Kelompok 12
Kelas : Akuntansi A1
Semester : 5
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Keuangan ini dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama yang bagus dari
kelompok kami. Kami berterimakasih kepada dosen pembimbing kami, karena telah memberikan
tugas makalah ini. Disini kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan karya ini kami berharap agar
pembaca lebih mengetahui tentang Merger dan Akuisisi.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk semua pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.10 Divestasi..........................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................25
3.2 Saran................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Apa saja peran bank investasi?
7. Apakah merger menciptakan nilai?
8. Apa itu aliansi korporat?
9. Apa itu investasi private equity?
10. Apa itu disvestasi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1.4 Manfaat
1. Untuk Penulis
Untuk memenuhi tugas kuliah dan untuk mengetahui lebih detail mengenai materi
merger dan akuisisi
2. Untuk Pembaca
Untuk memeberikan informasi dan penjelasan mengenai materi merger dan
akuisisi sebuah perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sebagai contoh, apabila suatu perusahaan kekurangan peluang investasi internal
dibandingkan dengan arus kas bebasnya, perusahaan dapa melakukan (1)
membayar dividen lebih banyak, (2) berinvestasi di efek yang dapat
diperjualbelikan. (3) membeli kembali sahamnya, atau (6) membeli salam
perusahaan lain. Apabila perusahaan membayar dividen lebih banyak, para
pemegang sahamnya harus membayar pajak langsung atas distribusi itu. Efek
yang dapat diperjualbelikan sering kali menjadi pilihan yang baik untuk
menempatkan uang secara sementar xetapi sumumnya memberikan tingkat
pengembalian yang lebih kecil dari yang dimmza oleh pemegang saham.
Pembelian kembali saham menghasilkan keuntungan modal bagi pemegang
saham lain. Meskipun demikian, menggunakan kelebihan kas untuk mengakuisia
perusahaan lain dapat menghindari semua masalah ini, dan hal inilah yang
memotivasi sejumlah merger.
2.1.3 Pembelian Aset di Bawah Biaya Penggantinya
Sering kali perusahaan diinear sebagai leididar akula karena biaya menga asetya
chih tinggi dibanding nilai pasarnya. Sebagai contoh, di awal tahun 1980-an,
perusahaan anyak dapat mengakuisisi cadangan secara lebih murah apabila
membeli perusahaan minyak lain dibandingkan dengan melakukan eksplorasi
pengeboran. Dengan demikian. Chetan mengakuisisi Gulf Oil untuk menambah
cadangan minyaknya. Sama halnya. pada tahun 1980-an, beberapa eksekutif
perusahaan baja mengatakan bahwa lebih murah membeli perusahaan baja yang
ada dibanding membangun pabrik haru. Sebagai contoh, ETV (perusahaan baja
terbesar keempat saat itu) mengakuisisi Republic Steel (perusahaan baja terbesar
keenam saat itu) sehingga menjadikan mereka perusahaan terbesar kedua di
industri baja.
2.1.4 Diversifikasi
Manajer sering kali menyatakan diversifikasi sebagai alasan merger. Mereka
berpendapat bahwa diversifikasi membantu stabilisasi pendapatan perusahaan dan
akhirnya menguntungkan bagi pemilik. Stabilisasi pendapatan tentu saja
menguntungkan bagi karyawan, pemasok, dan pelanggan, tetapi nilainya tidak
pasti dari sudut pandang pemegang saham. Mengapa Perusahaan A mengakuisisi
4
Perusahaan B untuk menstabillean pendapatan ketika pemegang saham dapat
dengan mudah membeli saham kedua perusahaan? Penelitian terhadap perusahaan
di AS mengindikasikan bahwa dalam sebagian besar kasus, diversifikasi tidak
meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, banyak penelitian yang menemukan
bahwa perusahaan yang terdiversifikasi bernilai lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah masing-masing bagiannya."
2.1.5 Insentif Pribadi Manajer
Ekonom keuangan biasanya menyimpulkan bahwa kepurusan blanly didasarkan
hanya atas pertimbangan ekonomi, terutama maksimalisasi nilai-nilai perusahaan.
Namun, banyak keputusan bisnis yang mendasarkan pada motivasi pribadi
manajer dibandingkan analisis ekonomi. Pemimpin bisnis menyukai kekuasaan,
dan lebih banyak kekuasaan pada perusahaan besar dibandingkan perusahaan
kecil. Tentu saja, tidak ada eksekutif yang akan mengaltui bahwa ego pribadi
yang mendasari alasan merger, tetapi ego berperan penting dalam banyak merger.
Telah pula diamati bahwa gaji eksekutif sangat terkait dengan ukuran perusahaan-
makin besar perusahaan, makin tinggi gaji eksekutif puncaknya. Hal ini juga
dapat berperan penting dalam program akuisisi perusahaan. Pertimbangan pribadi
dapat menghalangi sebagaimana memotivasi merger. Setelah pengambilalihan,
beberapa manajer perusahaan yang diakuisisi kehilangan pekerjaan- atau paling
tidak kekuasaannya. Karena itu, manajer yang memiliki kurang dari 51% saham
perusahaan mencari cara untuk mengurangi peluang pengambilalihan. Merger
dapat menjadi alatnya. Sebagai contoh, beberapa tahun lalu Paramount melakukan
ponarak mengakond Line Ine. Manat Time amandapar kritik kes konk mereka
menolak tawaran Paramount dan memilih untuk melatuulan merger dengan
Warner Brothers yang dibiayai dengan urang, Merger tersebut memungkinkan
mereka mempertahankan kekuasaan. Merger defensif (defensive mergers) seperti
itu sulit dibels dengan alasan ekonomi. Manajer yang terlibar selalu menyaralan
bahwa sinergi, bukan keinginan melindungi pekerjaan mereka, yang memotivasi
akusid leu, terapi pengan mencurigai bahwa banyak merger yang didesain untuk
kepentingan manajer ilan ika kepentingan pemegang saham.
5
2.1.6 Nilai Pemecahan
Perusahaan dapat dinilai melalui nilai buku, nilai ekonomis, atau nilai
penggantian Baru-baru ini, spesialis pengambilalihan mulai menggunakan nilai
pemecahan (bal up, salur) sebagai dasar untuk penilaian. Analis memperkirakan
nilai pemecahan s perusahaan, yaitu nilai bagian-bagian perusahaan apabila dijual
secara terpisah. Apabila nilai ini lebih tinggi daripada nilai pasar perusahaan saat
ini, spesialis dapat mengakuis perusahaan pada atau bahkan di atas nilai pasar saat
ini. menjualnya bagian per bagan dan memperdeli keuntungan yang signifikan.
6
2.3 Tingkatan Aktivitas Merger
Lima gelombang merger utama telah terjadi di Amerika Serikat. Pertama terjadi di akhir
tahun 1800-an, ketika konsolidasi terjadi di industri minyak, baja, tembakau, dan industri
dasar lainnya. Kedua adalah tahun 1920-an, ketika melonjaknya harga salam membantu
pendukung keuangan mengonsolidad perusahaan di sejumlah Industr termasuk peralatan,
komunikasi, dan oremoti Ketiga adalah pada talon 1960-an. ketika merger konglomerani
menjadi tujuannya. Keempat terjadi pada caltun 1980-an. ketika LBO dan perusahaan
lain mulat menggunakan Jack boude (obligasi berperingkat noninvestasi) untuk
membiayai akuisisi. Kelima, di mana melibatkan allansi strategis yang didesain untuk
memungkinkan perusahaan berkompered secara lebih baik di perekonomian global
sedang berlagang sa In Tabel 21.1 beri beberapa merger beat tinglar ring yang lelal
Jimumkan sejak akhir tahun 1990-an. Umumnya, merger-merger itu berbeda secara
signifikan dengan merger tahun 1980-an Sebagian besar merger pada tahun 1980-an
adalah transaksi kesangan di mana pembeli mencari perusahaan yang menjual pada nilal
yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sebagai akibat dari manajemen yang tidak
kompeten arau lamban. Apabila perusahaan yang menjadi target dapat dikelola lebih
baik, apabila aset yang tidak digunakan dapat dijual, dan apabila biaya operasi dan
administrasi dapat dikurangi, laba dan harga salam akan meningkar. Sebaliknya, sebagian
besar merger terbaru sifatnya labil strategi-perusahaan bergabung untuk memperoleh
alaala ekonomis atau calupan ekonomis sehingga dapat lebih baik bersaing di dunla
perelimomian. Merger merger baru melibatkan perusahaan di industil liquang,
penerbangan keamanan, media, komputer, telekomunikasi, dan layanan kesehatan, di
mana seluruhnya mengalami perubahan struktural dan kompetisi yang intens. Baru-baru
ini, terjadi peningkatan merger lincas negara. Banyak dari merger fol yang dimotivasi
oleh pergeseran nilai mata uang utama dunia. Sebagai contoh, banyal yang menduga
bahwa penurunan dolar AS mendorong penawaran InBev kepada Anlieuser-Busch.
7
perusahaan mencari perusahaan yang akan diakuisisi ketimbang suani perusahaan yang
menawarkan untuk dialaisisi. Kita akan menyebut perusahaan yang mencari perusahaan
lain untuk diakuisisi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquiring company) dan
perusahaan yang menawarkan untuk diakuisisi sebagai perusahaan target (target
company). Setelah perusahaan pengakuisisi mengidentifikat perusahaan target maka
perusahaan harus (1) memberikan harga atau kisaran harga yang sesuai dan (2)
menentukan syara pembayaran apakah menawarkan uang tunai saham biasa, obligasi,
atau kombinasi antara tonal dan efek. Selanjunys, manajer perutilisan pengalmisisi harus
menentukan nie xxcudeksi manajer penalizan target. Apabila perusahaani pengakuisisi
meyakini hila pennalaan targotaku menyetujui merger is an mengajukan merger star
bumbe unawaran yang di Apauls suru kesepakatan telah tercapai, kedua manajemen akan
mengeluarkan pernyataan kepada para pemegang saham tentang persetujuan mereka
terhadap merger, dan manajemen perusahaan target akan merekomendasikan kepada
pemegang sahamnya agar menyetujui merger tersebut. Umumnya, para pemegang saham
diminta untuk melakukan render (atau menyerahkan) sahamnya kepada lembaga
keuangan yang ditunjuk, bersama dengan pengesahan dari notaris, untuk memindahkan
kepemilikan saham kepada pengakuisisi. Pemegang saham perusahaan target kemudian
menerima pembayaran tertentu-berupa saham biasa dari perusahaan pengakuisisi (di
mana pemegang saham perusahaan target menjadi pemegang saham perusahaan
pengakuisisi), uang tunai, obligasi, atau campuran antara tunai dan efek. Ini disebut
merger sukarela (friendly merger). Sering kali, manajemen perusahaan target menolak
merger. Mungkin mereka menganggap harga yang ditawarkan terlalu rendah, atau karena
mereka ingin mempertahankan pekerjaan mereka. Dalam kasus tersebut, penawaran
pengakuishi dischut pak, bukan sukarela, dan perusahaan pengakultisi hanis melakukan
penawaran Langsung kepada pemegang saham perusahaan target. Dalam suatu merger
paksa (bortle merger), perusahaan pengakuisisi akan memberikan suatu penawaran tender
(render offer) dan sekali lagi meminta para pemegang saham untuk menyerahkan saham
sebagai ganti dari harga yang ditawarkan. Kali ini, manajer perusahaan target akan
menyarankan pemegang saham untuk tidak menyerahkan sahamnya, umumnya dengan
mengatakan bahwa harga yang ditawarkan (uang nai, obligasi, atau saham di perusahaan
pengakuisis!) terlalu rendah. Meskipun sebagian besar merger adalah sukarela, sejumlali
8
lasu menarik tentang pengambilalihan paksa melibarkan beberapa perusahaan besar.
