Anda di halaman 1dari 50

ANALISIS AKTIVITAS

PENDANAAN
Analisis aktivitas pendanaan

Tinjauan sewa Imbalan pasca Kontijensi dan Pendanaan diluar Ekuitas pemengan
kewajiban pensiun komitmen neraca saham

Kewajiban lancar Akuntansi dan Imbalan pensiun Analisis kotijensi Contoh pendanan Saham modal
pelaporan sewa diluar neraca
Kewajiban tidak Imbalan pasca Analisis komitmen
lancar Analisi sewa pensiun lainnya Analisis pendanaan Laba ditahan
diluar neraca
Analisi kewajiban Menyelesaikan Pelaporan dan Kewajiban
laporan sewa analisi imbalan Entitas bertujuan pada ujung ekuitas
pasca pensiun khusus (SPE)
KEWAJIBAN

Kewajiban lancar -> kewajiban yang


pelunasannya memerlukan penggunaan aset
lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya.
Kewajiban tidak lancar -> kewajiban yang jatuh
temponya tidak dalam dalam satu tahun atau
satu siklus operasi, mana yang lebih panjang
FITUR PETING DALAM ANALISIS KEWAJIBAN

Ketentuan utang ( seperti tanggal jatuh tempo, tingkat


bunga, pola pembayaran, dan jumlah)
Pembatasan pemakaian sumber daya dan
pelaksanaan aktivitas bisnis.
Kemampuan dan fleksibilitas untuk memperoleh
pendanaan selanjutnya
Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan utang
terhadap ekuitas (debt to equity), dan ukuran keuangan
lain.
Fitur konversi kewajiban yang bersifat difusi
Larangan atas pembayaran- pembayaran seperti
deviden.
SEWA

Sewa -> Perjanjian kontraktual antara pemilik(lessor) dan penweya


(lesee). Perjanjian ini memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan aset yang dimiliki oleh lessor, selama masa sewa.
Sebagai balasannya, lessee membayar sewa yang disebut pembayaran
sewa minimum (MLP).
AKUNTANSI DAN PELAPORAN SEWA

Sewa sebagai capital lease :


a) Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa’
b) Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah (bargain price)
c) Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset ,
d) Nilai sekarang pembayaran sewa dan pembayaran sewa minimun 90% atau lebih dari nilai
wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang ditahan oleh lessor.
Sewa sebagai operating lease
Dampak operating lease
Operating leasemenyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan pendanaan dengan sewa dalam neraca.
Operating lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya.
Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital lease.
Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak
menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam
neraca.
Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
CONVERTING OPERATING LEASES TO CAPITAL LEASES

Determining the Present Value of Projected Operating Lease


MANFAAT PASCAPENSIUN

1. Manfaat Pensiun , pemberi kerja menjanjikan manfaat moneter


kepada pekerja pascapensiun.
2. Manfaat lain pascapensiun pekerja pemberi kerja memyediakan
manfaat lain (nonmoneter) pascapenciun terutama pemeliharaan
kesehatan dan jiwa.
RESTATING FINANCIAL STATEMENT FOR LEASE
RECLASSIFICATION
(PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN UNTUK REKLASIFIKASI SEWA)
 Recasting laporan laba rugi Best Buy
- beban operasi turun menjadi $ 177 juta (penghapusan beban
sewa sebesar $454 juta yang dilaporkan tahun 2004 dan
penambahan beban penyusutan sebesar $277 juta)
- beban bunga naik sebesat $193 juta (menjadi $201 juta)
- laba bersih turun sebesar $ 10 juta [laba sebelum pajak adalah
sebesar $16 juta x (1-0,35), asumsi tarif pajak marginal perusahaan]
di tahun 2004

 Total aset dan total kewajiban keduanya menjadi meningkat sebesar


$3,321 miliar pada akhir tahun 2004, yang merupakan nilai sekarang
operating lease
 Kenaikan kewajiban terdiri atas kenaikan kewajiban lancar ($216 juta)
dan kewajiban tak lancar (3,06 miliar)
KONTIJENSI DAN KOMITMEN

