Anda di halaman 1dari 19

BUDGETING

BEBERAPA
METODE
ALTERNATIF
PENYUSUNAN
ANGGARAN
Budi Harto
Pokok Bahasan
HARI INI

Mengapa perlu metode alternatif


Target Costing dan Kaizen Costing
Teori Kendala
Balance Scorecard
Mengapa perlu
metode alternatif
Perusahaan tidak selalu memiliki kemampuan untuk menentukan
harga jual produk yang dikehendaki, karena seringkali terdapat
sejumlah pesaing yang telah menjual produk yang sama dengan
harga tertentu, sehingga dalam menentukan harga jual produknya
perusahaan menyesuaikan dengan harga pesaing dan daya beli
masyarakat. Kondisi pasar semacam itu membuat metode-metode
yang dipakai sebelumnya seringkali menjadi tidak relevan dengan
keadaan yang dihadapi perusahaan.
TARGET COSTING

Target adalah metode penentuan biaya produksi dimana


perusaaan terlebih dulu menentukan biaya produksi yang

Costing & harus dikelaurkan berdasarkan harga pasar kompetitif,


dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang
diharapkan.

Kaizen TARGET COSTING = HARGA JUAL -


Costing LABA YANG DIHARAPKAN

Terdapat 2 alasan target costing digunakan :


Perusahaan tidak dapat menetapkan dan
mengendalikan harga jual produknya secara sepihak
Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap
desain
SIKLUS BIAYA
Siklus biaya merupakan urutan aktivitas biaya dalam
perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, kemudian
desain, produksi, pemasaran dan distribusi dan pelayanan
ke pelanggan.
Setelah menetapkan produk, perusahaan melakukan riset
dan pengembangan untuk membuat inovasi baru berkaitan
dengan produk. Inovasi dapat dilakukan berkaitan dengan
produk, proses produksi, alternatif produk, dan lainnya.
Hasil penelitian dan pengembangan, perusahaan membuat
desain produk, mencangkup semua aspek sesuai
perusahaan, unsur kualitas, bentuk, kemasan, warna dan
lainnya. Harga akan mengikuti kualitas, sedangkan target
costing menetapkan harga lebih dulu kemudian kualitas
mengikuti harga. Berarti perusahaan menurunkan biaya ke
tingkat biaya yang dikehendaki.
2 alternatif
menurunkan biaya
1. Mengintegrasikan teknologi manufaktur baru,
mengunakan teknik manajemen biaya canggih
seperti activity based costing dan produktivitas
tinggi melalui perbaikan organisasi dan hubungan
tenaga kerja.
2. Melakukan desain ulang terhadap produk/jasa,
dengan menurunkan biaya ke tingkat biaya yang
diinginkan.
Tahap yang harus dilalui
IMPLEMENTASI TARGET COSTING

PENETAPAN PENENTUAN PERHITUNGAN REKAYASA KAIZEN


HARGA PASAR LABA TARGET COSTING NILAI COSTING
Faktor harga produk Penentuan harga jual Biaya yang diharapkan Upaya memodifikasi Metode perhitungan
pesaing, daya beli, terkait pangsa pasar merupakan hasil harga jual produk dengan biaya biaya yang diupayakan
kondisi perekonomian dan tingkat dikurangi laba yang lebih rendah dengan terus menerus mencari
pertumbuhan yang diharapkan tetap disertai cara baru untk
dicapai, volume memberikan nilai menurunkan biaya
penjualan yang optimal ke proses produksi dengan
direncanakan. pelanggan desain & fungsionalitas
yang ada.
PT DNP memprodukdi DVD player dengan harga murah
kualitas baik dengan harga Rp.300.000 per unit. Divisi

contoh marketing memperkirakan menjual 50.000 unit per tahun.


Untuk desain, pengembangan dan produksi DVD

kasus
membutuhkan investasi Rp.12.000.000.000. Perusahaan
mengharapkan ROI 25%.
Berdasarkan Target Costing = Harga jual - laba yang
diharapkan
maka :
Produksi penjualan Rp.15.000.000.000
Laba yang diharapkan (Rp. 3.000.000.000)
Target biaya total Rp. 12.000.000.000
Target biaya per unit Rp. 240.000

Dari perhitungan tersebut, target biaya produksi DVD


sebesar Rp.240.000 per unit. Berarti perusahaan harus
mendesain produk dengan biaya produksi maksimal
Rp.240.000 per unit.
Teori Kendala
Adalah suatu upaya untuk memfokuskan
perhatian manajemen pada kendala atau
pemborosan yang memperlambat proses
produksi.