Sebagai contoh, Warner Lambert berusaha menentang penawaran paksa Pfizer: namun,
merger itu terlaksana di tahun 2000. Olivetti berhasil melakukan pengambilalihan paksa
atas Telecom Italia: dan pada merger telekomunikasi lainnya, Vodafone Air Touch dari
Inggris melakukan penawaran paksa kepada pesaing dari Jerman, Mannesmann AG, dan
berhasil.
9
perusahaan, dan bukan untuk satu proyek saja. Untuk menerapkan metode ini, dua
item kunci diperlukan: (1) laporan keuangan pro formas yang memperkirakan
arus las inkremental yang diharapkan dari merger dan (2) tingkat diskonto, atau
biaya modal, untuk diaplikasikan pada proyeksi arus kas.
Laporan Arus Kas Pro Forma Memperoleh perkiraan arus kas pascamerger yang
akurat sejauh ini merupakan tugas paling penting dalam pendekatan DCF. Dalam
wana merger keuangan (financial merger) murni, di mana tidak ada sinergi yang
diharapkan, inkremental arus kas pascamerger adalah ekspektasi arus kas dari
perusahaan target. Dalam suatu merger operasi (operating merger), di mana kedua
operasi perusahaan akan diintegrasikan, memperkirakan arus kas di masa depan
lebih sulit.
Tabel 21.2 menunjukkan proyeksi arus kas untuk Apex Corporation yang
dipertimbangkan sebagai target aleh Hightech, konglomerasi besar. Proyeksi data
adalah untuk periode pascamerger, dan seluruh efek sinergis telah tercakup. Apex
saat Ini menggunakan 50% utang: dan apabila dialouisisi, Hightech akan
mempertahankan rasio utang pada 50%. Baik Hightech dan Apex memiliki tarif
pajak pemerintah sebesar 40%.
Batis 1 hingga 4 dari tabel itu menunjukkan informasi operasi yang diharapkan
oleh Hightech untuk perusahaan anak Apex apabila merger terjadi, dan baris 5
berisi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) di setiap tahun. Tidak seperti analisis
penganggaran modal pada umumnya, analisis merger biasanya memasukkan
beban bunga ke dalam perkiraan arus kas, sebagaimana dicanjukkan pada baris 6.
Hal ini dilakukan karena tiga alasan: (1) perusahaan pengakuisisi sering kall
melanjutkan urang perusahaan target sehingga utang lama pada berbagai ringkat
bunga kupon menjadi bagian dari kesepakatan; (2) aluisisi tersebut sering kali
dibiayai sebagian dengan utang: dan (3) apabila perusahaan anak akan tumbuh di
masa depan, utang baru harus diterbitkan untuk mendukung ekspansi itu. Jadi,
ucang yang terkait dengan merger pada umumnya lebih kompleks daripada
penerbitan utang baru terkait modal yang normal, dan cara termudah untuk
memperhitungkan kompleksitas utang merger adalah dengan secara spesifik
memasukkan ekspektasi heban bunga setiap tahun di dalam perkiraan arus kas.
10
Karena itu, kita menggunakan apa yang disebut dengan metode ekuitas residual
(equity residual method) untuk menilai perusahaan target. Di sini, perkiraan arus
kas adalah residual milik pemegang saham perusahaan pengakuis saja. Dengan
demikian, perkiraannya harus didiskontokan pada biaya ckuitas. Ini berlawanan
dengan model penilaian korporat pada Bab 9, di mana arus kas bebas (milik
sclurub investor, bukan hanya pemegang saham) didiskontokan pada biaya modal
rata- rata tertimbang (WACC). Dengan menggunakan asumsi dasar yang
konsisten, kedua metode menghasilkan perkiraan yang sama atas nilai ekuivas.
Baris 7 berisi laba sebelum pajal (earning before taxes-EBT), dan baris 8
merupakan pajak untuk Hightech sebesar 40% tingkat marginal. Baris 9
menuliskan laba neto setiap tahun, dan penyusutan ditambahkan kembali pada
baris 10 untuk memperoleh arus kas masing-masing tahun, seperti ditunjukkan
pada baris 11. Karena beberapa aset Apex akan habis atau usang dan karena
rencana Hightech untuk mengembangkan anak perusahaan apabila akuisisi itu
terjadi, beberapa dana ekuitas harus ditahan dan diinvestasikan kembali ke dalam
bisnis. Saldo laba ini, yang tidak ditransfer ke perusahaan induk, ditunjukkan di
batis 12. Akhirnya, kita telah memproyeksikan hanya 5 tahun arus kas, tetapi
Hightech akan mengoperasikan perusahaan anak Apex sasa mungkin-teorinya,
selamanya Karena itu, kita menerapkan model pertumbuhan konstan hingga arus
las tahun 2019 untuk memperkirakan nilai seluruh arus kas setelah tahun 2019.
(lihat catatan d di Tabel 21.2). "Nilai berkelanjutan" ini mencerminkan proyeksi
nilai Apex pada akhir 2019 dan dinanjukkan pada baris 13.
Arus kas yang ditunjukkan pada baris 14 tersedia bagi pemegang saham
Hightech, dan itu merupakan dasar penilaian. Tentu saja, arus kas pascamerger
sangat sulit untuk diestimasi, dan dalam suatu penilaian merger yang lengkap,
seperti dalam analisis penganggaran modal yang lengkap, sensitivitas, skenario,
dan simulasi analisis harus dilakukan. Memang di dalam suatu merger sukarela,
perusahaan pengakuisisi alan mengirim satu tim yang terdiri atas akuntan, teknisi,
dan sebagainya ke perusahaan target. Mereka akan mengulas laporan keuangan,
memperkirakan beban perawatan yang diinginkan, menetapkan niai atas asser.
seperti real estat dan cadangan minyak, dan sebagainya. Investigasi seperti itu,
11
yang disebut uji tuntas (due diligence), merupakan bagian penting dari analisis
merger.
Memperkirakan Tingkat Diskonto Hasil akhir arus kas pada baris 14 aduluh
setelah bunga dan pajak sehingga mencerminkan ekuitas. Karena itu, nilai-nilai
tersebut harus didiskontokan pada biaya ekuitas dan bukan pada keseluruhan
biaya modal. Lebih jauh, tingkat diskonto yang digunakan harus mencerminkan
risiko arus kas pada tabel. Tingkat diskonto yang paling tepat adalah biaya modal
Apex, bukan Hightech atau perusahaan konsolidasi pascamerger.
Meskipun kita tidak akan mengilustrasikannya di sini. Hightech dapat melakukan
analisis risiko pada arus kas Tabel 21.2, seperti yang dilakukannya pada arus kas
penganggaran modal manapun. Analisis sensitivitas, analisis skenario, dan/atau
simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk mengingatkan tentang risiko terkait
akuisisi itu kepada manajemen Hightech Apex merupakan perusahaan yang
diperdagangkan secara publik sehingga kita dapat menilai secara langsung risiko
pasaraya Nilai beta pascamerger Apex yang ditentukan oleh pasar adalah 1,63.
Karena merger itu tidak akan mengubah struktur modal atau tingkat pajak, nilai
beta pascamerger Apex akan tetap 1,63. Meskipun demikian, apabila struktur
modal Apex telah berubah, persamaan Hamada (yang telah didiskusikan di Bab
14) dapat digunakan untuk menentukan nilai bera perusahaan yang baru akibat
perubahan struktur modalnya. Kita menggunakan garis pasar sekuritas (security
market line-SML) untuk memperkirakan biaya ekultas Apex pascamerger.
Apabila tingkat bebas risiko adalah 6% dan premi resiko pasar adaah 5% biaya
ekuitas Apex, rₛ setelah merger dengan Hightech adalah sekitar 14,2%.
r s=r RF + ( RP M ) b=6 % + ( 5 % ) 1,63=14,15 %=14,2 %
Menilai arus kas. Nilai saat ini saham Apex untuk Hightech adalah nilai sekarang
arus kas yang diharapkan dari Apex, didiskontokan pada 14,2% (dalam juta
dolar):
$ 6,4 $ 8,8 $ 9,8 $ 10,2 $ 139,0
V 11 ,/12 ,/14 = 1
+ 2
+ 3
+ 4
+ 5 = $96,5
(1,142) (1,142) (1,142) (1,142) (1,142)
Jadi, nilai saham Apex untuk Hightech adalah $96,5 juta. Perhatikan bahwa
dalam suatu analisis merger, nilai perusahaan target terdiri atas nilal pramerger
12
perusahaan target ditambah nilai yang tercipta dari sinergl operat atau keuangan.
Dalam contoh ini, kita menganggap struktur modal dan tingkat pajak konstan.
Oleh karena itu, sinergi yang terjadi adalah sinergi operasi, dan dampaknys
dimasukkan ke dalam perkiraan arus kas. Apabila terdapar sinergi kenangan,
analisiy harus dimodifikasi untuk mencerminkan nilai tambah ini. Sebagal
conroh, apabila Apex telah beroperasi hanya dengan 30% utang dan apabila
Hightech dapat menurunkan keseluruhan biaya modal dengan meningkatkan rasio
utang menjadi 50%, nilai merger Apex akan melebihi $96.5 juta yang celah
dihitung sebelumnya.
Analisis Pengganda Pasar
Metode kedua dalam menilai perusahaan target adalah analisis pengganda pasar
(orke multiple anal, di mana menerapkan pengganda yang ditentukan oleh pasar
terhadap labo nens, laba per saham, penjualan, atau nilai buku, atau untuk bisuis
seperti TV kabel atau sistem relepon seluler, adalah jumlah pelanggannya.
Meskipun merode DCF menerapkan konsep penilaian dengan bertolous pada
ekspektasi arus kas, analisis pengganda pasar lebili bersifat penilaian sepihak.
Selmga ilustrasi perhatikan bahwa perkiraan laba neto Apex sidan 29 tagadz tabur
2015, ademenfis $15.5juts pels uhun 2019, dan rara mis #707 hata sepanjang
pecode pertinen 5 thun Rats-cam casio P/E unuk penulisan yang aliperdagangan
scars publik seperti Apex adalah 12.5.
Brand memperkirakan mitat Aper menggunale pendekaan pengganda P/E pasa
kalikan laba nero rata-ratanya sebesar $7,7 jura dengan pengganda pasar sebesar
12,5 untuk memperoleh nilai $7.7(12,5)-596,25 jun. Ini adalah ekuims, atau
kepemilikan. nilai perusahaan. Perhatikan balwa kira menggunakan laba acto rata-
rata sepanjang 5 tahun ke depan untuk menilai Apex. Pengganda P/E pamirschsar
12,5 berdasarkan pada laba tahun ini perusahaan pembanding, recaps laba Apes
thlak mencerminkan dampak sinergis atau perubahan manajerial yang akan
terjadi. Dengan merata-ratalin laba nero yang akan datang, kita berusaha melihat
nilai tambah oleh Hightech terhadap operasi Apex.
Cavat bahwa pengukuran selain laba new dapat digunakan dalam pendekatan
pengganda pasar. Sebagai contoh, pengukuran lain yang biasa digunakan adalah
13
laba schelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA). Prosedur
tersebut identik dengan yang baru saja dijelaskan, kecuali baliwa pengganda pasar
adalah harga dibagi dengan EBITDA, dan bukan dengan laba per saham, dan
pengganda ini dikalikan dengan EBITDA Apex.
Seperti disebutkan, dalam beberapa bisnis, seperti TV kabel dan telepon seluler,
elemen penting dalam proses penilaian adalah jumlah pelanggan perusahaan.
Pengakuisisi memahami biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh pelanggan
baru dan rata-rata arus kas per pelanggan. Mengelola perusahaan seperti HMO
menerapkan logika yang sama dalam akuisisi, dengan mendasarkan pada
penilaian mereka atas jumlah orang yang diasuransikan.
2.5.2 Menetapkan Harga BID
Dengan menggunakan hasil penghakiman DCF $96,5 juta adalah nilai paling
tinggi yang dapat dibayar oleh Hightech kepada Apex-apelila yang membayar
lebih, nilai vendor Hightech akan terdiusi. Sebaliknya, apabila Hightech dapat
mengalas Apes kurang dari $96.5 juta, pemegang saham Hightech akan
memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, Hightech akan mengajukan penawaran
harga kurang dari $96,5 juta ketika melakukan penawaran kepada Apex.
Gambar 21.1 menggambarkan situasi merger. Nilai $96.5 juta ditunjukkan
sebagal titik pada sumbu horizontal, dan merupakan harga maksimum yang dapat
dibayarkan oleh Hightech. Apabila Hightech membayar lebih kecil (misalnya,
$86,5 juta), pemegang sahamnya akan memperoleh keuntungan $10 jura dari
merger tersebut: terapi bila Hightech membayar lebih, pemegang sahamnya akan
merugi. Apa yang kita miliki kemudian adalah garis 45 derajat yang memotong
sumbu X pada 596.5 juta, dan garis tersebut menunjukkan berapa banyak
keuntungan atau kerugian yang dapat diharapkan oleh pemegang saham Hightech
pada berbagai harga akuisisi.
Sekarang perhatikan perusaliaan target. Apex. Apex memiliki 10 juta lembar
saham yang dijual pada harga $6,25, sehingga nilainya sebagai perusahaan yang
beroperasi serara independen dianggap sebesar $62,5 juta. [Dalam membuat
pernyataan ini. kita mengasumsikan (1) manajemen perusahaan saat ini sangat
baik dalam mengelola perusahaan dan (2) baliwa harga pasar $6.25 per saham
14
tidak termasuk "premi merger spekulatif selain PV arus kas operasinya.] Apabila
Apex diakuisisi pada harga yang lebih tinggi dari $62,5 juta, para pemegang
sahamnya akan memperoleh nilai, sementara mereka akan merugi apabila
harganya lebih rendali. Jadi, kita dapat menggambarkan garis 45 derajat lainnya,
kali ini dengan kemiringan menaik (wpsand), untuk menunjukkan bagaimana
harga merger ini memengaruhi pemegang sahamn Apex. Selisih antara $62.5 juta
dan $96,5 juta, atau $34 juta, mencerminkan sinergi yang diharapkan dari merger
tersebut. Berikut adalah beberapa poin untuk diperhatikan.
1. Apabila tidak terdapat sinergi, makrimum hags bidalalalama dengan
nilaisen t dari perusahaan target. Semakin besar keuntungan dari sinergi,
semakin besar and untara harga saat ini perusahaan target dan harga
maksimal yang mampu dibayar oleh perusahaan pengakuisisi.
2. Semakin besar kesintungan dari sini, semalan bosur kemungon merger
terwujud.
3. Malah tentang care meinbagi keuntungan dari sinergingar penting. Tenm
saja kedua pihak ingin memperoleh sebanyak mungkin. Di dalam contoh
lúta, apabila manajemen Apex mengetahui harga trakasimum yang mampu
dibayar oleh Hightech. mereka akan mengajukus harga mendekati $96.5
juta. Hightech, sebaliknya, akan mencoba memperoleh Apex pada hangi
sedekat mungkin dengan $62.5 juta.
4. Di antara kisaran $62.5 juta hingga 596,5 juta di atanakah harga aktual
akan ditetapkan? Jawabannya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk
apakah Hightech menawarkan pembayaran tumi atau dengan elek,
keterampilan negosiasi dari kedua tim manajemen, dan (vang lebih
penting) posisi tawar dari kedua pihak sebagaiman ditentukan oleh
konsiliu fundamental perekonomian. Sebagai ilustrasi poin terakhi
anggaplah Hightech dapat mengakahisi banyak perusahaan yang serupa
dengan Apex terapi tidak ada perusahaan yang memperoleh sinergi
dengan mengakuisisi Ape selan Hightech. Dalam kavas in, Flighcecha
dapat mengajukan perawatan yang relatif rendah terimus atau tinggalkan,
dan Apex kemungkinan akan menerimanya karena sedikit keuntungan
15
lebih baik daripada tidak ada. Sebaliknya, apabila Apex memilik beberapa
teknologi unileatau beberapasses lain yang banyak diinginkan peru-shaan
lain, sekali Hightech mengajukan penawarannya persahaan lain akan
mengajukan tawaran candingan, dan harga akhirnya dapat atendelian atau
halkan di atac $96.5 juta. Harga di atas $ 96.5 juta mungkin akan
dibayarkan oleh perusahaan lain yang memiliki kesesuaian sinergi lebih
baik atau manajemennya lebih optimistis tentang potensi arus kas Apex.
Pada Gambar 21.1, situasi ini akan dicerminkan oleh garis yang paralel
dengan Hightech, tetapi bergeser ke kanan dari garis Hightech.
5. Hightech tentu saja akan merahasiakan harga bid maksimumnya, dan
merencanakan strategi penawaran secara hati-hati dan konsisten dengan
situasinya. Apabila Hightech merasa bahwa penawaran lain akan muncul,
atau manajemen Apex akan menolak demi melindungi jabarannya,
Elightech dapat mengajukan harga bid yang tinggi terlebih dahulu
(preemptive) dengan harapan dapat menaklukkan persaingan atau
penolakan manajemen. Sebaliknya, Hightech dapat mengajukan harga bid
yang rendah dengan harapan dapat "mencuri" perusahaan.
16
bersedia mendukung merger dan merekomendasikan kesediaannya kepada
pemegang saham. Apabila manajemen lama 12 akan diganti, manajemen dapat
menolak merger tersebut."
17
Aktivitas terkait merger in enki menguntungkan. Sebagal contoh Thomson Reuters
memperkirakan bahwa hun 2012, komaltan keuangan menerima $2 millar ay isa dil penel
wak merger. Tidik mengherankan apabila bank invetnas mampu menawarkan pali inggi
kepada sarjana kemangan! Tabel 21.3 memberikan daftar konulan merger toromoka pada
tahun 2014.
2.6.1 Mengatur Merger
Bank bank investasi cenama memiliki kelompok merger din alculus yang
beroperas di bagian keuangan korporat mereka (Bagian keuangan Bergemar
memberikan Indian layanan penjaminan atau broker kepada perusahaan.) Anggota
kelompok ini mengidentifikasi perusahaan yang memiliki kelebihan kas yang
ingin membeli pemiahaan lain; perusahaan yang ingin dibell arts pernahan yang,
karena shulah alasan, menarik bagi perusahaan lain. Sebagai contoh, Apabila sa
pesharinyak umkan anak berekt pana ke pertambangan bata bata perasaan in dapat
meminta bank investasi untuk membanta ngalisis sambung but hits Some halnya,
para pemegang saham yang tidak en dapat bekerja sama dengan bank investan
corak menyingkirkan manajemen dengan cara mentesto mogame a merger. Bank
inversi menawarkan paket finansial kepada pere na ipihak yang membeli
sejumlah besar salam), mana paket bor mencakup pengaran elek akan digakan
dalam penawaran inden dan juga membun daftar livesse s pertalian untuk
membeli salam perusahaan rarget, kemudian melaka render saham ketika
penawaran akhir telah dilakukan. Bankirinveans beberapa kali melakukan
tindakan ilegal dalam merger Sebagal couch, mereka melakukan parking
membelinya untuk der dengan kepalasan pembelian kembali sehingga membmu
raider de facto mengakumulasi lebih dari 596 saham perusahaan targer tanpa
mengungkap posisinya. Tindakan ini melanggar hukum.
2.6.2 Mengembangkan Taktik Bertahan
Perusahaan target yang tidak ingin dialushi umumnya memperoleh bantuan dad
bank incestal bersama dengan pengacara yang berpesialisasi di merges. Perafanan
melicalon calile, isperit (1) mengubah anggaran dasar perusahaan sehingga hanya
saru peripa dari direktur yang dipilih setiap tahun dan/ataur sehingga 7596
persetujuan (supermayoricis) versus impel mayoritas yang diperlukan untuk
18
mushyetujui merger; (2) benciha meyakinkan pemegang saham perusahaan target
bahwa harga yang ditawarkan celala rendah; (3) nenghembuskan isi antimonopoli
sehingga Departemen Kehakiman akan torus cugan; (6) membeli kembali salam
di pasar terbuka dalam auha mendorong harga di atas yang ditawarkan oleh calon
pengakuisiit (5) mendapatkan, white knight yang dapat diterima oleh manajemen
perusahaan targes untuk bersaing dengan calan pengakuisiti; (6) mendapatican
white quire yang benahabar dengan manajemen saat ini untuk membeli sahan
perusahaan rarget yang cukup untuk menghalangi merger: dan (7) mengambil
pofan pill, seperti dijelaskan sebagai berikut.