 Kontijensi , merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang


penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa
depan.
 Contigent liabilities, merupakan klaim potensial atas sumberdaya
perusahaan
 Contigent liabilities harus memenuhi 2 kondisi:
1. “besar kemungkinan” (Probable)  bahwa aset
akan turun nilainya atau kewajiban akan timbul
2. jumlah kerugian harus “dapat diestimasi dengan
memadai” (reasonably estimate)
Analisis Contigent Liabilities
 Kewajiban kontigen yang dilaporkan merupakan estimasi. Keakuratan
analisis bergantung pada keakuratan estimasi tersebut.
 Pengungkapan kontijen meliputi:
 Deskripsi kewajiban kontijen dan tingkat risiko
 Jumlah kontijensi potensial dan bagaimana partisipasi pihak lain yang
diperlakukan dalam penentuan tesiko
 Pembebasan estimasi kerugian kontijen, jika ada.
 Komitmen, merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan
berdasarkan kinerja di masa depan sesuai kontrak.
 Analisis mengenai komiten:
 Menganalisis komunikasi antar manajemen dan siaran pers
 Menganalisis catatan tentang komitmen , termasuk Deskripsi komitmen
dan besaran Jumlah risiko dan bagaimana diperlakukan dalam menilai
eksposur risiko Kondisi kontrak dan waktu
 Memahami bias yang mungkin terjadi untuk tidak mengungkapkan
komitmen
OFF-BALANCE-SHEET FINANCING

 Off balance sheet financing adalah tidak tercatatnya kewajiban


pendanaan tertentu
 Motivasi:
Untuk menjaga utang di dalam neraca, di mana sebagai salah satu
persyaratan akuntansi yang mencerminkan kewajiban dari transaksi
tertentu off-balance-sheet pembiayaan, sarana baru dan inovatif yang
dirancang untuk mengambil keputusan yang tepat.
 Transaksi kadang-kadang digunakan sebagai pembiayaan off-balance-
sheet:
 Sewa operasi yang bisa dibedakan dari sewa modal
 Melalui-menempatkan perjanjian, di mana sebuah perusahaan setuju untuk
menjalankan
barang melalui fasilitas pengolahan
 Pengaturan Take-atau-membayar, di mana sebuah perusahaan menjamin
untuk membayar
untuk barang apakah diperlukan atau tidak
 usaha patungan tertentu dan kemitraan terbatas
 pengaturan pembiayaan produk, di mana perusahaan menjual dan setuju
untuk baik pembelian kembali persediaan atau menjamin harga jual
 Piutang Jual dengan recourse dan merekam mereka sebagai penjualan
daripada kewajiban
 Piutang Jual sebagai dukungan untuk utang yang dijual untuk umum
 komitmen pinjaman luar biasa
ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS
(SPECIAL PURPOSE ENTITIES – SPE)

Konsep Special Purpose Entities (SPE):


 SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan investasi
ekuitas, beberapa diantaranya harus berasal dari pihak ketiga yang
independen.
 SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan menjamin dari pasar kredit
dan membeli aset dari atau untuk perusahaan sponsor.
 Arus kas dari aset digunakan untuk membayar utang dan menyediakan
pengembangan bagi investor ekuitas.
 Ilustrasi Transaksi SPE untuk Menjual Piutang Usaha

 2 alasan kepopuleran SPE:


 SPE dapat menyediakan alternatif pendanaan berbiaya rendah daripada
meminjam langsung dari pasar kredit
 Dalam GAAP, selama SPE distrukturkan dengan benar, SPE diperlakukan
sebagai entitas terpisah, tidak dikonsolidasikan dengan perusahaan
sponsor.
Saat ini FASB mengklasifikasikan sebagai “Perusahaan dengan berbagai
kepentingan” (Variable interest entitie- VIE), yaitu jika total ekuitas
yang dipertaruhkan tidak mampu membiayai operasi atau jika VIE
kurang dari salah satu kondisi berkut:
 Kemampuan mengambil keputusan
 Kewajiban untuk menyerap kerugian
 Hak untuk menerima tingkat pengembalian.
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
(SHAREHOLDER’S EQUITY)

Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan


pelaporan standar ekuitas pemegang saham. Analisis tersebut meliputi:
 Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
 Mempelajari hak untuk kelompok-kelompokk pemegang saham dan prioritas
mereka dalam likuidasi.
 Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
 Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan lainnya
atas distribusi saldo laba
 Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat dikonversi, opsi saham
dan kesepakatan lainnya yang berpotensi menerbitkan saham.
MODAL SAHAM

 Pelaporan modal saham


 Sumber kenaikan modal saham yang beredar:
 Penerbitan saham
 Konversi utang dan saham preferen
 Penerbitan deviden daham dan pemecahan saham
 Penerbitan saham dlam akuisisi dan merger
 Penerbitan untuk opsi saham dan wara.
 Sumber penurunan modal saham yang beredar:
 Pembelian dan penghentian saham
 Pembelian kembali saham
 Pemecahan saham terbalik (reserve stock split)
 Klasifikasi modal saham,
 Saham preveren. Ciri- cirinya:
 Prioritas atas distribusi deviden
 Prioritas atas likuidasi
 Dapat ditarik menjadi saham biasa
 Tidak memiliki hak suara
 Harga pembelian kembali.
 Saham biasa.
 Merupakam kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan serta
memiliki resiko tinggi dan pengembalian tinggi atas kinerj aperusahaan.
 Nilai nominal saham biasa merupakan masalah legal dan bersifat historis.
 Laba Ditahan (retained earning), merupakan modal yang dihasilkann
sebuah perusahaan. Mencerminkan akumulasi laba rugi yang tidak
dibagikan sejak berdirinya perusahaan.
 Deviden tunai dan deviden saham.
 Deviden tunai, merupakan devinden paling umum dan saat diumumkan
menjadi kewajiban bagi perusahaan . Deviden ini terutang dalam bentuk
aset perusahaan, dalam bentuk barang atau dalam bentuk daham
perusahaan lain.
 Deviden saham, deviden ini mencerminkan kapitalisasi laba secara
permanen
 Pembatasan Saldo laba, merupakan pembatasan atau ketentuan
saldo laba jumlah tertentu.
SPIN OFF – SPLIT OFF

 Spin Off, yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemehang


saham sebagai deviden, aset dikurangi sebagai saldo laba.
 Split Off, yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki
perusahaan dengan saham yag dimiliki oleh para pemegang saham,
aset dikurangi dan saham diterima dari pemegang saham dilakukan
sebagai saham yang ditarik kembali.
RETAINED EARNINGS

 Retained earnings merupakan modal yang dihasilkan sebuah


perusahaan.
 Akun retained earnings mencerminkan laba atau rugi yang tidak
dibagikan sejak berdirinya perusahaan.
DIVIDEN TUNAI DAN DIVIDEN SAHAM

 Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada


pemegang saham.
 Jenis dividen lain adalah dividen non-tunai, atau dividen properti. Dividen
ini terutang dalam bentuk aset perusahaan, barang, atau dalam bentuk
saham perusahaan lain.
 Dividen saham (stock dividend) adalah distribusi saham perusahaan itu
sendiri kepada pemegang saham secara proporsional. Pemegang
saham menerima tambahan saham sebagai pengalihan saldo laba ke
akun modal.
SPIN-OFF DAN SPLIT-OFF

 Pembagian anak perusahaan kepada pemegang saham dapat


mengambil satu dari dua bentuk berikut:
1.Spin-Off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang
saham sebagai dividen; aset (investasi dalam anak perusahaan)
dikurangi sebagai saldo laba.
2.Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki
perusahaan dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham;
aset (investasi dalam anak perusahaan) dikurangi saham yang diterima
dari pemegang saham dan diperlakukan sebagai saham yang ditarik
kembali (treasury stock).
AKUMLASI LABA KOMPREHENSIF LAINNYA

 Item-item yang termasuk di dalam laba komprehensif lainnya adalah:


1.Laba atau rugi yang belum direalisasi dari sekuritas yang dapat
dipasarkan sebagai klasifikasi available-for-sale.
2.Laba atau rugi yang belum direalisasi derivative yang memenuhi
persyaratan akuntansi lindung nilai.
3.Pensiun dan Pernyataan OPEB.
4.Foreign exchange translation adjustment.
NILAI BUKU PER LEMBAR SAHAM

 Nilai buku per lembar saham (book value per share) adalah angka per
lembar yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang
dilaporkan dalam neraca.
 Nilai buku (book value) merupakan istilah konvensional yang mengacu
pada nilai aset bersih yaitu total aset dikurangi dengan klaim.
 Cara sederhana untuk menghitung nilai buku adalah menjumlahkan
akun-akun ekuitas saham biasa dan menguranginya dengan klaim yang
didahulukan yang tidak tercermin dalam neraca.
RELEVANSI NILAI BUKU PER LEMBAR SAHAM

 Nilai buku memiliki peranan penting dalamm analisis laporan


keuangan. Aplikasinya meliputi:
1.Nilai buku, dengan potensi penyesuaian, sering kali digunakan dalam
penilaian kesepakatan merger.
2.Analisis perusahaan dengan komposisi besar aset likuid (institusi
keuangan, investasi, asuransi, dan bank) sangat bergantung pada nilai
buku.
3.Analisis obligasi kualitas utama dan saham preferen sangat
memerlukan penutupan aset (asset converage)
 Aplikasi tersebut harus mengakui pertimbangan akuntansi dalam
perhitungan nilai buku per lembar saham sebagai berikut:
1.Nilai tercatat aset, khususnya aset jangka panjang seperti properti,
pabrik, dan peralatan, biasanya disajikan pada harga perolehan yang
dapat sangat berbeda dengan nilai pasar.
2.Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal dan aset kontinjen
dengan kemungkinan terjadi yang tinggi sering kali tidak tercermin
dalam nilai buku.
LIABILITIES AT THE “EDGE” OF EQUITY

Convertible Debt
 Convertible debt adalah sekuritas campuran terbaik yang terdiri dari
kombinasi hutang dan ekuitas.
 Convertible debt akan terjadi hanya jika harga saham lebih tinggi
daripada harga konversi pada saat jatuh tempo.
Redeemable Preferred Stock
 SEC menyatakan bahwa saham preferen yang dapat ditarik kembali
berbeda dengan modal ekuitas konvensional dan bukan merupakan
ekuitas pemegang saham dan tidak digabungkan dengan sekuritas
ekuitas yang tidak dapat ditarik kembali.

Minority Interest
 Minority Interest atau biasa disebut dengan non-controlling interest,
mengacu pada kepemilikan sebagian ekuitas pemegang saham anak
perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham minoritas.
SHAREHOLDERS’ EQUITY REPORTING UNDER IFRS

 IFRS mengidentifikasi 3 kategori ekuitas pemegang saham : penanaman


modal, cadangan, dan keuntungan/kerugian yang diakumulasi.
 Secara umum, berikut ini pola umum sharedholders’ equity, yaitu:
1. Modal saham dilaporkan sebagai item yang terpisah
2. Kebanyakan perusahaan melaporkan laba ditahan, tetapi beberapa
diantaranya mempertahankan cadangan laba bersih.
3. Cadangan akumulasi pendapatan komprehensif lainnya, pilihan
kompensasi, share premium, dan dalam beberapa kasus bahkan laba
ditahan.
4. Hak minoritas (non-controlling interest) disajikan terpisah dari ekuitas
pemegang saham induk perusahaan tetapi termasuk dalam bagian total
ekuitas.
5. Beberapa komponen detail laporan perusahaan pada neraca, sementara
sebagian lainnya hanya melaporkan agregat untuk setiap kategori.
AKUNTANSI DAN ANALISIS SEWA-LESSOR

 Lessor mengkategorikan sewa sebagai operating lease atau capital


lease, sama dengan klasifikasi oleh lease.
 Jika dikasifikasikan sebagai operating lease, aset sewa tetap berada
dalam neraca lessor dan pembayaran sewa diperlakukan sebagai
pendapatan saat diterima.
 Jika diklasifikasikan sebagai capital lease memindahkan aset sewa dari
neraca dan mencatat piutang sebesar jumlah MPL yang diharapkan.
selisih antara piutang dan aset yang dipindahkan dari neraca disajikan
sebagai kewajiban, yaitu pendapatan diterima dimuka yang berkurang
dan dicatat sebagai pendapatan secara periodik sepanjang masa sewa.
 Dua jenis sewa yang penting bagi lessor adalah:
1.Sewa Penjualan (sales-type lease)  biaya aset sewa berbeda dari
nilai wajar pasarnya pada tanggal sewa.
2.Sewa Pendanaan langsung (direct financing lease)  nilai sewa (nilai
sekarang pembayaran piutang sewa) sama dengan harga perolehan
aset yang dibeli dan tidak ada pencatatan penjualan atau laba kotor.
IMPLIKASI ANALISIS

 Implikasi analisis sewa sama dengan implikasi pemberian kredit


lainnya.
1.Diperlukan analisis atas ketersediaan cadangan untuk piutang sewa
yang tidak dapat ditagih dibandingkan denga kerugian yang pernah
dialami lessor.
2.Piutang sewa akan ditagih selama bertahun-tahun dan bandingkan
umur rata-rata portofolio sewa dengan kwajiban perusahaan.
MANFAAT PENSIUN

 Program pensiun merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan


manfaat pensiun bagi pekerja dan perjanjian tersebut melibatkan tiga
pihak: pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program
pensiun, pekerja yang menerima manfaat; dan dana pensiun.
 Dana pensiun terpisah dari pemberi kerja dan diadministrasikan oleh
pihak yang ditunjuk.
 Dana pensiun menerima kontribusi, menginvestasikan kontribusi
tersebut dengan cara yang tepat, dan membagikan manfaat pensiun
kepada pekerja.
Elemen dari Program Pensiun

Pemberi Dana
Kerja Pekerja
Pensiun

Kontribusi Manfaat
(Pengeluaran Uang)

Investasi dan
Pengembalian
AKUMULASI PENSIUN DAN PEMBAGIAN UNTUK
PROGRAM IMBALAN PASTI

Pembayaran tahunan
pada dana pensiun Imbalan tahunan
Dana yang diperlukan sebesar $20.000
untuk menghasilkan
pada saat pekerja yang dibayarkan
akumulasi sebesar
pensiun: nilai kepada pekerja
$134.200 dalam
sekarang dari 10 kali selama 10 tahun
waktu 15 tahun
pembayaran sebesar
dengan tingkat
$20.000 per tahun
diskonto 8% per
dengan tinglat
tahun
diskonto 8% per
Kontribusi = tahun Imbalan =
$4.942 per tahun $134.200 $20.000 per
tahun
15 10 Tahun
Tahun
Sebelum Saat Pensiun Pasca Pensiun
Pensiun
PERSYARATAN AKUNTANSI PENSIUN

 Beban pensiun yang termasuk dalam laba bersih disebut biaya pernsiun
periode bersih, meratakan komponen volatitlitas biaya pensiun dengan
cara menunda pengakuannya melalui proses ditangguhkan atau
diamortisasi.
 Pensiun merupakan sumber utama kewajiban di luar pos neraca (atau
dalam kasus lain aset).
OTHER POSTRETIREMENT EMPLOYEE BENEFITS
(OPEB)
 Other Postretirement Employee Benefits (OPEB) merupakan manfaat
yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota
keluarganya.
 Komponen dasar dari OPEB adalah manfaat perawatan kesehatan.
 Biaya OPEB termasuk laba bersih dalam term biaya pascapensiun
periodik bersih dan meliputi biaya jasa, biaya bunga, tingkat
pengembalian yang diharapkan dari aset program dan amortisasi
jumlah yang ditangguhkan.
ANALISIS MANFAAT PASCAPENSIUN

Terdapat prosedur lima langkah untuk analisis manfaat paskapensiun:


1. Menentukan dan merekonsiliasi biaya manfaat ekonomi dan yang
dilaporkan
2. Membuat penyesuaian yang diperlukan atas laporan keuangan
3. Mengevaluasi asumsi aktual dan dampaknya pada laporan keuangan
4. Memeriksa pengungkapan risiko pensiun
5. Mempertimbangkan implikasi arus ka dari rencana manfaat
paskapensiun
EKONOMI AKUNTANSI PENSIUN

Kewajiban Pesiun
Ada dua definisi alternatf untuk kewajiban pensiun:
1.Akumulasi Kewajiban Manfaat
2.Proyeksi Kewajiban Manfaat
ASET PENSIUN DAN STATUS PENDANAAN

1. Overfunded
2. Underfunded
BIAYA PENSIUN

1. Komponen berulang
- Biaya Service / jasa
- Biaya Bunga
2. Komponen tidak berulang
- keuntungan atau kerugian aktuarial
- kos jasa yang lalu
ARTIKULASI BIAYA PENSIUN DAN STATUS
PENDANAAN

Artikulasi muncul dari hubungan antara neraca, laporan laba – rugi, dan
laporan arus kas yang terdapat dalam akuntansi akrual. Pemahaman
atas artikulasi ini meningkatkan analisis akuntansi pensiun.
KETENTUAN AKUNTANSI PENSIUN

1. Biaya Pensiun diakui


2. Status yang diakui dalam neraca
OVERVIEW TENTANG AKUNTANSI OPEB

Akuntansi untuk manfaat karyawan pascapensiun


lainnya (OPEB) yang diatur dalam SFAS 158
merupakan standar yang sama yang mengatur
akuntansi pensiun

1.Status yang diakui dalam neraca


2.Mengakui kos OPEB
ARTIKULASI NERACA DAN LABA BERSIH

Proses perataan biaya manfaat pascapensiun bersih tidak


akan diartikulasi dengan perubahan status pendanaan pada
neraca. Penanguhan bersih selama setahun dimasukkan
dalam laba komprehensif lainnya untuk tahun tersebut dan
akumulasi penangguhan bersih dimasukkan dalam
akumulasi laba komprehensif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai