yang mempunyai satu atau lebih perusahaan di bawah kepemilikannya.
Pada umumnya harus dibuat laporan keuangan konsolidasi,
jika kepemilikan saham lebih dari 50%.
Dalam perpajakan dikenal dengan istilah hubungan istimewa.
Dalam perpajakan, tdk diwajibkan membuat laporan keuangan
konsolidasi karena masing-masing unit usaha diberlakukan sebagai WP sendiri-sendiri