Potion pill-yang terkadang dapat mengakibatkan bunuh diri secara ekonomis agar
terhindar dari pengambilalihan merupakan alttile seperti pinjaman bersyarat yang
mengharuskan pengembalian langsung dari seluruh penjaman apabila perusahaan
diakarisi, menjual kembali ser-ase yang awalnya menjadikan perusahaan diminati
dengan harga rendah, menyetujui parasut emas (golden parachutes) kepada para
eksekutif sehingga aliran dana yang keluar menjadikan merger mustahil
dilakukan, sens merencanakan pertahanan atas merger sehingga menyisakan
perusahaan dengan act yang meragukan dan beban urang yang tinggi. Baru-baru
ini, passen pill paling populer adalah memberikan hak membeli kepada pemegang
saham yang memungkinkan mereka nimbeli saham perasaan pengakuists pata
harga setengahnya apabila perusahaan jadi diakuisisi. Penggunaan poison pill
secara tang terangan dapur dibatasi oleh kesadaran direktor bahwa penggunan
yang berlebihan dapat memicu pemegang saham mengajukan tuntutan secara
pribadi kepada direktur yang menyetujuinya dan mungkin, tidak lama lagi, oleh
undang-undang yang membatasu pengunaan posion pill oleh manajemen. Tetap
saja, bank mvestasi dan pengacara antiakuisisi sibuk memikirkan formula posion
pill yang baru, sementara isinya sibuk memikirkan formala penawarannya.
2.6.3 Menciptakan Nilai Wajar
Apabila merger sukarela sedang diusahakan oleh kedua manajemen perusahaan,
penting untuk dicatat bahwa harga yang disetujui adalah harga yang wajar ; jika
tidak, pemegang saham salah satu perusahaan dapat menuntut untuk menolak
merger. Karena itu, di Sebagian besar merger, masing-masing pihak menyewa
19
bank investasi untuk mengevaluasi perusahaan target dan membantu menciptakan
nilai wajar. Penelitian terbaru tentang opini kewajaran di dalam merger
menyatakan bahwa konsultan yang bekerja untuk pengakuisisi cenderung
menghasilkan penilaian yang sangat optimistic atas perusahaan target, sementara
konsultan yang bekerja untuk perusahaan target cenderung menghasilkan
perkiraan yang lebih akurat atas nilai perusahaan target. Penelitian ini juga
menyimpulkan bahwa pasar lebih sering kali memperoleh informasi yang berguna
dari opini kewajaran yang diberikan oleh konsultan perusahaan target.
2.6.4 Pembiayaan Merger
Banyak merger yang dibiayai dengan dana kas lebih perusahaan pengakuisisi.
Meskipun demikian, apabila pengakuisisi tidak memiliki kas lebih, perusahaan
membutuhkan sumber dana. Mungkin satu-satunya faktor penting di balik
gelombang merger thun 1980-an adalah pertumbuhan obligasi junk untuk
membiayai akuisisi. Drexel Buenbam Lambert adalah pelopor urama obligasi
junk, yang didefinisikan sebagai obligasi dengan level di bawah peringkat
investasi (BBB/Baa). Sebelum Drexel, nyaris tidak mungkin menjual obligasi
berperingkat rendah untuk menambah modal baru. Drexel kemudian memelopori
suatu prosedur di mana situasi perusahaan targer dinilai sangat teliti, dan suatu
proyeksi arus kas yang serupa dengan Tabel 21.2 (tetapi lebih rinci)
dikembangkan. Agar berhasil dalam bistus merger dan akusisi (M&A); suatu
bank investasi harus dapat menawarkan paket pembiayaan kepada kliens, baik
pengakuisi yang membutuhkan modal untuk mengambilalih perusahaan staa
perusahaan target yang berusaha membiaya rencana pembelian kembali saham
atau pertahanan lain terhadap pengambilalihan. Drexel merupakan pemain utama
dalam permainan pembiayaan merger selama tahun 1980-an, tetapi sejak
kebangkrutan Drexel, Morgan Stanley, Goldman Sachs, JPMorgant Chase, Bank
of America Merrill Lynch. Deutsche Bank, Credit Suisse, dan lainnya saling
berlomba memperoleh titel tersebut.
2.6.5 Operasi Arbitrase
Arbitrase (arbitrage) umumnya berarti secara simultan membeli dan menjual
komoditas atau efek yang sama di dua pasar berbeda pada harga berbeda dan
20
memperoleh tingkat pengembalian bebas-risiko. Namun demikian, tembaga-
lembaga broker utama, sebagaimana beberapa investor pribadi, melakukan jenis
arbitre berbeda yang disebut arbitase risiko (risk arbitrage). Arbitrageun atau
“arbs” berspekulasi di saham perusahaan yang akan mengambilalih perusahaan
target. Sejumlah besar modal diperlukan untuk berspekulasi di banyak efek
sehingga dapat menurunkan nisiko-serta menguntungkan dengan spread yang
kecil. Meskipun demikian bank investasi besar memiliki perangkat yang
diperlukan untuk melakukannya. Agar berhasil, arbittares harus mampu
mendeteksi perusahaan target, menilai kemungkinan tawaran akan berhasil, serta
masuk dan keluar pasar secara cepat agar biaya transaksi rendah.
21
saham perusahaan target naik tidak serta merta menandakan bahwa merger akan
menciptakan nilai. Penelitian mempelajari imbal hasil abnormal (abnormal returrns) yang
terkait dengan pengunuman merger, di mana imbal hasil abnormal didefinisikan sebagai
bagian dari perubahan harga saham yang disebabkan oleh faktor selain perubahan pasar
saham pada umumnya.
Banyak penelitian yang telah mempelajeri respons harga ham perusahaan
pengakuisisi dan perusahaan target terhadap merger dan penawaran tender. Secara
bersamaan, penelitian ini telah mencakup hampir semua akuisisi yang melibatkan
perusahaan terbuka dari awal tahun 1960-an hingga saat ini, dan hasilnya sangar
konsisten: Rata-rata, harga saham perusahaan target meningkat sekitar 30% pada
pengambilalihan paksa, sementara pada merger sukatela rata-rara kenalkan adalah sekitar
20%. Namun, baik dalam kesepakatan paksa maupun sukarela, harga saham perusahaan
pengakuisisi secara rata-rata tetap sama. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh kotak
berjudul "Rekam Jejak Merger-Merger Besar", imbal hasil abnormal sangat bervariasi
antarmerger, dan tidak aneh bagi perusahaan pengakuisist melihat penurunan harga
sahamnya ketika merger diumumkan. Sebagai penyeimbang, bukti tersebut
mengindikasikan (1) akuisisi tersebut memang menciptakan nilai, tetapi (2) pemegang
saham perusahaan target merang hampir semua keuntungannya. Jika ditelaah kembali
penemuan ini tidaklah mengejutkan. Pertama, karena pemegang saham perusahaan target
selalu dapat menolak maka mereka yang mengendalikannya. Kedua, pengambilalihan
adalah permainan yang kompetitif sehingga apabila satu calon pengakuisisi tidak
menawarkan nilai penuh bagi target potensial, perusahaan lain akan masuk dengan
penawaran yang lebih tinggi. Akhirnya, manajemen pengakuisisi bersedia untuk
memberikan seluruh nilai yang diciptakan oleh merger karena merger akan memperkuat
posisi personal manajer pengkulisi tanpa membahayakan pemegang saham. Telah
dinyatakan pula bahwa akuisisi dapat meningkatkan kekayaan pemenang saham, tetapi
merugikan pemegang obligasi secara khusus, terdapat kekhawatiran bahwa pembelian
terutang (leveraged buyout) mendilusi klaim pemegang obligasi. Contoh spesifiknya
adalah ketika obligasi diturunkan peringkatnya sehingga pemegang obligasi mengalami
kerugian yang terkadang sangat besar sebagai akibat langsung dari akuisisi. Namun,
22
sebagian besar penelitian tidak menemukan bukti untuk mendukung dugaan bahwa
pemegang obligasi, secara rata-rata, merugi dalam akuisisi perusahaan.
23
tahun, meningkatkan penjualan dan profitnya, kemudian memunculkan lagi ke publik
sebagai perusahaan yang lebih kuat. Dalam kesempatan lain, perusahaan LBO berencana
untuk menjual divisi-divisi ke perusahaan lain yang dapat menghasilkan sinergi. Dalam
kaus mana pun, kelompok pengakuisisi berharap dapat menghasilkan profit dan LBO.
tetapi risiko yang terkandung di dalamnnya besar akibat tingginya penggunaan utang.
2.10 Divestasi
Meskipun perusahaan lebih banyak melakukan pembelian disbanding penjualan
fasilitas produktif, beberapa penjualan tetap terjadi.
2.10.1 Jenis-Jenis Divestasi
Terdapat empat jenis divestasi : (1) menjual unit operasi kepada perusahaan lain,
(2) mengatur bisnis yang akan didivestasi sebagai perusahaan terpisah dan
kemudian melakukan spin-off kepada pemegang saham perusahaan yang
mendisvestasi. (3) mengikuti Langkah-langkah untuk spin-off tetapi hanya menjual
Sebagian saham perusahaan, dan (4) melikuidasi asset secara langsung
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merger merupakan kombinasi dua atau lebih perusahaan yang membentuk satu
perusahaan tunggal. Motivasi utama sebagian besar merger adalah untuk meningkatkan
nilai perusahaan yang telah bergabung. Pertimbangan pajak telah mendorong sejumlah
merger. Sebagai contoh, perusahan yang menghasilkan laba dengan tarif pajak tinggi
dapat mengakuluisi suatu perusahaan dengan akumulasi kerugian pajak yang besar.
Ekonomi mengklasifikasikan merger ke dalam empat jenis: (1) horizontal, (2)
vertikal, (3) kos-generik dan (4) konglomerasi. Merger merger baru melibatkan
perusahaan di industil liquang, penerbangan keamanan, media, komputer,
telekomunikasi, dan layanan kesehatan, di mana seluruhnya mengalami perubahan
struktural dan kompetisi yang intens. Baru-baru ini, terjadi peningkatan merger lincas
negara.
Secara teori, analisis merger cukup sederhana. Perusahaan pengakuisisi
melakukan analisis untuk menilai perusahaan target dan kemudian menentukan apalah
perusahaan target itu dapat dibeli pada nilal tersebut atau lebih disukai pada nilai yang
lebih rendah. Bank investasi terlibat dalam merger dengan beberapa cara: (1) membantu
mengor merger; (2) membantu perusahaan target mengembangkan dan
mengimplementukan "Perusahaan pengakuisisi dapat mengkhawatirkan poin ini,
terutama apabila nanajemen perusahaan target cakap bagus.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kuliah dan untuk memberikan penjelasan lebih mengenai merger dan akuisis sebuah
perusahaan. Jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf dan
kami menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca. Terimakasih telah membaca makalah ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, F & Houston, F.J. 2020. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 14. Jakarta;
Salemba Empat (BH)
26