Serangkaian langkah dalam menggunakan


teori kendala :
identifikasi kendala yang mengikat
menentukan pemanfaatan paling efisien
mengelola aliran sepanjang kendala
mengikat
menambah kapasitas
merancang ulang proses produksi ke arah
fleksibilitas dan trougput yang cepat
Faktor keberhasilan & kesinambungan
usaha ditentukan faktor aset tak
berwujud yaitu :

1. Hubungan harmonis dan langgeng dengan pelanggan


2. Produk dan jasa inovatif dan kompetitif
3. Teknologi informasi dan komunikasi yang canggih
4. Keterampilan dan motivasi karyawan
Balance
Scorecard
ADALAH

alat manajemen kontemporer untuk membuat


anggaran kinerja (rencana kerja dan penilai
kinerja manajemen perusahaan) yang
mencangkup aspek keuangan, pelanggan,
proses bisnis, pembelajaran & pertumbuhan.
4 asep kinerja manajemen dalam
Balance Scorecard
KEUANGAN PELANGGAN
kuran kinerja manajemen yang terkait dengan
Ukuran kinerja manajemen terkait upaya
hasil tertinggi yang dapat diberikan kepada
meningkatkan kepuasan pelanggan termasuk
pemegang saham mencangkup ROI, Asset
pangsa pasar seperti jumlah pelanggan baru,
turnover, revenue mix, & berkurangnya biaya
ketepatan waktu pelayanan, dan lainnya.

PEMBELAJARAN &
PROSES BISNIS PERTUMBUHAN
Ukuran kinerja manajemen memfokuskan Ukuran kinerja manajemen untuk menilai seluruh
perhatian pada proses bisnis internal upaya peningkatan kualitas SDM yang dimiliki
mendorong bisnis perusahaan mencangkup perusahaan & infrastruktur pendukungnya
cycle time, cycle delivery, cycle effectiveness. mencangkup skill coverage, quality work life
index.
Balance Scorecard
MERUPAKAN

suatu sistem manajemen, perencanaan dan


pengendalian secara cepat, dan komprehensif
dapat memberikan pemahaman kepada
manajemen tentang kinerja bisnis organisasi yang
mereka kelola. Perencanaan dan pengendalian
kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat
perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses
bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan
MANAJEMEN STRATEGI

suatu proses yang digunakan oleh manajemen dan


karyawan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan nilai
pelanggan terbaik untuk mewujudkan visi organisasi
Manajemen strategi
pembangunan perusahaan
dibagi 2 :
1. MENTAL CREATION / PEMBANGUNAN
MENTAL MELALUI 4 TAHAP :
a. Perumusan strategi (strategic formulation)
b. Perencanaan strategi (strategic planning)
c. Penyusunan strategi (programming)
d. Penganggaran (budgeting)
Manajemen strategi
pembangunan perusahaan
dibagi 2 :
2. PHYSICAL CREATION / AKTIVITAS
MENCANGKUP 2 TAHAP
a. Implementasi (implementation)
b. Pemantauan (monitoring)
Balance Scorecard harus bisa
menjawab 4 pertanyaan :

Bagaimana pandangan Proses bisnis apa yang Apakah perusahaan Bagaimana penampilan
para pelanggan harus ditingkatkan atau dapat melakukan perusahaan dimata
terhadap perusahaan ? diperbaiki perusahaan? perbaikan dan para pemegang saham?
(perspektif pelanggan) (perspektif proses menciptakan nilai (perspektif keuangan)
bisnis internal) secara
berkesinambungan ?
(perspektif
pertumbuhan dan
pembelajaran)
Balance Penggunaan balance scorecard sebagai alat manajemen
strategi, berarti di dalam seluruh tahap penyusunan
strategi pembangunan masa depan perusahaan yang

Scorecard dibagi menjadi mental creation (perumusan strategi,


perencanaan
penyusunan
strategi,
anggaran)
penyusunan
dan
program
physical
dan
creation
(implementasi dan monitoring), harus selalu mengacu
pada empat aspek di dalam balanced scorecard yaitu
aspek : keuangan, proses bisnis internalm pembelajaran
dan pertumbuhan.

Seluruh proses manajemen strategi dengan


menggunakan balanced scorecard sebagai landasarn
pemikiran dibagi menjadi :
- Aktivitas yang berpusat pada proses
- Aktivitas yang berpusat pada manusia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai