KELOMPOK 6
AKUNTANSI-D
FAKULTAS EKONOMI
2019
Wande Kopi Galery menerapkan sistem shift sehingga pegawai bergantian setiap jam. Pada
pagi hari, biasanya hanya terdapat 1 pegawai saja untuk mengoordinir kegiatan di Wande
Kopi Galery. Kemudian untuk siang hari terdapat 2 pegawai di Wande Kopi Galery. Di
malam hari, terdapat 4 pegawai di Wande Kopi Galery. Tetapi tidak menutup kemungkinan
pula pemilik kedai datang untuk membantu atau turun tangan untuk membantu kegiatan di
Wande Kopi Galery.
Wande Kopi Galery biasanya memesan bahan baku langsung dari supplier. Baik supplier
kopi, susu, gula ataupun bahan baku lainnya. Pemilik sengaja memesan langsung dari
supplier agar bahan masih dalam keadaan fresh dan berkualitas baik. Kepuasan pelanggan
merupakan tujuan utama dari pemilik. Pemilik biasanya akan mengecek ketersediaan bahan
baku setiap bulannya lalu mengecek bahan apa saja yang perlu dipesan ke supplier.
Memilih Pemasok
Wande Kopi Galery memilih supplier yang kebetulan tak jauh dari kedai tersebut. Apalagi di
sekitar kedai banyak supplier kopi yang memiliki kualitas unggul, jadi pemilik tidak susah
payah mencari bahan bakunya.
Wande Kopi Galery menerima barang yang telah dipesan setelah pemilik dan supplier
telah bersepakat. Dalam aktivitas ini karyawan menerima dan menyimpan barang pesanan ke
gudang. Karyawan gudang yang menerima pesanan melakukan pengecekkan barang, apakah
sesuai dengan barang yang dipesan. Kemudian menghitung kuantitas barang pesanan dan
mengecek tanda-tanda kecacatan atau kerusakan pada barang pesanan, dan melakukan
penyimpanan ke gudang.
D. PENGELUARAN KAS
CUSTOMER PESANAN
DIPROSES
PESANAN
DITERIMA
8
SIKLUS
PENDAPATAN
1
0
1
1
1 1. Salinan slip
2 pembelian
1 2. Permintaan
4 1
pembelian
3
3. Penerimaan
pembelian
4. Salinan slip
penerimaan
5. Permintaan
1 pembelian
5
6. Salinan pembelian
7. Pesanan pembelian
8. Back order
9. Penerimaan barang
4. THE SOFTWARE USED TO PROCESSED THE DATA
10. Barang dan slip
pengepakkan
11. Lap.Penerimaan
Wande Kopi Galery dalam memproses data siklus pengeluarannya, pemilik
menggunakan sebuah aplikasi yang bisa didownload di Google Play Store yang bernama
jurnal sehingga pemilik dapat mengetahui segalanya, baik dari segi keuangan maupun
operasional dari Wande Kopi Galery itu sendiri.
Tidak ada teknologi mumpuni yang digunakan oleh Wande Kopi Galery. Masih
mengedepankan kelas sederhana tetapi mengesankan. Alat yang dipakai untuk memproduksi
kopi pun juga masih cukup sederhana.
Owner langsung melakukan pembayaran faktur pemasok, hal ini dilakukan untuk
mencegah pembengkakan utang karena owner merupakan sosok yang sulit
megatur keuangan.
Ancaman yang dapat terjadi pada “Wande Kopi Galery” adalah kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan atau bisa juga karna human errors misalnya melakukan salah
pencatatan stok persediaan, salah mencatat pemasukan harga barang yang dipesan, serta salah
menerima barang pesanan atau bisa juga menerima barang pesanan yang rusak.
KESIMPULAN
“Wande Kopi Galery” merupakan sebuah usaha yang berfokus pada bidang kopi. Dalam
operasionalnya, terlebih dalam siklus pengeluarannya bisnis ini telah menjalankan dengan
cukup baik. Karyawan yang ada telah melakukan prosedur-prosedur yang seharusnya
dilakukan dalam setiap transaksinya. Pada pemesanan barang karyawan terlebih dahulu
mengecek kuantitas di stok operasional maupun stok di gudang. Dalam penerimaan barang
karyawan melakukan pengecekan secara teliti untuk menghindari kerusakan barang pesanan.
Pada penyetujuan faktur pemasok, karyawan melakukan pengecekkan antara faktur pemaok
dengan barang yang telah diterima dan bila ada ketidakcocokan akan dikembalikan pada
pemasok. Langkah terakhir dalam siklus pengeluaran adalah pengeluaran kas atau
pembayaran ke pemasok, kegiatan ini dilakukan langsung oleh owner dan pemabayaran
dilakukan secepatnya untuk menghindari pembengkakan utang.